TANAMAN
Disusun Oleh:
Widia Nazari (190310043)
Kesuburan Tanaman
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Kesuburan Tanaman tepat pada
waktunya. Selanjutnya, selawat dan salam penulis sanjungkan kepada Rasulullah
saw. beserta keluarga dan para sahabat Beliau. Karena Beliaulah kita menjadi
manusia yang berakal, berilmu, dan berakhlak mulia.
Tujuan penulisan laporan praktikum Kesuburan Tanaman ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas praktikum Kesuburan Tanaman. Pada kesempatan ini,
penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr.ir.YUSRA M.P yang
telah membimbing sehingga dapat mengumpulkan tugas tepat waktu. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi jika ada kesalahan
penulis mengharapkan masukan. Terakhir, semoga Allah swt. memberkahi
penulis dan pembaca sehingga laporan praktikum ini dapat bermanfaat untuk kita.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1.............................................................................................................Latar
Belakang Percobaan........................................................................... 1
1.2.............................................................................................................
Tujuan Percobaan............................................................................... 2
II METODE PERCOBAAN.......................................................................... 3
2.1............................................................................................................. Bahan
dan Alat............................................................................................... 3
2.2.............................................................................................................
Pelaksanaan Percobaan....................................................................... 4
2.3.............................................................................................................
Pengamatan......................................................................................... 4
III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 5
IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 11
4.1.............................................................................................................
Kesimpulan......................................................................................... 11
4.2............................................................................................................. Saran
............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 12
LAMPIRAN – LAMPIRAN.......................................................................... 13
iii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Percobaan
Pupuk merupakan bahan tambahan yang diberikan ke tanah dengan tujuan
untuk memperkaya atau meningkatkan kondisi kesuburan tanah baik kimia, fisik
maupun biologis. Penggunaan pupuk kandang sudah cukup lama di identikkan
dengan keberhasilan pemupukan dan pertanian berkelanjutan. Hal ini tidak hanya
karena mampu memasok bahan organik, tetapi karena berasosiasi dengan tanaman
pakan yang pada umumnya meningkatkan perlindungan dan konversasi tanah.
Kondisi ekonomi yang cukup berat bagi petani yaitu harga pupuk kimia yang
cukup mahal disatu pihak dan usaha mempertahankan dan meningkatkan
kesuburan tanah di pihak lain mengharuskan petani mempertimbangkan kembali
semua bentuk 2 pembenah organik yang tersedia setempat seperti pupuk kandang.
Pupuk kandang ini bisa berasal dari kotoran ayam, kotoran sapi, dan kotoran
kambing. Salah satu tanaman yang sering ditanam oleh petani adalah kangkung.
Kangkung (Ipomoea reptans Poir) termasuk sayuran yang sangat populer.
Kangkung merupakan salah satu sayuran yang tumbuh baik di daerah tropis.
Kangkung juga sangat berkhasiat sebagai anti racun dan bisa mengobati berbagai
gangguan kesehatan. Kangkung terdiri dari dua jenis, yaitu kangkung akar yang
disebut kangkung cina yang tumbuh di lahan-lahan yang tidak tergenang air dan
kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit.
Perbedaan antara kangkung akar dan kangkung air yang terletak pada
warna bunga.Bunga kangkung air berwarna putih kemerah-merahan, sedangkan
kangkung akar berwarna putih bersih. Perbedaan lainnya pada bentuk daun dan
batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar daripada kangkung akar,
batang berwarna lebih hijau, sedangkan kangkung akar batang dan daunnya kecil,
warna batang putih kehijau-hijauan serta berbiji. Kangkung akar lebih banyak
bijinya daripada kangkung air itu sebabnya kangkung akar diperbanyak lewat biji,
sedangkan kangkung air dengan cara stek pucuk batang. Selain rasanya yang enak
kangkung juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi.
Kangkung banyak mengandung vitamin A, B, C, protein, kalsium, fosfor,
karoten dan sitosterol serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna
bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Dari segi ekonomi, tanaman sayuran
dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan masyarakat. Adanya arus globalisasi
di bidang perdagangan, maka orientasi pasar kangkung tidak hanya di dalam
negeri tetapi juga di pasar luar negeri yang justru lebih menjanjikan dimasa depan,
karena permintaan terus meningkat dan harga jualnya tinggi, akan lebih baik jika
mutu sayuran sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kualitas sayuran yang diinginkan oleh produsen adalah sayuran dengan
kualitas yang baik, kesegaran bentuk, warna dan tidak sama sekali mengandung
residu pestisida dan kandungan logam berat. Pengembangan sayuran di Indonesia
menghadapi beberapa kendala yang berkaitan dengan beberapa hal antara lain luas
lahan yang terbatas, teknik budidaya, pemasaran, kualitas sumber daya manusia
dan kebijakan pemerintah serta infrastruktur.
1
2
3
4
10. Lakukan pengamatan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah
cabang setiap 7 hari sekali selama 3 kali.
5
6
A2 6 cm 5 5
A3 8 cm 6 6
A3 9.5 cm 7 7
3.2 Pembahasan
Berdasarkan dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa dari
empat percobaan tersebut dapat kita lihat dengan nyata bahwa yang
dominan mengalami pertumbuhan lebih cepat yaitu percobaan dari pupuk
kandang ayam. Kandungan N, P, dan K yang terkandung dalam kotoran
ayam memiliki kadar hara yang tinggi, sehingga kotoran ayam dapat
memperbaiki tingkat kesuburan pada tanah yang bermasalah seperti jenis
tanah Oxic Dystrudepts, serta dapat meningkatkan hasil produksi tanaman.
Hal ini sesuai dengan pendapat dari Mayadewi (2007) bahwa pupuk
kandang memang dapat menambah tersedianya unsur hara bagi tanaman
yang dapat diserap dari dalam tanah. Pengaruh pupuk kandang terhadap
perbaikan kesuburan tanah dan peningkatan hasil tanaman. Menurut
Raihan (2000) menyatakan bahwa penggunaan bahan organik pupuk
kandang ayam sebagai pemasok hara tanah dan meningkatkan retensi air,
apabila kandungan air tanah meningkat, proses perombakan bahan organik
akan banyak menghasilkan asam-asam organik, anion dari asam organik
7
cahaya dan cepat dalam pengambilan CO2. Pupuk kandang ayam lebih
baik dalam meningkatkan kesuburan tanah karena cepat terdekomposisi
dan mengandung unsur hara yang lebih lengkap (makro dan mikro) serta
mikroorganisme yang ada di dalamnya mampu menguraikan tanah
menjadi lebih
10
DAFTAR GAMBAR
15
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ACER/Downloads/EFEKTIFITAS%20PEMBERIAN%20PUPUK
%20ORGANIK%20KOTORAN%20SAPI%20-%20Copy%20(2).pdf
https://www.researchgate.net/publication/
326135380_EFEKTIFITAS_PEMBERIAN_PUPUK_ORGANIK_KOTORAN_S
API_TERHADAP_PERTUMBUHAN_DAN_HASIL_TANAMAN_KANGKUN
G_DARAT_Ipomoea_reptans_Poir
https://dianilupitasari.blogspot.com/2014/04/makalah-pupuk-organik.html
http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/04pupuk
%20kandang.pdf
16
17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dari literatur (Pujiyanto, 1997) sudah pernah membahas tentang rumus untuk
menghitung kebutuhan bahan organik untuk tanah-tanah tertentu. Rumus ini
‘benar’, namun menurut saya tidak praktis dan kurang ekonomis. Meskipun
demikian, rumus ini bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan kebutuhan bahan
organik pada tanah-tanah tertentu.
P = (Q – R)/100 x B
18
19
di mana:
P : kebutuhan bahan organik (ton/ha)
Q : kadar bahan organik tanah yang dikehendaki (%)
R : kadar bahan organik yang ada di tanah saat ini (%)
B : bobot tanah tiap hektar lahan
Jadi untuk meningkatkan satu 1% bahan organik tanah dibutuhkan kurang lebih24
TON bahan organik/ha. Jumlah ini sangat besar, kurang lebih 5 truk.
Misal : pupuk urea sebanyak 50 kg, KCl 50 kg, dan SP-36 50 kg. tentukan berapa
N, P2O5, dan K2O yang tersedia!. Maka :