DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU
Ir. Endang Wahyu Pudjiastutik, MM.,MP
PRODI AGROTEKNOLOGI
SARJANA UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Management agribisnis ini
dengan baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu bahwa “pemupukan yang tepat
pada tanaman penting sekali untuk diketahui” Semuanya perlu dibahas pada makalah ini
kenapa Pemupukan tanaman itu sangat diperlukan serta layak dijadikan bagaikan modul
pelajaran.
Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang pengaruh pupuk kandang
terhadap tanaman cabai. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen mata
kuliah MANAGEMENT AGRIBISNIS. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam
penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima
kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
2.1. Cabai Rawit .................................................................................................... 3
2.2. Pupuk Organik ............................................................................................... 3
2.3. Analisis Data......................................................... ......................................... 3
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 5
3.1. Kesimpulan ................................................................................................... 4
3.2. Saran ............................................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 5
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran kambing terhadap
produktivitas tanaman cabai rawit ?
1.3. Tujuan
Sejalan dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah :
1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk kotoran ayam terhadap Produktivitas tanaman
cabai rawit.
2. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk kotoran kambing terhadap Produktivitas tanaman
cabai rawit.
3. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi terhadap produktivitas tanaman cabai
rawit.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian
intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait
dengan sangat rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah, yaitu 2%.Padahal untuk
memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan karbon organik sekitar 2,5%.Pupuk organik
sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas,
mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara
berkelanjutan.Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan
produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk organik
sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangat beragam
sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat
bervariasi.Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi
tanah serta lingkungan. Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami
beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus. Bahan
organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikrob tanah sehingga dapat
meningkatkan aktivitas mikrob tersebut dalam penyediaan hara tanaman.Pupuk organik
memiliki fungsi kimia yang penting seperti penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium,
kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan,
dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit.Unsur hara makro dan mikro tersebut sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, terutama bagi pencinta tanaman hias. Banyak para
pelaku hobi dan pencinta tanaman hias bertanya tentang komposisi kandungan pupuk dan
prosentase kandungan nitrogen, fosfor dan kalium yang tepat untuk tanaman yang bibit,
remaja, atau dewasa/indukan. Aktif
2.3. Pupuk Kandang Sapi
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk kandang dari limbah yang dihasilkan dari
peternakan sapi, seperti feses dan urine sapi. Limbah yang dihasilkan tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang berasal dari pupuk kandang. Ciri kotoran sapi
yang baik untuk pupuk kandang yaitu bewarna hitam gelap, gembur dan tidak berbau dan
memiliki C/N rasio kurang dari 20. Memanfaatkan limbah yang dihasilkan dari peternakan
sapi merupakan salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang dihasilkan.
Petani lebih memilih menggunakan pupuk kimia dari pada pupuk kandang, karena pupuk
organik diperlukan dalam jumlah yang sangat besar dan unsur hara yang tersedia bagi
tanaman sangat lambat, oleh karena itu pupuk organik harus diimbangi dengan pupuk
anorganik agar keduanya dapat saling melengkapi. Unsur hara P merupakan salah satu unsur
hara makro esensiil. Unsur hara P memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan
dan proses metabolisme dan unsur hara P memiliki efisiensi pemupukan paling rendah dari
pada unsur hara N, dan K. Pupuk kandang sapi dikombinasikan dengan SP-36, fosfat alam,
dan bakteri pelarut fosfat dengan dosis pupuk kandang sapi 5% dari berat media tanam,
pupuk SP-36 dan fosfat alam masing-masing 200 mg P2O5/kg media, serta bakteri pelarut
fosfat 5 ml/3 kg media. Bakteri pelarut fosfat yang digunakan yaitu Pseudomonas
4
fluorescens, isolat bakteri Pseudomonas fluorescens ini didapat dari Laboratorum Biologi
tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jember..
2.4. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisisi sidik ragam
(Analisis Varians) dengan kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut : Terima
H0, jika F Hit < F Tab dan Tolak H0, jika F Hit > F Tab. Kemudian dilanjutkan dengan
uji BNT pada taraf α = 5, untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan
Kelompok ulangan
Perlakuan
Total Rata-rata
(p)
I II III
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
6
3.2. Saran
1. Dilihat dari kandungan zat tanaman memiliki beberapa unsur yang dapat
menjadi nutrisi pada pertumbuhan tanaman cabe rawit (Capsium Frutescens,
L) untuk itu perlu diadakan penelitian lanjutan terkait dengan pemberian
kotoran sapi, tetapi dapat dengan dosis yang berbeda.
2. Untuk memperolah pertumbuhan tanaman cabe rawit (Capsium Frutescens, L)
di pesemaian yang baik, maka hendaknya lahan sebagai media tanam tanaman
cabe rawit (Capsium Frutescens, L) diolah seperlunya
DAFTAR PUSTAKA