Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR EKSTRAK

LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP PERTUMBUHAN


TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.)

MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Rika Widawati, S.S., M.Pd.

Disusun Oleh :

Achmad Febriansyah S. (1806594)


Mitha Aprilia Hendrawati (1803784)
Nadya Putri Nur Alawiyah (1808471)
Putri Melyana Febriani (1808138)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT. Yang


telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun sehingga
penyusun dapan menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami membahas “Pengaruh Dosis


Pupuk Organik Cair Ekstrak Limbah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Cabai (Capsicum Annum L.)”. Selain untuk menambahkan
wawasan pengetahuan yang aplikatif, penyusunan makalah ini pun
direkomendasikan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi.

Dalam penyusunannya tidak sedikit penyusun mengalami kesulitan, hal


tersebut dikarenakan keterbatasan pengalaman penyusun. Namun berkat
usaha, bantuan, bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak pada akhirnya
laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati
penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

1. Yth. Ibu Rika Widawati, S.S., M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia dan pembimbing yang
telah memberikan motivasi, bimbingan, dan arahan dalam penyusunan
makalah ini.
2. Yth. Orang tua para penyusun yang telah memberikan motivasi baik
material maupun moril selama pelaksanaan penyusunan makalah ini,
dan
3. Teman-teman seperjuangan yang telah berpartisipasi aktif dan
kebersamaan dalam melakukan penyusunan makalah ini.

Mengingat keterbatasan pengalaman dan kemampuan yang penyusun


miliki, maka dengan kerendahan hati penyusun memohon kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak guna perbaikan penulisan makalah
berikutnya.

Bandung, 5 Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 2

1.3 Tujuan Makalah................................................................................... 2

1.4 Manfaat Makalah................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 4

2.1 Tinjauan Pustaka................................................................................. 4

2.2 Pembahasan......................................................................................... 5

BAB III PENUTUP............................................................................................. 7

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 7

3.2 Saran.................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 8

LAMPIRAN......................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kebutuhan pangan tanaman cabai saat ini sedang meningkat di pasaran
karena banyak bermunculan olahan-olahan yang berbahan dasar cabai yang
tengah diminati oleh masyarakat luas, khusunya masyarakat Indonesia.
Hoesain (2010) mengemukak bahwa cabai merupakan salah satu produk
hortikultural. Dia mengatakan bahwa
Cabai (Capsicum annum L .) merupakan tumbuhan dari ordo solanales dan
famili solanaceae. Cabai merupakan buah yang memiliki rasa pedas dan
begitu populer di kalangan masyarakat Asia Tenggara. Buah ini dapat
digolongkan sebagai sayur maupun bumbu, tergantung ingin digunakan
sebagai apa. Cabai adalah satu di antara produk hortikultura yang
mempunyai beragam manfaat, yaitu bisa dimanfaatkan dalam olahan
berupa makanan dan bumbu-bumbu masakan. (hlm. 14)

Cabai memiliki nilai ekonomi yang cukup besar dalam pemasarannya


namun, di dalam budidayanya tanaman ini memerlukan penanganan yang
cukup intensif. Penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus dapat
merusak kesuburan tanah serta lingkungan, jika dibiarkan lebih lanjut akan
berpengaruh fatal bagi siklus kelangsungan kehidupan, bahkan jika sayuran
yang tercemar tersebut dimakan oleh manusia secara terus menerus, tentunya
akan menyebabkan efek kerusakan pada jaringan tubuh, sedangkan pada tanah
akan menyebabkan tanah rusak.
Lafran Habibi. (2008) menyatakan bahwa lahan pertanian di Indonesia
mengandung bahan organik kurang dari 1%. Dia mengatakan bahwa
Lahan-lahan kritis di Indonesia pada tahun 1989 tercatat mencapai
13.270.000 hektar dan dilaporkan bahwa kandungan bahan organik lahan
di Pulau Jawa pada umunya kurang dari 2%. Sementara, Pusat Penelitian
Tanah dan Agroklimatologi mengatakan, sekitar 95% lahan pertanian di
Indonesia mengandung bahan organik kurang dari 1%. Padahal batas
minimum bahan organik untuk pertanian adalah 4% hingga 5%. (hlm. 4)

Hal ini tentunya perlu adanya penambahan pupuk organik yang


menyebabkan tanah menjadi lebih baik, baik secara fisik, biologi maupun
kimia tanah. Oleh karena itu dalam rangka mengurangi kerusakan tanah maka
penelitian ini akan menggunakan pupuk organik cair yang berbeda dosis
pemberiannya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai

1
2

(CapsicuAnnum L) sehingga, diharapkan dapat mempengaruhi pertumbuhan


dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai, selain itu dengan
membuat pupuk ini juga kami bermaksud untuk mengurangi jumlah limbah
rumah tangga yang terbuang sia-sia.

Maka dari itu untuk mengatasi hal tersebut peneliti dalam penelitian ini
mencoba mengaplikasikan penggunaan pupuk organik cair yang merupakan
hasil fermentasi dari limbah rumah tangga terhadap tanaman khususnya
Capsicum Annum L. Penggunaan limbah rumah tangga merupakan upaya
mengurangi pengeluaran uang untuk membeli pupuk urea, dengan begitu
dapat menghemat pengeluaran.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, penyusun tertarik untuk
meneliti tentang “Pengaruh Dosis Pupuk Organik Cair Ekstrak Limbah
Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai (CapsicuAnnum L.)”

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut.
a. Apakah terdapat pengaruh yang berbeda dari pemberian dosis pupuk
organik cair ekstrak limbah rumah tangga terhadap pertumbuhan tanaman
cabai?
b. Bagaimana dosis pupuk organik cair ekstrak limbah rumah tangga yang
optimum dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai?

1.3 Tujuan Makalah


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
a. mengetahui pengaruh dosis pupuk organik cair ekstrak limbah rumah
tangga terhadap pertumbuhan tanaman cabai
b. mengetahui dosis pupuk organik cair ekstrak limbah rumah tangga yang
optimum untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai

1.4 Manfaat Makalah


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
3

Manfaat dari dari hasil penelitian ini diantaranya adalah:

a. pembaca dapat mengetahui pengaruh dosis pupuk organik cair ekstrak


limbah rumah tangga terhadap pertumbuhan tanaman cabai
b. pembaca dapat mengetahui dosis pupuk organik cair ekstrak limbah
rumah tangga yang optimum untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
cabai
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka


Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penyusun mengenai “Pengaruh
Dosis Pupuk Organik Ekstrak Limbah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Cabai” maka diperlukan penjelasan mengenai tanaman cabai,
faktor-faktor pertumbuhan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, dan pupuk organik cair.
Asep dan Rochim (2010) mengemukak bahwa cabai merupakan salah satu
produk hortikultural. Dia mengatakan bahwa
Cabai (Capsicum annum L .) merupakan tumbuhan dari ordo solanales dan
famili solanaceae. Cabai merupakan buah yang memiliki rasa pedas dan
begitu populer di kalangan masyarakat Asia Tenggara. Buah ini dapat
digolongkan sebagai sayur maupun bumbu, tergantung ingin digunakan
sebagai apa. Cabai adalah satu di antara produk hortikultura yang
mempunyai beragam manfaat, yaitu bisa dimanfaatkan dalam olahan
berupa makanan dan bumbu-bumbu masakan. (hlm. 14)
Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdapat faktor-faktor
yang mempengaruhinya diantarannya adalah “...(1) Genetika biji, (2)
Keadaan Iklim, (3) Keadaan Fisik Tanah, (4) Penanaman, (5)
HaraTanaman...” (Poerwowidodo M, 1993, hlm. 8-9). Oleh karena itu
penggunaan pupuk organik cair diharapkan dapat membantu mengurangi
ketergantungan lahan terhadap zat anorganik, karena pupuk organik cair
mengandung banyak zat organik yang diperlukan oleh tanah.
Sutedjo (dalam HabibiZul dkk. (2011, hlm. 306)) mengemukakan bahwa
“...Pupuk organik adalah jenis pupuk alami yang terbuat dari bahan organik
yang merupakan sisa buangan makhluk hidup (tanaman dan hewan). Sebagai
pupuk alami, keberadaan kompos terutama sangat dibutuhkan untuk
memperbaiki kondisi fisik tanah, di samping untuk menyuplai unsur hara...”
“Tanaman sayur-sayuran pada umumnya akan tumbuh baik pada tanah
dengan kandungan bahan organik yang tinggi, tidak tergenang, memiliki
aerasi dan drainasi yang baik.” (Haryanto dkk, 2006, hlm. 5-26)

4
5

2.2 Pembahasan
Dalam melakukan penelitian dosis pupuk organik cair ekstrak limbah
rumah tangga terhadap pertumbuhan tanaman cabai adalah sebagai berikut :

Alat dan bahan

a) Alat : Buah
1. Penggaris (1)
2. Timbangan (1)
3. Alat penyiram (1)
4. Ember atau wadah lainnya (1)
5. Polybag (4)

b) Bahan :
1. Pupuk cair organik dari (4,5 L)
limbah rumah tangga
2. Tanah (2 kg)
3. Air (3 L)
4. Tanaman Capsicum Annum L. (4)

c) Langkah Kerja
Diberikan pupuk organik cair tersebut ke 4 polybag yang masing-
masing sudah berisikan tanah dan tanaman Capsicum Annum L. dengan
rincian : Polybag 1 diberikan pupuk organik cair sebanyak 0 ml, polybag 2
diberikan pupuk organik cair sebanyak 50 ml, polybag 3 diberikan pupuk
organik cair sebanyak 100 ml, polybag 4 diberikan pupuk organik cair
sebanyak 150 ml. Setelah itu. Tanaman disiram setiap hari menggunakan
air dan dilakukan pengukuran tinggi 3 hari sekali secara berkala dalam
selang waktu 15 hari

d) Hasil dan Pembahasan


Dari penelitian yang telah dilaksanakan mengenai pengaruh pemberian
pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai
dapat dikemukakan data-data pengamatan menunjukan bahwa tinggi
tanaman cabai pada polybag 1 tanaman memiliki tinggi 20 cm, pada
polybag 2 menunjukan bahwa tanaman memiliki tinggi 16 cm, pada
6

polybag 3 menunjukan bahwa tanaman memiliki tinggi 15 cm, pada


polybag 4 menunjukan bahwa tanaman memiliki tinggi 14 cm. Untuk
kondisi daun menunjukan bahwa daun tanaman cabai pada polybag 1
tanaman memiliki daun namun layu, pada polybag 2 menunjukan bahwa
tanaman memiliki daun dan lebih segar dari polybag 1, pada polybag 3
menunjukan bahwa tanaman memiliki daun lebih segar dari polybag 2,
pada polybag 4 menunjukan bahwa tanaman memiliki daun yang paling
segar dan lebat dibanding dengan polybag lainnya. Dari hasil panen data
menunjukan bahwa tanaman cabai pada polybag 1 memproduksi cabai
sebanyak 4 buah, pada polybag 2 menunjukan bahwa tanaman
memproduksi cabai sebanyak 7 buah, pada polybag 3 menunjukan bahwa
tanaman memproduksi cabai sebanyak 11 buah, pada polybag 4
menunjukan bahwa tanaman memproduksi cabai sebanyak 15 buah.

Dari data yang diperoleh, dosis optimum yang diperlukan tanaman


cabai untuk tubuh dan berkembang lebih baik adalah pada polybag 4 yang
diberi perlakuan 250 ml pupuk organik cair.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang “Pengaruh Dosis Pupuk


Organik Cair Ekstrak Limbah Rumah Tangga terhadap pertumbuhan tanaman
Cabai (Capsicum Annum L)” penggunaan pupuk organik cair dengan berbagai
dosis perlakuan yaitu 0 ml/50 ml/l00 ml/150ml yang diaplikasikan terhadap
tanaman cabai memberikan hasil yang berbeda terhadap parameter tinggi
tanaman, kondisi daun tanaman, dan jumlah buah yang dihasilkan tetapi pada
dosis 150ml memberikan hasil yang signifikan terhadap tinggi tanaman,
kondisi daun dan jumlah buah yang di hasilkan.
Pada tanaman yang diberikan dosis pupuk organik cair sebannyak 150ml,
tanaman memiliki kondisi daun yang segar dan jumlah buah yang dihasilkan
lebih bannyak dibanding dengan tanaman lain, semakin bannya pupuk yang
diberikan maka semakin baik pula kondisi tanaman, dengan memerhatikan
penyiraman yang baik yaitu, dua kali sehari pada waktu pagi hari dan sore
hari.

3.2 Saran

Penanaman cabai sebaiknya menggunakan pupuk organik cair dan dengan


pemberian pupuk organik cair memberikan dampak positif terhadap
lingkungan selain membuat tanaman menjadi lebih subur juga kita dapat
mengurangi limbah rumah tangga yang tengah menjadi permasalahan terbesar
pemerintah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Asep, H. & Dermawan, R. (2010). Budidaya Cabai Unggul. Jakarta: Penebar


Swadaya.

Habibi, Lafran. (2008). Pembuatan Pupuk Kompos Dari Limbah Rumah Tangga.
Bandung: Titian Ilmu.

Habibi, Zul. dkk. (2017). Pengaruh Dosis Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Sawi (Brassica Rapa) : Agrotropika Hayati, Vol. IV No. 4, 305-
313.
Haryanto, B. dkk. (2006). Sawi dan Selada. Jakarta: Penebar Swadaya.

Mas’ud, Poewowidodo. (1993). Telaah Kesuburan Tanah. Bandung : Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai