Anda di halaman 1dari 21

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN PUPUK KIMIA TERHADAP


TANAMAN DAUN BELUDRU (EPISCIA CUPREATA ACAJOU)

Disusun Oleh :
Jasmine Fahira (XI MIPA 4/15)

SMA NEGERI 1 BLITAR


Jl. AHMAD YANI NO. 112, KOTA BLITAR, JAWA TIMUR 66131
TELP (0342) 801414
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah biologi dengan judul “Pengaruh Pupuk Organik dan Pupuk Kimia
Terhadap Tanaman Beludru (Episcia Cupreata Acajou)”, disusun oleh :

Nama : Jasmine Fahira


Kelas : XI MIPA 4
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2021/2022

Demikian Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Blitar, 6 April 2022

Wali Kelas Guru Pembimbing

Susianto, S.P.d, M.P.d Ifah Turistiana, S.P.d


NIP. 19740830 200604 1 011 NIP. 19680404 1991 02 2004

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Blitar

Gatot Wiyono, S.P.d, M.P.d


NIP. 19640702 198803 1 010

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah S.W.T., atas kesehatan dan
pengetahuan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian ini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W. Serta
ucapan terima kasih penulis kepada Ibu Ifah Turistiana selaku guru pembimbing, dan pihak
pihak lain yang membantu.
Laporan penelitian ini membahas Pengaruh Pupuk terhadap Tanaman Episcia.
Adapun penyusunan laporan penelitian ini bertujuan untuk pemenuhan tugas siswa sebagai
syarat kenaikan kelas. Penulis berharap dengan disusunnya laporan penelitian ini dapat
memberikan informasi atau wawasan baru kepada pembaca dan memberi bahan referensi
dalam penelitian terkait pengaruh pupuk terhadap tanaman.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada penulisan laporan
penelitian ini. Sehingga besar hati penulis untuk menerima kritikan maupun saran yang
membangun untuk penulisan laporan penelitian mendatang. Pada akhirnya, penulis berharap
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Blitar, 6 April 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................................iii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iv

ABSTRAK.......................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................2

1.4 Manfaat.............................................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................3

2.1 Pupuk................................................................................................................3

2.2 Tanaman............................................................................................................4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................................6

3.1 Metode Penelitian.............................................................................................6

3.2 Teknik Pengumpulan Data................................................................................7

3.3 Teknik Analisis Data.........................................................................................7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................8

4.1 Pengaruh Pupuk Terhadap Tanaman................................................................8

4.2 Indikator Kualitas Pupuk Terhadap Tanaman..................................................9

4.3 Pengaruh Dosis Pupuk Terhadap Tanaman....................................................10

BAB V PENUTUP........................................................................................................12

iv
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................12

5.2 Saran...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14

v
ABSTRAK

Pupuk merupakan kunci kesuburan tanah karena mampu menyeimbangkan unsur hara
makro dan mikro pada tanaman. Pupuk memiliki dua jenis yaitu pupuk organik dan
anorganik/kimia yang memiliki pengaruh yang berbeda. Penggunaan pupuk memiliki dosis
tersendiri untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang mkasimal. Selain itu juga harus
diperhatikan beberapa faktor penting dalam penggunaan pupuk. Permsalahan yang muncul
dari hal tersebut ialah Pengaruh Pupuk Terhadap Tanaman.

Perancangan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan studi pustaka. Teknik analisis
data yang diterapkan yaitu pendekatan penelitian kualitatif.

Berdasarkan hasil yang didapat pupuk sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Jenis pupuk yang berbeda akan menghasilkan pengaruh yang
berbeda, pupuk organik cenderung lebih unggul dalam kesuburan tanah namun dalam
produktivitas pupuk anorganik lebih unggul. Indikator kualitas pupuk yang baik harus sesuai
dengan standar SNI. Dosis pupuk akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.

Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian pupuk memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan, perkembangan, dan kesuburan tanaman. Pupuk organik dan anorganik
memiliki pengaruh tersendiri dengan keunggulannya masing masing. Pengunaan pupuk yang
baik harus sesuai dengan indikator SNI dan dosis pupuk sesuai aturan.

Kata Kunci : Pupuk, Tanaman, Episcia, Pupuk Organik, Pupuk Anorganik

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena pupuk dapat


menggantikan unsur yang habis terisap tanah, dengan kata lain pupuk berati
menambah unsur hara ke tanah atau ke tanaman (Pinus Lingga,2008:01).
Pupuk menyeimbangkan unsur hara makro dan mikro pada tanaman.
Penggunaan pupuk di dunia pertanian banyak menggunakan pupuk organik
maupun kimia. Keduanya memiliki dampak positif dan negatif tersendiri
terhadap tanaman.
Penggunaan pupuk memiliki dosis tersendiri dengan tujuan untuk
mencapai pertumbuhan tanaman yang maksimal. Penggunaan pupuk yang
berlebihan dapat berakibat fatal bagi tanaman, tanah, maupun lingkungan
sekitar. Terlebih pada penggunaan pupuk kimia. Dampak yang ditimbulkan
akan lebih besar dibanding pupuk organik. Penggunaan pupuk tidak hanya
pada tanah atau akar namun juga pada daun. Namun penggunaan pupuk pada
daun harus dilakukan dengan hati-hati dengan memperhatikan beberapa
faktor.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pupuk memiliki
pengaruh yang besar terhadapa tanaman. Pengaruh tersebut tidak hanya dalam
artian positif namun juga negatif. Maka dari itu karya tulis ilmiah ini
mengambil topik Pengaruh Pupuk terhadap Tanaman Episcia.
Alasan penulis mengambil tanaman Episcia sebagai contoh, karena
tanaman Episcia dengan mudah dicari dan mudah untuk dirawat

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pengaruh pupuk terhadap tanaman Episcia

1.2.2 Bagaiamana indikator kualitas pupuk yang baik terhadap tanaman?

1.2.3 Bagaimana pengaruh dosis pupuk terhadap tanaman


1
1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui pengaruh pupuk terhadap tanaman.

1.3.2 Mengetahui indikator kualitas pupuk yang baik terhadap tanaman.

1.3.3 Mengetahui pengaruh dosis pupuk terhadap tanaman

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Siswa

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan


pengetahuan mengenai pengaruh pupuk terhadap tanaman.

1.4.2 Bagi Guru

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah bahan literatur dan


bahan ajar baik kepada para siswa maupun secara pribadi mengenai
pengaruh pupuk terhadap tanaman.

1.4.3 Bagi Instansi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi tabungan ilmu dan


referensi dalam membangun sistem pendidikan lingkup lingkugan
terutama pengaruh pupuk terhadap tanaman.

1.4.4 Bagi Masyararakat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah informasi masyarakat


mengenai pengaruh pupuk terhadap tanaman.

1.4.5 Bagi Peneliti lainnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan


pengembangan di penelitian selanjutnya mengenai pengaruh pupuk
terhadap tanaman.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pupuk

2.1.1 Pengertian Pupuk

Pupuk adalah suatu nutrisi yang berguna untuk menunjang


pertumbuhan suatu tanaman. Melalui pemberian pupuk, tanaman
akan dapat mencukupi kebutuhan akan zat hara sehingga ia akan
tumbuh dengan baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Daring, pupuk dapat diartikan sebagai penyubur tanaman
yang ditambahkan ke tanah untuk menyediakan senyawaan unsur
yang diperlukan oleh tanaman.

2.1.2 Jenis Pupuk

Pupuk untuk tanaman amat beragam jenis serta manfaatnya.


Lingga (2008:1) menyebutkan bahwa pembagian pupuk secara umum
hanya dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan asalnya, yaitu:
1) Pupuk anorganik seperti urea (pupuk N), TSP atau SP-36
(pupuk P), KCl (pupuk K).
2) Pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, humus,
dan pupuk hijau.
Kemudian ditemukan penemuan pupuk baru yang cara
pengaplikasiannya berbeda, sehingga pupuk dibagi lagi berdasarkan
cara pemberiannya kepada tanaman, yaitu:
1) Pupuk akar, yaitu pupuk yang diberikan melalui akar
tanaman. Misalnya TSP, ZA, KCl, kompos, pupuk
kandang, dan Dekaform.
2) Pupuk daun, yaitu pupuk yang diberikan melalui daun
tanaman dengan teknik semprot.

3
Selain dua pembagian pupuk yang telah dijabarkan, pupuk juga
dibagi lagi berdasarkan kandungan unsur haranya, yaitu:
1) Pupuk tunggal, yaitu pupuk yang hanya mengandung satu
jenis unsur, misalnya urea.
2) Pupuk majemuk, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari
satu jenis unsur, misalnya NPK, beberapa jenis pupuk
daun, dan kompos.
3) Pupuk lengkap, yaitu pupuk yang mengandung unsur
secara lengkap (keseluruhan), baik unsur makro maupun
mikro.

2.1.3 Kandungan Pupuk

Unsur hara yang terkandung dalam pupuk bermacam-macam,


misalnya pupuk N (nitrogen), pupuk P (fosfat), atau pupuk K (kalium).
Pada pupuk tunggal, ia hanya memiliki satu jenis unsur hara di
dalamnya, misalnya untuk pupuk N (pupuk urea), ia akan mengandung
nitrogen sesuai namanya, begitupun untuk jenis pupuk lainnya.
Berdasarkan informasi yang tertera pada laman
https://balittanah.litbang.pertanian.go.id, 2015, kandungan pupuk
tunggal telah ditetapkan SNI-nya.
Sedangkan pada pupuk majemuk, ia akan mengandung
kombinasi unsur hara yang berbeda. Misalnya pada pupuk NPK,
pupuk ini mengandung unsur nitrogen, fosfat, dan kalium.
Perbandingan ketiga jenis unsur hara dalam pupuk majemuk akan
berbeda-beda. Diperlukan penelitian yang tepat dan teliti agar
dihasilan takaran pupuk yang tepat bagi tanaman.
2.2 Episcia
Episcia cupreata adalah tanaman hias yang berasal
dari genus episcia, tumbuhan berbunga ini berasal
dari Afrika termasuk keluarga Gesneriaceae

4
2.3 Tanaman

2.1.4 Pengertian Tanaman

Tanaman adalah salah satu makhluk hidup yang bercirikan mampu


tumbuh dan berkembang, serta dapat memproduksi makanannya
sendiri dengan berfotosintesis, mengolah karbon dioksida menjadi
oksigen yang juga kita manfaatkan untuk bernapas di kehidupan
sehari-hari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring,
tanaman dapat diartikan sebagai tumbuhan biasa yang ditanam orang
(seperti buah-buahan, sayuran, dan sebagainya).

2.1.5 Klasifikasi Tanaman

Klasifikasi tanaman adalah pengelompokan aneka jenis


tanaman atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu sesuai tingkat-
tingkat kesatuan kelasnya secara ideal (Amarullah, dkk, 2021:39). Hal
tersebut juga dikenal dengan ilmu taksonomi, yang bertujuan untuk
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan atau
perbedaan cirinya. Urutan takson tumbuhan dari terbesar ke terkecil
meliputi: kingdom, divisi (filum), kelas, ordo (bangsa), famili (suku),
genus (marga), dan spesies (jenis). Contoh penerapan sistem
klasifikasi atau taksonomi pada tanaman jika menggunakan Episcia
sebagai ilustrasinya adalah sebagai berikut:
1) Kingdom : Plantae

2) Divisi : Spermatophyta

3) Kelas : Angiospermae

4) Sub-kelas : Monocotyledoneae (biji keping biji tunggal)

5) Ordo : Graminales

6) Famili : Gesneriaceae

7) Genus : Episcia

8) Species : Episcia Cupreata Acajou


5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah


pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Saryono, penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang di gunakan untuk menyelidiki,
menggambarkan, menjelaskan, menemukan kualitas atau
keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, di ukur
atau digambarkan melalui pendekatan kualitatif. Metode ini
memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan sejara deskriptif. Metode
ini digunakan untuk menganalisis seberapa besar Pengaruh Pupuk
Terhadap Tanaman.

3.1.2 Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian bertopik Pengaruh Pupuk Terhadap Tanaman ini


akan dilakukan di Jl.Sudanco Supriadi no.52. Penentuan lokasi ini
didasarkan pada alasan keinginan peneliti untuk memeroleh data
terkait tanaman yang ada di dekatnya. Hal tersebut juga diakibatkan
dari pandemi yang sedang terjadi sehingga mengurangi akses gerak
peneliti dalam mencari data.
Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah tanaman yang
terdapat di lingkungan sekitar rumah peneliti pada tahun 2022 atau
ketika penelitian sedang dilakukan. Data dari penelitian ini merupakan
serangkaian keterangan terkait topik yang sedang diteliti yang dapat
berupa angka-angka atau jabaran fakta. Data dikumpulkan melalui
observasi dan studi pustaka.
Sedangkan sumber data dari penelitian ini berupa jabaran

6
penjelasan yang merupakan hasil dari pengamatan pribadi maupun
dari hasil studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini didapatkan melalui


pelaksanaan observasi dan studi pustaka. Observasi yaitu berupa kegiatan
mengamati dan menilai pengaruh pemberian pupuk terhadap tanaman di
sekitar rumah peneliti. Studi pustaka yaitu berupa kegiatan mendapatkan
informasi tambahan dari berbagai literatur yang sudah ada demi memperjelas
hasil penelitan yang dilakukan.

3.3 Teknik Analisis Data

Data-data yang telah didapatkan akan dianalisis lebih lanjut supaya


lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Untuk penelitian ini yang
menerapkan pendekatan penelitian kualitatif, maka akan digunakan teknik
analisis data berupa teknik deskriptif. Di mana teknik deskriptif akan
menggambarkan dan meringkas kondisi hasil penelitian dengan menjabarkan,
menelaah, dan menyeleksi data dari hasil observasi dan studi pustaka.

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Pupuk Terhadap Tanaman Episcia

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tanaman daun


beludru yang telah diberi dua perlakuan yaitu diberi pupuk organik dan
anorganik, Pada tanaman yang diberi pupuk organik terlihat daunnya dominan
berwarna hijau tua, bagian tengahnya yang berwarna hijau muda cenderung
lebih ramping serta belum ada tanda pertumbuhan bunga. Sementara itu,
tanaman yang diberi pupuk anorganik daunnya dominan berwaran hijau muda,
bagian tengah warnanya lebih muda dan lebar daripada tanaman yang diberi
pupuk organik. Selain itu pada tanaman yang diberi pupuk anorganik sudah
mulai tumbuh bunga.

Gambar 1. Tanaman dengan pupuk organic

Hasil menunjukkan tanaman yang menggunakan pupuk organik terlihat lebih


subur meski belum terdapat bunga yang tumbuh

Gambar 2. Tanaman dengan pupuk anorganik

8
Hasil menunjukkan tanaman yang menggunakan pupuk organik terlihat
kurang segar meskipun ada beberapa bunga yang tumbuh

Pada hasil pengamatan tersebut, pupuk anorganik memiliki pengaruh


yang lebih cepat dan terlihat pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman
dibandingkan dengan pupuk organik. Hal ini dikarenakan kandungan pupuk
anorganik memiliki unusr hara yang lebih tinggi dan mudah larut dalam air.
Namun, pupuk organik juga memiliki kelebihan tersendiri yaitu mampu
memperbaiki sifat fisik, kimia, dam biologi tanah.

4.2 Indikator Kualitas Pupuk Terhadap Tanaman

Pupuk memiliki beberapa jenis dan memiliki indikasi yang berbeda


terhadap kualitas pupuk. Sebagai contoh pupuk kompos ,kualitas pupuk
kompos fisik dan kimia yang baik harus memenuhi standar SNI. Berdasarkan
hasil penelitian dari Tantya Tantri, dkk pupuk yang memenuhi standar SNI
yaitu Bio-extrim Trubus dan Putri Liman Simantri 096 Blahbatuh, Gianyar.
Sementara pupuk yang tidak memenuhi standar SNI yaitu pupuk Petrokimia
Gresik, Good Compost Trubus, BioOrganik Simantri 027 Kelating,
Kerambitan, Tabanan, Sapi Trubus, Bintang Tani Marga, Tabanan, Kambing
Trubus, terakhir yang paling tidak sesuai dari beberapa SNI yang diujikan yaitu
Higher For Grow dan Agung Singapadu Gianyar.
Beberapa indikasi ditentukannya baik tidaknya pupuk menurut SNI 19-
7030-2004 berdasarkan kandungan hara dari pupuk yaitu kandungan nitrogen
yang baik pada pupuk yaitu >0,40%. Kandungan P205 menurut SNI 19-7030-
2004 yaitu >0,10%. Menurut Stofella dan Khan (2001) (dalam Tantya
Tantri,dkk, 2016:59) bahwa unsur P sangat diperlukan oleh mikroorganisme
untuk membangun selnya seperti protoplasma dan inti sel. Kandungan Kalium
(K2O) menurut SNI 19-7030-2004 yaitu >0,20%, Kalium menurut Sutedjo
(1996) (dalam Tantya Tantri,dkk, 2016:59) digunakan oleh mikroorganisme
dalam bahan komposan sebagai katalisator, dengan kehadiran bakteri dan
aktivitasnya, sangat berpengaruh terhadap peningkatan kandungan kalium.
9
Kandungan bahan organik dalam pupuk menurut SNI 19-7030-2004 yaitu
sebesar 9,8-32%. Berdasarkan nilai C/N rasio pupuk kompos, menurut SNI 19-
7030-2004 yaitu (10-20), rasio C/N akan mempengaruhi ketersediaan unsur
hara, jika C/N rasio tinggi maka kandungan unsur hara sedikit tersedia untuk
tanaman, sebaliknya jika C/N rasio rendah maka ketersediaan unsur hara tinggi
dan tersedia bagi tanaman (Tantya Tantri,dkk, 2016:60). Kriteria Ph menurut

SNI 19-7030-2004 yaitu sebesar 6,8-7,49. Sebab pH yang netral akan


mengakibatkan aktivitas mikroorganisme dalam pupuk organik berjalan
sempurna, sehingga unsur hara yang terlepas dari pupuk organic juga semakin
baik (Tantya Tantri,dkk, 2016:60). Kadar air yang baik yang memenuhi standar
SNI 19-7030-2004 yaitu >50%. Menurut Isroi dan Yuliarti (2009) (dalam
Tantya Tantri,dkk,2016:60-611) kadar air yang terlalu banyak akan berakibat
bahan semakin padat, karena dapat melumerkan seumber makanan yang
dibutuhkan mikroba dan memblokir oksigen untuk masuk seumber makanan
yang dibutuhkan mikroba dan memblokir oksigen untuk masuk. Menurut SNI
19-7030-2004 kualitas fisik yang baik yaitu suhu normal, warna dari coklat
sampai kehitaman, dan berbau tanah.

4.3 Pengaruh Dosis Pupuk Terhadap Tanaman

Penggunaan pupuk harus mengikuti aturan dosis yang tersedia pada


aturan penggunaan pupuk, karena dosis pemberian pupuk berpengaruh terhadap
tanaman. Menurut Marzuki dkk,faktor dosis pupuk berpengaruh nyata terhadap
jumlah anakan total, jumlah anakan produktif dan jumlah cabang per malai,
tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap parameter lainnya. Penelitian yang
dilakukan Marzuki dkk dengan menggunakan pupuk urea terhadap objeknya
tanaman padi mendapatkan hasil sebagai berikut pemberian pupuk Urea 60 g,
Sp-36 60 g dan KCl 60 g menghasilkan tanaman tertinggi yaitu 109,03 cm,
berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya, namun berbeda nyata dengan
yang ditanam dengan jarak 30 cm x 30 cm dengan pemberian pupuk Urea 45 g,
Sp-36 45 g dan KCl 45 g menghasilkan tanaman yang rendah yaitu 7,93 cm.
10
Tingginya tanaman yang ditanam dengan jarak yang lebar yaitu 35 cm x 35 cm
disertai dengan pemberian pupuk Urea 60 g, Sp-36 60 g dan KCl 60 g
disebabkan karena tanaman mendapatkan unsur hara lebih baik dan juga sinar
matahari dan air. Dengan adanya data tersebut dapat dikatakan bahwa pada
faktor tunggal dengan perlakuan pemberian pupuk yang berbeda menghasilkan
tanaman dengan tinggi yang berbeda tidak nyata. Hal ini disebabkan bahwa
tinggi tanaman lebih dipengaruhi oleh sifat genetik.

Pada faktor jumlah banyaknya anakan produktif dosis pupuk Urea 60


g, Sp-36 60 g dan KCl 60 g jumlah anakan produktif 21,79 batang
menunjukkan berbeda tidak nyata dengan pemberian pupuk Urea 45 g, Sp-36
45 g dan KCl 45 g (19,91 batang), namun berbeda nyata dengan dosis pupuk
Urea 30 g, Sp-36 30 g dan KCl 30 g dengan rerata jumlah anakan produktif
yaitu 17,19 batang. Hal ini disebabkan karena pemberian dosis pupuk Urea 30
g, Sp-36 30 g dan KCl 30 g masih belum mampu memenuhi kebutuhan unsur
hara tanaman, sehingga penambahan dosis yang banyak mampu menyediakan
unsur hara yang belum tercukupi di dalam tanah (Marzuki,dkk, n,d:06).
Pengaruhnya terhadap panjang malai yaitu menghasilkan tanaman dengan
panjang malai yang berbeda tidak nyata. Hal ini menunjukkan dengan
pemberian dosis pupuk Urea 30 g, Sp-36 30 g dan KCl 30 g sudah dapat
mencukupi ketersedianya unsur hara pada tanah, sehingga peningkatan dosis
tidak memberi pengaruh nyata untuk panjang malai, tetapi peningkatan pupuk
lebih dimanfaatkan untuk pertumbuhan jumlah anakan total dan jumlah anakan
produktif (Marzuki,dkk, n,d:08).
Dalam pengaruhnya terhadap jumlah cabang permalai, dengan
meningkatkan dosis pemupukan akan menghasilkan pertumbuhan yang tidak
sempurna (Marzuki,dkk, n,d:08). Perbaikan kesuburan tanah dapat diupayakan
melalui pemupukan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemberian pupuk yang
berlebihan dapat menurun pertumbuhan tanaman. Munawar (2011) (dalam
Marzuki,dkk, n,d:08) menjelaskan bahwa kelebihan yang dimaksud yaitu suatu
keadaan dimana konsentrasi unsur terlalu tinggi sehingga dapat menurunkan
pertumbuhan dan hasil tanaman. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
11
Marzuki,dkk pemberian pupuk Urea 45 g, Sp-36 45 g dan KCl 45 g mencukupi
unsur hara di dalam tanah untuk pertumbuhan tanaman, sehingga dengan
penambahan dosis pupuk yang tinggi bisa menjadi menghambat pertumbuhan
tanaman.

12
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Pupuk terbagi menjadi dua jenis yaitu pupuk anorganik dan organik.
Pupuk anorganik memiliki kandungan zat hara dan lebih mudah larut
dibandingkan pupuk organik sehingga pertumbuhan dan perkembangan
tanaman lebih cepat menggunakan pupuk anorganik. Meski begitu,
pupuk organik membantu untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dam
biologi tanah.
5.1.2 Indikator baik tidaknya pupuk dapat dilihat dari kriteria yang dibuat
oleh SNI. Indikasi yang dibuat dilihat berdasarkan kandungan hara
dalam pupuk serta kualitas fisik yang dapat dilihat secara langsung oleh
indra manusia.
5.1.3 Dosis pupuk memiliki pengaruh terhadap tanaman khusunya jumlah
anakan total, jumlah anakan produktif, dan jumlah cabang. Dosis pupuk
yang terlalu berlebihan dapat mengamat pertumbuhan tumbuhan serta
merusak lingkungan sekitar sehingga dalam menjaga kesuburan
tumbuhan dengan memberikan dosis pupuk yang sesuai dengan
kebutuhan.

5.2 Saran

5.1.1 Bagi instansi pendidikan dan pengajar, disarankan dapat menjadikan


hasil penelitian menjadi salah satu materi yang diajarkan pada murid
untuk menambah wawasan lingkungan siswa.
5.1.2 Bagi masyarakat dan petani, disarankan dapat mengimplementasikan
penggunaan pupuk yang baik bagi tanaman setelah mengetahui
pengaruh pupuk terhadap tanaman.
13
5.1.3 Bagi peneliti lain, sebaiknya dapat mengembangkan penelitian ini dan
menjadikan hasil penelitian sebagai referensi.
5.1.4 Bagi peneliti sendiri, sebaiknya pemilihan topik lebih dispesifikasikan
sehingga hasil penelitian akan lebih fokus dan mendetail.

14
DAFTAR PUSTAKA

Amarullah, dkk. 2021. Dasar Agronomi. Aceh: Syiah Kuala University Press.
Balai Penelitian Tanah (Balittanah), Pertanian. 2015. Pupuk.
https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/1059-penge
(diakses 15 Mei 2021)
Lingga, Pinus, dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar
Swadaya.

Marzuki, Murniati dan Ardian. 2014. “Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Pupuk
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah (Oryza sativa L.) Dengan
Metode SRI”. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian, 01 (01), 1-12.
Diakses jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/view/2653/2585, 16
Maret 2022.
Tanaman (Def. 1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
Diakses melalui https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tanaman, 15 Mei 2015.

Tantri, Supadma, dan Arthagama. 2006. “Uji Kualitas Beberapa Pupuk Kompos yang
Beredar di Kota Denpasar”. Agroekoteknologi Tropika, 05 (1), 52-62.

Pupuk (Def. 1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses
melalui https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pupuk, 15 Mei 2015.

15

Anda mungkin juga menyukai