Anda di halaman 1dari 28

Laporan Penelitian Biologi

Sekolah Menengah Atas Negeri 5

Jalan Mastrip 29, Kota Madiun

Tahun Ajaran 2022/2023


Pengaruh Dosis Pupuk Terhadap
Pertumbuhan

Tanaman Kacang Hijau

(Vigna radiata)

Disusun oleh :

Nama : Teneshia Josselyne

Nomor Absen : 31

Kelas : XII MIPA 3


Kata Pengantar
Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
diberikan rahmat yang melimpah sehingga penelitian “Pengaruh Dosis pada Tumbuhan Kacang
Hijau” dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran
Biologi pada Bab Pertumbuhan dan Perkembangan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang pengaruh pupuk untuk pertumbuhan tanaman terutama tanaman
kacang hijau bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kemudian saya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMAN 5 Madiun,
Bapak Mahfud Efendi, S.Pd, M.Pd karena telah diberikan kesempatan untuk melakukan uji coba
percobaan ini. Lalu saya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Guru Pembimbing Mata
Pelajaran Biologi, Ibu Atik Sulistyowati kerena saya telah dibimbing dalam menyusun dan
melakukan percobaan tugas ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih terhadap kedua orang tua saya karena senantiasa
telah mendukung kelacaran uji coba ini. Kepada teman-teman saya, saya mengucapkan terima
kasih karena selalu mendukung saya. Semoga laporan penelitian biologi yang saya buat dengan
judul “Pengaruh Dosis Pupuk terhadap Tanaman Kacang Hijau” dapat memperoleh manfaat bagi
kita semua.

Sekian kata pengantar yang dapat saya tuliskan. Mohon maaf bila ada salah kata, saya
ucapkan terima kasih.

Madiun, 1 Agustus 2022,

Teneshia Josselyne
Daftar Isi
Halaman Judul...............................................................................................................................1

Kata Pengantar..............................................................................................................................2

Daftar Isi.........................................................................................................................................3

Bab I PENDAHULUAN................................................................................................................5

A. Latar Belakang...................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................................6

Bab II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................7

A. Kajian Teori.......................................................................................................................7
1. Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata) .................................................................7
a. Sejarah Singkat......................................................................................................7
b. Klasifikasi...............................................................................................................7
c. Ciri-Ciri..................................................................................................................7
d. Morfologi................................................................................................................7
e. Jenis-Jenis Tanaman.............................................................................................7
f. Kandungan
g. Manfaat
h. Cara Penanaman
i. Cara Perawatan
1) Penyiraman
2) Pemupukan
3) Penyiangan
j. Hama dan Penyakit
1) Hama dan Perawatannya
2) Penyakit dan Pemberantasannya
k. Pemanenan
1) Usia Panen
2) Ciri-Ciri Tanaman Siap Panen
2. Pupuk

Pupuk MPK

B. Hipotesis

Bab III METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel


B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
C. Alat dan Bahan
D. Rancangan Penelitian
E. Prosedur Penelitian
F. Jadwal Penelitian
G. Rencana Analisa Data

Bab IV DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deksripsi Data
B. Interpretasi Data
C. Uji Hipotesis
D. Pembahasan

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran
Bab I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan tanaman Leguminosae yang tumbuh
baik didaerah tropis, memiliki nilai ekonomis penting setelah tanaman kacang tanah dan
kedelai. Tanaman pangan ini dikenal luas dan telah lama dibudidayakan di Indonesia.
Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang tahan kekeringan dan dapat tumbuh pada tanah
yang kurang subur tahan terhadap hama dan penyakit. Kacang hijau banyak dibutuhkan oleh
masyarakat karena harga relatif stabil.
Tanaman kacang hijau kaya akan kandungan gizi karena kacang hijau merupakan
sumber protein nabati, vitamin A, B1, C, E dan kandungan zat lain. Kandungan per 100
gram terdiri dari 345 kalori, 20,4 g protein, 1,20 g lemak, 62,9 g karbohidrat, 125 mg
kalsium, 320 mg phosfat, 6,7 mg zat besi, 157 SI vitamin A, 0,64 mg vitamin B1, 6 mg
vitamin C, dan 10 g air (Cahyono, 2007).
Produksi kacang hijau di Indonesia tahun 2000 sebesar 289.876 ton, kemudian tahun
2001 meningkat menjadi 301.000 ton pada tahun 2002 terjadi penurunan 288.089 ton (BPS,
2003). Produksi kacang hijau di Provinsi Gorontalo pada tahun 2009 sebesar 286 ton/ha,
kemudian pada tahun 2010 turun menjadi 280 ton/ha. Penurunan tersebut disebabkan antara
lain teknologi budidaya yang kurang optimal, pengaturan jarak tanam yang tidak sesuai
dengan kondisi lahan dan penggunaan pupuk organik yang terbatas.
Pemberian pupuk anorganik bagi lingkungan khusus pada tanah dapat memberikan
dampak negatif bila dilakukan terus menerus karena dapat berakibat negatif pada
perkembangan mikroorganisme dalam tanah yaitu banyak yang mati sehingga
mikroorganisme tidak dapat mengurai bahan organik di dalam tanah dan mempengaruhi
kondisi tanah menjadi mengeras dan pH menurun sehingga tanah akan tandus dan sulit
dikembalikan unsur hara. Hasil analisis tanah di Desa Hulawa C-organik rendah Salah satu
upaya yang dilakukan dengan penggunaan pupuk organik yaitu pupuk petroganik
(Simanungkalit, 2006 dalam Hartati et al 2014).

B. Rumusan masalah
1. Apa saja pengaruh pupuk terhadap tanaman kacang hijau?
2. Bagimana pertumbuhan batang kacang hijau ketika mendapatkan pupuk?
3. Berapa dosis pupuk yang pas untuk tanaman kacang hijau?
4. Bagimana cara memberikan pupuk dengan benar agar tanaman kacang hijau dapat
tumbuh dengan baik?
5. Apa penyebab tumbuhan kacang hijau dapat tumbuh ketika diberikan pupuk?
C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui berapa dosis yang pas untuk tumbuhan kacang hijau agar dapat tumbuh
dengan maksimal
2. Mempelajari pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang hijau.
3. Mempelajari pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
kacang hijau.
4. Mempelajari pengaruh interaksi antara pupuk organik dan jarak tanam
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau.

D. Manfaat penelitian
 Untuk Sekolah : Sebagai sarana belajar mengajar dan sebagai media keterampilan dari
para siswa
 Untuk Guru : Sebagai media belajar mengajar agar siswa dapat lebih memahaminya dan
sebagai literatur tambahan yang dapat diajarkan kepada para siswa kelak
 Untuk Siswa : Sebagai bahan belajar dan memperdalami ilmu tentang tumbuhan
terutama dosis pupuk pada tumbuhan kacang hijau serta cara menanam yang benar
Bab II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata)
a. Sejarah Singkat
Dahulu kacang hijau (Vigna radiata) di bawa oleh pedagang China dan Portugis
masuk ke Indonesia, awal mula penyebarannya masuk ke pulau Jawa dan Bali, pada
tahun 1920an mulai berkembang ke Sulawesi, Kalimantan dan Indonesia bagian
timur. Diperkirakan kacang hijau masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17.
Konon kabarnya tanaman ini diduga berasal dari India kemudian menyebar ke
negara Asia tropis sampai akhirnya masuk ke Indonesia, dalam buku History of Java,
Raffles bercerita mengenai kacang hijau yang dikemas menjadi buku tebal,
dipersembahkan kepada pemerntah kerajaan Inggris agar tidak menyerahkan Jawa
kepada Belanda. Dalam buku tersebut Raffles menceritakan bahwa orang China
sedang menyiapkan sejenis kacang yang lebih kecil sebagai pengganti kacang polong
dan diberi nama kacang iju.dari beberapa litelatur, perkembangan kacang hijau
terjadi berkat petani China.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Species : Vigna radiata L.
c. Ciri-Ciri Morfologi
1) Akar Kacang Hijau
(Rukmana, 1997) Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan
membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Makin banyak nodula akar, makin tinggi
kandungan nitrogen (N) sehingga menyuburkan tanah.

2) Batang Kacang Hijau


(Adrianto dan Indarto, 2004) Tanaman kacang hijau berbatang tegak
dengan cabang menyamping pada batang utama, berbentuk bulat dan berbulu
warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu . Batang tanaman
kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. (Rukmana, 1997) Ukuran
batangnya kecil, berbulu, bewarna hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku
batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama berupa
sepasang daun yang berhadap-hadapan dan masing-masing daun berupa daun
tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 30 cm-
110 cm dan cabangya menyebar kesegala arah.

3) Daun Kacang Hijau


Andrianto dan Indarto, 2004) Daunnya terdiri dari tiga helaian trifolia dan
letaknya berseling-seling. Tangkai daunya lebih panjang dari daunya dengan
warna hijau muda sampai hijau tua.

4) Bunga Kacang Hijau


(Somaatmadja, 1993) Kacang hijau merupakan tanaman berumur pendek
biasanya berbunga antara 30-70 hari. Bunganya besar berdiameter 1-2 cm,
kehijau-hijauan sampai kuning cerah, steril sendiri, terletak pada tandan ketiak
yang tersusun atas 5-25 kuntum bunga panjang tandan bunga 2-20 cm. (Purwono
dan Hartono, 2005) Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan
berwarna kuning kehijauan atau kucing pucat. Bunganya termasuk jenis
hermaprodit atau berkelamin sempurna. Proses penyerbukan terjadi pada malam
hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari sudah layu.

5) Polong Kacang Hijau


(Somaatmadja, 1993) Polongnya menyebar dan menggantung berbentuk
silinder panjangya mencapai 15 cm, sering kali lurus, berbulu atau tanpa bulu
berwarna hitam atau coklat soga (tawny brown) berisi sampai 20 butir biji yang
bundar sampai lonjong. Polong menjadi tua sampai 60-120 hari setelah tanam.
Perontokan bunga banyak terjadi dan mencapai angka 90%.

6) Buah Kacang Hijau


(Purwono dan Hartono,2005) Buah kacang hijau berbentuk polong.
Panjang polong sekitar 5-16 cm. Setiap polong berisi 10-15 biji. Polong kacang
hijau berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul.
Polong muda berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi kecoklatan atau
kehitaman. Polongnya mempunyai rambut-rambut pendek/berbulu.
7) Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.)
(Somaatmadja, 1993) Biji bewarna hijau atau kuning , seringkali coklat atau
kehitam-hitaman, memiliki kilap (lustre) yang kusam atau berkilat (diasosiasikan
dengan sisa-sisa dinding polong) hilumnya pipih dan putih. Perkecambahanya
epigeal.

d. Jenis-Jenis Tanaman
1) Siwalik (1954)
a) Asal galur murni dari Jeneponto
b) Tipe tanaman agak rendah dan tegak
c) Batang berbulu
d) Hipokotil dan kotiledon berwarna merah, epikotil hijau kemerahan
e) Warna batang dan tangkai hijau
f) Bunga berwarna kuning
g) Polong berwarna merah, jika masak mudah pecah
h) Biji bulat, besar dan berwarna hijau kusam
i) Berat 1000 butir biji sekitar 56 g
j) Umur panen 80 – 100 hari
k) Potensi panen 0,9 ton – 1,2 ton biji kering/ha
2) Artaijo (1954)
a) Asal galur murni dari Sumenep
b) Tipe tanaman kecil dan rendah
c) Batangnya berbulu jarang, tangkai daun berbulu lebat
d) Hipokotil dan kotiledon berwarna merah, epikotil hijau kemerahan
e) Warna batang dan tangkai daun sedikit kemerahan
f) Bunga berwarna kuning. Polong berukuran pendek
g) Biji berwarna hijau kusam
h) Berat 1000 butir biji sekitar 46 g
i) Umur panen 75 – 99 hari
j) Potensi panen 0,9 ton – 1,2 ton biji kering/ha
3) Bhakti (1965)
a) Asal introduksi dari Srilangka
b) Tinggi tanaman antara 50 cm – 75 cm
c) Batang berbulu pendek dan berwarna hijau
d) Hipokotil dan kotiledon berwarna merah, epikotil hijau kemerahan
e) Tangkai daun hijau kemerahan
f) Tanaman mulai berbunga umur 35 hari
g) Polong berwarna coklat, berbulu jarang, mudah pecah
h) Biji berwarna hijau mengkilap
i) Berat 1000 butir biji sekitar 60 g
j) Umur panen 65 – 70 hari
k) Potensi panen 1,4 ton – 1,6 ton biji kering/ha
4) Merak
a) Asal galur MB 423 (Philipina)
b) Batang tegak, kokoh, tingg tanaman 60 cm
c) Umur berbunga 29 hari
d) Umur panen 95 – 100 hari
e) Biji berukuran besar dan berwarna hijau
f) Berat 1000 butir biji sekitar 78 g
g) Potensi panen 1,6 ton biji kering/ha
h) Peka terhadap bercak daun dan kudis (scab), toleran terhadap penyakit bakteri
kayu
5) Nuri (1982)
a) Asal galur AVRDC (Pr. 925) India
b) Batang tegak, tinggi mencapai 69 cm, warna kemerahan
c) Hipokotil dan epikotil berwarna hijau
d) Bunga berwarna kuning kelabu
e) Umur panen 58 – 68 hari
f) Potensi panen 1,2 ton – 1,6 ton biji kering/ha
g) Biji berwarna hijau kusam
h) Berat 1000 butir biji sekitar 56 g
i) Cukup tahan terhadap penyakit kudis (scrab)
6) Manyar (1982)
a) Asal dari AVRDC (Pr. 933) Taiwan
b) Tipe pertumbuhan tegak, tinggi 65 cm
c) Batang berwarna hijau kemerahan
d) Hipokotil berwarna merah, epikotil hijau
e) Bunga berwarna kuning kelabu
f) Polong masak berwarna hitam, panjang 8 cm
g) Biji berwarna hijau kusam
h) Berat 1000 butir biji sekitar 63 g
i) Umur panen 58 – 68 hari
j) Potensi panen 1,6 ton biji kering/ha
k) Tahan terhadap Cercospora
7) Walet (1985)
a) Asal introduksi dari AVRDC Taiwan
b) Tipe pertumbuhan tegak, tinggi 45 cm
c) Batang dan daun berwarna hijau
d) Bunga berwarna kuning, mucul pada umur 35 hari
e) Polong masak berwarna hitam
f) Biji berwarna hijau mengkilap
g) Berat 1000 butir biji sekitar 63 g
h) Umur panen 58 hari
i) Potensi panen 1,6 ton biji kering/ha
j) Tahan terhadap penyakit bercak daun, embun tepung, agak tahan terhadap
penyakit Rhizoctonia
8) Parkit (1988)
a) Asal dari Philipina (No induk CR 47 – 9 – 13 – 4 – 2 B)
b) Tinggi tanaman 40 cm – 50 cm
c) Batang hijau muda
d) Hipokotil, epikotil dan daun berwarna hijau
e) Polong masak berwarna hitam
f) Biji berwarna hijau mengkilap
g) Berat 1000 butir biji sekitar 60 g
h) Umur panen 58 hari
i) Potensi panen 1,5 ton biji kering/ha
j) Tahan terhadap penyakit embun tepung
9) Camar (1991)
a) Asal iradiasi gamma osis 0,1 Kgy, dari varietas Manyar
b) Tinggi tanaman 56 cm
c) Umur berbunga 32 hari, umur panen 60 hari
d) Berat 1000 butir biji sekitar 39 g
e) Potensi panen 1 ton – 2 ton biji kering/ha
f) Tahan terhadap penyakit bercak coklat, toleran terhadap lahan asam dan basa,
cukup tahan terhadap penyakit kudis
10) Merpati (1991)
a) Asal seleksi galur F4 (Taiwan)
b) Tinggi tanaman 57 cm
c) Umur berbunga 35 hari, umur panen 58 hari
d) Potensi panen 1,2 ton – 1,8 ton biji kering/ha
e) Berat 1000 butir biji sekitr 61 g
f) Tahan terhadap penyakit bercak daun dan embun tepung
g) Cocok bagi lahan tegaan dan sawah
e. Kandungan

Adapun kandungan gizi dari tanaman kacang hijau terutama biji kacang hijau per
100 gram :

 347 kcal kalori


 1,2 g lemak

0,3 g lemak jenuh

 15 mg Natrium
 1.246 mg Kalium
 24 g protein
 63 g Karbohidrat

16 g serat pangan

7 g gula

 4,8 mg Vitamin C
 6,7 mg Zat Besi
 0,4 mg Vitamin B6
 19 mg Magnesium
 132 mg Kalsium
f. Manfaat
1. Mengurangi risiko kehamilan bermasalah
Kandungan folat yang terdapat di dalam kacang hijau cukup tinggi. Oleh
karena itu, kacang hijau dianggap baik untuk wanita yang merencanakan
kehamilan atau sedang dalam masa kehamilan.
Mencukupi kebutuhan asam folat selama masa kehamilan dapat
memberikan perlindungan pada bayi agar terhindar dari kelahiran prematur,
keguguran, berat badan lahir rendah, atau lahir dengan kelainan saraf dan otak
(neural tube defect).
2. Melancarkan pencernaan
Kacang hijau dikenal kaya akan serat dan pati. Kedua kandungan tersebut
diketahui dapat membantu pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan melancarkan
saluran pencernaan.
3. Menurunkan risiko terkena penyakit jantung
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kacang hijau juga bermanfaat
dalam menurunkan tekanan darah serta mengurangi risiko terkena penyakit
jantung dan diabetes. Hal ini diduga berkaitan dengan kandungan antioksidan dan
nutrisi penting di dalamnya yang bersifat antiradang.

4. Menjaga berat badan

Selain melancarkan pencernaan, kandungan serat di dalam kacang hijau


juga dapat memberikan efek kenyang lebih lama sehingga dapat mengontrol nafsu
makan dan mencegah Anda makan secara berlebihan. Hal inilah yang menjadikan
kacang hijau baik dikonsumsi untuk menjaga berat badan.

5. Menurunkan kadar kolesterol

Kacang hijau memiliki kandungan lemak yang rendah. Di dalam 100 gram
kacang hijau, hanya terdapat sekitar 0,1 gram lemak.
Dengan kandungan lemak yang rendah serta serat
dan antioksidan fitosterol yang tinggi, konsumsi kacang hijau secara teratur dapat
membantu penderita kolesterol tinggi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam
tubuh secara alami.

6. Menambah stamina tubuh

Kacang hijau juga dikenal sebagai sumber energi. Ini berkat


kandungan karbohidrat kompleks yang ada di dalamnya. Selain itu, jenis
karbohidrat ini juga dapat mengatasi rasa lelah dan bisa membuat Anda lebih
semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

7. Menurunkan risiko terkena osteoporosis

Kacang hijau juga mengandung magnesium dalam jumlah yang tidak


sedikit. Di dalam 100 gram kacang hijau, setidaknya terdapat 97 miligram
magnesium yang dibutuhkan tubuh untuk mencegah kondisi kekurangan
magnesium atau hipomagnesemia.

Menurut penelitian, meningkatkan asupan magnesium dari makanan atau


suplemen dapat menambah kepadatan mineral tulang pascamenopause pada
wanita dan lansia.

Dengan mengonsumsi cukup magnesium, risiko terkena osteoporosis pun


menurun. Selain itu, magnesium juga diduga mengurangi risiko diabetes tipe 2,
penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan migrain.

g. Cara Penanaman

Cara menanam tumbuhan kacang hijau :

1. Ketahui syarat tumbuhan kacang hijau


2. Mempersiapkan lahan
3. Semai benih
4. Lakukan penyiraman berkala
5. Lakukan penyulaman
6. Bersihkan lahan dari gulma
7. Beri pupuk
h. Cara Perawatan
1. Penyiraman
Jika lahan tempat kamu menanam lembap, kamu bisa melakukan
penyiraman satu hari sekali. Namun apabila tanah tempat menanam cukup
kering, penyiraman bisa kamu lakukan pada pagi dan sore hari. Hal ini agar
bisa memastikan tanaman kacang hijau mendapatkan asupan air yang cukup.
2. Pemupukan

Pemberian pupuk bisa dilakukan bersamaan dengan menanam


benih atau pada saat tanaman akan berbunga, biasanya 1 bulan setelah masa
tanam.
Dosis pupuk yang diberikan adalah sebagai berikut:

Urea 50 kg untuk setiap 1 hektare lahan

TSP 100 kg untuk setiap 1 hektare lahan

KCL 50 kg untuk setiap 1 hektare lahan

3. Penyiangan
Gulma dan rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman akan
mengganggu pertumbuhan kacang hijau. Mereka akan menyerap semua
nutrisi yang dibutuhkan kacang hijau untuk tumbuh dengan baik. Untuk
mengatasinya, lakukan proses penyiangan saat tanaman berusia 15-30 hari.
i. Hama dan Penyakit
1. Hama dan Perawatannya
1) Ulat Jengkal

Ulat jengkal atau ulat lompat adalah salah satu jenis hama dengan ciri khas
berwarna hijau dengan garis-garis cerah pada sisinya. Ulat ini memiliki fase
hidup sekitar 11 – 13 hari untuk kemudian menjadi pupa. Setelah seminggu,
pupa tersebut akan berubah menjadi ngengat coklat yang menyerang bagian
tanaman yang lunak seperti tunas daun atau buah yang masih muda.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan
insektisida atau dengan menghadirkan musush alaminya berupa Apanteles
sp atau Liatomastix sp.

2) Kepik Hijau
Imago hama ini berbentuk bulat dengan warna hijau sesuai dengan
namanya. Ketika dewasa, kepik hijau akan menyerang polong kacang hijau dan
menyebabkannya keriput, berbintik-bintik, dan rasanya pahit. Pemusnahan
telur atau imago adalah salah satu alternatif yang dapat dicoba untuk
menggendalikan hama ini, disamping itu kita juga dapat melaksanakan sistem
pergiliran tanaman agar populasi kepik hijau menjadi menurun.

3) Kepik Polong

Sekilas tampilan kepik polong menyerupai walang sangait, namun yang


menjadi ciri khasnya adalah adanya warna kuning yang memanjang pada tiap
sisi kanan kiri tubuhnya. Gejala serangan hama ini dapat dilihat dari kulit buah
kacang hijau yang berbercak coklat hingga kehitaman akibat cairan polong
yang terhisap oleh hama kepik ini. Untuk mengendalikan populasi kepik hijau
pada lahan pertanian kita, langkah yang dapat dilakukan adalah dengan
menyemprotkan insektisida sesuai dosis dan anjuran, serta menerapakan sistem
rotasi tanaman, atau dapat pula melaksanakan teknik tanam

4) Lalat Pucuk

Lalat pucuk sering menempelkan telurnya pada bagian bawah daun, hal ini
menyebabkan kita sering kali tidak menyadari akan ancaman dari serangan
hama ini. Padahal ketika berubah menjadi larva, hewan ini akan mengerek
batang tanaman kacang hijau hingga menyebkannya layu dan mati. Sebaiknya,
tanaman yang telah teindikasi mengalami serangan hama ini segera dipotong
lalu dibakar, agar larva hama tersebut ikut mati. Apabila populasinya menjadi
semakin tidak terkendali, cara yang daapt kita ambil adalah dengan proses
kimiawi atau penyemprotan pestisida.

5) Hama Gudang
Hama ini menyerang ketika tanaman kacang hijau telah melewati proses
panen dan disimpan di dalam gudang. Ciri yang dapat kita jumpai pada hama
gudang ialah ukuran tubuhnya yang relatif kecil, serta berwarna coklat
kehitaman. Hama ini secara khusus akan menyerang biji kacang hijau yang
telah disimpan di gudang, apabila tidak segera dikendalikan, maka jumpah
produksi dari hasil panen kita akan menurun drastis. Untuk menghindari hama
gudang ini, langkah yang harus kita lakukan adalah dengan menyimpan biji
kacang hijau ke dalam wadah yang tertutup rapat atau hampa udara, sehingga
meminimalisir masuknya hama ini.

6) Hama Penggulung Daun

Hama penggulung daun ini berupa ulat berwarna hijau dengan garis
kuning pada tubuhnya yang ketika dewasa akan bermetamorfosis menjadi
ngengat kuning dengan bercak hitam. Serangan dari hama ini akan
mengakibatkan daun tanaman kacang hijau menggulung sebagai tempat ulat
yang masih dilindungi oleh benang. Ulat yang berada dalam gulungan inilah
yang mengerogoti daun dari dalam dan menyebabkan daun menjadi rusak.
Ketika menemukan daun-daun yang telah menggulung, sebaiknya Anda segera
memangkasnyaagar persebaran daun yang dimakan ulat tidak semakin meluas.
Cara lain yang cukup efektif adalah dengan sisem rotasi tanaman atau proses
penanaman yang serentak. 

7) Kumbang Tanah Kuning

Serangan hama ini sering ditandai dengan lubang-lubnag pada daun,


keping biji, serta batang tanaman kacang hijau yang masih muda. Lubang-
lubang tersebut sebagai indikasi adanya gigitan dari hama kumbang kuning.
Cara yang tepat untuk mengatasi serangan hama ini adalah dengan langkah
penyemprotan insektisida atau dapat pula dilakukan dengan menghadirkan
predator dari hama kumbang tanah kuning ini seperti laba-laba.

8) Lalat Kacang
Serangan dari lalat kacang akan menimbulkan gejala bintik putih pada
tunas tanaman yang kemudian berubah menjadi kuning dengan titik coklat di
tengahnya. Hama ini menyerang tanaman ketika masih dalam bentuk larva
yang mengerek daun dan menyebabkan tanaman layu lalu mati. Ciri yang bisa
kita lihat pada hama lalat kacang ini adalah tubuhnya yang berwarna putih atau
krem tanpa kaki dengan kepala yang meruncing. Banyak cara yang dapat kita
lakukan untuk mengatasi hama ini, selain dengan penyemprotan insektisida
seperti pada umumnya, kita juga dapat menjebak hama ini dengan memasang
obor pada malam hari. Saat dewasa, hama ini akan berubah menjadi ngengat
yang peka terhadap ransangan cahaya. Dengan demikian, ngengat akan
mendekati obor dan mati dengan sendirinya.

2. Penyakit dan Pemberantasannya


a. Penyakit rebah kecambah

Pembusukan pada leher akar tanaman yang baru tumbuh (sedang


berkecambah), disebabkan oleh serangan jamur Phytium sp. Dan Rhizoctonia
solani.
Akibatnya leher akar mengecil sehingga tak mampu lagi menopang batang
tanaman. Batang menjadi busuk dan kering sehingga keadaan tanaman akan
rebah.
Perlakuan benih sebelum disemai dengan jalan merendam benih dalam air
hangat suam-suam kuku atau dalam larutan fungisida Propamokarb
hidroklorida (konsentrasi 1 ml/l air) selama 30 menit. Pasteurisasi atau
Pengukusan media semai menggunakan uap air panas selama 4 jam.
Penjarangan tanaman di persemaian.
b. Penyakit embun tepung

Penyakit embung tepung menyerang biji yang sedang tumbuh sehingga


biji yang belum mempunyai daun pertama menjadi keropos dan akhirnya mati.
Hal itu disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica. Akibatnya
tanaman menjadi kerdil dan daunnya terdapat bercak-bercak hitam.
Untuk mengatasi embun tepung, coba semprotan susu, seperti yang
dilansir The Spruce, Sabtu (27/2/2021). Menanam dedaunan yang tahan
penyakit, memberi jarak tanaman yang tepat untuk sirkulasi udara yang
optimal, dan menyiram di pagi hari adalah praktik yang baik untuk membantu
mengurangi timbulnya embun tepung.
j. Pemanenan
1. Usia Panen

Tanaman itu dipanen saat usia telah 70 hari. Menurut para petani, mereka
memanfaatkan sisa waktu menjelang musim tanam Oktober. Para petani itu
menanam benih kacang hijau sekitar dua bulan lalu atau tepatnya setelah
Lebarang.

2. Ciri-Ciri Tanaman Siap Panen

Adapun ciri-ciri tanaman kacang hijau yang dapat dipanen sebagai berikut:

 Panen dilakukan bila polong telah kering dan mudah pecah, berwarna coklat
sampai hitam, tergantung varietas yang ditanam.
 Panen Sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari, untuk menghindari pecahnya
polong.

2. Pupuk
Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk yang memilik kandungan tiga unsur hara makro,
yaitu Nitrogen (N) Fosfor (P) dan Kalium (K). Manfaat pupuk NPK secara umum
adalah membantu pertumbuhan tanaman agar berkembang secara maksimal.

B. Hipotesis
Hipotesis penelitian :
Dosis pupuk NP yang berpengaruh dengan pertumbuhan tanaman kacang hijau
Bab III
METODE PENELITIAN
A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel kontrol : Tanaman kacang hijau dan tanah humus
Variabel bebas : Dosis pupuk
Variabel terikat : Volume air dan intensitas cahaya

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat : Jalan Catur Jaya IX 89, Kelurahan Kartoharjo, Kecamatan
Kanigoro, Kota Madiun

Waktu Pelaksanaan : 1 Agustus 2022

C. Alat dan Bahan


Tanah humus
Gelas plastik air mineral
Pupuk MPK
Air
Biji Kacang Hijau

D. Rancangan Penelitian
Dalam rancangan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian
yang telah dirumuskan pada bab pertama, sekaligus sebagai kegiatan yang akan
dilaksanakan. Adapun rancangan penelitian yang penulis lakukan adalah :
1. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang merupakan


pendekatan yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap
suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode
penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis ),
yakni mengkaji masalah secara kasus per kasus karena metodologi kualitatif yakin bahwa
sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari
pendekatan penelitian kualitatif ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara
mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori
substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang melakukan investigasi secara sistematis
untuk meneliti sebuah fenomena dengan cara mengumpulkan data-data yang bisa diukur
menggunakan ilmu statistik, matematika dan komputasi. Penelitian kuantitatif memiliki
tujuan untuk mengembangkan teori hipotesis yang memiliki kaitan dengan fenomena-
fenomena alam.

E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yaitu langkah-langkah yang dipakai untuk mengumpulkan data guna
menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan di dalam penelitian ini, dengan
pembahasannya tentang lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian
(tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan) dan justifikasi, definisi operasional,
instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan
rasionalnya, dan analisis data
1. Lokasi dan Subjek Penelitian
2. Desain Penelitian
a. Tahapan Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
c. Tahap Pelaporan
d.MetodePenelitian dan Justifikasi

1. MetodePenelitian

Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode

Deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif

Yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan keadaan yang sedang

Berlangsung dan bersifat aktual dan memaparkan suatu fenomena tentang

Suatu masalah. Penggunaan metode deskriptif pada prinsipnya mempunyai

Tujuan untuk memecahkan dan mengan

F. Jadwal Penelitian
Bulan
Juli
NO Kegiatan
2
26 27 28 30 31
9
Menencanakan
Tema
Menentukan
Percobaan
Menyusun
Proposal
Mempersiapkan
alat dan bahan

Bulan
Agustus
NO Kegiatan
7 8 9 10 1 12 13 14 15 16 17 18 19 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 3 31
1 2 3 4 5 6
1 0 0
Menyemai
Menanam
Menguku
r

G. Rencana Analisa Data


Teknik analisis data kuantitatif adalah teknik mengolah atau mengelola data berupa
angka-angka atau statistik. Statistik adalah cabang dari ilmu matematika yang berhubungan
dengan cara merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan
mempresentasikan data. Oleh karena itu, untuk memproses data tersebut menjadi informasi,
seorang peneliti yang akan menggunakan teknik analisis data kuantitatif dituntut untuk
memiliki keterampilan matematis. Lalu menggunakan analisis taksonomi yang dilansir dari
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), taksonomi berarti klasifikasi bidang ilmu; kaidah
dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek. Sehingga, dapat dikatakan, dalam tahapan
kedua ini, peneliti perlu melakukan menganalisis pengelompokan data yang telah diperoleh.
Pada tahap analisis taksonomi, semua domain dari data yang sudah didapatkan harus ditelaah
dan diteliti kembali. Tujuannya, untuk mengetahui unsur apa saja yang membangun domain-
domain data penelitian tersebut. 
Bab IV

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deksripsi Data
B. Interpretasi Data
C. Uji Hipotesis
D. Pembahasan
Bab V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/index-berita/si-hijau-mungil-punya-sejarah#:~:text=Dahulu
%20kacang%20hijau%20(Vigna%20radiata,pada%20awal%20abad%20ke%2D17
http://eprints.umm.ac.id/65771/3/BAB%20II.%20pdf.pdf
https://www.alodokter.com/jangan-sia-siakan-beragam-manfaat-kacang-hijau-ini
https://www.orami.co.id/magazine/amp/cara-menanam-kacang-hijau
https://www.99.co/blog/indonesia/cara-menanam-kacang-hijau-di-rumah/#:~:text=Penyiraman
%20Tanaman%20Kacang%20Hijau&text=Jika%20lahan%20tempat%20kamu

%20menanam,mendapatkan%20asupan%20air%20yang%20cukup .
https://www.kebumenkab.go.id/index.php/web/news_detail/7/2731#:~:text=Tanaman%20itu

%20dipanen%20saat%20usia,lalu%20atau%20tepatnya%20setelah%20Lebarang .
https://saraswantifertilizer.com/pupuk-npk-fungsi-jenisnya/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/92848/HAMA-UTAMA-TANAMAN-KACANG-
HIJAU/
https://www.bola.com/ragam/read/4636040/jenis-jenis-hama-dan-penyakit-pada-tumbuhan-
yang-perlu-diketahui
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/94662/Cara-Mengatasi-Penyakit-Rebah-Batang-di-
Persemaian-tanaman-Cabai/#:~:text=Perlakuan%20benih%20cabai%20merah
%20sebelum,Penjarangan%20tanaman%20di%20persemaian
https://amp.kompas.com/homey/read/2021/02/27/160700876/gunakan-semprotan-susu-untuk-
mengontrol-embun-tepung-pada-tanaman
https://fdc.nal.usda.gov/
https://www.tokopedia.com/blog/jenis-kacang-kacangan-hlt/
http://www.mungbean.org.au/varieties.html
https://majoo.id/solusi/detail/teknik-analisis-data-kualitatif#:~:text=Teknik%20analisis%20data
%20kualitatif%20adalah,sumber%20dan%20menggunakan%20banyak%20metode.
Buku Perpustakaan Kota, Budi Daya Kacang-Kacangan
Yayasan Kanisius. ( ). Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran
Bercocok Tanam Sayuran
Produksi Sayuran di Daerah Tropika
Lampiran

Panjang Tanaman Kacang Hijau


30

25
08/05/2022
08/08/2022
20 11/08/2022
14/08/2022
15 17/08/2022
20/08/2022
26/08/2022
10

0
Tanaman 1 Tanaman 2 Tanaman 3 Tanaman 4

Data Pertumbuhan Panjang Tanaman Kacang Hijau

Banyak Daun Tanaman Kacang Hijau


9

8
05/08/2022
7
08/08/2022
6 11/08/2022
14/08/2022
5 17/08/2022
20/08/2022
4
23/08/2022
3 26/08/2022

0
Tanaman 1 Tanaman 2 Tanaman 3 Tanaman 4

Data Banyak Daun Tanaman Kacang Hijau


Foto Perkembangan Tanaman Kacang Hijau

Anda mungkin juga menyukai