Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENELITIAN

Mata Pelajaran BIOLOGI

“Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau”

Disusun oleh :

Kelas XII MIPA 2

1. Afrizal Khoirul Anam (02)


2. Athallah Azaria P.K (05)
3. Eka Fitri Noviyani (11)
4. Ilmi Rahmadini (12)
5. Nira Nirwana (24)
6. Novita Nanda Pitaloka (25)

SMAN 1 TANJUNGANOM
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
laporan penelitian ini tepat pada waktunya. Laporan penelitian ini membahas
mengenai “Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau”.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan dari berbagai pihak, tantangan itu dapat teratasi.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan proposal selanjutnya. Akhir kata
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Nganjuk, 5 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Penelitian 2

D. Manfaat Penelitian 2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka 3

B. Hipotesis Penelitian 5

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat 6

B. Variable Penelitian 6

C. Alat dan Bahan 6

D. Cara Kerja 6

BAB IV HASIL PENELITIAN


1. Analisis Data . 7
2. Pembahasan . 7
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan . 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA . 10
LAMPIRAN. .. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di bumi ini terdapat berbagai jenis makhluk hidup. Selain itu,makhluk hidup
memilikI ciri – ciri. Salah satunya yaitu mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Misalnya, pada tumbuhan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dalam
pertumbuhan tanaman ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu dibagi
menjadi 2 antara lain faktor internal (dari dalam tubuh tumbuhan) dan faktor eksternal
(dari luar tuumbuhan). Pada faktor internal terdiri dari hormon dan gen,sedangkan pada
faktor ekternal terdiri dari nutrisi,cahaya,suhu, kelembapan dan aerasi.
Pada faktor eksternal khususnya pada cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhandan perkembangan pada tanaman. Tanaman sangat membutuhkan cahaya
matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya juga dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan. Mengapa demikian?
Oleh karena itu kita melakukan pengamatan atau suatu percobaan yaitu apa
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Dalam pengamatan ini
kita dapat mengamati dengan mudah yang diawali dengan perkecambahan. Pada
percobaan kali menggunakan cahaya sebagai variabel bebas (manipulatif), dimana akan
diadakan pembedaan cahaya pada tanaman kacang hijau dalam hal ini pencahayaan
minim (gelap) dan pencahayaan yang terang.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?

1
C. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari terhadap proses
pertumbuhan kacang hijau.

D. Manfaat penelitian

1. Memberikan pengalaman khusus bagi peneliti sekaligus penyusun karya tulis


serta pengetahuan mengenai pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan kacang
hijau dan perbedaan pertumbuhan tumbuhan kacang hijau yang di diletakkan di tempat
yang berbeda intensitas cahayanya.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca tentang pengaruh cahaya
pada pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau juga perbedaan perkembangan dan
pertumbuhan jika diletakan di tempat dengan beda intensitas cahayanya, sehingga dapat
menanam kacang hijau dengan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan
tumbuhan yang bagus.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka
A. Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.)
Tanaman kacang hijau termasuk suku polong-polongan fabaceae yang memiliki
manfaat sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi, yang dapat
digunakan dalam berbagai macam produk dan jenis makanan, dan merupakan salah
satu komuditas pangan yang menjadi sumber energi pengganti selain kacang
kedelai. Kacang hijau merupakan tanaman jenis leguminoceae yang tahan akan
kekeringan, sehingga mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Kacang hijau
merupakan salah satu komoditas kacang-kacangan yang banyak dimakan rakyat
Indonesia. Secara agronomis dan ekonomis, tanaman kacang hijau memiliki
kelebihan dibanding tanaman kacang-kacangan lainnya. (Mustakim, 2015)
Susunan tubuh tanaman (morfologi) kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji. Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan
membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Batang tanaman kacang hijau berukuran
kecil, berbulu, berwarna hijau kecokelat-cokelatan, atau kemerah-merahan, tumbuh
tegak mencapai ketinggian 30-110 cm dan bercabang menyebar ke semua arah.
Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval
dengan ujung lancip dan berwarna hijau. (Rukmana, 1997:16).

B. Perkecambahan Biji
Perkecambahan atau germinasi ditandai dengan keluarnya bakal akar atau
radikal dari kulit biji. Selama proses ini berlangsung terjadi mobilisasi cadangan
makanan dari jaringan penyimpanan atau keping biji ke bagian vegetatif yaitu
sumbu pertumbuhan embrio atau lembaga. Selama proses perkecambahan, bahan
makanan cadangan diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan, baik untuk
tumbuhan maupun manusia (Astawan, 2008: 165).

Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis antara lain


yaitu imbibisi dan absorbsi air, hidrasi jaringan, absorbsi O2, pengaktifan enzim
dan pencernaan, transpor molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio, peningkatan
respirasi dan asimilasi, inisiasi pembelahan dan pembesaran sel dan munculnya
embrio. (Gardner 1991: 291).
3
C.Intensitas cahaya
Pada intensitas cahaya yang rendah, tinggi tanaman yang cenderung meningkat
sedangkan pada intensitas cahaya penuh, tinggi tanaman kurang maksimal.
Perbedaan tingkat naungan mempengaruhi intensitas cahaya pada lingkungan
tanaman, sehingga intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman berbeda dan
mempengaruhi ketersediaan energi cahaya yang akan diubah menjadi energi panas
dan energi kimia. Semakin besar tingkat naungan (semakin kecil intensitas cahaya
yang diterima tanaman) maka suhu udara rendah, kelembaban udara semakin tinggi.
Kelembaban udara yang terlalu rendah dan terlalu tinggi akan menghambat
pertumbuhan dan pembungaan tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979).
Kelembaban udara dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena dapat
mempengaruhi proses fotosintesis. Laju fotosintesis meningkat dengan
meningkatnya kelembaban udara sekitar tanaman (Widiastuti, et al., 2004).

D. Media tanam menggunakan kapas


Kapas
Kandungan dominan kapas terdiri atas serat – serat tumbuhan (selulosa).
Sedangkan zat – zat hara lainnnya sangat sedikit. Alasan utama pemakaian kapas
sebagai media tanam adalah karena kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih
lama dan lebih baik daripada media tanah, sehingga kacang hijau yang ditanam di
media kapas dapat tumbuh lebih cepat daripada di tanah. Selain itu terkstur kapas
yang lembut sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan
lemah sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka
waktu tertentu.
Kekurangannya adalah kapas tidak mengandung unsur – unsur hara yang dapat
mendukung kehidupan tanaman dalam jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena
itu, jika tanaman kacang hijau ingin bertahan hidup lebih lama, maka tanaman
tersebut harus segera dipindahkan ke media lain, tanah misalnya, agar tanaman
dapat tumbuh dengan baik. Lain halnya jika media kapas tersebut diberi unsur –
unsur hara yang dapat menunjang kehidupan tanaman kacang hijau tersebut maka
tanaman kapas dapat tumbuh lebih lama tanpa harus dilakukan pemindahan media
tanam.

4
B. Hipotesis Penelitian

Intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang


dialami oleh tanaman kacang hijau. Cahaya akan memperlambat proses
pertumbuhan kacang hijau. Maka kemungkinan tanaman kacang hijau yang
disimpan di tempat terang akan lebih lambat pertumbuhannya tetapi
perkembangannya lebih baik. Sedangkan tanaman kacang hijau ditempat gelap akan
lebih cepat tumbuh.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


Waktu : Penelitian dimulai pada tanggal 29 Juli 2021 sampai 7 Agustus 2021
selama 10 hari.
Tempat : Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Dsn. Rowoharjo, Prambon.

B. Variabel Penelitian
1. Variable bebas (manipulatif) : variabel yang dibuat berbeda pada penelitian ini
adalah cahaya matahari. Gelas A berada ditempat yang minim cahaya sedangkan
Gelas B berada ditempat yang terkena cahaya matahari secara langsung.
2. Variabel kontrol : variabel yang dibuat sama pada penelitian ini yaitu jumlah biji
kacang hijau, pemberian air, dan media tanam (kapas).
3. Variabel terikat : pertumbuhan tanaman kacang hijau.

C. Alat dan Bahan


1. Kacang hijau sesuai kebutuhan (5
butir)
2. Kapas yang sudah direndam air
3. 2 gelas plastik
4. Air secukupnya.

D. Cara Kerja
1. Masukkan kapas yang sudah direndam air kedalam masing-masing gelas
2. Masukkan beberapa butir kacang hijau kedalam gelas
3. Satu gelas diletakkan ditempat terang yang langsung terpapar sinar matahari,
satu gelas diletakkan ditempat gelap dalam ruangan.
4. Masing-masing tanaman disiram sehari sekali.

6
BAB IV
HASIL PENELITIAN

1. Analisis data

Hari Ke- Gelas A “Gelap” Gelas B “Terang”


1 0 cm 0 cm
2 0 cm 0 cm
3 5 cm 2 cm
4 15 cm 5 cm
5 22 cm 6 cm
6 25 cm 8 cm
7 26 cm 9 cm
8 28 cm 10 cm
9 29 cm 11 cm
10 30 cm 12 cm

2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat kami simpulkan bahwa terdapat
perbedaan pertumbuhan tanaman kacang hijau ditempat yang terkena cahaya dan
ditempat yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya
mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.
Apabila biji kacang hijau ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan
tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa ini disebut etiolasi. Hal ini
terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon
auksin adalah mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem
diujung-ujung tunas (batang dan akar). Hormon auksin ini sangat peka terhadap
cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus
memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang
sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang
dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.

7
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada
yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini
akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta
memiliki cukup klorofil.

8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Kacang hijau yang tumbuh ditempat gelap tumbuh lebih cepat karena peristiwa
etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga aan terus memacu
pertumbuhan batang tanaman. Meskipun begitu kondisi fisik tanaman kurang baik,
batang terlihat kurus, warna batang dan daun pucat, serta kekurangan klorofil.
2. Sedangkan kacang hijau yang diletakkan ditempat terang tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak
sehingga pertumbuhan tida cepat. Meskipun begitu, kondisi fisik tanaman terlihat
subur, batang terlihat lebih gemuk, daun terlihat segar dan terlihat lebih hijau karena
memiliki cukup klorofil.

B. Saran
1. Dalam melakukan pengukuran terhadap tanaman biji kacang hijau diperlukan
ketelitian agar data hasil pengamatan lebih akurat, yaitu dengan menggunakan alat
pengukuran yang sama dan waktu pelaksanaan pengukuran yang terjadwal dengan
baik.
2. Lakukan penyiraman dengan jumlah yang sama dan diwaktu yang sama.
3. Selain itu, sebelum melakukan percobaan hendaknya periksalah dulu bibit atau biji
kacang hijau yang akan digunakan agar mengurangi resiko tanaman yang tidak
tumbuh.
4. Dalam melakukan penelitian ini sebaiknya dilakukan di tempat yang sama sehingga
suhu dan kelembapan sama.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/anurputri/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-
kacang-hijau-65454972

https://nyanyadaily.blogspot.com/2019/09/laporan-penelitian-pengaruh-
cahaya.html?m=1#:~:text=%2D%20Hipotesis%20kami%20yang%20menyatakan
%20bahwa,tanaman%20kacang%20hijau%20adalah%20benar.&text=Hal%20ini
%20disebabkan%20karena%20hormon,berkembangdi%20tempat%20yang%20ter
kena%20cahaya

https://saysyai.wordpress.com/2015/01/24/pengaruh-jenis-media-tanam-terhadap-
pertumbuhan-dan-perkecambahan-kacang-
hijau/#:~:text=Alasan%20utama%20pemakaian%20kapas%20sebagai,lebih%20ce
pat%20daripada%20di%20tanah.

10
LAMPIRAN

ALAT DAN BAHAN

HASIL

11
12

Anda mungkin juga menyukai