Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PERCOBAAN

PENGARUH FAKTOR MEDIA TANAM PADA PERTUMBUHAN


TANAMAN KANGKUNG (Ipomea Reptans Poir)

Oleh:
1. Aan Abdulloh 01
2. Binar Wisnu Prasetyo 06
3. Lanang Adnanta Irasyddin 16
4. Satrio Utomo 30

XII MIPA 1
SMAN 1 KARANGREJO
2023
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan percobaan berjudul "Pengaruh Faktor Media Tanam pada Pertumbuhan Tanaman
Kangkung".

Adapun penulisan Laporan Penelitian Ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
praktikum biologi di SMA Negeri 1 Karangrejo, tahun 2023. Penelitian ini sangat penting
bagi penulis. Disamping dapat menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, melalui penelitian
ini, kami juga dapat berlatih menjadi insan peneliti di masa depan.

Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami Oleh karena
itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis
semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anis Mu’arifah S. Pd selaku Guru Biologi SMAN 1
Karangrejo sekaligus pembimbing atas arahan dan masukan dalam membimbing penelitian
ini, dan juga teman-teman XII IPA 1, SMAN 1 Karangrejo. Penulis juga berterima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu
menyelesaikan laporan percobaan ini.

Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan


pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan
bermanfaat.

Tulungagung, 16 Agustus 2023

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan 3
1.4. Tempat dan Waktu Penelitian 3
1.4. Hipotesis 3
1.5. Variabel 3
BAB II METODE PENELITIAN 5
2.1. Alat dan Bahan 5
2.2. Cara Kerja 5
BAB III ISI 7
3.1. Data Hasil Pengamatan 7
3.2. Analisis 8
BAB IV PENUTUP 13
4.1. Kesimpulan 13
4.2. Saran 14
Lampiran 15
Daftar Pustaka 24

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang
tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan Menurut
Darmawan (2019) Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran dan jumlah sel,
serta jaringan interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Sedangkan
perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme
menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung
secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah)
maupun psikis (rohaniah)” (Yusuf, 2001).
Perkecambahan. Menurut Sutopo (1985), proses perkecambahan benih
merupakan suatu rangkaian yang komplek dari perubahan morfologi, fisiologi, dan
biokimia. Tahap pertama suatu perkecambahan benih dimulai dengan proses
penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit biji dan hidrasi dari protoplasma. Tahap
kedua dimulai dari kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat
respirasi benih. Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-
bahan karbohidrat, lemak, dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan
ditranslokasikan ketitik tumbuh. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan yang
telah diuraikan tadi nerismatik untuk menghasilkan energi bagi kegiatan pembentukan
komponen dan pertumbuhan sel-sel baru. Tahap kelima adalah pertumbuhan
kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran, dan pembagian sel-sel pada titik-
titik tumbuh. Sementara daun belum berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka
pertumbuhan kecambah sangat tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam
biji.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga
(kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. salah
satunya, yaitu faktor media tanam. Menurut Wuryaningsih (2008), media tanam
adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman di mana akar atau akar
masa depan tumbuh dan berkembang, dan media tanam memungkinkan tajuk tanaman
berdiri kokoh, juga digunakan oleh tanaman sebagai situs untuk perang akar sehingga
bisa. media dan tanaman pendukung. Oleh karena itu, media tanam itu sendiri
merupakan sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh semua tanaman, media tanam juga
merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Mengenal media tanam
dalam kegiatan bercocok tanam merupakan suatu keharusan, karena media yang akan

4
digunakan untuk menanam harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan
ditanam. Hal ini dikarenakan tidak semua jenis tanaman memiliki habitat yang sama.

Untuk mendapatkan media tanam yang baik dan sesuai dengan jenis tanaman
yang akan ditanam, kita harus memiliki pemahaman mengenai karakteristik
media tanam yang berbeda-beda dari setiap jenisnya. Dalam menentukan media
tanam yang sesuai untuk suatu jenis tanaman, tentunya perlu dilakukan percobaan di
lapangan mengenai jenis media tanam seperti apa yang cocok untuk penanaman suatu
jenis tanaman. Untuk melakukan percobaan di lapangan, harus ditentukan terlebih
dahulu jenis tanaman yang akan ditanam. Pada penelitian kali ini, jenis tanaman yang
akan dilakukan percobaan merupakan salah satu kelompok tanaman sayuran yakni
kangkung. Tanaman kangkung termasuk tanaman berbatang lunak karena banyak
mengandung air (herbaceous), hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam
melakukan uji coba penanaman dengan beberapa jenis media tanam yang memiliki
karakteristik berbeda. Melalui serangkaian percobaan penanaman dengan beberapa
jenis media tanam, nantinya dapat diketahui mengenai pengaruh media tanam
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta jenis media tanam apa yang
cocok untuk menanam suatu jenis tanaman (dalam hal ini tanaman kangkung). Untuk
itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum
pada laporan ini.

Klasifikasi ilmiah:
Tanaman kangkung merupakan tanaman yang memiliki nama latin Ipomea
Reptans Poir. Berikut akan dijabarkan lebih detail mengenai klasifikasi dari tanaman
kangkung itu sendiri:

● Kingdom (Kerajaan) : Plantae


● Sub Kingdom : Viridiplantae
● Infra Kingdom : Streptophyta
● Super Divisi : Embryophyta
● Division (Divisi) : Tracheophyta
● Sub Divisi : Spermatophytina
● Class (Kelas) : Magnoliopsida
● Ordo : Solanales
● Famili : Convolvulaceae
● Genus : Ipomoea L.
● Spesies : Ipomoea Aquatica Forsk (Kangkung Air)
● Spesies : Ipomea Reptans Poir (Kangkung Darat)

5
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pertumbuhan tanaman kangkung pada media yang berbeda?
2. Apa perkembangan tanaman kangkung pada media yang berbeda itu sama?
3. Apa waktu yang diperlukan tanaman kangkung untuk tumbuh pada media yang
berbeda memiliki perbedaan?
4. Bagaimana pengaruh perlakuan beberapa jenis media tanam terhadap pertumbuhan
tanaman kangkung?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana pertumbuhan kangkung pada media yang berbeda.
2. Mengetahui bagaimana perkembangan tanaman kangkung pada media yang berbeda.
3. Mengetahui waktu yang dibutuhkan tanaman kangkung untuk tumbuh pada media
yang berbeda.

1.4. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 20 hari meliputi persiapan
penelitian hingga pembuatan laporan. Penelitian mengharuskan dilaksanakan pada
satu tempat maka dari itu penelitian ini dilaksanakan di rumah salah satu anggota
kelompok yakni Lanang Adnanta Irasyddin yang berada di Desa Gendingan,
Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

1.4. Hipotesis
1. Komposisi media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil kangkung darat
yang ditanam.
2. Media tanam berpengaruh pada kecepatan tumbuh, dan ukuran tanaman.

1.5. Variabel
1. Variabel Bebas: 1. Arang sekam + tanah
2. Kotoran hewan (kambing) + tanah
3. Sisa gergaji kayu + tanah
4. Hidroponik
2. Variabel Terikat: 1. Pada arang sekam kangkung dapat tumbuh dengan cepat dan
daun lebat.
2. Pada media Tanah biasa + kotoran kambing tanaman
kangkung tumbuh dengan ukuran lebih besar dan daun lebat.

6
3. Pada media tanah + Sisa gergaji kayu tanaman kangkung
membutuhkan waktu untuk tumbuh lebih lama dan daun
kurang lebat.
4. Pada media hidroponik kangkung membutuhkan waktu
untuk tumbuh lebih lama namun kangkung memiliki akar
dan daun sangat lebat.

3. Variabel Kontrol: 1. Intensitas cahaya


2. Volume penyiraman
3. Jenis air untuk penyiraman
4. Suhu udara sekitar
5. Kelembapan udara
6. Pupuk yang digunakan larutan NPK Mutiara 16:16:16

7
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1. Alat dan Bahan


1. Alat: 1. Sekop mini
2. Sarung tangan
2. Bahan: 1. Botol bekas minuman
2. Tanah
3. Benih kangkung
4. Arang sekam
5. Kotoran hewan (kambing)
6. Sisa gergaji kayu
7. Besek plastik
8. Wadah cat bekas/timba

2.2. Cara Kerja


1. Menyiapkan biji, alat-alat, dan bahan yang lain
2. Merendam biji selama 9 jam dapat juga samai 12 jam
3. Menyortir biji yang mengapung
4. Meniriskan biji yang telah direndam
5. Menyiapkan media tanam.
6. Membuat lubang pada bagian bawah wadah botol bekas.
7. Mencampurkan tanah dan arang sekam, tanah dan kotoran kambing, dan tanah
dan sisa geraji dengan perbandingan 1:1.
8. Memasukkan media-media tanam ke botol bekas.
9. Membuat lubang pada media tanam.
10. Memasukan biji ke lubang yang telah dibuat.
11. Menyiram biji yang telah dimasukkan pada media.
12. Menyiapkan media hidroponik yakni air, besek plastik, dan timba
13. Mengisi timba dengan air sampai batas tepat dibawah besek plastik yang
diletakkan diatas timba kurang lebih sebanyak 2L.
14. Menaruh biji-biji yang telah disemai pada besek plastik
15. Menaruh media-media tanam tersebut pada tempat yang gelap dapat juga
dengan ditutupi dengan kain hitam.

8
16. Menunggu tanaman kangkung sampai tunas naik diatas tanah.
17. Setelah tunas sampai diatas tanah, media-media tersebut dipindah tempat ke
tempat yang intensitas cahaya mataharinya tidak terlalu kuat.
18. Menyirami tanaman setiap hari pada pagi dan sore hari. Untuk hidroponik
tidak memerlukan penyiraman.
19. Setelah hidroponik muncul daun beri air dengan nutrisi enceran pupuk NPK
mutiara 16:16:16 30gr yang diencerkan dalam 200ml air sebanyak 15ml.
Enceran NPK ini juga dapat diberikan ke tanaman kangkung pada media yang
lain sebanyak 15ml.
20. Mengamati pertumbuhan tanaman-tanaman setiap hari.
21. Mengukur tanaman dan mencatat data ke dalam tabel.
22. Mengganti air dan menambahkan nutrisi baru ke dalam media hidroponik
setiap 7 hari sekali.

9
BAB III
ISI

3.1. Data Hasil Pengamatan


Tabel 1.0 Pertambahan Tinggi Tanaman Kangkung
Pertambahan Tinggi Tanaman Kangkung pada Hari ke....(cm)
Media Tanam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rata - rata
Tanah + Arang 0 0 +1,9 +4,1 +5,1 +2,1 +1,2 +0,9 +0,2 +2,26
Sekam
Tanah + Kotoran 0 0 +1,7 +1,8 +5,4 +1,9 +1,5 +0,9 +0,5 +2
Kambing
Tanah + Sisa 0 0 +1,5 +2,5 +3,6 +2 +1,2 +1 +0,5 +1,8
Gergaji Kayu
Hidroponik 0 0 +1,6 +2,6 +5,3 +1,8 +1,2 +0,8 +0,5 +2,03

Tabel 1.1 Jumlah Daun pada Hari Pengamatan


Banyak Daun pada Hari ke....
Media Tanam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rata - rata
Tanah + Arang 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4
Sekam
Tanah + Kotoran 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4
Kambing
Tanah + Sisa 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4
Gergaji Kayu
Hidroponik 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4

⮚ Penanaman dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2023

⮚ Pengukuran pertama dilakukan pada tanggal 4 Agustus


2023

10
⮚ Tipe perkecambahan tanaman kangkung adalah EPIGEAL. Dapat dilihat pada gambar
disamping.
Ciri utama tipe perkecambahan ini ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke atas
permukaan tanah. Peristiwa ini terjadi karena adanya pemanjangan bagian hipokotil,
yaitu ruas batang di bawah kotiledon. Kotiledon dan plumula/bakal daun terdorong ke
permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini umumnya Gambar 1.0
terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae, seperti pada tanaman kangkung.

3.2. Analisis
Dari tabel 1.0 diketahui bahwa pertumbuhan tanaman kangkung tercepat
terjadi pada tanaman kangkung dengan media tanah + arang sekam yakni sebesar
±2,26cm/hari, lalu disusul oleh media hidroponik dengan pertumbuhan sebesar
±2,03cm/hari, ditempat ketiga oleh media tanah + kotoran kambing dengan
pertumbuhan ±2cm/hari, dan terakhir media tanah + sisa gergaji kayu dengan
pertumbuhan sebesar ±1,8cm/hari. Mengapa terjadi demikian?
1. Tanah + Arang Sekam
Arang sekam memiliki karakteristik yang ringan (Berat jenis 0,2 kg/l),
kasar sehingga sirkulasi udara tinggi, porositas yang baik dan menyerap air
rendah. Arang sekam mengandung silika (Si) yang cukup tinggi yakni sebesar
16,98%, meskipun begitu silika (Si) bukanlah unsur hara yang esensial atau
sangat dibutuhkan tanaman. Keberadaan unsur silika (Si) diketahui dapat
memperbaiki sifat fisik tanah atau media tanam, sehingga berpengaruh
terhadap kelarutan P dalam tanah. Jika unsur silika (Si) dalam tanah kurang
dari 5%, maka tegak tanaman tidak kuat dan mudah roboh. Kandungan pada
arang sekam dapat dilihat di tabel.

Tabel 1.2

11
Arang sekam padi dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam
tanah, berfungsi sebagai ziolit, dan menyimpan unsur hara dalam tanah
sehingga tidak mudah tercuci oleh air dan sangat mudah dilepaskan ketika
dibutuhkan atau diambil oleh tanaman (Supriyanto, 2010).
Keistimewaan sekam padi bakar yaitu mempunyai sifat lebih remah
dari pada media tanam lainnya. Sifat inilah yang diduga dapat memudahkan
akar bibit tanaman dapat menembus media dan tempat pemanjangan akar akan
semakin besar serta dapat memacu pertumbuhan akar. Media tanah yang
cenderung padat akan menimbulkan aerasi kurang baik sehingga akar bibit
tanaman tidak berkembang secara baik (Agustin, 2014).
Arang sekam bersifat porous dan tidak dapat menggumpal atau
memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sempurna.
Arang sekam digunakan sebagai media tanam hidroponik dan campuran media
tanam berbasis tanah. Arang sekam merupakan media tanam yang baik karena
memiliki kandungan SiO2 52% dan unsur C 31% serta komposisi lainnya
seperti Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dalam jumlah yang sangat
sedikit. Unsur hara pada arang sekam antara lain nitrogen (N) 0,32%, phosphat
(P), 0,15%, kalium (K) 0,31%, calsium (Ca) 0,96%, Fe 180 ppm, Mn 80.4
ppm, Zn 14.10 ppm dan pH 8,5-9,0. Arang sekam atau sekam bakar memiliki
karakteristik yang ringan (berat jenis 0,2 kg/l), kasar sehingga sirkulasi udara
tinggi, kemampuan porositas yang baik dan kemampuan menyerap air rendah
(Ismail, 2012)

Manfaat lain dari arang sekam sebagai campuran media tanam seperti:
• Memacu pertumbuhan (proliferation) mikroorganisme yang berguna bagi
tanaman;
• Menjaga kondisi tanah tetap gembur, karena memiliki porositas tinggi
dan ringan
• Mengatur pH tanah pada kondisi tertentu;

• Mempertahankan kelembaban;

• Menyuburkan tanah dan tanaman;

• Meningkatkan produksi tanaman;

• Sebagai absorban untuk menekan jumlah mikroba patogen;

• Sebagai media tanam hidroponik;

• Meningkatkan daya serap dan daya ikat;

12
Pembakaran sekam padi bertujuan untuk meningkatkan kandungan
karbon dan unsur hara dalam sekam padi. Untuk menjaga kandungan unsur
hara dalam sekam diperlukan teknik pembakaran tidak sempurna yang
menghasilkan arang sekam, bukan abu sekam. Pembakaran sempurna yang
menghasilkan abu sekam justru menghilangkan kandungan hara pada sekam
padi.

2. Hidroponik
Hidroponik adalah teknik budidaya yang menggunakan arang sekam
atau media tanam lainnya dengan memanfaatkan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman dalam bentuk cair yang sudah diracik untuk diberikan ke tanaman
dengan cara disiramkan atau melalui irigasi tetes. Hidroponik memerlukan
nutrisi yang harus dipenuhi dan tidak bisa hanya air biasa yang tanpa nutrisi
atau kandungan unsur hara. Pada percobaan ini saya menggunakan alternatif
nutrisi yang murah dan mudah didapatkan yakni pupuk NPK Mutiara 16:16:16
15gr yang dilarurkan kedalam 200ml air.
Mengapa media Hidroponik dengan nutrisi air dari pupuk anorganik
NPK Mutiara 16:16:16 lebih baik dibanding media lain?. Hal ini karena NPK
Mutiara 16-16-16 mengandung 16% Nitrogen atau N (terdiri dari 6,5% Nitrat-
N dan 9,5% Amonium-N), 16% Fosfat atau P2O5, dan 16% Kalium atau K2O.
Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 merupakan kombinasi terbaik dari Nitrat-
Nitrogen (NO3), yang langsung tersedia untuk tanaman. Pupuk ini juga
mengandung Amonium-Nitrogen (NH4), yang secara perlahan tersedia sebagai
cadangan. Kombinasi kedua jenis Nitrogen ini akan memberikan respon
pertumbuhan tanaman lebih cepat dan hasil panen lebih banyak. Sumber
Nitrogen yang efisien didapat mengurangi kehilangan hara ke lingkungan.
NPK Mutiara 16:16:16 Penyedia Fosfat yang lebih efisien. Fosfat dibutuhkan
tanaman untuk memfasilitasi metabolisme energi (untuk pertumbuhan),
meningkatkan pembelahan sel, pertumbuhan akar, pembungaan, dan
pembentukan umbi. NPK Mutiara 16:16:16 adalah pupuk lengkap yang
menyediakan hara Kalium seimbang. Kalium diperlukan oleh tanaman karena
berperan sebagai pengatur keseimbangan air di dalam sel, turgor sel,
kehilangan air karena transpirasi; bertanggung jawab dalam produksi dan
pembentukan protein; meningkatkan toleransi tanaman terhadap stres
kekeringan atau dingin serta serangan hama dan penyakit. Meningkatkan
kualitas hasil produksi baik warna, rasa, dan daya simpannya.

3. Tanah + Kotoran Hewan (Kambing)


Pertumbuhan tanaman kangkung dengan media Tanah + Kotoran
Hewan (Kambing) lebih lambat sepersekian cm dibandingkan dengan tanaman
kangkung pada media Hidroponik dengan nutrisi dari pupuk NPK Mutiara
16:16:16. Mengapa demikian?. Hal ini karena Kotoran kambing memiliki
keunggulan dalam hal kandungan hara. Kotoran kambing mengandung 1,26%

13
N 16,36 Mg.kg-1 , P, 2,29 Mg.L-1 , Ca, Mg dan 4,8% C-organik. Bila
dibandingkan dengan pupuk anorganik majemuk, jumlah unsur hara yang
terdapat pada kotoran kambing lebih sedikit, akan tetapi kotoran kambing
memiliki kandungan hara yang cukup lengkap.
Berikut Manfaat Kotoran Kambing antara lain :
• Penyediaan unsur hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium,
magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium,
mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit.
• Penambahan kompos kotoran domba akan meningkatkan rasio organik
pada tanah yang mana dapat membantu tanah menyimpan air dan
membantu proses aerasi serta memasok mikroorganisme yang dibutuhkan
oleh tanaman.
• Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah

• Menggemburkan dan menyuburkan tanah

• Meningkatkan produktivitas tanaman

• Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman

• Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun


4. Tanah + Sisa Gergaji Kayu/Serbuk Gergaji Kayu
Pada media tanam Tanah + Sisa Gergaji Kayu tanaman kangkung
tumbuh paling lambat dibanding dengan media lainnya hal ini karena pada
media Tanah + Sisa Gergaji Kayu tidak
mengandung banyak unsur hara seperti pada
media tanam yang lain dan rawan menyebabkan
jamur tumbuh pada tanaman. Hal ini terbukti
ketika saya melakukan percobaan. Tanaman
pada media Tanah + Sisa Gergaji Kayu
mengalami kekurangan unsur hara makro yakni
Magnesium. (Gambar 1.1). Tanaman yang
kekurangan Magnesium ditandai dengan muncul
bercak-bercak kuning di permukaan daun tua.
Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke daun Gambar 1.1
muda. Daun tua menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang penyakit
terutama embun tepung (powdery mildew).
Serbuk kayu ini banyak digunakan sebagai bahan media tanam karena
memiliki tekstur yang ringan sehingga akar tanaman akan lebih cepat tumbuh
dan berkembang. Selain itu serbuk gergaji juga dapat mengoptimalkan
penyerapan air dan unsur hara pada tanaman. Dengan meningkatnya
penyerapan air serta unsur hara, maka kondisi kesuburan tanaman akan lebih
baik, tanaman akan mudah berkembang dan tumbuh subur. Namun sebelum

14
digunakan sebagai media tanam, serbuk gergaji harus diolah terlebih dahulu
agar memberikan manfaat optimal pada tanaman dan terbebas dari jamur
patogen. Serbuk Gergaji juga memiliki kandungan unsur hara makro dan
mikro yakni N 1,33%, P 0,007%, K 0,6%, Ca 1,44%, Mg 0,2%, Fe 999 mg kg-
1
, Cu 3 mg kg-1, Zn 41 mg kg-1, Mn 259 mg kg-1.

Serbuk gergaji juga memiliki beberapa manfaat yakni:


• Tanaman tidak diganggu hewan ternak unggas seperti Ayam. Awalnya
kami ragu, menggunakan serbuk kayu pada lahan yang tidak diberikan
pagar pembatas, karena hewan unggas seperti ayam biasanya menjadi
hewan pengganggu tanaman yang sangat menjengkelkan. Tapi setelah
bebeberapa lama, ternyata tanah yang dilapisi dengan serbuk kayu,
terbebas dari garukan kuku ayam.
• Pertumbuhan gulma bisa diminimalisir. Gulma juga bisa diatasi
dengan melapisi tanah dengan serbuk kayu. Mempertebal lapisan
serbuk kayu pada tanah bisa semakin mengurangi pertumbuhan gulma.
• Bisa menjaga kelembapan tanah. Pada musim kemaru, serbuk kayu ini
juga sangat efektif menjaga kelebapan tanah. Sehingga nutrisi pada
tanah tidak mudah terbuang melalui penguapan.
• Bisa menyuburkan tanah. Serbuk kayu mengandung beberapa unsur
hara makro maupun mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Setelah pemakaian beberapa lama, lapisan terbawahnya biasanya mulai
lapuk, dan otomatis akan menjadi pupuk bagi tanaman yang ditanaman
disekitarnya.
• Bisa didapatkan secara gratis. Mengehepat biaya, karena ini bisa
didapatkan secara percuma, dan pada daerah tertentu, stoknya bisa
sangat melimpah.
• Lebih ramah lingkungan. Setelah serbuk kayunya mulai lapuk, bisa
menjadi pupuk bagi tanah, tidak serpti plastik mulsa yang akan
menjadi limbah jika tidak lagi digunakan.
.
Dari tabel 1.1 dapat kita ketahui bahwa tanaman kangkung dari hari pertama
pengamatan hingga hari terakhir pengamatan hanya mengalami pertumbuhan daun
sebanyak 4 helai saja. Mengapa demikian?. Menurut jurnal dan pengamatan yang
saya lihat dari berbagai sumber salah satunya di You Tube yakni pada video timelapse
pertumbuhan kangkung bahwa pertumbuhan daun kangkung dipengaruhi oleh
pertambahan cabang batang kangkung. Dalam hal ini pertumbuhan batang kangkung
terjadi setelah hari ke 12 sedangkan pengamatan yang saya lakukan berakhir pada
hari ke 9. Hal itulah yang menyebabkan data banyaknya daun pada tabel pengamatan

15
kelompok kami tidak mengalami pertambahan jumlah dari 4 helai sejak hari pertama
pengamatan daun hingga hari terakhir pengamatan daun.

Dan dari keempat media tanam dari kelompok kami pertumbuhan daun yang
paling cepat terjadi pada media tanah + arang sekam, lalu hidroponik, ketiga tanah +
kotoran kambing, dan yang terakhir pada tanah + sisa gergaji kayu. Mengapa
demikian?. Pertumbuhan daun yang lebih cepat ini dipengaruhi oleh kandugan nutrisi
dari masing-masing media tanam seperti media tanam tanah + arang sekam memiliki
kandungan nutrisi yang lebik baik yakni mengandung SiO2 52% dan unsur C 31%
serta komposisi lainnya seperti Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dalam jumlah
yang sangat sedikit. Unsur hara pada arang sekam antara lain nitrogen (N) 0,32%,
phosphat (P), 0,15%, kalium (K) 0,31%, calsium (Ca) 0,96%, Fe 180 ppm, Mn 80.4
ppm, Zn 14.10 ppm dan pH 8,5-9,0. Lalu pada media hidroponik dengan nutrisi dari
NPK Mutiara 16:16:16 yakni 16% Nitrogen atau N (terdiri dari 6,5% Nitrat-N dan
9,5% Amonium-N), 16% Fosfat atau P2O5, dan 16% Kalium atau K2O. Pada media
tanah + kotoran hewan mengandung 1,26% N 16,36 Mg.kg-1 , P, 2,29 Mg.L-1 , Ca, Mg
dan 4,8% C-organik. Dan yang terakhir pada media tanah + sisa gergaji kayu
mengandung unsur hara makro dan mikro yakni N 1,33%, P 0,007%, K 0,6%, Ca
1,44%, Mg 0,2%, Fe 999 mg kg-1, Cu 3 mg kg-1, Zn 41 mg kg-1, Mn 259 mg kg-1.

16
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan yang dapat
yakni sebagai berikut:

Media tanam paling subur adalah:

1. Tanah + arang sekam hal ini karena arang sekam bersifat porous dan tidak
dapat menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh
dengan baik dan sempurna. Arang sekam padi dapat meningkatkan
ketersediaan unsur hara dalam tanah. Serta arang sekam memiliki banyak
kandungan unsur hara makro dan mikro yang sangat memadai bagi
pertumbuhan tanaman.
2. Hidroponik dengan nutrisi dari pupuk NPK Mutiara 16:16:16 hal ini karena
Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 merupakan kombinasi terbaik dari Nitrat-
Nitrogen (NO3), yang langsung tersedia untuk tanaman. Pupuk ini juga
mengandung Amonium-Nitrogen (NH4), yang secara perlahan tersedia sebagai
cadangan. Penyedia Fosfat yang lebih efisien. Serta merupakan pupuk lengkap
yang menyediakan hara Kalium seimbang.
3. Tanah + kotoran hewan (kambing) hal ini karena kotoran kambing merupakan
penyedia unsur hara makro dan mikro, merupakan pupuk lengkap yang
menyediakan unsur hara Kalium seimbang, dapat eningkatkan kapasitas tukar
kation (KTK) tanah, dapat menggemburkan dan menyuburkan tanah,
meningkatkan produktivitas tanaman, meningkatkan kandungan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman, dan merangsang pertumbuhan akar, batang, dan
daun.
4. Tanah + sisa gergaji kayu hal ini karena di dalam sisa gergaji hanya
mengandung sedikit zat hara tidak seperti media-media lainnya. Ada beberapa
manfaat menggunakan serbuk gergaji yakni tanaman tidak diganggu hewan,
pertumbuhan gulma bisa diminimalisir, bisa menjaga kelembapan tanah, bisa
menyuburkan tanah, bisa didapatkan secara gratis, dan lebih ramah
lingkungan.

17
4.2. Saran
Setelah melaksanakan percobaan ini, ada beberapa saran yang bisa dijadikan
pedoman untuk pembaca yakni:

1. Sebaiknya dilakukan penyortiran biji dengan cara merendamnya kedalam air


dan mengambil biji yang mengapung karena biji tersebut merupakan biji yang
buruk kualitasnya.
2. Untuk memperbesar peluang tanaman tumbuh, tanaman dapat terlebih dahulu
disemai dalam media seperti tisu yang dibasahi, cocopeat, atau dapat juga
kapas lembab.
3. Dalam proses penyemaian, biji sebaiknya diletakkan pada tempat yang minim
cahaya matahari atau di tempat yang gelap untuk hasil lebih memuaskan.
4. Untuk memperoleh hasil panen tanaman kangkung yang memuaskan
sebaiknya menggunakan media tanah yang dicampur dengan arang sekam dan
kotoran hewan serta didorong dengan penggunaan pupuk anorganik majemuk
seperti NPK 16:16:16 dengan takaran menyesuaikan tanaman dan media
tanam.
5. Untuk hasil maksimal pada media tanam hidroponik sebaiknya menggunakan
air nutrisi yang berasal dari pupuk khusus hidroponik seperti AB Mix.
6. Untuk media tanam hidroponik sistem wick seperti pada percobaan kelompok
kami sebaiknya dilakukan penggantian air dan penyeterilan wadah sesering
seminggu sekali.
7. Tanaman kangkung dapat juga diberi pupuk daun agar hasil lebih bagus dan
memuaskan.
8. Ketika tanaman kangkung sudah memunculkan daun, media tanam dapat
dipindah ke tempat dengan cahaya matahari yang terang. Hal ini untuk
menghindari terjadinya gerak fototropisme yang menyebabkan tanaman
tumbuh miring.
9. Sebaiknya tanaman dijauhkan dari hewan-hewan seperti ayam, kambing, dan
kucing.

18
Lampiran

Hari Foto Keterangan


ke-
1 Tanggal 2 Agustus 2023

• Gambar 1.2
Perendaman biji
kangkung selama 9
jam.

• Gambar 1.3
Biji yang telah
direndam ditiriskan
untuk selanjutnya siap
ditanam.
Gambar 1.2 Gambar 1.3
• Gambar 1.4
Pencampuran media-
media tanam dengan
tanah.

• Gambar 1.5
Tanah dan media-
media campuran yang
telah dicampur
dimasukkan kedalam
tempat penanaman.
Gambar 1.4 Gambar 1.5
• Gambar 1.6
Pembuatan lubang
pada media tanam
untuk penanaman biji.
• Gambar 1.7
Biji yang telah
ditiriskan dimasukkan
kedalam lubang lalu
ditutup lagi dengan
media tanam.

Gambar 1.6 Gambar 1.7

19
• Gambar 1.8
Biji yang telah ditutup
kembali dengan media
tanam.
• Gambar 1.9
Media-media tanam
yang telah diisi biji
disiram dengan air
sebanyak 15ml.
• Gambar 2.0
Gambar 1.8 Gambar 1.9
Menyiapkan media
tanam hidroponik
yakni mengisi air ke
dalam timba sebanyak
2L.
• Gambar 2.1
Menaruh besek plastik
ke atas timba sebagai
media tanam
hidroponik.
• Gambar 2.2
Gambar 2.0 Gambar 2.1
Menebar biji kangkung
ke atas media tanam
hidroponik.
• Gambar 2.3
Menaruh media-media
tanam tersebut ke
tempat yang cenderung
gelap. Disini saya
tutup dengan kain
hitam agar lebih gelap
lagi.
Gambar 2.2 Gambar 2.3

20
2 Tanggal 3 Agustus 2023
• Gambar 2.4
Hari pertama setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung sudah mulai
berkecambah dan
media tanam dipindah
ke tempat yang sedikit
Gambar 2.4 terkena cahaya
matahari.
• Gambar 2.5
Hari pertama setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung pada media
hidroponik sudah
mulai berkecambah.

Gambar 2.5

3 Tanggal 4 Agustus 2023


• Gambar 2.6
Hari kedua setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung sudah naik
keatas tanah.
• Gambar 2.7
Hari kedua setelah
Gambar 2.6
penanaman, kecambah
Tanaman Kangkung
hidroponik semakin
panjang.

21
Gambar 2.7

22
4 Tanggal 5 Agustus 2023
• Gambar 2.8
Hari ketiga setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung sudah mulai
mengeluarkan
daunnya.
• Gambar 2.9
Gambar 2.8
Tampak atas dari
media tanam.
• Gambar 3.0
Hari ketiga setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung hidroponik
mulai tegak dan akar
kecambah mulai
menuju arah sumber
air.
Gambar 2.9
• Gambar 3.1
Hari ketiga setelah
penanaman, air pada
media hidroponik
ditambahkan nutrisi
berupa larutan pupuk
NPK 15gr yang
dilarutkan kedalam
200ml air dan media
tanam hidroponik
diberi sebanyak 15ml
atau setara dua tutup
botol.

Gambar 3.0 Gambar 3.1

23
5 Tanggal 6 Agustus 2023
• Gambar 3.2
Hari keempat setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung semakin
tinggi dan kotiledon
daun mulai lepas.
• Gambar 3.3
Gambar 3.2
Tampak atas
• Gambar 3.4
Hari keempat setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung hidroponik
sudah bisa tegak dan
semakin tinggi serta
akar sudah mencapai
air.

Gambar 3.3

Gambar 3.4

24
6 Tanggal 7 Agustus 2023
• Gambar 3.5
Hari kelima setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung sudah tinggi
dan daun semakin
mekar.
• Gambar 3.6
Gambar 3.5
Tampak atas.
• Gambar 3.7
Hari kelima setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung hidroponik
semakin tinggi.

Gambar 3.6

Gambar 3.7

25
7 Tanggal 8 Agustus 2023

• Gambar 3.8
Hari keenam setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung semakin
tinggi dan daun
semakin panjang dan
lebar.

Gambar 3.8 • Gambar 3.9


Tampak atas.
• Gambar 4.0
Hari keenam setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung hidroponik
semakin tinggi dan
hampir semua tanaman
kotiledonnya sudah
Gambar 3.9
lepas.

Gambar 4.0

26
8 Tanggal 9 Agustus 2023

• Gambar 4.1
Hari ketujuh setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung semakin
tinggi dan daun
semakin lebar.
• Gambar 4.2
Gambar 4.1 Tampak atas.
• Gambat 4.3
Hari ketujuh setelah
penanaman, Tanaman
Kangkung hidroponik
semakin tinggi dan
daun juga semakin
lebar.

Gambar 4.2

Gambar 4.3

27
9 Tanggal 10 Agustus 2023

• Gambar 4.6
Hari kedelapam
setelah penanaman,
Tanaman Kangkung
sudah sangat tinggi
dan daun semakin
lebar.

Gambar 4.6 • Gambar 4.7


Tampak samping dari
media hidroponik.
• Gambar 4.8
Tampak atas dari
media hidroponik.

Gambar 4.7 Gambar 4.8

Gerak fototropisme
adalah jenis gerak tropisme
yang dipengaruhi oleh
rangsangan cahaya. Gerak ini
dipengaruhi oleh hormon
auksin. Apabila ujung
tanaman terkena cahaya maka
auksinnya akan terurai atau
rusak dan menyebabkan
pertumbuhan akan terhambat.
Sedangkan pada sisi yang
tidak terkena cahaya,
auksinnya masih banyak, dan
pertumbuhan dapat terjadi
dengan cepat. Perbedaan
kecepatan tumbuh pada ujung
batang inilah yang akan
membuat batang bengkok ke
Gambar 4.9

28
arah cahaya.

Daftar Pustaka
Hastuti Retno, Arianovita Rika Devi, dan Sukoco Teo. 2022. Buku Interaktif Biologi
SMA/MA Kelas XII. Yogyakarta: PT. PENERBIT INTAN PARIWARA.
Nafiah, Arta dkk. “Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Biji Kacang Merah.” Laporan Penelitian Ilmiah, SMAN 1 Wonosobo,
2011.
Zalfa, Fatma dkk. “Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau.” Laporan
Penelitian Biologi, SMAN 2 Jombang, 2019.
Rahayu Sri, Eva. “Pengaruh Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Kangkung Darat (Ipomoea reptans L. Poir) yang Ditanam di Polybag.” Skripsi,
Universitas Siliwangi, 2019.
Jufriyanto, Agus. “Pengaruh Pemberian Arang Ssekam Padi Pada Media Tanam Terhadap
Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.).” Skripsi, Universitas Batanghari,
2022.
Putri, Syahdina Tasya dkk. “Pengaruh Berbagai Media Tanam Terhadap Pembibitan
Tanaman Kangkung (Ipomoea aquatica).” Diakses pada sabtu 16 Agustus 2023.
https://himagro.faperta.unpad.ac.id/pengaruh-berbagai-media-tanam-terhadap
pembibitan-tanaman-kangkung-ipomoea-aquatica/.
Elfianis, Rita. “Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kangkung.” Diakses pada sabtu 16
Agustus 2023. https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-
kangkung/#google_vignette.
Anonim. “Kandungan dan Manfaat Tersembunyi dari Arang Sekam.” Diakses pada 17
Agustus 2023. https://dppp.bangkaselatankab.go.id/post/detail/964-kandungan-dan-
manfaat-tersembunyi-dari-arang-sekam.
Lukyani, Luluk. “Menanam Hidroponik: Pengertian, Langkah, dan Faktor Keberhasilan.”
Diakses pada 17 Agustus 2023.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/26/211500523/menanam-hidroponik--
pengertian-langkah-dan-faktor-keberhasilan?page=all.
Rosyid, Abdur. “Cara Membuat Media Tanam Dari Serbuk Gergaji.” Diakses pada 17
Agustus 2023. https://www.kampustani.com/cara-membuat-media-tanam-dari-serbuk-
gergaji/amp/.
Kiral. “Limbah Serbuk Kayu Sebagai Alternatif Pengganti Plastik Mulsa.” Diakses pada 17
Agustus 2023. https://lombokorganik.id/limbah-serbuk-kayu-sebagai-alternatif-
pengganti-plastik-mulsa/.

29
Anonim. “ Dampak Kekurangan dan Kelebihan Unsur Mg pada Tanaman Hidroponik.”
Diakses pada 18 Agustus 2023. https://www.urbanhidroponik.com/2016/05/dampak-
kekurangan-kelebihan-magnesium-tanaman-hidroponik.html.

30

Anda mungkin juga menyukai