Disusun Oleh :
SMAN 1 Batam
1
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas s
egala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesa
ikan makalah mengenai “Pengaruh Intensitas Terhadap Pertumbuhan Kangkung”.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih dari j
auh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki se
hingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati da
n dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pe
mbaca.
Penyusun
i
ABSTRAK
Alat dan bahan yang akan digunakan pada penelitian kali ini antara lain po
lybag, benih kangkung, tanah hitam, sekop, air, dan penggaris. Metode penelitian
yang digunakan adalah sama seperti menanam pada umumnya. Yang membedaka
n adalah penempatan setiap bahan uji ke tempat dengan intesitas cahaya yang berb
eda-beda, yakni berintensitas tinggi, sedang, dan rendah. Tanaman akan diawasi s
elama 14 hari dan diukur pertumbuhan batang dan perkembangan fisiknya.
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………………..i
Abstrak..…………………………………………………………………………...ii
Daftar Isi…………….……………………………………………………………iii
Bab I : Pendahuluan……………………………………………………………….1
1.1. Latar
Belakang…………………………………………………………..........1
1.2. Rumusan
Masalah………………………………………………………….....2
1.3. Tujuan
Penelitian……………………………………………………………...2
1.4. Manfaat
Penelitian…………………………………………………………….2
Bab II : Tinjauan
Pustaka…………………………………………………………..3
2.1. Pengertian Kangkung (Ipomoea aquatica)
…………………………………....3
2.2. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan…………………………………4
2.3. Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan…………………………………...…
4
2.4. Hipotesis Penelitian…………………………………………………………...7
Bab III : Metode Penelitian………………………………………………………..8
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………………...8
3.2. Variabel……………………………………………………………………….8
3.3. Alat dan Bahan………………………………………………………………..8
3.4. Cara
Pembuatan……………………………………………………………….8
Bab IV : Pembahasan……………………………………………………….
…….10
4.1. Tabel Hasil
Pengamatan…………………………………………………….10
iii
4.2. Pembahasan………………………………………………………………
…10
Bab V :
Kesimpulan……………………………………………………………...12
5.1. Kesimpulan…………………………………………………………………
12
5.2. Saran………………………………………………………………………..12
Lampiran ………………………………………………………………………...13
Daftar Pustaka……………………………………………………………………17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Apakah perbedaan faktor internal maupun eksternal mempengaruhi pertum
buhan dan perkembangan tanaman?
Apakah pengaruh perbedaan intensitas cahaya yang diberikan kepada beni
h tanaman kangkung atau Ipomoea aquatica?
Adakah perbedaan pertumbuhan benih tanaman kangkung yang diletakkan
di tempat dengan intesitas cahaya tinggi, sedang, dan rendah?
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
3
ah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversible a
rtinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali lagi ke bentuk semula.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor fa
ktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada
dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan .
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara be
rangsur angsur dari komplesitas rendah ke kompleksitas tinggi, serta adany
a proses diferensisasi. Perkembangan dinyatakan dalam beberapa cara, mu
lai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan t
anaman. Pada tanaman, aktivitas perkembangan yang vital ini banyak tum
pang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang menda
hului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi kare
na pembesaran sel sel setelah morfogenesis dan diferensisasi berlangsung.
4
Merangsang aktivitas cambium untuk membentuk xylem dan floem
Mencegah rontoknya daun, bunga dan buah
Merangsang pembentukan buah dan bunga
Memacu pembentangan dan pembelahan sel
Merangsang pemanjangan (sel) tunas ujung tanaman
Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
Memelihara elastisitas dinding sel
Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan ter
kumpul disisi bawah, menyebabkan ketidakseimbangan sel baguan atas de
ngan bagian bawah sehingga batang tumbuh membengkok keatas.
Aktivitas auksin akan terhambat oleh cahaya matahari. Karena pada bagian
tanaman yang terkena cahaya auksin akan tidak merata sehingga pertumbu
han terhambat. Sehingga tempat gelap akan tumbuh lebih panjang. Hal ini
karena kandungan auksin pada tempat terang lebih rendah dari tempat gela
p. Oleh karena itu, batang tumbuh membengkok kearah datangnya cahaya.
5
Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempu
nyai pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pa
da intensitas cahaya berlebih maka auksin dan klorofil akan rusak sehingg
a menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, pada intensitas kurang cahaya tu
mbuhan mengalami etiolasi.
Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udar
a rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyera
p lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapa
n nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam b
entuk ion. Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber
materi untuk sintesis berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertu
mbuhan. Jika kebutuhan kurang maka akan terjadi defisiensi (tumbuh tida
k sempurna hingga bisa mati).
Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan repro
duksi. Pada suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang de
ngan baik berkisar 10 – 38°C). Umumnya tumbuhan tidak tumbuh pada su
hu 0°C dan diatas 40°C.
Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pa
da tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Ene
rgi ini digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecamb
ahan, dan aktivitas tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan oksigen dapa
t mengalami kematian.
pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersedi
aan unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah net
ral unsur-unsur yang diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Ada
6
pun pada pH asam, unsur yang tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat mer
acuni tubuh tumbuhan.
BAB III
METODE PENELITIAN
7
3.2. Variabel
Variabel bebas : cahaya matahari
Variabel terikat : pertumbuhan tumbuhan kangkung
Variabel control : ukuran pot, jenis tanah, benih kangkung, penyiraman.
8
10. Foto dan catatlah setiap hari perubahan dari setiap masing-masing
sampel tersebut.
BAB IV
PEMBAHASAN
9
II 0,2 cm 1,9 cm 5 cm 6,8 cm 8 cm 9 cm 10 cm
III 0,4 cm 2,3 cm 7 cm 8,5 cm 10 cm 11,5 cm 12,5 cm
4.2. Pembahasan
Pada sampel I yang diletakkan di tempat terang memiliki fisik yang
lebih hijau, batang yang besar dan kokoh, serta daun yang lebar.
Panjang daun dapat mencapai 8 cm dalam waktu 14 hari. Rata-rata
pertumbuhan batang adalah 0,8 cm/hari. Pada kondisi ini, hormon
auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih
pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang
terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki
cukup klorofil.
Pada sampel II yang diletakkan di tempat teduh memiliki fisik batang
lebih kurus namun cenderung lebih panjang daripada sampel I, tidak
terlalu hijau, dan daun bisa mencapai panjang 5 cm dalam waktu 14
hari. Pada kondisi ini, fotosintesis berlangsung dengan baik, hormon
auksin juga bekerja secara normal. Pada kondisi ini, rata-rata
pertumbuhan batang mencapai 1.05 cm/hari.
Pada sampel III yang diletakkan di tempat gelap, tanaman ini memiliki
fisik batang yang panjang dan kurus, cenderung berwarna pucat, daun
yang dihasilkan berwarna kekuningan dengan panjang 2 cm dalam
waktu 14 hari. Rata-rata pertumbuha batang pada kondisi ini berkisar
1,2 cm/hari. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini akan bekerja
maksimal sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat
yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat,
akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna
10
batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun
berwarna kuning. Hal ini disebut dengan etiolasi,
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
11
Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa cahaya
berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kangkung.
Dimana semakin tinggi intensitas cahaya, pertumubuhan akan terhambat
namun perkembangan akan meningkat. Hal ini dapat dilihat dari
rendahnya rata-rata pertumbuhan batang dari kangkung. Namun, pada
intensitas cahaya tinggi, morfologi dari kangkung terlihat memiliki batang
lebih kokoh, daun yang lebih hijau dan lebar, serta akar yang lebih kuat.
Hal ini dipengaruhi oleh kerja hormone auksin yang terhambat sinar
matahari sehingga pembelahan sel tidak berlangsung begitu cepat.
Berkebalikan dengan kondisi intensitas cahaya yang rendah,
hormon auksin akan bekerja secara maksimal dan membuat pembelahan
sel berlangsung lebih cepat. Hal ini yang menyebabkan terjadinya etiolasi.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat
yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar
yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan
daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.
5.2. Saran
Dalam penelitian ini hendaknya menggunakan alat pengukur yang lebih
teliti agar menghasilkan data yang lebih akurat. Kemudian, sebaiknya
penelitian dilakukan lebih lama sehingga hasil penelitian dapat lebih
terpenuhi. Sebaiknya, tanaman ditanam di wadah bening agar kita juga
bisa melihat pertumbuhan akarnya.
Lampiran
Hari ke-1
12
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
13
Hari ke-6
Hari ke-7
Hari ke-8
Hari ke-9
14
Hari ke-10
Hari ke-11
15
Hari ke-12
Hari ke-13
Hari ke-14
16
Grafik Pertumbuhan Sampel Kangkung
20
18
16
14
panjang batang (cm)
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
waktu (hari)
Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/wafiqhah/laporan-praktikum-biologi-pertumbuhan-da
n-perkembangan
http://tugasningrumhandayani.blogspot.com/2017/05/laporan-biologi-pertumbuha
n-dan.html
https://docplayer.info/64862194-Laporan-praktikum-biologi-kelas-xii-ipa-pertum
buhan-dan-perkembangan-tanaman.html
http://yulianaxiiak.blogspot.com/2017/01/laporan-kangkung.html
https://www.academia.edu/18188357/LAPORAN_BIOLOGI_PERKEMBANGA
N_DAN_PERTUMBUHAN
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/etiolasi
17
18