Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN

“PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN


DAN

PERKEMBANGAN KECAMBAH KACANG HIJAU”

Disusun Oleh :
Kelompok iv

SEKOLAH MENENGAH ATAS


NEGERI 2 PASARWAJO
2021
1
2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KECAMBAH
KACANG HIJAU
Laporan penelitian pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah
kacang hijau ini disusun sebagai tugas laporan mata pelajaran Biologi.

Disusun oleh :

Kelompok iv

Mengetahui/ menyetujui

Guru mata pelajaran biologi Penyusun

Yusuf Matiu, S.Pd Kelompok IV


NIP

KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Biologi  mengenai “Pengaruh Cahaya
terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kecambah Kacang Hijau”.
Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah meluangkan
waktunya untuk membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini :

1. Bapak Yusuf Matiu, S.PD selaku guru dalam mapel tersebut.


2. Kedua orangtua yang selalu memberi motivasi baik moril maupun materiil.
3. Teman-teman atas kerja samanya dalam penyusunan portofolio ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, tentu masih terdapat beberapa kesalahan
dan masih jauh dari yang diharapkan. Maka dari itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, agar kedepannya dapat mencapai kesempurnaan.
Akhir kata, semoga Makalah ini dapat digunakan dan dimanfaatkan bagi kita semua. Aamiin.

Dongkala, 26 Agustus  2021

Penulis

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iv
BAB I  PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................... 1
1.2. Hipotesis.........................................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................................. 2
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 3
2.1 Review Literatur ..................................................................................................... 3
BAB III  METODE PENELITIAN............................................................................... 5
3.1 Metode Penelitian.................................................................................................... 5
3.2 Populasi dan Sampel................................................................................................ 5
3.3 Variabel Penelitian.................................................................................................. 5
3.4 Perencanaan Penelitian........................................................................................... 5
    3.4.1 Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................5
    3.4.2 Alat dan Bahan................................................................................................. 5
    3.4.3 Cara Kerja........................................................................................................ 6
BAB IV  HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................7
4.1 Hasil Penelitian........................................................................................................ 7
4.2 Pembahasan............................................................................................................. 7
BAB V  PENUTUP........................................................................................................ 8
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 8
5.2 Saran........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 9
LAMPIRAN

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan
bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif  dapat
diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluruh / sebagian dari organisme,
sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui
tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut
dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal  merupakan
faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan faktor fisiologis, sedangkan faktor eksternal
atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu
dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya matahari.

Cahaya matahari merupakan sumber kehidupan karena cahaya dapat memberikan kita
banyak manfaat. Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena cahayanya
dapat menghambat pertumbuhan dan juga cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone
pada tumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada di tempat gelap akan lebih
cepat tinggi dan daunnya tidak terlalu hijau dari pada tumbuhan di tempat terang. Pertumbuhan
yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.

Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-jenis
tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan remang-remang
untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tumbuhan. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum
mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masing banyak siswa dan siswi yang
belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Untuk itu, kami mengadakan penelitian  untuk lebih mengetahui dan membuktikan


kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut, di dalam penelitian ini, kami akan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.

1.2 Hipotesis

Intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang dialami
oleh tanaman kacang hijau.

1.3 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dirumuskan suatu
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?

1
1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian sebagai berikut:


1. Mengetahui adanya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman, terutama kacang hijau agar tanaman
yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman tersebut dapat memberikan
keuntungan.

2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Review Literatur
A. Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel (tidak kembali
pada keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan dan pembelahan sel secara mitosis
dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi gen
dan hormon, sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembaban.

Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman digunakan alat yang disebut
busur tumbuh atau auksanometer. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan
merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak
terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi
zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah
digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.

B. Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang


memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji
tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.

1) Tahapan Perkecambahan

Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa
tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan,
pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta
asimilasi (fotosintetis). 

Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk
kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya
testa.

Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase)
dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja
mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk membuat
molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi
maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan
untuk membuat dinding sel bagi sel – sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan
asam amino akan berdifusi ke embrio.

Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan
biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun
pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.

3
2) Macam perkecambahan

a) Perkecambahan Epigeal

Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun
lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat keatas
tanah, misalnya pada kacang hijau. Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman
Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh: kacang hijau, kacang kedelai, kapas.

b) Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil)
sehinga daun lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Umumnya
terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh: Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya
kacang kapri.

C. Cahaya Matahari

Cahaya matahari merupakan sinar/cahaya yang berasal dari matahari, yang digunakan oleh
tanaman hijau untuk fotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari, tidak akan ada
kehidupan di bumi. Sinar matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada organisme.
Misalnya, suatu tanaman memerlukan cahaya matahari untuk tumbuh hijau. Dengan air tanpa
cahaya matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan
kekurangan air meskipun daunnya terasa amat basah.

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal,
salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya
yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya,  cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan).
Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.

D. Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau

 Kingdom : Plantae atau tumbuhan


 Sub Kingdom : Tracheobionta atau tumbuhan berpembuluh
 Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
 Sub Divisi : Magnoliophyta atau tumbuhan berbunga
 Kelas : Magnoliopsida atau tumbuhan berkeping dua
 Sub Kelas : Rosidae
 Ordo : Fabales
 Famili : Fabaceae atau suku polong-polongan
 Genus : Phaseolus
 Spesies : Phaseolus radiatus L

4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah
metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya
kontrol (Nazir,2003).

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi : Biji kacang hijau
Sampel : 10 biji kacang hijau
o 10 biji pada tempat tertutup,
o 10 biji pada tempat terbuka

3.3 Variabel Penelitian

         Variabel Bebas : Cahaya Matahari


         Variabel Terikat : Kacang hijau

3.4 Perencanaan Penelitian


3.4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

 Tempat Penelitian : Desa Dongkala kec pasarwajo kab Buton(rumahnya sartika)


 Waktu Penelitian : TGL 4,Agustus 2021

3.4.2 Alat dan Bahan

a. Alat :

1) Pot bunga
2) Skop pasir
3) Penggaris dan kertas

b. Bahan :

1) Air
2) Biji kacang hijau
3) Tanah
4) Pasir

3.4.3 Cara Kerja

1) Rendam kacang hijau selama beberapa jam


2) Siapkan 2 buah pot bunga bekas yang dudah di isi dengan tanah yang dicampur
dengan pasir sebagai wadah untuk menanam biji kacang hijau
3)  Memasukkan masing-masin 10 biji kacang hijau yang sudah di rendam ke dalam pot untuk
diletakan di tempat terang dan tempat gelap
4) Memberi label pada masing-masing gelas tersebut dengan label "Gelap" , “Redup”, dan
"Terang".

5
5) Meletakkan Pot yang sudah diisi dengan kacang hijau tersebut pada lingkungan yang
berbeda, yaitu pot dengan label "Terang" ditempatkan pada tempat yang terkena sinar
matahari penuh,sedangkan pot dengan label "Redup" ditempatkan pada tempat yang tidak
terkena cahaya matahari secara langsung misalnya ditutup dengan baskom atau diletakan
dibawah ranjang
6)  Mengukur panjang pertumbuhan masing-masing tanaman saat tubuh.Pengukuran panjang
pertumbuhan tanaman dilakukan setiap hari dalam kurun waktu 24 jam

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
1. Tanaman di tempat terang

HARI/ cm Keterangan
NO NAMA TANAMAN
1 2 3 4 5 6 7
1 tanaman 1 1   1,9 5,4   6  7   8,3  1O hidup
11,
2
tanaman 2 0,4   1 8,2  10 5  12 12,6 hidup
10,
3
tanaman 3  0,4 1,9  7,9 5  11  12,5 13,6 hidup
11,
4
tanaman 4  0,8   1,8 7,8  9,5 3  11,8 12,2 hidup
10,
5
tanaman 5  0,4   1,9 7,9  5  11  12,5 13,6 hidup
6 tanaman 6  0,3   0,8 3,2  7,5  11  13,3 15,8 hidup
10,
7
tanaman 7  0,5   1,1  6  8 2  10,8  11 hidup
12,
8
tanaman 8  0,4   1,8  7,5 8,4  5  12,7 12,9  hidup
10,
9
tanaman 9  0,3   1,8  7,6  10 5  13,4 14,8 hidup
10 tanaman 10  0,8   2  7,2  9,3  9,6  10 10,5 hidup

2. Tanaman di tempat gelap

HARI/ cm Keterangan
NO NAMA TANAMAN
1 2 3 4 5 6 7
 24,
1
tanaman 1 0,9   5  7,2  15 22,3 6   25 hidup
 25,  31,
2
tanaman 2 0,6   1,1  13  20 24,9  3 1 hidup
3 tanaman 3 0,4   3,2 6,5  10 16    20 23  hidup
 22,  24,
4
tanaman 4 0,2   0,5 1,9  7,4   17 1 5 hidup
 22,  24,
5
tanaman 5 0,5    3,5 9,4   18 21,5 5 2 hidup
20,  25,
6
tanaman 6  1   3,6 15  2 24,6 6   28 hidup
 25,
7
tanaman 7 0,2    4,3 10  22  23,5    24 9 hidup
 27,
8
tanaman 8 0,3  0,5  3,9  5,5 11,3  4   29 hidup
 22,
9
tanaman 9 0,5    4,5 8,4   19 22,1 5   23 hidup
18,  26,  27,
10
tanaman 10 0,7    3,7 10,2  2 26,6  6 2 hidup

4.2 Pembahasan

7
Tanaman di tempat terbuka (terang) awalnya tumbuh normal, sama dengan lainnya, tapi
lama kelamaan saat yang lain bertambah tinggi dengan cepat, tanaman tersebut mulai mengalami
pertumbuhan dengan lambat dan memiliki daun hijau namun menggulung.

Tanaman di kardus berlubang/terkena cahaya sedikit (redup) tumbuh normal, berdaun hijau
segar.

Tanaman di kardus tertutup rapat (gelap) tumbuh normal seperti tanaman di kardus
berlubang, namun memiliki daun berwarna kuning dan sedikit menggulung.
         

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada penelitian yang telah kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
 Hipotesis kami yang menyatakan bahwa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan yang
dialami tanaman kacang hijau adalah benar.
  Hipotesis kami yang menyatakan bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau
lambatnya pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau adalah benar.
 Hal itu terlihat dari kacang hijau yang ditanam di tempat gelap / kardus mempunyai
pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang
ditempatkan pada tempat yang terang dan kardus berlubang. Hal ini disebabkan karena
hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap, begitu pula sebaliknya, hormon
auksin lambat berkembangdi tempat yang terkena cahaya.

5.2 Saran
 Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di  tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga
percobaan akan aman dan berhasil.
 Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
 Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti
sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://pelajaralay.blogspot.com/2015/09/contoh-laporan-penelitian biologi.html?
m=1
http://kecambahkacanghijau.blogspot.com/2012/09/laporan-perkecambahan-
kacang-hijau.html?m=1
Irnaningtyas.2013.Buku Paket Biologi SMA.:Erlangga

9
DAFTAR LAMPIRAN

1. gambar tanaman di tempat terang 2. Gambar tanaman di tempat gelap

10

Anda mungkin juga menyukai