DISUSUN OLEH :
2022
LAPORAN PENELITIAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
bimbingan-Nya sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan lancar. Semoga
proposal “Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang
Hijau” ini dapat digunakan sebagai acuan dan petunjuk bagi pembaca dalam
meneliti Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau.
Selain itu, proposal ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya ada banyak pihak yang terlibat dalam pembuatan proposal ini. Untuk itu,
tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu. Selain itu, proposal ini guna melengkapi tugas Biologi dari Guru
Biologi kami, Bapak Supardi, S. Pd. Tetapi, tidak lepas dari semua itu, kami juga
menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa,
maupun dari segi lainnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................2
BAB II................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan............................................3
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
3
2.3 Jenis – Jenis Pertumbuhan.........................................................................7
2.4 Pengertian Tumbuhan Kacang Hijau........................................................8
BAB III...............................................................................................................9
METODE PENELITIAN.........................................................................................9
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................9
3.2 Alat dan Bahan..........................................................................................9
3.3 Cara Kerja..................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian tentang pengaruh intensitas
cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau akan
dolakukan oleh penulis. Harapannya dapat diketahui bagaimana pengaruh
cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau serta pengaruh
hormon auksin terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
berperanan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain
faktor genetis, faktor internal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman adalah zat pengatur tumbuh yang disebut
fitohormon. Hormon pertumbuhan merupakan zat organik yang dihasilkan
oleh jaringan tertentu dan diedarkan ke jaringan lainnya, yang dalam jumlah
sedikit dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Fitohormon adalah
sekumpulan zat yang membantu pertumbuhan, sering disebut sebagai zat
penumbuh atau hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan pada tumbuhan
ada bermacam-macam diantaranya (1) auksin; (2) giberelin (3)sitokinin; (4)
asam absisat, (5) etilen (Apon Purnamasari, 2020).
4
c. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel).
Sitokinin terdapat dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan.
Sitokinin ditemukan pula pada endosperma cair buah kelapa muda,
kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut, ganggang coklat,
ganggang merah, pinus, dan diatom. Sitokinin paling banyak terdapat
disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta ujung akar (Apon
Purnamasari, 2020).
d. Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman
beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu,
ABA yang dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan sel pada
jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh sehingga
menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi
sinyal pada kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi
kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dinamai
dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini menyebabkan
absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah
popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA
terlibat dalam gugurnya daun (Apon Purnamasari, 2020).
e. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut
etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses
pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh
tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-
kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang
untuk mempercepat pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen
juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong
gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain
itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan
inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah (Apon
Purnamasari, 2020).
5
B. Faktor Luar(eksternal)
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor
eksternal tersebut antara lain nutrisi , cahaya, suhu, kelembapan dan aerasi
(Apon Purnamasari, 2020).
a. Nutrisi
Nutrisi adalah unsur makronutrien dan mikronutrien, misalnya
karbondioksida. Nutrisi diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai
penyusun komponen-komponen sel bagi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan Apabila suatu unsur tidak dapat tercukupi,
tanaman akan mengalami defisiensi . Defisiensi suatu unsur akan
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terganggu
(Apon Purnamasari, 2020).
b. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin
yang terdapat pada ujung batang. Selain nutrisi, cahaya dan air juga
memiliki fungsinya sendiri sebagai faktor eksternal dalam perkembangan
sebuah tumbuhan (Apon Purnamasari, 2020).
c. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Enzim merupakan senyawa protein yang dapat berperan
sebagai katalisator dalam reaksireaksi kimia di dalam sel. Enzim hanya
dapat bekerja secara optimal jika suhunya optimal.
d. Kelembaban
Berpengaruh terhadap laju penguapan atau transpirasi, Jika kelembapan
rendah, laju transpirasi meningkat sehingga penyerapan air dan zat-zat
mineral juga meningkat, Hal itu akan meningkatkan ketersediaan nutrisi
untuk pertumbuhan tanaman.
6
e. Aerasi
Kandungan oksigen di dalam tanah, dipergunakan untuk aerasi pada akar,
jika kandungan oksigen cukup maka aerasinya baik dan hal ini
bermanfaat dalam perkembangan selsel akar dan juga berguna untuk
membantu penyerapan nutrisi. (Apon Purnamasari, 2020)
A. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.
Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar
dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting :
1. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
2. Akar embrionik yaitu calon akar
3. Kotiledon yaitu cadangan makanan
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi
menjadi 3 daerah:
1. Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
2. Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan
3. Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan.
B. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium
gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan
menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut
kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk
xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di
antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk
konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang
berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara
permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit, ke
7
dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup, ke luar membentuk felem : sel-
sel mati. (Apon Purnamasari, 2020)
8
pembagian fotosintat ke bagian-bagian lain dari tanaman melalui proses
fotomorfogenensis (Baharsjah, 1980). Fotomorfogenesis yaitu
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang langsung di kontrol oleh
cahaya dan tidak tergantung fotosintesis. (Apon Purnamasari, 2020)
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat
- Gelas Plastik
- Kapas
- Toples
- Kertas
- Spidol
Bahan
1. Biji kacang hijau dicuci dengan air mengalir kemudian direndam di dalam
toples yang berisi air selama kurang lebih 4 jam.
2. Gelas plastik diberi nama sesuai dengan tempat peletakkan penelitian,
yaitu di luar ruangan yang terkena sinar matahari secara langsung, di
dalam ruangan, dan di ruangan tertutup tanpa cahaya.
9
3. Kapas diletakkan pada gelas plastik dan dibasahi dengan air secukupnya.
4. Setelah 4 jam, biji kacang hijau ditiriskan dan diletakkan pada kapas yang
sudah dibasahi tersebut.
5. Biji kacang hijau diletakkan pada 3 gelas yang berbeda. Setiap 1 gelas
berisi 10 biji kacang hijau.
6. 10 biji kacang hijau diletakkan pada kapas di gelas pertama lalu ditaruh di
luar ruangan yang terkena sinar matahari secara langsung.
7. 10 biji kacang hijau diletakkan pada kapas di gelas kedua lalu ditaruh di
dalam ruangan.
8. 10 biji kacang hijau diletakkan pada kapas di gelas ketiga lalu ditaruh di
ruangan tertutup tanpa cahaya.
9. Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau diperiksa dan diamati setiap
hari.
10. Selama 7 hari, pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau di ketiga
tempat tersebut dibandingkan dan dicatat hasilnya untuk dilaporkan.
10
DIAGRAM ALIR/FLOWCHART
mulai
Di dalam
ruangan
11
selesai
BAB IV
b. Di dalam ruangan
12
keunguan
4. 10 3 Putih Hijau
kehijauan kekuningan
5. 18 4 Putih Hijau
kehijauan
6. 20 4,5 Hijau Hijau
7. 24 5 Hijau Hijau
c. Di tempat gelap
B. Pembahasan
Dari table dan grafik pengamatan tinggi tanaman yang telah diukur
selama 7 hari, didapat rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang ditanam
adalah :
XTT = ƩTinggi tanaman di tempat terang/7
= 29,7 / 7 = 4,24 cm
XDR = ƩTinggi tanaman di dalam ruangan/7
= 78,6 / 7 = 11,22 cm
XTG = ƩTinggi tanaman di tempat gelap/7
= 109,2 / 7 = 15,6 cm
13
Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang
kecambah di tempat yang mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat
besar adalah 4,24 cm. Pada tempat yang terang mengakibatkan
pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar hormon
auksin terurai oleh sinar matahari.
14
pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat,
warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun
berwarna kuning (etiolasi).
15
16
KESIMPULAN
Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau.Cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam
pertumbuhanmeninggi. Sehingga menyebabkan kacang hijau di tempat gelap
mengalami etiolasi.Selain cahaya, air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan. Jadi,hipotesis awal tadi dinyatakan benar.
17
SARAN
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di
tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman,
hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti. Dalam
melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang
ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
18
LAMPIRAN
19
PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami buat. Atas perhatian dan kerjasama dari
semua pihak kami ucapkan terima kasih. Semoga niat baik kami bisa mmebawa
pada kerjasama untuk membentuk pelajar yang cerdas secara moral, spiritual, dan
emosional guna mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan
berwawasan luas demi kemajuan Indonesia. Semoga apa yang kami lakukan
diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
20
Pratiwi, D. A, Sri Maryati. 2017. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XII
Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
21