Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH :

1. ANNA RATIH SEPTI RAHAYU /XII MIPA 1 (05)


2. DEKA PRAMESTY WULANDARI S /XII MIPA 1 (12)
3. HASNA LUTHFIA RAHMA DEWI /XII MIPA 1 (19)
4. WULAN NUR ANGGREINI /XII MIPA 1 (35)

SMA NEGERI 1 KALASAN

Jl. Daeng, Kepatihan, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Daerah


Istimewa Yogyakarta 55571

2022
LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

SMA NEGERI 1 KALASAN

Jl. Daeng, Kepatihan, Tamanmartani, Kalasan, Sleman,


Daerah Istimewa Yogyakarta 55571

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
bimbingan-Nya sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan lancar. Semoga
proposal “Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang
Hijau” ini dapat digunakan sebagai acuan dan petunjuk bagi pembaca dalam
meneliti Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau.

Selain itu, proposal ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya ada banyak pihak yang terlibat dalam pembuatan proposal ini. Untuk itu,
tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu. Selain itu, proposal ini guna melengkapi tugas Biologi dari Guru
Biologi kami, Bapak Supardi, S. Pd. Tetapi, tidak lepas dari semua itu, kami juga
menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa,
maupun dari segi lainnya.

Harapan kami yaitu semoga proposal ini dapat membantu menambah


pengalaman dan wawasan bagi para pembaca. Kritik dan saran sangat kami
butuhkan. Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk dan isi proposal ini supaya
kedepannya menjadi lebih baik.

Kalasan, 22 Juli 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................2
BAB II................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan............................................3
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
3
2.3 Jenis – Jenis Pertumbuhan.........................................................................7
2.4 Pengertian Tumbuhan Kacang Hijau........................................................8
BAB III...............................................................................................................9
METODE PENELITIAN.........................................................................................9
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................9
3.2 Alat dan Bahan..........................................................................................9
3.3 Cara Kerja..................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup merupakan makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan


untuk berevolusi atau mengalami perkembangan bentuk hidup. Makhluk
hidup ada 3 yaitu menusia, hewan, tumbuhan. Salah satu ciri makhluk hidup
yaitu tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya
berjalan bersamaan.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak
dapat dibalik) karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran sel.
Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif. Perkembangan adalah
terspesialisasinya sel-sel menuju ke struktur dan fungsi tertentu.
Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dinyatakan
dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan makhluk
hidup. Bagi tumbuhan yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan
proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan
ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan menganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
perkecambahan. Pertumbuhan pada kecambah dipengaruhi oleh intensitas
yang diterima oleh kecambah. Perkecambahan merupakan proses
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Biji akan berkecambah jika berada
dalam lingkungan yang sesuai. Proses ini memerlukan suhu yang cocok,
banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup, kelembapan,
dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan
dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Pengaruh
intensitas cahaya berbeda-beda pada pertumbuhan tumbuhan.

1
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian tentang pengaruh intensitas
cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau akan
dolakukan oleh penulis. Harapannya dapat diketahui bagaimana pengaruh
cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau serta pengaruh
hormon auksin terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahannya adalah sebagai


berikut :
1. Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau?
2. Bagaimana pengaruh hormon auksin terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan


tanaman kacang hijau.
2. Untuk mengetahui pengaruh hormon auksin terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dapat mengembangkan sifat ilmiah peneliti


2. Dapat menambah wawasan khususnya tentang materi pertumbuhan dan
perkembangan
3. Mengetahui tempat terbaik untuk menanam tanaman kacang hijau.
4. Memberikan panduan kepada masyarakat mengenai tempat terbaik
budidaya tanaman kacang hijau supaya mendapatkan hasil panen yang
maksimal.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya tinggi, volume, atau


massa tubuh pada makhluk hidup yang bersifat kuantitatif (bisa diukur dan
dihitung dengan angka). Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat,
volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke
kondisi semula) Pertumbuhan ini bisa dilihat dengan melihat tampilan fisik
makhluk hidup tersebut. Contohnya: Bertambahnya tinggi suatu tanaman (Apon
Purnamasari, 2020).
Perkembangan merupakan suatu proses differensiasi, organogenesis, dan
diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang lebih lengkap dan lebih dewasa
yang bersifat kualitatif (tidak dapat dituliskan dengan angka) Perkembangan tidak
terbatas pada usia, ini berarti makhluk hidup akan terus berkembang seiring
pertambahan usianya (Apon Purnamasari, 2020).
Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini,
pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara simultan atau pada waktu yang
bersamaan dan saling terkait. Proses pertumbuhan dan perkembangan
dipengaruhi factor internal (dari organisme itu sendiri) dan eksternal (dari
lingkungan). Pengaruh faktor internal dan eksternal saling berinteraksi, sehingga
sulit untuk menentukan mana yang paling berpengaruh (Apon Purnamasari,
2020).
Pertumbuhan tumbuhan, diawali dari biji yang tumbuh menjadi zigot
kemudian menjadi embrio yang dilengkapi cadangan makanan (endosperma)
(Apon Purnamasari, 2020).

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan

A. Faktor dalam (internal)


Faktor dalam (internal) yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman meliputi
faktor genetis dan fitohormon. Gen merupakan faktor hereditas atau
pembawa sifat yang terdapat dalam tubuh tanaman. Faktor ini sangat

3
berperanan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain
faktor genetis, faktor internal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman adalah zat pengatur tumbuh yang disebut
fitohormon. Hormon pertumbuhan merupakan zat organik yang dihasilkan
oleh jaringan tertentu dan diedarkan ke jaringan lainnya, yang dalam jumlah
sedikit dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Fitohormon adalah
sekumpulan zat yang membantu pertumbuhan, sering disebut sebagai zat
penumbuh atau hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan pada tumbuhan
ada bermacam-macam diantaranya (1) auksin; (2) giberelin (3)sitokinin; (4)
asam absisat, (5) etilen (Apon Purnamasari, 2020).

Hormon pertumbuhan Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau


merangsang bagian tertentu untuk melakukan pembelahan sel agar tumbuhan
semakin besar. Hormon yang utama yaitu :

a. Auksin (Bahasa Yunani Auxein = meningkatkan) Banyak terdapat di


ujung-ujung koleoptil, atau ujung-ujung tunas. Diketahui sebagai
senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic Acid (IAA).
Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya. Bekerja
mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di
ujung-ujung tunas (batang dan akar) Dengan sifat auksin ini, tumbuhan
dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi) (Apon Purnamasari,
2020).

b. Giberelin (Dari kata Gibbrela fujijuroi)

Gibberella fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon giberelin.


Secara liar, Gibberella fujikuroi menginjeksikan tanaman lain dan
mengeluarkan ekstrak giberelin. Akibatnya tanaman inang tumbuh
raksasa. Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam
senyawa giberelin, ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada
tumbuhan tinggi. Giberelin dapat mempercepat tumbuhnya tunas, dan
mempercepat perbungaan (vernalisasi), yang berarti mempercepat
pembuahan (Apon Purnamasari, 2020).

4
c. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel).
Sitokinin terdapat dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan.
Sitokinin ditemukan pula pada endosperma cair buah kelapa muda,
kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut, ganggang coklat,
ganggang merah, pinus, dan diatom. Sitokinin paling banyak terdapat
disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta ujung akar (Apon
Purnamasari, 2020).

d. Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman
beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu,
ABA yang dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan sel pada
jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh sehingga
menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi
sinyal pada kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi
kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dinamai
dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini menyebabkan
absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah
popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA
terlibat dalam gugurnya daun (Apon Purnamasari, 2020).

e. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut
etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses
pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh
tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-
kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang
untuk mempercepat pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen
juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong
gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain
itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan
inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah (Apon
Purnamasari, 2020).

5
B. Faktor Luar(eksternal)
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor
eksternal tersebut antara lain nutrisi , cahaya, suhu, kelembapan dan aerasi
(Apon Purnamasari, 2020).

a. Nutrisi
Nutrisi adalah unsur makronutrien dan mikronutrien, misalnya
karbondioksida. Nutrisi diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai
penyusun komponen-komponen sel bagi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan Apabila suatu unsur tidak dapat tercukupi,
tanaman akan mengalami defisiensi . Defisiensi suatu unsur akan
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terganggu
(Apon Purnamasari, 2020).

b. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin
yang terdapat pada ujung batang. Selain nutrisi, cahaya dan air juga
memiliki fungsinya sendiri sebagai faktor eksternal dalam perkembangan
sebuah tumbuhan (Apon Purnamasari, 2020).

c. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Enzim merupakan senyawa protein yang dapat berperan
sebagai katalisator dalam reaksireaksi kimia di dalam sel. Enzim hanya
dapat bekerja secara optimal jika suhunya optimal.

d. Kelembaban
Berpengaruh terhadap laju penguapan atau transpirasi, Jika kelembapan
rendah, laju transpirasi meningkat sehingga penyerapan air dan zat-zat
mineral juga meningkat, Hal itu akan meningkatkan ketersediaan nutrisi
untuk pertumbuhan tanaman.

6
e. Aerasi
Kandungan oksigen di dalam tanah, dipergunakan untuk aerasi pada akar,
jika kandungan oksigen cukup maka aerasinya baik dan hal ini
bermanfaat dalam perkembangan selsel akar dan juga berguna untuk
membantu penyerapan nutrisi. (Apon Purnamasari, 2020)

2.3 Jenis – Jenis Pertumbuhan

A. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.
Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar
dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting :
1. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
2. Akar embrionik yaitu calon akar
3. Kotiledon yaitu cadangan makanan
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi
menjadi 3 daerah:
1. Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
2. Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan
3. Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan.

B. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium
gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan
menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut
kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk
xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di
antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk
konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang
berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara
permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit, ke

7
dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup, ke luar membentuk felem : sel-
sel mati. (Apon Purnamasari, 2020)

2.4 Pengertian Tumbuhan Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan tanaman leguminoceae yang dapat


beradaptasi luas di berbagai daerah yang beriklim panas atau tropik. Di
Indonesia, kacang hijau dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di
dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Keadaan iklim yang ideal
untuk tanaman kacang hijau adalah daerah yang bersuhu 25–27 ºC dengan
kelembapan udara 50-80%, curah hujan antara 50–200 mm per bulan, dan
cukup mendapatkan sinar matahari. Hampir semua varietas kacang hijau
dapat beradaptasi dengan lahan kering, namun tidak semua varietas
mampu menunjukkan daya hasil yang tinggi. Kacang hijau (Vigna radiata
L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki prospek
sangat baik dikembangkan di Indonesia.
Kacang hijau menjadi komoditas tanaman legum terpenting ke tiga
setelah kedelai dan kacang tanah. Salah satu penyebabnya adalah
permintaan yang terus meningkat untuk konsumsi dan industri olahan.
Kacang hijau sebagai salah satu sumber protein nabati, merupakan
komoditas strategis karena permintaannya cukup besar setiap tahun,
sebagai bahan pangan, pakan, maupun industri. Keunggulan lain tanaman
kacang hijau adalah berumur genjah (pendek), toleran terhadap kekeringan
karena berakar dalam, dapat tumbuh pada lahan yang miskin unsur hara.
Cara budidaya tanaman ini relatif mudah, hama yang menyerang relatif
sedikit, dan harganya relatif stabil.
Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan, terutama karena
perannya dalam kegiatan fisiologis seperti fotosintesis, respirasi,
pertumbuhan serta pembuangaan, pembukaan dan penutupan stomata,
perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. Penyinaran matahari
mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan hasil tanaman melalui proses
fotosintesis. Penyerapan cahaya oleh pigmen-pigmen akan mempengaruhi

8
pembagian fotosintat ke bagian-bagian lain dari tanaman melalui proses
fotomorfogenensis (Baharsjah, 1980). Fotomorfogenesis yaitu
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang langsung di kontrol oleh
cahaya dan tidak tergantung fotosintesis. (Apon Purnamasari, 2020)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Di Dusun Trukan RT 04 RW 02, Selomartani, Kalasan, Sleman,


Daerah Istimewa Yogyakarta
Waktu : Sabtu, 23 Juli 2022–Sabtu, 30 Juli 2022

3.2 Alat dan Bahan

Alat
- Gelas Plastik
- Kapas
- Toples
- Kertas
- Spidol

Bahan

- Biji Kacang Hijau


- Air

3.3 Cara Kerja

1. Biji kacang hijau dicuci dengan air mengalir kemudian direndam di dalam
toples yang berisi air selama kurang lebih 4 jam.
2. Gelas plastik diberi nama sesuai dengan tempat peletakkan penelitian,
yaitu di luar ruangan yang terkena sinar matahari secara langsung, di
dalam ruangan, dan di ruangan tertutup tanpa cahaya.

9
3. Kapas diletakkan pada gelas plastik dan dibasahi dengan air secukupnya.
4. Setelah 4 jam, biji kacang hijau ditiriskan dan diletakkan pada kapas yang
sudah dibasahi tersebut.
5. Biji kacang hijau diletakkan pada 3 gelas yang berbeda. Setiap 1 gelas
berisi 10 biji kacang hijau.
6. 10 biji kacang hijau diletakkan pada kapas di gelas pertama lalu ditaruh di
luar ruangan yang terkena sinar matahari secara langsung.
7. 10 biji kacang hijau diletakkan pada kapas di gelas kedua lalu ditaruh di
dalam ruangan.
8. 10 biji kacang hijau diletakkan pada kapas di gelas ketiga lalu ditaruh di
ruangan tertutup tanpa cahaya.
9. Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau diperiksa dan diamati setiap
hari.
10. Selama 7 hari, pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau di ketiga
tempat tersebut dibandingkan dan dicatat hasilnya untuk dilaporkan.

10
DIAGRAM ALIR/FLOWCHART

mulai

Biji kacang hijau dicuci dan


direndam selama 4 jam

3 buah gelas plastik diberi


nama sesuai dengan tempat
peletakan penelitian

Kapas diletakkan pada


gelas plastik dan dbasahi

Biji kacang hijau ditiriskan

Diletakkan pada kapas


basah

Di luar Diletakkan di 3 tempat


Di ruang gelap
ruangan berbeda

Di dalam
ruangan

11
selesai
BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN


A. Data Hasil Pengamatan
a. Di tempat terang

Hari Tinggi Panjang Warna batang Warna daun


ke batang (cm) daun
(cm)
1. 0,2 0 Putih -
2. 0,5 0,1 Ungu -
keputihan
3. 1 0,7 Ungu -
kehijauan
4. 2 1 Hijau Hijau
keputihan
5. 5 2,5 Ungu Hijau tua
kehijauan
6. 8 5 Ungu Hijau tua
kehijauan
7. 13 5 Hijau Hijau pekat

b. Di dalam ruangan

Har Tinggi Panjang Warna Warna


i ke Batang Daun Batang Daun
(cm) (cm)
1. 0,5 0 Putih -
2. 1,1 0 Putih -
3. 5 1,5 Putih Hijau

12
keunguan
4. 10 3 Putih Hijau
kehijauan kekuningan
5. 18 4 Putih Hijau
kehijauan
6. 20 4,5 Hijau Hijau
7. 24 5 Hijau Hijau

c. Di tempat gelap

Har Tinggi Panjang Warna Warna


i ke Batang Daun Batang Daun
(cm) (cm)
1. 0,7 0 Putih -
2. 5 0,7 Putih Kuning
3. 7,5 2 Putih Kuning
4. 15 3,5 Putih Kuning
5. 24 4 Putih Kuning
6. 27 4 Putih Kuning
7. 30 4,5 Putih Kuning

B. Pembahasan
Dari table dan grafik pengamatan tinggi tanaman yang telah diukur
selama 7 hari, didapat rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang ditanam
adalah :
XTT = ƩTinggi tanaman di tempat terang/7
= 29,7 / 7 = 4,24 cm
XDR = ƩTinggi tanaman di dalam ruangan/7
= 78,6 / 7 = 11,22 cm
XTG = ƩTinggi tanaman di tempat gelap/7
= 109,2 / 7 = 15,6 cm

13
Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang
kecambah di tempat yang mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat
besar adalah 4,24 cm. Pada tempat yang terang mengakibatkan
pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar hormon
auksin terurai oleh sinar matahari.

Berdasarkan hasil pengamatan, kacang hijau yang mendapat


cahaya dengan intensitas besar, akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan
lambat, karena sebagian besar hormon auksin terurai oleh sinar matahari.
Dari data diperoleh rata-rata panjang batang kecambah 4,24 cm. Statistik
ini paling rendah dari semua data yang ada, yang berarti pertumbuhan
kecambah kacang hijau di tempat terang adalah yang paling lambat.

Sementara rata-rata panjang batang kecambah yang terkena


intensitas cahaya sedang adalah 11,22 cm. Pada tempat tertutup atau
tempat yang terkena intensitas cahaya sedang pertumbuhan kacang hijau
akan lebih cepat daripada pertumbuhan di tempat yang terang.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang


kecambah di tempat dengan intensitas cahaya rendah adalah 15,60 cm.
Pada tempat yang gelap, kacang hijau tidak mendapatkan cahaya matahari
sama sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji kacang
menjadi sangat aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan
pertumbuhan kacang hijau menjadi sangat cepat namun kurang merata.
Sehingga batangnya lemah. Pertumbuhan kecambah pada tempat gelap
paling cepat diantara tempat-tempat lain. Pertumbuhan kacang hijau
ditempat gelap cenderung bengkok tetapi batangnya sangat kuat dan
warnanya hijau, karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk
fotosintesis.

Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran


sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena
cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang
gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu

14
pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat,
warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun
berwarna kuning (etiolasi).

15
16
KESIMPULAN
Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau.Cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam
pertumbuhanmeninggi. Sehingga menyebabkan kacang hijau di tempat gelap
mengalami etiolasi.Selain cahaya, air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan. Jadi,hipotesis awal tadi dinyatakan benar.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan saya menyimpulkan


bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau di mulai
dengan tumbuhnya akar, batang , baru kemudian daun. Proses tersebut
memerlukan waktu yang berbeda. oleh sebab itu , akar tumbuh lebih panjangdi
bandingkan batang ataupun daun

17
SARAN
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di
tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman,
hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti. Dalam
melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang
ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

18
LAMPIRAN

19
PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami buat. Atas perhatian dan kerjasama dari
semua pihak kami ucapkan terima kasih. Semoga niat baik kami bisa mmebawa
pada kerjasama untuk membentuk pelajar yang cerdas secara moral, spiritual, dan
emosional guna mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan
berwawasan luas demi kemajuan Indonesia. Semoga apa yang kami lakukan
diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin.

DAFTAR PUSTAKA

20
Pratiwi, D. A, Sri Maryati. 2017. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XII
Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Purnamasari Apon, S. Pd.,M. Pd. 2020. Modul Pembelajaran SMA


BIOLOGI Kelas XII KD. 3.1. Bandung: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal
PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.

Delimauli, Nanda. 2020. “ Proposal Penelitian Pengaruh Intensitas


Cahaya terhadap Pertumbuhan kacang hijau”,
https://www.academia.edu/44506997 diakses pada 22 Juli 2022 pukul 12.42

Bazlinah, Zia. 2012. Laporan Praktikum Pertumbuhan Biji Kacang Hijau,


Dalamhttp://ziabazlinah.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-pertumuhan-
biji.html.Diunduh pada tanggal 1 November 2022 pada 10.10.

21

Anda mungkin juga menyukai