Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI

“FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PADA


TUMBUHAN CABAI KERITING”

Disusun oleh;
Nurzihan Musyafa

Kelas;
XII IPA 4

SMAN 12 Bekasi
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada makhluk ciptaan-Nya. Khususnya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal laporan penelitian metode ilmiah yang berjudul “Pengaruh Faktor
Eksternal Terhadap Perkembangan Dan Pertumbuhan pada Tumbuhan Cabai Keriting”.

Dengan maksud penyelesaian laporan penelitian ini agar memenuhi tugas mata pelajaran
biologi. Terima kasih saya tidak haturkan kepada yang terhormat Ibu Aat dwiati, S P.d selaku
pembimbing materi pembuatan laporan penelitian ini, dan tak lupa untuk semua pihak yang
mendukung didalam penyusunan laporan penelitian ini.

Harapan saya semoga laporan dapat memberikan manfaat, khususnya kepada pembacanya.
Dengan memperkaya ilmu dan wawasan mereka yang bersangkutan dengan judul laporan
penelitian ini.

Saya menyadari laporan penelitian ini masih banyak kekurangan yang mungkin tidak disadari
dan dengan keterbatasan yang saya miliki. Kritik dan saran dari pembaca akan diterima dengan
tangan terbuka demi perbaikan dan kesempurnaan karya tulis ini.

Bekasi, Agustus 2021

Nurzihan Musyafa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Latar belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................................................... 2
E. Hipotesis ........................................................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................................................ 3
2.1) Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.............................................................................. 3
2.1.1) Tahapan Pertumbuhan ............................................................................................................... 3
2.2) Faktor Faktor tang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan................................................. 5
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................................ 7
A. Jenis Penelitian.................................................................................................................................. 7
B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian .......................................................................................... 7
C. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data .................................................................................. 7
D. Variabel ............................................................................................................................................. 7
E. Alat dan Bahan .................................................................................................................................. 8
BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................................................................ 10
A. Hasil Penelitian ............................................................................................................................... 10
B. Pembahasan..................................................................................................................................... 12
BAB V KESIMPULAN & SARAN ......................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................................................... 13

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tumbuhan termaksud mahkluk hidup, salah satu ciri mhkluk hidup adalah dapat
bertumbuh dan berkembang. Pada tanaman Cabai keriting pun terjadi pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada
suatau organisme, biasanya disertai dengan pertambahan ukuran, berat serta jumlah sel
yang bersifat tidak kembali seperti semula (tetap). Perkembangan adalah suatu proses
pertumbuhan yang disertai degan diferensiasi, organogenesis, dan diakhiri dengan
terbentuknya individu baru yang lengkap baik secara morfologis, anatomis, maupun
fisiologis. Kedua proses tersebut pun dialami oleh cabai keriting dan dimulai saat masa
perkecambahan.

Petumbuhan dan Perkemangan, kedua hal tersebut berkaitan satu sama lain. Terdapat
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Faktor tersebut dibagi
menjadi dua bagian, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dari dalam. Misalnya, Gen
(intrasel) dan Hormon (intersel). Faktor Eksternal merupakan faktor yang memengaruhi
pertumbuhn dan perkembangan tumbuhan dari luar atau faktor lingkungan, contohnya
Cahaya.

Sumber utama cahaya di bumi adalah matahari. Matahari memancarkan energi cahaya
dalam bentuk gelomang elektromagnetik. Cahaya merupakan sumber energi utama untuk
fotosintesis yang erat kaitannya dengan ketersediaan makanan. Chaya tidak hanya
berpengaruh langsung terhadap proses fotosintesis. Akan tetapi juga fotoperiodisme dan
fototropisme pada tumbuhan.

Dengan berlandaskan teori diatas, saya melakukan percobaan tentang pengaruh faktor
eksternal terhadap petumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Untuk mengetahui dan
membuktikan kebenaran bahwa faktor eksternal dapat mempengaruhi tumbuhan. Dengan
cabai keriting sebagai objek, saya memberi dua perlakuan yaitu tanaman yang terkenar
sinar matahari langsung dan tanaman yang tidak mendapatkan cahaya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ?
2. Faktor apa saja yag memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ?
3. Bagaimana cahaya memengaruhi pertubuhan dan perkembangan pada tumbuhan pada
tanaman cabai keriting ?

1
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
2. Untuk mengetahui proses pertumbuhan pada tanaman melalui percobaan ini.
3. Untuk mengetahui bagaimana faktor eksternal memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai keriting.
4. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai keriting
yang diletakkan di tempat dan perlakuan yang berbeda.

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan cabai
keriting, dan bagaimana cara faktor eksternal memengaruhinya.
2. Untuk menambah pengalaman penulis dalam merawat tanaman cabai keriting.
3. Untuk menambah pengalaman bagi penulis sendiri tentang pengaruh faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi tanaman cabai keriting.

E. Hipotesis
1. Menurut dugaan saya, faktor eksternal cahaya dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman cabai merah.
2. Akan terdapat hasil yang berbeda pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai
keriting karena perbedaan perilaku dan tempat, yakni terkena cahaya dan tidak terkena
cahaya.

2
BAB II KAJIAN TEORI

2.1) Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.


Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada suatau organisme,
biasanya disertai dengan pertambahan ukuran, berat serta jumlah sel yang bersifat tidak
kembali seperti semula (tetap). Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur) menggunakan
auksanometer. Contoh, pertambahan tinggi pada tanaman
Perkembangan adalah suatu proses pertumbuhan yang disertai degan diferensiasi,
organogenesis, dan diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang lengkap baik secara
morfologis, anatomis, maupun fisiologis. Bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan
irreversible. Contoh, munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan.
2.1.1) Tahapan Pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman diawali dengan perkecambahan
biji. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji) karena
pertumbuhan embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari akar lembaga (calon
akar = radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus).
a. Struktur Biji
Kulit biji, berfungsi untuk melindungi biji. Endosperma dan kotiledon, berfungsi
menyimpan cadangan makanan dan menutrisi embrio. Radikula, bakal akar. Plumula,
bakal daun. Epikotil, bakal batang yang letaknya di atas kotiledon. Hipokotil, bakal batang
yang letaknya di bawah kotiledon.
Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil: Epikotil (bagian atas kotiledon)
di ujung epikotil terdapat Plumula (ujung batang & calon daun) merupakan poros
embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama,
sedangkan Hipokotil (bagian bawah kotiledon) di ujungnya terdpat radikula
(calon akar) adalah poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar
primer.
Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi
menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan
yang terdapat di dalam endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi
plumula. Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi
radikula. Pada biji dikotil yang berkecambah, embrio menyerap nutrient dari
endosperma (cadangan makanan) sehingga kotiledon mengecil pada akhirnya kisut
dang lepas.

3
b. Proses perkecambahan
Biji yang sedang mengalami masa dormansi, mengalami imbibisi (masuknya air).
Masuknya air menyebabkan aktifnya hormon GA (giberelin). Hormon GA mengaktivasi
DNA dan RNA. Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma)
untuk sintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja menghidrolisis cadangan makanan
yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil
larut dalam air, missal enzim amylase, sehingga terjadi sintesis amylase. Dengan adanya
enzim amilase mengubah pati (amilum) yang ada dalam endosperma menjadi glukosa.
Glukosa merupakan energy yang digunakan oleh embrio biji untuk tumbuh menjadi
kecambah.

c. Macam-macam Perkecambahan.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan, ada dua tipe perkecambahan, yakni;
 Hipogeal
Hipo artinya “bawah”. Berarti hipogeal itu perkecambahan yang kotiledonnya tetep
terpendam di bawah tanah. Contoh perkecambahan hipogeal bisa dilihat di
tumbuhan monokotil, kayak jagung dan kelapa.
 Epigeal
Epi artinya “atas”. Berarti itu perkecambahan yang kotiledonnya bakalan naik ke
atas permukaan tanah. Nah, perkecambahan epigeal ini banyak terjadi pada
tumbuhan dikotil, khususnya kacang-kacangan, kayak kacang merah sama kacang
hijau.

d. Macam-macam Pertumbuhan Pada Tanaman.


Berdasarkan asal sel yang melakukan pembelahan, maka dibedakan menjadi pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder ;

1. Pertumbuhan Primer.
Pertumbuhan primer terjadi karena adanya aktivitas di jaringan apikal (meristematik
primer). Pertumbuhan ini terjadi secara bertahap di tiga daerah. Yaitu daerah pembelahan
(proliferasi), pemanjangan (elongasi), dan daerah diferensiasi.

Daerah pembelahan, berada di bagian ujung akar dan ujung batang.


Daerah pemanjangan, terletak setelah daerah pembelahan. Di daerah ini, sel akan
mengalami pemanjangan dan pembesaran. Akibatnya, tumbuhan pun akan menjadi lebih
besar dari sebelumnya.
Daerah diferensiasi, daerah yang sel-selnya mengalami perubahan fungsi menjadi
jaringan yang lebih kompleks. Seperti misalnya: epidermis, korteks, xylem, floem, dan
sklerenkim.

4
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktivitas di jaringan kambium
(meristematik sekunder). Pembelahan kambium ke arah luar akan membentuk floem
sekunder. Sementara pembelahan ke arah dalam, akan membentuk xylem sekunder.
Pohon-pohon yang ada di sekitar kita diameternya menjadi lebar.
Pembelahan kambium menjadi xylem dan floem sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
Hal ini menyebabkan kecepatan pembelahan yang terjadi di musim hujan berbeda dengan
pembelahan di musim kering. Perbedaan inilah yang mengakibatkan munculnya lingkaran
konsentris/lingkaran tahun di batang pohon.

2.2) Faktor Faktor tang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan.


a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dari dalam tubuh tumbuhan. Faktor internal terdiri atas, faktor
intrasel yang merupakan faktor genetis yang diwariskan dari induknya yang disebut
dengan gen. Adapun faktor intersel berasal dari lua sel itu sendiri namun masih
dalam tubuh yakni hormon
 Gen
Gen merupakan substansi yang menurunkan sifat dari induk kepada keturunannya.
Dalam tumbuhan, gen bisa mengatur keadaan fisik dan non fisik tumbuhan,
misalnya warna bunga atau rasa buahnya. Gen berperan penting dalam sel, yaitu
sebagai pengatur sintesis protein.
 Hormon.
Hormon merupakan zat yang berfungsi sebagai pengatur tubuh yang dapat
memengaruhi jaringan-jaringan organ maupun system organ. Hormon pada
tumbuhan disebut fitohormon. Fitohormon diantaranya auksin, giberelin, sitokinin,
asam absisat, etilen dan beberapa hormone lainnya.
Macam-macam fitohormon dan fungsinya ;
1. Hormon auksin : pemanjang sel dan dominasi apical
2. Hormon giberelin : pertumbuhan batang, perkecambahan biji,
pembentukan bunga, dominasi lateral, dan pembentukan buah tanpa
adanya biji (partenokrapi).
3. Hormon sitokinin : pembelahan sel, penundaan penuaan, dan
pembentukan organ.
4. Asam absisat : pengguguran organ, dormansi biji, serta menghambat
pertumbuhan tunas.
5. Hormon etilen : hormone dalam bentuk gas untuk pematangan buah,
dan mempercepat penuaan.
6. Hormon traumalin : proses pembentukan jaringan baru ketika
tumbuhan terluka.
7. Hormon kalin : Hormon yang berperan dalam penginduksian organ.

5
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor eksternal tersebut
antara lain zat hara, cahaya, air, suhu, oksigen dan kelembapan. Zat hara adalah
unsur makronutrien dan mikronutrien, misalnya karbondioksida. Selain zat hara,
cahaya dan air juga memiliki fungsinya sendiri sebagai faktor eksternal dalam
perkembangan sebuah tumbuhan.

6
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen karena dalam memperoleh data,
peneliti melakukan percobaan langsung untuk membandingkan laju pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan tanaman cabai keriting yang diberi perlakuan dan
diletakkan di tempat yang berbeda.

B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus – 22 Agustus 2021. Bertempat di Bekasi


Barat, Kota Bekasi (kediaman rumah Nurzihan).
(*catatan, tanaman dimulai ditanam di media tanah pada tanggal 12 Agustus 2021)

C. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental, studi


pustaka, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisisnya dengan menggunakan
referensi dari buku pedoman, internet maupun data yang diperoleh dari hasil
penelitian tersebut.

D. Variabel

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu
penelitian (Suharsimi Arikunto,2002). Variabel dalam laporan ini terbagi atas variabel
bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

 Variabel Bebas: variabel yang apabila berubah akan mengakibatkan perubahan pada
variabel lain. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah suhu, air, kelembapan
tanah, dan cahaya matahari. Dalam percobaan ini menggunakan Cahaya matahari.

 Variabel Terikat: variabel yang berubah akibat perubahan pada variabel bebas. Adapun
variabel terikat dalam penelitian ini adalah tinggi batang tanaman dan banyaknya bibit
tanaman yang tumbuh. Dalam percobaan ini variable terikat adalah biji cabai keriting.

 Variabel Kontrol: mangkuk kecil untuk wadah, jumlah bibit tanaman, jenis media tanam
(tanah dan pupuk yang sudah diaduk dalam bentuk kiloan).

7
E. Alat dan Bahan

 Alat
- Talenan
- Pisau
- Wadah kotak plastik untuk masa pembangunan biji dari masa dormansi
- Penggris
- Pulpen
- Buku
- 2 mangkuk kecil
- 2 Kresek hitam

 Bahan
- Media tanam (tanah dan pupuk yang sudah diaduk dalam bentuk kiloan)
- Cabai keriting 2 buah
- Bawang merah
- Air biasa

 Langkah Kerja
1. Siapkan Pisau dan talenan, belah 2 buah cabai keriting dan sisihkan
bijinya.
2. Masukan biji cabai kedalam wadah berisi air untuk memeriksa biji
yang bagus dan tidak. Biji yang tidak bagus akan mengapung, maka
harus dibuang. Sedangkan biji yang bagus akan tenggelam.
3. Sisihkan biji cabai yang bagus dari air dan letakan ke wadah lain.
Lalu jemur dibawah sinar matahari selama 15 menit.
4. Rendam biji setelah dijemur dalam air rendaman bawang merah,
untuk merangsang akar pertumbuhan benih cabai. Rendam selama
15 menit.
5. Sisihkan cabai dari air rendaman bawang.
6. Letakan biji cabai kedalam wadah yang sudah diberi alas tisu. Lalu
tutupi lagi dengan tisu.
7. Tidak lupa untuk di percikan dengan air, agar biji cabai tetap
terhidrasi, selama masa perkecambahan berlangsung.
8. Tutup wadah dengan rapat. Lalu wadah di balut dengan dua kresek
hitam untuk menghindari cahaya yang masuk.
9. Simpan wadah berisi cabai itu dalam lemari yang tidak dapat
dimasuki cahaya. (9 Agustus 2021)
10. Tunggu selama 2-3 hari.

8
11. Jika biji cabai sudah berkecambah, tanamlah biji cabai.
12. Cara menanamnya, masukan media tanam (tanah) kedalam kedua
mangkuk kecil, pastikan sudah terlubangi dibawahnya untuk dulalui
air. (12 Agustus 2021
13. Padatkan tanah dalam kedua mangkuk tersebut.

14. Lubangi tanah dengan ujung pulpen sedalam 1cm saja. Dan
masukan biji cabai yang sudah berkecambah tersebut. Tanamlah
dengan baik.

15. Siramlah dengan air cabai yang sudah ditanam.

16. Biji cabai mendapat dua perlakuan; (a) wadah orange terkena
cahaya atau sinar matahari, diletakan diteras. (b) sementara wadah
putih disimpan ditempat yang sukar terkena cahaya, yaitu dibawah
kolong lemari.

9
BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

a. Tanaman yang mendapat perlakuan terkena sinar matahari atau cahaya.

Hari Pertumbuhan (cm) Dokumentasi

Hari ke-1 0 cm

Hari ke-2 ± 0,5 cm

Hari ke- 5 ± 1 cm

Hari ke-10 ± 5cm

10
b. Tanaman yang mendapat perlakuan tidak terkena sinar matahari

Hari Pertumbuhan (cm) Dokumentasi

Hari ke-1 0 cm

Hari ke-2 0 cm

Hari ke-5 0 cm

Hari ke-10 0cm

11
B. Pembahasan

Dari penelitian dan eksperimen yang sudah dilakukan maka dapat kita amati bahwa
faktor eksternal sangat mempengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan. Pada biji tanaman cabai keriting diatas, terdapat perbedaan saat kita
memberikan perlakuan yang seharusnya dan diletakkan di tempat yang sesuai untuk
tumbuh sesuai dengan jenis tanamannya maka tumbuhan tersebut akan bertumbuh dan
berkembang dengan baik dan sebagaimana mestinya. Akan tetapi, saat kita meletakkan
tumbuhan di tempat yang tertutup dari cahaya, maka laju pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tersebut cenderung lebih lambat atau bahkan dapat gagal dan mati akibat
kurangnya nutrisi dan faktor eksternal lain yang dapat mendukung laju tumbuh dan
kembang tumbuhan.

12
BAB V KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil percobaan dan penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa
faktor eksternal seperti cahaya memiliki pengaruh terhadap proses laju
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai keriting. Akibat dari kurangnya
terekspos cahaya pun memberikan dampak.

Hasil dari percobaan dan penelitian menunjukan bahwa, cabai keriting yang
terekspos cahaya dan diberi air secukupnya mampu tumbuh dan berkembang dalam
waktu 10 hari sebanyak ±5cm. Sedangkan, cabai keriting yang terekspos cahaya
yang sangat minim tidak dapat tumbuh dan berkembang dalam waktu 10 hari.

Meski sudah diberi air yang kuantitasnya sama dengan tanaman yang terekspos
cahaya, tanaman yang terekspos minim cahaya sangat lambat bertumbuh atau
bahkan tidak dapat tumbuh. Akan tetapi, bisa saja dipengaruhi oleh biji yang kurang
berkualitas diantara keduanya.

B. Saran

Dengan terselesaikannya laporan ini saya berharap agar penyusunan laporan


penelitian ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya pembaca umumnya. Saya
sangat berharap pembaca setelah membaca laporan ini, dapat meningkatkan potensi
pembaca dalam penanaman cabai keriting sehingga dapat memperoleh
hasil yang lebih baik lagi.

13

Anda mungkin juga menyukai