Anda di halaman 1dari 22

Who’s Reporting?

Reporter 1 Reporter 2 Reporter 3 Reporter 4 Reporter 5 Reporter 6


Aulia Salsabila Ema Aryanti Hilma Aulia Nazwa Nureil Luthfia Nurzihan Musyafa Zulfa Khairunnisa N.Z
P3.73.24.2.22.010 P3.73.24.2.22.015 P3.73.24.2.22.022 P3.73.24.2.22.032 P3.73.24.2.22.034 P3.73.24.2.22.043

MANAGE REPORTERS
Home TV Shows Movies New & Popular My List KIDS

respiration system
Play More Info

SUBTOPICS OF THE REPORT

1 2 3 4 5
SISTEM

1
PERNAPASAN
o Sistem pernapasan adalah sistem organ pada manusia yang
berperan dalam metabolism tubuh melalui pernapasan dan
respirasi.
o Pernapasan adalah proses pertukaran gas/udara antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
o Respirasi adalah proses metabolisme tubuh menggunakan
glukosa dan O2 dan untuk menghasilkan energi dan zat sisa
CO2.
o Udara pernapasan masuk melalui jalur berikut:

Hidung Faring Laring trakea

alveolus pulmo bronkus

SUB TOPIC Part 1


1 Proses SISTEM
PERNAPASAN
o Ventilasi
Proses masuk dan keluarnya udara di paru-paru (terjadi pertukaran gas). Mencangkup kegiatan
bernafas (inspirasi dan ekspirasi).

o Difusi Gas
Proses molekul gas bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah (O2
dan CO2 berdifusi diantara alveoli dan darah).

o Transportasi dan Perfusi Gas


O2 ditransportasikan diri membrane kapiler alveoli paru ke darah kemudian jaringan dan
karbondiokksida ditransportasikan dari jaringan ke paru Kembali. Oksigen diangkut dalam darah
melalui hemogoblin. Jumlah oksigen yang disampaikan ke sel disebut perfusi gas.

SUB TOPIC Part 1


1Pola pernafasan normal

Kelompok Usia Rata – Rata Pernafasan / Menit

Bayi baru lahir dan bayi 30 – 60

1 – 5 Tahun 20 – 30

6 – 10 Tahun 18 – 26

10 Tahun – Dewasa 16 – 20

Dewasa Tua (60 tahun ke atas) 16 – 25

SUB TOPIC Part 1


1 Kebutuhan tubuh akan
oksigen
o O2 merupakan kebutuhan dasar untuk hidup, jika tidak mendapatkan
O2 > 4 menit akan menimbulkan kerusakan pada otak yang tidak
dapat diperbaiki dan pasien akan meninggal.

o Jika penyediaan O2 berkurang pasien akan menjadi kacau


pikirannya (anoxia cebralis) anoxemia/hypoxia.

o Jika O2 dalam darah tidak mencukupi secara fisik, warna merah


akan hilang menjadi warna kebiru-biruan, tampak pada bibir,telinga,
tangan dan kaki pasien.

SUB TOPIC Part 1


2
hidung
Adalah alat pernapasan terluar yang dilengkapi
dengan dua lubang yang dibatasi sekat hidung,
saraf-saraf penciuman (sel olfaktori), silia dan
selaput lendir.

Fungsi hidung:
a. Menyesuaikan suhu udara
b. Melembapkan udara
c. Menyaring kotoran pada udara
d. Indra penciuman

SUB TOPIC Part 2


Anatomi fisiologi
hidung
A. Hidung Luar.
o Bentuk hidung luar seperti piramid. Bagian puncak hidung disebut
apeks atau hip. Agak ke atas dan belakang dari apeks disebut batang
hidung (dorsum nasi), yang berlanjut sampai ke belakang ke pangkal
hidung atau bridge dan menyatu ke dahi. Yang disebut kolumela
membranosa mulai dari apeks, yaitu di posterior bagian tengah pinggir
dan terletak sebelah distal dari kartilago septum. Titik pertemuan
kolumela dengan bibir atas dikenal sebagai dasar hidung.
o Disini bagian bibir atas membentuk cekungan dangkal memanjang
dari atas ke bawah, disebut filtrum. Sebelah kanan dan kiri kolumela
adalah nares anterior (lubang hidung) atau nostril kanan dan kiri,
sebelah laterosuperior dibatasi oleh ala nasi (cuping hidung) dan di
sebelah inferior oleh dasar hidung.

SUB TOPIC Part 2


3 Hidung
luar
o Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang
rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa
otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau
menyempitkan lubang hidung.

o Kerangka tulang terdiri dari :


1. Sepasang os nasalis
2. Prosesus frontalis os maksila
3. Prosesus nasalis os frontal

o Sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari :


1. Sepasang kartilago nasalis lateral superior
2. Sepasang kartilago nasalis lateral inferior (kartilago ala
mayor)
3. Beberapa pasang kartilago ala minor
4. Kartilago septum nasi
Tulang dan Tulang Rawan Hidung

SUB TOPIC Part 2


3 Hidung
luar
o Kerangka tulang dan kartilago dari hidung ditutupi oleh
otot-otot yang dapat menggerakkan ala nasi, otot-otot
tersebut antara lain:

1. M. Depressor septii nasi


Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : jugum alveolare dentis incisivi medialis
Insertio : cartilago alaris major, cartilago septi nasi
Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya
sendiri dan menurunkan tip hidung dan membuka nostril
pada saat inspirasi maksimal

2. M. Dilator nares
Persarafan :saraf fasialis VII
Fungsi : Melebarkan hidung

M. depressor septii nasi

SUB TOPIC Part 2


3 Hidung
luar
3. M. Levator labii superior
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Margo infraorbitalis dan bagian Zygomaticus maxilla di
dekatnya; berasal dari massa otot M.Orbicularis oculi
Insertio : Bibir atas
Fungsi : Menarik bibir atas ke lateral dan atas

4. M. Nasalis M. levator labii superior


Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Pars alaris : Jugum alveolare dentis incisivi lateralis dan Pars
transversa : Jugum alveolare dentis canini
Insertio : Pars alaris : ala nasi, pinggir cuping hidung dan Pars
transversa : Cartilago nasi lateralis, membran tendo dorsum nasi
Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri
• Pars alaris : membuka lebar lebar cuping hidung
• Pars transversa : Mengecilkan lubang hidung

M. Nasalis

SUB TOPIC Part 2


3 Hidung
Dalam
5. M. Procerus
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Os nasale, Cartilago nasi lateralis
Insertio : Kulit Glabella
Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis mata dan mempunyai efek
memendekkan hidung

B. Hidung Dalam
o Hidung Dalam dibagi menjadi kavum nasi (rongga hidung) kanan dan kiri oleh
septum nasi. Setiap kavum nasi tersebut dihubungkan dengan dunia luar
melalui nares anterior dan dihubungkan dengan nasofaring melalui nares
posterior (koana).
o Hidung bagian dalam terdiri dari :
1. Vestibulum M. Procerus
Merupakan bagian dari cavum nasi yang Terletak tepat di belakang nares
anterior, dilapisi oleh kulit yang mempunyai banyak kelenjar sebasea dan
rambut-rambut yang disebut vibrissae.

SUB TOPIC Part 2


3 Hidung
2. Septum Nasi Dalam
Dibentuk oleh tulang dan tulang rawan, yang membagi kavum nasi menjadi kavum nasi kanan dan kiri.
Bagian tulang terdiri dari: Bagian tulang rawan terdiri dari:
• Lamina perpendikularis os etmoid • Kartilago septum (lamina
• Os vomer kuadraangularis)
• Krista nasalis os. Maksila • kolumela
• Krista nasalis os. Palatine

3. Kavum Nasi (rongga Hidung)

• Dasar hidung
Dasar hidung dibentuk oleh prosesus palatina os. Maksila dan prosesus horizontal os. Palatum
• Atap hidung
Terdiri dari kartilago lateralis superior dan inverior, os nasal prosesus nasalis os. Maksila, korpus os.
Etmoid dan korpus os. Sphenoid. Sebagian besar atap hidung dibentuk oleh lamina kribrosa yang
didahului oleh filament-filamen n. olfaktorius yang berasal dari permukaan bawah bulbus olfaktorius
berjalan menuju bagian teratas septum nasi dan permukaan cranial konka superior.

SUB TOPIC Part 2


3 Hidung
Dalam
• Dinding lateral
Dinding lateral dibentuk oleh permukaan dalam prosesus
frontalis os. Maksila, os. Lakrimalis, konka superior, konka
media, konka inferior, lamina perpendikularis os. Palatum
dan lamina pterigodeus medial.
Dinding lateral kavum nasi
• Konka
Pada dinding lateral hidung terdapat 4 buah konka. Dari
bawah ke atas yaitu konka inferior, konka media, konka
superior dan konka suprema. Konka suprema ini
biasanya rudimenter. Konka inferior merupakan tulang
tersendiri yang melekat pada os. Maksila dan labirin
etmoid, sedangkan konka media dan superior merupakan
bagian dari labirin etmoid

Arteri-arteri pada kavum nasi

SUB TOPIC Part 2


3 Hidung
Dalam
• Meatus nasi
Diantara konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga
sempit yang disebut meatus. Ada tiga Meatus, Yaitu:
 Meatus inferior terletak di antara konka inferior dengan
dasar hidung dan dinding lateral rongga hidung, dimana
pada meatus ini terdapat muara duktus nasolakrimalis.
 Meatus media terletak di antara konka media dan
Vena-vena pada kavum nasi
dinding lateral rongga hidung, di meatus ini terdapat
muara sinus maksila, sinus frontal dan sinus etmoid
anterior.
 Meatus superior yang merupakan ruang antara konka
superior dan konka media terdapat muara sinus etmoid
posterior dan sinus sphenoid.

• Dinding medial
Dinding medial hidung adalah septum nasi.`

Pensarafan pada kavum nasi

SUB TOPIC Part 2


Faring

3
o Faring (rongga tekak) Adalah daerah dengan percabangan
menuju rongga hidung, esofagus, dan trakea. Faring
dilengkapi epiglotis yang dapat membuka dan menutup.
a. Dalam keadaan biasa, epiglotis akan selalu
terbuka.
b. Ketika makanan masuk, epiglotis menutup
faring sehingga makanan masuk ke dalam
esofagus.

o Ciri ciri Faring :


A. Berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (muskulo
membranosa)
B. Panjang faring kira kira 7cm
C. Dibagi menjadi 3 bagian: Nasofaring (dibelakang hidung),
Orofaring (mulut), dan Laringofaring (laring/tenggorokan)

SUB TOPIC Part 3


• Nasofaring (dibelakang hidung) Epitelium saluran pernafasan dan
bersambung dengan epitelium hidung. Pada daerah ini terdapat lubang
saluran Eustachius. Kelenjar-kelenjar adenoid terdapatpada nasofaring.

• Orofaring/Faring Oralis (mulut)Terletak di belakang mulut. Kedua tonsil


ada di dinding lateral daerah faring. Dilapisi epitelium berlapis.

• Laringofaring (laring/tenggorokan). Bagian terendah yang terletak di


belakang laring.

SUB TOPIC Part 4


3 Struktur faring
Dinding faring tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan fibrosa, dan lapisan berotot.

o Tonsil (amandel): tonsil ini merupakan kumpulan kelenjar dan pembuluh darah limfe yang mengandung banyak
jaringan limfosit yang terletak di kanan dan di kiri faring. Diantara tiang-tiang lengkung fauses. Permukaan tonsil
ditutupi membran mukosa yang bersambung dengan bagian bawah faring. Letak tonsil ini bersimpangan antara
jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang
belakang.
o Didalam lekukan yang banyak ini sejumlah besar kelenjar penghasil mukus menuangkan sekresinya. Mukus ini
mengandung banyak limfosit, dengan demikian tonsil bekerja sebagai garis depan pertahanan dalam infeksi
yang tersebar dari hidung, mulut, dan tenggorokan.
o Lapisan fibrosanya terletak antara lapisan mukosa dan lapisan berotot. Otot utama pada faring ialah otot
konstriktor, yang berkontraksi sewaktu makanan masuk ke faring dan mendorongnya ke dalam esofagus.
o Selaput lendir faring yang dekat lubang posterior nares danlubang saluran (tuba) Eustachius juga mengandung
jaringan limfosid yang serupa dengan jaringan tonsil. Bila menjadi hipertrofik, jaringan ini dapat menyumbat
nares posterior dan terjadilah keadaan yang disebut sebagai pembesaran adenoid.

Di dalam faring terdapat tujuh lubang, dua dari saluran eustachius, dua bagin posterior lubanghidung (nares) yang
berada di belakang ronggahidung, mulut, laring dan esofagus.

SUB TOPIC Part 2


3 Struktur faring

SUB TOPIC Part 2


Home TV Shows Movies New & Popular My List KIDS

THANK
YOU
100% Done 19+ 6 Members
Sign In

FOR
Reporters: Reporter 1, Reporter 2, Reporter 3
Subject: Insert Subject
Teacher: Insert Teacher Sign Out

LISTENIN
G! Questions? Clarifications FAQ About Us Help Center

Anda mungkin juga menyukai