Anda di halaman 1dari 10

SISTE

M
SARAF
TEPI
Dosen Pengampu :
Dewi Nirmala Sari
KELOMPOK 3
Aulia Salsabila P3.73.24.2.22.010

Ema Aryanti P3.73.24.2.22.015

Hilma Aulia P3.73.24.2.22.022

Nazwa Nureil Luthfia P3.73.24.2.22.032

Nurzihan Musyafa P3.73.24.2.22.034

Zulfa Khairunnisa Nabila Zahra P3.73.24.2.22.043


SISTEM SARAF TEPI
Sistem saraf tepi (peripheral nervous system) adalah lanjut jaringan saraf yang bertugas membawa
impuls dari dan ke sistem saraf pusat.

Berdasarkan arah impuls, sistem saraf tepi terbagi menjadi:


1) Saraf Aferen ( Sensorik ), adalah saraf yang menghantarkan impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat.

2) Saraf Eferen ( Motorik ), adalah saraf yang menghantarkan impuls dari sistem saraf
pusat ke efektor.

Bedasarkan asalnya system saraf tepi terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal.
SARAF KRANIAL
Berjumlah 12 pasang dan merupakan percabangan dari otak/kepala.
SARAF SPINAL
Berjumlah 31 pasang dan merupakan percabangan dari sumsum tulang
belakang dan campuran saraf sensorik dan motorik.

1. Saraf leher (8 pasang)


2. Saraf punggung (12 pasang)
3. Saraf pinggang (5 pasang)
4. Saraf pinggul (5 pasang)
5. Saraf ekor (1 pasang)

Campuran saraf tersebut membentuk urat saraf atau pleksus yang terdiri
dari:
1. Pleksus cervicalis (urat saraf leher)
2. Pleksus branchialis (urat saraf lengan atas)
3. Pleksus lumbo sacralis (urat saraf punggung dan pinggang)

Saraf sensorik masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal,


dan saraf motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar
ventral.
• Berdasarkan fungsi, sistem saraf tepi terdiri dari:

1) Saraf somatik (sadar), Saraf yang menghantarkan impuls sampai ke efektor berupa otot rangka.
2) Saraf otonom (tidak sadar), Adalah saraf yang menghantarkan impuls sampai ke efektor berupa otot polos, otot
jantung, dan kelenjar.

• Sifat kerja saraf otonom terdiri dari saraf simpatik dan saraf parasimpatik yang bersifat antagonis.

• Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik :

Simpatik Parasimpatik

serabut praganglion pendek serabut praganglion panjang

serabut pasca ganglion panjang serabut pasca ganglion pendek

mekanisme fight or flight (waspada) mekanisme rest and digest (istirahat)

neurotransmitter berupa noradrenalin neurotransmitter berupa asetilkolin


GANGGUAN DAN KELAINAN
SISTEM SARAF TEPI
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, jutaan sel saraf di dalam tubuh terus-menerus mengirim dan menerima sinyal.
Jutaan neuron ini dibagi menjadi dua sistem saraf, sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi
sumsum tulang belakang dan otak. Sedangkan sistem saraf tepi terdapat pada organ, tungkai, kulit.

Sel-sel sistem saraf perifer bertanggung jawab untuk pengangkutan informasi dan rangsangan. Jika terdapat masalah
dengan sistem saraf tepi, tubuh mungkin tidak mengenali rangsangan, mengalami kesulitan menggerakkan otot, dan
masalah kesehatan lainnya. Kerusakan pada sistem saraf perifer disebut neuropati perifer. Keempat kategori ini dibagi
lagi menurut sistem saraf tepi yang terpengaruh.

Mononeuropati terjadi ketika hanya salah satu saraf tepi yang mengalami kerusakan. Neuropati motoric merupakan
gangguan terjadi pada saraf yang berfungsi mengatur gerakan tubuh. Neuropati sensorik Seperti namanya, jenis
neuropati perifer ini menyerang saraf yang mengirimkan sinyal sensorik akibat sentuhan, suhu, dan rasa sakit.
Neuropati ini menyerang saraf yang mengatur proses tubuh yang bekerja otomatis, antara lain saluran pencernaan dan
tekanan darah.
KERUSAKAN
SISTEM SARAF
TEPI
1. Cedera
2. Kurangnya asupan vitamin B
3. Paparan bahan kimia dan
keracunan
4. Konsumsi obat tertentu
5. Diabetes
CARA MENGURANGI
GEJALA PADA SISTEM
SARAF TEPI
1. Mengubah pola hidup seperti menjaga berat
badan ideal, menerapkan pola makan bergizi
seimbang, menghindari minuman beralkohol dan
mengonsumsi makanan yang mengandung
vitamin B.
2. Mengkonsumsi vitamin neurotropik.
3. Melakukan Gerakan peregangan.
Terimakasih
Sudah
Menyimak
Presentasi
Kelompok III

Anda mungkin juga menyukai