Kelompok 6
Anggota Kelompok:
Distribusi Saraf
Kranial
Sistem Saraf Somatik
2. Saraf Spinal
Sistem saraf otonom mengatur jaringan dan organ tubuh yang tidak
disadari. Jaringan dan organ tubuh yang diatur oleh sistem saraf otonom
adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem ini terdiri atas sistem saraf
simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Adapun sistem saraf simpatis dan
parasimpatis bekerja dengan saling berinteraksi satu dengan yang lain yang
biasanya berlawanan untuk mempertahankan keberlangsungan hemostatik
tubuh.
Sistem Saraf Otonom
Sistem Saraf Simpatis
Berada di pangkal sumsum tulang belakang di daerah dada dan pinggang. Saraf ini
juga terkenal dengan sebutan saraf torakolumbar. Hal ini karena saraf preganglion keluar
yang berasal dari tulang belakang pada torak dari pertama hingga ke-12. Saraf simpatik
umumnya berfungsi untuk mempercepat kerja organ-organ tubuh. Namun, ada pula yang
dapat menghambat kerja dari organ tersebut.
Meningitis
Yakni radang pada selaput otak atau pada
selaput sumsum tulang belakang. Penyakit
ini dapat menyebabkan kerusakan kendali
gerak, pikiran, bahkan kematian. Adapun
penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri
dan virus. Gejala meningitis diantaranya
sakit kepala, mual, demam, leher atas kaku,
dan photophobia (tidak bisa terkena sinar
yang terang).
Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
Nerve Bell Palsy
Yakni kondisi lumpuhnya saraf wajah (saraf
ketujuh atau saraf fasialis) akibat
peradangan dan pembengkakan saraf
yang mengontrol otot pada salah satu sisi
wajah. Biasanya kondisi tersebut membuat
perubahan bentuk pada salah satu sisi
wajah. Beberapa gejala bell's palsy adalah
salah satu sisi wajah melemah dari dahi
hingga dagu, sulit tersenyum, sulit
mengangkat alis, sulit menutup mata, serta
pendengaran jadi lebih sensitif
(pendengaran pada telinga sisi wajah yang
lumpuh terasa lebih keras).
Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
Alzheimer
Yakni gangguan pada saraf otak manusia
yang terjadi akibat adanya produksi protein
Beta-amiloid dan Neurofibril secara
berlebihan, sehingga menyebabkan
penggumpalan atau penumpukan pada otak
selama bertahun-tahun dan mengakibatkan
terjadinya disfungsi saraf serta kematian sel.
Gejala dari penyakit Alzheimer pada umumnya
meliputi hilangnya sebagian ingatan,
disorientasi waktu dan tempat, mulai berpikir
secara tidak logis dan tidak dapat
mengorganisir pikiran, dan tidak mampu fokus
atau memperhatikan suatu hal dalam jangka
waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA
Safrida. (2020). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
Mader, Sylvia S. (2016). Human biology 15th ed. New York: Mc Graww Hill
Almalki, M., Fitzgerald, G., & Clark, M. (2012). Quality of work life among primary health care
nurses in the Jazan region, Saudi Arabia: a cross-sectional study. Human Resources for Health.