FISIOLOGI MANUSIA 2
PRAKTIKUM 7
“SISTEM SARAF”
Oleh:
Kelompok 2
Santi Sia (0801051)
Diana Fatria (0801063)
Ivo Oktaviani (0801019)
Pipin Sukmayani (0601071)
Heliza Wahyuni (0801019)
Taufik Saf Rizal (0701065)
1. Mempelajari struktur sel- sel dan jaringan- jaringan yang menyusun sistem saraf
B. LANDASAN TEORI
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan
sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau
dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan
SEL SARAF
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu
akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya
etiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut
saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut
mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel
Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf
mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah
melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel
saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di
dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel
saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem
saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel
Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (Latin: 'ensephalon') dan sumsum tulang
belakang (Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak,
dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan
ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila
membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi
susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya
(korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian
tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa
materi putih.
Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah
jembatan varol.
sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada
rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang
terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini
belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang
mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan
otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja
optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.
bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang.
fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi,
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti
kelabu.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti
Gbr. Lengkung refleks yang menggambarkan keluar dari sumsum tulang belakang
mekanisme melalui tanduk ventral menuju
jalannya impuls pada lutut yang dipukul
efektor. Pada tanduk dorsal
terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima
impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak
sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang
kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang
tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan,
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-
saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-
3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9,
dan 10.
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus
vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut.
jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan
saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf
2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk
sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang
terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan
Parasimpatik Simpatik
memperbesar pupil
mengecilkan pupil
menghambat aliran ludah
menstimulasi aliran ludah
mempercepat denyut jantung
memperlambat denyut jantung
mengecilkan bronkus
membesarkan bronkus
menghambat sekresi kelenjar
menstimulasi sekresi kelenjar
pencernaan
pencernaan
menghambat kontraksi
mengerutkan kantung kemih
kandung kemih
C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Alat
Pinset
Jarum
Benang pengikat
Statip
Gunting
2. Bahan
ANATOMI
1. Struktur sel dan jaringan yang menyusun sistem saraf. Amati dan
c. Organissasi saraf
d. Meninges
4. Saraf kranial
5. Saraf otonom
FISIOLOGI OTAK
Pernafasan
Gerak melompat
Posisi kepala
e. Gantung katak tersebut pada statif dengan mengikat kedua kaki depannya.
kaki.
f. Isi aquarium/ bejana dengan air hingga setengah penuh, letakkan katak
gerakan jarum tersebut kekiri dan kekanan. Dengan cara ini diperoleh
hewan refleks.
i. Kini basahi dada dan paha katak ini dengan asam asetat 2%. Perhatikan
anggota tubuhnya.
m. Ambil katak sehat lagi. Bungkus tubuh katak dengan sehelai kain hingga
bagian kepalanya tetap bebas. Gunting rahang atas dan kraniumnya tepat
o. Catat respon katak dalam tabel berikut dan bahas hasil yang diperoleh.
1. Hasil
ANATOMI
1. Struktur sel dan jaringan yang menyusun sistem saraf. Amati dan
c. Organissasi saraf
b. Aktivitas spontan:
badan
cepat
air
vertebrata saraf
b. Aktivitas spontan:
mata
badan
e. Refleks penarikan kaki Lambat Sangat lambat
2. Pembahasan
Anatomi suatu saraf itu sangatlah kompleks. Suatu sel saraf saja
mempunyai bagian- bagian yang sangat rumit. Suatu sel saraf mengandung akson,
dendrit, sel schwann, inti, dan banyak lagi bagiannya. Secara umum, sistem saraf
terbagi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Fisiologi dari sistem saraf pada percobaan ini menggunakan katak. Pada
keadaan normal, seekor katak dapat bernafas dengan cepat dan melakukan
aktivitas dengan sangat mantap. Tetapi ketika sistem otaknya dirusak ia akan
kepala katak miring ke kiri, ini menunjukan sistem otak kanan katak yang rusak.
Pada saat pengrusakan saluran vertebrata, katak menjadi semakin parah. Bahkan
refleks tubuhnya menjadi lambat. Pada saat pengrusakan sistem saraf, katak
menajdi lumpuh total. Katak tidak melakukan apapun selain berdiam. Hal ini
menunjukan bahwa sitem saraf mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mengatur segala kegiatan dan aktivitas kita. Bila sistem saraf kita rusak maka kita
1. Kesimpulan
fisiologi kita dapat menyimpulkan bahwa sistem saraf mempunyai peranan besar
2. Saran
didapatkan hasil yang maksimal serta dalam percobaan disarankan lebih serius.
F. DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Kedokteran EGC.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsorpendamping/Praweda/Biologi/00
82%20Bio%202-
9a.htmhttp://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=
http://en.wikipedia.org/wiki/Neurolemma
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.o
rg/wiki/Axon
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.medphys.
ucl.ac.uk/research/borg/homepages/florian/thesis/pdf_files/p25_34.pdf
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://homepages.ny
u.edu/~eh597/Meninges.htm