Anda di halaman 1dari 34

SISTEM PELIPUT

I. TUJUAN
1. Mengenal struktur dan fungsi sistem peliput
2. Mempelajari beberapa karakteristik sensasi pada kulit
3. Mengenal beberapa bagian kulit manusia

II. TEORI

Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan memiliki berbagai
fungsi yang vital. Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas paling besar, yaitu ±
1,9m2 pada orang dewasa. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya
kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis. Kulit
merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas,
dingin, sakit, dan tekanan. Kulit manusia terdiri atas tiga lapisan, yaitu
epidermis ,dermis, dan subkutan. (Kimball, W John.1983)

 Epidermis
Epidermis atau lapisan luar merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan
epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran
1 milimeter, misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis
berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut.
Epidermis terbagi atas 5 lapisan, yaitu :
a. Stratum Korneum / Lapisan Tanduk
Lapisan tanduk terdiri dari beberapa lapisan sel pipih tidak berinti, tidak
mengalami proses metabolisme, tidak berwarna, dan sangat sedikit mengandung
air. Protoplasma lapisan tanduk telah berubah menjadi keratin (zat tanduk), yaitu
sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-
bahan kimia. Proses pembaruan lapisan tanduk terus berlangsung sepanjang
hidup, menjadikannya memiliki self repairing capacity atau kemampuan
memperbaiki diri.
b. Stratum Lusidum
Lapisan ini tembus cahaya, terdiri dari sel-sel mati, mengandung eleidin
(protein peralihan antara soft keratin dengan keratohyaline), dan hanya tampak
ditelapak tangan dan kaki. Lapisan ini berperan dalam melindungi kulit dari sinar
UltraViolet.
c. Stratum Granulosum/Lapisan Granular
Lapisan ini terdiri dari 2 atau 3 lapis sel pipih yang memiliki inti
ditengahnya. Sitoplasmanya berbutir kasar dan terdiri atas keratohialin. Lapisan
ini berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering.
Selain itu, sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam
(melanin). kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau
kecoklatan.
d. Stratum spinosum/Lapisan Malphigi
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling tebal. Lapisan malphigi
terdiri dari sel polygonal yang besarnya berbeda-beda karena ada proses mitosis.
Protoplasma lapisan ini jernih karena banyak mengandung glikogen dan intinya
terletak di tengah. Pada lapisan ini juga terdapat jembatan antar sel (intecelluler
bridges) yang terdiri dari protoplasma dan tonofibril.
e. Stratum basale/Stratum Germinativum
Stratum basale atau Stratum Germinativum merupakan lapisan terbawah dari
epidermis. Lapisan ini terdiri dari sel-sel kuboid yang tegak lurus terhadap
dermis dan tersusun sebagai tiang pagar atau palisade. Sel-sel pada lapisan ini
mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif. Pada lapisan ini juga terdapat
melanosit (clear cell), yaitu sel dendritik yang membentuk melanin yang
melindungi kulit dari sinar matahari. Dengan sitoplasma yang basofilik dan inti
gelap, lapisan ini mengandung butir pigmen (melanosomes).
 Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar
keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat.
Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari,
tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung
air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ
penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit
penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh. (Pearce,Evelyn C. 2009)
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan
pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan
memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar
keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara
penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga
kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah,
kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada
keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya
penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak
mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus.
Dermis atau korium merupakan lapisan di bawah epidermis. Dermis terdiri
dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan, yaitu :
1. Pars papilare
Lapisan ini merupakan bagian yang menonjol ke epidermis. Lapisan
parspapilare berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
2. Pars retikulare
Pars retikulare merupakan bagian yang menonjol ke subkutan. Lapisan ini
terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matriks (cairan
kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas) dan selfibroblast
yang memproduksi kolagen serta retikularis yang terdapat banyak pembuluh
darah, limfe, akar rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebaseus.
 Jaringan Hipodermis/Subkutan
Jaringan ini terdiri atas jaringan ikat longgar dan berisi sel-sel lemak
didalamnya. Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah,
dan getah bening.
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan dan kaki dan bagian
dorsal dari falang distal jari, tangan, kaki, penis, labia minora, dan bibir. Terdapat
2 jenis rambut :
a. Rambut terminal (dapat berukuran panjang dan pendek)
b. Rambut velus (pendek, halus, dan lembut)
Penampang rambut terdiri atas :
1. Kutikula : terdiri atas lapisan keratin
2. Korteks : terdiri atas serabut polipeptida yang memanjang dan saling
berdekatan. Lapisan ini mengandung pigmen
3. Medula : terdiri atas 3-4 lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan
lemak, dan rongga udara. Rambut velus tidak mempunyai medulla.
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal. Bagian kuku terdiri
dari:
 Matriks kuku : merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru 
 Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas
 Dasar kuku (nail bed) : merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku
 Alur kuku (nail grove) : merupakan celah antar dinding dan dasar kuku
 Akar kuku (nail root) : merupakan bagian proksimal kuku
 Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku
 Lunula : merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit
 Eponikium (kutikula) : merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit
arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku
Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free
edge) menebal. Pertumbuhan rata-rata kuku adalah 1 mm / minggu. Pembaruan
total kuku jari tangan berlangsung selama kurang lebih 170 hari dan kuku kaki
selama 12- 18 bulan. (Pearce,Evelyn C. 2009)

Kelenjar -Kelenjar pada Kulit


1. Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
Terdapat di lapisan dermis. Diklasifikasikan menjadi 2 kategori:

a. Kelenjar Ekrin. Terdapat di semua kulit. Melepaskan keringat sebagai


reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi
keringat dikendalikan oleh saraf simpatik. Pengeluaran keringat pada
tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap stress, nyeri dan
lain-lain.
b. Kelenjar Apokrin. Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan
bermuara pada folkel rambut. Kelenjar innaktif pada masa pubertas, pada
wanita akan membesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar apokrin
memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh
bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar
terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K.Seruminosa yang
menghasilkan serumen (wax).
2. Kelenjar Sebasea
Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan
batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus, lentur, dan
lunak. (Pearce,Evelyn C. 2009)
III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
 Bulu sikat
 Paku (panas dan dingin)
 Pensil
 Pinset
 Jarum
 Koin
 Kapas
Bahan yang digunakan
 Air hangat, air es, air ledeng (biasa)
 Eter
 Etanol
 Gabus
 Larutan NaCl Fisiologi

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


ANATOMI

A. Kulit Manusia

Berikut merupakan bagian-bagian dari penampang kulit manusia,


tunjukan bagian-bagian tersebut pada gambar VII.1 :

1. Epidermis 8. Rambut

2. Epidermis yang hidup 9. Akar rambut

3. Dermis 10. Struktur reseptor sensorik

4. Lapisan subcutan 11. Kelenjar minyak

5. Kelenjar keringat 12. Otot penegak


6. Saluran kelenjar keringat 13. Pembuluh darah

7. Serabut-serabut saraf 14. Sel-sel lemak

B. Reseptor

Gambar VII.2 menunjukkan diagram reseptor-reseptor pada kulit manusia.


Pelajari dan gambarkan posisi masing-masing reseptor tersebut pada kulit.

Reseptor-reseptor tersebut diantaranya : reseptor Meissner, Korpuskel


Pacinian, Reseptor Krause, Ruffini, dan ujung saraf bebas yang berturut-
turut menerima stimuli sentuhan, tekanan, dingin, panas, dan nyeri,
tunjukkan pada gambar.

C. Akar Rambut

Lengkapi bagian akar rambut pada gambar VII.3 dan bagamana rambut
mendapatkan suplai makanannya?
FISIOLOGI

A. Sensasi Kulit

Tujuan :

Mempelajari pola distribusi reseptor pada kulit

Teori singkat :

Sensasi kulit meliputi panas, dingin, sentuh, dan nyeri. Reseptor-


reseptor untuk panas, dingin dan sentuhan hanya sedikit dalam organ
dalaman (viseral). Reseptor nyeri agak terdistribusi menyeluruh dan
sensasi ini dapat diperoleh pada kebanyakan organ.

Pada permukaan kulit, distribusi reseptor berbeda dan tidak merata.


Reseptor dingin lebih banyak bila dibandingkan dengan reseptor panas
dan reseptor nyeri lebih banyak dari pada reseptor sentuh/tekan.

Prosedur kerja

A. Gambarkan satu daerah dengan luas sekitar 2 cm pada permukaan


anterior dari lengan bawah.

B. Dalam daerah ini dilakukan sentuhan pelan-pelan dengan bulu sikat


paling sedikit pada 20 tempat yang berbeda. Gunakan

tekanan halus untuk membengkokkan bulu sikat. Berikan tekanan yang


sama setiap kali. Jangan menganggap saudara merasa ada sensasi sentuh
hanya karena saudara melihat sentuhan dari bulu sikat tersebut. Jika
dirasa adanya sensasi, tandai dengan huruf S untuk sentuh.

C. Paku didinginkan dalam air es, keringkan. Selanjutnya sentuhkan pelan-


pelan dengan menggunakan ujung paku paling sedikit 20 tempat dalam
daerah tadi. Jika dirasakan adanya sensasi, tandai dengan huruf D untuk
dingin.
D. Dengan menggunakan paku yang dipanaskan dalam air 40℃ atau 50℃
dan keringkan. Cari lokasi resptor panas seperti prosedur 3 dan tandai
dengan huruf P untuk panas.

E. Lakukan lagi pada daerah yang sama dengan menggunakan jarum untuk
mencari reseptor nyeri. Sensasi dirasakan jika reseptor nyeri distimulasi
oleh tekanan ringan. Yang mewakili syok listrik ringan. Tandai tempat
reseptor pada daerah tersebut dengan huruf N untuk nyeri.

F. Jumlah lokasi reseptor untuk setiap sensasi dan tabelkan.

Sensasi

Sentuh

Dingin

Panas

G. Ulangi prosedur 2 sampai 6 diatas pada daerah antara lutut dan mata
kaki.

H. Apakah ada perbedaan dalam jumlah reseptor dalam ke2 daerah?

I. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan gambar diatas.

B. Sensasi Tekanan
Tujuan :

Menunjukkan apakah kepekaan tubuh terhadap tekanan bervariasi pada


suatu tempat.

Teori Singkat

Reseptor untuk sensasi tekanan langsung dibawah kulit. Sensasi serupa


terjadi jika kandungan kemih atau rectum diisi urin atau feses (sensasi
kepenuhan). Kepekaan kulit terhadap tekanan yang diperoleh
menggunakan buku Frey pada bagian daerah adalah sebagai berikut :

1. perut 1,06 5. Punggung kaki 3,38

2. Dada bagian tengah 1,39 6. Dahi 7,54

3. Dada bagian lateral 1,79 7. Bagian atas kelopak mata 7,16

4. Pundak 3,01

Ujung jari dan ujung lidah jauh lebih peka terhadap tekanan.

Prosedur Kerja

1. seorang kawan saudara menutup mata, kemudian saudara menekan


ujung pensil cukup kuat pada suatu titik dikulit hingga ada bekasnya.

2. Suruh kawan saudara melokasikan tekanan ini.

3. Catat jarak dalam mm antarakedua titik tersebut.

4. Lakukan percobaan ini 5 kali dan rata-ratakan hasil yang diperoleh.


Apakah lokalisasinya membaik pada pengujian kedua tersebut?

5. Ulangi prosedur 1 sampai dengan 5 pada daerah berikut :


 Ujung jari

 Punggung tangan

 Lengan atas bagian dalam

 Tengkuk

6. Tabelkan hasil pengamatan saudara

7. Bandingkan hasil pengamatan pada kelompok saudara?

C. Adaptasi Reseptor

Teori Singkat

Hilangnya sensasi disebabkan oleh kenyataan bahwa reseptor


beradaptasi terhadap stimuli. Dengan demikian tidak membentuk impuls
saraf sampai terjadinya perubahan dengan stimulus.

Prosedur Kerja

a. Stimulasi Sentuhan

1. Seorang kawan saudara menutup matanya.

2. Saudara menempatkan suatu benda (misalnya mata uang) pada kulit


permukaan ventra lengan.

3. Amati berapa lama (detik) sensasi sentuh berlangsung?

4. Setelah sensasi menghilang tambahkan 2 mata uang ukuran yang


sama diatas mata uang pertama. Apakah sensasi tekanan kembali?
Jika ya berapa lama (detik) sensasi ini berlangsung? Reseptor
apakah yang terlibat dan mengapa sensasi tekanan segera hilang?
5. Ulangi percobaan pada daerah lain dari lengan.

6. Apakah yang dimaksud dengan adaptasi sensorik dan apa fungsinya.

b. Stimulasi Suhu

1. Celupkan jari telunjuk saudara dalam air hangat selama 2 menit.


Setelah itu celupkan jari telunjuk lainnya kedalam wadah air hangat
yang sama. Catat perbedaan sensasi yang dirasakan pada tiap jari.

2. Selanjutnya celupkan satu jari telunjuk kedalam air hangat dan jari
telunjuk yang satunya kedalam air es. Setelah 2 menit, celupkan
kedua jari kedalam wadah air ledeng dingin yang sama. Amati hasil
yang diperoleh. Percobaan ini menggambarkan bahwa sensasi panas
atau dingin tidaklah mutlak tapi bergantung bagaimana cepatnya
kulit memperoleh atau kehilangan panas dan tergantung pada besar
serta arah gradient temperature. Selain sensasi suhu yang
ditimbulkan pada tiap jari tergantung dari peristiwa sebelumnya.

D. Nyeri Acuan

Tujuan :

Mengenal adanya nyeri acuan

Teori Singkat

Nyeri acuan adalah fenomena asing penerimaan nyeri dalam suatu


daerah tubuh jika area tubuh lain menerima stimulus nyeri.

Prosedur Kerja

1. Tempatkan siku saudara dalam air es dan setelah periode waktu


tertentu, catat perubahan dalam lokasi sensasi.
2. Apakah lokasi sensasi berubah? Jika ya, dimana nyeri acuan dirasakan?

Saraf ulnar mensuplai jari manis, jari kelingking dan sisi dalam
dari tangan melalui persendian siku. Saraf ulnar berfungsi sebagai
mediator untuk sensasi nyeri acuan ini.

Mungkin saudara telah mengalami contoh nyeri acuan lain, seperti


nyeri dahi setelah menelan es krim dingin.

E. Pengaturan Suhu Tubuh Melalui Kulit

Tujuan :

Mempelajari fungsi kulit dalam pengaturan panas

Prosedur Kerja

1. Gosokkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi dengan eter, apa
yang saudara rasakan?

2. Ulangi percobaan dengan menggunakan etanol. Apa yang saudara


rasakan? Mengapa demikian?

V. HASIL PENGAMATAN
ANATOMI

A. Anatomi Kulit manusia

Berikut ini adalah bagian-bagian penmpang kulit manusia (Gambar VII.1) :

Keterangan :

Kulit (integumen) merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan pelindung


bagian dalam tubuh.
Susunan Kulit
 Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari),
dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah
kulit).

Epidermis
 Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum
granulosum, dan stratum germinativum. 

 Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. 


 Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi
mengganti stratum korneum. 

 Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung


pigmen melanin. 

 Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-


sel baru ke arah luar.
1. Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu
mengelupas.
2. Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
3. Stratum granulosum, mengandung pigmen
4. Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar

2) Dermis
 Dermis terletak di bawah epidermis. 

 Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan


saraf. 

 Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat


(glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). 

 Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut


berbagai macam garam. terutama garam dapur. 

 Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari


dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar
rambut dan batang rambut. 

 Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi


meminyaki rambut agar tidak kering. 

 Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan


pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut
terdapat otot penegak rambut.
 Akar rambut

 Pembuluh darah

 Syaraf

 Kelenjar minyak (glandula sebasea)

 Kelenjar keringat (glandula sudorifera)

 Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi


tubuh dari pengaruh suhu luar

3) Hipodermis
 Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung
lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh
terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

B. Reseptor

Ujung Saraf Bebas


 Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada
banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam
kulit. 

 Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau
serat saraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan
pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang
berjalan di antara sel epidermis. 

 Sebuah serat saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin


berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. 

 Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. 

 Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang


berjalan longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis.
 Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. 

 Pada epidermis berhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral,
akhir saraf membentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau
korpuskel merkel). 

 Badan ini merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran
sitoplasma. 

 Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara


keratinosit dan kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan
jaringan ikat di bawahnya. 

 Telah dibuktikan bahwa beberapa diskus merkel merespon rangsangan


getaran dan juga resepor terhadap dingin.
Korpuskulus Peraba (Meissner)
 Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya
pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. 

 Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan


berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. 

 Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf yang
menyuplai setiap korpuskel. 

 Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang


tersusun transversal. 

 Beberapa sel saraf menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini
mempunyai banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin maupun
yang tak mangandung mielin. 

 Korpuskulus ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/


pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua titik yang
letaknya berdekatan).
Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini)
 Korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada
telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo,
ligamen dan genetalia eksterna. 

 Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter
0,5 – 1 mm). 

 Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena
bentuknya mirip bawang.

 Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan
juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. 

 Akson saraf banyak mengandung mitokondria. 

 Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel
gepeng). 

 Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada
sisinya.

 Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang


dalam.
Korpuskulus Gelembung (Krause)
 Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir
dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. 

 Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50


mikron. 

 Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. 

 Di dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya


tetapi tetap diselubungi dengan sel schwann. 

 Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai


akhir saraf yang menggelembung sebagai gada. 

 Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.


 Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap
dingin.
Korpuskulus Ruffini
 Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan
kapsula sendi. 

 Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung


akhir saraf yang menggelembung. 

 Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ


tendo golgi.

 Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal)
yang terbungkus dalam kapsula berlamela. 

 Akhir saraf tak bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas


tendonya. 

 Korpuskulus ini terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang


bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.

 Gambar VII.2 menunjukkan diagram reseptor-reseptor pada kulit


manusia:

Spindel Neuromuskular
Gambar macam-macam reseptor peraba pada kulit manusia.

C. Anatomi Akar Rambut (Gambar VII.3)

Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam / berada didalam kulit jangat .
Akar rambut tertanam miring dalam lapisan dalam. Bagian-bagian dari akar
rambut ialah :

a. Folikel rambut / kantong rambut.


Adalah suatau saluran yang menyerupai kantong dan melindungi tunas rambut
serta tertanam didalam dermis(lapisan dalam kulit). Katung Rambut, merupakan
bagian rambut yang berisi akar dan batang rambut. Rambut dapat tumbuh karena
mendapat suplai nutrisi dari pembuluh kapiler ke akar rambut. Di dekat akar
rambut terdapat otot – otot yang dapat menegangkan rambut ketika ia
berkontraksi, dan dekat akar rambut terdapat ujung – ujung saraf perasa,
sehingga saat rambut dicabut kita dapat merasakannya.

b. Umbi rambut.
Adalah bagian bawah folikel / kantong rambut yang punya mulut seperti corong
memanjang keatas dari lapisan dermis dan berakhir pada lapisan epidermis.
Gunanya  untuk menghisap / menyerap udara serta penimbunan kotoran dan
sebum.
c. Papil Rambut.
Adalah tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat membuat sel-sel
pigmen melanin ( Zat warna pada rambut).

d. Pembuluh darah.
Adalah saluran yang untuk merembeskan cairan yang berisi Zat makanan untuk
keperluan sel-sel lapisan epidermis.

e. Kelenjar minyak.
Adalah suatu saluran yang berguna untuk memberikan kelembutan rambut.

f. Kelenjar keringat.
Adalah saluran bermuaranya sel-sel keringat.

g. Zat warna Rambut.


Adalah tempat untuk membuat warna pada rambut atau disebut sebagai sel
melanin.
 Hair shaft atau batang rambut adalah bagian rambut yang keluar dari dan
berada di atas permukaan kulit.

 Arrector pili muscle atau otot arektor pili adalah otot kecil yang
menempel di folikel rambut.

 Sebaceous gland atau kelenjar minyak adalah kelenjar mikroskopis yang


berfungsi mengeluarkan sebum (minyak) dan berfungsi sebagai
perlindungan terhadap kuman.

 Hair follicle atau folikel rambut adalah kantung kecil tempat akar satu
helai rambut berada.

 Hair bulb atau bulbus rambut adalah bagian akar yang menggelembung


dan mengandung sel-sel aktif yang membentuk rambut.

 Hair papilla atau papila rambut adalah bagian yang berada di folikel


paling bawah dan bertugas menerima nutrisi dari folikel. Di sinilah tempat
rambut sesungguhnya bertumbuh. Ketika sel-sel bertambah dan
memproduksi keratin untuk mengeraskan strukturnya, sel-sel itu didorong ke
luar folikel dan kemudian muncul di permukaan kulit sebagai batang rambut.

Setiap helai rambut memiliki tiga lapisan, yaitu medula di bagian lembut di
tengah, korteks yang melingkari medula dan merupakan bagian utama rambut,
serta kutikula yaitu bagian luar yang keras dan bertugas melindungi batang
rambut.
FISIOLOGI

1. Sensasi Kulit pada daerah lengan bawah tangan:

No Nama S D P N
1 Eki 20 20 20 20
2 Intan 20 20 20 20
3 Septy 20 20 20 20

2. Sensasi Tekanan

No Daerah Jarak Kesalahan Antara 2


titik (mm)
1 Ujung Jari 1. 0.1 mm
2. 0,2 mm
3. 0.3 mm
Rata-rata : 0.6 mm
2 Punggung Tangan 1. 0.4 mm
2. 0.5 mm
3. 0.1 mm
Rata-rata : 1 mm
3 Lengan atas bagian dalam 1. 0.3 mm
2. 0,4 mm
3. 0.6 mm
Rata-rata : 0,7 mm
4 Tengkuk 1. 0.10 mm
2. 0.4 mm
3. 0.4 mm
Rata-rata : 0,9 mm

3. Adaptasi Reseptor
a. Stimulasi Sentuhan pada kulit permukaan ventra lengan:

No Daerah Tubuh 1 Coin 2 Coin


.
1. Eki 1,33 detik 2,9 detik
2. Intan 1,02 detik 1,56 detik
3. septy 1,05 detik 1,58 detik

b. Stimulasi Suhu

 Air Hangat

No 1 Jari Kiri 1 Jari Kanan


1 Jari terasa mengeras Mula-mula jari masih beradaptasi, lama-kelamaan
dan panas terasa panas dan mengeras

 Air Panas (1 jari kiri ) + Air dingin (Es) (1 jari kanan)

No. Air Hangat Air Dingin (Es) Kondisi jari dalam


Percobaa Air Ledeng
n
1 Jari (kiri) Jari (kiri) terasa Jari (kiri) terasa tidak
mengeras dan sedikit dingin sakit dan lama-
terasa perih kelamaan mengeras
2
Jari (kanan) mula- Jari (kanan) terasa
Jari (kanan) mula dingin sakit/mengeras dan
mula-mula lama_kelamaan terasa lama-kelamaan
hangat, lama- mengeras (baal) > linu normal
kelamaan terasa
panas

4. Nyeri Acuan
Mula-mula siku terasa dingin, lama-kelamaan lokasi sensasi berubah menuju ke
telapak tangan lalu ada sedikit sensasi pada jari manis, jari kelingking, dan jari
tengah. Waktu sensasi dirasakan berbeda-beda tiap orang.

Nama Siku Jari


Eki 47 detik 1 menit (jari tengah)
Intan 38 detik 2,2 menit (jari
kelingking)
septy 44 detik 1,47 (jari manis)

5. Pengaturan Suhu Tubuh melalui Kulit

a. Eter        : Mula-mula kulit terasa dingin, kemudian rasa dingin


langsung menghilang dan meresap pada kulit.
b. Etanol : Mula-mula kulit terasa dingin seperti pada saat diberi eter,
lama-kelamaan etanol meresap pada kulit tetapi proses penyerapan
lebih lambat dibandingkan dengan eter.

VI. Pembahasan
Pada percobaan sensasi kulit di daerah lengan bawah kami melakukan
sentuhan menggunakan paku didinginkan dalam air es yang dikeringkan untuk
mencari reseptor dingin, menggunakan paku yang dipanaskan dalam air 40℃
atau 50℃ dan keringkan untuk mencari reseptor panas, bulu sikat untuk mencari
reseptor sentuh, serta menggunakan jarum untuk mencari reseptor nyeri. Kami
mendapatkan hasil bahwa memiliki sensasi sentuhan, panas, dingin, nyeri dari 3
orang naracoba sama semua yaitu 20 sensasi sentuhan dari 20 sentuhan pada
tempat yang berbeda – beda. Rasa sakit  atau nyeri bisa membuat sensasi kulit
lebih banyak sehingga kulit lebih banyak terasa sensasinya.

Pada percobaan sensasi antara lutut dan mata kaki, kami tidak melakukan
percobaan dikarenakan waktu praktikum yang terbatas. Dalam percobaan
sensasi kulit sebenarnya, maka yang lebih peka pada daerah antara lutut dan
mata kaki dibandingkan dengan lengan bawah, karena daerah tersebut lebih peka
terhadap rangsangan.

Namun berdasarkan percobaan di atas reseptor-reseptor untuk panas,


dingin, dan sentuh hanya sedikit dalam organ dalaman (visceral) karena factor
letak organ-organ tersebut di dalam, sedangkan kulit luar ( organ luar tubuh )
memiliki kepekaan terhadap segala macam rangsangan dari luar. Untuk reseptor
nyeri terdistribusi secara menyeluruh dan sensasi ini diperoleh pada kebanyakan
organ dan juga pada permukaan kulit distribusi reseptor berbeda dan tidak
merata. Pada percobaan reseptor panas lebih banyak dibandingkan reseptor
dingin dan untuk reseptor nyeri lebih banyak dari reseptor sentuh.

Percobaan pada sensasi kulit ini dikarenakan adanya keberadaan ujung-


ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai
rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu,
seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan
dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang
dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat
tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut,akan mengerut
dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel
dikandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan
batang rambut. Sekresiminyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut.
Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan
kulit melalui pori-pori kulit.

Pada percobaan sensasi tekanan pada ujung jari dilakukan pada 3 ujung
jari tangan. Pada ujung jari pertama terjadi kesalahan pada jarak 0.1 mm, pada
ujung jari ke dua terjadi kesalahan pada jarak 0.2 mm, pada ujung jari ke tiga
terjadi kesalahan pada jarak 0.3 mm. Pada percobaan sensasi tekanan pada
punggung tangan dilakukan pada  3 tempat yang berbeda. Pada punggung tangan
pertama terjadi kesalahan pada jarak 0.4 mm, pada punggung tangan yang ke
dua terjadi kesalahan pada jarak 0.5 mm, pada punggung tangan yang ke tiga
terjadi kesalahan pada jarak 0.1 mm. Pada percobaan sensasi tekanan pada
lengan bagian dalam dilakukan pada 3 tempat yang berbeda. Pada lengan bagian
dalam pertama terjadi kesalahan pada jarak 0.3 mm, pada lengan bagian dalam
ke dua terjadi kesalahan pada jarak 0,4 mm, pada lengan bagian dalam ke tiga
terjadi kesalahan pada jarak 0.6 mm. Pada percobaan sensasi tekanan pada
tengkuk dilakukan pada 3 tempat yang berbeda. Pada tengkuk pertama terjadi
kesalahan pada 0,10 mm, pada tengkuk ke dua terjadi kesalahan pada jarak 0.4
mm, pada tengkuk ke tiga terjadi kesalahan pada jarak 0.4 mm. Dalam percobaan
pada sensasi tekanan yang dilakukan oleh ujung pensil dan anggota tubuh yang
lebih peka adalah pada tengkuk, karena tengkuk lebih peka terhadap rangsangan.
Karena reseptor untuk sensasi tekanan terletak langsung di bawah kulit. Pada
tengkuk tekanan diperoleh karena adanya gaya tekan antara pensil dengan tulang
dan juga karena factor tebal –tipisnya kulit pada daerah percobaan. Kondisi kulit
juga mempengaruhi reseptor, untuk kulit yang tebal seperti di telapak kaki
jumlah reseptornya lebih sedikit dibandingkan reseptor pada kulit lengan ataupun
kulit tengkuk.
Pada percobaan adaptasi reseptor untuk stimulasi sentuhan pada lengan
tengah dilakukan 2 percobaan. Pada percobaan pertama (eki) terasa hingga 1,33
detik ( 1 koin ). Pada percobaan ke dua terasa hingga 2,9 detik ( 2 koin ). Pada
intan adaptasi reseptor untuk stimulasi sentuhan pada lengan bawah dilakukan 2
percobaan. Pada percobaan pertama terasa hingga 1,02 detik ( 1 koin ). Pada
percobaan ke dua terasa hingga 1,56 detik ( 2 koin ). Pada septy, percobaan
adaptasi reseptor untuk stimulasi sentuhan pada lengan atas dilakukan 2
percobaan. Pada percobaan pertama terasa hingga 1,05 detik ( 1 koin ). Pada
percobaan ke dua terasa hingga 1,58 detik ( 2 koin ). Apa bukti ini yang
menunjukkan bahwa reseptor sentuhan (reseptor Meisner) pada kulit tersebut
telah beradaptasi terhadap stimulus yang diberikan? Hal tersebut dapat kita
buktikan melalui percobaan adaptasi reseptor pada posisi lengan. Ketika logam
diletakkan pada kulit permukaan ventral lengan timbul sensasi sentuhan yang
segera hilang setelah beberapa detik kemudian. Setelah sensasi hilang, 
diletakkan logam yang sama di atasnya ( 2 koin ) dan sensasi yang timbul lebih
cepat menghilang dibandingkan sensasi logam yang pertama. Adaptasi reseptor
ini dinamakan adaptasi sensori, yaitu suatu bentuk penyesuaian diri reseptor
tehadap adanya stimulus yang diberikan, sehingga stimulus yang diberikan
kembali akan lebih singkat untuk dirasakan. Adaptasi sensori ini berfungsi untuk
membantu kulit beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan.
Sebagai contoh, pada saat memegang suatu benda, kulit tidak akan merasa
sentuhan dan tekanan yang berlarut-larut sehingga membuat kita nyaman (tidak
terasa aneh). Dalam hal ini, reseptor yang berperan adalah reseptor Meisner
(reseptor sentuh) dan kemudian disusul oleh reseptor pacinian (reseptor tekanan).
Stimulus sentuh lebih cepat terasa dibanding dengan stimulus tekanan karena
Meisner terletak lebih atas dekat permukaan kulit daripada korpuskel pacinian
sehingga Meisner lebih cepat menerima stimulus.

Pada percobaan adaptasi reseptor untuk stimulasi suhu dilakukan oleh air hangat,
air dingin dan air ledeng. Pada saat melakukan oleh air hangat telunjuk sebelah
kiri setelah dimasukan kedalam air hangat jari terasa keras. Dan pada jari sebelah
kanan, jari masih beradaptasi lama – kelamaan terasa panas dan mengeras. Pada
saat jari telunjuk kanan dimasukan ke dalam air dingin jari terasa sedikit dingin
dan lama-lama mati rasa, kemudian jari yang sudah dimasukkan ke dalam air
dingin dimasukkan ke dalam air ledeng jari kanan terasa mula-mula sakit
kemudian tidak sakit dan mengeras serta normal. Pada saat jari kiri dimasukan
dalam air hangat, jari terasa mengeras dan perih, kemudian jari kiri dimasukan ke
dalam air biasa (ledeng), maka sensasi yang didapat adalah jari kiri tidak sakit
lama-lama normal. Biasanya setelah dimasukan kedalam baskom ke air biasa
(ledeng) tangan kanan akan terasa sedikit hangat dan tangan kiri akan terasa
dingin.  Hal ini dikarenakan ada penambahan kalor pada jari kanan (dari dingin
sampai hangat) dan ada pengurangan kalor pada tangan kiri (dari hangat sampai
dingin). Kulit berfungsi sebagai thermoreseptor untuk mendeteksi rasa panas
yang disebut Ruffini’s dan untuk mendeteksi rasa dingin yang disebut End
Krause. Kita bisa memahami sensasi yang dirasakan oleh jari tangan kanan dan
kiri kita. Setelah 2 menit,  jari tangan kanan yang dicelupkan ke dalam air dingin
lebih dahulu merasakan kebas (mati rasa) dan nyeri dibandingkan jari tangan kiri
yang dicelupkan ke dalam air hangat. Namun, sensasi suhu yang dirasakan oleh
jari tangan kiri lebih cepat terasa dibandingkan jari tangan kanan. Hal ini
disebabkan karena reseptor panas (ruffini) lebih cepat menerima stimulus
daripada reseptor dingin (Krause) dikarenakan letak reseptor panas yang lebih
dekat dengan permukaan kulit, sehingga rasa panas lebih dahulu terasa
dibandingkan rasa dingin. Ketika kedua jari dicelupkan ke dalam  air biasa
(ledeng), pada awalnya kedua jari sudah tidak merasakan apapun. Hal ini
dikarenakan masih ada efek dari tindakan sebelumnya. Namun, setelah beberapa
waktu, jari yang awalnya dicelupkan air hangat akan merasakan dingin dan jari
yang dicelupkan ke air dingin akan merasakan hangat ketika dicelupkan ke air
biasa (ledeng) . Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan sensasi akibat suhu
yang dialami kedua jari sebelumnya dan tergantung pada cepatnya kulit
memperoleh atau melepas panas serta tergantung pada besar serta arah gradien
temperatur.

Pada saat melakukan percobaan nyeri acuan pada saat siku dalam air es
mula – mula terasa dingin , lama – kelamaan lokasi sensasi berubah ketelapak
tangan kemudian ada sedikit sensasi pada jari manis, jari tengah, dan jari
kelingking. Sensasi yang dirasakan di jari manis jari manis, jari tengah, dan jari
kelingking., ketika daerah siku diberikan stimulus nyeri merupakan peristiwa
referred pain atau nyeri acuan. Sensasi nyeri yang dirasakan di jari terjadi karena
adanya saraf ulnar (ulnar nerve) sebagai mediator (penghubung) yang mensarafi
jari tersebut, dan bagian dalam lengan melewati persendian siku.  Sensasi nyeri
diterima oleh ujung-ujung saraf bebas pada daerah siku dan kemudian diteruskan
oleh saraf ulnar menuju jari tersebut. Contoh lain dari referred pain adalah rasa
nyeri pada daerah dada dan lengan kiri karena serangan jantung (heart attack)
dan rasa nyeri pada bahu kanan karena adanya gangguan patologis pada hati atau
empedu.

Pada saat melakukan percobaan pengaturan suhu tubuh melalui kulit


percobaan dilakukan dengan menggunakan eter dan etanol. Pada saat eter di
gosokan pada kulit terasa dingin dan lama – kelamaan menghilang lalu menyerap
dingin pada kulit, kemudian pada saat etanol di gosokan pada kulit terasa dingin
dan menyerap kulit agak lama dibandingkan dengan eter penyerapan dinginnya
lebih cepat. Seseorang dapat  merasakan sensasi dingin yang lebih pada kulit
yang diusap dengan eter dibandingkan etanol. Hal ini terjadi karena eter lebih
menyerap panas tubuh untuk menguap. Eter mudah menguap karena titik didih
eter yang relatif rendah (pada suhu mendekati suhu tubuh). Proses penguapan
eter ini sejalan dengan proses pengaturan suhu tubuh melalui pengaturan
pengeluaran keringat yang terjadi.

Ketika suhu tubuh menurun, thermostat di hipotalamus mengaktifkan


mekanisme peningkatan suhu tubuh dengan memerintahkan otot skeletal untuk
bergerak memproduksi panas. Selain itu, pembuluh kapiler pada kulit akan
berkontraksi (vasoconstriction) untuk mengurangi kehilangan panas melalui
permukaan kulit.  Penghambatan aliran darah yang melalui kapiler ini
menyebabkan, warna kulit menjadi pucat atau kebiru-biruan pada saat
kedinginan. Kemudian, suhu tubuh akan meningkat menuju suhu normal dan
thermostat menonaktifkan mekanisme ini. Jika suhu tubuh meningkat,
thermostat di hipotalamus mengaktifkan mekanisme penurunan suhu tubuh
dengan memerintahkan pembuluh kapiler pada kulit untuk berdilatasi
(vasodilation) agar darah mengalir dan melepaskan panas tubuh. Selain itu,
hipotalamus mengaktifkan kelenjar keringat untuk mengekskresikan keringat
sehingga panas dilepaskan, suhu tubuh menurun dan menuju suhu normal. Eter
lebih dingin dirasakan daripada etanol ( alcohol ). Berdasarkan sifat-sifat
fisikanya eter memiliki titik didih yang sebanding dengan hidrokarbon dengan
berat molekul yang sama. Titik didih dietil eter (MW = 74) adalah 34,6ºC, dan
pentana (MW = 72) adalah 36ºC. Sedangkan alhohol memiliki titik didih yang
lebih tinggi dibandingkan dengan eter atau hidrokarbon yang sebanding. Titik
didih butil alkohol (MW = 74) adalah 117,7ºC. Molekul-molekul alkohol dapat
berikatan satu sama lain melalui ikatan hidrogen, sementara eter dan hidrokarbon
tidak dapat. Meskipun demikian, eter juga dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan senyawa-senyawa seperti air.

VIII. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:


 Kulit manusia terdiri atas tiga lapisan, yaitu epidermis ,dermis, dan
subkutan.
 Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa nyeri.
 Pada  percobaan anatomi kulit katak hanya terlihat sel-sel mati, sel-sel
pigmen, epidermis hidup, dermis, dan pembuluh darah pada pembesaran
tertentu mikroskop.
 Pada percobaan Fisiologi sensasi kulit, sensasi lebih banyak dirasakan
pada antara mata kaki dan lutut daripada pada lengan..
 Pada percobaan Fisiologi sensasi tekanan, pada ujung jari yang lebih peka
terhadap rangsangan adalah tengkuk.
 Pada percobaan Fisiologi Adaptasi reseptor, stimulan sentuhan lebih lama
terasa pada dua  koin daripada satu koin.
 Pada percobaan Fisiologi Adaptasi reseptor, stimulan suhu pada saat jari
dimasukkan ke dalam air ledeng, sensasi suhu yang dirasakan oleh jari
tangan kiri lebih cepat terasa dibandingkan jari tangan kanan. Hal ini
disebabkan karena reseptor panas (ruffini) lebih cepat menerima stimulus
daripada reseptor dingin (Krause) dikarenakan letak reseptor panas yang
lebih dekat dengan permukaan kulit, sehingga rasa panas lebih dahulu
terasa dibandingkan rasa dingin.
 Pada percobaan Nyeri acuan, sensasi nyeri lebih terasa pada jari manis,
dan jari kelingking serta terasa juga pada jari tengah.
 Pada percobaan Pengturan suhu tubuh melalui kulit, yang lebih terasa
dingin adalah eter dibanding dengan etanol.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://farmasiblogku.blogspot.com/2010/10/anatomi-kulit.html
diakses tanggal 29 April 2012
2. Kimball, W John.1983.Biologi. (Penerjemah: Siti Soetarni, Nawangsih
Sugiri) Bogor: Pernerbit Erlangga
3. Pearce,Evelyn C. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis.
Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai