I. TUJUAN
1. Mengenal struktur dan fungsi sistem peliput
2. Mempelajari beberapa karakteristik sensasi pada kulit
3. Mengenal beberapa bagian kulit manusia
II. TEORI
Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan memiliki berbagai
fungsi yang vital. Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas paling besar, yaitu ±
1,9m2 pada orang dewasa. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya
kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis. Kulit
merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas,
dingin, sakit, dan tekanan. Kulit manusia terdiri atas tiga lapisan, yaitu
epidermis ,dermis, dan subkutan. (Kimball, W John.1983)
Epidermis
Epidermis atau lapisan luar merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan
epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran
1 milimeter, misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis
berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut.
Epidermis terbagi atas 5 lapisan, yaitu :
a. Stratum Korneum / Lapisan Tanduk
Lapisan tanduk terdiri dari beberapa lapisan sel pipih tidak berinti, tidak
mengalami proses metabolisme, tidak berwarna, dan sangat sedikit mengandung
air. Protoplasma lapisan tanduk telah berubah menjadi keratin (zat tanduk), yaitu
sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-
bahan kimia. Proses pembaruan lapisan tanduk terus berlangsung sepanjang
hidup, menjadikannya memiliki self repairing capacity atau kemampuan
memperbaiki diri.
b. Stratum Lusidum
Lapisan ini tembus cahaya, terdiri dari sel-sel mati, mengandung eleidin
(protein peralihan antara soft keratin dengan keratohyaline), dan hanya tampak
ditelapak tangan dan kaki. Lapisan ini berperan dalam melindungi kulit dari sinar
UltraViolet.
c. Stratum Granulosum/Lapisan Granular
Lapisan ini terdiri dari 2 atau 3 lapis sel pipih yang memiliki inti
ditengahnya. Sitoplasmanya berbutir kasar dan terdiri atas keratohialin. Lapisan
ini berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering.
Selain itu, sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam
(melanin). kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau
kecoklatan.
d. Stratum spinosum/Lapisan Malphigi
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling tebal. Lapisan malphigi
terdiri dari sel polygonal yang besarnya berbeda-beda karena ada proses mitosis.
Protoplasma lapisan ini jernih karena banyak mengandung glikogen dan intinya
terletak di tengah. Pada lapisan ini juga terdapat jembatan antar sel (intecelluler
bridges) yang terdiri dari protoplasma dan tonofibril.
e. Stratum basale/Stratum Germinativum
Stratum basale atau Stratum Germinativum merupakan lapisan terbawah dari
epidermis. Lapisan ini terdiri dari sel-sel kuboid yang tegak lurus terhadap
dermis dan tersusun sebagai tiang pagar atau palisade. Sel-sel pada lapisan ini
mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif. Pada lapisan ini juga terdapat
melanosit (clear cell), yaitu sel dendritik yang membentuk melanin yang
melindungi kulit dari sinar matahari. Dengan sitoplasma yang basofilik dan inti
gelap, lapisan ini mengandung butir pigmen (melanosomes).
Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar
keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat.
Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari,
tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung
air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ
penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit
penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh. (Pearce,Evelyn C. 2009)
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan
pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan
memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar
keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara
penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga
kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah,
kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada
keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya
penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak
mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus.
Dermis atau korium merupakan lapisan di bawah epidermis. Dermis terdiri
dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan, yaitu :
1. Pars papilare
Lapisan ini merupakan bagian yang menonjol ke epidermis. Lapisan
parspapilare berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
2. Pars retikulare
Pars retikulare merupakan bagian yang menonjol ke subkutan. Lapisan ini
terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matriks (cairan
kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas) dan selfibroblast
yang memproduksi kolagen serta retikularis yang terdapat banyak pembuluh
darah, limfe, akar rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebaseus.
Jaringan Hipodermis/Subkutan
Jaringan ini terdiri atas jaringan ikat longgar dan berisi sel-sel lemak
didalamnya. Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah,
dan getah bening.
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan dan kaki dan bagian
dorsal dari falang distal jari, tangan, kaki, penis, labia minora, dan bibir. Terdapat
2 jenis rambut :
a. Rambut terminal (dapat berukuran panjang dan pendek)
b. Rambut velus (pendek, halus, dan lembut)
Penampang rambut terdiri atas :
1. Kutikula : terdiri atas lapisan keratin
2. Korteks : terdiri atas serabut polipeptida yang memanjang dan saling
berdekatan. Lapisan ini mengandung pigmen
3. Medula : terdiri atas 3-4 lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan
lemak, dan rongga udara. Rambut velus tidak mempunyai medulla.
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal. Bagian kuku terdiri
dari:
Matriks kuku : merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru
Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas
Dasar kuku (nail bed) : merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku
Alur kuku (nail grove) : merupakan celah antar dinding dan dasar kuku
Akar kuku (nail root) : merupakan bagian proksimal kuku
Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku
Lunula : merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit
Eponikium (kutikula) : merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit
arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku
Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free
edge) menebal. Pertumbuhan rata-rata kuku adalah 1 mm / minggu. Pembaruan
total kuku jari tangan berlangsung selama kurang lebih 170 hari dan kuku kaki
selama 12- 18 bulan. (Pearce,Evelyn C. 2009)
A. Kulit Manusia
1. Epidermis 8. Rambut
B. Reseptor
C. Akar Rambut
Lengkapi bagian akar rambut pada gambar VII.3 dan bagamana rambut
mendapatkan suplai makanannya?
FISIOLOGI
A. Sensasi Kulit
Tujuan :
Teori singkat :
Prosedur kerja
E. Lakukan lagi pada daerah yang sama dengan menggunakan jarum untuk
mencari reseptor nyeri. Sensasi dirasakan jika reseptor nyeri distimulasi
oleh tekanan ringan. Yang mewakili syok listrik ringan. Tandai tempat
reseptor pada daerah tersebut dengan huruf N untuk nyeri.
Sensasi
Sentuh
Dingin
Panas
G. Ulangi prosedur 2 sampai 6 diatas pada daerah antara lutut dan mata
kaki.
B. Sensasi Tekanan
Tujuan :
Teori Singkat
4. Pundak 3,01
Ujung jari dan ujung lidah jauh lebih peka terhadap tekanan.
Prosedur Kerja
Punggung tangan
Tengkuk
C. Adaptasi Reseptor
Teori Singkat
Prosedur Kerja
a. Stimulasi Sentuhan
b. Stimulasi Suhu
2. Selanjutnya celupkan satu jari telunjuk kedalam air hangat dan jari
telunjuk yang satunya kedalam air es. Setelah 2 menit, celupkan
kedua jari kedalam wadah air ledeng dingin yang sama. Amati hasil
yang diperoleh. Percobaan ini menggambarkan bahwa sensasi panas
atau dingin tidaklah mutlak tapi bergantung bagaimana cepatnya
kulit memperoleh atau kehilangan panas dan tergantung pada besar
serta arah gradient temperature. Selain sensasi suhu yang
ditimbulkan pada tiap jari tergantung dari peristiwa sebelumnya.
D. Nyeri Acuan
Tujuan :
Teori Singkat
Prosedur Kerja
Saraf ulnar mensuplai jari manis, jari kelingking dan sisi dalam
dari tangan melalui persendian siku. Saraf ulnar berfungsi sebagai
mediator untuk sensasi nyeri acuan ini.
Tujuan :
Prosedur Kerja
1. Gosokkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi dengan eter, apa
yang saudara rasakan?
V. HASIL PENGAMATAN
ANATOMI
Keterangan :
Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum
granulosum, dan stratum germinativum.
2) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis.
Pembuluh darah
Syaraf
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung
lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh
terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
B. Reseptor
Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau
serat saraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan
pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang
berjalan di antara sel epidermis.
Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu.
Pada epidermis berhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral,
akhir saraf membentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau
korpuskel merkel).
Badan ini merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran
sitoplasma.
Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf yang
menyuplai setiap korpuskel.
Beberapa sel saraf menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini
mempunyai banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin maupun
yang tak mangandung mielin.
Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter
0,5 – 1 mm).
Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena
bentuknya mirip bawang.
Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan
juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus.
Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel
gepeng).
Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada
sisinya.
Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal)
yang terbungkus dalam kapsula berlamela.
Spindel Neuromuskular
Gambar macam-macam reseptor peraba pada kulit manusia.
Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam / berada didalam kulit jangat .
Akar rambut tertanam miring dalam lapisan dalam. Bagian-bagian dari akar
rambut ialah :
b. Umbi rambut.
Adalah bagian bawah folikel / kantong rambut yang punya mulut seperti corong
memanjang keatas dari lapisan dermis dan berakhir pada lapisan epidermis.
Gunanya untuk menghisap / menyerap udara serta penimbunan kotoran dan
sebum.
c. Papil Rambut.
Adalah tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat membuat sel-sel
pigmen melanin ( Zat warna pada rambut).
d. Pembuluh darah.
Adalah saluran yang untuk merembeskan cairan yang berisi Zat makanan untuk
keperluan sel-sel lapisan epidermis.
e. Kelenjar minyak.
Adalah suatu saluran yang berguna untuk memberikan kelembutan rambut.
f. Kelenjar keringat.
Adalah saluran bermuaranya sel-sel keringat.
Arrector pili muscle atau otot arektor pili adalah otot kecil yang
menempel di folikel rambut.
Hair follicle atau folikel rambut adalah kantung kecil tempat akar satu
helai rambut berada.
Setiap helai rambut memiliki tiga lapisan, yaitu medula di bagian lembut di
tengah, korteks yang melingkari medula dan merupakan bagian utama rambut,
serta kutikula yaitu bagian luar yang keras dan bertugas melindungi batang
rambut.
FISIOLOGI
No Nama S D P N
1 Eki 20 20 20 20
2 Intan 20 20 20 20
3 Septy 20 20 20 20
2. Sensasi Tekanan
3. Adaptasi Reseptor
a. Stimulasi Sentuhan pada kulit permukaan ventra lengan:
b. Stimulasi Suhu
Air Hangat
4. Nyeri Acuan
Mula-mula siku terasa dingin, lama-kelamaan lokasi sensasi berubah menuju ke
telapak tangan lalu ada sedikit sensasi pada jari manis, jari kelingking, dan jari
tengah. Waktu sensasi dirasakan berbeda-beda tiap orang.
VI. Pembahasan
Pada percobaan sensasi kulit di daerah lengan bawah kami melakukan
sentuhan menggunakan paku didinginkan dalam air es yang dikeringkan untuk
mencari reseptor dingin, menggunakan paku yang dipanaskan dalam air 40℃
atau 50℃ dan keringkan untuk mencari reseptor panas, bulu sikat untuk mencari
reseptor sentuh, serta menggunakan jarum untuk mencari reseptor nyeri. Kami
mendapatkan hasil bahwa memiliki sensasi sentuhan, panas, dingin, nyeri dari 3
orang naracoba sama semua yaitu 20 sensasi sentuhan dari 20 sentuhan pada
tempat yang berbeda – beda. Rasa sakit atau nyeri bisa membuat sensasi kulit
lebih banyak sehingga kulit lebih banyak terasa sensasinya.
Pada percobaan sensasi antara lutut dan mata kaki, kami tidak melakukan
percobaan dikarenakan waktu praktikum yang terbatas. Dalam percobaan
sensasi kulit sebenarnya, maka yang lebih peka pada daerah antara lutut dan
mata kaki dibandingkan dengan lengan bawah, karena daerah tersebut lebih peka
terhadap rangsangan.
Pada percobaan sensasi tekanan pada ujung jari dilakukan pada 3 ujung
jari tangan. Pada ujung jari pertama terjadi kesalahan pada jarak 0.1 mm, pada
ujung jari ke dua terjadi kesalahan pada jarak 0.2 mm, pada ujung jari ke tiga
terjadi kesalahan pada jarak 0.3 mm. Pada percobaan sensasi tekanan pada
punggung tangan dilakukan pada 3 tempat yang berbeda. Pada punggung tangan
pertama terjadi kesalahan pada jarak 0.4 mm, pada punggung tangan yang ke
dua terjadi kesalahan pada jarak 0.5 mm, pada punggung tangan yang ke tiga
terjadi kesalahan pada jarak 0.1 mm. Pada percobaan sensasi tekanan pada
lengan bagian dalam dilakukan pada 3 tempat yang berbeda. Pada lengan bagian
dalam pertama terjadi kesalahan pada jarak 0.3 mm, pada lengan bagian dalam
ke dua terjadi kesalahan pada jarak 0,4 mm, pada lengan bagian dalam ke tiga
terjadi kesalahan pada jarak 0.6 mm. Pada percobaan sensasi tekanan pada
tengkuk dilakukan pada 3 tempat yang berbeda. Pada tengkuk pertama terjadi
kesalahan pada 0,10 mm, pada tengkuk ke dua terjadi kesalahan pada jarak 0.4
mm, pada tengkuk ke tiga terjadi kesalahan pada jarak 0.4 mm. Dalam percobaan
pada sensasi tekanan yang dilakukan oleh ujung pensil dan anggota tubuh yang
lebih peka adalah pada tengkuk, karena tengkuk lebih peka terhadap rangsangan.
Karena reseptor untuk sensasi tekanan terletak langsung di bawah kulit. Pada
tengkuk tekanan diperoleh karena adanya gaya tekan antara pensil dengan tulang
dan juga karena factor tebal –tipisnya kulit pada daerah percobaan. Kondisi kulit
juga mempengaruhi reseptor, untuk kulit yang tebal seperti di telapak kaki
jumlah reseptornya lebih sedikit dibandingkan reseptor pada kulit lengan ataupun
kulit tengkuk.
Pada percobaan adaptasi reseptor untuk stimulasi sentuhan pada lengan
tengah dilakukan 2 percobaan. Pada percobaan pertama (eki) terasa hingga 1,33
detik ( 1 koin ). Pada percobaan ke dua terasa hingga 2,9 detik ( 2 koin ). Pada
intan adaptasi reseptor untuk stimulasi sentuhan pada lengan bawah dilakukan 2
percobaan. Pada percobaan pertama terasa hingga 1,02 detik ( 1 koin ). Pada
percobaan ke dua terasa hingga 1,56 detik ( 2 koin ). Pada septy, percobaan
adaptasi reseptor untuk stimulasi sentuhan pada lengan atas dilakukan 2
percobaan. Pada percobaan pertama terasa hingga 1,05 detik ( 1 koin ). Pada
percobaan ke dua terasa hingga 1,58 detik ( 2 koin ). Apa bukti ini yang
menunjukkan bahwa reseptor sentuhan (reseptor Meisner) pada kulit tersebut
telah beradaptasi terhadap stimulus yang diberikan? Hal tersebut dapat kita
buktikan melalui percobaan adaptasi reseptor pada posisi lengan. Ketika logam
diletakkan pada kulit permukaan ventral lengan timbul sensasi sentuhan yang
segera hilang setelah beberapa detik kemudian. Setelah sensasi hilang,
diletakkan logam yang sama di atasnya ( 2 koin ) dan sensasi yang timbul lebih
cepat menghilang dibandingkan sensasi logam yang pertama. Adaptasi reseptor
ini dinamakan adaptasi sensori, yaitu suatu bentuk penyesuaian diri reseptor
tehadap adanya stimulus yang diberikan, sehingga stimulus yang diberikan
kembali akan lebih singkat untuk dirasakan. Adaptasi sensori ini berfungsi untuk
membantu kulit beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan.
Sebagai contoh, pada saat memegang suatu benda, kulit tidak akan merasa
sentuhan dan tekanan yang berlarut-larut sehingga membuat kita nyaman (tidak
terasa aneh). Dalam hal ini, reseptor yang berperan adalah reseptor Meisner
(reseptor sentuh) dan kemudian disusul oleh reseptor pacinian (reseptor tekanan).
Stimulus sentuh lebih cepat terasa dibanding dengan stimulus tekanan karena
Meisner terletak lebih atas dekat permukaan kulit daripada korpuskel pacinian
sehingga Meisner lebih cepat menerima stimulus.
Pada percobaan adaptasi reseptor untuk stimulasi suhu dilakukan oleh air hangat,
air dingin dan air ledeng. Pada saat melakukan oleh air hangat telunjuk sebelah
kiri setelah dimasukan kedalam air hangat jari terasa keras. Dan pada jari sebelah
kanan, jari masih beradaptasi lama – kelamaan terasa panas dan mengeras. Pada
saat jari telunjuk kanan dimasukan ke dalam air dingin jari terasa sedikit dingin
dan lama-lama mati rasa, kemudian jari yang sudah dimasukkan ke dalam air
dingin dimasukkan ke dalam air ledeng jari kanan terasa mula-mula sakit
kemudian tidak sakit dan mengeras serta normal. Pada saat jari kiri dimasukan
dalam air hangat, jari terasa mengeras dan perih, kemudian jari kiri dimasukan ke
dalam air biasa (ledeng), maka sensasi yang didapat adalah jari kiri tidak sakit
lama-lama normal. Biasanya setelah dimasukan kedalam baskom ke air biasa
(ledeng) tangan kanan akan terasa sedikit hangat dan tangan kiri akan terasa
dingin. Hal ini dikarenakan ada penambahan kalor pada jari kanan (dari dingin
sampai hangat) dan ada pengurangan kalor pada tangan kiri (dari hangat sampai
dingin). Kulit berfungsi sebagai thermoreseptor untuk mendeteksi rasa panas
yang disebut Ruffini’s dan untuk mendeteksi rasa dingin yang disebut End
Krause. Kita bisa memahami sensasi yang dirasakan oleh jari tangan kanan dan
kiri kita. Setelah 2 menit, jari tangan kanan yang dicelupkan ke dalam air dingin
lebih dahulu merasakan kebas (mati rasa) dan nyeri dibandingkan jari tangan kiri
yang dicelupkan ke dalam air hangat. Namun, sensasi suhu yang dirasakan oleh
jari tangan kiri lebih cepat terasa dibandingkan jari tangan kanan. Hal ini
disebabkan karena reseptor panas (ruffini) lebih cepat menerima stimulus
daripada reseptor dingin (Krause) dikarenakan letak reseptor panas yang lebih
dekat dengan permukaan kulit, sehingga rasa panas lebih dahulu terasa
dibandingkan rasa dingin. Ketika kedua jari dicelupkan ke dalam air biasa
(ledeng), pada awalnya kedua jari sudah tidak merasakan apapun. Hal ini
dikarenakan masih ada efek dari tindakan sebelumnya. Namun, setelah beberapa
waktu, jari yang awalnya dicelupkan air hangat akan merasakan dingin dan jari
yang dicelupkan ke air dingin akan merasakan hangat ketika dicelupkan ke air
biasa (ledeng) . Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan sensasi akibat suhu
yang dialami kedua jari sebelumnya dan tergantung pada cepatnya kulit
memperoleh atau melepas panas serta tergantung pada besar serta arah gradien
temperatur.
Pada saat melakukan percobaan nyeri acuan pada saat siku dalam air es
mula – mula terasa dingin , lama – kelamaan lokasi sensasi berubah ketelapak
tangan kemudian ada sedikit sensasi pada jari manis, jari tengah, dan jari
kelingking. Sensasi yang dirasakan di jari manis jari manis, jari tengah, dan jari
kelingking., ketika daerah siku diberikan stimulus nyeri merupakan peristiwa
referred pain atau nyeri acuan. Sensasi nyeri yang dirasakan di jari terjadi karena
adanya saraf ulnar (ulnar nerve) sebagai mediator (penghubung) yang mensarafi
jari tersebut, dan bagian dalam lengan melewati persendian siku. Sensasi nyeri
diterima oleh ujung-ujung saraf bebas pada daerah siku dan kemudian diteruskan
oleh saraf ulnar menuju jari tersebut. Contoh lain dari referred pain adalah rasa
nyeri pada daerah dada dan lengan kiri karena serangan jantung (heart attack)
dan rasa nyeri pada bahu kanan karena adanya gangguan patologis pada hati atau
empedu.
VIII. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. http://farmasiblogku.blogspot.com/2010/10/anatomi-kulit.html
diakses tanggal 29 April 2012
2. Kimball, W John.1983.Biologi. (Penerjemah: Siti Soetarni, Nawangsih
Sugiri) Bogor: Pernerbit Erlangga
3. Pearce,Evelyn C. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis.
Jakarta: Gramedia.