Kardiovaskular 2
Kelompok 4
1. Umi Hasanah B04160072 ( )
2. Ariqoh Amjady Anis B04160073 ( )
3. Rizaldi Mareta Yudha B04160074 ( )
4. Almalia Mayangfauni B04160075 ( )
5. Bagas Yusuf Fakhruddin B04160077 ( )
Tujuan
Dasar Teori
Sistem kardiovaskuler terdiri atas dua pompa serta saluran pembuluh darah
untuk menyampaikan darah ke jaringan tubuh. Sesuai dengan fungsinya
pembuluh-pembuluh darah terdiri atas aorta, arteria, arteriole, kapiler, venule, dan
vena. Arteri merupakan pembuluh darah yang berfungsi membawa darah
menjauhi jantung. Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat. Darah mengalir
dengan cepat pada arteri. Dinding arteri tersusun dari tiga lapisan, yaitu lapisan
terluar tunika adventisia yang terdiri dari jaringan ikat fibrosa, lapisan tengah
tunika media yang terdiri dari otot polos dan/atau serabut elastic, dan lapisan
dalam tunika intima yang berupa lapisan tipis yang terbentuk dari sel-sel
endothelial(Muis dan Murtala 2011).
Sedangkan vena memiliki fungsi yang berkebalikan dengan arteri yaitu
membawa darah menuju jantung. Tekanan pada sistem vena sangat rendah,
sehingga dinding vena sangat tipis. Namun vena mempunyai otot untuk
berkontraksi dan katup sehingga darah dapat dikendalikan berdasarkan kebutuhan
tubuh dan mencegah aliran balik(Muttaqin 2009). Selain arteri dan vena terdapat
pembuluh darah atriol dan venule yang merupakan penghubung antara arteri atau
vena dengan pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh
balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu
bercabang-cabang, dan akan berukuran semakin kecil jika semakin jauh dari
jantung. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis. Di sinilah terjadinya
pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi.
Dalam memompa dan menghisap darah otot otot jantung mengalami
kontraksi. Akibat kontraksi jantung sifat aliran darah dalam pembuluh darah
adalah terputus-putus. Kecepatan aliran darah juga terkait dengan diameter dari
pembuluh darah serta luas dari jaringan masing-masing pembuluh darah.
METODE
Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu, kodok sawah
(Fejervarya cancrivora), papan fiksasi yang berlubang, mikroskop, jarum pentul,
sonde, dan larutan asam cuka glasial.
Tata kerja
Hasil Pengamatan
Diapedesis
SIMPULAN
Pembuluh darah arteriol memiliki ciri: arah percabangan dari satu ke dua;
aliran yang terputus-putus dan sangat cepat; dinding pembuluh darah yang tebal
;dan diameter yang cukup besar. Pembuluh darah venule memilik ciri: arah
percabangan dari dua ke satu; aliran darah mulus dan cukup cepat; dinding
pembuluh darah cukup tebal; dan diameter yang besar. Pembuluh darah kapiler
memilik ciri: tidak bercabang; aliran darah mulus dan lambat; dinding pembuluh
darah tipis; dan diameter yang kecil.
Peradangan pembuluh darah ada dua: peradangan stasis yang ditandai
dengan berhentinya aliran darah namun sel darah tetap berada di dalam pembuluh
darah, dan peradangan diapedesis yang ditandai keluarnya sel darah dari
pembuluh darah
DAFTAR PUSTAKA