Anda di halaman 1dari 11

P E R C O B AAN 6

SISTEM REPRODUKSI
I.

TUJUAN
1. Dapat menjelaskan fungsi-fungsi organ yang terlibat dalam sistem reproduksi
manusia dan peranannya masing-masing
2. Dapat menjelaskan fungsi sistem reproduksi
3. Dapat menjelaskan mengapa harus mempelajari siklus estrus

II.

TEORI DASAR
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.
Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau
perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara
fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi
berhenti,tetapi makhluk tersebut masih dapat bertahan hidup. Organ reproduksi
membentuk apa yang dikenal dengan traktus genitalis,yang berhubungan dengan
traktus urinarius. Pada lelaki kedua traktus itu berhubungan erat. Pada perempuan
meskipun traktus genitalis dan urinarius berhubungan erat akan tetapi tidak
bersambung. Traktus genitalis wanita bersambung dengan rongga peritonium. Organ
perkembangbiakan wanita terletak dalam panggul kecil,organ laki-laki sebagian besar
diluar pelvis. Sistem reproduksi wanita (betina) terdiri atas dua ovarium, dua tuba
uterin, oviduk, uterus, vagina, dan gernetalis eksterna. Ovarium terdiri atas daerah
medulla yang mengandung pembuluh darah dan sedikit jaringan ikat longgar, dan
daerah korteks mengandung folikel-folikel yang mengandung oosit. Permukaan
ovarium dibatasi oleh selapis epitel pipih disebut sel germinitivum, yang dibawahnya
stroma membentuk lapisan padat disebut tunika albugenia. Ovarium mendapat
pendarahan dari arteri ovarika cabang dari aorta (Adnan, 2008).
Organ genetalia pada laki-laki yaitu
1. Penis, berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk menyalurkan
sperma dan air seni.
2.Glans, adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh
darah dan syaraf.
3. Foreskin (preputium), adalah kulit yang menutupi bagian glans. Sunat adalah suatu
kebiasaan di beberapa negara. Sunat dianjurkan karena memudahkan membersihan
penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi.
1

4.Kandung Kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari
ginjal (air seni).
5. Uretra (saluran kencing), yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani.
6.Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan
untuk menghidupi sperma.
7. Vesikula Seminalis, fungsinya adalah menampung sperma yang telah matang.
8.Vas Deferens (saluran sperma), yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari testis
menuju vesicle seminalis. Panjang Vas deferens sekitar 45 cm dengan diameter sekitar
2,5 mm.
9.Epidydimis, yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang
membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh oleh saluran-saluran
testis yang kecil akan berkumpul di Epidydimis.
10.Testis (pelir), berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan
bantuan testosteron. Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan sperma
membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada suhu tubuh.
11.Scrotum, adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipatlipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot-otot
polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu
testis agar relatif tetap.
12.

Tulang kemaluan, terletak di depan kandung kencing.Rambut kemaluan,

berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung menempel pada kulit
kemaluan.
Organ reproduksi pada wanita sering disebut vulva, mencakup semua organ yang
dapat terlihat dari luar, yaitu :
1. Mons Pubis / Mons Veneris bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan
lemak yang terletak di permukaan anterior simpisis pubis
2. Labia Mayora berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong
dan menonjol yang berasal

dari mons veneris dan berjalan kebawah dan ke

belakang yang mengelilingi labia minora. Homolog dengan skrotum pada laki laki
3. Labia Minora merupakan dua buah lipatan jaringan yang pipih dan
berwarna kemerahan yang labia terlihat jika mayora dibuka.

4. Clitoris merupakan suatu tanggul berbentuk silinder dan erektil yang erletak di
ujung superior vulva. Mengandung banyak urat urat saraf sensoris dan pembuluh
pembuluh darah.
5. Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua
labia minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh fourchet.Vestibulum memiliki
muara muara dari 6 buah lubang yaitu vagina, urethra, 2 muara kelenjar bartolini 2
muara kelenjar skene.
6.Ostiumurethra

walaupun

bukan

merupakan

sistem

reproduksi

sejati,

namun dimasukkan ke dalam bagian ini karana letaknya menyatu dengan vulva.
7. Ostium vagina adalah Liang vagina sangat bervariasi bentuk dan ukurannya. Pada
gadis, kebanyakan vagina tertutup sama sekali oleh labia minora dan jika dibuka,
terlihat hampir seluruhnya tertutup oleh himen.
8. Himen Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina.
9. Perinium Adalah daerah muskular yang dititupi kulit antara introitus vagina
dan anus.
Sperma merupakan sel kelamin jantan. Sel ini terdiri atas bagian kepala,
badan, dan ekor. Ekor sperma membantu pergerakan sperma. Pada setiap kali
penyemburan sperma dalam setiap setimeter kubik, terdapat sekitar 100 juta sel.
Sperma yang menyembur ke dalam vagina pada saat berhubungan seksual bergerak
secara mandiri, masuk ke dalam tuba fallopi. Di bagian inilah terjadi fertilisasi. Ekor
sperma terputus pada saat fertilisasi (Lyndon dkk ,2008).
Setelah pembentukn tubulus seminiferus, sperma masuk ke seminiferus
selama 18 jam sampai 10 hari hingga mengalami proses pematangan. Epididimid
menyekresi cairan yang mengandung hormone, enzim, dan gizi yang sangat penting
dalam proses pematangan sperma. Sebagian besar pada vas deferens dan sebagian
kecil di dalam epididimis (Syaifuddin ,2006).
Spermatozoa atau sperma dihasilkan oleh oleh testis melalui proses yang
disebur spermatogenesis. Sperma pertama kali dilepaskan pada saat pubertas.
Spermatozoid terdiri atas bagian kepala, bagian tengah, dna bagian ekor yang berupa
falgel panjang. Jumlah sperma pada setiap jenis mahluk hidup selalu lebih banyak
dibandingkan dengan sel telur. Sperma umumnya bersifat motil. Pada manusia,
volume ejakulasi yang dianggap normal adalah kurang lebih 3.5 ml dengan kepadatan
100juta/ml. laju pergerakan sperma bergantung pada beberapa factor antara lain jenis
3

medium dan tipe sperma. Pada medium yang sama misalnya vagina, laju pergerakan
sperma skitar 0.5 mm/menit, sedangkan pada medium alkalis seperti pada uterus laju
pergerakan sperma berkisar 2-3 mm/menit. Umumnya sperma X kurang aktif bila
dibandingkan dengan sperma Y. lama hidup sperma manusia dalam saluran kelamin
wanita berkisar 3-4 hari (Adnan, 2008).
Spermatozoid akan berenang menuju ovum untuk dibuahi. Saat spermatozoid
bertemu ovum, terjadilah proses pembuahan atau fertilisasi yang menghasilkan zigot
diploid (2n) (Pipit Pitriana dkk ,2008).
Jaringan ovarium disebut stroma, mengandung serat jaringan ikat, otot polos,
dan pembuluh darah yang bergulung-gulung banyak kali.
Badan ovarium terdiri dari dua daerah:
-

Cortex

Medulla
Cortex langsung di sebelah dalam tunica albuginea, menyelaputi medulla.

Dalam stroma cortex banyak sekali folikel. Folikel itu terdiri dari oosit yang
diselaputi sel-sel folikel. Jumlah folikel itu ada sekitar 2 juta butir waktu bayi lahir,
dan menjelang akil balig dan waktu itumulai tumbuh, jumlahnya susut menjadi sekitar
300.000 butir saja lagi. Jumlah ini susut terus menerus sampai kegiatan ovarium untuk
menghasilkan ovum berhenti. Proses penyusutan folikel itu disebut atresia,
berdegenerasi lalu diserap kembali oleh stroma. Ada tiga macam folikel dikortex
yaitu:
-

Folikel muda

Folikel tumbuh

Folikel matang (Wildan Y , 1994).


Pada hewan betina yang dewasa seksual dikenal adanya siklus reproduksi.

Siklus reproduksi adalah siklus seksual yang terdapat pada individu betina dewasa
seksual dan tidak hamil yang meliputi perubahan-perubahan siklik pada organ-organ
reproduksi tertentu misalnya ovarium, uterus, dan vagina di bawah pengendalian
hormon reproduksi. Siklus reproduksi meliputi antara

lain siklus esterus, siklus

ovarium, dan siklus menstruasi (Adnan, 2010).


Pada kebanyakan vertebrata dengan pengecualian primata, kemauan menerima
hewan-hewan jantan terbatas selama masa yang disebut estrus atau berahi. Selama
estrus, hewan-hewan betina secara fisiologis dan psikologis dipersiapkan untuk
menerima hewan-hewan jantan, dan perubahan-perubahan struktural terjadi di dalam
4

organ assesori seks betina. Hewan-hewan monoestrus menyelesaikan satu siklus


estrus setiap tahun, sedangkan hewan-hewan poliestrus menyelesaikan dua atau lebih
siklus estrus setiap tahun apabila tidak diganggu dengan kehamilan (Adnan, 2010).
Siklus estrus adalah siklus reproduksi yang berlangsung pada hewan non
primata betina dewasa seksual yang tidak hamil. Pada mencit, siklus estrus terdiri atas
beberapa fase utama adalah fase diestrus, fase proestrus, fase estrus, dan fase
metestrus (Adnan , 2010) .
1. Fase diestrus, adalah fase yang ditandai dengan adanya sel-sel epitel berinti dalam
jumlah yang sangat sedikit dan leukosit dalam jumlah yang sangat banyak. Lamanya
fase ini kurang lebih 55 jam (Billet dan Wild, 1975).
2. Fase proestrus, adalah fase yang ditandai dengan adanya sel-sel epitel berinti
berbentuk bulat, leukosit tidak ada atau sangat sedikit. Lamanya fase ini kurang lebih
18 jam (Billet dan Wild, 1975).
3. Fase estrus, adalah fase yang ditandai dengan adanya sel-sel epitel menanduk yang
sangat banyak, dan beberapa sel epitel dengan inti yang berdegenerasi. Lamanya fase
ini kurang lebih 25 jam (Billet dan Wild, 1975).
4. Fase metestrus adalah fase yang ditandai dengan adanya sel-sel epitel menanduk
dan leukosit yang banyak. Lamanya fase ini kurang lebih 8 jam (Billet dan Wild,
1975).

III.

ALAT DAN BAHAN


Alat
Alat bedah
Papan bedah
Tali
Gambar-gambar anatomi sistem reproduksi

Bahan
Larutan NaCL fisiologis 0,9 %
Metanol
Metilen biru dalam etanol (1:1000)

manusia
Mikroskop
Kaca objek
Pipet tetes
IV.

PROSEDUR
A. Anatomi sistem reproduksi
a) Sistem Reproduksi Tikus
1 ekor tikus jantan dan betina di bedah

Amati organ-organ yang terlibat dalam sistem reproduksi


b) Sistem Reproduksi Manusia

Sistem Reproduksi Laki-laki


Berdasarkan literatur , di pelajari organ-organ yang terlibat dalam sistem
reproduksi laki-laki, serta fungsi masing-masing organ

Sistem Reproduksi Perempuan


Berdasarkan literatur , di pelajari organ-organ yang terlibat dalam sistem
reproduksi perempuan, serta fungsi masing-masing organ.

B. Fisiologi Sistem Reproduksi


Pembuatan apusan :
Vagina tikus dibilas beberapa kali dengan menggunakan pipet tetes yang berisi
NaCL fisiologis

Ditempatkan dua tetes suspensi cairan vagina secara terpisah diatas kaca objek

Biarkan kering di udara

Di fiksasi 3 menit dengan metanol, sisa metanol dibuang

Di warnai dengan metilen biru selama 2 menit


D

Dibilas dengan air selama 1 menit

Apusan siap diamati

Di amati pula kemungkinan adanya sperma jika hewan tersebut sebelumnya telah
berkopulasi

V.

HASIL PENGAMATAN
Dari hasil pengamatan mikroskop terdapat :
Sel leukosit = biru muda kecil
Sel epitel berinti = biru muda ditengahnya ada biru tua
Sel tanduk = biru tidak ada pinggiran
Sel tanduk = 6

L= Leukosit = 396

N= Sel epitel berinti = 31

VI.

PEMBAHASAN
Pada kesempatan ini praktikan akan membahas sistem reproduksi. Sistem
reproduksi yaitu sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari
testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan
merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital
bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi berhenti,tetapi makhluk
7

tersebut masih dapat bertahan hidup. Organ reproduksi membentuk apa yang dikenal
dengan traktus genitalis,yang berhubungan dengan traktus urinarius.
Sistem reproduksi pada tikus Betina tersusun atas sepasang ovarium yang
berisi sel-sel telur tikus. Kemudian setelah ovarium, terdapat saluran yang
menghubungkan ovarium dengan uterus, yakni oviduct atau tubafallopi yang menjadi
jalan keluar sel telur menuju uterus
Pada percobaan sistem reproduksi pada tikus. Dengan melakukan pengamatan
pada sel-sel apusan vagina tikus betina, dapat diketahui tahapan siklus estrus atau
perubahan siklik yang terjadi pada sistem reproduksi hewan betina yang tidak hamil.
Vaginal smear menggunakan daerah vagina sebagai daerah identifikasi. Mukosa
vagina diambil untuk bahan identifikasi. Sel epitel dan leukosit terdapat dalam
mukosa vagina. Identifikasi bentuk sel epitel dan leukosit dapat menunjukkan fase
dalam siklus estrus (Storer, 1961).
Preparat

apusan

vagina

dibuat

dengan

cara

memasukkan

larutan

NaClfisiologis ke dalam vagina mencit. Larutan NaCl fisiologis ini akan membawa
sel-sel pada lapisan mucus dalam vagina. Lapisan mucus ini dapat terlihat ketika
larutan fisiologis berwarna keruh. NaCl digunakan untuk mempertahankan bentuk sel
karena NaCL menggantikan cairan dalam sel. Bagian dari lapisan mucus yang
terbawa larutan NaCl fisiologis ini kemudian diteteskan pada kaca preparat dan
diwarnai dengan metilen blue. Metylen blue (bersifat basa) memberikan warna pada
sel, cairan sel bersifat asam sehingga metylen blue dapat mewarnai sel atau
pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel-sel yang bisanya transparan dan sulit
dilihat di bawah mikroskop. Selanjutnya dikeringkan dan dibasuh dengan air
kemudian diamati dengan mikroskop. Fungsi dari pengeringan adalah agar dapat di
amati jelas dengan mikroskop. Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop tampak
gambar sel epitel berinti, sel epitel menanduk dan lekosit, yang jumlahnya dapat
menentukan tahap reproduksi mencit. Sehingga penampakan sel-sel dalam apusan
vagina dapat menentukan tahapan reproduksi dari mencit.
Dari hasil yang di dapat di mikroskop apusan vagina menunjukkan hasil yang
bervariasi sepanjang siklus estrus, terdiri dari sel epitel berinti, sel bertanduk dan sel
leukosit. Siklus Estrus adalah fase penerimaan seksual betina. Disini betina akan lebih
selektivitas terhadap pasangan dan daya tarik meningkat. Dimana tahapan siklus
estrus meliputi:
8

Diestrus (apabila terdapat epitel berinti , Leukosit dan Lendir dalam

apusan vagina),
Proestrus (apabila terdapat epitel berinti dalam apusan vagina),
Estrus awal (apabila terdapat epitel berinti sangat banyak),
Estrus akhir (apabila terdapat sel-sel tanduk sangat banyak,
Metestrus (apabila terdapat sel tanduk , dan leukosit).

Dari hasil pengamatan, pada preparat yang dibuat ditemukan ketiga komponen
dalam apusan vagina, yakni: Epitel berinti berjumlah 31, sel tanduk berjumlah 6 dan
Leukosit 396 sehingga dapat dinyatakan bahwa siklus estrus pada tikus betina yang
diamati merupakan tahapan siklus estrus peralihan dari Metestrus menuju Diestrus. Pada
Mencit, siklus Estrus terjadi selama 4-5 hari. Adanya sel tanduk untuk melindungi vagina
dari gesekan, sel leukosit sebagai pertahanan adanya benda asing. Siklus Estrus
dipengaruhi oleh hipofisis, hipothalamus dan ovarium yang mensekresikan hormon seks.
Tahap Metestrus merupakan tahapan dimana korpus luteum mulai berdegenerasi dan
endometrium rahim meluruh. Tahap Diestrus merupakan tahapan dimana banyak terdapat
folikel-folikel muda dan dengan dinding endometrium yang tipis. Tahap Proestrus
merupakan tahapan dimana banyak dijumpai folikel yang tumbuh dengan dinding
endometrium yang mulai menebal. Sedangkan Tahap Estrus awal dan Estrus akhir
merupakan tahapan dimana pada ovarium terjadi ovulasi dengan dinding endometrium
bergranular dan membengkak maksimal.

VII.

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum didapat bahwa organ-organ yang terlibat dalam sistem
reproduksi manusia yaitu sistem reproduksi pada pria organ yang terlibat adalah
testis, epididymis, vas deferens, vesikula seminalis, saluran ejakulasi, uretra,
kelenjar prostat, kelenjar bulbouretra dan penis. Sedangkan organ reproduksi

pada wanita yaitu ovarium, tuba falopii (saluran telur), uterus(rahim), dan vagina.
Sistem reproduksi berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup atau kelestarian

suatu spesies.
Manfaat mengetahui siklus estrus adalah untuk mengetahui suatu periode secara
psikologis maupun fisiologis pada hewan betina yang bersedia menerima
9

pejantan untuk kopulasi. Siklus estrus dibagi menjadi beberapa fase yang dapat
dibedakan dengan jelas yang disebut proestrus, estrus, metestrus dan diestrus.
Dari hasil pengamatan pembuatan apusan terlihat pada mikroskop adanya sel
tanduk, sel leukosit dan epitel berinti dan terlihat fase metetrus menuju diestrus
bahwa tikus betina belum bersedia menerima pejantan,tanda-tanda betina
menerima pejantan adalah vagina berwarna pink kemrahan dan lebih besar dari
vagina tikus betina yg belum menerima pejantan.

VIII.

DAFTAR PUSTAKA
1. Adnan, (2012). Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar : Jurusan
Biologi FMIPA UNM.
2. Adnan, (2008). Fisiologi Manusia . Jakarta: EGC
3. Lyndo, dkk. (2008). Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis. Tangerang: Bima
Aksara
4. Campbell, dkk. (2004). Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
5. Pitriana Pipit, dkk. (2008). Bioekspo. Solo: Jatra Grafic
6. Syaifuddin, (2006). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
EGC
7. Yatim Wildan, (1994). Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito

10

11

Anda mungkin juga menyukai