Anda di halaman 1dari 38

nurmawita

(1001071)

PERCOBAAN II
SISTEM SARAF

I.

Tujuan Percobaan
1. Mempelajari struktur sel-sel dan jaringan yang menyusun sistem saraf;
2. Mengamati anatomi otak dan selaputnya serta mengenal fungsi otak;
3. Memepelajari lokasi dab fungsi saraf-saraf cranial;
4. Mengamati anatomi tulang belakang dan sarafnya serta mengenal beberapa
refleks pada manusia;
5. Mempelajari struktur dan fungsi sistem saraf otonom.

II.

Tinjauan Pustaka
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta
terdiri terutama dari jaringan saraf. Sistem persarafan merupakan salah satu organ
yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapi dalam organisasi dan
koordinasi kegiatan tubuh.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara
reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya
yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam
tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap
rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.

Fungsi sistem saraf yaitu : (1). Mendeteksi perubahan dan merasakan sensasi;
(2). Menghantarkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain;

(3).

Mengolah informasi sehingga dapat digunakan segera atau menyimpannya untuk


1

nurmawita
(1001071)

masa mendatang sehingga menjadi jelas artinya pada pikiran. Sistem saraf dibedakan
atas 2 divisi anatomi yaitu :
1.

Sistem saraf pusat (sentral), terbagi atas:


a. Otak;
b. Sumsum tulang belakang(medula spinalis).

2.

Sistem saraf perifer (tepi) terdiri atas:


a. Divisi Aferen, membawa informasi ke SSP (memberitahu SSP mengenai

lingkungan eksternal dan aktivitas-aktivitas internal yang diatur oleh SSP.


b. Divisi Eferen, informasi dari SSP disalurkan melalui divisi eferen ke organ
efektor (otot atau kelenjar yg melaksanakan perintah untuk menimbulkan efek
yg diinginkan), terbagi atas: -Sistem saraf somatik, yg terdiri dari serat-serat
neuron motorik yg mempersarafi otot-otot rangka; -Sistem saraf otonom, yg
mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar, terbagi atas :
1. Sistem saraf simpatis.
2. Sistem saraf Parasimpatis.
Sel saraf menurut bentuk dan fungsinya terbagi atas :
1.

Sel saraf sensoris (neuron aferen)


Bentuknya berbeda dari neuron aferen dan interneuron, di ujung perifernya

terdapat reseptor sensorik yang menghasilkan potensial aksi sebagai respon terhadap
rangsangan spesifik.
Sel saraf ini menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem saraf pusat,
dendritnya berhubungan dengan reseptor(penerima rangsangan ) dan ujung aksonnya
berhubungan dengan sel saraf asosiasi.

Klasifikasi reseptor sensoris menurut jenis stimulusnya yaitu :

Mekanoreseptor mendeteksi stimulus mekanis seperti nyeri, suara, raba;


2

nurmawita
(1001071)

Termoreseptor mendeteksi perubahan temperatur seperti panas dan dingin;

Nosiseptor mendeteksi kerusakan jaringan baik fisik maupun mekanik seperi


nyeri;

Elektromaknetik reseptor mendeteksi cahaya yang masuk ke mata seperti warna,


cahaya;

Khemoreseptor mendeteksi pengecapan, penciuman, kadar O2 dan CO2.

2.

Sel saraf motoris


Sel saraf ini mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot/skelet yang

hasilnya berupa tanggapan terhadap rangsangan. Badan sel saraf berada di sistem saraf
pusat dan dendritnya berhubungan dengan akson sel saraf asosiasi dan aksonnya
berhubungan dengan efektor (bagian motoris yang menghantarkan sinyal ke
otot/skelet).
Aktivitas sistem motoris tergantung dari aktivitas neuron motoris pada medula
spinalis. Input yang masuk ke neuron motorik menyebabkan 3 kegiatan dasar motorik
yaitu :
a. Aktivitas volunter (di bawah kemauan);
b. Penyesuaian posisi untuk suatu gerakan tubuh yang stabil;
c. Koordinasi kerja dari berbagai otot untuk membuat gerakan yang tepat dan
mulus.
3.

Sel saraf intermedit/Asosiasi (Interneuron)


Ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik

dan motorik atau menyampaikan informasi keinterneuron lainnya. Beberapa


interneuron dalam otak terkait dengan fungsi berfikir, belajar dan mengingat.

Sel saraf ini terbagi 2 yaitu :


a. Sel saraf ajustor yaitu menghubungkan sel saraf sensoris dan motoris;
3

nurmawita
(1001071)

b. Sel saraf konektor yaitu untuk menghubungkan neuron yang satu dengan neuron
yang lainnya.
Sel Neuroglial
Biasa disebut glia yg merupaka sel penunjang tambahan pada SSP yg berfungsi
sebagai jaringan ikat. Sel glial dapat mengalami mitosis selama rentang kehidupannya
dan bertanggungjawab atas terjadinya tumor system saraf.
IMPULS SARAF
Terjadinya impuls listrik pada saraf sama dengan impuls listrik yg dibangkitkan
dalam serabut otot. Sebuah neuron yg tdk membawa impuls dikatakan dalam keadaan
polarisasi, dimana ion Na+ lebih banyak diluar sel dan ion K + dan ion negative lain
lebih banyak dalam sel.
Suatu rangsangan (ex: neurotransmiter) membuat membrane lebih permeable
terhadap ion Na+ yang akan masuk ke dalam sel, keadaan ini menyebabkan
depolarisasi dimana sisi luar akan bermuatan negative dan sisi dalam bermuatan
positif. Segera setelah depolarisasi terjadi, membrane neuron menjadi lebih permeable
terhadap ion K+, yang akan segera keluar dari sel. Keadaan ini memperbaiki muatan
positif diluar sel dan muatan negatif di dalam sel, yang disebut repolarisasi.
Kemudian pompa atrium dan kalium mengmbalikan Na+ keluar dan ion K+ ke
dalam, dan neuron sekarang siap merespon stimulus lain dan menghantarkan impuls
lain. Sebuah potensial aksi dalam merespon stimulus berlangsung sangat cepat dan
dapat diukur dalam hitungan milidetik. Sebuah neuron tunggal mampu meghantarkan
ratusan impuls setiap detik.

nurmawita
(1001071)

SISTEM SARAF PUSAT

Merupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk seluruh
alat tubuh, terletak di dalam rongga tengkorak (Kranium) yang dibungkus oleh selaput
otak yang kuat. Otak terdiri dari 3 bagian besar yaitu:
1.

Otak Besar (serebrum)


Merupakan bagian terluas dan terbesar dari otak, bentuk telur dan mengisi

penuh bagian atas rongga tengkorak. Adapun fungsi serebrum yaitu : untuk pusat
pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkenaan dengan kepandaian(Intelegensi),
ingatan(memori), kesadaran, pusat menangis, keinginan buang air besar maupun kecil.
Antara bagian tengah dan belakang merupakan pusat perkembangan kecerdasan,
ingatan, kemauan dan sikap.
Terdiri atas:

Lobus frontalis (depan), sebagai area motorik yang membangkitkan impuls


untuk pergerakan volunter. Area motorik kiri mengatur pergeakan sisi kanan
tubuh dan sebalikya.

Lobus oksipital (belakang) untuk pusat penglihatan.

Lobus temporal (samping) untuk pusat pendengaran.

Lobus parietal (tengah) untuk pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas,
dingin, sentuhan, tekanan.

nurmawita
(1001071)

2.

Batang otak (Truncus serebri) terdiri dari :

a.

Diensephalon
Merupakan bagian batang otak paling atas,terdapat di antara serebrum dan

mesensephalon. Adapun fungsinya yaitu :

Vasokonstriksi yaitu mengecilkan pembuluh darah;

Respiratori;

Mengontrol kegiatan refleks;

Membantu pekerjaan jantung.

b.

Mesensephalon (Otak tengah)


Terletak diantara pons dan Diensephalon. Di depan otak tengah ada talamus dan

hipotalamus, fungsinya:

Menjaga tetap tegak dan mempertahankan keseimbangan;

Membantu pigmen mata dan mengangkat kelopak mata;

Memutar mata dan pusat pergerakan mata.

nurmawita
(1001071)

c.

Pons varoli
Terletak antara Medula oblongata dan mesensephalon. Adapun fungsinya:

Penghubung antara serebrum dan medula oblongata.

pencernaan

Pusat

saraf

N.Trigeminus,

N.Optalmicus,N.Maxillaris

dan

N.Mandibularis.

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri
dan kanan.

d.

Medula oblongata
Merupakan bagian otak paling bawah, menghubungkan pons varoli dengan

medula spinalis. Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari
medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan,
refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Adapun fungsinya yaitu:

Mengontrol kerja jantung;

Vasokonstriksi;

Pusat pernafasan;

Mengontrol kegiatan refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

3.

Otak kecil (Serebelum)


Terletak di bagian bawah dan belakang tengkorak dipisahkan dengan cerebrum,

diatas medula oblangata. Adapun fungsinya yaitu :

Pusat keseimbangan;

Mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik;


7

nurmawita
(1001071)

Menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh.


Talamus. Pusat pengatur sensoris untuk serabut aferen dari medula spinalis ke

serebrum.
Hipotalamus

Berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yg melakukan fungsi


vegetative penting untuk kehidupan seperti pengaturan frekuensi jantung, TD,
Suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas
seksual.

Sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan
kemarahan.

Memproduksi hormone yg mengatur pelepasan atau inhibisi hormion kelenjar


hipofisis, sehingga mempengaruhi keseluruhan system endokrin.

4.

Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)


Merupakan bagian SSP yang terletak di dalam canalis cervikalis bersama
ganglion radix pos yang terdapat pada setiap toramen intervertebralis terletak

berpasangan kiri dan kanan. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang
tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu
dan berwarna kelabu.
Ada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap
yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang
melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui
tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf
penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan
akan menghantarkannya ke saraf motor.
8

nurmawita
(1001071)

Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf
membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan
saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak
merupakan saluran desenden.
Dalam medula spinalis keluar 31 pasang saraf, yang terdiri dari saraf sensoris
somatis, motoris somatis, dan motorik otonom, dan terdiri dari :
a.

Servikal berjumlah 8 pasang.

b.

Torakal berjumlah 12 pasang.

c.

Lumbal berjumlah 5 pasang.

d.

Sakral berjumlah 5 pasang.

e.

Koksigeal berjumlah 1 pasang.


Fungsi sumsum tulang belakang adalah :

Penghubung impuls dari dan ke otak.

Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di kornu anterior.

Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.

Organ ini mengurus persyarafan tubuh, anggota badan dan bagian kepala.

Cairan serebrospinal

Terdapat pada ruang subaraknoid yang mengisi ventrikel dalam otak yang
terletak antara araknoid dan piameter.

Lapisan pelindung otak (piameter, araknoid dan durameter).

Menyerupai plasma dan cairan interstisial tapi tidak mengandung protein.

Fungsinya:

Sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis.

Sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan otak serta
medulla spinalis.
9

nurmawita
(1001071)

SISTEM SARAF TEPI (Perifer)


Sistem saraf perifer mempunyai 2 subdivisi fungsional utama yaitu sistem
somatik dan otonom. Eferen somatik dipengaruhi oleh kesadaran yang mengatur
fungsi-fungsi seperti kontraksi otot untuk memindahkan suatu benda, sedangkan
sistem otonom tidak dipengaruhi oleh kesadaran dalam mengatur kebutuhan tubuh
sehari-hari, sistem saraf otonom terutama terdiri atas saraf motorik visera (eferen)
yang menginversi otot polos organ visera, otot jantung, pembuluh darah dan kelenjar
eksokrin.

Sistem saraf tepi terdiri dari :

12 pasang saraf serabut otak ( saraf cranial ) yang terdiri dari 3 pasang saraf
sensorik, 5 pasang saraf motorik dan 4 pasang saraf gabungan.

31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( saraf spinal ) yang terdiri dari 8
pasang saraf leher,12 pasang saraf punggung,5 pasang saraf pinggang, 5 pasang
saraf pinggul dan 1 pasang saraf ekor.

SUSUNAN SARAF SOMATIK


Adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur
aktivitas otot sadar atau serat lintang yang bekerja secara volunter (sadar). Contohnya
gerakan mengambil barang.
SISTEM SARAF TAK SADAR ( OTONOM )
Sistem saraf otonom bersama-sama dengan sistem endokrin mengkoordinasi
pengaturan dan integrasi fungsi-fungsi tubuh.
10

nurmawita
(1001071)

Sistem saraf mengirimkan sinyal pada jaringan targetnya melalui transmisi


impuls listrik secara cepat melalui serabut-serabut saraf yang berakhir pada organ
efektor dan efek khusus akan timbul sebagai akibat pelepasan substansi neuromediator
(Neurotransmiter).

Neurotransmitor adalah suatu penandaan kimiawi antar sel yang berfungsi


sebagai komunikasi antar sel saraf dan antara sel saraf dengan organ efektor.
Neurotransmiter adalah senyawa yang disintesa, disimpan dalam saraf tempat dia
bekerja, sekresinya bergantung pada adanya ion kalsium dan diatur melalui
fosforilasi protein sinapsis. Menyebar secara cepat sepanjang celah sinaps antara
ujung neuron dan berikatan dengan reseptor spesifik pada sel target ( pasca sinaps).
Adapun jenis-jenis neurotransmiter yaitu :
1.

Acetylcolin
Bersifat inhibisi melalui susunan saraf parasimpatis.

2.

Norepinefrin dan epinefrin


Bersifat inhibisi melalui susunan saraf simpatis.

3.

Dopamin
Terdapat di ganglia otonom dan bagian otak seperti substansi nigra,dopamin
menyebabkan vasodilatasi, relaksasi saluran cerna, meningkatkan sekresi kelenjar
ludah (salivas) dan sekresi insulin.

4.

Serotonin
Terdapat di saluran cerna,di SSP yaitu di medula spinalis dan hipotalamus,
fungsinya menghambat impuls nyeri dan mengatur perasaan seseorang.

5.

Asam gamma aminobutirat(GABA)


Bersifat inhibisi pada otak, medulla spinalis dan retina, berperan dalam
mekanisme kerja obat hipnotif-sedatif dan psikotropik pada penyakit epilepsi.

6.

Histamin.

7.

Prostaglandin.
11

nurmawita
(1001071)

8.

Asam glutamat.
SSO memiliki 2 devisi yaitu sistem simpatis dan sistem parasimpatis:
Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medula spinalis,

memiliki neurotransmiter norefinefrin/Adrenalin shg disebut juga saraf adrenergik,


fungsinya mempertahankan derajat keaktifan (menjaga tonus vaskuler), memberi
respon pada situasi stres seperti: trauma, ketakutan, hipoglikemi, kediginanan, latihan.
Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medula spinalis,
neurotransmiternya yaitu asetilkolin sehingga disebut juga saraf kolinergik, fungsinya
menjaga fungsi tubuh esensial seperti proses dan pengurangan zat-zat sisa.
DAFTAR ISTILAH
Neuron

Sel saraf mengandung prosesus yang sangat banyak yang


disebut serabut saraf.

Saraf

Kumpulan prosesus sel saraf(serabut) yang terletak di luar


SSP.

Ganglion

Kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP


dalam saraf perifer.

Akson

Suatu prosesus tunggal, lebih tipis dan panjang dari dendrit.

Dendrit

Perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek,


serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.

Aferen

Neuron yang membawa informasi dari perifer ke SSP.

Eferen

Neuron yang membawa sinyal dari otak dan medula spinalis


ke jaringan tepi.

Neurotransmiter

Substansi kimia khusus yang sebagai penghubung komunikasi


antar sel saraf dan antara sel saraf dengan efektor.

Sinaps

Penghubung tempat berlangsungnya pemindahan impuls dari


ujung akson suatu neuron ke neuron lain /ke otot/kelenjar.

Potensial aksi

Depolarisasi yg diikuti oleh repolarisasi.


12

nurmawita
(1001071)

REFLEKS-REFLEKS FISIOLOGIS
Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Ada
dua jenis refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar, yaitu refleks built-in yang
tidak perlu dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada benda asing yang masuk;
dan refleks didapat atau refleks terkondisi, yang terjadi ketika belajar dan berlatih,
misalnya seorang pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu di kertas
partitur. Jalur jalur saraf saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks
dikenal sebagai lengkung refleks.
Refleks sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi
nervus, dan koordinasi tubuh. Dari refleks atau respon yang diberikan oleh anggota
tubuh ketika sesuatu mengenainya dapat diketahui normal tidaknya fungsi dalam
tubuh. Oleh karena itu, pelaksanaan praktikum ini sangat penting agar diketahui
bagaimana cara memeriksa refleks fisiologis yang ada pada manusia.
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi
tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan
panjang,yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah
oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf
motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan
gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.
Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai
dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat
saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam
otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu
otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.
13

nurmawita
(1001071)

Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi)
berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada
sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam
sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut. Unit dasar setiap kegiatan reflex
terpadu adalah lengkung reflex.
Lengkung reflex ini terdiri dari alat indra, serat saraf aferen, satu atau lebih
sinaps yang terdapat di susunan saraf pusat atau di ganglion simpatis, serat saraf
eferen, dan efektor. Pada mamalia, hubungan (sinaps) antara neuron somatil aferen
dan eferen biasanya terdapat di otak atau medulla spinalis. Serat neuron aferen masuk
susunan saraf pusat melalui radiks dorsalis medulla spinalis atau melalui nervus
kranialis, sedangkan badan selnya akan terdapat di ganglion-ganglion homolog nervi
kranialis atau melalui nervus cranial yang sesuai.
III.

IV.

Bahan dan Alat


A. ANATOMI
Alat dan Bahan yang dipakai
- Atlas sabota;
- Pustaka/literatur pendukung.
B. FISIOLOGI
a. Bahan yang dipakai
- 2 ekor katak hidup; salah satu dijadikan sebagai kontrol
- Asam asetat 2%;
- Aquades.
b. Alat yang dipergunakan
- Gunting bedah;
Benang jagung pengikat;
- Pinset;
Jarum;
- Pisau bedah;
Wadah plastik;
- Statif;
Stopwatch;
- Perkusor;
Prosedur Percobaan
A. Anatomi
a. Gambarkan anatomi dari sel saraf. Lengkapi dan tunjukkan bagian-bagian
ini:
Neurilema, nodus ranvier, badan nissel, akson, dendrit, selubung myielin,
inti sel schwann, neurofibril, dll.
14

nurmawita
(1001071)

b.
c.
d.
e.

Gambarkan jenis-jenis sel saraf, lengkapi dan tunjukkan bagian-bagiannya.


Gambarkan organisasi saraf dan tunjukkan bagian-bagiannya.
Gambarkan akson dan neurilemma dan tunjukkan bagian-bagiannya.
Otak
1. Gambarkan otak besar dan batang otak serta tunjukkan pada gambar
bagian-bagiannya.
2. Amati penampang midsagital otak. Tunjukkan bagian-bagian otak pada
gambar.
3. Gambarkan meninges dan tunjukkan bagian-bagiannya pada gambar.
4. Gambarkan penampang frontal otak besar dan letak ganglia basal.

Tunjukkan bagian-bagiannya pada gambar.


f. Tulang belakang dan saraf-sarafnya
1. Amati gambar spinalis chordata dan saraf spinal. Gambarkan dan
tunjukkan pada gambar bagian-bagiannya.
2. Bagian-bagian saraf spinal. Gambarkan dan tunjukkan bagian-bagian
saraf spinal tersebut.
g. Saraf cranial : pelajari distribusi saraf cranial, sebutkan dan lokasikan
macam-macam saraf cranial tersebut.
h. Nyatakan hasil pengamatan pada tabel.

i. Saraf otonom
1. Gambarkan refleks somatik dna refleks otonom.
2. Pelajari langsung refleks yang berlangsung pada kedua gambar tersebut.
3. Nyatakan bagian-bagiannya yang terlihat dan beri arah lengkung refleks
tersebut.
B. FISIOLOGI
1. Otak
a. Ambil katak sehat dan letakkan didalam wadah plastic.
b. Amati aktivitas spontannya, seperti:
15

nurmawita
(1001071)

- pernapasan
- gerak melompat
- posisi kepala
- gerak buka tutup mata.
c. Catat kesetimbangan katak pada berbagai kemringan wadah plastik.
d. Letakkan katak terlentang dan amati bagaimana ia akan memberikan tubuhnya
(refleks membalik) yang sering disebut righting refleks.
e. Gantung katak tersebut pada statif dengan mengikat kedua kaki depannya. Jepit
salah satu jarinya dengan pinset dan amati adanya refleks penarikan kaki.
f. Isi wadah plastik dengan air hingga setengah penuh, letakkan katak didalamnya
dan amati gerakannya pada waktu berenang.
g. Setelah selesai seluruh pengamatan diatas, rusakkan otak katak ini dengan cara
melewatkan jarum melalui foramen magnum ke dalam otak dan gerakan jarum
tersebut ke kiri dan ke kanan. Dengan cara ini diperoleh hewan refleks (spinal
animal).
h. Lakukan sekali lagi pengamatan b sampai f terhadap hewan refleks ini.
i. Kini basahi dada dan paha katak ini dengan asam asetat 2%. Perhatikan apakah
katak berusaha untuk menghilangkan asam tersebut dengan anggota badannya.
j. Bersihkan asam yang tertinggal.
k. Selanjutnya masukkan jarum ke saluran vertebrata, mulai ari tengkuk. Dengan
cara ini seluruh sistem saraf hewan dirusak.
l. Lakukan lagi pengamatan b-f terhadap hewan tersebut.
m. Ambil katak yang sehat (sebagai kontrol) tadi. Bungkus tubuh katak dengan
sehelai kain hingga bagaian kepalanya tetap bebas. Gunting rahang atas dan
kraniumnya tepat dibelakang mata (rahang bawah tidak ikut digunting).
n. Lakukan pengamatan b sampai f terhadap katak ini.
o. Catat respon katak dalam tabel berikut dan bahas hasil yang diperoleh.
2.

Refleks pada manusia


16

nurmawita
(1001071)

A.

Deep Refleks

2.1

Refleks Knee-Jerk(refleks sentakan lutut)

a. Saudara duduk diatas meja dengan kedua kaki tergantung bebas.


b. Tutup mata saudara, seorang teman memukul ligament tempurung lutut saudara
dengan perkusor beberapa kali. Catat respon yang diamati dan tentukan
kekuatan respon refleks.
c. Bagian mana dari sistem saraf pusat yang berperan dalam respon tersebut?
d. kegagalan dalam munculnya respon tersebut menunjukkan adanya luka atau
penyakit pada struktur apa?
2.2

Refleks Patelar

a. Saudara duduk diatas meja dengan kedua kaki tergantung bebas sambil
menggenggam kuat kepalan tangan saudara ke belakang tubuh saudara.
b. Tutup mata saudara, seorang teman memukul ligament tempurung lutut saudara
dengan perkusor beberapa kali. Catat respon yang diamati dan tentukan
kekuatan respon refleks tersebut. Bandingkan kekuatan dari prosedur di atas.

2.3

Refleks Babinski

a. Gerakan benda tumpul sepanjang bagian tengah telapak kaki saudara. Catat
respon yang diamati.
b. Refleks babinski positif (+) apabila terjadi fleksi ke atas dari ibu jari kaki
saudara.
2.4

Refleks Archilles

a. Saudara berdiri di sisi kursi. Tempatkan salah satu lutut keatas kursi dengan
paha terletak ventrikel dan kaki bagian bawah horizontal.
b. Seorang teman saudara memukul urat archilles kaki tersebut dengan perkusor.
Catat respon yang diamati.
17

nurmawita
(1001071)

2.5

Refleks Biceps

a. Letakkan lengan bagian bawah ke atas meja sehingga membentuk sudut 90 0


terhadap lengan atas.
b. Pukul urat biceps tangan tersebut dengan perkusor. Catat respon yang terjadi.
2.6

Refleks Triceps

a. Tempatkan lengan saudara horizontal terhadap dada saudara.


b. Pukul urat triceps dengan perkusor. Catat respon yang diamati.
B.

Superficial Refleks
a. Refleks Plantar.
Gerakan benda tajam sepanjang telapak kaki saudara. Catat respon yang
diamati.
b. Refleks Abdominal.
Dengan kuku ibu jari, pukul abdomen saudara tepat di bawah tulang dada
dengan cepat. Catat respon yang diamati.
c. Refleks Kornea.
Sentuhlah kornea mata saudara dengan kapas atau benda tumpul. Catat respon
yang diamati.
d. Refleks Faringeal.
Sentuhlah uvula dan fauces dengan batang pengaduk yang bersih. Catat respon
yang diamati.
e. Refleks Kulit.
Gerakkan sebuah benda tumpul di atas permukaan kulit. Amati perubahan warna
kulit. Apa yang menyebabkan perubahan warna pada kulit ini?
f. Refleks Pilomotor.
Belailah kulit dengan lembut. Catat apa yang diamati.
Perlu diperhatikan:

1.

Relaksasi sempurna.
18

nurmawita
(1001071)

orang
(anggota

coba

harus

gerak)

relaks

yang

dengan

akan

posisi

diperiksa

harus

s e e n a k n ya . Bagian
terletak

sepasif

mungkin(lemas) tanpa ada usaha orang coba untuk mempertahankan posisinya.


2.

Harus ada ketegangan optimal.


dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai bila posisi dan letak anggota
gerak orang coba diatur dengan baik.

3.

Pemeriksa mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan.


dengan kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.

19

nurmawita
(1001071)

V.

Hasil dan Pembahasan


a. Hasil Pengamatan
ANATOMI
Gambar 1.Anatomi sel saraf

Gambar 2.Jenis-jenis sel saraf

Gambar 3.Organisasi Saraf

Gambar 4.Akson dan Neurilemma


20

nurmawita
(1001071)

Gambar 5.Otak
a. Otak Besar dan Batang Otak

21

nurmawita
(1001071)

b. Penampang Midsagital Otak

c. Meninges

22

nurmawita
(1001071)

d. Penampang Frontal Otak Besar dan Letak Ganglia Basal

Gambar 6.Tulang Belakang dan Saraf-Sarafnya


a. Spinalis Chordata dan Saraf Spinal

23

nurmawita
(1001071)

b. Bagian-bagian Saraf Spinal

Gambar 7.Saraf Kranial

24

nurmawita
(1001071)

Gambar 8.Tabel

25

nurmawita
(1001071)

Gambar 9.Saraf Otonom


GERAK REFLEKS
Gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar
kesadaran kita. Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh
dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar.
Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berup rangsangan dari
reseptor (penerima rangsangan), kesystem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang). Sel saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf indera,karena berhubungan
dengan alat indra. Dalam gerak refreks rangsang yang diterima oleh tubuh tidak
diteruskan sampai ke otak, tetapi hanya sampai di medulla spinalis.
a. Refleks Somatik

26

nurmawita
(1001071)

Gerak reflek merupakan gerak yang tidak disadari yang terjadi secara cepat dan
spontan. Gerak reflex merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, dari
rangsang yang membahayakan. Urut-urutan jalannya impuls pada gerak reflex sebagai
berikut: Impuls -> reseptor -> sel syaraf sensorik -> sumsum tulang belakang -> sel
syaraf motorik -> efektor (otot).

Jarak terpendek yang dilalui impuls untuk gerak reflex disebut lengkung refleks.
Susunan saraf somatik adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk
mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang yang bekerja secara volunter (sadar).
Contohnya gerakan mengambil barang.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai
dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat
saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak
langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot
atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.
Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi)
berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada
27

nurmawita
(1001071)

sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam
sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.

Gbr.

Lengkung refleks yang menggambarkan mekanisme


jalannya impuls pada lutut yang dipukul

REFLEKS OTONOM
Refleks ini disebut juga refleks visceral karena sering melibatkan organ internal
tubuh. Beberapa refleks visceral, seperti urinasi dan defekasi, merupakan refleks
spinal yang bisa terjadi tanpa input dari otak. Refleks spinal juga sering dimodulasi
oleh excitatory atau inhibitory signal dari otak yang dibawa oleh jaras descending dari
pusat otak yang lebih tinggi.
Refleks otonom lain diintergrasikan di otak, khususnya di hipotalamus, thalamus
dan batang otak. Daerah ini berisi pusat koordinasi yang dibutuhkan untuk menjaga
homeostatis seperti detak jantung, tekanan darah, nafas, makanan, keseimbangan air
28

nurmawita
(1001071)

dan menjaga temperatur. Salah satu refleks otonom yang menarik adalah konversi
stimulus emosional ke respon visceral.
Sistem limbic, yang merupakan tempat operasi primitif seperti sex, takut, marah,
agresif dan lapar, disebut sebagai visceral brain karena pengaruhnya dalam refleks
emosional. Contoh lain adalah folikel rambut yang tertarik saat seseorang merasa
takut.
Refleks otonom merupakan polysinaptic dengan sedikitnya satu sinapsis di CNS
diantara neuron sensorik dan preganglion saraf otonom serta sinaps tambahan di
ganglion, antara neuron preganglion dan postganglionic.
Susunan saraf yang berperan penting mempengaruhi pekerjaan otot polos yang
bekerja secara involunter (tidak sadar).Saraf otonom terutama berkenaan dengan
organ-organ dalam. Contohnya pada jantung, saluran pencernaan, kelenjar, dll.
Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari dua bagian, yaitu :
a.

Saraf simpatis.

b.

Saraf parasimpatis.
Sebagian besar organ memiliki sistem pengendalian ganda yaitu saraf simpatis

dan parasimpatis. Sehingga kadang kita menyebutnya sebagai kebalikan.

29

nurmawita
(1001071)

FISIOLOGI-Otak

30

nurmawita
(1001071)

Refleks pada manusia


A.

Deep Refleks
Deep Refleks

Respon yang dirasakan


Setelah ligament tempurung lutut dipukul dengan

Refleks Knee-Jerk(refleks

perkusor maka secara spontan kaki akan terayun

sentakan lutut)

kedepan.
Pada saat dilakukan prosedur ini terjadi gerakan refleks

Refleks Patelar

yang lebih kuat ayunannya dan kaki terayun ke depan


semakin kuat.
Pada saat diberi rangsangan tersebut, terjadi respon

Refleks Babinski

Refleks Archilles

Refleks Biceps

Refleks Triceps

B.

a
b
c
d
e
f

berupa refleks dijari kaki pergerakan terkadang dan


sesaat akan melebar keatas terutama pada ibu jari.
Pada saat diberi rangsangan terjadi gerakan menggetar
pada sekitar lutut.
Sensasi yang dirasakan rasa nyeri, terkadang gerakan
tangan.
Rasa sakit.

Superficial Refleks
Superficial Refleks
Refleks Plantar
Refleks Abdominal
Refleks Kornea
Refleks Faringeal
Refleks Kulit
Refleks Pilomotor

Respon yang dirasakan


jarijari kaki bergerak secara spontan
terasa ditekan
mata berkedip dan berair
terasa tercekik
warna kulit berubah menjadi merah
terasa merinding

b. Pembahasan
ANATOMI SEL SARAF.
Sistem saraf manusia mengandung lebih dari 10 10 saraf atau neuron. Neuron
merupakan unit structural dan fungsional system saraf. Sel saraf terdiri dari badan sel
31

nurmawita
(1001071)

yang di dalamnya mempunyai inti sel,nukleus, Mitokondria, Retikulum endoplasma,


Badan golgi, di luarnya banyak terdapat dendrit,kemudian bagian yang menjulur yang
menempel pada badan sel yang di sebut akson.
Dendrit menyediakan daerah yg luas untuk hubungan dengan neuron lainnya.
Dendrit adalah serabut aferen karena menerima sinyal dari neuron-neuron lain dan
meneruskannya ke badan sel. Pada akson terdapat selubung mielin,nodus ranvier,inti
sel Schwan,butiran neurotransmiter.
Akson dengan cabang-cabangnya (kolateral), adalah serabut eferen karena
membawa sinyal ke saraf-saraf otot dan sel-sel kelenjar. Akson akan berakhir pada
terminal saraf yang berisi vesikel-vesikel yg mengandung neurotransmitter. Terminal
inilah yg berhubungan dengan badan sel, dendrit atau akson neuron berikutnya.
Menurut fungsinya, neuron dibagi menjadi 3, yaitu :

Neuron sensoris (afferent) yaitu sebagai penerima rangsang sensoris dari


lingkungan sekitar maupun dari dalam tubuh, misal pada indera.

Neuron motorik (efferent) yaitu pengontrol organ sasaran seperti serabut otot
atau kelenjar.

Interneuron membentuk komunikasi dan integrasi jaringan saraf antara neuron


sensoris dan neuron motorik.
Bagian posterior lobus frontal (korteks motor) mengatur gerak otot volunter.

Bicara terganggu bila kelainan pada hemisfer dominan. Bagian anterior lobus frontal
mengatur keadaan emosi anak serta kegiatan intelektual yang kompleks. Anak yang
menunjukkan agitasi, bingung dan menunjukkan respons emosi yang tidak lazim
mungkin mempunyai gangguan pada bagian anterior lobus frontal.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
1.

Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.

32

nurmawita
(1001071)

2.

Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di


dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi
sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan
untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

3.

Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan
permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan
nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
Lobus parietal menginterpretasikan impuls sensori yang diperlukan untuk

mengenali objek. Contohnya anak yang kesulitan mengenal benda yang diletakkan
digenggamannya ketika matanya ditutup menunjukkan tanda-tanda kerusakan lobus
parietal.
Lobus temporal adalah pusat pendengaran dan memungkinkan anak menerima
dan mengartikan pembicaraan. Afasia reseptif auditori menunjukkan gangguan lobus
temporal dominan. Lobus oksipital menerima dan menginterpretasikan rangsang
visual. Karenanya bila terjadi defek lapang pandang, mungkin akibat gangguan pada
lobus oksipital.
Talamus sering dikatakan sebagai stasiun relai sensori otak. Ia juga
membedakan antara sensasi menyenangkan dan tidak menyenangkan. Hipotalamus
adalah bagian pusat dari sistem saraf otonom. Anak dengan gangguan hipotalamus
mungkin menampilkan gangguan metabolisme, pertumbuhan, kematangan seksual,
suhu tubuh, tekanan darah, pola tidur serta respons viseral dan emosional lainnya.
Batang otak (otak tengah, pons dan medulla oblongata) merupakan jalur
penghantar antara kord spinal dengan bagian lain otak. Juga mempunyai 10 inti saraf
kranial, nomor 3 hingga 12. Batang otak memiliki formasi retikuler yang berfungsi
sebagai sistem kesadaran yang merupakan anyaman jaringan sel-sel otak dan serabut
saraf. Bila anak dalam koma, mungkin formasi retikuler sudah terganggu.
Ataksia atau gerakan yang tidak terkoordinasi menunjukkan terganggunya
serebelum yang merupakan pusat keseimbangan dan koordinasi.
33

nurmawita
(1001071)

FISIOLOGI
Berdasarkan percobaan fisiologi otak dengan hewan percobaan katak:
Tusuk otak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
keseimbangannya pada bejana, right refleks, reflek penarikan kaki, dan gerakan
berenang. Sedangkan pada refleks spinal animal dan reaksi dengan asam asetat 2%
tidak memberikan pengaruh apa-apa pada katak. Asam asetat dengan konsentrasi 2%
tidak memberikan pengaruh dikarena konsentarinya yang terlalu kecil sehingga tidak
terlihat efeknya pada kulit katak.
Tusuk pada saluran vertebrata menurunkan aktivitas spontan pada katak, seperti
pada pernapasan dan gerakan melompat. Tapi tidak menunjukkan perubahan yang
berarti pada posisi kepala,namun meningkatkan gerakan buka tutup matanya.
Pemotongan rahang atas pada katak, menurunkan frekuensi pernapasan dan
gerakan melompat. Meningkat pada gerakan buka tutup mata.

Refleks adalah jawaban motoric atas rangsangan sensorik yang diberikan pada
kulit atau respon apapun yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar.
Dalam pemeriksaan refleks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
Relaksasi sempurna. Orang coba harus relaks dengan posisi seenaknya. Bagian
(anggota gerak) yang akan diperiksa harus terletak sepasif mungkin (lemas) tanpa
ada usaha orang coba untuk mempertahankan posisinya.
Harus ada ketegangan optimal dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai
bila posisi dan letak anggota gerak orang coba diatur dengan baik.
Pemeriksaan mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan
dengan kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.

34

nurmawita
(1001071)

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan


penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun,
ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan
sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk
selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan,
dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan
gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.
Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
VI.

Kesimpulan

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang
(Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan
fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruasruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila

membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Berdasarkan percobaan fisiologi otak dengan hewan percobaan katak:
(a).Tusuk otak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
keseimbangannya pada bejana, right refleks, reflek penarikan kaki, dan gerakan
berenang. Sedangkan pada refleks spinal animal dan reaksi dengan asam asetat
2% tidak memberikan pengaruh apa-apa pada katak. Asam asetat dengan
konsentrasi 2% tidak memberikan pengaruh dikarena konsentarinya yang terlalu
kecil sehingga tidak terlihat efeknya pada kulit katak.
(b).Tusuk pada saluran vertebrata menurunkan aktivitas spontan pada katak,
seperti pada pernapasan dan gerakan melompat. Tapi tidak menunjukkan
perubahan yang berarti pada posisi kepala, namun meningkatkan gerakan buka
tutup matanya.
(c).Pemotongan rahang atas pada katak, menurunkan frekuensi pernapasan dan
gerakan melompat. Meningkat pada gerakan buka tutup mata.
35

nurmawita
(1001071)

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan deep refleks adalah
sebagai berikut : (1). Knee-jerk refleks, respon berupa ekstensi tungkai
disertai kontraksi otot kuadriseps, kaki terayun kedepan.(2).Refleks patelar
berupa gerakan refleks yang lebih kuat ayunan kaki terayun kedepan semakin
kuat.(3).Refleks Babinski, respon berupa refleks dijari kaki pergerakan
terkadang-kadang melebar keatas, terutama pada ibu jari.(4). Refleks

Archilles

berupa respon berupa plantar fleksi dari kaki dan kontraksi otot gastroknemius,
rangsangan terjadi pergerakan menggetarkan pada sekitar lutut.(5). Refleks
biseps berupa fleksi lengan pada siku dan kontraksi otot biseps terasa sakit dan
terkadang gerakan tangan.(6).Refleks trisep berupa ekstensi lengan dan

kontraksi otot triseps terasa sakit.


Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan superficial refleks
adalah sebagai berikut : (1).Refleks plantar berupa jari-jari kaki yang spontan
bergerak.(2).Refleks abdominal berupa kontraksi otot dinding perut yang terasa
ditekan.(3).Refleks kornea berupa kontriksi pupil homolateral dan kontralateral
yang menyebabkan mata berkedip dan mata berair.(4).Reflek faringeal berupa
rasa tercekik.(5).Refleks Kulit berupa warna kulit berubah menjadi merah.
(6).Refleks pilomotor berupa rasa merinding.

Gerak reflex
Gerak reflek merupakan gerak yang tidak disadari yang terjadi secara cepat dan
spontan. Gerak reflex merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, dari
rangsang yang membahayakan. Urut-urutan jalannya impuls pada gerak reflex
sebagai berikut: Impuls -> reseptor -> sel syaraf sensorik -> sumsum tulang
36

nurmawita
(1001071)

belakang -> sel syaraf motorik -> efektor (otot). Jarak terpendek yang dilalui
impuls untuk gerak reflex disebut lengkung refleks.

Gerak sadar diatur dan dikendalikan oleh gerak motorik. Gerak sadar
dilaksanakan oleh otak sadar yang berpusat pada korteks otak. Rangsang yang
diterima oleh reseptor diteruskan menuju syaraf sensorik. Impuls yang diterima
syaraf sensorik berakhir di otak untuk penyampaian informasi. Informasi
kemudian diteruskan ke neuron motorik hingga ke efektor (Masud, 2000).

Gerak refleks adalah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak
ini dilakukan tanpa kesadaran. Mekanisme gerak refleks berlangsung secara
spontan dibawah control medulla spinalis. Rangsang yang diterima oleh reseptor
diteruskan oleh neuron sensorik melalui konektor menuju ke neuron motorik.
Impuls dari neuron motorik langsung menuju efektor diluar kontrol otak
(Masud, 2000).

37

nurmawita
(1001071)

VII.

Daftar Pustaka
Setiadi.2007.Anatomi dan Fisiologi Manusia.Yogyakarta:Graha Ilmu
Snell,Richard.S.1997.Anatomi Klinik Bag.1 Edisi 3 *Terjemahan Adji Dharma.
Jakarta:EGC.
http://saraf/ Saraf%20Manusia%20%C2%AB%20Wong168%27s%20Blog.htm
http:// saraf/fisiologi-pemeriksaan-neurologis.html
http:// saraf/REFLEKS-REFLEKS-FISIOLOGIS.htm
http:// saraf/Sistem_saraf.htm
http://saraf/otak-fungsi-bagian-sistem-saraf-pusat.html

38

Anda mungkin juga menyukai