Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem optik yang paling penting bagi manusia adalah mata. Mata dapat

melihat suatu benda ketika terdapat cahaya hasil pantulan benda yang masuk ke

dalam mata. Cahaya yang masuk menuju mata akan difokuskan oleh lensa mata

sehingga bayangan akan jatuh pada bintik kuning. Ransangan cahaya yang

diterima pada bintik kuning kemudian diteruskan dan diproses di dalam otak

manusia. Mata adalah sistem optik alami yang menjadi sebuah konsep dalam

perkembangan alat optik lainnya seperti kamera dan mikroskop. Penglihatan

menggunakan mata mempunyai sebuah keterbatasan. Mata tidak dapat melihat

objek yang sangat kecil sehingga muncul alat optik mikroskop.

Mikroskop sebagai alat bantu penglihatan memiliki kegunaan dalam

mengamati dan menganalisis objek berskala kecil. Mikroskop biasanya digunakan

dalam membantu suatu penelitian dan pemeriksaan kesehatan. Hasil pengamatan

menggunakan mikroskop ini dapat diambil gambarnya menggunakan sebuah

kamera sehingga dihasilkan citra digital. Citra hasil pengamatan mikroskop ini

terkadang tidak sesuai dengan kondisi objek yang sedang diamati. Banyak citra

digital yang mempunyai efek ketidakmerataan pencahayaan seperti citra yang

terlihat terang di bagian tengah dan gelap di bagian tepi serta ada citra yang

mengandung warna berbeda dengan yang lain sehingga terlihat tidak seragam.

Efek tidak merata pada pencahayaan ini akan mengakibatkan masalah dan

mengganggu proses analisis ketika dilakukan pengolahan citra secara lebih lanjut.

1
Sebagai contoh, ketika citra digital dilakukan segmentasi dengan melakukan

thresholding maka hasil yang didapatkan tidak sempurna karena terdapat bagian

tertentu yang hilang. Selain segmentasi, penggabungan citra digital dari beberapa

bagian kecil menjadi satu kesatuan akan menghasilkan citra yang tidak merata

secara lebih jelas, karena setiap proses penggabungan 2 buah citra, nilai intensitas

pada ketidakmerataan pencahayaan akan diakumulasi menjadi lebih besar.

Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan kajian tentang

pengolahan citra awal untuk meminimalisir terjadinya kesalahan pada pengolahan

citra selanjutnya. Pengolahan awal difokuskan dalam melakukan koreksi terhadap

ketidakmerataan pencahayaan citra dengan menggunakan metode yang telah ada

sebelumnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sifat cahaya ?


2. Bagaimana lensa cembung dan cermin cekung ?
3. Apa yang dimaksud mata ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sifat cahaya.


2. Untuk mengetahui lensa cembung dan cermin cekung.
3. Untuk mengetahui mata.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sifat-Sifat Cahaya

Pengertian Cahaya

Cahaya adalah nama yang diberikan manusia pada radiasi yang dapat

dilihat oleh mata manusia. Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk

gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar

380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik

dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya

adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat

yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme

gelombang-partikel". Jadi sebenarnya cahaya itu sendiri merupakan salah satu

bentuk energi. Energi ini bergerak bersama gelombang itu sendiri.

Gelombang elektromagnetik dapat digambarkan sebagai dua buah

gelombang yang merambat secara transversal pada dua buah bidang tegak lurus

yaitu medan magnetik dan medan listrik. Merambatnya gelombang magnet akan

mendorong gelombang listrik, dan sebaliknya, saat merambat, gelombang listrik

akan mendorong gelombang magnet. Diagram di atas menunjukkan gelombang

cahaya yang merambat dari kiri ke kanan dengan medan listrik pada bidang

vertikal dan medan magnet pada bidang horizontal.

Cahaya mempunyai sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat cahaya banyak

manfaatnya bagi kehidupan.

3
1. Cahaya Merambat Lurus

Saat berjalan di kegelapan, kita memerlukan senter. Cahaya dari lampu

senter arah rambatannya menurut garis lurus. Atau ketika kita melihat cahaya

matahari yang menerobos masuk melalui genting. Kedua hal tersebut

membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. Kegiatan yang dapat untuk

membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan menggunakan karton

yang diberi lubang seperti gambar di samping. Ketika lobang karton disusun lurus

kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak

bisa lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini

dimanfaatkan manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan

bermotor.

2. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening

Amatilah ketika kamu berjalan di bawah cahaya matahari. Ke mana pun

kamu berjalan, selalu diikuti oleh bayanganmu sendiri. Bayang-bayang tubuhmu

akan hilang ketika kamu masuk ke dalam rumah atau berlindung di balik pohon

yang besar. Bayangan terbentuk karena cahaya tidak dapat menembus suatu

benda. Ketika cahaya mengenai tubuhmu, cahaya tidak dapat menembus tubuhmu

sehingga terbentuklah bayangan. Begitu pula ketika cahaya mengenai rumahmu

dan pohon yang besar. Bayangan adalah daerah gelap yang terbentuk akibat

cahaya tidak dapat menembus suatu benda. Bayangan dibedakan menjadi dua,

yakni bayangan nyata dan bayangan maya. Bayangan maya (semu) adalah

bayangan yang dapat dilihat mata, tapi tidak dapat ditangkap pada layar,

sedangkan bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap layar.

4
3. Cahaya dapat dipantulkan

Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya

kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Contoh peristiwa

pemantulan cahaya adalah saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita akan terlihat

di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan

cermin, dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk ke mata kita.

Pemantulan pada cermin, termasuk pemantulan teratur. Pemantulan teratur terjadi

pada benda yang permukaannya rata dan mengkilap/licin. Pada benda semacam

ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat membentuk

bayangan benda dengan sangat baik. Pada benda yang permukaannya tidak rata,

cahaya yang datang dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Pemantulan

semacam ini disebut pemantulan

4. Cahaya Dapat Dibiaskan

Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua

medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia

dalam pembuatan berbagai alat optik. Apabila cahaya merambat dari zat yang

kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis

normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya

merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan

dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara.

Pembiasan cahaya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya

dasar kolam terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala

pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang

berisi air. Pensil tersebut akan tampak patah.

5
5. Cahaya dapat diuraikan

Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik.

Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen

warna. Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna

merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Spektrum warna yang tidak

dapat diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik. Cahaya putih dapat diuraikan.

Saat melewati prisma, cahaya putih akan mengalami dispersi (penguraian).

Contoh peristiwa dispersi cahaya yang terjadi secara alami adalah peristiwa

terbentuknya pelangi. Sifat-sifat cahaya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan

berbagai macam alat, diantaranya periskop, teleskop, kaleidoskop, dan lup.

B. Lensa Cembung dan Cermin Cekung

1. Pengertian Lensa

Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang

lengkung.Dua bidang lengkung yang membatasi lensa berbentuk silindris

maupun bola. Lensa silindris bersifat memusatkan cahaya dari sumber titik

yang jauh pada suatu garis, sedangkan lensa yang berbentuk bola yang

melengkung ke segala arah memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada

suatu titik.

2. Jenis-jenis lensa

Ada dua jenis lensa yaitu lensa cembumg dan lensa cekung.

6
a. Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengah lebih tebal daripada

bagian tepinya. Sinar-sinar bias lensa cembung bersifat mengumpul

(konvergen). Lensa cembung digolongkan menjadi :

1. cembung rangkap (bikonveks)

2. cembung datar (plan-konveks)

3. cembung-cekung (konkaf-konvek)

b. Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada

begian tepinya. Sinar-sinar bias lensa cekung bersifat memancar

(divergen). Lensa cekung digolongkan menjadi :

1. cekung rangkap (bikonkaf)

2.cekung datar (plan-konkaf)

3. cekung-cembung (konveks-konkaf).

3. Pembiasan cahaya pada Lensa

a. Pembiasan Cahaya pada Lensa cembung

Ada tiga Sinar-sinar istimewa pada pembiasan lensa cembung, yaitu :

1. Sinar datang menuju lensa sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan

melalui titik fokus aktif F1 lensa

2. Sinar datang melalui titik fokus pasif F2 lensa akan dibiaskan sejajar

dengan sumbu utama lensa

3. Sinar datang menuju lensa melalui titik pusat optik lensa akan

diteruskan tanpa di biaskan.

b. Pembiasan Cahaya pada Lensa cekung

Ada tiga sinar-sinar istimewa pada pembiasan lensa cekung yaitu :

7
1. Sinar datang menuju lensa sejajar sumbu utama akan lensa dibiaskan

seakan-akan dari titik fokus aktif F1 lensa.

2. Sinar datang menuju lensa seakan-akan melalui titik fokus pasif F2

lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama lensa.

3. Sinar datang meuju lensa melalui titik pusat optik lensa akan diteruskan

tanpa dibiaskan sinar-sinar istimewa pada lensa cekung.

C. Pengertian mata, bagian, fungsi dan cara kerjanya

a. Pengertian Mata

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Mata merupakan

salah satu organ tubuh yang sangat penting. Cara kerja mata yang sederhana salah

satunya adalah hanya untuk mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah

terang atau gelap. Sedangkan Fungsi mata yang lebih kompleks dipergunakan

untuk memberikan pengertianvisual.

Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat di

belakangnya terdapat pupil, fungsi dari pupil sendiri adalah untuk mengatur

insensitas cahaya yang masuk ke mata. Selain pupil ada juga bagian mata yang

disebut selaput pelangi, fungsinya adalah memberi warna pada mata, selaput

pelangi juga dapat mengubah ukuran pupil secara otomatis sesuai kekuatan

cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika

berada di tempat gelap pupil akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak

mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, pupil akan mengecil untuk

mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Hal yang mempengaruhi perbesaran

pupil itu adalah selaput pelangi.

8
b. Bagian Mata

 Organ Mata bagian luar

1. Bulu mata

Bagian ini berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima

2. Alis mata

Bagian ini berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata

3. Kelopak mata

4. Bagian ini berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata

 Organ Mata bagian dalam

Ada bagian pada organ mata yang bekerja sama mengantarkan cahaya dari

sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna olehsistem saraf. Nah bagian-

bagian tersebut adalah:

1. Kornea

9
Kornea berfungsi melindungi bagian sensitif di belakangnya, membantu

mata memfokuskan bayangan pada retina. Kornea berada pada bagian

terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya

2. Sklera

Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih dan memiliki

ketebalan rata-rata 1 milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3

milimeter.

3. Pupil dan selaput pelangi

Cahaya dari luar akan pertama kali diterima kornea, kemudian cahaya akan

diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke

bagian mata yang lebih dalam. Pupil bekerja pada saat menerima cahaya.

Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan

menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh

selaput pelangi di sekelilingnya. Selaput pelangi berfungsi sebagai

diafragma. Selaput pelangi inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna

pada mata.

4. Lensa mata

Dari pupil, cahaya diteruskan ke lensa mata menerima cahaya dari pupil

dan meneruskannya pada retina. Fungsi dari lensa mata adalah mengatur

fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Cara

kerja lensa mata yaitu pada saat mata melihat benda yang jauh dan dekat.

Ketika melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan

menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari

dekat), lensa mata akan menebal.

10
5. Retina atau Selaput Jala

Bagian ini merupakan bagian mata yang paling peka terhadap cahaya,

khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya

diteruskan ke saraf optik.

6. Saraf optik

Pada bagian inilah semua objek dari mata akan dikirim ke Otak. Saraf optik

memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, dan mengirimkan sinyal

menuju otak.

c. Sistem kerja mata

Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikirimkan ke

otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya.

Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot di sekitar

selaput pelangi harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan

dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang

memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot di

sekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda

dapat selalu difokuskan ke retina.

Cahaya benda masuk ke mata menembus kornea dan selaput pelangi

kemudian difokuskan pada retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina,

sehingga sel-sel retina dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya

yang disebut foton mengenai sel-sel retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek

rantai layaknya sederetan kartu domino yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu

domino pertama dalam sel retina adalah sebuah molekul bernama 11-cis retinal.

Ketika sebuah foton mengenainya molekul ini berubah bentuk dan kemudian

11
mendorong perubahan protein lain yang berikatan kuat dengannya yakni

rhodopsin.

Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya

berikatan dengan protein lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah

ada dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin karena ketidak

sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan satu molekul lain yang

bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul

kimia bernama GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai

senyawa bernama GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu

protein lain bernama phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah

berikatan bentuk molekul yang dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme

yang akan memulai serangkaian reaksi kimia dalam sel.

Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan

energi listrik, energi ini merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel

retina. Dengan demikian bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti

foton cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini

berisi informasi visual objek di luar mata. Agar mata dapat melihat sinyal listrik

yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat penglihatan di otak.

Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah kecil

yang memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini

melanjutkan perjalanannya di sini serangkaian mekanisme rumit terjadi energi

listrik diubah menjadi energi kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang

dibawa dan dengan cara ini informasi diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf

berikutnya. Molekul kimia pengangkut ini yang terletak pada titik sambungan sel-

12
sel saraf berhasil membawa informasi yang datang dari mata dari satu saraf ke

saraf yang lain.

Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya, sinyal ini diubah lagi menjadi

sinyal listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya.

Dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan pada otak, di sini

sinyal tersebut dibandingkan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan

tersebut ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-

buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya sistem sempurna

yang terdiri atas ratusan komponen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang

menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik

yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang

fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang

kasat mata maupun yang tidak.

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Mata merupakan

salah satu organ tubuh yang sangat penting. Bagian-bagian tersebut adalah

Kornea, Sklera, Pupil dan selaput pelangi, Lensa mata. Retina atau Selaput Jala

dan Saraf optik.

Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikirimkan ke

otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya.

Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot di sekitar

selaput pelangi harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan

dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang

memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata.

B. Saran

Dalam kehidupan sehari-hari kita tak lepas dari cahaya, baik cahaya
matahari, cahaya bulan, cahaya lampu, maupun cahaya api. Oleh karena itu, mari
kita mempelajari sifat-sifat cahaya, hakikat cahaya dan pemanfaatannya, karena
cahaya sangatah penting bagi makhluk hidup.

14

Anda mungkin juga menyukai