AIMANDINATA, SKEP.
NIP. 197212271993031007
Pengukuran
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
Tahun 2016
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
Tahun 2016
What is Customers?
Customers are not interruption of our workthey are the purpose of it.
(Pelanggan bukanlah pengganggu pekerjaan kita.
Merekalah yang menjadi tujuan kita bekerja.)
Customer are people who bring us their wants. It is job to handle them profitably,
for the customer and our selves.
(Pelanggan adalah orang yang menyampaikan segala keinginan kepada
kita. Tugas kita adalah menanganinya demi kebaikan pelanggan dan
kita sendiri.)
ii
KATA PENGANTAR
Survei kepuasan pelanggan ini dilakukan setiap dua tahun sekali dalam
rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Saran dan kritik dari
berbagai pihak sangat diharapkan guna mendukung peningkatan kinerja layanan
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun di masa yang akan datang.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Keluhan adalah salah satu indikator atau gejala dan tanda adanya
ketidakpuasan layanan rumah sakit kepada pasien, apakah itu pelayanan dokter,
perawat atau pelayanan administrasi. Ketidakpuasan terhadap pelayanan disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain faktor internal, yaitu (1) Aspek dokter meliputi
kompetensi, ketersediaan dan kualitas layanan, serta empati; (2) Aspek perawat
meliputi kecepatan respons dan kerja sama perawat dalam membantu
menyelesaikan masalah pasien; (3) Kecepatan pelayanan penunjang seperti
laboratorium dan administrasi termasuk keuangan; (4) Aspek lain seperti
sarana,peralatan dan kebersihan gedung. Sedangkan faktor eksternal rumah sakit
yang terkait adalah faktor yang mempengaruhi aksesibilitas (penggunaan pelayanan)
dan meliputi geografis : jarak pasien dengan tempat pelayanan, transportasi, tarif,
dan jam buka. Lebih lanjut, dari aspek pasien sendiri adalah harapan pasien dalam
memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan akan pelayanan rumah sakit. 1
Harapan pasien akan pelayanan rumah sakit ditentukan pula oleh pengalaman
dan tipe kepribadian pasien dalam menanggapi tindakan dokter dan perawat.
Ketidakpuasan pelayanan ada yang langsung dinyatakan dengan emosi (marah atau
lapor pimpinan) dan sebagian besar secara tidak langsung, yaitu dengan melakukan
tindakan tidak datang lagi, pindah rumah sakit dan bahkan menjelek-jelekkan
pelayanan rumah sakit.
Pasien yang puas dengan pelayanan akan (1) menggunakan pelayanan kita bila
suatu hari membutuhkan kembali, (2) menganjurkan orang lain menggunakan kita,
dan (3) membela kita bila ada orang lain menjelekkan pelayanan kita.Kesemuanya
akhirnya menjadikan rumah sakit berlaba, bisa hidup terus dan berkembang.
Keuntungan yang dikembalikan pada kesejahteraan karyawan dan manajemen akan
menimbulkan etos kerja serta pelayanan yang berkualitas. Sebaliknya, pasien yang
tidak puas akan meninggalkan kita dan tidak membela kita, lalu akhirnya rumah
sakit akan rugi dan tidak beroperasi lagi.
Biaya untuk memperoleh pelanggan baru 6-7 kali lebih mahal daripada
mempertahankan pelanggan (Harvard Business Review). Artinya, dengan menaikkan
jumlah 6% akan menaikkan profitabilitas antara 36-42%. Oleh karena itu, fokus
perhatian mempertahankan pelanggan akan menjanjikan keuntungan. Bila dikaitkan
dengan hukum Pareto, maka menangani keluhan meskipun jumlahnya kecil 5% akan
memberikan kenaikan profitabilitas paling baik daripada bila kita menyelesaikan
masalah-masalah yang lain.
1
Tuntutan masyarakat yang semakin meningkat sebagai salah satu dampak
transisi demografi membawa konsekuensi pula pada tuntutan pengubahan pola pikir
para provider di bidang kesehatan. Saat ini masyarakat sudah semakin mampu baik
dalam aspek ekonomi maupun dalam menentukan pilihan. Oleh karena itu, kita
harus menyadari bahwa hanya mereka yang fokus pada pelangganlah yang mampu
bertahan hidup dalamera penuh persaingan dan dalam keterbatasan sumber daya.
Mengingat jenis pelayanan sangat beragam dengan sifat dan karakteristik yang
berbeda, maka untuk memudahkan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
unit pelayanan diperlukan pedoman umum yangdigunakan sebagai acuan untuk
mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Oleh karena itu, penetapan unsur penilaian telah ditetapkan sesuai dengan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/ 2/2004
tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah.
2
kesehatan tersebut. Rumah sakit harus selalu berupaya untuk mengantisipasi
ketidakpuasan sekecil apapun dan sedini mungkin (sebelum menjadi buah bibir).
Dengan demikian mutu pelayanan dapat selalu dijaga, diperbaiki dan ditingkatkan
secara berkelanjutan (Soepranto, 1997).
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
performance (or outcom) in relations to the persons expectations- perasaan
senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau
produk yang dirasakan dan yang diharapkannya. Pada dasarnya pengertian kepuasan
pelanggan mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil
yang dirasakan.
Produk
Tingkat Kepuasan
Pelanggan
5
7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan;
8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak
membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani;
9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling
menghargai dan menghormati;
10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap
besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan;
11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan
dengan biaya yang telah ditetapkan;
12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang
bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada
penerima pelayanan;
14. Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit
penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat
merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap risiko-risiko yang
diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
NZ 2 x0,25
n
[d 2 x( N 1)] [ Z 2 x0,25]
Dalam penelitian ini yang merupakan populasi adalah pasien yang berobat di
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Penunjang Medik
(Laboratorium, Radiologi, Rehabilitasi Medik). Pengambilan sampel menggunakan
Stratified Random Sampling secara proporsional. Metode pengumpulan data dengan
survei. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari data primer. Data
primer diperoleh dari wawancara langsung kepada pelanggan RSUD Sultan Imanuddin
Pangkalan Bun dengan menggunakan kuesioner.
Nilai rata-rata tertimbang yang dihitung untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25-100 maka
hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus
sebagai berikut:
7
Tabel 1. Kategori Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM).
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
Tahun/ BOR Av LOS TOI BTO GDR NDR
Indikator (%) (hari) (hari) (kali) (%) (%)
Indikator
Kelas
Perawatan Av LOS TOI BTO GDR NDR
BOR (%)
(hari) (hari) (kali) (%) (%)
Penyakit Dalam
30,14 2,60 4,61 55,37 54,19 31,54
Wanita (Akasia)
Penyakit Dalam Pria
38,12 3,85 4,86 46,46 45,14 30,97
(Sindur)
Kebidanan
23,37 2,60 5,42 51,56 2,02 0,81
(Bengkirai)
ICU/ICCU 31,74 2,92 5,36 46,50 336,92 189,96
Anak (Lanan) 12,33 2,90 14,62 21,89 13,54 6,77
Bedah (Meranti) 29,36 2,87 4,79 53,82 16,67 8,20
Perinatologi 34,98 3,74 5,29 44,88 59,42 16,98
VIP 29,13 3,50 6,20 41,70 28,34 21,08
RSUD 72,41 3,19 1,22 82,74 3,15 1,65
10
e. Net Death Rate (NDR)
f. Gross Death Rate (GDR)
Bed Occupancy Rate (BOR), yaitu persentase pemakaian tempat tidur pada
satu satuan waktu tertentu, standar ideal : 60-85%. Tahun 2016 sebesar 72,41%, hal
ini menunjukan tingginya tingkat pemanfaatan tempat tidur pasien, dengan jumlah
pasien rawat inap sebanyak 14.973 orang. Average Length of Stay (AvLOS), yaitu
rata-rata lama perawatan seseorang, standar ideal : 69 hari. Tahun 2016 sebesar
3,19, rata-rata lama perawatan pasien waktunya lebih singkat dikarenakan jumlah
tempat tidur pasien terbatas dibandingkan dengan banyaknya jumlah pasien rawat
inap.
Bed Turn Over (BTO), yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu
tahun. Idealnya selama satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai : 40-50 kali.
Tahun 2016 sebesar 82,74 kali, hal ini dikarenakan meningkatnya pasien rawat inap.
Turn Over Internal (TOI), yaitu rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati dari
saat terisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong 13 hari. Tahun
2016 sebesar 1,22 hari.
Net Death Rate (NDR), yaitu angka kematian >48 jam setelah dirawat untuk
tiap-tiap 1000 orang penderita keluar, angka yang masih dapat ditolerir adalah
kurang dari 25 per 1000 (2,5%). Tahun 2016 sebesar 1,65%, artinya angka kematian
bersih di rumah sakit berkategori baik karena terletak dalam range angka ideal.
Gross Death Rate (GDR), yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar, nilai GDR seyogyanya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar
(4,5%). Tahun 2016 sebesar 3,15% (berkategori baik karena terletak dalam range
angka ideal), hal ini dikarenakan antara lain karena semakin baiknya mutu pelayanan
di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Indikator BOR, AvLOS, TOI dan BTO secara bersama-sama dapat menunjukan
tingkat efisiensi rumah sakit, apakah berada dalam daerah efisien atau tidak melalui
grafik Barber-Johnson. Pada Tahun 2016 tingkat efisiensi RSUD Sultan Imanuddin
pada grafik Barber-Johnson berada pada daerah efisiensi.
A. Hasil
Setelah melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat, diperoleh data
primer mengenai karakteristik responden yang meliputi : umur, jenis kelamin,
pendidikan terakhir dan pekerjaan utama. Diskripsi karakteristik responden RSUD
Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yang dilakukan survei sebagaimana tabel berikut.
11
Umur Frekuensi %
13-17 tahun 12 2,0
18-40 tahun 420 70,0
41-60 tahun 154 25,7
>60 tahun 14 2,3
Jumlah 600 100,0
Berdasarkan Tabel 5, distribusi jenis kelamin dari 600 pengunjung RSUD yang
dilakukan survei, diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah
322 orang (53,7%) dan perempuan 278 orang (46,3%).
Pendidikan Frekuensi %
SD Ke Bawah 68 11,3
SLTP 100 16,7
SLTA 290 48,3
D1-D3 76 12,7
S1 64 10,7
>=S2 2 0,3
Total 600 100,0
12
S2
0%
S1 SD Ke Bawah
11% 11%
D1-D3 SLTP
13% 17%
SLTA
48%
13
B. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat
Prosedur pelayanan
80
Keamanan pelayanan 75.96 Persyaratan pelayanan
77.13 78
75.96
76
Kenyamanan lingkungan Kejelasan petugas pelayanan
74 76.42
72
71.71
70 Kedisiplinan petugas
Kepastian jadwal pelayanan
71.63 68 74.46 pelayanan
66
Kriteria Frekuensi %
Tidak Mudah 9 1,5
Kurang Mudah 57 9,5
Mudah 436 72,7
Sangat Mudah 98 16,3
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 75,96
14
(9,5%) menyatakan kurang mudah dan 9responden (1,5%) menyatakan tidak mudah.
Hal ini berarti responden merasa puas dengan adanya prosedur atau alur pelayanan
sehingga penyelenggaraan pelayanan umum menjadi mudah dipahami dan mudah
dilaksanakan. Meskipun nilai IKM tergolong baik namun masih ada masyarakat yang
berpendapat bahwa prosedur pelayanan di RSUD tidak mudah, sehingga perlu
dicermati dan ditindaklanjuti secara manajemen.
Kriteria Frekuensi %
Tidak Sesuai 3 0,5
Kurang Sesuai 45 7,5
Sesuai 478 79,7
Sangat Sesuai 74 12,3
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 75,96
15
Tabel 10. Pendapat Responden
Terhadap Kejelasan Petugas Pelayanan.
Kriteria Frekuensi %
Tidak Jelas 5 0,8
Kurang Jelas 62 10,3
Jelas 427 71,2
Sangat Jelas 106 17,7
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 76,42
Kriteria Frekuensi %
Tidak Disiplin 7 1,2
Kurang Disiplin 89 14,8
Disiplin 414 69,0
Sangat Disiplin 90 15,0
Jumlah 7 1,2
Nilai IKM 74,46
Kriteria Frekuensi %
Tidak Tanggung-jawab 0 0
Kurang bertanggung-jawab 39 6,5
Bertanggung-jawab 457 76,2
Sangat Bertanggung-jawab 104 17,3
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 77,71
16
bertanggung jawab sebanyak 39 orang (6,5%) dan yang menyatakan tidak
bertanggung jawab tidak ada.
Kriteria Frekuensi %
Tidak Mampu 30 5,0
Kurang Mampu 445 74,2
Mampu 125 20,8
Sangat Mampu 30 5,0
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 78,96
17
Tabel 14. Pendapat Responden
Terhadap Kecepatan Pelayanan.
Kriteria Frekuensi %
Tidak Cepat 10 1,7
Kurang Cepat 142 23,7
Cepat 360 60,0
Sangat Cepat 88 14,7
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 71,92
Kriteria Frekuensi %
Tidak Adil 3 0,5
Kurang Adil 53 8,8
Adil 453 75,5
Sangat Adil 91 15,2
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 76,33
Kriteria Frekuensi %
Tidak Sopan dan Ramah 1 0,2
Kurang Sopan dan Ramah 58 9,7
Sopan dan Ramah 408 68,0
Sangat Sopan & Ramah 133 22,2
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 78,04
18
tanggapan responden yang menyatakan bahwa petugas dalam memberikan pelayanan
kurang ramah dan sopan 58 orang (9,7%) dan tidak sopan dan ramah sebanyak 1
orang (0,2%).
Kriteria Frekuensi %
Tidak Wajar 3 0,5
Kurang Wajar 40 6,7
Wajar 489 81,5
Sangat Wajar 68 11,3
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 75,92
Kriteria Frekuensi %
Selalu Tidak Sesuai 10 1,7
Kadang-Kadang Sesuai 135 22,5
Banyak Sesuainya 325 54,2
Selalu Sesuai 130 21,7
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 73,96
19
Tabel 19. Pendapat Responden
Terhadap Kepastian Jadwal Pelayanan.
Kriteria Frekuensi %
Selalu Tidak Tepat 26 4,3
Kadang-Kadang Tepat 170 28,3
Banyak Tepatnya 263 43,8
Selalu Tepat 141 23,5
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 71,63
Kriteria Frekuensi %
Tidak Nyaman 13 2,2
Kurang Nyaman 132 22,0
Nyaman 376 62,7
Sangat Nyaman 79 13,2
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 71,71
Kriteria Frekuensi %
Tidak Aman 2 0,3
Kurang Aman 47 7,8
Aman 449 74,8
Sangat Aman 102 17,0
Jumlah 600 100,0
Nilai IKM 77,13
20
C. Pembahasan
Nilai IKM yang didapat RSUD Tahun 2016 sebesar 75,43% dalam kategori baik,
berarti pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan RSUD Sultan
Imanuddin Pangkalan Bun. Jadi semua unsur pelayanan, baik mengenai kedisiplinan
petugas, tanggung jawab, kemampuan, kecepatan dan keadilan petugas pelayanan
dalam menangani kesembuhan pasien/pelanggan dapat diandalkan dan sesuai
dengan Visi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yaitu Rumah Sakit Mandiri dengan
Pelayanan Prima.
21
Total Nilai IKM
No, Unsur Pelayanan
Nilai (%)
U5 Tanggung Jawab Petugas Pelayanan 3.11 77.71
U6 Kemampuan Petugas Pelayanan 3.16 78.96
U7 Kecepatan Pelayanan 2.88 71.92
U8 Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3.05 76.33
U9 Kesopanan dan Keramahan Petugas 3.12 78.04
U10 Kewajaran Biaya Pelayanan 3.04 75.92
U11 Kepastian Biaya Pelayanan 2.96 73.96
U12 Kepastian Jadwal Pelayanan 2.87 71.63
U13 Kenyamanan Lingkungan 2.87 71.71
U14 Keamanan Pelayanan 3.09 77.13
Tahun 2016 75,43
Seperti terlihat pada Tabel 23, tingkat kepuasan pelanggan rumah sakit
berturut-turut sbb : Kurang Puas 54 orang (9%), Puas 424 orang (71%) dan Sangat
Puas sebanyak 122 orang (20%).
22
Tingkat Kepuasan Pasien RSUD
Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Tahun 2016
Kurang
Sangat Puas
Puas 9.0%
20.3%
Puas
70.7%
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Tahun 2016 sebesar 75,43% dan
pelanggan yang menyatakan puas (puas + sangat puas) sebesar 91%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja Unit Pelayanan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
termasuk dalam kategori baik dan masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang
dilakukan oleh RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Nilai capaian Indeks Kepuasan
Masyarakat tertinggi terdapat pada unsur Kemampuan Petugas Pelayanan (78,96%)
dan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat yang terendah pada unsur kenyamanan
lingkungan (71,71%).
B. Saran.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah koordinasi dan kolaborasi
masing-masing unit pelayanan, baik unit yang langsung berhubungan dengan pasien
maupun yang tidak langsung berhubungan dengan pasien RSUD, sehingga pelayanan
menjadi tepat sesuai jadwal dan waktu yang telah ditetapkan.
24
DAFTAR PUSTAKA
25