Anda di halaman 1dari 3

MODEL PDCA DALAM PENINGKATAN MUTU LAYANAN KESEHATAN

PENDAHULUAN

Dalam peningkatan mutu dalam kebidanan diperlukan manajemen yang baik agar dalam
pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam ilmu manajemen, ada konsep
problem solving yang bisa diterapkna ditempat kerja kita yaitu dengan menggunakan pendekatan
P-D-C-A sebagai proses penyelesaian masalah. Dalam bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A
dapat diartikan sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan
sistematis.

KONSEP MODEL PDCA

PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Indonesia:Rencanakan, Kerjakan,
Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum
digunakan dalam pengendalian kualitas. Konsep PDCA cycle pertama kali diperkenalkan oleh
Walter Shewhart pada tahun 1930 yang disebut dengan “Shewhart cycle“. Selanjutnya konsep ini
dikembangkan oleh Dr. Walter Edwards Deming yang kemudian dikenal dengan ” The Deming
Wheel”. PDCA cycle berguna sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem.

Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam PDCA cycle, yaitu:

Sedangkan lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut ini

2.1 PLAN

Menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan
keluaran yang diinginkan. Dengan membuat fokus output yang diharapkan, hal itu berbeda dari
teknik-teknik lainnya dalam kelengkapan dan akurasi spesifikasi juga merupakan bagian dari
perbaikan

1. Mengidentifikasi output pelayanan, siapa pengguna jasa pelayanan, dan harapan pengguna
jasa pelayanan tersebut melalui analisis suatu proses tertentu.

2. Mendeskripsikan proses yang dianalisis saat ini

• Pelajari proses dari awal hingga akhir, identifikasi siapa saja yang terlibat dalam proses
tersebut.

3. Mengukur dan menganalisis situasi tersebut

• Menemukan data apa yang dikumpulkan dalam proses tersebut


• Bagaimana mengolah data tersebut agar membantu memahami kinerja dan dinamika proses

• Teknik yang digunakan : observasi

• Mengunakan alat ukur seperti wawancara

4. Fokus pada peluang peningkatan mutu

• Pilih salah satu permasalahan yang akan diselesaikan

• Kriteria masalah : menyatakan efek atas ketidakpuasan, adanya gap antara kenyataan dengan
yang diinginkan, spesifik, dapat diukur.

5. Mengidentifikasi akar penyebab masalah

• Menyimpulkan penyebab

6. Menemukan dan memilih penyelesaian

• Mencari berbagai alternatif pemecahan masalah

2.2 DO

Artinya melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran-ukuran proses
ini juga telah ditetapkan dalam tahap plan. Dalam konsep DO ini kita harus benar-benar
menghindari penundaan, semakin kita menunda pekerjaan maka waktu kita semakin terbuang
dan yang pasti kerjaan akan bertambah banyak.

Merencanakan suatu proyek uji coba

• Merencanakan sumber daya manusia, sumber dana, dan sebagainya.

• Merencanakan rencana kegiatan (plan of action)

2. 3 CHECK

Artinya melakukan evaluasi terhadap sasaran dan proses serta melaporkan apa saja hasilnya. Kita
mengecek kembali apa yang sudah kita kerjaan, sudahkan sesuai dengan standar yang ada atau
masih ada kekurangan.

1. Evaluasi hasil proyek

• Bertujuan untuk efektivitas proyek tersebut

• Membandingkan target dengan hasil pencapaian proyek (data yang dikumpulkan dan teknik
pengumpulan data harus sama)

• Target yang ingin dicapai 80%

• Teknik yang digunakan: observasi dan survei

• Alat yang digunakan: kamera dan kuisioner

2. Membuat kesimpulan proyek

• Hasil menjanjikan namun perlu perubahan

• Jika proyek gagal, cari penyelesaian lain

• Jika proyek berhasil, selanjutnya dibuat rutinitas

2.4 ACTION

Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil sasaran dan proses dan menindaklanjuti dengan
perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah kita kerjaan masih ada yang kurang atau belum
sempurnya, segera melakukan action untuk memperbaikinya. Proses ACT ini sangat penting
artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.

1. Standarisasi perubahan

• Pertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan

• Revisi proses yang sudah diperbaiki

• Modifikasi standar, prosedur dan kebijakan yang ada

• Komunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan dan suplier atas perubahan yang dilakukan.

• Lakukan pelatihan bila perlu

• Mengembangkan rencana yang jelas

• Dokumentasikan proyek

2. Memonitor perubahan

• Melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur

Anda mungkin juga menyukai