Anda di halaman 1dari 17

“SISTEM MANAJEMEN MUTU”

Di susun oleh :

Satrio Wicaksono (1505517034)

Joko Prasetyo (1505517041)

Irhamsyah (1505517047)

Fahmi Islam Prayogi (1505517053)

SEMESTER 109
TEKNOLOGI MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNVERSITAS NEGERI JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja serta puji syukur kita atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sistem
manajemen mutu” ini sebagai bahan pembelajaran pada pelajaran manajemen mutu.

Makalah ini telah disusun sedemikian rupa supaya pembaca dapat dengan mudah
memahami dan mengerti dari isi makalah ini

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa menerima kritik dan
saran serta penilaian dari dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Mutu bapak Dr. C.Rudy
Prihantoro

Akhir kata kelompok kami berharap semoga makalah ini dapat melengkapi tugas yang
telah diberikan terhadap kami dan memberikan manfaat terhadap pembaca.
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mutu merupakan suatu faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu produk
untuk menembus pasarnya, disamping faktor utama yang lain seperti:harga dan pelayanan.
Dalam situasi perdagangan terbuka, setiap perusahaan harusmampu menghasilkan produk yang
dapat memenuhi persyaratan mutu minimalyang ditetapkan, yang bisanya menggunakan
standar nasional sebagai acuannya.
Berdirinya perusahaan-perusahaan yang berkembang dan pendidikan- pendidikan yang
semakin maju merupakan suatu hasil dari beberapa faktor. Salahsatu dari faktor yang membuat
perkembangan kemajuan perusahaan atau pendidikan adalah sistem manajemen yang baik.
Kualitas atau mutu dari suatu perusahaan, selalu yang paling utama untuk dilihat oleh
pelanggan (konsumen).Oleh karena itu, perusahaan maupun lembaga pendidikan harus
memahami apayang dimaksud dengan sistem manajemen mutu yang baik.
Untuk memimpin dan mengoprasikan sebuah organisasi dengan berhasil, perlu untuk
mengarahkannya dan mengendalikannya dengan car sistematis dantransparan. Keberhasilan
dapat tercapai dari implemementasi dan pemeliharaansistem manajemen yang didesain untuk
selalu memperbaiki kinerja sambilmenanggapi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan.
Perkembangan perumusan standar yang mencakup sistem jaminan mutu begitu pesat
kemajuannya, sebagai akibat dari perubahan yang cepat dalammengelola kegiatan jaminan
jaminan mutu dunia. Dalam hal ini indonesia tidak boleh tertinggal lagi, seperti pada masa lalu
yang ditertbitkannya ISO 9000.cukup lama indonesia mempersiapkan standar sejenis. Untuk
itu Indonesiamelalui Badan Standarisasi Nasional. (BSN) segera mempersiapkan Standar
Nasional Indonesia (SNI) mengenai sistem manajemen mutu.
B. Ringkasan Materi
1. Pengertian Sistem Manajemen Mutu
2. Apa saja ruang lingkup pada Sistem Manajemen Mutu
3. Apa saja prinsip dari Sistem Manajemen Mutu
4. Penerapan apa yang di dapat dari pengaplikasian Sistem Manajemen Mutu

C. Tujuan/Kompetensi sasaran
1. Memenuhi kuliah manajemen mutu
2. Agar pembaca mengetahui apa itu Sistem Manajamen Mutu beserta peranannya
3. Sebagai sarana penambah wawasan bagi mahasiswa dan seluruh pembaca
II. MATERI PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Manajemen Mutu


Menurut Gasperz (2002;10) Suatu Sistem Manajemen Mutu merupakan
sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen
sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk
(barang/jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan
oleh pelanggan atau organisasi.
Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk
meningkatkan kepuasaan pelanggan dan memungkinkan perbaikan yang
berkelanjutan. SMM juga adalah kemampuan suatu organisasi dalam menjaga kualitas
mutu dari jasa atau barang yang dilayankan.
Menurut Gasperz (2002;10) tujuan dari SMM adalah sebagai berikut:
1. Menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap kebutuhan
atau persyaratan tertentu; Kesesuaian antara kebutuhan dan persyaratan
yang ditetapkan pada suatu standar tertentu terhadap proses dan produk
yang dihasilkan oleh organisasi sangat penting.
2. Memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pemenuhan kebutuhan
dan persyaratan proses dan produk yang ditentukan pelanggan dan
organisasi;
Keputusan pelanggan adalah reaksi emosional dan rasional positif
pelanggan. Untuk mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan,
segenap anggota organisasi dituntut untuk memliki kompetensi dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.

Salah satu jenis SMM yang sangat populer dan mungkin paling banyak
diterapkan di seluruh dunia adalah SMM yang dikeluarkan oleh Organisasi Standar
Internasional (International Standard Organization, ISO). ISO menetapkan standar
untuk SMM dengan seri 9000, sehingga dikenal dengan sebutan ISO 9000.
ISO 9001 ditujukan untuk digunakan organisasi manapun yang merancang,
membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau
memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang
harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memuaskan pelanggan
sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan
pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan
sertifikasi oleh pihak ketiga.
Varian dari ISO 9000/9001 adalah ISO 9002, 9003, dan 9004. Namun yang
paling populer adalah ISO 9001. Jika suatu perusahaan sudah memiliki sertifikasi ISO
9001, maka dapat dikatakan bahwa jasa atau barang yang dilayankan perusahaan
tersebut memiliki mutu yang terjamin. SMM mendefenisikan bagaimana organisasi
menerapkan praktek-praktek manajemen mutu secara konsisten untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dan pasar.

B. Ruang Lingkup Sistem Manajemen Mutu

Lingkup

a) Organisasi yang menginginkan keunggulan melalui implementasisuatu sistem


manajemen mutu.

b) Organisasi yang menginginkan keyakinan dari pemasoknya bahwa persyaratan


produk mereka akan dipenuhi.

c) Pemakai produk.

d) Mereka yang berkepentingan dengan saling pengertian dari istilahyang dipakai


dalam manajemen mutu.

e)
Mereka yang didalam atau diluar organisasi yang mengaksessistem manajemen mutu
atau mengauditnya untuk kesesuaian pada persyaratan.
f) Mereka yang didalam atau diluar organisasi yang memberi
saranatau pelatihan tentang sistem manajemen mutu yang sesuai bagiorganisas
i itu

g) Pengembang standar terkait.


Komitmen Manajemen

Manajemen Puncak harus menyediakan bukti dari komitmennyaterhadap peng


embangan dan penerapan SMM dan memperbaikiefektivitasnya secara terus
menerus dengan:

a) Mengkomunikasikan kepada organisasi tentang pentingnya


persesuaiandengan permintaan pelanggan sebagai kewajiban.

b) Menetapkan kebijakan mutu

c)Memastikan bahwa sasaran-sasaran mutu telah ditetapkan

d)Mengadakan tinjauan-tinjauan manajemen, dan.

e)Memastikan ketersediaan sumberdaya.

Fokus Pelanggan

Manajemen puncak harus menjamin bahwa persyaratan-


persyaratan pelanggan ditetapkan dan cocok dengan tujuan peningkatan kepua
san pelanggan.

Kebijakan Mutu

Manajemen Puncak harus memastikan bahwa kebijakan mutu:

a)Sesuai dengan tujuan organisasi.

b)Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan-persyaratan dansecara


berkesinambungan meningkatkan efektivitas SMM.

c)Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan mereview sasaran-


sasaran mutu.

d)Dikomunikasikan dan dipahami dalam keseluruhan organisasi.

e)Ditinjau ulang untuk kelanjutan kecocokannya.

Perencanaan
Sasaran-sasaran Mutu

Manajemen Puncak harus memastikan bahwa sasaran-sasaran mutu,termasuk


apa yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan produk,
ditetapkan pada fungsi-fungsi dan tingkat-tingkat yang relevandalam
organisasi. Sasaran-sasaran mutu harus terukur dan konsistendengan kebijakan
mutu.

Perencanaan SMM

Manajemen Puncak harus memastikan bahwa:1.Perencanaan dari SMM


diselenggarakan untuk persesuaiandengan persyaratan-persyaratan
sebagaimana sasaran-sasaran
mutu,dan2.Integritas dalam SMM dipelihara ketika perubahan- perubahan
SMM direncanakan dan diimplementasikan.

Tanggung Jawab, Wewenang, dan Komunikasi

Tanggung Jawab dan Wewenang

Manajemen Puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab,wewenang


dinyatakan dan

dikomunikasikan didalam organisasi.

Wakil Manajemen

Manajemen Puncak harus menunjuk seorang anggota manajemen,


yangmana tetap memperhitungkan tanggung jawab-
tanggung jawab yanglain, yang harus memiliki tanggung jawab dan wewenang yangm
encakup:

1. Memastikan bahwa proses-proses yang dibutuhkan untuk SMM


ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara.

2 .Melaporkan pada Manajemen Puncak atas kinerja SMMdan hal-hal


yang perlu ditingkatkan, dan

3. Memastikan peningkatan perhatian atas kepentingan persyaratan-


persyaratan pelanggan ke seluruh organisasi.
Catatan

: Tanggung jawab seorang Wakil Manajemen dapat mencakuphubungan


dengan pihak eksternal yang berhubungan dengan SistemManajemen Mutu.

Komunikasi Internal

Manajemen Puncak harus memastikan bahwa proses komunikasi


yanglayak telah ditetapkan dalam organisasi dan bahwa komunikasiditempatk
an untuk efektivitas SMM.

Tinjauan Manajemen

Umum

Manajemen Puncak harus meninjau SMM organisasi, pada interval-


interval terencana, untuk memastikan kecocokan, kelayakan, danefektivitasny
a. Tinjauan ini harus termasuk penilaian kesempatan perbaikan dan perubahan
yang dibutuhkan terhadap perubahan SMM,termasuk Kebijakan Mutu dan
Sasaran-sasaran Mutu. Rekaman-rekamandari Tinjauan Manajemen harus
dipelihara.

Tinjauan Input

Input kepada Tinjauan Manajemen harus mencakup informasi atas :

1.Hasil-hasil audit

2.Feedback pelanggan

3.Kinerja proses dan kesesuaian produk

4.Status tindakan preventif dan korektif.

5.Follow Up Tinjauan Manajemen yang lalu

6.Perubahan rencana yang dapat mempengaruhi SMM, dan7.Rekomendasi-


rekomendasi untuk perbaikan

Tinjauan Output

Output dari Tinjauan Manajemen harus mencakup keputusan-keputusandan


tindakan-tindakan yang berhubungan dengan:
1.Peningkatan efektivitas SMM dan proses -prosesnya.

2.Peningkatan dari produk yang berhubungan dengan persyaratan-persyaratan


pelanggan.

3.Sumber daya yang dibutuhkan

C. Prinsinp Dasar Sistem Manajemen Mutu

SMM khususnya ISO 9001:2008, merupakan sistem manajemen dengan pendekatan


kepada pelanggan. Pelanggan pada SMM adalah pelanggan internal, pelanggan eksternal dan
pihak yang berkepentingan.

Menurut ISO, SMM diartikan sebagai sistem penetapan kebijakan, sasaran, dan
pencapaian sasaran secara langsung dan terkendali dalam sebuah organisasi yang berpengaruh
terhadap mutu. Menurut standar tersebut, inti dari sistem manajemen mutu meliputi:

1. Adanya kebijakan mutu, perencanaan mutu, sasaran mutu, prosedur kerja, instruksi
kerja, dan rekaman mutu.

2. Adanya jaminan bahwa standar manajemen mutu dilaksanakan, dipantau, dievaluasi,


dan diperbaiki.

3. Adanya jaminan bahwa terjadi peningkatan kualitas yang berkesinambungan baik


dalam proses pelayanan dan proses produksi, maupun terhadap standar manajemen
mutu itu sendiri.

Sementara itu, SMM didasarkan pada penerapan 8 (delapan) prinsip manajemen mutu yang
merupakan dasar penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, yaitu:

1. Fokus pada pelanggan


Organisasi bergantung pada pelanggan, oleh karenanya organisasiharus memaha
mi kebutuhan masa kini dan masa mendatang dari pelanggannya, serta harus memenu
hi dan berusaha melampaui harapan pelanggan. Kemampuan menarik perhatian, mela
yani dan memelihara pelanggan adalah tujuan teringgi dari perusahaan. Tanpa focus d
anketerlibatan pelanggan, tujuan manajemen mutu tidak berarti.
Organisasiyang berfokus pada orientasi pelayanan sebagai perangkat utama dalammel
aksanakan misinya.
2. Kepemimpinan
Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah organisasi. Pemimpin puncak
perlu menyusun visi perusahaan dengan jelas dan dilengkapi dengansasaran dan
tujuan yang konsisten dan didukung pula dengan perencanaantaktis dan strategis.
3. Pelibatan anggota
Anggota pada semua tingkatan merupakan inti suatu organisasi,
dan pelibatan penuh mereka memungkinkan kemampuannya dipakai untuk

manfaat organisasi. Para karyawan harus dilibatkan pada setiap proses


untuk menyusun arah dan tujuan serta peralatan yang dibutuhkan untuk
mencapaitujuan mutu, sehingga setiap individu akan terlibat dan punya
tanggung jawab untuk mencari perbaikan yang terus menerus terhadap proses
yang berada pada lingkup tugasnya. Memperbaiki proses kerja hanya akan berhasil
jika semua pihak, dari atas sampai kebawah dan juga persilanganantar fungsi, terlibat
dalam perubahan.

4. Pendekatan proses
Pendekatan proses ialah suatau pendekatan untuk perencanaan, pengendalian, dan
peningkatan prosesproses utama dalam perusahaan(trilogy proses mutu) dengan men
ekankan pada keinginan pelanggandaripada keinginan fungsional. Orientasi proses
ini memerlukan perubahanyang cukup signifikan, karena banyak manajemen yang
lebih berorientasi pada produk daripada proses.
5. Pendekatan sistem pada manajemen
Sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari berbagai bagian/komponen yang satu
sama lain saling berhubungan dan saling
tergantunguntuk menuju tujuan. Pendekatan sistem memandang suatu organisasisecar
a keseluruhan daripada bagian-bagian, yang diekspresikan sebagaiholistic.
6. Perbaikan berkesinambungan
Perbaikan berkesinambungan atas kinerja organisasi secaramenyeluruh hendakny
a dijadikan sebagai sasaran tetap dari organisasi.Proses berkesinambungan adalah prin
sip dasar dimana mutu menjadi pusatnya.proses ini merupakan pelengkap dan yang
menghidupkan prinsiporientasi proses dan prinsip fokus pada pelanggan.
7. Pendekatan fakta pada pengambilan keputusan
Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan
informasi.Pengambilan keputusan yang dilakukan berdasarkan pendapat atauinformas
i lisan seringkali menimbulkan bias. Manajemen hendaknyamembangun kebiasaan m
enggunakan fakta dan hasil analisis sebelummelakukan pengambilan keputusan. Fakta
dapat diperoleh denganwawancara, kuisioner, jajak pendapat, pengujian, analisis
statistic, dan lain-lain yang memberikan hasil yang obyektif.

8. Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok


Hubungan antara perusahaan dan pemasoknya yang saling bergantungdan saling
menguntungkan akan meningkatkan kemampuan keduanya
untuk menciptakan nilai. Organisasi manajemen mutu yang sukses menjalinhubungan
yang kuat dengan para pemasok dan pelanggan untuk menjaminterjadinya perbaikan
mutu secara berkesinambungan dalam menghasilkan barang dan jasa.

D. Penerapan Sistem Manajemen Mutu

Tanggung Jawab Manajemen


a)Kebijakan mutu harus didefinisikan, didokumentasikan, dimengerti,
dandilaksanakan

b)Bagan struktur organisasi harus ada dan personnel untuk aktivitasverifikasi


yang tercantum dalam elemen standar ini

c)Seorang wakil dari manajemen harus ditunjuk dan diberikan wewenangdan


tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua persyaratan dalamstandar mutu sudah
dilaksanakan.Catatan :-
Kebijakan mutu harus dicetuskan oleh pimpinan tertinggi dalam perusahaan-Bagan
struktur organisasi menjelaskan wewenang dan tanggung jawabsetiap posisi-Sarana,
misalnya peralatan pengukuran atau pengujian-Biasanya yang ditunjuk sebagai wakil
dari manajemen dalam hal iniadalah Quality control manager.

Sistem Mutu
Fungsi Manual Mutu :

a) Sebagai alat komunikasi sasaran dan kebijakan mutu perusahaan


darimanajemen puncak kepada staff, customer, dan sub-kontrakor.

b) Memberikan image perusahaan yang baik untuk meyakinkan pembeliatau untuk


memenuhi persyaratan dalam kontrak.

c) Memberikan kesan kepada para sub-kontraktor bahwa kita berkomitmenuntuk


mutu.

d)Menjelaskan sruktur dan tanggung jawab dalam organisasi untuk bagian/depart


emen yang kegiatannya dapat mempengaruhi mutu.

e) Sebagai referensi dalam pelaksanaan sistim mutu.

f) Memastikan proses produksi berlangsung sesuai dengan rencana.g)Sebagai


bahan pendidikan bagi karyawan mengenai mutu.h)Sebagai dasar untuk audit
mutuCatatan :-Manual mutu harus disiapkan dengan masukan dari para personil
yangterlibat dalam kegiatan yang dapat mempengaruhi mutu.-Manual
mutu tidak boleh disusun berdasarkan contoh dari perusahaanlain.-
Konsultan tidak seharusnya menulis/menyusun manual mutu untuk kliennya.-
Manual mutu yang baik tidak perlu panjang dan kompleks.Wawasan Manual
Mutu:
1.Pengendalian proses produksi Sasaran dan kebijakan mutu
2.Organisasi
3.R & D4.Pembelian
5.Pengen
6.Audit Mutu dan Review
7.Pelatihan

Tinjauan Kontrak

Sebelum menyetujui suatu kontrak pemesanan produk standar maupunkhusus,


perlu diperhatikan :
a) Jelaskan spesifikasi teknis dan aspek lainya dari produk kepadaCustomer.
Jika perlu, berikan contoh produk. Untuk produk khusus,dapatkan spesifikasi
produk yang lengkap dari Customer.

b) Diskusikan delivery time yang diajukan customer dengan BagianProduksi.

c) Untuk produk khusus, kemampuan untuk memenuhi permintaancustomer


perlu ditinjau.

d) Periksa apakah kontrak sudah mencantumkan


detail lengkap mengenaispesifikasi produk.

e) Periksa apakah kontrak sudah mencantumkan syarat-syarat yang


telahdisetujui kedua belah pihak seperti: cara pengepakan,pengiriman,asuransi,
pembayaran, dsb.

f) Jika inspeksi produk dibutuhkan, cantumkan dimana (sebelum


dikirimatau setelah diterima), parameter dan metode pengujian, besarnyasample yang
dibutuhkan, dan kriteria produk yang dapat diterima.

g) Cukupan dan batasan garansi produk.h)Untuk produk khusus, perlu diadakan


jalur komunikasi antara pemasok dan customer untuk membahas desain dan mutu
produk.

i) Periksa apakah kontrak sudah mencantumkan prosedur untuk


mengatasimasalah yang mungkin akan timbul di kemudian hari.

Pengendalian desain

Prosedur pengendalian dan verifikasi desain produk harus ada untuk memastikan
persyaratan yang diminta sudah terpenuhi.

Rencana desain
-Personnel yang ditugaskan harus memiliki kualifikasi yang cukup.-Komunikasi
dan informasi antar gugus tugas harus diidentifikasi dandikokumentasikan.

Masukan desain

-Bahan/persyaratan untuk masukan desain harus diidentifikasi,ditinjau,dan


didokumentasikan.-
Metode untuk menyelesaikan persyaratan yang tidak lengkap ataumembingungkan
harus ada.

D.a Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu

Dalam menerapkan suatu proses di organisasi selalu memiliki mafaat, dean


menurut Gasperz (2002;17) terdapat beberapa manfaat dari penerapan sistem
manajemen mutu yaitu:

1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan mutu yang


terorganisasi dan sistematik. Proses dokumentasi dalam ISO 9001:2000 menunjukkan
bahwa kebijakan, prosedur, dan instruksi yang berkaitan dengan mutu telah
direncanakan dengan baik.

2. Organisasi yang telah bersertifikatkan ISO 9001:2000 diijinkan untuk mengiklankan


pada media massa bahwa sistem manajemen mutu dari organisasi itu telah diakui secara
internasional. Hal ini berarti meningkatkan image organisasi serta daya saing dalam
memasuki pasar global.

3. Audit sistem manajemen mutu dari organisasi yang telah memperoleh sertifikat ISO
9001:2000 dilakukan secara periodik oleh registrar dari lembaga registrasi sehingga
pelanggan tidak perlu melakukan audit sitem manajemen mutu. Hal ini akan
menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem manajemen mutu oleh
pelanggan.

4. Organisasi yang telah memperoleh serifikat ISO9001:2000 secara otomatis terdaftar


pada lembaga registrasi. Sehingga pelanggan potensial yang ingin mencari pemasok
yang bersertifikat ISO 9001:2000 akan menghubungi lembaga rengistrasi. Jika
organisasi itu telah terdaftar pada lembaga registrasi bertaraf internasional, maka itu
berarti membuka kesempatan pasar baru.

5. Meningkatkan mutu dan produktivitas melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih
baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan
pemborosan karena operai internal menjadi lebih baik.

6. Meningkatkan kesadaran mutu dalam organisasi.

7. Memberikan pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer


organisasi melalui prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang terdefinisi secara
baik.

8. Terjadi perubahan positif dalam hal kultur mutu dari anggota organisasi, karena
manajemen dan karyawan terdorong untuk mempertahankan sertifikat ISO 9001:2000
yang umumnya hanya berlaku tiga tahun.

III. PENUTUP

A. Kesimpulan
SMM atau ISO 9001 bisa diterapkan di seluruh jenis organisasi tanpa melihat
besaran maupun lokasi organisasi. Salah satu kekuatan utama ISO 9001 adalah
daya tariknya untuk semua jenis organisasi. SMM juga dapat diterapkan hanya
pada divisi-divisi atau sektor-sektor tertentu dari sebuah perusahaan atau lembaga.
Dan SMM atau ISO 9001 juga bisa diterapkan di perusahaan penyedia jasa (tidak
hanya manufaktur) seperti di lembaga pendidikan, pelayanan masyarakat, dan
sebagainya. Sebagai contoh, di salah satu unit Rukun Warga (RW) di Jakarta
menggunakan SMM untuk sektor pelayanannya. SMM tidak melakukan
“revolusi” sistem didalam sebuah perusahaan. SMM membuat standardisasi kerja
dan kinerja sebuah sistem di perusahaan tersebut sehingga kinerja perusahaan
tersebut memiliki tolak ukur yang dibuat/ditulis bersama dan dikerjakan bersama
oleh seluruh komponennya.
B. Evaluasi
Kerjakanlah tes formatif dibawah ini

1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Sistem Manajemen Mutu !


2. Sebutkan macam-macam Model Proses Sistem Manajemen Mutu !
3. Sebutkan prinsip-prinsip dasar Sistem Manajemen Mutu !
4. Apa saja parameter untuk mengukur kinerja ?
5. Uraikanlah manfaat dari Sistem Manajemen Mutu menurut pandangan anda !

Kunci Jawaban

1. Sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk


manajemen sistem yang menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk
(barang/jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau
persyaratan itu ditentukan oleh pelanggan atau organisasi
2. a) Sistem Manajemen Kualitas (Klausul 4 dari ISO 9001:2000)
b) Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000)
c) Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000)
d) Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000)
e) Analisis, Pengukuran, dan Peningkatan (Klausul 8 dari ISO
9001:2000)

3. 1.Fokus Pelanggan

2.Kepemimpinan
3.Keterlibatan Personel
4.Pendekatan Proses
5.Pendekatan Sistem terhadap Manajemen
6.Peningkatan Terus – Menerus
7.Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan
8.Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan
4.
1. Survey Kepuasan Pelanggan
2. Keluhan Pelanggan
3. Audit Internal
4. Pengendalian Produk Tidak Sesuai
5. Pencapaian Sasaran Mutu

5.
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan mutu
yang terorganisasi dan sistematik.

2. Organisasi yang telah bersertifikatkan ISO 9001:2000 diijinkan untuk


mengiklankan pada media massa bahwa sistem manajemen mutu dari
organisasi itu telah diakui secara internasional
3. Meningkatkan mutu dan produktivitas melalui kerjasama dan komunikasi
yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan
pencegahan pemborosan karena operai internal menjadi lebih baik.
4. Meningkatkan kesadaran mutu dalam organisasi.
5. Memberikan pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan
manajer organisasi melalui prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang
terdefinisi secara baik.
6. Terjadi perubahan positif dalam hal kultur mutu dari anggota organisasi

DAFTAR REFERENSI

1. (Gasperz, Vincent, 2002. ISO 9001 : 2000 and Continual Quality Improvement, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta)
2. https://en.wikipedia.org/wiki/ISO_9000
3. https://kipmi.or.id/sistem-manajemen-mutu.html
4. http://pqiconsultant.com/blog/sistem-manajemen-mutu-atau-quality-management-
system.html/
5. https://www.scribd.com/document/21902020/SISTEM-MANAJEMEN-MUTU

Anda mungkin juga menyukai