KATA SAMBUTAN
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita semua sehingga berhasil
menyusun dokumen perencanaan kebutuhan sumber daya manusia di Rumah Sakit
Sinar Kasih Toraja.
Rumah sakit adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang selain
mempunyai fasilitas pelayanan yang sangat kompleks juga dudukung oleh pemberian
pelayanan dari multi profesi.Pemberian pelayanan yang baik harus ditunjang oleh
pemberi pelayanan yang cukup dan berkompetensi, sehingga untuk memperoleh
petugas pelayanan yang sesuai kebutuhan harus dimulai dengan proses
perencanaan yang baik.Salah satu cara menentukan jumlah kebutuhan tenaga
adalah melalui analisis beban kerja.
Dokumen perencanaan kebutuhan tenaga ini ini sangat penting dalam sebuah
rumah sakit terutama sebagai acuan dalam hal proses penerimaan tenaga di Rumah
Sakit Sinar Kasih Toraja yang disusun berdasarkan penjabaran dari keputusan
Direktur Rumah Sakit Sinar Kasih Toraja Nomor .....1168 Tahun 2018 Tentang
Pembentukan Tim Penyusun Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia pada
Rumah Sakit Sinar Kasih Toraja.
Kami menyadari dokumen penyusunan perencanaan kebutuhan sumber daya
manusia ini masih sangat tidak sempurna, untuk itu kami harapkan masukan untuk
penyempurnaan di kemudian hari.
Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih dan harapan kami semoga
panduan ini bermanfaat untuk dijadikan acuan dengan baik.
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
tersusunnya Dokumen Perencanaan Sumber Daya Manusia Tahunan RS Sinar Kasih Toraja.
Dengan makin berkembangnya Rumah Sakit Sinar Kasih Toraja maka makin bertambah
pula kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Untuk itu diperlukan sebuah dokumen
perencanaan yang dipergunakan sebagai acuan Divisi Personalia dan unit terkait lainnya
dalam proses perekrutan. Dokumen ini akan memberikan pengetahuan tentang bagaimana
keadaan SDM di Rumah Sakit dan bagaimana perencanaan perekrutan Sumber Daya Manusia
Kesehatan setiap tahunnya
Semoga Dokumen ini dapat bermanfaat bagi Rumah Sakit dalam proses perencanaan
SDM sehingga akan pelayanan semakin berkembang dan bermutu ke depannya.
Kami menyadari dokumen penyusunan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia ini
masih sangat tidak sempurna, untuk itu kami harapkan masukan untuk penyempurnaan di
kemudian hari.
Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih dan harapan kami semoga panduan ini
bermanfaat untuk dijadikan acuan dengan baik.
Tim Penyusun
-3-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia Indonesia
seutuhnya. Tujuan itu tidak terlepas dari upaya peningkatan sumber daya
manusia. Pemerintah mengamanatkan bahwa prioritas pembangunan saat ini
diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan
sasaran pembangunan nasional dan menjadi tanggung jawab seluruh bangsa
Indonesia.
Setiap daerah diberi kewenangan dan dituntut untuk meningkatkan
kemandirian daerah, baik dalam hal keuangan maupun kualitas sumber daya
manusianya.Pemerintah daerah berupaya untuk lebih meningkatkan kualitas
sumber daya aparatur, di segala bidang karena peran sumber daya manusia pada
masa kini akan menjadi penentu bagi keberhasilan pembangunan. Begitu pula
setiap organisasi harus mampumenyusun kebijakan yang tepat untuk mengatasi
setiap perubahan yang akan terjadi, termasuk Rumah Sakit Sinar Kasih Toraja.
Sehubungan dengan pendekatan sumber daya manusia dalam hal ini
pegawai Rumah Sakit Sinar Kasih Toraja menitik beratkan pada asumsi bahwa
manusia merupakan titik pusat segalanya, sehingga tenaga manusia ini harus
dimanfaatkan seoptimal mungkin. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan sangatlah tergantung pada kemampuan dan
kegiatan personilnya yang bekerja secara maksimal. Tujuan pengelolaan sumber
daya manusia adalah untuk memberikan kepada organisasi suatu tujuan kerja
yang efektif. Oleh karena itu, setiap rumah sakit baik pemerintah maupun swasta
dituntut untuk selalu memperhatikan dan memberdayakan sumber daya
manusianya sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai di
masaakan datang.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan dalam pembuatan dokumen
perencanaan SDM Kesehatan ini adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembanguna
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 47
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20141 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
- 13 -
BAB II
A. Tujuan
Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan bertujuan untuk
memberikan acuan bagi setiap satuan kerja Rumah Sakit dalam melaksanakan
penyusunan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing.
B. Manfaat
Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi
unit organisasi maupun bagi pegawai. Manfaat- manfaat tersebut antara lain:
Manfaat bagi Rumah Sakit
a. bahan penataan/penyempurnaan struktur organisasi;
b. bahan penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;
- 14 -
BAB III
GAMBARAN UMUM RS SINAR KASIH TORAJA
Surat Keputusan Bupati Sinjai Nomor 453 Tahun 2012 tentang pemberian izin
operasional kepada Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai tanggal 28 Mei 2012.
Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai pada awal pendiriannya sesuai dengan Peraturan
Daerah No. 15 tahun 1994 merupakan Rumah Sakit Tipe D. Dalam perkembangannya,
seiring dengan pelaksanaan Pembangunan Kabupaten Sinjai yang menetapkan bidang
kesehatan sebagai salah satu prioritas pembangunan, maka status Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sinjai meningkat menjadi Rumah Sakit Tipe C ditandai dengan
terbitnya Surat keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1412/Menkes/SK/XI/2006, pada
tanggal 15 Desember 2006. Selanjutnya pada tahun 2007 sesuai dengan penilaian Komite
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) terbit SK Menteri Kesehatan nomor HK.00.06.3.5.2627
tanggal 3 Mei 2007 tentang Status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar maka Rumah Sakit
Umum Daerah Sinjai mendapat pengakuan di bidang pelayanan kesehatan untuk 5 (lima)
pelayanan yaitu :
- Pokja Pelayanan Administrasi
- Pokja Pelayanan Medis
- Pokja Pelayanan Keperawatan
- Pokja Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
- Pokja Rekam Medik.
Sejalan dengan Undang-Undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 20
yang menyatakan bahwa Rumah Sakit Publik yang
- 16 -
5. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Rumah Sakit
Umum Daerah Sinjai mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan pelayanan medis
b. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis
c. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan
d. Penyelenggaraan pelayanan rujukan
e. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga medis
bekerjasama dengan instansi terkait
f. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
g. Penyelenggaraan administrasi daerah dan keuangan
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Direktur Rumah Sakit dibantu oleh Bagian
Tata Usaha, tiga bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional dan Staf Medik
Fungsional, dengan fungsi masing- masing sebagai berikut :
a. Bagian Tata Usaha, mempunyai fungsi :
1) Pelaksanaan dan pengelolaan administrasi, keuangan,
kepegawaian dan perlengkapan.
2) Pembinaan pegawai dengan mengarahkan, membimbing dan menegur,
memberi sanksi atau memberi penghargaan kepada pegawai.
3) Pengelolaan manajemen asset Rumah Sakit
4) Monitoring dan Evaluasi pelayanan teknis yang dilaksanakan Rumah Sakit.
5) Koordinasi dengan satuan organisasi lain dalam lingkup Rumah Sakit untuk
penilaian kinerja Rumah Sakit
6) Melaporkan seluruh pelaksanaan kegiatan kepada direktur
7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
b. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Sarana, mempunyai fungsi :
1) Menghimpun dan mengkoordinasi perencanaan Rumah Sakit
- 21 -
Tabel 1. Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2015 – 2016 Pada Setiap Poliklinik
POLIKLINIK UMUM GIGI BEDAH OBGYN ANAK THT INTERNA SARAF GIZI MATA KULKEL TOTAL
2015 1417 1601 4204 3132 1153 2075 4556 2796 128 - - 21062
2016 1200 1801 3247 2483 1293 1442 4574 3364 219 1248 934 21805
Grafik 1. Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2015-2016 Pada Setiap Poliklinik
5000
4500
4000
3500
3000
2015
2500
2016
2000
1500
1000
500
0
- 18 -
Rawat Jalan
22000
21800
21600
21400
21200
Rawat Jalan
21000
20800
20600
2015
2016
Pada grafik 2 diatas, nampak bahwa kunjungan rawat jalan meningkat di semua
poliklinik. Jumlah kunjungan rawat jalan di tahun 2016 meningkat sebesar 3,5%
dibandingkan tahun 2015.
2. Pelayanan Rawat Inap
Selain melaksanakan pelayanan rawat jalan, Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai juga
melaksanakan pelayanan rawat inap yang meliputi unit perawatan penyakit dalam
(interna), unit perawatan anak, unit perawatan bedah, unit perawatan Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA).
Berikut ini dipaparkan rekapitulasi kunjungan pasien rawat inap pada tahun 2015
dan 2016.
Tabel 2. Kunjungan Rawat Inap Tahun 2015 dan 2016 Berdasarkan Un
UNIT PERAWATAN 2015 2016
PERAWATAN INTERNA 2696 2729
PERAWATAN KIA 3219 3057
PERAWATAN ANAK 650 1131
PERAWATAN BEDAH 1991 1438
ICU 483 483
TOTAL 9039 8838
- 19 -
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500 2015
0 2016
Rawat Inap
9050
9000
8950
8900 Rawat Inap
8850
8800
8750
8700
2015 2016
Berdasarkan grafik diatas, nampak bahwa kunjungan rawat inap tahun 2016
menurun, yaitu menurun 2,2% dari tahun 2015.
3. Indikator Pelayanan Rumah Sakit
Salah satu indikator pengukuran kinerja Rumah Sakit adalah angka Bed
Occupancy Rate (BOR), Length Of Stay (LOS), Bed Turn Over (BTO), Turn
Over Interval (TOI), Net Death Rate (NDR), danGross Death Rate (GDR).
Indikator – indikator tersebut memberikan
- 20 -
gambaran efisiensi dan mutu pelayanan sebuah Rumah Sakit. Masing – masing
indikator tersebut mempunyai makna tersendiri.
Bed Occupancy Rate (BOR) adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu. BOR merupakan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur. Nilai BOR yang ideal adalah antara 60 – 85%.
Length Of Stay (LOS) adalah rata – rata lamanya seorang pasien di
rawat, merupakan gambaran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan. Secara
umum nilai LOS yang ideal antara 6 – 9 hari.
Bed Turn Over (BTO) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu periode
(biasanya dihitung dalam periode 1 tahun) memberikan gambaran tingkat efisiensi pada
pemakaian tempat tidur. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata – rata dipakai
40 – 50 kali.
Turn Off Interval (TOI) adalah rata rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati,
indikator ini juga menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya
tempat tidur kosong/tidak terisi pada kisaran 1 – 3 hari.
Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk tiap –
tiap 1000 penderita keluar dari Rumah sakit. Indikator ini memberikan gambaran mutu
pelayanan Rumah Sakit. Nilai NDR yang masih dapat ditolerir adalah kurang 25 per
1000 penderita keluar.
Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
keluar, sebaiknya nilai ini tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar.
Berikut ini dipaparkan nilai BOR, LOS, TOI, BTO, NDR dan GDR Rumah Sakit
Umum Daerah Sinjai tahun 2015 sampai dengan tahun 2016.
- 21 -
Tabel 3. Capaian BOR, LOS, TOI, BTO, NDR dan GDR Tahun 2015
JUMLAH BOR LOS TOI BTO NDR GDR
- Jumlah Tempat Tidur 161
- Jml penderita keluar 9039
hidup + mati
- Jml hari perawatan 40242
- Jml lama dirawat 31438 3 2 56
68% 14/1000 31/1000
- Jml hari dalam 365 Hari Hari Kali
setahun 152
- Jml kematian ≤ 48 126
jam
- Jmlkematian ≥ 48 jam
Tabel 4. Capaian BOR, LOS, TOI, BTO, NDR dan GDR Tahun 2016
JUMLAH BOR LOS TOI BTO NDR GDR
- Jumlah Tempat Tidur 172
- Jml penderita keluar 8838
hidup + mati
- Jml hari perawatan 38877 4 3 51
62% 17/1000 34/1000
- Jml lama dirawat 31463 Hari Hari Kali
- Jmlharidalamsetahun 365
- Jmlkematian ≤ 48 jam 148
- Jmlkematian ≥ 48 jam 365
Dari Tabel 7 dan 8, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan tempat tidur di Rumah
Sakit Umum Daerah Sinjai masih belum maksimal yang menunjukkan adanya
penurunan disbanding tahun 2015. Hal ini dapat dilihat dengan nilai BOR , LOS dan
BTO yang masih di bawah nilai ideal.
Fakta ini menjadi tantangan bagi Rumah Sakit Umum Daerah untuk membuatu
upaya-upaya yang dapat meningkatkan nilai indikator-indikator tersebut. Salah satunya
dengan melengkapi tenaga dokter ahli, meningkatkan kompetensi tenaga medis dan
- 22 -
paramedis, melengkapi sarana dan prasarana dalam hal ini alat/teknologi kesehatan
sesuai dengan kemajuan ilmu kedokteran. Sehingga diharapkan perawatan pasien
menjadi lebih optimal dan dapat meningkatkan mutu pelayanan.
Pada tahun 2016, telah terjadi penambahan tenaga dokter spesialis, yaitu Dokter
Spesialis Mata, Dokter Spesialis Kulit. Diharapkan dengan adanya penambahan tenaga
dokter ahli tersebut, dapat meningkatkan kualitas pelayanan RSUD Sinjai.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai menjadi rumah sakit Kelas B dengan
standar paripurna, berarti Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai diharapkan
sebelum tahun 2018 dapat memenuhi standar untuk peningkatan kelas menjadi RS Kelas
B, serta diakui oleh lembaga terakreditasi sebagai rumah sakit dengan standar paripurna.
Terbaik dalam pelayanan publik di Sulawesi Selatan berarti terbaik dalam mutu
pelayanan, sarana dan prasarana, sumberdaya manusia serta berorientasi pada kepuasan
- 23 -
spesialis serta memiliki minimal 2 dari 4 subspesialis. Kualitas dan kuantitas SDM saja
tidak cukup tanpa disertai budaya kerja organisasi yang profesional, maka dalam
rencana strategis 2013- 2018 RSUD Sinjai merencanakan program-program dan
kegiatan yang dapat meningkatkan budaya kerja organisasi yang lebih profesional.
Meningkatkan sarana prasarana menuju peningkatan kelas RS berarti dalam
mencapai visi, RSUD Sinjai harus menyesuaikan dan meningkatkan sarana dan
prasarana untuk mendukung kelancaran dan mutu pelayanan baik kebutuhan sarana dan
prasarana aparatur, maupun sarana dan prasarana kesehatan, alat dan sarana prasarana
kedokteran, Laboratorium, Radiologi dan lain-lain sesuai dengan standar rumah sakit
kelas B.
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien sesuai standar nasional
artinya dalam upaya mencapai visi rumah sakit dengan standar paripurna, maka RSUD
Sinjai harus berupaya terus menerus meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien serta mengevaluasi terus implementasinya sesuai standar akreditasi.
Meningkatkan manajemen sumber daya yang lebih efisien dan akuntabel artinya
bahwa RSUD Sinjai sebagai Badan Layanan Umum Daerah didoron
dibentuknya RSUD Sinjai menjadi Badan Layanan Umum Daerah, maka rumah sakit
dituntut untuk dapat menindaklanjuti dengan menyesuaikan tata kelola terutama
dalam hal keuangan BLUD sesuai peraturan perundang-undangan.
3. Nilai-nilai
Untuk mewujudkan seluruh Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai,
maka nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seluruh pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai adalah :
- 25 -
a. Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai dasar utama, dapat membedakan dan
memilih antara hal yang baik dan hal yang buruk, berani menyampaikan
apa adanya dan dapat di percaya.
b. Kerja keras
Kerja keras akan mendorong tumbuhnya kreatifitas dan inovasi
dalam bekerja, tidak mudah menyerah menghadapi hambatan maupun
tantangan.
c. Kerendahan hati
Rendah hati, menyadari kelebihan dan kekurangan, dapat terbuka
dalam menerima saran dan masukan, serta senantiasa mau belajar.
d. Kesediaan melayani
Kesediaan melayani dengan sabar, tulus, empati dan ikhlas, akan
menjadikan semua pekerjaan menjadi mudah, nyaman dan
menyenangkan.
e. Kompeten
Penguasaan atas ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai profesi,
untuk dapat melakukan tugas pekerjaannya dengan kualitas tinggi, dapat
di nilai dan dapat di pertanggung jawabkan.
f. Rasional
Menjalankan tugas pekerjaan dengan berdasar pada data dan bukti
(evident based), secara sistematis berkesinambungan (plan- do-check-
act).
g. Komitmen
Bersedia berjuang bersama mewujudkan visi dan misi bersama.
h. Tenggang rasa
Saling menghormati, bisa menerima perbedaan, bisa memahami
perasaan orang lain.
- 26 -
BAB IV
KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA
STATUS KEPEGAWAIAN
NO URAIAN
TENAGA
TENAGA PNS/
TETAP PARUH KONTRAK
WAKTU
1 Direktur
2 Tata Usaha
3 Perencanaan & Pengembangan
4 Pelayanan & Keperawatan
5 Pendidikan & Akreditasi
6 Umum & Perlengkapan
7 Keuangan
8 Kepegawaian
9 Tenaga Medis
10 ICU
11 Rawat Jalan
12 Laboratorium
13 Pemulasaran Jenazah
14 Loundry
15 Radiologi
16 Fisioterapi
- 31 -
17 Instalasi Farmasi
18 Perawatan Interna
19 Kebidanan & Kandungan
20 Perawatan Anak
21 Perawatan Bedah
22 Kamar Operasi
23 IGD
24 UTDRS
25 Gizi
26 Rekam Medik
27 IPSRS
28 Public Relation
29 PKRS
30 Billing Sistem
31 BPJS
32 Satpam
33 Sopir
34 Emergency 119
35 Petugas O2
36 CSSD
- 32 -
37 SPI
38 PPDS
39 Komite Medik
40 Komite Keperawatan
Total
PENDIDIKAN TERAKHIR
NO URAIAN
SPS S2 S1 D4 D3 S
1 Direktur
2 Tata Usaha
3 Perencanaan & Pengembangan
4 Pelayanan & Keperawatan
5 Pendidikan & Akreditasi
6 Umum & Perlengkapan
7 Keuangan
8 Kepegawaian
9 Tenaga Medis
10 ICU
11 Rawat Jalan
- 33 -
12 Laboratorium
13 Pemulasaran Jenazah
14 Loundry
15 Radiologi
16 Fisioterapi
17 Instalasi Farmasi
18 Perawatan Interna
19 Kebidanan & Kandungan
20 Perawatan Anak
21 Perawatan Bedah
22 Kamar Operasi
23 IGD
24 UTDRS
25 Gizi
26 Rekam Medik
27 IPSRS
28 Public Relation
29 PKRS
30 Billing Sistem
31 BPJS
- 34 -
32 Satpam
33 Sopir
34 Emergency 119
35 Petugas O2
36 CSSD
37 SPI
38 PPDS
39 Komite Medik
40 Komite Keperawatan
TOTAL
- 35 -
Dari data ketenagaan tersebut di atas, Rumah Sakit Sinar Kasih Toraja
masih membutuhkan tambahan tenaga terutama tenaga dokter ahli ,tenaga
meds dan non medis serta tenaga penunjang lannya. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit, Rumah sakit Umum Kelas D harus memiliki paling
sedikit dua pelayanan medik spesialis dasar dan empat pelayanan medik
spesialis penunjang. Pelayanan medik spesialis dasar terdiri dari pelayanan
Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Bedah serta Obstetri dan Ginekologi
dimana masing- masing jenis spesialisasi dasar ada yang dua dan ada yang
satu orang. Rumah Sakit Sinar Kasih Toraja baru memiliki tenaga dokter ahli
penyakit dalam sebanyak 1 orang,spesialis Bedah sebanyak 2 orang, spesialis
anak sebanyak 1 orang serta spesialis Obstetri dan Ginekologi sebanyak 1
orang. Saat ini RSSKT sudah memiliki dokter spesialis patologi klinik dan
dokter spesialis radiologi.
B. Tahapan Penyusunan
Tahapan dalam menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDMK
RSSKT sebagai berikut:
1. Melaksanakan advokasi kepada pemangku kepentingan terkait.
Komitmen dari para pemangku kepentingan terkait perencanaan
kebutuhan SDMK merupakan hal yang sangat penting sebelum tahapan
berikutnya dilakukan.Komitmen disini bukan hanya dalam bentuk
pernyataan tetapi harus diwujudkan dalam bentuk aksi nyata dari para
pemangku kepentingan terkait.
Keluaran pada tahap ini adalah adanya komitmen, dukungan, dan
tindak lanjut dari pemangku kepentingan yang melibatkan lintas program
dan sektor di RSSKT.
1. Direktur 1 1 0
- Staff Direktur 1 1 0
2. Kabag Tata Usaha 1 1 0
Kasubag keuangan 1 1 0
- Staff keuangan 12 12 0
Kasubag Kepegawaian 1 1 0
- Staff kepegawian 7 8 -1
Kasubag Umum 1 1 0
- Staff Umum 17 20 -3
Sopir 6 6 0
IPSRS 26 28 -2
Satpam 12 12 0
Laundry 8 9 -1
Petugas O2 3 4 -1
CSSD 4 4 0
Sanitasi 0 5 -5
- 41 -
Kasie Akreditasi 1 1 0
- Staff Seksi Akreditasi 2 2 0
4. Kabid Perencanaan & 1 1 0
Pengembangan Sarana
Kasie Perencanaan 1 1 0
Kasie Sarana & 1 1 0
Prasarana
- staff 4 5 -1
5. Kabid Pelayanan dan 1 1 0
Keperawatan
Kasie Palayanan 1 1 0
Kasie Rekam Medik dan 1 1 0
- 42 -
pelaporan
- Staff 9 9 0
6. Kamar Operasi 26 26 0
- Anastesi 3 3 0
- PACU/RR 3 3 0
7. ICU 25 29 -4
8. Perawatan Bedah 33 36 -3
9. Perawatan Interna 65 77 -12
10. Perawatan Anak 28 30 -2
11. Kebidanan dan 40 40 0
Kandungan
- Ponek 50 50 0
12. Rawat Jalan 32 37 -5
13. IGD 39 40 -1
14. Laboratorium 16 16 0
15. UTDRS 8 12 -4
16. Fisioterapi 9 9 0
17. Radiologi 16 18 -2
BAB V - 43 -
PENUTUP