A. KEHAMILAN
1. Seorang perempuan, umur 20 tahun hamil 3 bulan datang ke BPM dengan keluhan yang
dirasakan pusing, badan lemas, tidak nafsu makan, karena setiap makan langsung terasa
mual dan makanan dimuntahkan Keluhan dirasakan terutama dipagi hari. KU baik, CM,
TD 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit, suhu 36,5° C, P 18x/menit. Konjungtiva tidak pucat,
BB 45 kg. abdomen lemas, tidak teraba massa. Aerolla mammae menghitam.
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat untuk kasus diatas?
a. Perawatan payudara
b. Senam hamil
c. Mobilisasi
d. Istirahat
e. Nutrisi
2. Seorang perempuan, umur 20 tahun hamil 4 bulan datang ke BPM dengan keluhan yang
dirasakan pusing, badan lemas, tidak nafsu makan, karena setiap makan langsung terasa
mual dan makanan dimuntahkan. KU baik, CM, TD 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit,
suhu 36,5° C, P 18x/menit. Konjungtiva tidak pucat, BB 45 kg. abdomen lemas, tidak
teraba massa. Aerolla mammae menghitam.
Apakah diagnosa pada kasus diatas?
a. Morning sickness
b. Hiperemesis gravidarum
c. Mual muntah dalam kehamilan
d. Gangguan lambung
e. Sakit ulu hati
3. Seorang perempuan, umur 20 tahun hamil 4 bulan datang ke BPM dengan keluhan yang
dirasakan pusing, badan lemas, tidak nafsu makan, karena setiap makan langsung terasa
mual dan makanan dimuntahkan. KU baik, CM, TD 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit,
suhu 36,5° C, P 18x/menit. Konjungtiva tidak pucat, BB 45 kg. abdomen lemas, tidak
teraba massa. Aerolla mammae menghitam.
Apakah hormon penyebab pada kasus diatas?
a. HCG
b. FSH
c. LH
d. Progesterone
e. Prolaktin
4. Seorang perempuan, umur 20 tahun hamil 4 bulan datang ke BPM dengan keluhan yang
dirasakan pausing, badan lemas, tidak nafsu makan, karena setiap makan langsung terasa
mual dan makanan dimuntahkan KU baik, CM, TD 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit,
suhu 36,5° C, P 18x/menit. Konjungtiva tidak pucat, BB 45 kg. abdomen lemas, tidak
teraba massa. Aerolla mammae menghitam.
Apakah tindakan yang bisa dilakukan untuk meringankan kasus tersebut?
a. Asupan tinggi karbohidrat dan protein
b. Mengkonsumsi makanan tinggi lemak.
c. Makan dengan porsi besar
d. Minuman hangat dan pedis
e. Olahraga teratur
5. Seorang perempuan, umur 20 tahun hamil 3 bulan datang ke BPM dengan keluhan yang
dirasakan badan lemas, tidak nafsu makan, karena setiap makan langsung terasa mual dan
makanan dimuntahkan KU baik, CM, TD 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit, suhu 36,5° C,
P 18x/menit. Konjungtiva tidak pucat, BB 45 kg. abdomen lemas, tidak teraba massa.
Aerolla mammae menghitam.
Apakah komplikasi yang akan dialami oleh ibu dan bayi pada kasus diatas?
a. Kurang gizi
b. Lahir prematur
c. BBLR
d. Fetal distres
e. KJDR
B. PERSALINAN
Seorang perempuan umur 28 tahun melahirkan anak ketiganya pada pukul 12.30 Wita secara
spontan di BPM. Setelah 15 menit plasenta belum lahir. Sudah dilakukan manajemen aktif
kala III.
Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Injeksi ulang Oxytosin 10 IU.
b. Manual plasenta
c. Pasang infus
d. Observasi
e. KBI
Referensi (Depkes RI, 2008, Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal, Asuhan Esensial ,
pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir, Buku
Acuan)
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta:
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi; 2008
C. NIFAS
Seorang perempuan P1A0 postpartum 4 jam. Bersalin spontan di BPM. Payudara membesar,
bayi sudah menyusu, kontraksi uterus baik, TFU 1 jari atas pusat, kandung kemih penuh,
belum miksi karena takut perih pada jahitan bekas episiotomi.
Tindakan apakah yang harus dilakukan untuk kasus tersebut?
a. Rujuk
b. Kateterisasi
c. Kaegel exercise
d. Pemberian antidiuretik
e. Ambulasi ke kamar kecil
f.
g. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi. Paket pelatihan pelayanan
obstetri dan neonatal emergensi komprehensif 337
h.
i. REFERENSI
j. (PONEK). Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi; 2008
D. REMAJA
Seorang anak perempuan umur 9 tahun terjadi perubahan payudara membesar, badan anak
cepat membesar. Sudah haid pertama dan darah yang keluar banyak. Satu minggu sebelum
haid merasa nyeri kepala perut kembung dan mual.
Apakah konseling yang tepat untuk kasus diatas?
a. Pemahaman diri dan cukup istirahat
b. Banyak minum air putih
c. Konsumsi jamu
d. Curhat teman sebaya
e. Nutrisi
E. MASA ANTARA
1. Seorang perempuan umur 26 tahun melahirkan anak pertamanya 40 hari yang lalu datang
ke BPM. Belum pernah menggunakan kontrasepsi. Hasil pemeriksaan terdapat varises
dan hipertensi.
Apakah alat kontrasepsi yang cocok untuk kasus tersebut?
a. Pil
b. IUD
c. Suntik
d. Implant
e. MOW
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi. Paket pelatihan pelayanan
obstetri dan neonatal emergensi komprehensif, 2008
Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi; 2008
2. Seorang perempuan umur 26 tahun datang ke BPM dengan mengatakan melahirkan anak
pertamanya 40 hari yang lalu, belum pernah menggunakan kontrasepsi, hasil pemeriksaan
terdapat varises dan hipertensi.
Apakah tindakan awal pada kasus tersebut?
a. Memberikan inform choice kontrasepsi lainnya
b. Melakukan pemasangan
c. Memberkan inform consent
d. Memberi konseling
e. Mempersiapkan peralatan
3. Seorang perempuan umur 23 tahun datang ke BPM dengan keluhan belum pernah haid
setelah melahirkan 4 bulan yang lalu. Hasil anamnesis bidan, bayinya mendapatkan ASI
dan menyusui secara penuh. Hasil pemeriksan ASI banyak.
Metode kontrasepsi apakah yang digunakan pada kasus tersebut?
a. Metode Amenore Laktasi
b. Coitus interuptus
c. Suhu badan basal
d. Metode kalender
e. Kontrasepsi darurat
4. Seorang perempuan, umur 38 tahuan sudah memilki 2 orang anak, 3 tahun dan 1 tahun,
datang ke puskesmas untuk ber KB. Hasil pengkajian pasien belum pernah ber KB. Pada
dokumentasi bidan menggaris bawahi usia pasien. Apakah alasan bidan menganggap usia
penting diperhatikan pada kasus tersebut?
A. Usia 35 tahaun batas resiko
B. Pasien terlambat ber KB
C. Pasien belum pernah ber KB
D. Karena pasien sudah memiliki 2 anak
E. Untuk penentuan alternatife KB yang dipilih
D. Seorang perempuan umur 28 tahun G1P0A0, hamil 32 minggu datang ke BPM untuk
melalukan kunjungan rutin. Keluhan sering buang kecil, janin bergerak aktif, KU baik,
TD, N, S, P.TFU 32 cm, puka, presentasi kepala belum masuk PAP, DJJ: 132x/m. HB
10,2gr/dl. Protein urin (-)
1. Kapan kontrol berikut yang paling tepat pada kasus tersebut?
2. Apakah proses perkembangan janin pada kasus tersebut?
E. Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 hamil 24 minggu atang ke BPM dengan
keluhan sakit kepala sejak 1 minggu lalu, keluhan disertai penglihatan kabur dan nyeri
ulu hati. Tidak Ada riwayat HT sebelum hamil. TD 150/100 mmHg, N 88x/m, S, P, TFU
24 cm, puka, presentasi kepala, belum masuk PAP, oedema tungkai (+), proteinurin (+)
1. Apakah intervensi paling tepat pada kasus tersebut?
a. Tirah baring
b. Diet rendah garam
c. Diet rendah karbohidrat
d. Retensi cairan
e. Diet rendah lemak
2. Apakah mekanisme terdapatnya protein urin pada kasus tersebut?
3. Apa tanda kegawatan paling penting pada kasus tsb?
4. Apakah komplikasi yang paling mungkin terjadi pada kasus tsb
5. Apa edukasi yang bisa diberikan pada kasus tsb?
II. INC
A. Seorang perempuan berumur 29 tahun G2P1A0 dengan keluhan nyeri perut tembus ke
belakang disertai pengeluaran lendir bercampur darah, ketuban (-). Gerakan janin kuat,
riwayat SC 2 tahun lalu atas indikasi bayi besar (4200 gr), KU baik, TFU 35 cm, kepala
masuk PAP. Kontraksi 2x /10 m, DJJ 145x/m kuat dan teratur. Pembukaan 2 cm.
1. Apakah Intervensi yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Pemasangan infus
b. Pemberian O2
c. Pasang kateter
d. Pemberian analgetik
e. Pengaturan posisi.
2.
B. Seorang perempuan umur 35 tahun PP 1 jam yang lalu, takut berkemih karena nyeri pada
jahitan luka perineum. Pemeriksaan fisik TFU 1jrbpst, kontraksi uterus lembek.
1. Apa tindakan paling tepat pada kasus tersebut?
a. Pasang dower kateter
b. Pengaturan posisi
c. Mobilisasi
d. Pemasangan tampon
e. KBI
2. Apakah komplikasi yang paling mungkin terjadi pada kasus tersebut?
a. Perdarahan
b. Subinvolusio
c. Retansi urin
d. Infeksi
e. syok
3. Apakah pendidikan kesehatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
C. Seorang perempuan umur 38 tahun P1A0 inpartu di ke BPM. Saat ini pasien tampak
kelelahan, mengeluh lemas. Menurut catatan terakhir makan dan minum 6 jam yang lalu
tidak terlalu banyak. KU lemah, CM, TD 90/70 mmHg, N 92/m, S 36,5°C, P 20x/m.
TFU 32 cm, Puka, presentasi kepala, BAP DJJ 134x/m, VT: pembukaan 8 cm, kepala
HIII, kontraksi uterus 3-4/10 m (20-30’) ketuban (-) UUK kidep.
III. PNC
A. Seorang perempuan umur 23 tahun, masa nifas hari ke4 dengan keluhan payudara
bengkak sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri, puting tenggelam, bayi susah
menghisap, ASI tidak lancar. TD 120/80 mmHg, S 37,5°C, P 18 x/m, payudara simetris,
tampak mengkilap, terlihat gambaran pembuluh darah., nyeri tekan (+)
1. Apa asuhan kebidanan yang paling tepat untuk kasus tsb?
a. Motivasi peningkatan frekuensi menyusui/laktasi
b. Kompres hangat
c. Pompa
d. Perawatan payudara
e. Fiksasi dengan brah.
f. Massase payudara
B. Seorang perempuan umur 21 tahun P1A0. PP hari ke 5, riwayat Persalinan di BPM,
spontan, anak lahir sehat. Keluhan saat ini tidak ada. Hasil pemeriksaan : TD 110/70
mmHg, N 80x/m, S 36,5°C, P 20x/m. kontraksi baik, TFU 3 jari atas simfisis. Kedua
payudara tidak bengkak dan tidak ada retraksi puting. Tampak pengeluaran lochia
sanguinolenta.
1. Apa komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus tsb?
a. Gangguan laktasi
b. involusio uterus
c. infeksi jalan lahir
d. Gangguan psikologis (Baby blues)
e. Perdarahan
C. Seorang perempuan 23 tahun P1A0 nifas hari ke 6 datang ke RS dengan keluhan
payudara penuh 2 hari yang lalu. Air susu berwarna kuning keluar hari pertama, ASI
cukup. KU baik, CM, TD 110/70 mmHg, N 80x/m, S 36,5° C, P 24x/m. Payudara
tampak bengkak, TFU 3 jrasim, kontraksi uerus baik.
1. Apakah pendidikan kesehatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Kompres hangat
b. Pijat
c. Perawatan payudara
d. Pompa ASI
e. Mobilisasi
D. Seorang perempuan umur 26 tahun P1A0, PP 6 jam dirawat di BPM dengan keluhan
mules. Riwayat persalinan spontan, 6 jam yang lalu. Perdarahan PP tidak ada. KU baik,
TD 110/70 mmHg, N 80x/m, S 36,5°C dan P 18x/m.
1. Apa penyebab pada kasus tersebut?
a. Proses involusio
b. Hiper Aktifitas
c. Tekanan psikologi
d. Pengeluaran kolostrum
e. Distensi abdomen (peregangan dinding abdomen)
E. Seorang perempuan umur 29 tahun P2A0. Nifas hari kedua datang ke BPM dengan
keluhan tidak dapat menyusui bayinya sejak lahir. Pasien merasa sedih karena ASI tidak
cukup sehingga bayi sering rewel. KU baik, CM, TD 110/70 mmHg, N, S, P. Hasil
pemeriksaan TFU 3 jrbpst, kontraksi baik, payudara simetris, tidak bengkak, putting tidak
retraksi, reflex menghisap baik.
1. Apakah dikonseling yang paling tepat pada kasus tsb?
a. Edukasi teknik laktasi
b. Tidak memberikan PASI pada bayi
c. Perawatan payudara
d. Menjaga asupan nutrisi
e. Dukungan psikologis pasangan