MANAJEMEN KEPERAWATAN
Oleh
Kelompok 3
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1. M1 – Man
Man di RSUD Klungkung ruang Apel memiliki ketenaga kerjaan
perawata
1) Tenaga S1 =3 orang
2) Tenaga D3 = 5orang
3) Tenaga administrasi = 1orang
4) Klining servis = 1 orang
2. M2 – material
Fasilitas alat medis di Ruang Apel
1) Suction = 1 buah kondisi baik
2) Ekg = 1 buah kondisi baik
3) Blood warmer = 1 buah kondisi baik
4) Brancar = 1 buah kondisi baik
5) Sterilisator = 1buah
6) Ruang Kepala ruangan
7) Ruang Dokter
8) Kamar mandi dan WC di tengah ruangan
9) Ruang ganti perawat
10) Nurse Station
11) Gudang
12) Dapur perawat
13) Spoolhoek
3. M3 – Metode
a. Penerapan MPKP
1) Kajian Data
Dari hasil observasi yang dilakukan di ruang A (Apel) didapatkan
kualifikasi pendidikan sebagian besar perawat di Ruang A (Apel) adalah
DIII keperawatan. Metode yang digunakan di Ruang A (Apel) adalah
metode tim. Metode tim digunakan sejak ruangan ini ada hingga saat ini,
dengan pembagian 3 tim, masing-masing tim dipimpin oleh ketua tim yang
akan bertanggung jawab kepada kepala ruangan. Terdapat pembagian
tugas, peran, dan wewenang oleh kepala ruangan. Dalam pelaksanaannya
MPKP metode tim tersebut belum berjalan secara optimal karena
keterbatasan jumlah perawat di ruang A (Apel) belum mencukupi dengan
jumlah pasien yang ada, sehingga pembagian tugas
b. Penerapan Timbang Terima (Operan)
1) Kajian Data
Berdasarkan pengamatan dan wawancara didapatkan timbang
terima dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pergantian shift. Untuk shift
pagi pukul 08.00 wita, shift sore 14.00 wita dan shift malam 20.00 wita.
Kegiatan ini selalu diikuti oleh semua perawat yang telah melaksanakan
shift dan yang akan melaksanakan shift selanjutnya. Pada operan malam ke
pagi dan pagi ke siang kegiatan ini dipimpin langsung oleh kepala ruangan.
Untuk operan siang ke malam dilakukan tanpa kepala ruangan .
Perencanaan pulang (Discharge Planning)
1) Kajian Data
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di ruang A (Apel),
discharge planning ini sudah dilakukan akan tetapi hanya sebatas
pemberian HE dan penandatanganan format perencanaan pulang (resume),
dan tidak semua komponen discharge planning disampaikan kepada pasien,
karena kurangnya tenaga perawat dan waktu pelaksanaan discharge
planning
4. M4 – Money
Sumber pendapatan rumah sakit berasal dari BPJS, Umum, JKN, BPJS
KIS dan JKBM. Dimana jumlah pasien yang menggunakan jasa pelayanan
BPJS sebanyak 128 orang, yang menggunakan jasa pelayanan umum
sebanyak 60 orang, yang menggunakan jasa pelayanan JKN sebanyak 27
orang, yang menggunakan jasa pelayanan BPJS KIS sebanyak 1 orang, dan
yang menggunakan jasa pelayanan JKBM sebanyak 173 orang
5. M5 – Marketing
Analisis SWOT
S;
1. Kualifikasi tenaga : S1 Keperawatan 3 orang, D3 Keperawatan 15 orang.
2. Sebagian besar perawat sudah mengikuti pelatihan.
3.Pembagian tugas bagi tenaga keperawatan sudah jelas dan perawat sudah
memahami peran dan fungsinya.
4. RSUD Klungkung memberikan kesempatan belajar manajemen secara luas
5. Tersediannya Nurse Station
6. Terdapat administrasi penunjan
W;
1. Tenaga Keperawatan tidak seimbang dengan tingkat ketergantungan pasien
2. Tingkat pendidikan tenaga keperawatan mayoritas D3
3. Belum optimalnya pengembangan Karir
4. Kurangnya manajemen pendanaan untuk ruangan
5. Kurangnya penataan sarana dan prasarana medis
O;
1. Adanya dukungan untuk perubahan menjadi perawat professional
2. Terbukannya kesempatan mengikuti pendidikan lebih lanjut ( S1 Keperawatan
Ners)
3. Adanya mahasiswa S1 yang sedang melakukan praktek keperawatan
4. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan perawat klinik
5. Adanya program akreditasi RS dari pemerintah dimana MPKP merupakan
salah satu penelitian
T;
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang lebih professional
2.Persaingan antara RS yang semakin ketat
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hokum pelayanan kesehatan
4. makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
5. Masih banyaknya pasien memilih pengobatan alternative