Anda di halaman 1dari 2

3.1 Kerangka Konseptual WISN Gambar 1.

Kerangka Konsep WISN (Workload Indicators of Staffing Need)


Menurut Kepmenkes RI No. 81/Menkes/SK/I/2004 tentang Berdasarkan Gambar 1, kerangka konsep dari WISN ( Workload
Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Indicators of Staffing Need ) adalah menggunakan pendekatan sistem
Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit, WISN (Workload yang terdiri dari input, process, dan output. Input terdiri dari kategori
Indicators of Staffing Need) merupakan indikator yang menunjukkan tenaga kerja, uraian tugas tenaga kerja, hari kerja dan waktu kerjas serta
besarnya kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan berdasarkan beban sarana. Pada bagian process adalah mengenai jenis kegiatan yang
kerja, sehingga lokasi/relokasi akan lebih mudah dan rasional. dilakukan tenaga kerja dan beban kerja tenaga kerja yang ditentukan
Menurut WHO, WISN (Workload Indicators of Staffing Need) berdasarkan standart beban kerja dan standart kelonggaran. Selanjutnya
merupakan suatu metode yang digunakan untuk membantu menentukan dari proses penghitungan ini akan diformulasikan dengan Metode WISN
berapa banyak tenaga kesehatan dalam jenis tertentu yang diperlukan (Workload Indicators of Staffing Need) untuk mendapatkan output
untuk mengatasi beban kerja yang diberikan suatu pelayanan kesehatan berupa jumlah kebutuhan tenaga kerja yang sesuai.
dan menilai tekanan beban kerja tenaga kesehatan di pelayanan
kesehatan tersebut. Metode ini menggunakan data yang tersedia dalam 3.2 Kerangka Operasional WISN
sistem informasi kesehatan dan dapat memberikan pilihan untuk mengisi
kelonggaran kebutuhan tenaga kerja pada pelayanan kesehatan tersebut.
Menetapkan Menetapkan Menetukan
unit kerja dan waktu kerja komponen
INPUT PROSES OUTPUT
kategori SDM tersedia beban kerja

Jenis Kegiatan yang dihitung


Kategori
Tenaga Kerja Tenaga Kerja
Jumlah Menyusun Menyusun Menentukan
Uraian Tugas Waktu Kerja
Kebutuhan standar standar beban standar
Tenaga Kerja Tersedia
Tenaga Kerja kelonggaran kerja kegiatan

Hari Kerja dan


Standar
Waktu Kerja
Beban Kerja
Menghitung Menganalisis dan
Sarana
Standar kebutuhan menginterpretasikan
Kelonggaran tenaga per unit hasil WISN
kerja
Berdasarkan kerangka diatas, dapat diketahui bahwa langkah analisis membantu dalam mempelajari aspek-aspek situasi pegawai yang
operasional WISN ( Workload Indicators of Staffing Need ) adalah sebagai ada di dalam unit kerja.
berikut : a. Difference atau perbedaan : Dengan membandingkan perbedaan antara
1) Menetapkan unit kerja dan kategori Staff yang dihitung tingkat staf saat ini dan staf yang diperlukan, maka dapat diidentifikasi
Penetapan unit kerja dan kategori staff bertujuan untuk mengetahi unit fasilitas kesehatan yang relatif kekurangan atau kelebihan pegawai.
kerja dan kategori staff yang bertanggung jawab dalam b. Ratio : rasio WISN merupakan suatu ukuran “pengganti” (proxy) bagi
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan. tekanan kerja yang dialami tenaga kesehatan dalam pekerjaan sehari-
2) Menetapkan waktu kerja tersedia hari mereka di suatu fasilitas kesehatan.
Penetapan Waktu kerja tersedia bertujuan untuk mengetahui waktu kerja Mengingat hasil numerik dari WISN dapat menyesatkan, maka
efektif selama satu tahun bagi masing – masing kategori Staff yang sangat diperlukan untuk menghitung kedua hal diatas, yaitu perbedaan dan
bekerja di suatu unit atau pelayanan kesehatan. rasio, serta menggunakan pengetahuan terhadap situasi sekitar untuk
3) Menetukan komponen beban kerja menafsirkan apa arti dari angka-angka yang telah didapatkan tersebut.
Penentuan komponen beban kerja yaitu melakukan identifikasi terhadap
komponen-komponen dari kegiatan yang menyita sebagian besar waktu
kerja harian tenaga kesehatan.
4) Menentukan standar kegiatan
Menentukan standar kegiatan berarti menentukan banyaknya waktu kerja
yang dihabiskan oleh berbagai komponen pekerjaan di atas apabila
dilaksanakan dengan baik.
5) Menyusun standar beban kerja
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama 1
tahun per kategori staff. standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok
disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya
(waktu rata – rata) dan waktu kerja tersedia yang dimiliki oleh unit masing
– masing.
6) Menyusun standar kelonggaran
Penyusunan standar kelonggaran bertujuan untuk diperolehnya factor –
factor kelonggaran setiap kategori staff meliputi jenis kegiatan dan
kebutuhan waktu penyelesaian suatu kegiatan yang tidak terkait langsung
atau dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan
pokok/pelayanan.
7) Menghitung kebutuhan tenaga per unit kerja
Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja digunakan untuk mengetahui
jumlah dan jenis/kategori staff yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan
tugas.
8) Menganalisis dan menginterpretasikan hasil WISN
Hasil WISN dianalisis dalam dua cara. Analisis pertama melihat
perbedaan (difference) antara jumlah pegawai saat ini dan pegawai yang
diperlukan. Analisis kedua meneliti rasio kedua angka tersebut. Kedua

Anda mungkin juga menyukai