Disusun Oleh:
KELOMPOK 32
APRILLIA UTAMI DEWI 200205173
ARIFAH KHOIRUNNISA’ 200205174
ATIFAH USWATUN MUSLIKHOIRIAH 200205175
BAGAS RIZKI KURNIAWAN 200205176
DHITO ARDHIAN PERMANA 200205177
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rah
mat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Lapa
ngan Siklus I yang telah kami laksanakan secara online pada tanggal 26 Juli-21 A
gustus 2021 dengan judul “Pengelolaan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta” yang ditinjau dari SIstem Rekam
rnaan, Endokrin.
Laporan ini kami susun dengan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
2. Ibu Warsi Maryati, S.K.M., MPH selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan peny
usunan laporan dikemudian hari. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Topik 1 Gambaran Umum Rumah Sakit
B. Topik 2 Sistem Rekam Medis di Rumah Sakit
C. Topik 3 Sistem Peneriman Pasien di Rumah Sakit
D. Topik 4 Sistem Pengelolaan Data Rekam Medis di Rumah Sakit
E. Topik 5 ICD 10 dan ICD 9-CM
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Print Screen Bukti Bimbingan
2. Print Screen Bukti ACC Pembimbing
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
an bagian dari sumber daya Kesehatan yang sangat diperlukan dalam men
data yang lengkap, semua data ini perlu dicatat serta disimpan dengan seba
mbali. Berkas atau catatan yang berisikan data yang dimaksud diatas dala
d).
s adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasi
an kepada pasien. Rekam Medis memiliki sistem dan subsistem yaitu siste
aan rekam medis menjadi hal yang sangat penting bagi rumah sakit dikare
nakan segala informasi yang berguna baik bagi pasien maupun dokter bah
akan pengelompokan penyakit yang sejenis ke dalam satu grup nomor kod
as dari negara yang berbeda atau antar wilayah dan pada waktu yang berbe
10).
sis ada 3 yaitu, tenaga medis (dokter pemberi diagnosa), tenaga kesehatan l
lah seseorang yang bertugas memberi kode penyakit dan bertanggung jawa
ode diagnosis pada berkas rekam medis harus sesuai dengan arahan ICD-1
0.
B. Rumusan Masalah
BAB II
LANDASAN TEORI
serta pedoman agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Berikut ini adalah sistem dan sub sistem didalam rekam medis :
1. Sistem Penamaan
seseorang. Nama juga dapat membedakan antara orang yang satu dengan
orang lain. Suatu bangsa, suku, atau Negara mempunyai cara dan ciri
1) Nama Tunggal
atau lebih. Nama orang yang hanya terdiri dari satu kata,
Contoh:
Nama : Sumarto
Di indeks : Sumarto
2) Nama Majemuk
ditulis.
Contoh:
3) Nama Keluarga
Contoh:
kata, akan tetapi nama itu adalah nama sebenarnya bukan nama
Contoh:
Contoh:
Contoh:
7) Nama Pemandian
Contoh:
8) Nama Gelar
Nama-nama orang Indonesia yang diikuti dengan
kurung.
Contoh:
9) Nama Singkatan
Contoh:
Nama : A. Mintorogo
Di indeks : Mintorogo, A.
dibicarakan.
Contoh:
1) Nama Asli
Contoh:
orang Eropa, maka diindeks dan ditulis nama orang Cina baru
Contoh:
Contoh :
Contoh:
pengenal utama.
Contoh :
Contoh :
kata bin diiringi dengan dua kata yang menggunakan kata bin
Contoh :
Contoh :
kata sandang (Van, Van den, Van der, Von, Da, De, La).
Contoh :
2. Sistem Penomoran
yang bersangkutan.
kepada pasien
maupun pasien rawat inap, gawat darurat dan bayi baru lahir.
Setiap pasien mendapat satu nmor pada saat pertama kali pasien
selamanya.
Pukesmas.
cukup lama.
berkesinabungan.
3. Sistem Penjajaran
nomornya.
Misalnya:
00-00-01
00-00-02
Misalnya :
Seksi 01
08-04-23
09-04-23
Seksi 02
25-11-02
penyimpanan.
disimpan di rak.
rak).
terlalu lama.
angka akhir.
yaitu :
Angka 1 = Ungu.
Angka 2 = Kuning.
Angka 4 = Oranye.
Angka 6 = Coklat.
Angka 7 = Kemerahan.
Angka 9 = Merah.
akhir adalah 21 maka, di bawah nomor akan ditempel warna kuning dan
ungu.
4. Sistem Penyimpanan
berkas rekammedis yang berisi data dan informasi hasil pelayanan dari
a. Sistem Sentralisasi
rawat jalan dan rawat inap disimpan menjadi satu dalam satu folder
atau map.
TPPRJ.
b. Sistem Desentralisasi
Desentralisasi suatu system penyimpanan dengan cara
memisahkan antara DRM rawat inap, DRM rawat jalan, dan DRM
cepat.
banyak.
secara fisik arsip rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai
mencacah atau daur ulang sehingga tidak dapat lagi dikenali isi
maupun bentuknya.
baru.
dibutuhkan.
rendah.
kunjungan terakhir.
ke ruang in aktif.
2. Dimusnahkan :
b) Berkas rekam medis yang rusak atau yang sudah tidak bisa
di baca lagi.
4. Buku Register
5. Tracer
6. Buku Ekspedisi
medis.
tanda terima.
Pasien yang akan dirawat inap berasal dari IRJ dan UGD. Tetapi
TPPRI juga menerima pasien rujukan dari rumah sakit lain sehingga
bangsal masing-masing.
KIUP.
inap.
bangsalnya.
kelengkapan, yaitu :
7) Visumetrepertu.
(admissionnote).
register UGD.
kepada URM.
ekspedisi.
1. Assembling (Perakitan)
sebagai perakit formulir rekam medis, peneliti isi data rekam medis,
2. Verifikasi
apakah sudah sesuai belum, setelah sama antara identitas pasien pada
penyakit dan diagnose yang ditulis dokter, kode operasi atau tindakan
medis yang ditulis dokter atau petugas kesehatan lainnya, kode sebab
medis yang masuk ke unit rekam medis untuk diolah menjadi sebuah
informasi yang disajikan dalam bentuk laporan guna mengambil
5. Filing
rekam medis. Peran dan fungsi dalam pelayanan rekam medis yaitu
6. Prosedur Penelitian
rekam medis yang keluar dari ruang rekam medis atau tidak. Biasanya
dokumen rekam medis yang boleh keluar dari ruang rekam medis
(ArteficialInseminationbyDonor = AID).
2) Anak yang lahir hasil bayi tabung yang sel telur Anakyang
baiksecara medis
3) Untuk Menikah
berlangsungnya pernikahan.
sifat catatnya.
A. Chapters / Bab
Ada 21 chapter
1. Chapter I – XVII mencakup penyakit dan kondisi kesakitan lainnya
2. Chapter XVIII mencakup symptoms, signs, abnormal clinical dan hasi
l pemeriksaan laboratorium
3. Chapter XIX mencakup perlukaan, keracunan dan keadaan lainnya ya
ng merupakan akibat dari sebab luar perlukaan
4. Chapter XX mencakup sebab luar dari morbiditas dan mortalitas
5. Chapter XXI mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan d
an kontak dengan pelayanan kesehatan
6. Chapter I – XXI → Huruf A – Z (kecuali U) (hal 107-1175)
B. Blocks of category
Setiap chapter dibagi lagi menjadi blok – blok yang homogen (sama) deng
an katagori 3 karakter.
Contoh : Intestinal infectious diseases (A00-A09)
Blok
1. Three-character category
Dalam setiap blok terdapat beberapa bentuk 3 karakter yang berdiri
sendiri. Contoh : A00 Cholera
2. Four-character category
Sebagian besar karakter ke 3 selalu diikuti karakter ke 4 yang menc
angkup 10 sub kategori.
Contoh : A00.0 Cholera due to Vibrio cholerae 01, biovar cholerae
3. Five-character category
a. Chapter XIII → Pembagian berdasarkan letak anatomi
b. Chapter XIX → Pembagian berdasarkan indikasi terbuka
dan tertutup baik untuk kasus fractur maupun intracranial, i
ntrathorax dan intraabdominal injury dengan dan tanpa luka
terbuka.
c. Chapter XX → Pembagian berdasarkan indikasi mengen
ai bentuk aktifitas yang sedang dilaksanakan pada saat keja
dian
Contoh : Insect Bite on Eyelid S00.2 W57.99
C. The unused “U” codes
1. Kode “U” tidak / belum digunakan :
2. Kode “U00-U49” digunakan pada klasifikasi kasus – kasus penyakit bar
u dan sebab – sebab penyakit yang belum dapat ditentukan.
3. Kode “U50-U99” digunakan untuk kepentingan research / penelitian.
VOLUME 2
Buku pedoman manual tentang cara pemakaian / menggunakan ICD yang
berisi :
1. Pengantar
2. Penjelasan tentang klasifikasi statistik internasional tentang penyakit
dan masalah kesehatan
3. Cara penggunaan ICD
4. Petunjuk dan peraturan pengkodean mortalitas dan morbiditas
5. Presentasi statistic
6. Sejarah perkembangan ICD
VOLUME 3
Buku Indeks alphabet terdiri dari 3 Seksi :
1. Seksi I → Indeks alfabet penyakit dan bentuk alamiah cedera (hal 11-572).
2. Seksi II → Sebab – sebab luar suatu cedera (hal 575-623).
3. Seksi III → Tabel nama obat – obat dan bahan kimia (hal 627-746).
Indeks disusun sebagai berikut :
1. Lead Term → Nama penyakit atau kondisi phatological
Contoh : Inguinal Hernia
2. Modifiers → Letak anatomi atau menggambarkan suatu keadaan
Contoh : Inguinal Hernia
Penggunaan ICD 10 CM berpedoman pada:
a. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.: HK.00.05.1.4.00
744 tentang Penggunaan klasifikasi internasional mengenai penyakit revisi
kesepuluh (ICD 10) di Rumah Sakit.
b. Standar Akreditasi bidang rekam medis S.5.P5 mengenai penggunaan buk
u ICD 10.
c. Permenkes No. 27 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesia
Case Base Groups (INA-CBGs)