TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Rekam Medis
a. Pengertian Rekam Medis
2006).
Arsip atau dokumen dalam dunia kesehatan disebut dengan
Rekam Medis
5) Permenkes RI Nomor 290/Menkes/PER/III/2008 Tentang
batasan ini tentu bukan sekedar catatan biasa. Secara singkat dapat
dikelompokkan menjadi:
1) Tujuan Primer
a) Bagi pasien
1. Mencatat jenis perawatan atau pengobatan yang
telah diterima
2. Bukti pelayanan
3. Memungkinkan PPA menilai dan menangani kondisi
pasien
8. Menghasilkan rencana pelayanan
9. Menetapkan saran pencegahan atau promosi
kesehatan
10. Sarana pengingat para PPA
11. Menunjang pelayanan pasien
12. Mendokumentasi pelayanan yang diberikan (Sudra,
2017).
c) Bagi pihak manajemen pelayanan pasien
1. Mendokumentasikan adanya kasus penyakit
pelayanan (utilisasi)
6. Melaksanakan kegiatan menjaga mutu (Sudra,
2017).
d) Bagi pihak penunjang pelayanan pasien
1. Alokasi sumber
2. Menganalisis kecenderungan dan mengembangkan
dugaan
3. Menilai beban kerja
4. Mengomunikasi informasi berbagai unit kerja
(Sudra, 2017).
e) Bagi pihak pengelola pembayaran dan penggantian
biaya pelayanan
1. Mendokumentasikan unit pelayanan yang
asuransi
5. Dasar dalam menetapkan ketidakmampuan dalam
(Sudra, 2017).
c) Riset
1. Mengembangkan produk baru
2. Melaksanakan riset klinis
3. Menilai teknologi
4. Studi keluaran pasien
5. Studi efektivitas serta analisis manfaat dan biaya
pelayanan pasien
6. Mengidentifikasi populasi yang berisiko
7. Mengembangkan registrasi dan pangkalan data
(data base)
8. Menilai manfaat dan biaya sistem rekaman (Sudra,
2017).
d) Pengambilan kebijakan
1. Mengalokasikan sumber-sumber
2. Melaksanakan stategis
3. Memonitor kesehatan masyarakat (Sudra, 2017).
e) Industri
1. Melaksanakan riset dan pengembangan
2. Merencanakan stategi pemasaran (Sudra, 2017).
d. Kegunaan Rekam Medis
Menurut Permenkes No. 269 tahun 2008 menyebutkan bahwa
1) Administratif value
2) Legal value
2017).
3) Financial value
4) Research value
Baik penelitian baik bidang medis maupun non-medis,
5) Education value
2017).
6) Documentation value
2017).
1) Data Primer
2) Data Sekunder
Secara umum isi rekam medis dapat dibagi dalam 2 data, yaitu :
1) Data administratif
Data administratif mencakup data demografi, keuangan,
pasien, data ini dibutuhkan ketika pasien akan masuk rawat inap,
informasi tentang:
a) Nama lengkap
b) Nomor rekam medis dan nomor asuransi atau alat
pembayaran
c) Alamat lengkap pasien
d) Tanggal lahir pasien dan kota tempat kelahiran
e) Jenis kelamin
f) Status pernikahan
g) Nama dan alamat keluarga terdekat yang sewaktu-
pasien
h) Pasien yang berkaitandengan permintaan rekaman
i) Kejadian tentang riwayat atau audit
j) Klaim
k) Menelaah kualitas data
l) Identitas pasien
m) Clinical protocols, clinical pathways, clnical
terhadap pasien rawai inap maupun pasien rawat jalan serta rawat
darurat.
pelayanan kesehatan
c) Instruksi diagnostik dan terapeutik yang diberikan
merawat pasien
e) Laporan dan hasil setiap pemeriksaan diagnostik
medis
f) Diagnosis akhir dan kondisi saat pasien pulang
g) Instruksi akhir kepada pasien sebelum pulang
(Hatta, 2013).
dan jenis rekam medis pasal 3, isi rekam medis untuk pasien rawat
1) Identitas pasien
2) Tanggal dan waktu
3) Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan
2008).
1) Identitas pasien
2) Tanggal dan waktu
3) Hasil anamnesa, mencakup sekurang-kurangnya keluhan
tertentu
13) Untuk kasus gigi dilengkapi dengan Odontogram Klinik
pasien sekurang-kurangnya :
1) Identitas pasien
2) Kondisi pasien saat tiba
3) Identitas pengantar pasien
4) Tanggal dan waktu
5) Hasil anamnesa, mencakup sekurang-kurangnya keluhan
yang sama berobat di satu rumah sakit. Cara penulisan yang benar
(Sutrisno, 2014).
3) Penaamaan pasien yang memiliki nama akhirannya
suaminya.
Contoh : Aisyah Suratno
Indeksnya: Suratno, Aisyah (Sutrisno, 2014).
Aturan ini berlaku pula untuk wanita yang sudah janda
5) Penaamaan bayi
a) Jika bayi laki-laki dengan nama ayah “Ahmad” dari
g. Sistem Penyimpanan
1) Sentralisasi
Sentralisasi adalah seluruh informasi rekam medis
berkas, di satu lokasi dan dikelola oleh satu unit yaitu unit rekam
saat diperlukan. Jalan yang paling baik untuk mencapai tujuan ini
2) Desentralisasi
Pemisahan tempat atau lokasi penyimpanan antara rekam
medis pasien rawat jalan dan rawat inap. Bisa saja dengan satu
2017).
Sistem penyimpanan berkas rekam medis secara
dokumen rekam medis rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat
2014).
h. Sistem Penomoran
(Lindawati, 2018).
2. Retensi
untuk jangka waktu 5 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat
Tabel 1.1
Jadwal Retensi Arsip
Aktif Inaktif Keterangan
No Kelompok RJ RI RJ RI RJ = rawat jalan
1 Umum 5 th 5 th 2 th 2 th RI = rawat inap
2 Mata 5 th 10 th 2 th 2 th
3 Jiwa 10 th 5 th 5 th 5 th
4 Orthopedi 10 th 10 th 2 th 2 th
5 Kusta 15 th 15 th 2 th 2 th
6 Ketergantungan 15 th 15 th 2 th 2 th
obat
7 Jantung 10 th 10 th 2 th 2 th
8 Paru-paru 5 th 10 th 2 th 2 th
Rekam medis ada dua jenis yaitu rekam medis aktif dan inaktif.
Rekam medis aktif adalah rekam medis yang masih digunakan karena
adalah rekam medis pasien yang sudah tidak pernah berkunjung lagi ke
rumah sakit dilihat dari tanggal terakhir pasien berobat yang telah
berkas rekam medisnya akan tetap disimpan diruang filing sebagai berkas
rekam medis aktif selama 10 tahun sejak terakhir pasien berobat. Jadi
jika pasien terakhir berobat pada tahun 2010 dan tidak pernah datang lagi
ruang filing inaktif selama 2 tahun dan jika pasien tidak pernah datang
lagi atau pasien sudah meninggal dunia maka berkas rekam medis pasien
rekam medis aktif, maka rak filing rekam medis aktif bisa menjadi lebih
longgar lagi. Rak yang sudah terlalu padat dapat memepersulit dan
juga cenderung menjadi tidak rapi, kusut, dan berkas rekam medis
menjadi mudah rusak atau robek. Jadi, hasil dari proses penyusutan
adalah dipisahnya berkas rekam medis inaktif dari berkas rekam medis
B. Kerangka Teori
Pemusnahan