Diajukan oleh,
Dadang Taufik
NIM 13.16.4.0015
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan salah satu elemen paling berharga dalam lingkungan perusahaan, menjadi
landasan utama dalam usaha pencapaian tujuan atau sasaran bisnis yang telah
ditetapkan. Menyadari manusia merupakan faktor yang penting pada bagian produksi
maka perusahaan harus lebih dituntut untuk mengendalikan sumber daya manusia
secara efektif dan efisien. Dengan kata lain perusahaan tidak akan berjalan secara
khususnya bagian produksi dan lapangan, sebab karyawan yang ada di bagian
bahan kimia peralatan), oleh karna itu kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
membawa dampak positif dan negatif bagi para karyawan. Adanya penggunaan
Akan tetapi, peralatan canggih juga memiliki resiko kecelakaan kerja yang sangat
tinggi jika tidak ditangani secara baik. Oleh karena itu diperlukan kewaspadaan dan
yaitu manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan yang tidak aman dari
manusia seperti kurang kewaspadaan dalam melaksanakan pekerjaannya, sengaja
melanggar aturan keselamatan kerja yang diterapkan, dan kurang terampilnya pekerja
ketidak amanan dari lingkungan kerja yang biasanya banyak mesin-mesin dan alat-
alat penunjang lainnya, tetapi dari banyaknya kecelakaan kerja yang telah dialami,
dari faktor manusia yang banyak terjadi, karena manusia yang paling banyak
Selain itu karyawan juga harus memiliki kondisi fisik yang sehat dan kondisi
lingkungan yang mendukung agar karyawan dapat bekerja secara baik dan optimal.
Dengan adanya perhatian dari perusahaan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
bisa membuat karyawan merasa aman terhindar dari penyakit dan kecelakaan akibat
kerja. Hal ini bisa menimbulkan rasa kepuasan bagi karyawan dan meningkatkan rasa
lolos dari pemeriksaan perusahaan, pilihan baku yang kurang baik dan keterampilan
karyawan yang kurang memadai merupakan baberapa bagian bahaya yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sebagian diantaranya bisa
berakibat fatal dan sebagian lainnya bias mengakibatkan cacat permanen dan cacat
sementara.
sumber daya manusia, sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian yang besar.
Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya undang-undang berkaitan dengan
kesehatan kerja
4. Undang-undang nomor 3 tahun 2013 mengenai jamsostek
Ada juga undang-undang dasar 1945 pasal 27 ayat (2) yang menyatakan bahwa
setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan pada pasal 27 ayat(2) adalah dimana pekerjaan dan penghidupan yang
diterima karyawan bersifat lebih manusiawi, yang memungkinkan pekerja dalam
kondisi sehat dan bebas dari kecelakaan kerja yang bisa dialaminya.2
dan Asuransi Kesehatan (Askes) di Indonesia merupakan salah satu bentuk upaya
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan Asuransi Kesehatan (Askes) atau
Terjemahnya:
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
dimuka dan di belakang, mereka menjaganya atas perintah Allah.Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia.
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Allah tidak akan merubah keadaan
manusia kecuali mereka mau merubah keadaan mereka sendiri, hal ini berarti jika
ingin maju dan sukses maka manusia harus mau bekerja untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya. Allah tidak akan memberikan rejeki secara cuma-cuma, Allah tidak akan
3Angkasa Duta Sisna, dkk., pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) area Kediri, (Fakultas Ilmu Administrasi, Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id, Universitas Barawijaya
Malang, vol. 15 nomor 1, Oktober 2014). h. 2.
manusia tidak bisa menghindar dari keburukan yang telah ditakdirkan oleh Allah
untuk terjadi dalam hidup manusia. Tapi manusia berhak untuk menjaga kesehatan
dan keselamatan dirinya dari ancaman yang terjadi dalam pekerjaannya, manusia
harus tetap berusaha untuk menyelamatkan diri dari berbagai bahaya yang mengintai
di lingkungan sekitarnya. Masalah selamat atau tidak, hal itulah yang kemudian
menjadi kuasa Allah untuk menentukan garis hidup manusia. Yang perlu
digarisbawahi dari ayat ini adalah manusia harus mau berusaha untuk merubah
keadaannya.4
dilakukan dengan niat semata-mata karena Allah untuk mendapat kebahagian hidup
berupa rezeki di dunia, disamping tidak melupakan kehidupan hari akhirat. Kerana
itu dalam Islam hendaklah menjadikan kerja sebagai ibadah bagi keberkatan rezeki
Selain itu kesehatan dan keselamatn kerja juga di jelaskan dalam QS.al-
Terjemahnya:
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa manusia tidak boleh berbuat kerusakan
di muka bumi.Ini berarti bahwa manusia diutus untuk menjaga lingkungan, tidak
mencemarinya, berbuat dan berperilaku sehat. Karena Allah tidak menyukai orang-
orang yang merusak alam ciptaannya. Sama halnya dalam bekerja di perusahaan
berarti perlu adanya kesehatan dan keselamatan kerja agar dapat dipelajari hal-hal
apa saja yang dapat merusak lingkungan untuk kemudian dihindari sehingga tercipta
lingkungan yang aman dan pekerja dapat terhindar dari resiko bahaya yang
ditimbulkan.5
Ada beberapa fakta dilapangan yang terkait dengan jaminan kesehatan dan
keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada pabrik minyak kelapa
sawit (PTPN) Nusantara XIV persero di Desa Lagego Kec. Burau Kab. Luwu Timur.
Bahaya potensi untuk kesehatan kerja yang bisa terjadi adalah debu dalam
5 Ibid., h. 2.
binatang berbisa, terinfeksi cacing dan terserang mikro organisme seperti jamur dan
bakteri pada saat melakukan pembersihan lahan. Sedangkan bahaya potensi untuk
alat-alat berat. Peraturan Pengendalian bahaya kesehatan dan keselamatan kerja dapat
dilakukan dengan penggunaan alat pelindung diri, seperti safety helmet, masker,
penggunaan alat pelindung kaki jenis vinyl , pakain kerja (overal), dan penggunaan
sarung tangan kulit. Penggunaan sarung tangan kulit cocok digunakan ketika pekerja
bersentuhan dengan benda atau alat yang permukaannya kasar. Pengendalian bahaya
dengan mematuhi standart operational procedure (SOP) penggunaan alat dan dapat
dikendalikan dengan penggunaan alat pelindung diri seperti googles untuk mencegah
serpihan debu terbang, alat pelindung tangan berjenis metal messh, pakaian kerja
(apron), safety shoes berjenis vinyl.. Salah satu bagian penting dari peraturan tersebut
adalah adanya lisensi K3 untuk operator alat berat seperti excavator dan lain
sebagainya. Kesehatan dan keselamatan kerja sangat perlu karena dapat memperbaiki
kualitas hidup pekerja melalui jaminan kesehatan dan keselamatan kerja serta situasi
kerja yang aman, tentram dan sehat sehingga dapat mendorong pekerja untuk lebih
efisien dan produktif. Produktifitas adalah rasio terbaik antara masukan (input) dan
seperti tenaga, waktu dan dana dan sebagainya yang terbatas untuk dapat
dimanfaatkan secara efektif dan upaya antara lain menekan pemborosan sampai
dan keselamatan kerja karyawan, supaya kepuasan kerja karyawan dapat tercipta
serta aturan-aturan yang dikeluarkan oleh perusahaan harus ditaati dengan baik oleh
Dengan demikian tema yang akan diangkat dalam kasus penelitian ini yaitu
Karyawan Pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PTPN) Nusantara XIV Persero Di
B. Rumusan Masalah
persero.
2. Apakah variabel Jaminan Kesehatan(X1) dan variabel Keselamatan(X2)
XIV persero.
3. Apakah variabel Jaminan Kesehatan(X1) paling dominan berpengaruh positif
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris.6
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan dari
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini akan menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh
Karyawan pada pabrik minyak kelapa sawit (PTPN) Nusantara XIV Persero.
2. Manfaat praktis
Bagi para mahasiswa calon pengusaha, manajer ataupun direktur dalam suatu
hasil penelitian ini akan dapat memberi informasi mengenai pengaruh variabel
karyawannya.
1. Jaminan kesehatan
prakteknya yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan setinggi-tingginya baik fisik maupun mental dan sosial dengan usaha
penyakit umum.
2. Keselamatan kerja
melaksanakan pekerjaannya. Rasa aman dalam bekerja merupakan hal yang sangat
3. Kepuasan Kerja
menyenangkan maupun tidak menyenangkan dari hasil kerja yang dilakukan oleh
karyawan, kepuasan kerja akan nampak dalam sikap positif karyawan pada
pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di tempat kerjanya. Oleh karena itu,
peneliti memberi batasan untuk memisahkan aspek tertentu untuk sebuah objek.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Pabrik
Minyak Kelapa Sawit (PTPN) Nusantara XIV Persero di Desa. Lagego Kec. Burau
variabel dalam penelitian ini, sekaligus untuk membedakan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu juga bermanfaat sebagai bahan
perbandingan dan acuan bagi penulis. Selain itu, hal tersebut dapat menghidari
penelitian kuantitatif.
Intan Citra Dewi, Hamidah Nayati Utami dan Arik Prasetya dan dalam penelitiannya
yang berjudul Pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi dan
kinerja karyawan (Studi pada Karyawan PT. YTL Jawa Timur) yang menyimpulkan
bahwa rata-rata distribusi frekwensi jawaban responden untuk menilai variabel program
keselamatan kerja (X1) yaitu sebesar 4,032, variabel program kesehatan kerja (X2) yaitu
sebesar 4,12, variabel motivasi (Y1) yaitu sebesar 4,008 dan untuk variabel kinerja karyawan
ditemukan bahwa ada pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
produktivitas kerja. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan Uji F di mana dapat
dilihat dari nilai Fhitung 32,923 lebih besar dari Ftabel 2,77 dengan nilai signifikansi
(sig) sebesar 0,000 dan dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (sig) jauh lebih kecil
dari 0,05 sehingga hal ini menjelaskan adanya pengaruh signifikan secara simultan
atau bersama-sama antara keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) terhadap
yang berjudul Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap prestasi kerja
karyawan pada PT. PLN (Persero) APJ Malang menyimpulkan bahwa Keselamatan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Besar pengaruh yang
diberikan variabel keselamatan kerja terhadap prestasi kerja 62%. Kesehatan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Besar pengaruh yang
diberikan variabel kesehatan kerja terhadap prestasi kerja 61,8%. Variabel yang
memiliki pengaruh paling besar adalah variabel keselamatan kerja terhadap prestasi
kerja karena jika perusahaan memberikan keselamatan kerja yang baik kepada
karyawan maka karyawan merasa aman dan nyaman dalam bekerja terutama bagi
karyawan teknik yang harus siap apabila ada pemadaman dan konsleting. Alat
perlindungan diri seperti helm, sepatu, tangga, tali pengaman sangat diperlukan untuk
dimana Intan Citra Dewi, Hamidah Nayati Utami dan Arik Prasetya dan dalam
penelitiannya yang berfokus pada Pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja
8Bayu indra siswanto., pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan pada bagian produksi PT. indohamafish jembarana Bali fakultas ilmu
administrasi, universitas brawijaya Malang. h. 10.
9Catarina Cori Pradnya Paramita, dkk., Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
prestasi kerja karyawan pada PT. PLN (PERSERO) APJ Semarang Universitas Diponegoro,
Administrasi Bisnis FISI, Jurnal Administrasi Bisnis Volume I Nomor 1 September 2012. h. 10.
terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Kemudian Bayu Indra Siswanto dalam
kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Dan Catarina Cori Pradnya Paramita
dan Andi Wijayanto dalam penelitiannya yang berfokus pada Pengaruh keselamatan
dan kesehatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Sedangkan pada peneliti
sekarang ini, peneliti mengkaji pengaruh jaminan kesehatan dan keselamatan kerja
terhadap kepuasan kerja karyawan. Dengan demikian penelitian sekarang ini berbeda
dari penelitian sebelumnya, baik itu dari teknik pengumpulan data, metode
penelitian, jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, kerangka pikir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
1. Jaminan kesehatan
bagi para karyawan. Kesehatan ini menyangkut kesehatan fisik maupun mental,
menunjukkan keadaan terbebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit
kerja adalah kondisi yang merujuk pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi
secara umum. Individu yang sehat adalah individu yang bebas dari penyakit, cidera
serta masalah mental dan emosi yang bisa mengganggu aktifitas manusia normal
secara umum.11
bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan supaya tenaga kerja mendapat keadaan
10 Rio Wardana, dkk., pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) area Malang fakultas ilmu administrasi, jurnal
administrasi bisnis (JAB), administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id, universitas brawijaya
malang, vol. 15 No. 1 oktober 2015. h. 3.
Oleh karena itu kesehatan kerja merupakan segala usaha dan keadaan yang
dalam pekerjaan yang bertujuan untuk melindungi karyawan dari keadaan fisik dan
lingkungan yang tidak mendukung bagi karyawan dan masyarakat yang berada
2. Keselamatan kerja
dalam tanah, permukaan air, dalam air maupun udara. Lokasi kerja tersebut tersebar
merupakan salah satu aspek penting dari keselamatan kerja yaitu bahayannya
13 Ibid.
bahwa perlindungan fisik karyawan agar tetap selalu aman dan perlu kewaspadaan
serta kehati-hatian dari pemakaian alat, serta bahan pengolahan yang disediakan oleh
berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahan produksi, landasan
lingkungan atau tempat kerja yang akan menjamin secara maksimal keselamatan
karyawan yang berada di daerah atau tempat tersebut baik orang tersebut karyawan
berikut:
14 Ibid.
15 Ibid.
16 Sumaur. P. K. 2008. Higiene perusahaan dan kesehatan kerja, cetakan keempat. Jakarta.
Gunumg agung. 1989. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. CV. Haji Mas Aagung.
Jakarta.
Merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat
kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada
diharapkan serta dipikirkan karyawan sebagai hal yang layak atau berhak atasnya.
masa depan.18
karyawan baik yang bersikap positif maupun negatif tentang pekerjaan karyawan
18 Ibid.
B. Kerangka pikir
Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan yang
dapat mendasari perumusan hipotesis. Teori yang telah dikembangkan dalam rangka
terhadap kepuasan kerja karyawan pada pabrik minyak kelapa sawit (PTPN)
Nusantara XIV Persero dan peneliti mencoba membuat alur pikir sebagai berikut:
METODE PENILITIAN
hubungan antar satu variabel dengan variabel lain serta pengaruhnya terhadap suatu
variabel lain dan menguji hipotesis yang dirumuskan dengan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data, dengan mengambil sampel suatu populasi pada lokasi
penelitian.
B. Lokasi penelitian
Penelitian akan dilakukan pada karyawan pabrik minyak kelapa sawit (PTPN)
Nusantara XIV Persero yang berlokasi di Desa Lagego Kec. Burau Kab. Luwu
Timur. Dengan alasan peniliti ingin mengetahui sebarapa besar pengaruhnya tingkat
karyawan.
C. Sumber data
a. Data primer
Data primer diperoleh dari respon karyawan melalui kuesioner yang telah
b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari buku-buku ilmiah, jurnal dan dari data internet
penelitian ini populasi dapat diartikan sebagai jumlah karyawan yang ada pada objek
penelitian yang telah di tetapkan.20 yaitu karyawan yang ada pada Pabrik Minyak
Kelapa Kawit (PTPN) Nusantara XIV Persero di Desa. Lagego Kec. Burau Kab.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki pada
populasi tersebut. Oleh karena itu, jumlah sampel yang digunakan sama dengan
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
jaminan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja. Dengan skala
19M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya),(Cet. I; Jakarta: Kencana Prenada Media,
2005), h. 99.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara
Ada dua cara teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
ilmiah, artikel, dan internet yang ada kaitannya dengan pembahasan masalah.
b. Metode Field Research (riset lapangan). Metode pengumpulan data
akan diteliti.
serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca.22 Teknik analisi data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Statistika Inferensial dengan metode Asosiatif
sampel dimana peneliti ingin menaksir parameter populasi melalui data sampel. 23
Teknik regresi ganda dipilih karena penyusun akan menguji dua variabel bebas
(Independen Variabel) dan satu variabel terikat (Dependen Variabel) yang bersifat
metrik.
Y = a + b1X1 + b2X2 +e
Dimana:
Y = Kepuasan kerja
A = Konstanta
b1 = Koefisien regresi dari varibel X1
X1 = Kesehatan kerja
b2 = Koefisien regresi dari varibel X2
X2 = Keselamatan Kerja
e = Eror
regresi terdapat satu variabel terikat dan dua variabel bebas. Persamaan regresi dalam
penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu
kerja(Y).
22 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Cet. VI; Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 358.
23Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif (Teori dan Aplikasi pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam), (Cet. I; Jakarta: Prenada Media Group, 2015), h. 220.
b. Pengujian hipotesis
1) Uji F
2) Uji T
Uji ini digunakan untuk menguji secara parsial antara variabel bebas terhadap
variabel terikat dengan menggunakan taraf nyata 5%.Berdasarkan hasil nilai t, maka
dapat diketahui variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh paling dominan
software IBM SPSS Statistics Version 22. SPSS atau Statistical Product and Service
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Saran/Rekomendasi/Implikasi Penelitian