Anda di halaman 1dari 27

Proposal Penelitian Skripsi

PENGARUH JAMINAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PABRIK MINYAK
KELAPA SAWIT (PTPN) NUSANTARA XIV PERSERO DI DESA LAGEGO
KEC. BURAU KAB. LUWU TIMUR

Diajukan oleh,

Dadang Taufik
NIM 13.16.4.0015

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan era Industrialisasi modern saat ini , kebutuhan sumber daya

manusia sangat penting dalam proses produksi. Keberhasilan pengelolaan SDM

merupakan salah satu elemen paling berharga dalam lingkungan perusahaan, menjadi

landasan utama dalam usaha pencapaian tujuan atau sasaran bisnis yang telah

ditetapkan. Menyadari manusia merupakan faktor yang penting pada bagian produksi

maka perusahaan harus lebih dituntut untuk mengendalikan sumber daya manusia

secara efektif dan efisien. Dengan kata lain perusahaan tidak akan berjalan secara

efektif apabila tanpa pengendalian sumber daya manusia yang baik.

Kinerja karyawan sangat ditunjang oleh kesehatan dan keselamatan kerja,

khususnya bagian produksi dan lapangan, sebab karyawan yang ada di bagian

produksi dan lapangan senantiasa berinteraksi dengan alat-alat penunjang (mesin,

bahan kimia peralatan), oleh karna itu kesehatan dan keselamatan kerja karyawan

memerlukan manajemen yang baik. Adanya penggunaan teknologi yang canggih

membawa dampak positif dan negatif bagi para karyawan. Adanya penggunaan

teknologi canggih bagi karyawan sangat mempermudah dalam penyelesaian kerja.

Akan tetapi, peralatan canggih juga memiliki resiko kecelakaan kerja yang sangat

tinggi jika tidak ditangani secara baik. Oleh karena itu diperlukan kewaspadaan dan

kehati-hatian yang tinggi dalam mengoperasikan peralatan tersebut.

Pada umumnya faktor-faktor yang mengakibatkan kecelakaan kerja ada dua,

yaitu manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan yang tidak aman dari
manusia seperti kurang kewaspadaan dalam melaksanakan pekerjaannya, sengaja

melanggar aturan keselamatan kerja yang diterapkan, dan kurang terampilnya pekerja

dalam menjalankan pekerjaannya tersebut. Sedangkan dari faktor lingkungan yaitu

ketidak amanan dari lingkungan kerja yang biasanya banyak mesin-mesin dan alat-

alat penunjang lainnya, tetapi dari banyaknya kecelakaan kerja yang telah dialami,

dari faktor manusia yang banyak terjadi, karena manusia yang paling banyak

berperan dalam penggunaan alat dan mesin-mesin produksi.

Selain itu karyawan juga harus memiliki kondisi fisik yang sehat dan kondisi

lingkungan yang mendukung agar karyawan dapat bekerja secara baik dan optimal.

Dengan adanya perhatian dari perusahaan tentang kesehatan dan keselamatan kerja

bisa membuat karyawan merasa aman terhindar dari penyakit dan kecelakaan akibat

kerja. Hal ini bisa menimbulkan rasa kepuasan bagi karyawan dan meningkatkan rasa

kepuasan karyawan dalam bekerja memicu produktifitas kerja karyawan untuk

memenuhi tujuan perusahaan.

Sedangkan perawatan peralatan yang kurang baik, kelemahan peralatan yang

lolos dari pemeriksaan perusahaan, pilihan baku yang kurang baik dan keterampilan

karyawan yang kurang memadai merupakan baberapa bagian bahaya yang dapat

menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sebagian diantaranya bisa

berakibat fatal dan sebagian lainnya bias mengakibatkan cacat permanen dan cacat

sementara.

Mengingat begitu besarnya pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja untuk

sumber daya manusia, sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian yang besar.
Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya undang-undang berkaitan dengan

kesehatan dan keselamatan kerja, sebagai berikut:

1. Undang-undang nomor 14 tahun 1969 mengenai pokok-pokok tenaga kerja


2. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 mengenai keselamatan kerja1
3. Peraturan menakertrans RI No.PER 03/MENS/1951 tentang pelayanan

kesehatan kerja
4. Undang-undang nomor 3 tahun 2013 mengenai jamsostek

Ada juga undang-undang dasar 1945 pasal 27 ayat (2) yang menyatakan bahwa
setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan pada pasal 27 ayat(2) adalah dimana pekerjaan dan penghidupan yang
diterima karyawan bersifat lebih manusiawi, yang memungkinkan pekerja dalam
kondisi sehat dan bebas dari kecelakaan kerja yang bisa dialaminya.2

Aditama menyatakan bahwa : istilah jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek)

dan Asuransi Kesehatan (Askes) di Indonesia merupakan salah satu bentuk upaya

mengantisipasi kesehatan dan keselamatan kerja.

Berdasarkan pendapat ditunjukkan bahwa pemerintah harus memperhatikan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan Asuransi Kesehatan (Askes) atau

sekarang diganti dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dengan

harapan asuransi tersebut resiko-resiko kecelakaan dapat ditanggulangi dan karyawan

mendapatkan kepastian kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan demikian kepuasan

dan semangat karyawan dalam bekerja dapat meningkat.3

1 Undang-undang no 1 Tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja www.asiamaya.com.


Diakses 2 oktober 2013.

2 Undang-undang no 23 Tahun 1992 tentang kesehatan www.asiamaya.com. Diakses 2 oktober 2013.


Didalam agama Islam kesehatan dan keselamatan kerja telah di jelaskan

seperti dalam QS. ar-Raad/13: 11 yaitu:












Terjemahnya:
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
dimuka dan di belakang, mereka menjaganya atas perintah Allah.Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia.

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Allah tidak akan merubah keadaan

manusia kecuali mereka mau merubah keadaan mereka sendiri, hal ini berarti jika

ingin maju dan sukses maka manusia harus mau bekerja untuk mencukupi kebutuhan

hidupnya. Allah tidak akan memberikan rejeki secara cuma-cuma, Allah tidak akan

memberi kesuksesan tanpa usaha.

Kemudian pada kalimat selanjutnya disebutkan bahwa manusia tidak

memiliki pelindung terhadap keburukan yang dikehendaki Allah, artinya bahwa

3Angkasa Duta Sisna, dkk., pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) area Kediri, (Fakultas Ilmu Administrasi, Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id, Universitas Barawijaya
Malang, vol. 15 nomor 1, Oktober 2014). h. 2.
manusia tidak bisa menghindar dari keburukan yang telah ditakdirkan oleh Allah

untuk terjadi dalam hidup manusia. Tapi manusia berhak untuk menjaga kesehatan

dan keselamatan dirinya dari ancaman yang terjadi dalam pekerjaannya, manusia

harus tetap berusaha untuk menyelamatkan diri dari berbagai bahaya yang mengintai

di lingkungan sekitarnya. Masalah selamat atau tidak, hal itulah yang kemudian

menjadi kuasa Allah untuk menentukan garis hidup manusia. Yang perlu

digarisbawahi dari ayat ini adalah manusia harus mau berusaha untuk merubah

keadaannya.4

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bekerja. Dan bekerja mestilah

dilakukan dengan niat semata-mata karena Allah untuk mendapat kebahagian hidup

berupa rezeki di dunia, disamping tidak melupakan kehidupan hari akhirat. Kerana

itu dalam Islam hendaklah menjadikan kerja sebagai ibadah bagi keberkatan rezeki

yang diperolehnya, lebih-lebih lagi sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan di

akhirat yang kekal abadi.

Selain itu kesehatan dan keselamatn kerja juga di jelaskan dalam QS.al-

Qashash/28: 77 yang berbunyi:

4 ziarasyid Indeks al-Quran (Dilengkapi Teks Ayat Lengkap dengan Terjemahannya


Serta penjelasannya), Tengtang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. h. 1.

Terjemahnya:

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah Kepadamu


(kebahagiaan) negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari \(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan

Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa manusia tidak boleh berbuat kerusakan

di muka bumi.Ini berarti bahwa manusia diutus untuk menjaga lingkungan, tidak

mencemarinya, berbuat dan berperilaku sehat. Karena Allah tidak menyukai orang-

orang yang merusak alam ciptaannya. Sama halnya dalam bekerja di perusahaan

berarti perlu adanya kesehatan dan keselamatan kerja agar dapat dipelajari hal-hal

apa saja yang dapat merusak lingkungan untuk kemudian dihindari sehingga tercipta

lingkungan yang aman dan pekerja dapat terhindar dari resiko bahaya yang

ditimbulkan.5

Ada beberapa fakta dilapangan yang terkait dengan jaminan kesehatan dan

keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada pabrik minyak kelapa

sawit (PTPN) Nusantara XIV persero di Desa Lagego Kec. Burau Kab. Luwu Timur.

Bahaya potensi untuk kesehatan kerja yang bisa terjadi adalah debu dalam

paru-paru, gangguan gas pada penggunaan alat berat, berkurangnya kekuatan

genggaman pada pekerja yang menggunakan alat-alat pemotong, terserang binatang-

5 Ibid., h. 2.
binatang berbisa, terinfeksi cacing dan terserang mikro organisme seperti jamur dan

bakteri pada saat melakukan pembersihan lahan. Sedangkan bahaya potensi untuk

keselamatan kerja terdapat pada penggunaan mesin-mesin pemotong dan penggunaan

alat-alat berat. Peraturan Pengendalian bahaya kesehatan dan keselamatan kerja dapat

dilakukan dengan penggunaan alat pelindung diri, seperti safety helmet, masker,

penggunaan alat pelindung kaki jenis vinyl , pakain kerja (overal), dan penggunaan

sarung tangan kulit. Penggunaan sarung tangan kulit cocok digunakan ketika pekerja

bersentuhan dengan benda atau alat yang permukaannya kasar. Pengendalian bahaya

kecelakaan kerja pada penggunaan mesin-mesin pemotong dapat dikendalikan

dengan mematuhi standart operational procedure (SOP) penggunaan alat dan dapat

dikendalikan dengan penggunaan alat pelindung diri seperti googles untuk mencegah

serpihan debu terbang, alat pelindung tangan berjenis metal messh, pakaian kerja

(apron), safety shoes berjenis vinyl.. Salah satu bagian penting dari peraturan tersebut

adalah adanya lisensi K3 untuk operator alat berat seperti excavator dan lain

sebagainya. Kesehatan dan keselamatan kerja sangat perlu karena dapat memperbaiki

kualitas hidup pekerja melalui jaminan kesehatan dan keselamatan kerja serta situasi

kerja yang aman, tentram dan sehat sehingga dapat mendorong pekerja untuk lebih

efisien dan produktif. Produktifitas adalah rasio terbaik antara masukan (input) dan

keluaran (output) sedangkan efisiensi adalah pemanfaatan sumber-sumber yang ada

seperti tenaga, waktu dan dana dan sebagainya yang terbatas untuk dapat

dimanfaatkan secara efektif dan upaya antara lain menekan pemborosan sampai

sekecilnya. Untuk itu, perusahaan harus selalu memperhatikan jaminan kesehatan

dan keselamatan kerja karyawan, supaya kepuasan kerja karyawan dapat tercipta
serta aturan-aturan yang dikeluarkan oleh perusahaan harus ditaati dengan baik oleh

setiap karyawan agar produktifitas perusahaan dapat meningkat dengan baik.

Dengan demikian tema yang akan diangkat dalam kasus penelitian ini yaitu

Pengaruh Jaminan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PTPN) Nusantara XIV Persero Di

desa lagego. Kec.burau. Kab. Luwu Timur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah variabel jaminan kesehatan(X1) dan variabel keselamatan(X2) secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan(Y) pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PTPN) Nusantara XIV

persero.
2. Apakah variabel Jaminan Kesehatan(X1) dan variabel Keselamatan(X2)

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan

KerjaKaryawan(Y) pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PTPN) nusantara

XIV persero.
3. Apakah variabel Jaminan Kesehatan(X1) paling dominan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan(Y) pada Pabrik Minyak

Kelapa Sawiit (PTPN) nusantara XIV persero.


C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan


baru berupa teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai

jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris.6

Hipotetsis dalam penelitian ini yaitu:

H1 Pengaruh jaminan kesehatan dan keselamatan secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.

H2 Pengaruh Jaminan Kesehatan Dan Keselamatan secara simultan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.

H3 Pengaruh Jaminan Kesehatan paling dominan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.


D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan dari

penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh variabel Jaminan Kesehatan dan variabel

Keselamatan secara parsial terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada

Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PTPN) Nusantara XIV Persero di Desa

Lagego Kec. Burau Kab. Luwu Timur.


2. Untuk mengetahui pengaruh variabel Jaminan Kesehatan dan variabel

Keselamatan secara simultan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada

Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PTPN) Nusantara XIV Persero di Desa.

Lagego kec. Burau kab. Luwu Timur.


3. Untuk mengetahui bahwa Jaminan Kesehatan paling dominan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan


6 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif R&D), (Bandung
Alfabeta, 2008), h. 93.
pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PTPN) Nusantara XIV Persero di

Desa. Lagego kec. Burau kab. Luwu Timur.


E. Manfaat Penelitian

Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis
Penelitian ini akan menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh

variabel Jaminan Kesehatan dan variabel Keselamatan terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan pada pabrik minyak kelapa sawit (PTPN) Nusantara XIV Persero.
2. Manfaat praktis

Bagi para mahasiswa calon pengusaha, manajer ataupun direktur dalam suatu

perusahaan swasta, instansi pemerintahan ataupun organisasi yang lain, diharapkan

hasil penelitian ini akan dapat memberi informasi mengenai pengaruh variabel

Jaminan Kesehatan dan variabel Keselamatan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan,

sehingga mereka dapat menerapkan variabel-variabel tersebut kepada para

karyawannya.

F. Defenisi operasional variabel dan ruang lingkup pembahasan

Defenisi operasiaonal variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel yang

akan diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Defenisi variabel

yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Jaminan kesehatan

Merupakan spesialisasi dari ilmu-ilmu kesehatan atau kedokteran beserta

prakteknya yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan setinggi-tingginya baik fisik maupun mental dan sosial dengan usaha

preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit gangguan kesehatan yang

diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaaan dan lingkungan kerja serta terhadap

penyakit umum.

2. Keselamatan kerja

Merupakan usaha untuk menciptakan kondisi aman bagi pekerja dengan

memberikan perlindungan di lingkungan kerja supaya pekerja merasa nyaman dalam

melaksanakan pekerjaannya. Rasa aman dalam bekerja merupakan hal yang sangat

vital bagi pekerja untuk meningkatkan kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan.

3. Kepuasan Kerja

Merupakan keadaan emosional yang dapat dirasakan karyawan secara

menyenangkan maupun tidak menyenangkan dari hasil kerja yang dilakukan oleh

karyawan, kepuasan kerja akan nampak dalam sikap positif karyawan pada

pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di tempat kerjanya. Oleh karena itu,

untuk memudahkan dilaksanakannya penelitian yang lebih efektif dan efisien,

peneliti memberi batasan untuk memisahkan aspek tertentu untuk sebuah objek.

Dalam pembahasan ini peneliti hanya akan membahas pengaruh Jaminan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Pabrik

Minyak Kelapa Sawit (PTPN) Nusantara XIV Persero di Desa. Lagego Kec. Burau

Kab. Luwu Timur.

G. Penilitian terdahulu yang relevan

Penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya memperjelas tentang variabel-

variabel dalam penelitian ini, sekaligus untuk membedakan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu juga bermanfaat sebagai bahan

perbandingan dan acuan bagi penulis. Selain itu, hal tersebut dapat menghidari

kesamaan dengan penelitian sekarang tentang Pengaruh Jaminan Kesehatan Dan

Keselamatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan yang menggunakan metode

penelitian kuantitatif.

Intan Citra Dewi, Hamidah Nayati Utami dan Arik Prasetya dan dalam penelitiannya

yang berjudul Pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi dan

kinerja karyawan (Studi pada Karyawan PT. YTL Jawa Timur) yang menyimpulkan

bahwa rata-rata distribusi frekwensi jawaban responden untuk menilai variabel program

keselamatan kerja (X1) yaitu sebesar 4,032, variabel program kesehatan kerja (X2) yaitu

sebesar 4,12, variabel motivasi (Y1) yaitu sebesar 4,008 dan untuk variabel kinerja karyawan

(Y2) yaitu sebesar 4,097.7

Bayu Indra Siswanto dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan pada Pt. pembangunan perumahan Tbk cabang kalmantan di Balikpapan

menyimpulkan bahwa Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS.21

ditemukan bahwa ada pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

produktivitas kerja. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan Uji F di mana dapat

dilihat dari nilai Fhitung 32,923 lebih besar dari Ftabel 2,77 dengan nilai signifikansi

(sig) sebesar 0,000 dan dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (sig) jauh lebih kecil

dari 0,05 sehingga hal ini menjelaskan adanya pengaruh signifikan secara simultan

atau bersama-sama antara keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) terhadap

7 Intan Citra Dewi, dkk., op. cit., h. 6


produktivitas kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan cabang Kalimantan

proyek RSUD. Balikpapan.8

Catarina Cori Pradnya Paramita dan Andi Wijayanto dalam penelitiannya

yang berjudul Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap prestasi kerja

karyawan pada PT. PLN (Persero) APJ Malang menyimpulkan bahwa Keselamatan

kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Besar pengaruh yang

diberikan variabel keselamatan kerja terhadap prestasi kerja 62%. Kesehatan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Besar pengaruh yang

diberikan variabel kesehatan kerja terhadap prestasi kerja 61,8%. Variabel yang

memiliki pengaruh paling besar adalah variabel keselamatan kerja terhadap prestasi

kerja karena jika perusahaan memberikan keselamatan kerja yang baik kepada

karyawan maka karyawan merasa aman dan nyaman dalam bekerja terutama bagi

karyawan lapangan yang pekerjaannya lebih mengandung bahaya, misalnya

karyawan teknik yang harus siap apabila ada pemadaman dan konsleting. Alat

perlindungan diri seperti helm, sepatu, tangga, tali pengaman sangat diperlukan untuk

menjamin keselamatan karyawan.9

Jadi, perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang ini yang

dimana Intan Citra Dewi, Hamidah Nayati Utami dan Arik Prasetya dan dalam

penelitiannya yang berfokus pada Pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja
8Bayu indra siswanto., pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan pada bagian produksi PT. indohamafish jembarana Bali fakultas ilmu
administrasi, universitas brawijaya Malang. h. 10.

9Catarina Cori Pradnya Paramita, dkk., Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
prestasi kerja karyawan pada PT. PLN (PERSERO) APJ Semarang Universitas Diponegoro,
Administrasi Bisnis FISI, Jurnal Administrasi Bisnis Volume I Nomor 1 September 2012. h. 10.
terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Kemudian Bayu Indra Siswanto dalam

penelitiannya yang berfokus pada Pengaruh pelaksanaan keselamatan dan kesehatan

kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Dan Catarina Cori Pradnya Paramita

dan Andi Wijayanto dalam penelitiannya yang berfokus pada Pengaruh keselamatan

dan kesehatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Sedangkan pada peneliti

sekarang ini, peneliti mengkaji pengaruh jaminan kesehatan dan keselamatan kerja

terhadap kepuasan kerja karyawan. Dengan demikian penelitian sekarang ini berbeda

dari penelitian sebelumnya, baik itu dari teknik pengumpulan data, metode

penelitian, jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, kerangka pikir

dan lokasi penelitian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori
1. Jaminan kesehatan

Merupakan salah-satu aspek yang perlu mendapat perhatian dari perusahaan,

aspek kesehatan kerja sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi serta penerapannya terutama dikalangan industri, disamping usaha

mencegah karyawan mengalami kecelakaan perusahaan perlu memelihara kesehatan

bagi para karyawan. Kesehatan ini menyangkut kesehatan fisik maupun mental,

kesehatan karyawan bisa terganggu karena penyakit, stress maupun karena

kecelakaan akibat kerja.

Megginson menyatakan bahwa kesehatan merupakan suatu keadaan yang

menunjukkan keadaan terbebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit

yang dikarenakan oleh lingkungan kerja.10

Sementara itu, menurut Mathis dan Jakson menyatakan bahwa kesehatan

kerja adalah kondisi yang merujuk pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi

secara umum. Individu yang sehat adalah individu yang bebas dari penyakit, cidera

serta masalah mental dan emosi yang bisa mengganggu aktifitas manusia normal

secara umum.11

Sedangkan Manulang menyatakan bahwa kesehatan kerja merupakan

bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan supaya tenaga kerja mendapat keadaan

10 Rio Wardana, dkk., pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) area Malang fakultas ilmu administrasi, jurnal
administrasi bisnis (JAB), administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id, universitas brawijaya
malang, vol. 15 No. 1 oktober 2015. h. 3.

11 Indra Kurniawan AS, dkk., op. cit., h. 2.


kesehatan yang sempurna, baik secara fisik, mental, dan sosial sehingga karyawan

dapat bekerja lebih optimal.12

Kemudian Manulang kembali menjelaskan mengenai tujuan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut:

a. Memelihara dan meningkatkan kondisi kesehatan karyawan setinggi-tingginya

baik fisik, mental maupun socal.


b. Melindungi dan mencegah karyawan dari gangguan kesehatan yang dikarenakan

keadaan lingkungan kerja.


c. Menyesuaikan karyawan dengan pekerjaan.
d. Meningkatkan produktifitas kerja.13

Oleh karena itu kesehatan kerja merupakan segala usaha dan keadaan yang

memungkinkan seseorang untuk mempertahankan keadaan kesehatan karyawan

dalam pekerjaan yang bertujuan untuk melindungi karyawan dari keadaan fisik dan

lingkungan yang tidak mendukung bagi karyawan dan masyarakat yang berada

didekat lingkungan perusahaan.

2. Keselamatan kerja

Keselamatan kerja memiliki sasaran di semua tempat kerja, baik di darat,

dalam tanah, permukaan air, dalam air maupun udara. Lokasi kerja tersebut tersebar

pada segenap bagian ekonomi misalnya pertanian, perusahaan, pertambangan,

pekerjaan umum dan sebagainya. Penerapan teknologi, terutama teknologi modern

merupakan salah satu aspek penting dari keselamatan kerja yaitu bahayannya

kecelakaan kerja. Selanjutnya karyawan juga harus memerhatikan keselamatan kerja

12 Angkasa Duta Sisna, dkk., op. cit., h. 3.

13 Ibid.
bahwa perlindungan fisik karyawan agar tetap selalu aman dan perlu kewaspadaan

serta kehati-hatian dari pemakaian alat, serta bahan pengolahan yang disediakan oleh

perusahaan supaya karyawan terhindar dari kerugian di lokasi kerja.

Sumaur menyatakan bahwa, keselamatan kerja adalah keselamatan yang

berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahan produksi, landasan

lokasi kerja dan lingkungan serta cara-cara melaksanakan pekerjaan.14

Moenir meyatakan bahwa, keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam

lingkungan atau tempat kerja yang akan menjamin secara maksimal keselamatan

karyawan yang berada di daerah atau tempat tersebut baik orang tersebut karyawan

atau bukan karyawan dari organisasi perusahaan.15

Smaur kembali menjelaskan mengenai tujuan keselamatan kerja sebagai

berikut:

a. Melindungi karyawan atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan guna

kesejahteraan hidup dalam meningkatkan produksi dan produktifitas.


b. Menjamin keselamatan setiap karyawan yang ada di perusahaan.
c. Sumber produksi dipergunakan secara aman dan efisien serta perlu dipelihara.16

Dengan demikian keselamatan kerja merupakan segala cara guna mencegah

tenaga kerja yang dapat mengakibatkan resiko kecelakaan akibat kerja.

3. Kepuasan kerja karyawan

14 Ibid.

15 Ibid.

16 Sumaur. P. K. 2008. Higiene perusahaan dan kesehatan kerja, cetakan keempat. Jakarta.
Gunumg agung. 1989. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. CV. Haji Mas Aagung.
Jakarta.
Merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat

kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada

dirinya. Kepuasan sebenarnya merupakan keadaan yang sifatnya subyektif dan

merupakan hasil kesimpulan didasarkan pada perbandingan tentang apa yang

diterima karyawan dari pekerjaannya dibandingkan dengan yang diinginkan,

diharapkan serta dipikirkan karyawan sebagai hal yang layak atau berhak atasnya.

Wilson mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah penilaian ke atas suatu

pekerjaan apakah menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk dikerjakan17

Wexley dan Yuki mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan

generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaannya bermacam-macam sikap seseorang

terhadap pekerjaannya mencerminkan pengalaman yang menyenangkan dan ridak

menyenangkan dalam pekerjaannya seta harapan-harapannya terhadap pengalaman

masa depan.18

Sedangkan Siagian berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah cara pandang

karyawan baik yang bersikap positif maupun negatif tentang pekerjaan karyawan

Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral,

dedikasi, kecintaan dan kedisiplinan karyawan meningkat serta cara perusahaan

untuk memuaskan karyawannya karena kepuasan kerja karyawan merupakan faktor

mutlak bagi perusahaan untuk meningkatkan produktifitas bagi perusahaan. Dengan

begitu perusahaan dalam membangun sikap komitmen pada organisasi maka

perusahaan harus lebih memperhatikan bagaimana cara memuaskan karyawannya.

17 Rio Wardana, dkk., loc. Cit.

18 Ibid.
B. Kerangka pikir

Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan yang

dapat mendasari perumusan hipotesis. Teori yang telah dikembangkan dalam rangka

memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan

hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis.

Berdasarkan asumsi bahwa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan berpengaruh

terhadap kepuasan kerja karyawan pada pabrik minyak kelapa sawit (PTPN)

Nusantara XIV Persero dan peneliti mencoba membuat alur pikir sebagai berikut:

Jaminan Kesehatan (X1)

Kepuasan Kerja (Y)


Keselamatan (X2)
BAB III

METODE PENILITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penlitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Dimana metode ini

digunakan untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

hubungan antar satu variabel dengan variabel lain serta pengaruhnya terhadap suatu

variabel lain dan menguji hipotesis yang dirumuskan dengan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data, dengan mengambil sampel suatu populasi pada lokasi

penelitian.

B. Lokasi penelitian

Penelitian akan dilakukan pada karyawan pabrik minyak kelapa sawit (PTPN)

Nusantara XIV Persero yang berlokasi di Desa Lagego Kec. Burau Kab. Luwu

Timur. Dengan alasan peniliti ingin mengetahui sebarapa besar pengaruhnya tingkat

variabel jaminan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja

karyawan.

C. Sumber data
a. Data primer

Data primer diperoleh dari respon karyawan melalui kuesioner yang telah

dibagikan pada objek penelitian.

b. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari buku-buku ilmiah, jurnal dan dari data internet

yang berkaitan untuk mendukung penelitian ini.

D. Populasi dan sampel


Populasi berasal dari dari bahasa inggris population, yang berarti jumlah

penduduk.19 Populasi juga diartikan sebagai keseluruhan objek penelitian. Dalam

penelitian ini populasi dapat diartikan sebagai jumlah karyawan yang ada pada objek

penelitian yang telah di tetapkan.20 yaitu karyawan yang ada pada Pabrik Minyak

Kelapa Kawit (PTPN) Nusantara XIV Persero di Desa. Lagego Kec. Burau Kab.

Luwu Timur yang berjumlah 100 karyawan.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki pada

populasi tersebut. Oleh karena itu, jumlah sampel yang digunakan sama dengan

jumlah populasi yang berjumlah 30 karyawan. Metode pengambilan sampel yang

digunakan adalah random sampling, atau penentuan sampel acak.

E. Pengukuran Variabel Penelitian

Skala pengukuran variabel merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan

data kuantitatif.21 Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang hubungan pemberian pendapat tentang

jaminan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja. Dengan skala
19M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya),(Cet. I; Jakarta: Kencana Prenada Media,
2005), h. 99.

20 Suharsini Arikunto, (Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek), (Cet. V, Ed Revisi


VI; Jakarta: Rineke Cipta, 2006), h. 130.

21 Nasution S, Metode Riset Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 131.


Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrument yang dapat berupa pertanyaan ataupun pernyataan.

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara

lain sebagai berikut:

a. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)


b. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)
c. Skor 3 untuk jawaban Kurang Setuju (KS)
d. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)
e. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
F. Teknik pengumpulan data

Ada dua cara teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam

penelitian ini yaitu:

a. Metode Library Research(riset kepustakaan) yaitu proses pengumpulan data

dengan menggunakan berbagai literature buku, majalah surat kabar, jurnal

ilmiah, artikel, dan internet yang ada kaitannya dengan pembahasan masalah.
b. Metode Field Research (riset lapangan). Metode pengumpulan data

menggunakan riset lapangan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner.

Kuesioner diberikan kepada setiap karyawan (responden) di perusahaan yang

akan diteliti.

G. Teknik Analisis Dan Pengolahan Data


Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi,

serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca.22 Teknik analisi data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Statistika Inferensial dengan metode Asosiatif

yang menggunakan teknik Regresi Ganda. Statistika inferensial merupakan penelitian

sampel dimana peneliti ingin menaksir parameter populasi melalui data sampel. 23

Teknik regresi ganda dipilih karena penyusun akan menguji dua variabel bebas

(Independen Variabel) dan satu variabel terikat (Dependen Variabel) yang bersifat

metrik.

a. Analisis regresi berganda

Rumus analisis regresi berganda:

Y = a + b1X1 + b2X2 +e
Dimana:
Y = Kepuasan kerja
A = Konstanta
b1 = Koefisien regresi dari varibel X1
X1 = Kesehatan kerja
b2 = Koefisien regresi dari varibel X2
X2 = Keselamatan Kerja
e = Eror

Persamaan regresi berganda mengandung makna bahwa dalam persamaan

regresi terdapat satu variabel terikat dan dua variabel bebas. Persamaan regresi dalam

penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu

jaminan kesehatan(X1) dan keselamatan(X2) terhadap variabel terikat yaitu kepuasan

kerja(Y).

22 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Cet. VI; Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 358.

23Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif (Teori dan Aplikasi pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam), (Cet. I; Jakarta: Prenada Media Group, 2015), h. 220.
b. Pengujian hipotesis

Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan antara variabel bebas

terhadap variabel terikat, maka dapat dilakukan pengujian sebagai berikut:

1) Uji F

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebasnya

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat dengan menggunakan

taraf nyata (=5%).

2) Uji T

Uji ini digunakan untuk menguji secara parsial antara variabel bebas terhadap

variabel terikat dengan menggunakan taraf nyata 5%.Berdasarkan hasil nilai t, maka

dapat diketahui variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh paling dominan

terhadap variabel terikat.

Adapun pengolahan datanya menggunakan alat bantu statistik yang berupa

software IBM SPSS Statistics Version 22. SPSS atau Statistical Product and Service

Solution merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan

penghitungan statistik menggunakan bantuan komputer.

C. Sistematika Pembahasan Skripsi


1. Halaman sampul/cover
2. Halaman Judul
3. Halaman persetujuan pembimbing
4. Abstrak/Abstrack
5. Halaman pernyataan keaslian
6. Prakata
7. Daftar isi
8. Daftar tabel (kalau ada)
9. Daftar ilustrasi (kalau ada)
10. Pedoman transliterasi
11. Daftar lambang dan singkatan (kalau ada)
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Hipotesis
D. Definisi Operasional Variabel dan Ruang Lingkup Pembahasan
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Garis-garis Besar Isi Skripsi atau Tesis

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan


B. Kajian Pustaka (Landasan Teori)
C. Kerangka Pikir

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


B. Lokasi Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
Saran/Rekomendasi/Implikasi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai