Anda di halaman 1dari 39

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ALIS CETAR (Alarm Infus untuk Cepat Tanggap Perawat)

BIDANG KEGIATAN PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:
Nurlinda Mustiko R 172310101080 Angkatan 2017
Tirsa Intania Dewi 172310101087 Angkatan 2017
Vivi Dwi Nofita Sari 172310101105 Angkatan 2017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KC

1. Judul Kegiatan : ALIS CETAR (Alarm Infus Untuk


Cepat Tanggap Perawat)
2. Bidang Kegiatan : PKM-KC
3. Ketua Pelaksanaan Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nurlinda Mustiko Rahayu
b. NIM : 172310101080
c. Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Jember
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Kesilir Krajan Wuluhan Jember,
HP 082245234483
f. Email : rahayulinda16@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 (tiga) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ns. Jon Hafan S., S.Kep., M.Kep.,
Sp.Kep.MB
b. NIP/NIDN : 19840102 201504 1 002/
0702018403
6. No. Tel./HP : 085772343898
7. Biaya Kegiatan Total :
a. Kemristekdikti : Rp. 12.500.000,00
b. Sumber Lain (sebutkan) :-
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Jember, 11 September 2019

Menyetujui,
Wakil Dekan I Fakultas Ketua Pelaksana Kegiatan
Keperawatan Universitas Jember

Ns. Wantiyah, S.Kep., M.Kep. Nurlinda Mustiko Rahayu


NIP. 198107122006042001 NIM 172310101080

Wakil Rektor Bidang Dosen Pembimbing


Kemahasiswaan

Drs. Zulfikar, Ph.D Ns. Jon Hafan S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB
NIP. 196310121987021001 NIP 19840102 201504 1 002

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................. 2
1.3. Tujuan ................................................................................... 2
1.4. Luaran ................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ....................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................13
4.1. Anggaran Biaya ..................................................................13
4.2. Jadwal Kegiatan ..................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................14
LAMPIRAN ..............................................................................................15
Lampiran 1 ...................................................................................17
Lampiran 2 ...................................................................................28
Lampiran 3 ...................................................................................31
Lampiran 4 ...................................................................................33

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sangat pesat seperti saat ini dapat memberikan manfaat dan kemajuan di
berbagai bidang seperti dalam bidang pendidikan, industri, informasi,
komunikasi, dan bahkan dalam bidang kesehatan. Penggunaan teknologi
dalam bidang kesehatan dapat diterapkan di beberapa peralatan medis yang
ada di rumah sakit. Peralatan kesehatan yang selalu ada di rumah sakit salah
satunya adalah infus (Alyah, 2017).
Infus disebut juga dengan Intravenous Fluid Drops yang dapat
diartikan sebagai jalur masuknya cairan melalui pembuluh darah vena. Infus
juga memiliki beberapa macam jenis yang berbeda-beda. Infus digunakan
untuk memberikan obat ataupun makanan dalam bentuk cairan yang
dimasukkan ke tubuh pasien (Alyah, 2017).
Dapat diketahui di beberapa rumah sakit, infus yang digunakan pada
pasien rawat inap masih dilakukan dengan sistem pemantauan secara manual
untuk mengatur jumlah tetesan cairan infus yang diberikan kepada pasien,
perawat masih harus menghitung jumlah tetesan tersebut selama satu menit
dengan melihat jam tangan. Cara ini tentu masih jauh dari tingkat ketelitian
yang maksimal. Adapun faktor yang dapat memengaruhi pemberian infus dan
jumlah tetesan yang kurang tepat pada pasien yaitu perawat yang kelelahan
sehingga tidak dapat memberikan jumlah tetesan cairan infus dengan tepat
dan posisi tangan pasien yang sering bergerak juga dapat memengaruhi
jumlah tetesan cairan infus yang keluar. Masalah lain yang mungkin terjadi
jika menggunakan sistem pemantauan secara manual adalah keluarga pasien
yang lalai dan tidak memperhatikan tetesan cairan infus yang akan habis
karena sedang tidur, hal ini terjadi terutama saat jam-jam istirahat pada
malam hari. Cairan infus yang berhenti menetes tersebut tentu akan
menyebabkan dampak negatif dan bahaya bagi pasien (Muljodipo dkk.,
2015).

1
Menurut data Depkes RI Tahun 2013 angka kejadian phlebitis di
Indonesia sebesar 50,11% untuk Rumah Sakit Pemerintah sedangkan untuk
Rumah Sakit Swasta sebesar 32,70%. Angka kejadian plebitis merupakan
salah satu indikator dari mutu pelayanan rumah sakit. Sebagai indikator
pelayanan mutu, minimal rumah sakit dengan standart angka kejadian ≤ 1,5
%. Phlebitis adalah inflamasi pembuluh darah yang disebabkan kimiawi,
mekanik atau bakteri yang ditandai dengan adanya daerah yang nyeri,
bengkak (Sumara, 2017).

Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut maka, kami


berusaha merancang dan membuat sebuah alat infus dengan sistem otomatis
yang menggunakan pengaturan jumlah tetesan secara digital. Alat ini juga
dilengkapi dengan alarm sebagai indikator infus dan alarm tersebut akan
menyala untuk memberikan peringatan bila cairan infus sudah melewati batas
yang ditentukan oleh sensor photodioda tersebut serta alat ini dapat
memberikan peringatan saat terjadi phlebitis atau inflamasi dengan mengatur
tekanan air dengan manometer. Alat ini tentu dapat mempermudah perawat
untuk mengatur tetesan cairan infus, sehingga perawat tidak perlu menghitung
jumlah tetesan infus secara manual dan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan pasien (Muljodipo et al., 2015).
Alasan kami membuat alat ALIS CETAR (Alarm Infus Untuk Cepat
Tanggap Perawat) ini adalah karena ingin memberikan cairan infus yang
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasien serta mencegah terjadinya
kelebihan cairan pada pasien. Secara fungsional alat ini bekerja dengan baik,
sistem ini mampu memantau kondisi cairan infus pasien dan dilengkapi
dengan alarm yang akan memberitahu perawat jika infus tersebut akan habis.
Dengan adanya alat ini perawat tidak harus bolak-balik ke ruangan
pasien untuk mengecek cairan infus dan ada tidaknya inflamasi karena alat ini
akan memantau kondisi cairan infus tersebut, dan alat ini sudah dilengkapi
dengan alarm yang akan menyala secara otomatis ke ruangan perawat ketika
cairan infus pasien tersebut membutuhkan pergantian dan adanya inflamasi.
Alat ini tentu sangat memudahkan perawat di rumah sakit dalam
memonitoring setiap tetesan cairan infus yang masuk pada tubuh pasien dan
pasien akan mendapatkan jumlah cairan infus yang lebih tepat dibandingkan

2
dengan pemberian tetesan cairan infus yang dilakukan secara manual.
Sistem pemantauan cairan infus secara manual tentu masih jauh dari
tingkat ketelitian. Cairan infus yang terpasang pada pasien rawat inap tidak
boleh sampai habis, karena akan menyebabkan dampak negatif bagi pasien.
Keterlambatan perawat dalam mengganti cairan infus pasien yang telah habis
dapat menyebabkan komplikasi seperti darah pasien akan naik ke selang infus
dan darah tersebut akan membeku sehingga akan mengganggu kelancaran
aliran infus tersebut. Maka dari itu dengan dibuatnya alat ALIS CETAR ini

3
penulis ingin memberikan solusi yang dapat mencegah dan meminimalisir
pasien dari dampak kehabisan cairan infus.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah proposal
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara merancang dan mengimplementasikan sistem
pemantauan cairan infus menggunakan alat ALIS CETAR untuk
mengirimkan informasi ke ruangan perawat?
2. Bagaimana fungsi dan prinsip kerja dari komponen-komponen yang
digunakan dalam alat ALIS CETAR tersebut?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diketahui tujuannya,
antara lain:
1. Mengetahui cara merancang dan mengimplementasikan sistem
pemantauan cairan infus menggunakan alat ALIS CETAR untuk
mengirimkan informasi ke ruangan perawat.
2. Mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari komponen-komponen yang
digunakan dalam alat ALIS CETAR.

1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang
Karsa Cipta (PKM-KC) ini adalah sebagai berikut, yaitu terciptanya sebuah
alat yang digunakan sebagai alarm infus pada pasien rawat inap di rumah
sakit yang dirancang dengan menggunakan teknologi modern dan berguna
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pasien.

4
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Infus merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberikan makanan


ataupun obat dalam bentuk cairan kepada pasien secara periodik. Cairan, obat atau
nutrisi yang dimasukkan menggunakan infus langsung melalui pembuluh darah
(vena) secara intravena, untuk mengetahui kecepatan aliran cairan yang masuk ke
dalam tubuh, dapat diamati pada jumlah tetasan pada chamber infus Di beberapa
rumah sakit, pemberian cairan infus masih dilakukan secara manual dimana
memberi cairan infus yang akan diberikan kepada pasien, petugas medis harus
menghitung jumlah tetesannya sambil melihat jam tangan selama satu menit.
Dengan keterbataan kemampuan petugas medis juga dapat melakukan kesalahan
dalam pemberian cairan infus menjadi suatu hal yang mungkin saja terjadi.
Kesalahan dalam pemasangan infus yang sering terjadi, seperti penyumbatan atau
kehabisan isi cairan tanpa diketahui oleh tenaga medis dan apabila tidak segera
ditangani dapat berbahaya bagi pasien (Muljodipo dkk., 2015).

Gambar 1. Prinsip kerja infus pasien

5
Plebitis adalah inflamasi pembuluh darah yang disebabkan kimiawi,
mekanik atau bakteri yang ditandai dengan adanya daerah yang nyeri, bengkak.
Plebitis mekanik berhubungan dengan penempatan kanula. Pemasangan kanula
pada vena metakarpal berada di area tangan yang sering digerakkan atau dekat
dengan persendian dan mempunyai ukuran yang kecil, serta posisinya yang tidak
lurus memungkinkan terjadinya gesekan pada dinding vena dengan kateter
intravena. daerah persendian sering mengakibatkan terjadinya plebitis mekanik.
Hal ini bisa timbul dikarenakan saat anggota gerak badan digerakkan, maka
kanula mengiritasi intima vena, menyebabkan terjadinya luka dan mengakibatkan
phlebitis (Sumara, 2017).

Oleh karena itu dirancang alat untuk mengontrol tetesan infus dan
sekaligus mendeteksi adanya phlebitis serta pengingat bahwa cairan infus yang
dibutuhkan pasien hampir habis atau habis. Dimana jumlah tetesan bisa
dikendalikan melalui komputer dan bila habis peringatannya berwarna hijau,
kuning, merah pada permukaan motor servo (alarm) dan juga muncul warna sama
pada komputer yang menjadi pusat kendali di ruang perawat (Nurse station).

Sensor cahaya berdasarkan perubahan elektrik yang dihasilkan dibagi


menjadi dua jenis, yaitu fotovoltaik dan fotokonduktif. Salah satu sensor cahaya
jenis fotokonduktif adalah sensor photodioda. Sensor photodioda dapat merespon
stimulus berupa cahaya tampak maupun tidak tampak dan mengkonversi
intensitas cahaya yang terdeteksi menjadi arus. Photodioda adalah suatu jenis
dioda yang resistansinya akan berubah-ubah apabila terkena sinar cahaya.
Resistansi dari photodioda dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya,
semakin banyak cahaya yang diterima maka semakin kecil resistansi dari
photodioda dan begitupula sebaliknya jika semakin sedikit intensitas cahaya yang
diterima oleh sensor photodioda maka semakin besar nilai resistansinya. Sensor
photodioda sama seperti sensor LDR, mengubah besaran cahaya yang diterima
sensor menjadi perubahan konduktansi (kemampuan suatu benda menghantarkan
arus listrik dari suatu bahan (Setyaningsih, 2017).

Dimana cara kerjanya sensor photodioda ada mendeteksi jumlah cairan


infus yang tersedia, lalu dengan motor servo akan mengendalikan jumlah tetesan

6
cairan infus secara otomatis (merenggangkan atau menekan selang infus). Bila
cairan pada botol habis atau berkurang < 125 ml maka akan dideteksi sensor
photodiodan dan LED lalu diterima motor servo (alarm) sehingga muncul warna
hijau/kuning/merah sebagai tanda atau signal ke sensor ruangan yang juga
terhubung pada tombol merah (tombol darurat). Lalu dari sensor ruangan akan
diterima oleh server dan muncul pada layar monitor (Setyaningsih, 2017).

Pengembangan alat ini menggabungkan antar sistem pengatur tetesan infus


dan sistem paling cepat dalam peresponan tombol merah atau darurat yang ada di
setiap ruangan pasien. Sehingga diharapkan respon perawat bisa cepat dalam

7
tindakan perawatan dan bila ada keadaan urgent pada pasien. Dimana tombol
merah (tombol darurat) dan server ruangan dikembangkan dengan sistem nirkabel
(Yunardi, 2018).

Detail rincian alat:

 Mikrokontroler yang berfungsi sebagai pusat pengontrol


 LED dan sensor photodioda yang akan mendeteksi tetesan cairan dan
habisnya cairan infus
Sensor photodioda adalah dioda yang sensitif terhadap cahaya. Ketika
sebuah cahaya mengenai langsung kepada photodioda akan
mengakibatkan meningkatnya kebocoran arus balik. Sensor photodioda
bisa juga digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu obyek. Bila
obyek berada di depan sensor dan dapat terjangkau oleh sensor maka
output rangkaian sensor akan berlogika “1” atau “high” yang berarti obyek
“ada”. Sebaliknya jika obyek berada pada posisi yang tidak terjangkau
oleh sensor maka output rangkaian sensor akan bernilai “0” atau “low”
yang berarti obyek “tidak ada”
 motor servo berfungsi menjepit atau melonggarkan selang infus
 keypad berfungsi sebagai input perintah dalam hal ini jumlah tetesan infus
yang diiginkan
 buzzer berfungsi sebagai alarm untuk memberitahukan bahwa cairan infus
akan segara habis atau tetesan infus tidak terjadi.
 lcd (liquid crystal display) atau Monitor Komputer berfungsi sebagai
media tampilan selama proses berlangsung dan penentu jumlah tampilan
 catu daya sebagai suplai arus dan tegangan pada alat.

8
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1. Tempat dan Waktu


Program pembuatan alat ini dilaksanakan di Universitas Jember
selama lima bulan, yaitu dari bulan mei 2019 sampai dengan bulan
september 2019.

3.2. Alat dan Bahan


Alat
a. Mikrokontroler
b. LED
c. Sensor photodioda
d. Motor servo
e. Keypad
f. Buzzer
g. LCD
h. Catu daya
Bahan:
a. Cairan Infus
b. Selang infus

3.3. Proses perancangan dan Pembuatan


a. Persiapan umum
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu menyiapkan alat
dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan ALIS CETAR
(Alarm infus untuk cepat tanggap perawat). Persiapan juga meliputi
kegiatan perencanaan dan juga persiapan administrative dari program.

9
b. Rancangan desain

Rancangan desain ALIS CETAR (Alarm infus untuk cepat tanggap


perawat) berupa Rangka utama alat ini berupa tiang almunium, acrelyc,
dan kayu, sumber tegangan berupa rangkaian catu daya. Pembacaan
tetesan cairan infus dan habisnya cairan infus menggunakan LED dan
photodioda. Penggerak mekanik otomatis sistem menggunakan motor
servo. Untuk memasukkan jumlah tetesan cairan yang diinginkan
menggunakan keypad, alarm sebagai indikator habisnya cairan dan tidak
terjadinya tetesan. Untuk pengontrol utamanya adalah mikrokontroler
AVR ATMega16. Bahasa pemograman yang digunakan untuk
memprogram adalah CodeVision AVR Evaluation V2.05.0. Dengan
menggunakan komponen – komponen di atas, alat ini dapat mendeteksi
jumlah tetesan cairan infus. Untuk mempercepat kestabilan dapat
ditambahkan sensor dan mekanik otomatis sistem dapat dirubah.

Gambar 2. Rangkaian sensor tetesan dan habisnya cairan infus

10
Gambar 3. Diagram blok otomatis sistem infus pasien

c. Cara kerja

Alat ini akan bekerja mengontrol tetesan infus dan sekaligus


pengingat bahwa cairan infus yang dibutuhkan pasien hampir habis atau
habis. Dimana jumlah tetesan bisa dikendalikan melalui komputer dan bila
habis peringatannya berwarna hijau, kuning, merah pada permukaan motor
servo (alarm) dan juga muncul warna sama pada komputer yang menjadi
pusat kendali di ruang perawat (Nurse station).
Sensor photodioda yang akan mendeteksi jumlah cairan infus yang
tersedia, lalu dengan motor servo akan mengendalikan jumlah tetesan
cairan infus secara otomatis (merenggangkan atau menekan selang infus).
Bila cairan pada botol habis atau berkurang < 125 ml maka akan dideteksi
sensor photodiodan dan LED lalu diterima motor servo (alarm) sehingga
muncul warna hijau/kuning/merah sebagai tanda atau signal ke sensor
ruangan yang juga terhubung pada tombol merah (tombol darurat). Lalu
dari sensor ruangan akan diterima oleh server dan muncul pada layar
monitor.

11
Pengembangan alat ini menggabungkan antar sistem pengatur
tetesan infus dan sistem paling cepat dalam peresponan tombol merah atau
darurat yang ada di setiap ruangan pasien. Sehingga diharapkan respon
perawat bisa cepat dalam tindakan perawatan dan bila ada keadaan urgent
pada pasien. Dimana tombol merah (tombol darurat) dan server ruangan
dikembangkan dengan sistem nirkabel.

12
Pendeteksi Jumlah Cairan
Infus

Mikrokontroler

Pengendali

Start Motor Servo diputar ke kanan

Mekanik Otomatis Sistem Infus


(Setting tetesan yang diinginkan)

Motor servo diputar ke kiri

Cairan Menetes selama 60 detik


Warna Hijau
Signal
Alarm “ON”
Warna Kuning ditangkap
sensor ruang
Motor Servo Warna Merah
Sesuai yang diinginkan berputar ke
kiri
Ditangkap
server di
Nb: Nurse
Tetesan < dari Station
Motor servo diputar ke
yang kiri berarti
diinginkan melonggarkan selang.

Motor Servo diputar ke


kanan berarti menekan
selang.
Motor Motor
Servo Servo
berputar berputar
ke kiri ke kanan

13
gambar 4. Diagram alir otomatis sistem infus pasien

3.4. Tahap Pelaksanaan dan Uji Coba


Dalam pelaksanaannya program ini dibagi ke dalam 6 tahap yaitu,
tahap persiapan umum, pembuatan alat, pengujian alat, perancangan ulang
alat, peneraapan alat, dan evaluasi.
a. Persiapan Umum
Bentuk persiapan yang dilakukan yaitu persiapan administrative
seperti pembuatan kerangka kerangka laporan, pembuatan instrument
monitoring dan evaluasi program, serta persiapan lain yang bertujuan
untuk menatapelaksanaan program agar dapat terlaksana dengan baik dan
lancer.
b. Pembuatan
Pada tahap ini, pembuatan alat dilakukan dalam 4 tahap yaitu:
pembelian komponen (alat dan bahan), pembuatan control unit seperti
pembuatan sistem minimum microcontroller, pembuatan program,
perakitan(berupa sensor), dan output. yang terakhir yaitu merapikan dan
memperindah tampilan dari alat yang telah dibuat.
c. Pengujian
Proses pengujian alat ini dilakukan secara mandiri dibantu mentor
dari mahasiswa teknik dan bekerjasama dengan puskesmas sebagai tempat
pengujian alat, sehingga bisa diuji keefiktivitasannya lebih tinggi. saat
pengujiaan dikondisikan tidak mengganggu pasien tetapi sebagai tolk ukur
pada kejadian sebenarnya di lapangan. Selain berfokus ke keberhasilan
alat, juga dilakukan tes respon layanan tenaga perawat atau kesehatan lain
saat alat tersebut menunjukkan sinyal dimana pasien memerlukan bantuan
atau bahkan infus yang digunakan untuk mensupport kesehatan mereka
akan habis.
d. Penerapan
Jika ALIS CETAR (Alarm infus untuk cepat tanggap perawat) telah
diuji dan sudah terbukti layak digunakan, akan diterapkan secara luas, alat
ini dapat mempermudah petugas medis dalam mengatur tetesan infus,

14
sehingga petugas medis tidak mengatur jumlah tetesan infus secara manual
dan dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien. Selain itu dalam upaya
menjaga keselamatan, alat ini juga menggunakan alarm sebagai indikator
infus, dan alarm ini akan memberikan peringatan bila cairan infus akan
habis dan tetesan tidak terjadi selama 60 detik.
e. Evaluasi
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui tercapainya tujuan
pembuatan alat, yang dilakukan oleh semua anggota kelompok dan dosen
pembimbing.

15
BAB 4.

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-KC
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Perlengkapan yang diperlukan Rp. 10.000.000,-

2 Bahan Habis Pakai Rp. 500.000,-

3. Perjalanan Rp. -

4. Lain-lain Rp. 2.000.000,-

Jumlah Rp. 12.500.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Persiapan 

2 Pelaksanaan 

-Identifikasi Masalah  

-Pengumpulan Data  

-Penyusunan Konsep  

-Desain 3D Rancangan   

16
-Pembuatan Prototype   

-Evaluasi dan Perbaikan 

3 Penyusunan Laporan  
Penelitian

17
DAFTAR PUSTAKA

Alyah, Risnawaty. 2017. Deteksi Cairan Infus Melalui SMS Berbasis


Mikrokontroller Arduino Uno. Jurnal Instek Informatika Sains dan
Teknologi. Vol 2(2): 81-90.

Aref, M.H., El-Shinnawi, A.A., Sharawi, A.A. 2018. Wireless Nurse Call System
in Medical Institutions. American Jornal of Biomedical Research. Vol
6(2): 40-45.

Muljodipo, N., Sompie, S.R.U.A., Robot, R.F. 2015. Rancang Bangun Otomatis
Sistem Infus Pasien. E-journal Teknik Elektro dan Komputer. Vol 4(4):
12-22.

Setyaningsih, E., Prastiyanto, D., Suryono. 2017. Penggunaan Sensor Photodioda


sebagai Sistem Deteksi Api pada Wahana Terbang Vertical Take-Off
Landing (VTOL). Jurnal Teknik Elektro. Vol 9(2): 53-59.

Sumara, R. 2017. Hubungan Lokasi Terapi Intravenus Dengan Kejadian Plebitis.


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. Vol 2(1): 127-134.

Yunardi, R.T., Setiawan D., Maulina F., dan Prijo, T.A. 2018. Pengembangan
Sistem Kontrol Dan Pemantauan Tetesan Cairan Infus Otomatis Berbasis
Labview Dengan Logika Fuzzy. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer (JTIIK). Vol 5(4): 403-410.

18
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, dan Anggota


Biodata Ketua :
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Nurlinda Mustiko Rahayu

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Ilmu keperawatan

4. NIM 172310101080

5. Tempat dan Tanggal Lahir Jember, 17 september 1998

6. E-mail rahayulinda16@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 082245234483

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi SDN KESILIR 03 SMP Negeri 01 SMA Negeri


Ambulu Ambulu

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017


Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu dan
Seminar ilmiah Tempat

1.

19
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

1. Juara Ke-3 Pararel Tingkat SMPN 01 2014


SMPN 01 Ambulu Ambulu

2. PASKIBRA 2015 Tingkat Pemerintah 2015


Kecamatan Kecamatan Ambulu

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnyauntuk memenuhi salah
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-KC.

Jember, 11 September 2019


Pengusul

(Nurlinda Mustiko Rahayu)

20
Anggota 1 :
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Tirsa Intania Dewi

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Ilmu Keperawatan

4. NIM 172310101087

5. Tempat dan Tanggal Lahir Banyuwangi, 10 Januari 2000

6. E-mail tirsaintania00@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 082236222061

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi SDN SMP NEGERI 01 SMA NEGERI 01


Kedunggebang 02 Tegaldlimo Muncar

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017


Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu dan
Seminar ilmiah Tempat

1.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)

21
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

1. Finalis Ke-8 Siswa Dinas Pendidikan 2010


Berprestasi Banyuwangi

2. Finalis Ke-7 Olimpiade Dinas Pendidikan 2010


MIPA Tingkat Kabupaten Banyuwangi
Banyuwangi

3. Juara Ke-2 UN SD SDN 2 2011


Kedunggebang

4. Peserta ON-MIPA Bidang Dinas Pendidikan 2012


Matematika Se-Kabupaten Banyuwangi
Banyuwangi

5. Juara Ke-2 Pararel Tingkat SMPN 01 2012


SMPN 01 Tegaldlimo Tegaldlimo

6. PASKIBRA 2014 Tingkat Pemerintah 2014


Kecamatan Kecamatan Muncar

7. PASKIBRA 2015 Tingkat Pemerintah 2015


Kecamatan Kecamatan Muncar

8. Peringkat Ke-3 Penerima SMAN 01 Muncar 2017


Nilai UNBK Bidang Saintek
SMAN 01 Muncar

9. Peserta ON-MIPA Bidang Universitas Jember 2018


Matematika Tingkat
Universitas Jember

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

22
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnyauntuk memenuhi salah
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-KC.

Jember, 11 September 2019


Pengusul

(Tirsa Intania Dewi)

23
Anggota 2 :
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Vivi Dwi Nofita Sari

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Program studi ilmu keperawatan

4. NIM 172310101105

5. Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 01 april 1999

6. E-mail Vivi14dwi@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 085895341592

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi MI. Miftahul ulum Mts. Miftahul MA. Al-anwar


ulum

Jurusan IPA

Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017


Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu dan
Seminar ilmiah Tempat

1.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)

24
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

1.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnyauntuk memenuhi salah
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-KC.

Jember, 11 September
2019
Pengusul

(Vivi Dwi Nofita Sari)

25
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ns. Jon Hafan Sutawardana, S.Kep.,
M.Kep.Sp.Kep.MB

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Program Studi Ilmu Keperawatan Medikal Bedah

4. NIP/NIDN 19840102 201504 1 002 / 0702018403

5. Tempat dan Tanggal Lahir Jember, 02 Januari 1984

6. E-mail afans_agl@yahoo.com

7. Nomor Telepon/HP 085772343898

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Spesialis/
Diploma III Sarjana Profesi S2/Magister
Akademik Sp-1
Akademi
Universitas Universitas
Nama Keperawatan Universitas Universitas
Brawijaya Brawijaya
Institusi Rustida Indonesia Indonesia
Malang Malang
Krikilan
Spesialis
Jurusan/ D3 Ilmu Profesi Magister Keperawatan
Prodi Keperawatan Keperawatan keperawatan Kperawatan Medikal
Bedah
Tahun
Masuk- 2005-2008 2008-2009 2009-2010 2013-2014 2014-2015
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT

26
C.1. Pendidikan/Pengajar

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS

1 Keperawatan Medikal Bedah wajib 6

2 Keperawatan Klinik wajib 2

3 Komprehensif wajib 3

4 Keperawatan Gawat Darurat wajib 3

Anatomi Fisiologi dalam 3


5 wajib
Keperawatan

6 Pengkajian Fisik wajib 3

7 Keperawatan Bencana wajib 3

8 Kebutuhan Dasar Manusia wajib 3

Dasar Keperawatan Medikal 3


9 wajib
Bedah

10 Keperawatan Bedah wajib 6

Keperawatan Gawat Darurat 3


11 wajib
dan Kritis

12 Keperawatan Medikal wajib 6

13 Skripsi wajib 4

14 Bimbingan tugas akhir wajib 6

C.2 Penelitian

No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

Penerapan Evidence Based


1 Nursing tentang Program Mandiri 2016

Edukasi Peningkatan Self

27
Efficacy pada Pasien Diabetes
Melitus
Hubungan Diabetes Distress
dengan Perilaku perawatan diri
pada Penyandang Diabetes 2016
2 Mandiri
Melitus tipe 2 di Wilayah Kerja
Puskesmas Rambipuji
Kabupaten Jember
Correlation Between The Role
Of Nurse As Educator And Self
Care Behaviour In Patients With 2017
3 Mandiri
Type 2 Diabetes Mellitus At
Internal Medicine Unit Of Bina
Sehat Hospital Jember
The Effect of Giving Health
Education about Cataract on the
4 Intention to Have Cataract Mandiri 2017

Surgery of Cataract Client in


Puskesmas Semboro Jember

C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat


Judul Pengabdian kepada
No Penyandang Dana Tahun
Masyarakat

1 Pendidikan Kesehatan “Deteksi - 2016

Dini Penyakit Asam Urat”


Pendidikan Kesehatan 2016
2 -
"Pencegahan Penyakit Stroke"
Pendidikan Kesehatan tentang 2017
3 -
“Diabetes Melitus”
Pendidikan Kesehatan 2017
4 -
Pertolongan Pertama Pada

28
Kecelakaan (P3K)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-KC.

Jember, 11 September 2019


Pengusul

(Ns. Jon Hafan Sutawardana, S.Kep.,


M.Kep.Sp.Kep.MB)

29
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

No Material Justifikasi Volume Harga Jumlah (Rp)


Pemkaian Satuan
(Rp)

1. Mikrokontroler Pusat 10 buah 350.000 3.500.000


pengontrol

2. LED Mendeteksi 10 buah 30.000 300.000


tetesan cairan
infus

3. Sensor Mendeteksi 8 buah 50.000 400.000


photodioda tetesan cairan
infus

4. Keypad Input 8 buah 100.000 800.000


perintah

5. Buzzer Alarm infus 10 buah 200.000 2.000.000

6. LCD Media 10 buah 100.000 1.000.000


tampilan

7. Catu daya Suplai arus 4 buah 500.000 2.000.000


dan tegangan
pada alat

SUB TOTAL Rp. 10.000.000,-

2. Bahan Habis Pakai

No Material Justifikasi Volume Harga Jumlah (Rp)

30
Pemkaian Satuan
(Rp)

1 Cairan NaCl Diberikan 10 Botol 20.000 200.000


pada pasien

2 Selang Infus Sarana 10 Set 30.000 300.000


mengalirkan
cairan infus

SUB TOTAL Rp. 500.000,-

3. Perjalanan

No Material Justifikasi Kuantitas Harga Total (Rp)


Perjalanan Satuan
(Rp)

SUB TOTAL Rp. -

4. Lain-lain

No Material Justifikasi Volume Harga Jumlah (Rp)


Pemkaian Satuan
(Rp)

1 Laboratorium Pembuatan Sewa 3 500.000 900.000


Fakultas Teknik prototype bulan

2 Laboratorium Desain 3D Sewa 3 500.000 900.000


Fakultas Ilmu rancangan bulan

31
Komputer

3 Pembuatan Pelaporan 5 buah 30.000 150.000


Laporan

4 Penjilitan Pelaporan 5 buah 10.000 50.000


Laporan

SUB TOTAL Rp. 2.000.000,-

32
Lampran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Ilmu Alokasi Uraian Tugas


Studi Waktu
(Jam/Mi
nggu)

1 Nurlinda Ilmu Keperawatan 12 Jam / -Koordinasi


Mustiko Keperawat Minggu antar anggota.
Rahayu / an -Mendesain
172310101080 3D prototype.
-Pembuatan
prototype dan
evaluasi
perbaikan

2 Tirsa Intania Ilmu Keperawatan 12 Jam / -Mendesain


Dewi / Keperawat Minggu 3D prototype.
172310101087 an -Pembuatan
prototype dan
evaluasi
perbaikan

3 Vivi Dwi Ilmu Keperawatan 12 Jam / -menyusun


Nofita Sari / Keperawat Minggu desain teknis
172310101105 an

4 Tiara Nur Ilmu Keperawatan 12 Jam / -Rancangan


Apriliani / Keperawat Minggu konsep
182310101082 an
-Administrasi

5 Fida Nafisah Ilmu Keperawatan 12 Jam / -


Anggraeni / Keperawat Mengidentifikas

33
182310101087 an Minggu i persoalan

34
Lampiran 4. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan

35
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Kotak Pos 159 Jember
Telp. (0331) 330224, 333147, 334267 Fax. : (0331) 339029 337422
Laman: www.unej.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurlinda Mustiko Rahayu
NIM : 172310101080
Program Studi : Program Studi Sarjana Keperawatan
Fakultas : Fakultas Keperawatan
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Karsa Cipta saya dengan judul
“ALIS CETAR (Alarm Infus Untuk Cepat Tanggap Perawat)” yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar


benarnya.

Jember, 11 September 2019


Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Rektor 1 Bidang Kemahasiswaan
Universitas Jember
Meterai Rp. 6.000

( Drs. Zulfikar, Ph.D) (Nurlinda Mustiko R )


NIP 19631012 198702 1 001 NIM. 172310101034

36

Anda mungkin juga menyukai