Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Oleh :
Julia Fitri
1714201154

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. DIA RESTI DND, M. Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES PERINTIS PADANG
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,saya
panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan
inayah-Nya kepada penulis, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah "Konsep Dasar
Manajemen”.
Adapun makalah "Konsep Dasar Manajemen" ini telah saya usahakan dapat disusun
dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu. Terlepas dari upaya saya untuk menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya, saya tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada
kekurangan, baik dari segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-
kekurangan lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada saya membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada saya agar saya
dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Saya berharap semoga makalah " Konsep Dasar Manajemen" ini bermanfaat, dan
pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
oleh para pembaca.

Bukittinggi, Februari 2020

Julia Fitri
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….......

BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………........
A. Latar Belakang………………………………………………………..................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C . Tujuan...................................................................................................................

BAB II : Konsep Dasar Manajemen dan Perencanaan


2.1. Pengertian manajemen keperawatan....................................................................
2.2. Fungsi manajemen keperawatan..........................................................................
2.3. Komponen manajemen keperawatan...................................................................
2.4. Prinsip manajemen keperawatan..........................................................................
2.5. Kerangka konsep dasar manajemen......................................................................
2.6. Lingkup manajemen keperawatan........................................................................
2.7. Filosofi manajemen keperawatan.........................................................................
2.8. Pengertian perencanaan manajemen.....................................................................
2.9 Tujuan dan manfaat perencanaan..........................................................................
2.10 Proses perencanaan manajemen...........................................................................
2.11 Tahapan perencanaan manajemen.......................................................................
2.12 Jenis perencanaan manajemen............................................................................
2.13 Unsur-unsur perencanaan manajemen.................................................................
BAB III : Analisa Kasus
BAB IV : PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain.
Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa
aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
Secara ringkas fungsi manajemen adalah Perencanaan (planning), Pengorganisasian
(organizing), Penggerak (actuating), Pengendalian / pengawasan (controling), dan Penilaian
(evaluasi). Sedangkan Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem
terbuka dimana masing – masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan
dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima
elemen yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik.

Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melallui orang lain


untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga
merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai tujuan
(melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi. Tujuan ditetapkan
berdasarkan misi, filosofi dan tujuan organisasi. Proses manajemen meliputi kegiatan
mencapai tujuan organisasi melalui perencanaan organisasi, pengarahan dan pengendalian
sumber daya manusia, fisik dan teknologi. Semua perawat yang terlibat dalam manajemen
keperawatan dianggap perlu memahami misi, filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan serta
kerangka konsep kerjanya.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dalam fungsi manajemen didalam
mengambil suatu keputusan atau tindakan. Tanpa adanya fungsi perencanaan, fungsi-fungsi
manajemen yang lainnya, seperti pengorganisasian, pengontrolan, dan pengarahan tidak dapat
berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang baik akan mewujudkan
tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang telah direncanakan. Perencanaan
merupakan aspek penting daripada manajemen. Manusia tidak boleh menyerah pada keadaan
dan masa depan yang tidak menentu tetapi menciptakan masa depan itu. Dengan demikian
landasan dasar perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara sadar memilih
alternatif masa depan yang dikehendakinya dan kemudian mengarahkan daya upayanya untuk
mewujudkan masa depan yang dipilihnya dalam hal ini manajemen yang akan diterapkan
seperti apa. Sehingga dengan dasar itulah maka suatu rencana itu akan terealisasikan dengan
baik. (Bukhari et al, 2005 dalam Ikhwan, 2016: 129-130). Sependapat dengan itu, Sanjaya
(2008, dikutip dalam Sholeh, 2007: 131) menyebutkan terdapat empat unsur perencanaan,
yaitu adanya tujuan yang harus dicapai, adanya strategi untuk mencapai tujuan, sumber daya
yang dapat mendukung, dan implementasi setiap keputusan. Dengan demikian, mengingat
pentingnya fungsi perencanaan maka dalam karya ilmiah ini akan dijelaskan mengenai
pengertian dari perencanaan, tujuan dan manfaat perencanaan, ruang lingkup perencanaan,
serta proses disusunnya suatu rencana.

1.2. Rumusan Masalah


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP DASAR MANAJEMEN DAN PERENCANAAN

2.1 Defenisi
Manajemen didefenisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga
merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai
tujuan(melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi.
(Supriyanto,2005).
Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai ( getting things done). (WHO, 1999)
Menejemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, dan kemudian menyelesaikannya.
Dengan kata lain menejemenmenentukan tujuan nya dahulu dengan pasti (yakni menyatakan
dengan rincian apa yang hendak dituju) dan kemudian mencapainya. ( WHO, 1999 )
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan melaluiupaya staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatandan rasa aman kepada
pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1985 ).
Dalam keperawatan, manejemen berhubungan dengan perencaan(planing)
pengoorganisasian ( organizing ), pengaturan staf ( staffing),kepemimpinaan ( leading), dan
pengendalian ( kontroling ), aktifitas – aktifitas upaya keperawatan atau divisi departemen
keperawatan dan dari subunit departermen. Manajemen keperawatan merupakan juga
kelompok dari perawat manajer yang mengatur organisasi atau usaha keperawatan. Pada
akhirnya manajemen keperawatan adalah proses dimana perawat menjalankan profesi
mereka. (Swanburg, 2000 hal 456 ).

2.2 Fungsi – Fungsi manajemen keperawatan

a. Perencanaan (planning ), perncanaan merupakan:


1) Gambaran apa yang akan dicapai
2) Persiapan pencapaian tujuan
3) Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
4) Persiapan tindakan – tindakan
5) Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja
6) Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan
b. Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan setelah rencana,mengatur dan
menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unitkerja, alat – alat, keuangan
dan fasilitas.
c. Penggerak(actuating), menggerakkan orang-orang agar mau/suka bekerja. Ciptakan
suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri,
termotivasi secara interval.
d. Pengendalian/pengawasan (controling ), merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat
tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang – orangnya, cara dan waktunya tepat.
Pengendalian juga berfungsi agarkesalahan dapat segera diperbaiki.
e. Penilaian (evaluasi), merupakan proses pengukuran dan perbandinganhasil – hasil
pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaianmerupakan fase tertentu setelah
selesai kegiatan, sebelum, sebagaikorektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi
organik administrasi danmanajemen.
2.3. Komponen atau elemen dalam manajemen keperawatan
a. Input merupakan proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi,
personel, peralatan dan fasilitas.
b. Proses merupakan kelompok manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi
sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk
melakukan perencanaan, pengorganisasiaan, pengarahan dan pengawasan dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
c. Output atau keluaran merupakan hasil atau kualitas pemberian asuhan keperawatan
dan pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk menindak lanjuti hasil atau
keluaran.
d. Kontrol dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan melalui penyusunan
anggaran yang proporsional, evaluasi penampilan kerja perawat, pembuatan prosedur
yang sesuai standar dan akreditasi.
e. Mekanisme umpan balik semua hambatan yang menganggu atau membuat lancar
proses pelaksanaan tugas harus dimonitor dan di tindak lanjuti. Tindak lanjut secara
cepat atau lambat harus dilaporkan kepada manajer yang lebih tinggi diatasnya.
(Supriyanto,2005).
2.4. Prinsip Dasar Manajemen Keperawatan
a. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan
berlandaskan perencanaan karenamelalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat
menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan
terencana.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif
Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan
yang terprogram dengan baik dan melaksnanakan kegiatan sesuai dengan baik dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan sebelumnya.
c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan.
Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan
kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbagai tingkat
manajerial.
d. Manajemen keperawatan harus terorganisasi
Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam rangka
mencapai tujuan.
e. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
Komunikasi merupakan bagian penting dari aktivitas manajemen. Komunikasi
yang dilakukan secara efektif mampu mengurangi kesalahpahaman, dan akan
memberikan persamaan pandangan arah dan pengertian di antara pegawai dalam suatu
tatanan organisasi.
f. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan

Yang meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat,


pemberian instruksi dan menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar,
membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki kekurangan.

2.5. Kerangka konsep dasar manajemen keperawatan

Kerangka konsep managemen keperawatan adalah managemen partisipatif yang


berlandaskan pada paradigma keperawatan yang terdiri atasmanusia, perawat/keperawatan,
kesehatan dan lingkungan. Manusia, dalam managemen partisipatif adalah
individu,keluarga/masyarakat yang diberikan pelayanan keperawatan melelui pelaksanaan
tugas keperawatan yang terorgaisasi, terarah, terkoordinasi danterintregasi dalam rentang
kendali yang ditetapkan.
Perawat/keperawatan adalah tenaga keperawatan baik tingkat managerial puncak,
menengah, maupun bawah dan para pelaksana keperawatan yang berada dalam rentang
komunikasi untuk bekerja sama memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar
praktik keperawatan.
Aspek kesehatan merupakan kisaran hasil keperawatan yang berorientasi pada
beberapa dimensi pelayanan terhadap individu, keluarga dan masyarakatmelalui upaya
mencegah, mempertahankan, meningkatkan dan memulihkan.Aspek lingkungan merupakan
area kewenangan dan tanggung jawabkeperawatan baik selama pasien berada dalam institusi
pelayanan maupun persiapan menjelang pulang.

2.6. Lingkup Manajemen Keperawatan


Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan
berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling
mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan
membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang
memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat
didalamnya.
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif
seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan
perawat pelaksana meliputi:
a. Menetapkan penggunakan proses keperawatan
b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa
c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat
d. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan
melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para perawat
pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
a. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri
dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
1) Manajemen puncak
2) Manajemen menengah
3) Manajemen bawah
Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam
kegiatannya. Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar
penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah
1) Kemampuan menerapkan pengetahuan
2) Ketrampilan kepemimpinan
3) Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
4) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
b. Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.

2.7. Filosofi manajemen keperawatan


Filosofi adalah keyakinan yang dimiliki individu atau kelompok yang mengarahkan
setiap pelaksanaan kegiatan individu atau kelompok kepada pencapaian tujuan
bersama(Gillies,1985). Filosofi manajemen keperawatan merupakan keyakinan yang dimiliki
oleh tim keperawatan yang bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan berkualitas
melalui pembagian kerja, koordinasi, dan evaluasi.
Dalam manajemen keperawatan, filosofi dapat di aktualisasikan dengan menyakini
bahwa mengerjakan hari ini lebih baik dari esok. Manajerial keperawatan merupakan fungsi
utama bidang keperawatan. Peningkatan mutu kinerja perawat berarti peningkatan
pengetahuan keperawatan bagi pelaksana yang merupakan tanggung jawab bidang
keperawatan.
Selain itu, tim keperawatan harus mempercayai bahwa pendidikan berkelanjutan
dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan keperawatan bagi pelaksana dan merupakan
tanggung jawab bidang keperawatan. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung
gugat untuk setiap tindakan keperawatan yang diberikan kepada kliennya. Tim perawat harus
menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang bermutu.
Perawat adalah advokasi pasien yang berpratisipasi melalui fungsi komunikasi dan koordinasi
segala tindakan keperawatan. Selain itu, perawat berkewajiban memberikan pendidikan
kesehatan pada pasien dan keluarga dalam upaya meningkatkan fungsi yang optimal.
2.9. Pengertian Perencanaan
Dalam manajemen, fungsi perencanaan sangatlah jelas yaitu sebagai penentu langkah
berikutnya. Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang
untuk mencapai tujuan. Perencanaan mengandur unsur-unsur (1) sejumlah kegiatan yang
ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4) menyangkut
masa depan dalam waktu tertentu (Usman, 2008: 61)
Selanjutnya, Kurniadin & Machali (2016: 139) menyatakan bahwa perencanaan pada
dasarnya adalah sebuah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai salah satu fungsi manajemen,
perencanaan mempunyai peran sangat penting dan utama, bahkan yang pertama diantara
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Begitu pentingnya sebauh perencanaan sehingga dikatakan
“Apabila perencanaan telah selesai dan dilakukan dengan benar, sesungguhnya sebagian
pekerjaan besar telah selesai dilaksanakan.”
Perencanaan berarti menentukan apa yang akan dilaksanakan sebagaimana yang
dipaparkan oleh Siagian (2015: 88) Planning dapat didefinisikan sebagai “keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang
akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.” Untuk sekedar
mempertegas perbedaan fungsi tersebut pada tingkat administrasi dan manajemen, dapat
dikatakan bahwa administrative planning mencakup segala aspek kegiatan dan meliputi
seluruh unit organisasi, sedangkan managerial planning bersifat departemental dan
operasional. Administrative planning merupakan hasil pemikiran dan penentuan yang bersifat
garis besar, sedangkan managerial planning bersifat lebih khusus dan rinci.

2.10 Tujuan dan Manfaat Perencanaan


Menurut Usman (2008: 60) perencanaan bertujuan untuk:
1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya
maupun kuantitasnya.
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga,
dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Sedangkan manfaat dari perencanaan dikemukakan oleh Usman (2014: 76-77) bahwa
perencanaan bermanfaat sebagai; (1) standar pelaksanaan dan pengawasan (memfasilitasi,
monitoring, dan evaluasi). (2) Pemilihan berbagai alternatif terbaik (pedoman pengambilan
keputusan). (3) Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan. (4) Menghemat
pemanfaatan sumber daya organisasi. (5) Membantu manajer menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan. (6) Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait. (7)
Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti (untuk mengantisipasi masalah yang akan
muncul). (8) Meningkatkan kinerja (keberhasilan organisasi tergantung keberhasilan
perencanaannya).
2.11 Proses Perencanaan
Perencanaan adalah bagian paling awal dalam suatu proses kegiatan. Dapat dikatan
bahwa dengan adanya perencanaan yang baik maka akan tercapai tujuan dari suatu kegiatan
tersebut. Menurut Allen (1963, dikutip dalam Siswanto, 2010: 45-47), perencanaan terdiri
atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan
mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi
tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud
adalah:
 Prakiraan
Prakiraan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk
meramalkan/memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan
atas fakta yang telah diketahui.
 Penetapan tujuan
Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang
ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
 Pemograman
Pemograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk
menetapkan; (a) langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu
tujuan. (b) Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah. (c) Urutan
serta pengaturan waktu setiap langkah.
 Penjadwalan
Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi
tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
 Penganggaran
Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang
sumber daya keuangan yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.
 Pengembangan prosedur
Pengembangan prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara,
teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.
 Penetapan dan interprestasi kebijakan
Penetapan dan interprestasi kebijakan adalah suatu aktivitas yang dilakukan
dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan para bawahannya
akan bekerja. Suatu kebijakan adalah sebagai suatu keputusan yang senantiasa berlaku
untuk permasalahan yang timbul berulang demi suatu organisasi.
Berdasarkan aktivitas perencanaan di atas, berikut ini adalah langkah-langkah penting
dalam pekerjaan perencanaan:
 Menjelaskan permasalahan
Permasalahan harus digambarkan dengan jelas. Demikian juga permasalahan
harus dideskripsikan secara singkat karena suatu permasalahan yang dirumuskan
dengan cara efektif adalah setengah selesai.
 Analisis dan klasifikasi informasi
Tiap-tiap informasi diperiksa secara terpisah dalam hubungannya dengan
informasi secara keseluruhan. Hubungan timbal balik ditunjukkan dan berhubungan
dengan perencanaan yang dihadapi, ditemukan, dan dinilai
 Menentukan dasar perencanaan dan batasan
Berdasarkan data yang berhubungan dengan permasalahan maupun atas dasar
pendapat yang dianggap penting untuk menetapkan rencana, harus disusun prakiraan
tertentu.
2.12. Tahapan perencanaan
Sedangkan Banghart & Trull (1973, dikutip dalam Engkoswara & Komariah, 2012:
136) menyatakan tahapan perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Persiapan perencanaan
2. Menentukan masalah perencanaan, yang mencakup; (1) gambaran ruang lingkup
permasalahan. (2) Mempelajari apa yang telah terjadi. (3) Menetapkan apa yang ada
dan yang seharusnya ada/kenyataan dan harapan. (4) Sumber-sumber dan
keterbatasannya. (5) Mengembangkan bagian-bagian perencanaan dan prioritasnya.
3. Analisis masalah perencanaan, yang mencakup; (1) mengkaji permasalahan dan sub
masalah. (2) Pengumpulan dan tabulasi data. (3) Meramalkan dan memproyeksikan.
4. Konsep dan desain perencanaan, yang mencakup; (1) identifikasi kecenderungan yang
ada. (2) Merumuskan tujuan umum dan khusus. (3) Menyusun rencana.
5. Evaluasi rencana, yang mencakup; (1) simulasi rencana. (2) Evaluasi rencana. (3)
Memilih rencana.
6. Spesifikasi/merumuskan rencana, yang mencakup; (1) merumuskan masalah. (2)
Menyusun hasil rumusan dalam bentuk final plan draf atau rencana terakhir.
7. Implementasi rencana, yang mencakup; (1) persiapan rencana operasional. (2)
Persetujuan dan pengesahan rencana. (3) Mengatur aparat organisasi.
8. Balikan pelaksanaan rencana, yang mencakup; (1) monitoring rencana. (2) Evaluasi
pelaksanaan rencana. (3) Mengadakan penyesuaian, perubahan atau merancang apa
yang perlu dirancang lagi, bagaimana perancangannya, dan oleh siapa.

2.13 Jenis Perencanaan


a. Perencanaan jangka pendek : 1 jam & 1 tahun
b. Perencanaan jangka menengah : 5 tahun
c. Perencanaan jangka panjang : 3 – 20 tahun
2.14 Unsur-unsur perencanaan
a. What : apa yang harus dikerjakan
b. Why : kenapa tindakan itu harus dilakukan
c. Where : dimana harus dikerjakan
d. When : kapan rencana dikerjakan
e. Who : siapa yang bertanggung jawab
f. How : bagaimana cara melaksanakan
BAB III
ANALISA KASUS
Kasus
Sebagai seorang kepala ruangan rawat inap bedah dengan seluruh perawat dalam
rapat rutin tersebut. Anda mengagendakan kinerja perawat yang tidak baik, di picu oleh
adanya sikap karu yang otoriter sehingga perawat malas dalam bekerja.
Pertanyaannya :
Analisis kasus diatas sesuai identifikasi masalah dengan memperhatikan prinsip
manajemen. Sajikan dalam laporan tertulis secara lengkap dengan pendekatan konsep
manajemen, di identifikasi pengumpulan data, analisi masalah, dan perencanaan nya
bagaimana.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Secara ringkas fungsi manajemen adalah Perencanaan (planning), Pengorganisasian
(organizing), Penggerak (actuating), Pengendalian / pengawasan (controling), dan Penilaian
(evaluasi). Sedangkan Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem
terbuka dimana masing – masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan
dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima
elemen yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik.
Perencanaan adalah tahap paling penting dalam fungsi manajemen, tanpa adanya
perencanaan maka fungsi manajemen yang lainnya, seperti pelaksanaan, pengontrolan, dan
pengawasan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang
baik akan memungkinkan tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang
direncanakan. Adapun tujuan dan manfaat dari perencanaan itu sendiri pada dasarnya ialah
sebagai pedoman, arahan, standar pengawasan, alat untuk berkoordinasi dalam melaksanakan
suatu kegiatan yang direncanakan. Selanjutnya, ruang lingkup dari perencanaan itu sendiri
terdiri dari perencanaan dari dimensi waktu, dimensi spasial, dimensi tingkatan teknis
perencanaan, dan dimensi jenis. Dalam proses perencanaan terdapat beberapa tahapan yang
perlu kita lakukan seperti persiapan perencanaan, menentukan dan menganalisis masalah,
konsep dan desain perencanaan, evaluasi rencana, merumuskan rencana, implementasi
rencana, dan balikan pelaksanaan rencana.
DAFTAR PUSTAKA

La Monika Elaine L ( 1998 ), Kepemimpinan dan manajemen keperawatan, EGC,


Jakarta.
Nursalam (2002) Manajemen Keperawatan; Aplikasi pada praktek perawatan profesional,
Salemba Medika, Jakarta
Swansburg, R.C (2000). Pengantar kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.
Terjemahan. Jakarta . EGC
Aedi, N. (2015). Dasar-dasar manajemen pendidikan. Yogyakarta: Gosyen
Engkoswara & Komariah, A. (2012). Administrasi pendidikan. Bandung: Alfabeta
Ikhwan, A. (2016). Manajemen perencanaan pendidikan islam. Jurnal Edukasi Vol. 04 No.
01. Diakses pada 20 Februari 2018.
Tersedia: https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=manajem
en+perencanaan&btnG=. STAI Muhammadiyah Tulungagung
Kurniadin, D. & Maschali, I. (2016). Manajemen pendidikan: konsep & prinsip pengelolaan
pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Sa’ud, S. & Makmun, A. S. (2014). Perencanaan pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya

DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Kontoro.2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan.Yogyakarta:Nuha
Medika.
2. Suarli dkk.2002.Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan
Praktis.Jakarta:Erlangga.
3. dunia-askep.blogspot.com/konsep-manajemen-keperawatan.html)
4. McLeold, Raymond, DKK.2009.sistem informasi manajemen.Jakarta:Salemba
Empat
5. Yukl, Gary A.1998.Leader Ship in Organzations.Jakarta:Prenhallindo
6. Dessler, Gary.1998.Human Resource Management.Jakarta:Prenhallindo

Anda mungkin juga menyukai