Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Enferme

www.elsevier.es/enfermeriaclinica

Tinjauan sistematis implementasi dokumentasi

keperawatan elektronik terhadap keselamatan
pasien-

I. Wayan Gede SaraswastaSebuah,B, Rr. Tutik Sri HariyatiSebuah,Keahlian

SebuahFakultas Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia

BKlinik Utama Vidyan Medika, Gianyar, Bali, Indonesia

Diterima 15 September 2020; diterima 21 September 2020

KATA KUNCI AbstrakKami mengetahui implementasi dokumentasi keperawatan elektronik terhadap

Keperawatan elektronik keselamatan pasien. Tinjauan sistematis terhadap 15 artikel menggunakan PRISMA dari lima
dokumentasi; database online: Science Direct, ProQuest, Scopus, Wiley Online, dan Emerald Insight. Kata
EHR; kunci yang digunakan adalah ''dokumentasi keperawatan'', ''catatan kesehatan elektronik'', dan
Keamanan pasien ''keselamatan pasien). Penerapan EHR berpengaruh terhadap keselamatan pasien yaitu
meningkatkan identifikasi pasien dengan benar, meningkatkan komunikasi yang efektif,
meningkatkan keamanan obat yang harus diwaspadai, memastikan lokasi operasi yang benar,
dan mengurangi risiko infeksi. Selain itu, juga mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh
dengan membantu proses penyaringan risiko jatuh. Optimalisasi implementasi dokumentasi
keperawatan elektronik berpengaruh terhadap kualitas dokumentasi keperawatan dan
keselamatan pasien.
© 2020 Elsevier Espaa, SLU Hak cipta dilindungi undang-undang.

pengantar dokumentasi telah menjadi masalah di seluruh dunia, dengan

Kualitas dokumentasi keperawatan menunjukkan kualitas
asuhan keperawatan.1Namun, kualitas keperawatan
- Tinjauan sejawat di bawah tanggung jawab komite ilmiah Konferensi
Internasional untuk Kesehatan Global (ICGH) ke-4 dalam hubungannya
dengan Konferensi Internasional Asia ke-7 dalam Perawatan Kesehatan
yang Dimanusiakan (AIC-HHC). Teks lengkap dan isinya di bawah
tanggung jawab penulis artikel.
KeahlianPenulis yang sesuai.
Alamat email:tutik@ui.ac.id (Rr.TS Hariyati).
peningkatan jumlah pasien. Pelaksanaan dokumentasi
keperawatan dengan kriteria baik hanya 47,4%.2
Tidak adanya dokumentasi yang menunjukkan hasil objektif dan
subjektif interaksi perawat dengan pasien menyebabkan
terputusnya pelayanan pasien. Kemajuan teknologi informasi dalam
industri kesehatan mendorong penerapan sistem dokumentasi
keperawatan elektronik di beberapa organisasi kesehatan untuk
meningkatkan kualitas dokumentasi. Penerapan dokumentasi
keperawatan elektronik dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi
dalam memberikan pelayanan kesehatan.1,3Berdasarkan penelitian
Jung bahwa 84% fasilitas kesehatan telah menggunakan EHR di AS,
sedangkan di Korea, 50,2%

https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2020.12.023 1130-8621/© 2020 Elsevier

Espaa, SLU Hak cipta dilindungi undang-undang.
 IWG Saraswasta dan Rr.TS Hariyati
rumah sakit telah menggunakan sistem EHR.4Pendokumentasian
keperawatan di sebagian besar rumah sakit di Indonesia masih jauh
dari standar ideal. Perawat hanya memenuhi 50--80% dari total
dokumentasi yang diamanatkan oleh Kementerian Kesehatan, yang
menunjukkan rendahnya kualitas asuhan keperawatan. Mayoritas
kertas dokumentasi keperawatan di Indonesia menyebabkan
rendahnya kualitas dokumentasi. Penerapan dokumentasi
keperawatan elektronik (SIMPRO) dapat meningkatkan kualitas
dokumentasi keperawatan.3
Sebuah studi yang dilakukan oleh Charalambous dan Goldberg
menjelaskan bahwa 76% perawat percaya bahwa dokumentasi
berbasis elektronik akan meningkatkan keselamatan pasien.5
Peningkatan dampak penerapan EHR pada layanan yang diberikan
telah mendorong banyak penelitian tentang EHR. Namun, beberapa
penelitian tidak membahas secara rinci efek penerapan
dokumentasi keperawatan elektronik pada keselamatan pasien.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi
dokumentasi keperawatan elektronik terhadap keselamatan pasien.
Metode
Metode penelitian ini adalah tinjauan sistematis terhadap 15 artikel
dengan menggunakan Preferred Reporting Items for Systematic Review
and Meta-Analysis (PRISMA).
1)Kriteria kelayakan: Kriteria inklusi penelitian ini adalah artikel
jurnal yang diterbitkan dari tahun 2015 hingga 2019. Artikel
yang diunduh merupakan penelitian dari berbagai negara.
Sedangkan kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah hanya satu
artikel yang akan dipilih jika artikel yang sama diterbitkan di
beberapa database jurnal online yang berbeda.
2)Strategi pencarian: Kata kunci yang digunakan untuk mencari artikel
adalah ''dokumentasi keperawatan'', ''catatan kesehatan elektronik'',
dan ''keselamatan pasien.
3)Pilihan studi: Identifikasi database jurnal online berdasarkan
sumber dari Science Direct, Pro-Quest, Scopus, Wiley Online,
dan Emerald Insight. Setelah menghapus artikel duplikat,
artikel yang relevan dikumpulkan. Review dilakukan dengan
menyaring judul, teks abstrak, dan teks lengkap
berdasarkan kesesuaian dan kesamaan isi jurnal atau
artikel. Kemudian, data diidentifikasi dengan
menggambarkan proses diagram alir PRISMA, seperti
terlihat padaGambar 1.
4)Sintesis hasil: Hasil studi literatur menggambarkan dan
menjelaskan implementasi dokumentasi asuhan
keperawatan berbasis elektronik tentang keselamatan
pasien.
Hasil
Lima belas artikel dimasukkan dalam tinjauan akhir. Penelitian ini
menjelaskan penerapan EHR terhadap tujuan keselamatan pasien.
Dokumentasi keperawatan elektronik dikembangkan untuk membantu
perawat dalam memberikan layanan kesehatan berkualitas tinggi
kepada pasien dengan mengutamakan keselamatan pasien (Tabel 1).
Identifikasi pasien dengan benar
Ada banyak peluang kesalahan identifikasi dalam pelayanan
kesehatan, mulai dari pendaftaran pasien hingga
S206
penyediaan layanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan
kepada pasien, perawat menggunakan berbagai cara untuk
mengidentifikasi pasien, seperti gelang, tanda pada sandaran
kepala, stiker pada pakaian, dan lencana identitas.6Penerapan
dokumentasi keperawatan elektronik membantu perawat dalam
mengidentifikasi pasien karena data yang tersedia sudah
terintegrasi saat pasien masuk rumah sakit. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Curtis et al. jelaskan bahwa data yang tersedia di
EHR menawarkan peluang penting untuk mengidentifikasi sejumlah
besar pasien dengan penyakit serius.7Selain itu, sebagian besar
keputusan klinis diambil dari informasi dalam rekam medis pasien,
yang menggambarkan kondisi pasien saat ini dan masa lalu.
Tingkatkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dalam perawatan kesehatan sangat penting tetapi
seringkali tidak didokumentasikan dengan baik. Menurut sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Hou et al. dengan tingkat responden
72%, penggunaan sistem elektronik dengan desain ISBAR dapat
meningkatkan efektivitas komunikasi perawat dan meningkatkan
manfaat selama serah terima pasien.8Selain itu, pengenalan
dokumentasi keperawatan elektronik yang baik dapat berguna
dalam meningkatkan interaksi petugas kesehatan dengan pasien.3
Selain itu, menurut Thate, pengembangan EHR yang lebih baik
mendukung komunikasi antar profesional dan perawatan berbasis
tim.9
Meningkatkan keamanan obat-obatan, terutama obat-
obatan 'waspada tinggi'
Perawat harus memiliki pengetahuan farmakologi, kompetensi
dalam menghitung dosis, keterampilan dalam pemberian obat, dan
kemampuan menilai keefektifan pengobatan yang diberikan.10
Ini mendorong perawat untuk mencari alternatif untuk membantu
mereka menjalankan tugasnya. Dengan cara ini, penggunaan EHR
membantu perawat memberikan layanan yang efisien kepada pasien.
Studi yang dilakukan di Brigham and Women's Hospital menjelaskan
bahwa penerapan EHR menghemat sepuluh juta dolar dalam sepuluh
tahun karena penerapan pedoman untuk pencegahan kesalahan
pengobatan.11
Pastikan lokasi operasi yang benar, prosedur
yang benar, dan operasi yang benar untuk pasien
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan di ruang
operasi adalah pendokumentasian setiap tindakan yang dilakukan.
Penerapan EHR memiliki dampak besar pada penggunaan ruang
operasi, yang mempengaruhi profitabilitas keseluruhan rumah sakit.12
Sebuah studi yang dilakukan oleh Robinson et al. menunjukkan bahwa
rekam medis di EHR mengalami peningkatan akurasi, kelengkapan, dan
ketersediaan rekam medis.13
Mengurangi risiko infeksi terkait dengan
layanan kesehatan
Penerapan EHR menyebabkan perawat mendokumentasikan
tindakan yang dilakukan setelah meninggalkan ruangan pasien.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yang, Bass, Bowles,
dan Sockolow, ini bisa mencegah infeksi.14implementasi EHR
 Gambar 1 Proses pemilihan studi literatur diadaptasi dari PRISMA (2015).
Tabel 1 Implementasi dokumentasi asuhan keperawatan elektronik untuk tujuan keselamatan pasien.
Tidak Kategori
1 Identifikasi pasien dengan benar
2 Tingkatkan komunikasi yang efektif
3 Meningkatkan keamanan Siaga Tinggi
obat-obatan
4 Pastikan lokasi operasi yang benar,
prosedur yang benar, operasi yang
benar untuk pasien
5 Mengurangi risiko infeksi terkait dengan
pelayanan kesehatan
6 Mengurangi risiko cedera pasien
karena jatuh
terbukti layak dalam berbagai kondisi, meskipun sebagian besar
studi tentang efeknya bersumber dari Amerika. Implementasi EHR
membantu memantau infeksi terkait perawatan kesehatan (HCAI)
dengan memberikan informasi demografis, klinis, dan
epidemiologis yang dikumpulkan berdasarkan kasus per kasus.15
Data penambangan EHR akurat untuk mengidentifikasi rute
penularan di antara pasien yang merupakan bagian dari wabah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sundermann et al.,
penerapan data mining EHR secara real time dapat mencegah
66%-78% infeksi.16
Mengurangi risiko cedera pasien karena jatuh
Ketersediaan informasi yang berpotensi berhubungan dengan pasien
jatuh memungkinkan dilakukannya pemeriksaan yang komprehensif
terhadap faktor-faktor pemicu pasien jatuh. Penerapan EHR dapat
membantu proses penyaringan risiko. Sebuah pelajaran
Referensi Temuan penting
6,7,18
Integrasi data yang tersedia di EHR dapat
membantu perawat mengidentifikasi pasien.
3,8,9
72% penerapan sistem elektronik dapat
meningkatkan efektivitas komunikasi
perawat.
10,11,19
EHR dapat mengurangi 50% efek samping obat
dan menghemat sepuluh juta dolar dalam sepuluh
12,13
tahun. EHR berpotensi meningkatkan alur kerja
rumah sakit, namun dalam menerapkan EHR di
ruang operasi harus hati-hati.
14--16
Data penambangan EHR secara real time dapat mencegah
66%-78% kemungkinan infeksi.
17
Dokumentasi keperawatan berbasis elektronik
dapat membantu proses penyaringan risiko jatuh.
dilakukan oleh Baus et al. menjelaskan bahwa menerapkan model
menggunakan data yang tersedia di EHR dapat mengidentifikasi faktor
risiko pasien jatuh.17
Diskusi
Dokumentasi keperawatan elektronik memiliki potensi untuk
meningkatkan keselamatan pasien. Mengidentifikasi pasien
dengan benar adalah yang pertama dari tujuan keselamatan
pasien. Identifikasi pasien sangat penting karena berkaitan erat
dengan prosedur yang akan diberikan kepada pasien.6
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dwisatyadini,
Hariyati, dan Afifah, penerapan dokumentasi keperawatan
elektronik (SIMPRO) dapat meningkatkan kelengkapan
dokumentasi keperawatan.18Tanpa EHR rata-rata kelengkapan
dokumentasi sebelum implementasi SIMPRO adalah 1,87,
namun setelah SIMPRO meningkat menjadi 3,61. Jadi, menurut
S207
 IWG Saraswasta dan Rr.TS Hariyati
Curtis et al., data yang tersedia dalam dokumentasi keperawatan elektronik
dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi pasien dengan benar.7
Kedua, komunikasi yang tidak efektif adalah salah satu faktor utama
yang mempengaruhi keselamatan pasien di AS dari 2012 hingga 2014.8
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dwisatyadini, Hariyati, dan
Afifah, penerapan SIMPRO membantu perawat untuk lebih mudah
dalam mengambil keputusan rencana asuhan keperawatan dan
pendokumentasian.18Selain itu, ini juga dapat meningkatkan
efektivitas komunikasi dan mendukung komunikasi antara
profesional dan perawatan berbasis tim.8,9
Ketiga, data terstruktur dari EHR memungkinkan untuk
mengidentifikasi potensi interaksi obat atau alergi. Menurut Han et
al. dan Mills, penerapan EHR membantu perawat untuk
memberikan pelayanan yang efisien kepada pasien, terutama untuk
meningkatkan keamanan obat yang disiagakan (P<0,001).11,19
Bisa juga menghemat biaya karena penerapan pedoman
pencegahan terhadap kesalahan dalam pemberian obat.19
Keempat, penerapan EHR berdampak besar pada
penggunaan kamar operasi, yang mempengaruhi
profitabilitas rumah sakit secara keseluruhan.12Selain itu,
berdasarkan review dari 2890 artikel jurnal tentang
penerapan EHR juga dapat meningkatkan akurasi,
kelengkapan, dan ketersediaan rekam medis.13
Kelima, perawat memiliki peran penting dalam pencegahan
infeksi di rumah sakit. Menurut Phuong Quan et al.,
dokumentasi keperawatan elektronik yang terintegrasi dengan
EHR membantu efektivitas pemantauan HCAI sebesar 99,8%.15
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Setyaningrum, Hariyati,
dan Novieastari menjelaskan bahwa terjadi peningkatan kepuasan
perawat sebagai pengguna sistem surveilans HAIs sebelum dan
sesudah intervensi.20Hal ini menunjukkan bahwa sistem supervisi
HCAI berbasis komputer berpengaruh terhadap kelengkapan
dokumen dan kepuasan perawat.20
Keenam, jatuh dapat menyebabkan cedera fisik dan masalah
psikologis, termasuk hilangnya rasa percaya diri dan takut
kambuh, lama tinggal di rumah sakit, dan beban keuangan.4
Dokumentasi keperawatan elektronik dapat membantu proses skrining
risiko jatuh sehingga dapat dengan cepat mengidentifikasi pasien yang
berisiko jatuh. Manajemen rumah sakit berperan dalam menciptakan
strategi untuk meningkatkan keselamatan pasien dalam hal ini,
mengoptimalkan pelaksanaan EHR.
Kesimpulan
Dokumentasi keperawatan elektronik merupakan salah satu alternatif
strategi untuk mengurangi beban kerja perawat dalam membuat
dokumentasi asuhan keperawatan. Penerapan dokumentasi
keperawatan elektronik berpengaruh terhadap peningkatan
keselamatan pasien. Hal ini dapat meningkatkan mutu asuhan
keperawatan dan meningkatkan kepuasan pasien terhadap asuhan
keperawatan yang diberikan. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan
pemahaman tentang implementasi dokumentasi keperawatan elektronik
dan dampaknya pada manajer keperawatan sekaligus meningkatkan
EHR terintegrasi dengan dokumentasi keperawatan.
Konflik kepentingan
Para penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan.
S208
ucapan terima kasih
Kegiatan ini didukung oleh Hibah PITTA B 2019 yang didanai
oleh DRPM Universitas Indonesia No. NKB-0498/UN2.R3.1/
HKP.05.00/2019.
Referensi
1. Saraswasta IWG, Hariyati RTS. Implementasi dokumentasi
asuhan keperawatan berbasis elektronik pada kualitas asuhan
keperawatan: tinjauan literatur. Int J Nurs Heal Serv. 2018;
1:19--31, http://dx.doi.org/10.35654/ijnhs.v1i2.23.
2. Noorkasiani N, Gustina G, Maryam RS. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kelengkapan dokumentasi. Jurnal
Keperawatan Indonesia. 2015;18:1--8, http://dx.doi.org/10.7454/
jki.v18i1.391.
3. Hariyati RTS, Yani A, Eryando T, Hasibuan Z, Milanti A. Efektivitas
dan efisiensi pendokumentasian asuhan keperawatan
menggunakan model SIMPRO. Int J Nurs Knowl.
2016;27:136--42, http://dx.doi.org/10.1111/2047-3095.12086.
4.Jung H, Park HA. Penggunaan data EHR untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi waktu jatuh. Stud Health Technol Menginformasikan. 2017;245:1043--7.
PMID: 29295260.
5. Charalambous L, Goldberg S. 'Kesenjangan, kecelakaan dan
tumpang tindih': dokumentasi keperawatan: bagaimana
pengaruhnya terhadap perawatan? J Res Nurs. 2016;2:638--48,
http://dx.doi.org/10.1177/1744987116678900.
6. Hoffmeister LV, de Moura GM. Penggunaan gelang identifikasi di
antara pasien yang menerima perawatan rawat inap di rumah sakit
pendidikan. Pendeta Lat Am Enfermagem. 2015;23:36--43, http://
dx.doi.org/10.1590/0104-1169.0144.2522.
7. Curtis JR, Sathitratanacheewin S, Starks H, Lee RY, Kross EK,
Downey L, dkk. Menggunakan catatan kesehatan elektronik
untuk pengukuran kualitas dan akuntabilitas dalam perawatan
yang sakit parah: peluang dan tantangan. J Palliat Med. 2017;21
Supl. 2:52--60,http://dx.doi.org/10.1089/jpm.2017.0542.
8. Hou YH, Lu LJ, Lee PH, Chang IC. Dampak positif dari desain
sistem hand-off elektronik pada efektivitas komunikasi perawat.
J Nurs Manag. 2019;27:1055--63, http://dx.doi.org/10.1111/
jonm.12774.
9.Thate JA [Tesis Tidak Diterbitkan] Memanfaatkan dokumentasi dalam
catatan kesehatan elektronik untuk mendukung komunikasi
interprofessional: studi Delphi. Villanova: Universitas Villanova; 2017.
10. Martyn JA, Paliadelis P. Administrasi pengobatan yang aman:
perspektif dari penyelidikan apresiatif dari praktik perawat
terdaftar di Australia regional. Praktek Pendidikan Perawat.
2019;34:111--6, http://dx.doi.org/10.1016/j.nepr.2018.11.007.
11. Mills S. Catatan kesehatan elektronik dan penggunaan
pendukung keputusan klinis. Crit Care Nurs Clin NA.
2019;31:125--31, http://dx.doi.org/10.1016/j.cnc.2019.02.006.
12. McDowell J, Wu A, Ehrenfeld JM, Urman RD. Pengaruh
penerapan sistem rekam kesehatan elektronik baru pada waktu
pergantian kasus bedah. J Med Syst. 2017;41:42, http://
dx.doi.org/10.1007/s10916-017-0690-y.
13. Robinson JR, Huth H, Jackson GP. Review teknologi informasi
untuk perawatan pasien bedah. J Surg Res. 2016;203:121--39,
http://dx.doi.org/10.1016/j.jss.2016.03.053.
14. Yang Y, Bass EJ, Bowles KH, Sockolow PS. Dampak tujuan
perawat masuk perawatan di rumah pada strategi dokumentasi
catatan kesehatan elektronik di titik perawatan. Komputer
Menginformasikan Nurs. 2019;37:39--46, http://dx.doi.org/
10.1097/CIN.0000000000000468.
15. Quan TP, Hope R, Clarke T, Moroney R, Butcher L, Knight
P, dkk. Menggunakan catatan kesehatan elektronik terkait untuk melaporkan
 Enfermería Clínica 31 (2021) S205--S209

terkait kesehatan infeksi. PLOS SATU.
2018;13:e0206860,http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.
0206860.
16. Sundermann AJ, Miller JK, Marsh JW, Saul MI, Shutt KA, Pacey M,
dkk. Penambangan data otomatis dari catatan kesehatan
elektronik untuk penyelidikan wabah terkait perawatan
kesehatan. Infect Control Hosp Epidemiol. 2019;40:314--9,
http://dx.doi.org/10.1017/ice.2018.343.
17.B Baus A, Coben J, Zullig K, Pollard C, Mullett C, Taylor H, dkk. Model berbasis data
catatan kesehatan elektronik untuk mengidentifikasi orang dewasa yang lebih
tua yang berisiko jatuh yang tidak disengaja. Perspektif Heal Inf Manag.
2017;14(Musim Gugur), 1b. PMID: 29118679.
18. Dwisatyadini M, Hariyati RTS, Afifah E. Pengaruh penerapan
SIMPRO terhadap kelengkapan dan efisiensi waktu
pendokumentasian keperawatan di
rawat jalan instalasi pada dompet Dhuafa RSUD
Parung. IOP Conf Ser Mater Sci Eng. 2018;332:012034, http://
dx.doi.org/10.1088/1757-899X/332/1/012034.
19. Han JE, Rabinovich M, Abraham P, Satyanarayana P, Liao TV,
Udoji TN, dkk. Pengaruh penerapan rekam kesehatan elektronik
dalam perawatan kritis terhadap kelangsungan hidup dan
kesalahan pengobatan. Am J Med Sci. 2016;351:576--81, http://
dx.doi.org/10.1016/j.amjms.2016.01.026.
20. Setyaningrum I, Hariyati RTS, Novieastari E. Peningkatan
kelengkapan dokumentasi dan kepuasan perawat pada
pengawasan hospital acquired infection (HAIs) berbasis
komputer. Jurnal Keperawatan Indonesia. 2017;19:33--40,
http://dx.doi.org/10.7454/jki.v19i1.436.

S209