Disusun Oleh :
dr Haekal Mahargias
20190309136
Manajemen harus menguji ulang misi dan tujuan perusahaan saat sebelum
dapat menghasilkan dan mengevaluasi strategi-strategi alternatif. Masalah-
masalah dalam kinerja dapat muncul dari tidak tepatnya pernyataan misi, yang
dapat terlalu sempit atau justru terlalu luas. Apabila misi tidak memberikan topik
intregatif bagi bisnis perusahaan, manajer-manajer menjadi tidak jelas dengan
arah perusahaan. Tujuan dan strateginya dapat menjadi bertentangan dengan
divisi-divisi yang saling bersaing satu sama lain daripada bersaing dengan
kompetitif diluar yang membawa kerusakan bagi perusahaan sebagai satu
kesatuan.
Tujuan sebuah perusahaan dapat dinyatakan dengan cara yang tidak tepat.
Tujuan tersebut bisa terlalu fokus pada sasaran operasional jangka pendek, atau
bahkan terlalu luas sehingga pedoman yang nyata tidak cukup tersedia. Akan
terdapat kesenjangan perencanaan antara tujuan yang direncanakan dengan yang
dicapai. Apabila kesenjangan tersebut terjadi, manajemen harus mengubah
strategi untuk meningkatkan kinerja atau menurunkan tujuan yang akan dicapai
agar lebih reallistis. Oleh karena itu diperlukan tinjauan yang bersifat konstan
terhadap tujuan-tujuan untuk memastikan manfaatnya.
B. Strategi Perusahaan
Keuntungan Kerugian
Menurut Williamson, ada tiga syarat yang harus dipenuhi sebelum sebuah
perusahaan memilih menginternalisasi transaksi melalui integrasi vertikal
daripada mengkontrakkan transaksi dipasar terbuka :
Perusahaan dapat menngejar strategi tidak berubah atau laba apabila dia
beroperasi dalam industri dengan daya tarik sedang dan memiliki posisi
kompetitif yang rata-rata. Stabilitas relatif yang diciptakan oleh posisi kompetitif
sederhana perusahaan, di dalam industri yang menghadapi pertumbuhan kecil atau
bahkan tidak ada, mendorong perusahaan untuk melanjutkan kegiatannya saat itu,
dan hanya melakukan peyesuaian kecil bagi inflasi dalam tujuan penjualan dan
labanya. Ketika industri mencapai kejenuhan dan turun daya tariknya dari tinggi
menjadi sedang, perusahaan dengan posisi kompetitif yang hanya rata-rata akan
mengalami penjualan dan laba datar dan bahkan akan mulai menurun.
Strategi berputar adalah yang paling tepat ntuk perusahaan yang berada
pada industri yang sangat menarik dan masalah-masalah perusahaan merembes
tapi tidaklah kritis. Strategi ini menekankan peningkatan efisiensi operasional.
Dua fase dasar strategi ini adalah kontraksi dan konsolidasi. Kontraksi adalah
upaya awal untuk menghentikan pendarahan dengan cepa, dengan menurunkan
keseluruhan terhadap ukuran dan biaya. Konsolidasi adalah pelaksanaansubuah
program untuk menstabilkan perusahaan yang lebih ramping. Untuk
memandatkan perusahaan, menejemen mengembangkan rencana untuk
mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu dan untuk membenarkan atau
memperbolehkan biaya-biaya fungsional.
6. Analisis Portofolio
Matriks yang paling sederhana adalah matriks yang dibuat oleh Buston
Consulting Group yang di gambarkan pada gambar 6.4. Seorang analis meletakan
unit bisnis atau lini produk perusahaan pada matriks sesuai dengan tingkat
pertumbuhan industrinya dan pangsa pasar relatifnya. Posisi kompetitif relative
sebuah unit adalah pangsa pasar unit tersebut dalam industry dibagi dengan
pesaing terbesar lainya. Pangsa pasar relative diatas 1,0 adalah milik pemimpin
pasar. Tingkat pertumbuhan bisnis adalah persentase pertumbuhan pasar, yaitu
persentase yang menunjukkan penjualan lini produk tertentu telah meningkat.
Asumsi dalam metode ini adalah jika hal-hal lain sama, maka pasar yang sedang
tumbuh merupakan industry yang menarik.
Yang mendasari matriks BCG ini adalah konsep kurva pengalaman. Kunci
kesuksesan adalah pangsa pasar. Perusahaan dengan pangsa pasar tertinggi akan
cenderung memiliki posisi kepemimpinan biaya berdasarkan skala ekonomis,
diantara hal-hal yang lain. Apabila perusahaan menggunakan kurva pengalaman,
perusahaan tersebut seharusnya mampu membuat dan menjual produk-produk
baru pada harga yang cukup rendah untuk mengambil lebih dahulu kepemimpinan
pangsa pasar. Ketika sebuah produk yang sangat profitabel karena masa depannya
sebagai cash cows tidak dapat dihindarkan.
Layar bisnis GE dengan sembilan sel general electric membuat matriks yang
lebih rumit dengan bantuan dari McKinsey and Company. Kesembilan selnya
didasarkan pada daya tarik industri jangka panjang posisi kompetitif/ kekuatan
bisnis. Yang menarik, matriks ini hampir identik dengan matriks kebijakan
divisional yang dibuat oleh Shell Oil dan digunakan secara ekstensif oleh
perusahaan-perusahaan Eropa. Matriks GE melibatkan data yang lebih banyak
dalam faktor-faktor prinsip daripada sekedar pangsa pasar dan pertumbuhan pasar.
Sebagai contoh, pada GE, daya tarik industri meliputi tingkat pertumbuhan pasar,
profitabilitas industri, ukuran dan praktek-praktek penerapan harga, di antara
berbagai peluang dan ancaman yang mungkin. Kekuatan bisnis atau posisi
kompetitif meliputi pangsa pasar, posisi teknologis, profitabiitas, dan ukuran
diantara kekuatan dan kelemahan yang mungkin.
Lini-lini produk atau unit bisnis individual diidentifikasi dengan sebuah
huruf dan diposisikan dalam bentuk lingkaran lingkaran pada matriks GE. Area
tiap lingkaran menggambarkan ukuran industri, dari segi penjualan. Potongan di
dalam lingkaran menggambarkan pangsa pasar tiap lini produk atau unit bisnis.
Langkah-langkah berikut ini diajukan untuk memposisikan lini produk atau unit
bisnis pada matriks GE.
1. Pilih kriteria untuk menilai industri bagi tiap lini produk atau unit bisnis.
Nilainya daya tarik industri secara keseluruhan bagi tiap lini produk atau
unit bisnis pada skala 1 ( sangat tidak menarik) sampai 5 (sangat menarik).
2. Pilih faktor-faktor kunci yang dibutuhkan agar sukses di tiap lini produk
atau unit bisnis. Nilailah kekuatan bisnis/posisi kompetitif bagi tiap lini
produk atau unit bisnis dari skala 1 sampai 5.
3. Letakkan tiap posisi lini produk atau unit bisnis pada matriks tersebut.
4. Letakkan portofolio masa depan perusahaan dengan anggapan bahwa
strategi bisnis dan perusahaan saat ini tidak berubah. Apakah ada
kesenjangan kinerja antara portofolio yang diproyeksikan dengan uang
yang diinginkan? Jika ya, kesenjangan itu harus menjadi stimulus bagi
tinjauan terhadap misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.