Peraturan Pemerintah
02 PP No 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
Peraturan Presiden
03 Perpres No 18 Tahun 2021 tentang Kementrian Kesehatan
Ayat 2
Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera
dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.
Ayat 3
Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan
tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau
tindakan.
Salah satu Alat Bukti
rekam medis elektronik yang merupakan salah satu bentuk dari kegiatan rekam medis
Keamanan Sistem
Karena menjadi alat bukti yang sah maka terdapat berbagai
konsekwensi yang perlu diperhatikan berhubungan dengan
kegiatan rekam medis elektronik. Masalah keamanan sistem
komputerisasi merupakan salah satu faktor yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan rekam medis elektronik.
Sistem keamanan rekam medis elektronik meliputi keamanan jaringan yang meliputi perlindungan jaringan
komputer dari serangan hacker, pencurian data, virus, dan jenis serangan malware lainnya, serta keamanan
pada perangkat komputernya sendiri. Berbagai persoalan dan permasalahan serta aspek hukum rekam medis
elektronik dibahas pada tesis yang penulis akan susun.
Pasal
Pasal 66
UU ITE “Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam Pasal 5 ayat (4) yang
mensyaratkan bahwa suatu informasi harus berbentuk tertulis atau asli, Informasi Elektronik
11/2008
dan/atau Dokumen Elektronik dianggap sah sepanjang informasi yang tercantum di
dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan suatu keadaan.”
Pasal 11 Undang-
Undang No 11 Tahun Pasal 11
Pasal 11 :
2008 tentang Informasi 1. Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama
dan Transaksi memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Elektronik : a. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya kepada Penanda Tangan;
b. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses penandatanganan
elektronik hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan;
Informasi Elektronik dan/atau c. segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah waktu
Dokumen Elektronik dianggap penandatanganan dapat diketahui;
sah sepanjang informasi yang d. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan Tanda Tangan
tercantum di dalamnya dapat Elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;
diakses, ditampilkan, dijamin
e. terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa
keutuhannya, dan dapat
dipertanggungjawabkan Penandatangannya; dan
sehingga menerangkan suatu f. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah
keadaan.” memberikan persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait.
2. Ketentuan lebih lanjut tentang Tanda Tangan Elektronik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
UU ITE No 11/2008
Pasal 16 UU No 11 Thn 2008 tttg Informasi dan Transaksi Elektronik
1. Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang-undang tersendiri, setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajib
mengoperasikan Sistem Elektronik yang memenuhi persyaratan minimum sebagai berikut:
a. Dapat menampilkan kembali Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik secara utuh sesuai dengan masa
retensi yang ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan;
b. Dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan keteraksesan Informasi Elektronik
dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
c. Dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
d. Dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan bahasa, informasi, atau simbol yang
dapat dipahami oleh pihak yang bersangkutan dengan Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
e. Memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kebaruan, kejelasan, dan kebertanggungjawaban
prosedur atau petunjuk.
2. Ketentuan lebih lanjut tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah
PMK N0 24/2022
Tentang REKAM MEDIS
Rekam Medis Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Maret 2008 Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Agustus 2022
PERATURAN
MENTERI
KESEHATAN
FASYANKES
KEWAJIBAN
01 Mutu
meningkatkan mutu
02 Kepastian Hukum
Memberikan kepastian
03 Jaminan
menjamin keamanan,
04 Digital & Terintegrasi
mewujudkan
pelayanan kesehatan; hukum dalam kerahasiaan, penyelenggaraan dan
penyelenggaraan dan keutuhan, dan pengelolaan Rekam
pengelolaan Rekam ketersediaan data Medis yang berbasis
Medis Rekam digital dan
Medis; dan terintegrasi.
RM elektronik
INDONESIA
1990 Di Indonesia, dalam UU No 29 tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran pada bagian penjelasan Pasal 46
Di luar negeri, Rekam medik elektronik 1990 ayat (1), yang dimaksud dengan rekam medis adalah
berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
atau rekam kesehatan elektronik sudah Pada akhir 1990an istilah identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dipakai sejak 40 tahun yang lalu, namun tersebut berganti menjadi dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
konsepnya pertama kali diungkap secara rekam medis elektronik dan pasien. Pengertian yang sama juga digunakan pada
mendalam dalam salah satu publikasi Permenkes No 269 Tahun 2008 mengenai Rekam
rekam kesehatan elektronik. Medis. Di dalam produk hukum tersebut disebutkan
Institute of Medicine (IOM) pada tahun
1991 bahwa rekam medis juga dapat berbentuk elektronik.
1990 2008
Laporan tersebut berjudul The Computer-Based Pada tahun 2008, National Alliance for Health
Patient Record: An Essential Technology for Information Technology mengusulkan definisi
Health Care. Saat itu istilah yang digunakan standar mengenai hal tersebut,
masih rekam medis/pasien berbasis komputer. Perkembangan istilah tersebut menunjukkan
Semenjak itu, seiring dengan perkembangan bahwa RME/RKE tidak hanya sekedar
teknologi serta penerapannya dalam pelayanan berubahnya kertas menjadi komputer.
kesehatan berbagai konsep bermunculan.
RM elektronik
RM elektronik
Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis
yang dibuat dengan menggunakan sistem
elektronik yang diperuntukkan bagi
penyelenggaraan Rekam Medis.
Kekurangan
Rekam Medis Manual
Elektronik
b. Mempermudah menampilkan bentuk pelaporan.
c. Lebih cepat dan tepat dalam pengambilan keputsan.
d. Ruangan rekam medis, dimana penggunaan sistem rekam medis digital akan mengurangi
kegiatan penyimpanan sehingga ruang rekam medis tidak perlu terlalu besar karena tidak
diperlukan lagi tempat penyimpanan seperti manual Penyimpanan rekam medis elektronik
dapat dilakukan selama berpuluh-puluh tahun tanpa perawatan khusus.
e. Sumber daya manusia dalam penggunaan rekam medis elektronik akan
berkurang.
Lebih cepat dan tepat f. Penggunaan kertas dalam rekam medis elektronik dapat dihemat, karena rekam
dalam mengambil medis elektronik menghasilkan paperless atau bisa juga lesspaper.
keputusan” g. Kerahasiaan rekam medis elektronik sangat terjamin dan memiliki tingkat
keamanan yang lebih tinggi karena dilindungi dengan sandi sehingga petugas
medis tertentu yang dapat membukanya.
h. Isi rekam medis elektronik yang merupakan milik pasien dapat diberikan salinannya
dalam bentuk elektronik atau dicetak untuk diberikan kepada pasien jika diperlukan
sehingga mempersingkat waktu pelayanan.
i. Penyalinan atau pencetakan rekam medis elektronik dapat dibatasi sehingga hanya
petugas medis tertentu yang dapat menyalin atau mencetak.
j. Rekam medis elektronik memiliki tingkat keamanan lebih tinggi dalam mencegah
kehilangan atau kerusakan karena dapat dengan mudah dilakukan back up
Sistem Komputerisasi
Umumnya komputerisasi tidak menjadikan rekam medis paperless tetapi hanya lesspaper. Beberapa data seperti
data identitas, informed consent, hasil konsultasi, hasil radiologi dan imaging harus tetap dalam bentuk kertas
(print out).
Konsil Asosiasi Dokter sedunia di bidang etik dan hukum menerbitkan ketentuan di bidang ini
pada tahun 1994, beberapa petunjuk yang penting adalah :
Penghapusan Data
Data yang melampaui batas waktu penyimpanan dapat dihapus setelah D
D E
memberitahukan kepada dokter dan pasiennya ( atau ahli warisnya )
Kompatibilitas
Interoperabilitas
Kemenkes
Sistem Elektronik yang dikembangkan oleh
Kementerian Kesehatan,
Harus Terdaftar
Penyelenggara Sistem Elektronik pada Rekam Medis
Elektronik harus terdaftar sebagai Penyelenggara
Sistem Elektronik pada sektor kesehatan di
Pengajuan Permohonan kementerian yang bertanggung jawab pada bidang
Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik komunikasi dan informatika sesuai dengan ketentuan
dilakukan dengan mengajukan peraturan perundang-undangan.
permohonan tertulis kepada Kementerian
Kesehatan.
Kerja sama / KSO
Penyelenggara Sistem Elektronik melalui
kerja sama.
Fasyankes sendiri
Fasilitas Pelayanan Kesehatan sendiri,atau
Kegiatan
Penyelenggaraan
RM elektronik
Kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis
Elektronik paling sedikit terdiri atas:
Rekam
1. Registrasi Pasien;
Medis 2. Pendistribusian data Rekam Medis Elektronik;
3. Pengisian informasi klinis;
4. Pengolahan informasi Rekam Medis Elektronik;
5. Penginputan data untuk klaim pembiayaan;
6. Penyimpanan Rekam Medis Elektronik;
7. Penjaminan mutu Rekam Medis Elektronik; dan
8. Transfer isi Rekam Medis Elektronik.
Tanggungjawab Pengisian
Pengisian Informai Klinis
Tenaga Perekam Medis Pengisian informasi klinis dilakukan oleh Tenaga
Kesehatan pemberi pelayanan
registrasi Pasien, pendistribusian data Rekam Medis kesehatan.
Elektronik, pengolahan informasi Rekam Medis Elektronik,
penginputan data untuk klaim pembiayaan; penyimpanan
Rekam Medis Elektronik; penjaminan mutu Rekam Medis
Elektronik; dan transfer isi Rekam Medis Elektronik.
dilakukan oleh tenaga Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan dan dapat berkoordinasi dengan
unit kerja lain.
Tanggung Jawab
Rekam Medis Elektronik diselenggarakan pada tempat
praktik mandiri dokter dan dokter gigi, atau tempat praktik
mandiri Tenaga Kesehatan lain, kegiatan
penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik menjadi
tanggung jawab dokter dan dokter gigi, atau Tenaga
Bila Tenaga Perekam Medis Terbatas
Kesehatan lain tersebut.
Kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik
Pengisian informasi klinis dapat dilakukan oleh Tenaga
Kesehatan lain yang mendapatkan pelatihan pelayanan
Rekam Medis Elektronik.
Registrasi / Pendaftaran Pasien
Registrasi Pasien Kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik merupakan kegiatan pendaftaran berupa
Transfer isi Rekam Medis Elektronik merupakan kegiatan pengiriman Rekam Medis dalam rangka rujukan
pelayanan kesehatan perorangan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan penerima rujukan.
Penanggungjawab Pelayanan
Tanggungjawab Rekam Medis harus dibuat oleh penanggung jawab pelayanan
Tanggung Jawab
Tanggungjawab Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertanggung jawab atas hilang, rusak, pemalsuan dan/atau penggunaan
oleh orang, dan/atau badan yang tidak berhak terhadap dokumen Rekam Medis
Pemberian isi rekam MEDIS
Pasien RAWAT DARURAT & RAWAT INAP
diberikan kepada Pasien rawat inap dan rawat darurat
pada saat pulang, atau kepada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan penerima rujukan pada saat melakukan
Diberikan saat Pasien PULANG rujukan. Rekam Medis yang ditujukan kepada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan penerima rujukan sebagaimana
Rekam Medis yang diberikan pada saat Pasien pulang
menjadi bagian dari surat rujukan dalam sistem rujukan
berupa surat yang dikirimkan dan diterima dalam bentuk
pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan
elektronik dengan menggunakan jaringan komputer atau
perundang-undangan.
alat komunikasi elektronik lain termasuk ponsel atau dalam
bentuk tercetak.
Pengembangan
02 Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat mengembangkan isi Rekam Medis Elektronik sesuai
dengan kebutuhan pelayanan kesehatan. Ketentuan lebih lanjut mengenai isi Rekam Medis
Elektronik diatur dalam pedoman Rekam Medis Elektronik.
Pemanfaatan dan
Penyimpanan
Rekam medis
elektronik
PEMANFAATAN
PENYIMPANAN
Hak akses rekam medis
Pemberian Hak Akses
Pemberian hak akses menjadi bagian dari
kebijakan standar prosedur operasional
penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik yang
ditetapkan oleh pimpinan Fasilitas Pelayanan
Hak akses pada tenaga Kesehatan Kesehatan.
A
Pihak yang terlibat;
a. Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan, dokter dan
dokter gigi, dan/atau Tenaga Kesehatan lain yang memiliki akses
terhadap data dan informasi kesehatan Pasien; B
b. pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
c. Tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan;
badan hukum/korporasi dan/atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
d. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan,
perawatan, dan/atau manajemen informasi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan; dan
e. pihak lain yang memiliki akses terhadap data dan informasi
kesehatan Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Kerahasiaan DATA
Semua Pihak Wajib Menjaga Kerahasiaan
Isi Rekam Medis wajib dijaga kerahasiaannya oleh semua pihak
yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan walaupun Pasien telah meninggal dunia.
Pasien Sesuai
Atas persetujuan Sesuai
pasien kebutuhan
Secara Tertulis atau secara elektronik
elektronik Permintaan pembukaan isi Rekam Medis harus dilakukan secara
Dilakukan secara tertulis atau secara elektronik.
elektronik
Tidak
Tidak atas
persetujuan
pasien Sesuai Kebutuhan
Pembukaan isi Rekam Medis dilakukan terbatas sesuai
dengan kebutuhan.
Pembukaan isi RM atas persetujuan pasien
Atas persetujuan Pasien
Pembukaan isi Rekam Medis atas 3. Dalam hal Pasien tidak cakap, persetujuan pembukaan isi Rekam
persetujuan Pasien dilakukan untuk: Medis dapat diberikan oleh keluarga terdekat atau pengampunya
a. kepentingan pemeliharaan kesehatan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
pengobatan, penyembuhan, dan
perawatan Pasien; a. Keluarga terdekat meliputi suami/istri, anak yang sudah dewasa, orang tua
b. permintaan Pasien sendiri; dan/atau kandung, dan/atau saudara kandung Pasien.
c. keperluan administrasi, pembayaran b. Selain keluarga terdekat, persetujuan pembukaan isi Rekam Medis dapat dilakukan
asuransi atau jaminan pembiayaan oleh ahli waris.
kesehatan. c. Dalam hal keluarga terdekat dan ahli waris tidak dapat memberikan persetujuan
karena tidak diketahui keberadaannya, tidak cakap secara hukum, meninggal dunia,
atau tidak ada, persetujuan tidak diperlukan.
Pimpinan Fasyankes
Permintaan pembukaan isi Rekam 4. Pembukaan isi Rekam Medis untuk keperluan administrasi,
Medis disampaikan kepada pimpinan pembayaran asuransi atau jaminan pembiayaan kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. sebagaimana harus dilakukan secara tertulis dan/atau melalui
sistem informasi elektronik pada saat registrasi pasien di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Pembukaan isi Rekam Medis
TIDAK Atas Persetujuan Pasien
Pembukaan isi Rekam Medis tidak atas persetujuan
Pasien dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
Permintaan Pembukaan isi RM perundang-undangan, untuk kepentingan:
Permintaan pembukaan isi Rekam Medis a. pemenuhan permintaan aparat penegak hukum dalam
dilakukan oleh pihak atau institusi yang rangka penegakan hukum;
berwenang atas kepentingan b. penegakan etik atau disiplin;
c. Audit medis;
d. penanganan kejadian luar biasa/wabah penyakit
Pembukaan isi RM hrs mendapat menular/kedaruratan kesehatan masyarakat/ bencana;
persetujuan Menteri e. pendidikan dan penelitian;
f. upaya perlindungan terhadap bahaya ancaman
a. Untuk memperoleh persetujuan, pihak keselamatan orang lain secara individual atau
atau institusi yang berwenang mengajukan masyarakat; dan/atau
permohonan kepada Meteri melalui Dirjen g. lain yang diatur dalam peraturan perundang- undangan.
b. Berdasarkan persetujuan Menteri melalui
Dirjen, pihak atau institusi yang Pembukaan tanpa membuka identitas
berwenang menyampaikan permintaan
a. Dikecualikan dalam hal pembukaan isi Rekam
pembukaan kepada pimpinan Fasilitas
Medis untuk kepentingan: penanganan kejadian
Pelayanan Kesehatan.
luar biasa/wabah penyakit menular/kedaruratan
kesehatan masyarakat/bencana; dan upaya
perlindungan terhadap bahaya ancaman
Persetujuan Menteri
keselamatan orang lain secara individual atau
Persetujuan dari Menteri dikecualikan untuk masyarakat,
pembukaan isi Rekam Medis yang b. Identitas Pasien dapat dibuka kepada institusi yang
dilakukan atas dasar perintah pengadilan, dan dapat berwenang untuk dilakukan tindak lanjut sesuai
dilakukan dengan cara memberikan salinan dokumen dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rekam Medis dan/atau memperlihatkan dokumen asli.
PELEPASAN
HAK ATAS ISI RM
Pasal 38
Pasal 38
PEMUSNAHAN
Pemusnahan Rekam Medis Elektronik dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
SANKSI ADMINISTRATIF
Sanksi administratif berupa:
1. teguran tertulis; dan/atau
SANKSI ADMINISTRATIF 2. rekomendasi pencabutan atau pencabutan status akreditasi.
Sanksi administratif dikenakan berdasarkan laporan dugaan disampaikan
kepada Direktur Jenderal tentang dugaan pelanggaran yang berasal dari:
1. pengaduan; dan/atau
2. hasil monitoring dan evaluasi.
SIAPA PENGADU ?
Pengaduan dapat dilakukan oleh perorangan, kelompok, dan/atau institusi/lembaga/ instansi/ organisasi,
harus memenuhi persyaratan
1. dilakukan secara tertulis; dan
2. memiliki uraian peristiwa yang dapat ditelusuri faktanya.
3. pengaduan paling sedikit memuat: nama dan alamat lengkap pihak yang diadukan; dan keterangan
yang memuat fakta, data, atau petunjuk terjadinya pelanggaran.
PMK No 24 Tahun 2022
REKAM MEDIS
• Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
• Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 31 Agustus 2022
FASYANKES
KEWAJIBAN
Tanggungjawab RS atas RM
Mutu Rumah Sakit Rumah sakit bertanggung jawab untuk
melindungi informasi yang ada di dalam rekam
Pemimpin rumah sakit bertanggung jawab
medis terhadap kemungkinan hilangnya
atas mutu pelayanan medik di rumah sakit
keterangan atau pun memasukkan data yang
yang diberikan kepada pasien.
ada di dalam berkas medis atau dipergunakan
oleh orang tidak berwenang menggunakannya.
01
setiap Dokter atau Dokter gigi dalam dokter yang merawat
menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis. Standar Pengobatan
Kelengkapan isi RM
04 Nilai ilmiah dalam berkas rekam medis
adalah sesuai dengan standar
Dokter atau dokter gigi yang merawat
bertanggung jawab akan kelengkapan dan 03 pengobatan dan perawatan yang
diberikan kepada pasien oleh dokter
06
kebenaran isi rekam medis. yang merawat
Sanksi
Pendelegasian apabila seorang dokter atau dokter gigi lalai
Dalam mencatat beberapa keterangan medik seperti
riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan
05 tidak membuat rekam medis dan karenanya
menimbulkan suatu permasalahan maka
ringkasan keluar (resume kemungkinan dapat dokter atau dokter gigi tersbut dapat dikenai
didelegasikan pada asisten ahli dan dokter sanksi.
lainnya.
1. Semua diagnosa ditulis dengan benar pada lembaran masuk dan keluar, sesuai dengan istilah terminologi yang dipergunakan,
semua diagnosa serta tindakan pembedahan yang dilakukan harus dicatat di dalam resume akhir.
2. Penggunaan simbol dan singkatan tidak dibenarkan.
3. Catatan yang dibuat oleh dokter yang merawat harus disertai tanggal dan dibubuhi tanda tangan dokter yang bersangkutan.
Jika pasien dirawat oleh lebih dari satu dokter yang juga menjadi konsulen harus membuat catatan dan memberi tanggal serta
tanda tangan di dalam berkas rekam medis pasien tersebut.
4. Riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, resume akhir serta lembar ringkasan masuk dan keluar harus diisi dengan
lengkap dan tidak cukup apabila hanya ditanda tangani oleh seorang dokter saja.
5. Laporan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik harus dicatat dengan lengkap dan berisi semua catatan
mengenai diri pasien baik yang positif maupun yang negatif.
6. Catatan perkembangan, memberikan gambaran kronologis dan analisa klinis mengenai keadaan diri pasien.
Frekuensi pencatatan ditentukan oleh keadaan perkembangan kesehatan pasien itu sendiri
7. Hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan roentgen harus dicatat disertai tanggal dan tanda tangan
pemeriksa.
8. Semua tindakan pengobatan medik ataupun tindakan pembedahan harus dicantumkan tangal dan tanda tangan
dokter.
9. Semua konsultasi harus dicatat secara lengkap serta ditanda tangani dan harus dilaksanakan sesuai dengan
peraturan medik yang berlaku.
10. Hasil konsultasi, mencakup penemuan konsulen pada pemeriksaan fisik terhadap pasien termasuk juga pendapat
dan rekomendasinya.
THANK YOU
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE