Anda di halaman 1dari 56

Memahami PMK No 24/2022

Tentang REKAM MEDIS


Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE
Curriculum Vitae
Experience
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes, S.H, M.H
KOMPARTEMEN HUKUM PERSI PUSAT
Akademisi | Dosen Hukum Kesehatan
Praktisi & Pengalaman Perumahsakitan n Dosen Pascasarjana Magister Hukum UNPAB
1. Direktur PT. Sri Pamela Medika Nusantara | 2021 - Skrg n Dosen Pascasarjana Magister Hukum NTU Academy Nomensen
2. Direktur RSU Bunda Thamrin | 2020 – 2021 n Dosen IKKES Helvetia & Medistra – Prodi Administrasi Rumah Sakit
3. Direktur Utama PT. RMH (Regina Maris Hospital) | 2018 - 2021
n Dosen Pascasarjana FKM USU & Univ. Prima Indonesia
4. Direktur RSU Sarah | 2015 – 2019
Organisasi Perumahsakitan
5. Konsultan JICA KPPIP-SF (Japan) | 2016 - 2019
6. Kepala Pelayanan Medis RS Sarah | 2014 – 2015 n Kompartemen Hukum PERSI PUSAT | 2021 – Skrg
7. Kepala Bag. Legal & Umum RS Khusus Mata SMEC | 2013 – 2014 n Sekretaris PERSI Daerah SUMUT | 2018 – Skrg
n KETUA ARSSI SUMUT | 2022 – Skrg
Anggota Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provsu | 2021 – skrg Organisasi Profesi Dokter
n Sekretaris MKEK IDI Wilayah SUMUT | 2016 – 2021
Anggota TKMKB BPJS Kesehatan Divre I SUMUT | 2014 – Skrg n Pengurus IDI Wilayah SUMUT | 2009 – 2016
n Pengurus PB IDI Jakarta | 2016 – 2018
n Dewan Penasehat IDI Cabang Sergei – PDUI SUMUT
Konsultan Hukum Perumahsakitan RSU BUNDA THAMRIN Medan
n Pengurus Pusat PDEI (Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia)
Konsultan Hukum Perumahsakitan RSU GRANMEDISTRA Lubuk Pakam Organisasi Hukum Kesehatan
n Pengurus ADHKI (Asosiasi Dosen Hukum Kesehatan Indonesia) | 2016 – Skrg
Konsultan Hukum Perumahsakitan RSU INANTA P. Sidimpuan n Ketua DPP MHKI Bid. Kajian Hukum Perumahsakitan | 2018 – Skrg
n Pengurus LAFAI (Lembaga Anti Fraud Asuransi Indonesia) | 2019 - Skrg
Konsultan Hukum Perumahsakitan RSU SEMBIRING Deli Serdang n Ketua MHKI SUMUT Bid. Hukum Rumah Sakit | 2015 – Skrg
n Ketua DPW MHKI SUMUT | 2021 – skrg
Dasar Undang - Undang
Regulasi 01



UU No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi Elektronik
UU No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU No 11/2008
• UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• UU No 36 Tahun 2016 tentang Tenaga Kesehatan

Peraturan Pemerintah
02 PP No 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan

Peraturan Presiden
03 Perpres No 18 Tahun 2021 tentang Kementrian Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan


04 • PMK No 290 Tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
• PMK No 36 Tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran
• PMK No 5 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan
UNDANG UNDANG
PRAKTIK KEDOKTERAN
INFORMASI TEKNOLOGI ELEKTRONIK
Wajib membuat rekam medis
Pasal 46 UU No 29/2004
Ayat 1
Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek
kedokteran wajib membuat rekam medis.

Ayat 2
Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera
dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.

Ayat 3
Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan
tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau
tindakan.
Salah satu Alat Bukti
rekam medis elektronik yang merupakan salah satu bentuk dari kegiatan rekam medis

Pasal 44 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang


Informasi dan Transaksi Elektronik
alat bukti yang sah selain yang ditentukan peraturan
perundang-undangan termasuk juga alat bukti lain berupa
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik.
Dengan demikian rekam medis elektronik termasuk alat
bukti yang sah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang

Keamanan Sistem
Karena menjadi alat bukti yang sah maka terdapat berbagai
konsekwensi yang perlu diperhatikan berhubungan dengan
kegiatan rekam medis elektronik. Masalah keamanan sistem
komputerisasi merupakan salah satu faktor yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan rekam medis elektronik.

Sistem keamanan rekam medis elektronik meliputi keamanan jaringan yang meliputi perlindungan jaringan
komputer dari serangan hacker, pencurian data, virus, dan jenis serangan malware lainnya, serta keamanan
pada perangkat komputernya sendiri. Berbagai persoalan dan permasalahan serta aspek hukum rekam medis
elektronik dibahas pada tesis yang penulis akan susun.
Pasal
Pasal 66

UU ITE “Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam Pasal 5 ayat (4) yang
mensyaratkan bahwa suatu informasi harus berbentuk tertulis atau asli, Informasi Elektronik

11/2008
dan/atau Dokumen Elektronik dianggap sah sepanjang informasi yang tercantum di
dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan suatu keadaan.”
Pasal 11 Undang-
Undang No 11 Tahun Pasal 11
Pasal 11 :
2008 tentang Informasi 1. Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama
dan Transaksi memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Elektronik : a. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya kepada Penanda Tangan;
b. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses penandatanganan
elektronik hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan;
Informasi Elektronik dan/atau c. segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah waktu
Dokumen Elektronik dianggap penandatanganan dapat diketahui;
sah sepanjang informasi yang d. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan Tanda Tangan
tercantum di dalamnya dapat Elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;
diakses, ditampilkan, dijamin
e. terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa
keutuhannya, dan dapat
dipertanggungjawabkan Penandatangannya; dan
sehingga menerangkan suatu f. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah
keadaan.” memberikan persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait.
2. Ketentuan lebih lanjut tentang Tanda Tangan Elektronik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
UU ITE No 11/2008
Pasal 16 UU No 11 Thn 2008 tttg Informasi dan Transaksi Elektronik

1. Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang-undang tersendiri, setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajib
mengoperasikan Sistem Elektronik yang memenuhi persyaratan minimum sebagai berikut:
a. Dapat menampilkan kembali Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik secara utuh sesuai dengan masa
retensi yang ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan;
b. Dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan keteraksesan Informasi Elektronik
dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
c. Dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
d. Dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan bahasa, informasi, atau simbol yang
dapat dipahami oleh pihak yang bersangkutan dengan Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
e. Memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kebaruan, kejelasan, dan kebertanggungjawaban
prosedur atau petunjuk.
2. Ketentuan lebih lanjut tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah
PMK N0 24/2022
Tentang REKAM MEDIS
Rekam Medis Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Maret 2008 Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Agustus 2022

PERATURAN
MENTERI
KESEHATAN

ØPeraturan Menteri Kesehatan No 269


Tahun 2008 tentang Rekam Medis,
ditetapkan tanggal 12 Maret 2008

ØPeraturan Menteri Kesehatan No 24


Tahun 2022 tentang Rekam Medis
ditetapkan tanggal 31 Agustus 2022
PMK No 24 Tahun 2022
REKAM MEDIS
• Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
• Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 31 Agustus 2022

FASYANKES
KEWAJIBAN

Seluruh fasilitas Pelayanan Kesehatan


harus menyelenggarakan REKAM RUMAH SAKIT
MEDIS Elektronik sesuai dengan PUSKESMAS
ketentuan dalam Permenkes ini paling KLINIK
lambat tanggal 31 Desember 2023 Praktik Nakes,
dll
Apa yang Baru?
1. Adanya Regulasi mengenai Teknologi Digital.
2. Adanya ketentuan mengenai system elektronik, informasi elektronik dan tanda tangan elektronik
3. Kewajiban Penyelenggaraan Rekam Medik elektronik bagi Fasyankes

Teknologi Sistem Kewajiban


Digital informasi & e-MR
ttd elektronik

Pembukaan isi Kepemilikan Jangka


RM & Pelepasan & Rahasia waktu &
Hak Sanksi

4. Ada aturan mengenai Kepemilikan dan kerahasiaan rekam medis


5. Ketentuan mengenai pembukaan isi rekam medis dan Pelepasan Hak
6. Ketentuan jangka waktu penyimpanan dan sanksi
7. Belum ada Pedoman Rekam Medis Elektronik sebagaimana dimaksud dlm ps 27 ayat 5 (Ketentuan lebih lanjut
mengenai isi Rekam Medis Elektronik diatur dalam pedoman Rekam Medis Elektronik.
Apa yang BARU ?
Pasal 3 Pasal 6
Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik di Fasilitas
menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik Pelayanan Kesehatan dilakukan oleh unit kerja tersendiri
atau disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
masing-masing Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
.

Pasal 4 ayat (1) Pasal 8 ayat (1)


Kewajiban penyelenggaraan Rekam Medis Menteri memfasilitasi penyelenggaraan
Elektronik juga berlaku bagi Fasilitas Rekam Medis Elektronik di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang Pelayanan Kesehatan
menyelenggarakan pelayanan telemedisin.

Pasal 5 Pasal 28 ayat (1)


Rekam Medis Elektronik merupakan salah satu
subsistem dari sistem informasi Fasilitas Pelayanan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus
Kesehatan yang terhubung dengan subsistem membuka akses seluruh isi Rekam Medis
informasi lainnya di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Elektronik Pasien ke Kementerian Kesehatan
Tujuan PMK No 24/2022

01 Mutu
meningkatkan mutu
02 Kepastian Hukum
Memberikan kepastian
03 Jaminan
menjamin keamanan,
04 Digital & Terintegrasi
mewujudkan
pelayanan kesehatan; hukum dalam kerahasiaan, penyelenggaraan dan
penyelenggaraan dan keutuhan, dan pengelolaan Rekam
pengelolaan Rekam ketersediaan data Medis yang berbasis
Medis Rekam digital dan
Medis; dan terintegrasi.
RM elektronik
INDONESIA
1990 Di Indonesia, dalam UU No 29 tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran pada bagian penjelasan Pasal 46

Di luar negeri, Rekam medik elektronik 1990 ayat (1), yang dimaksud dengan rekam medis adalah
berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
atau rekam kesehatan elektronik sudah Pada akhir 1990an istilah identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dipakai sejak 40 tahun yang lalu, namun tersebut berganti menjadi dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
konsepnya pertama kali diungkap secara rekam medis elektronik dan pasien. Pengertian yang sama juga digunakan pada
mendalam dalam salah satu publikasi Permenkes No 269 Tahun 2008 mengenai Rekam
rekam kesehatan elektronik. Medis. Di dalam produk hukum tersebut disebutkan
Institute of Medicine (IOM) pada tahun
1991 bahwa rekam medis juga dapat berbentuk elektronik.

1990 2008
Laporan tersebut berjudul The Computer-Based Pada tahun 2008, National Alliance for Health
Patient Record: An Essential Technology for Information Technology mengusulkan definisi
Health Care. Saat itu istilah yang digunakan standar mengenai hal tersebut,
masih rekam medis/pasien berbasis komputer. Perkembangan istilah tersebut menunjukkan
Semenjak itu, seiring dengan perkembangan bahwa RME/RKE tidak hanya sekedar
teknologi serta penerapannya dalam pelayanan berubahnya kertas menjadi komputer.
kesehatan berbagai konsep bermunculan.
RM elektronik

PMK No 24 Thn 20222


Rekam Medis adalah dokumen yang
berisikan data identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan,
dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
UU No 29/2004 PMK No 269/2008
penjelasan Pasal 46 ayat (1),
SISTEM ELEKTRONIK
Pasal 1 ayat 1. Jenis data rekam medis dapat
yang dimaksud dengan rekam berupa teks (baik yang terstruktur maupun
serangkaian perangkat dan prosedur elektronik
medis adalah berkas yang berisi naratif), gambar digital (jika sudah yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan,
catatan dan dokumen tentang menerapkan radiologi digital), suara mengolah, menganalisis, menyimpan,
identitas pasien, pemeriksaan, (misalnya suara jantung), video maupun menampilkan, mengumumkan, mengirimkan,
pengobatan, tindakan dan yang berupa biosignal seperti rekaman EKG. dan/atau menyebarkan informasi elektronik.
pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. .

RM elektronik
Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis
yang dibuat dengan menggunakan sistem
elektronik yang diperuntukkan bagi
penyelenggaraan Rekam Medis.
Kekurangan
Rekam Medis Manual

Secara global jika dibandingkan dengan digital


terdapat beberapa hal yang memang tidak
efisien dan effektif yang didpatkan dari sistem
rekam medis manual;

a. Membutuhkan sumber daya manusia yang cukup


banyak karena harus mengambil dan mengantarkan
berkas rekam medik ke ruangan dokter.
b. Membutuhkan ruangan yang cukup besar untuk
menampung tempat berkas rekam medis
c. Waktu yang diperlukan untuk menemukan berkas
rekam medis dan diantarkan membutuhkan waktu
yang cukup lama apabila teradap berkas rekam
medis yang bermasalah dan sulit untuk ditemukan
d. Unit cost atau pengeluaran biaya cukup besar dengan
banyaknya karyawan dan penggunaan kertas-kertas
untuk rekam medis.
RM a.
Keunggulan rekam medis elektronik disbanding rekam medis Manual;

Mempermudah mencari data dan dokumen pasien.

Elektronik
b. Mempermudah menampilkan bentuk pelaporan.
c. Lebih cepat dan tepat dalam pengambilan keputsan.
d. Ruangan rekam medis, dimana penggunaan sistem rekam medis digital akan mengurangi
kegiatan penyimpanan sehingga ruang rekam medis tidak perlu terlalu besar karena tidak
diperlukan lagi tempat penyimpanan seperti manual Penyimpanan rekam medis elektronik
dapat dilakukan selama berpuluh-puluh tahun tanpa perawatan khusus.
e. Sumber daya manusia dalam penggunaan rekam medis elektronik akan
berkurang.
Lebih cepat dan tepat f. Penggunaan kertas dalam rekam medis elektronik dapat dihemat, karena rekam
dalam mengambil medis elektronik menghasilkan paperless atau bisa juga lesspaper.
keputusan” g. Kerahasiaan rekam medis elektronik sangat terjamin dan memiliki tingkat
keamanan yang lebih tinggi karena dilindungi dengan sandi sehingga petugas
medis tertentu yang dapat membukanya.
h. Isi rekam medis elektronik yang merupakan milik pasien dapat diberikan salinannya
dalam bentuk elektronik atau dicetak untuk diberikan kepada pasien jika diperlukan
sehingga mempersingkat waktu pelayanan.
i. Penyalinan atau pencetakan rekam medis elektronik dapat dibatasi sehingga hanya
petugas medis tertentu yang dapat menyalin atau mencetak.
j. Rekam medis elektronik memiliki tingkat keamanan lebih tinggi dalam mencegah
kehilangan atau kerusakan karena dapat dengan mudah dilakukan back up
Sistem Komputerisasi
Umumnya komputerisasi tidak menjadikan rekam medis paperless tetapi hanya lesspaper. Beberapa data seperti
data identitas, informed consent, hasil konsultasi, hasil radiologi dan imaging harus tetap dalam bentuk kertas
(print out).

Konsil Asosiasi Dokter sedunia di bidang etik dan hukum menerbitkan ketentuan di bidang ini
pada tahun 1994, beberapa petunjuk yang penting adalah :

Personil yang berwenang


A
Informasi medis hanya dimasukan ke dalam komputer oleh personil A
yang berwenang.

Data dijaga Ketat


Data pasien harus dijaga dengan ketat. Setiap personil tertentu B
hanya bisa mengakses data tertentu yang sesuai dengan
menggunakan security level tertentu. B C
Se izin pasien
Tidak ada informasi yang dapat dibuka tanpa ijin pasien. Distribusi C
informasi medis harus dibatasi hanya kepada orang-orang yang
berwenang saja. Orang-orang tersebut juga tidak diperkenankan
memindah tangankan informasi tersebut kepada orang lain.

Penghapusan Data
Data yang melampaui batas waktu penyimpanan dapat dihapus setelah D
D E
memberitahukan kepada dokter dan pasiennya ( atau ahli warisnya )

Orang yang berwenang


Terrminal yang online hanya dapat digunakan oleh orang E
yang berwenang.
Rekam Medis
elektronik
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan
Rekam Medis Elektronik, yaitu:

1. Sistem Identifikasi Pasien dan


2. Sistem Pemberian Nomor Rekam Medis Pasien
3. Proses Alur Pasien dan Dokumen Pasien
4. Kebijakan dalam Pelayanan Kegiatan Medis
5. Proses pengolahan Rekam Medis
FASYANKES
Fasyankes Menurut PMK No 24/2022 Fasyankes menurut PP No 47 Tahun 2016

1.Tempat praktik mandiri 1.Tempat praktik mandiri Tenaga


Kesehatan
dokter, dokter gigi, dan/atau
2. Puskesmas;
Tenaga Kesehatan lainnya; 3. Klinik;
2. Puskesmas; 4. Rumah sakit;
3. Klinik; 5. Apotek;
4. Rumah sakit; 6. Unit Transfusi Darah
5. Apotek; 7. Laboratorium kesehatan;
6. Laboratorium kesehatan; 8. Optikal
7. Balai; 9. Fasilitas Pelayanan Kedokteran
8. Fasilitas Pelayanan utk kepentingan hukum
Kesehatan lain yang 10. Pelayanan Kesehatan
tradisional
ditetapkan oleh Menteri.
KEWAJIBAN
FASYANKES Pasal 3
Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(termasuk yang menyelenggarakan
Telemedicine) wajib menyelenggarakan
Rekam Medis Elektronik. . Pasal 7
Permenkes No 24 menyusun standar prosedur
operasional penyelenggaraan Rekam
Tahun 2022 tentang Pasal 6 Medis Elektronik disesuaikan dengan
Rekam Medis Penyelenggaraan Rekam Medis
kebutuhan dan sumber daya masing-
masing Fasilitas Pelayanan
Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan mengacu pada
Kesehatan dilakukan oleh unit kerja pedoman Rekam Medis Elektronik. .
tersendiri atau disesuaikan dengan
Fasyankes wajib melakukan kebutuhan dan kemampuan masing –
registrasi Sistem Elektronik masing Fasilitas Pelayanan Kesehatan
yang digunakannya di
Kementerian Kesehatan, Pasal 7 Pasal 12
dilakukan dengan melampirkan Penyelenggaraan Rekam Medis Fasyankes wajib melakukan registrasi
Sistem Elektronik yang digunakannya
dokumen paling sedikit terdiri Elektronik dilakukan sejak Pasien masuk
di Kementerian Kesehatan, dilakukan
sampai Pasien pulang, dirujuk, atau
atas 7 dokumen; dengan melampirkan dokumen paling
meninggal
sedikit terdiri atas 7 dokumen;
Registrasi sistem
Fasilitas Pelayanan Kesehatan penyelenggara Rekam Medis Elektronik atau Penyelenggara Sistem Elektronik sebagaimana
wajib melakukan registrasi Sistem Elektronik yang digunakannya di Kementerian Kesehatan, dilakukan
dengan melampirkan dokumen paling sedikit terdiri atas

01 Nama sistem 02 Dokumentasi 03 Fitur 04 Lokasi Data


Nama Sistem Dokumentasi Sistem Fitur / fungsi yang Lokasi Penyimpanan Data;
tersedia
Media penyimpanan
berbasis digital berupa:
a. server;
06 Daftar Fasyankes b. Sistem komputasi awan
(cloud computing) yang
tersertifikasi sesuai
07 Perubahan Data
Daftar Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
dengan ketentuan
peraturan perundang-
pengguna Sistem undangan; dan/atau
Perubahan data pada Elektronik, jika Sistem c. media penyimpanan
dokumen registrasi diatas
maka Fasilitas Pelayanan
Elektronik digunakan
oleh Fasilitas Pelayanan
05 Meta Data berbasis digital lain
berdasarkan
Kesehatan penyelenggara Kesehatan lain perkembangan
Rekam Medis Elektronik Vairiabel / Meta Data teknologi dan informasi
atau Penyelenggara yang tersertifikasi.
Sistem Elektronik harus
melaporkan kepada
Kementerian Kesehatan.
Memfasilitasi
Penyelenggaraan
RM elektronik
MENTERI /
Kementrian / Lembaga
/ Pemerintah Daerah
Menteri berkoordinasi dengan kementerian/
lembaga terkait dan Pemerintah Daerah untuk
memfasilitasi penyelenggaraan Rekam Medis
Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
meliputi penyediaan;
1. Sistem Elektronik pada penyelenggaraan
Rekam Medis Elektronik; dan
2. Platform layanan dan standar
interoperabilitas dan integrasi data
kesehatan
Sistem elektronik rekam medis
Sistem Elektronik yang digunakan dalam penyelenggaraan
Rekam Medis Elektronik harus memiliki kemampuan
kompatibilitas dan/atau interoperabilitas ;

Kompatibilitas

merupakan kesesuaian Sistem Elektronik yang satu dengan


Sistem Elektronik yang lainnya.

Interoperabilitas

merupakan kemampuan Sistem Elektronik yang berbeda


untuk dapat bekerja secara terpadu melakukan komunikasi atau
pertukaran data dengan salah satu atau lebih Sistem Elektronik yang
lain, yang menggunakan standar pertukaran data, mengacu kepada
standar sistem elektronik yang diselenggarakan oleh Kementerian
Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyelenggara sistem elektronik
Sistem Elektronik pada penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik dapat berupa;

Kemenkes
Sistem Elektronik yang dikembangkan oleh
Kementerian Kesehatan,

Harus Terdaftar
Penyelenggara Sistem Elektronik pada Rekam Medis
Elektronik harus terdaftar sebagai Penyelenggara
Sistem Elektronik pada sektor kesehatan di
Pengajuan Permohonan kementerian yang bertanggung jawab pada bidang
Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik komunikasi dan informatika sesuai dengan ketentuan
dilakukan dengan mengajukan peraturan perundang-undangan.
permohonan tertulis kepada Kementerian
Kesehatan.
Kerja sama / KSO
Penyelenggara Sistem Elektronik melalui
kerja sama.
Fasyankes sendiri
Fasilitas Pelayanan Kesehatan sendiri,atau
Kegiatan
Penyelenggaraan
RM elektronik
Kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis
Elektronik paling sedikit terdiri atas:

Rekam
1. Registrasi Pasien;
Medis 2. Pendistribusian data Rekam Medis Elektronik;
3. Pengisian informasi klinis;
4. Pengolahan informasi Rekam Medis Elektronik;
5. Penginputan data untuk klaim pembiayaan;
6. Penyimpanan Rekam Medis Elektronik;
7. Penjaminan mutu Rekam Medis Elektronik; dan
8. Transfer isi Rekam Medis Elektronik.
Tanggungjawab Pengisian
Pengisian Informai Klinis
Tenaga Perekam Medis Pengisian informasi klinis dilakukan oleh Tenaga
Kesehatan pemberi pelayanan
registrasi Pasien, pendistribusian data Rekam Medis kesehatan.
Elektronik, pengolahan informasi Rekam Medis Elektronik,
penginputan data untuk klaim pembiayaan; penyimpanan
Rekam Medis Elektronik; penjaminan mutu Rekam Medis
Elektronik; dan transfer isi Rekam Medis Elektronik.
dilakukan oleh tenaga Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan dan dapat berkoordinasi dengan
unit kerja lain.

Tanggung Jawab
Rekam Medis Elektronik diselenggarakan pada tempat
praktik mandiri dokter dan dokter gigi, atau tempat praktik
mandiri Tenaga Kesehatan lain, kegiatan
penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik menjadi
tanggung jawab dokter dan dokter gigi, atau Tenaga
Bila Tenaga Perekam Medis Terbatas
Kesehatan lain tersebut.
Kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik
Pengisian informasi klinis dapat dilakukan oleh Tenaga
Kesehatan lain yang mendapatkan pelatihan pelayanan
Rekam Medis Elektronik.
Registrasi / Pendaftaran Pasien
Registrasi Pasien Kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik merupakan kegiatan pendaftaran berupa

• paling sedikit berisi nomor Rekam Medis, nama Pasien,


dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

• Pasien YANG tidak memiliki atau tidak diketahui


identitasnya, pengisian data identitas dilakukan
berdasarkan surat pengantar dari institusi yang
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan urusan di
bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan
penanganan fakir miskin, atau surat pengantar dari
institusi yang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan urusan di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

• Data sosial paling sedikit meliputi agama, pekerjaan,


pendidikan, dan status perkawinan.
Rawat Jalan Rawat Darurat Rawat Inap
Pengisian Informasi klinis
HARUS LENGKAP
Pengisian berupa; Pencatatan dan pendokumentasian harus
Pengisian informasi klinis sebagaimana dimaksud dalam lengkap, jelas, dan dilakukan setelah Pasien
Kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik berupa; menerima pelayanan kesehatan dengan
a. kegiatan pencatatan dan pendokumentasian hasil mencantumkan nama, waktu, dan
pemeriksaan, tanda tangan Tenaga Kesehatan pemberi
b. pengobatan, pelayanan kesehatan.
c. tindakan,dan
d. pelayanan kesehatan lain yang telah dan akan BERURUTAN
diberikan kepada Pasien. Pencatatan dan pendokumentasian harus
dilakukan secara berurutan pada catatan
Pengisian oleh Tenaga Kesehatan masing-masing Tenaga Kesehatan pemberi
pelayanan kesehatan sesuai dengan
Pengisian informasi klinis oleh Tenaga Kesehatan pemberi waktu pelayanan kesehatan yang diberikan.
pelayanan kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
yang memiliki lebih dari satu jenis Tenaga Kesehatan
PERBAIKAN
sebagai pemberi pelayanan kesehatan, harus dilakukan
secara terintegrasi, merupakan pengisian Rekam Medis Bila terjadi kesalahan pencatatan atau
Elektronik dalam satu dokumen yang meliputi beberapa pendokumentasian dalam pengisian
catatan/informasi kesehatan Pasien dari Tenaga Kesehatan informasi klinis, Tenaga Kesehatan pemberi
pemberi pelayanan kesehatan, dan waktu pemberian pelayanan kesehatan dapat
pelayanan kesehatan secara berurutan melakukanperbaikan
Pengolahan isi rekam MEDIS
01. Pengkodean
Pengkodean merupakan kegiatan pemberian kode
klasifikasi klinis sesuai dengan klasifikasi
internasional penyakit dan tindakan medis yang
terbaru/International Statistical Classification of
02. Pelaporan Disease and Related Health Problems, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
Pelaporan terdiri atas: pelaporan internal Fasilitas undangan.
Pelayanan Kesehatan; dan pelaporan eksternal
dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan kepada dinas
kesehatan, Kementerian Kesehatan, dan
pemangku kepentingan terkait. 03. Penganalisisan.
Penganalisisan dilakukan terhadap data Rekam
Medis Elektronik secara kuantitatif dan kualitatif.
04. Pengindexan
Selain pengolahan informasi Rekam Medis Elektronik,
Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang dengan alasan
tertentu tidak dapat menyelenggarakan Rekam Medis
Elektronik harus melakukan pengindeksan.
Pengindeksan merupakan kegiatan pengelompokan
data paling sedikit berupa indeks:
a. nama Pasien;
b. alamat;
c. Jenis penyakit;
d. tindakan/operasi; dan
b. e. kematian.
Penyimpanan berkas RM
Defenisi/ Pengertian
Penyimpanan Rekam Medis Elektronik
merupakan kegiatan penyimpanan data
Rekam Medis pada media penyimpanan
berbasis digital pada Fasilitas Pelayanan Back Up System
Kesehatan. Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
melakukan penyimpanan melalui media
penyimpanan berbasis digital wajib
Kegiatan Penyimpanan memiliki cadangan data (backup system).
Penyimpanan Rekam Medis Elektronik
harus menjamin keamanan, keutuhan,
kerahasiaan, dan ketersediaan data
Rekam Medis Elektronik. Ketentuan Back Up System
Cadangan data (backup system)
Media Penyimpanan; sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilaksanakan dengan ketentuan:
Media penyimpanan berbasis digital berupa: a. diletakkan pada tempat yang berbeda
a. server; dari lokasi Fasilitas Pelayanan
b. Sistem komputasi awan (cloud computing) Kesehatan;
yang tersertifikasi sesuai dengan ketentuan b. dilakukan secara periodik; dan
peraturan perundang-undangan; dan/atau c. dituangkan dalam standar prosedur
c. media penyimpanan berbasis digital lain operasional masing-masing Fasilitas
berdasarkan perkembangan teknologi dan Pelayanan Kesehatan.
informasi yang tersertifikasi.
Transfer isi rekam MEDIS

Transfer isi Rekam Medis Elektronik merupakan kegiatan pengiriman Rekam Medis dalam rangka rujukan
pelayanan kesehatan perorangan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan penerima rujukan.

Transfer isi Rekam Medis Elektronik dilakukan melalui platform layanan


interoperabilitas dan integrasi data kesehatan yang dikelola oleh
Kementerian Kesehatan.

Transfer isi rekam medis


Kepemilikan isi rekam MEDIS

Dokumen RM Milik Fasyankes


Dokumen Dokumen Rekam Medis milik Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Isi RM Milik Pasien


Isi RM Isi Rekam Medis disampaikan kepada Pasien, paling sedikit : identitas Pasien;, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang; diagnosis, pengobatan,
dan rencana tindak lanjut pelayanan kesehatan; dan nama dan tanda tangan Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan.

Penanggungjawab Pelayanan
Tanggungjawab Rekam Medis harus dibuat oleh penanggung jawab pelayanan

Tanggung Jawab
Tanggungjawab Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertanggung jawab atas hilang, rusak, pemalsuan dan/atau penggunaan
oleh orang, dan/atau badan yang tidak berhak terhadap dokumen Rekam Medis
Pemberian isi rekam MEDIS
Pasien RAWAT DARURAT & RAWAT INAP
diberikan kepada Pasien rawat inap dan rawat darurat
pada saat pulang, atau kepada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan penerima rujukan pada saat melakukan
Diberikan saat Pasien PULANG rujukan. Rekam Medis yang ditujukan kepada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan penerima rujukan sebagaimana
Rekam Medis yang diberikan pada saat Pasien pulang
menjadi bagian dari surat rujukan dalam sistem rujukan
berupa surat yang dikirimkan dan diterima dalam bentuk
pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan
elektronik dengan menggunakan jaringan komputer atau
perundang-undangan.
alat komunikasi elektronik lain termasuk ponsel atau dalam
bentuk tercetak.

Pasien RAWAT JALAN


Selain untuk Pasien rawat inap dan rawat darurat Rekam
Medis dapat diberikan kepada Pasien rawat jalan apabila
dibutuhkan.
Boleh disampaikan kepada Pihak Keluarga
Selain kepada Pasien, Rekam Medis dapat disampaikan kepada
keluarga terdekat atau pihak lain. Penyampaian Rekam Medis
kepada keluarga terdekat dilakukan dalam hal:
a. Pasien di bawah umur 18 (delapan belas) tahun; dan/atau
b. Pasien dalam keadaan darurat.
c. Penyampaian Rekam Medis kepada pihak lain dilakukan
setelah mendapat
d. persetujuan dari Pasien.
Isi rekam MEDIS elektronik

Membuka akses seluruh isi e-RM ke Kemenkes


01 FASYANKES harus membuka akses seluruh isi Rekam
Medis Elektronik Pasien ke Kementerian Kesehatan.

Pengembangan
02 Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat mengembangkan isi Rekam Medis Elektronik sesuai
dengan kebutuhan pelayanan kesehatan. Ketentuan lebih lanjut mengenai isi Rekam Medis
Elektronik diatur dalam pedoman Rekam Medis Elektronik.

Isi Rekam Medis elektronik, tdd

03 a. dokumentasi administratif; Dokumentasi administratif paling sedikit berisi dokumentasi pendaftaran.


b. dokumentasi klinis : Dokumentasi klinis berisi seluruh dokumentasi pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Kementerian Kesehatan berwenang melakukan pemanfaatan dan
penyimpanan isi Rekam Medis Elektronik dalam rangka pengolahan
data kesehatan.

a. Pengolahan data kesehatan dilaksanakan untuk pengembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi, dan/atau pembuatan kebijakan bidang
kesehatan, dengan memperhatikan prinsip kedokteran berbasis bukti
(evidence based), etika kedokteran, dan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
b. Data kesehatan yang dilakukan pengolahan selain berasal dari data
Rekam Medis Elektronik, juga dapat berasal dari data lain di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan/atau institusi lain.

Pemanfaatan dan
Penyimpanan
Rekam medis
elektronik
PEMANFAATAN
PENYIMPANAN
Hak akses rekam medis
Pemberian Hak Akses
Pemberian hak akses menjadi bagian dari
kebijakan standar prosedur operasional
penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik yang
ditetapkan oleh pimpinan Fasilitas Pelayanan
Hak akses pada tenaga Kesehatan Kesehatan.

Dalam rangka keamanan dan perlindungan data


Rekam Medis Elektronik, pimpinan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan memberikan hak akses
kepada Tenaga Kesehatan dan/atau tenaga lain di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Pengaturan Hak Akses
Hak akses diatur dalam kebijakan pimpinan Fasilitas
Tanda Tangan Elektronik Pelayanan Kesehatan dengan memperhatikan prinsip
keamanan data dan informasi
Selain pemberian hak ases dalam rangka keamanan
dan perlindungan data, penyelenggaraan Rekam Medis
Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat
dilengkapi dengan tanda tangan elektronik;
a. Tanda tangan elektronik digunakan sebagai alat
verifikasi dan autentifikasi atas isi Rekam Medis
Elektronik dan identitas penanda tangan. Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang melakukan kerja sama dengan
b. Tanda tangan elektronik diselenggarakan sesuai Penyelenggara Sistem Elektronik yang memiliki fasilitas penyimpanan data di
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. dalam negeri harus memperoleh akses yang tidak terbatas terhadap data
Rekam Medis Elektronik yang disimpan. (pasal 22 ayat 5)
HAK Akses

Penginputan DATA Perbaikan DATA Melihat DATA


Penginputan data merupakan kegiatan a. Perbaikan data dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam Melihat data merupakan kegiatan
pengisian data administratif dan data penginputan data administratif dan data klinis Pasien.
b. Perbaikan data hanya dapat dilakukan oleh Tenaga
yang dilakukan oleh tenaga internal
klinis Pasien, yang dilakukan oleh Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan dan petugas Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan administrasi termasuk Perekam Medis dan Informasi untuk mendapatkan informasi
kesehatan dan petugas administrasi Kesehatan dengan batas waktu paling lama 2 x 24 jam
sejak data diinput.
terkait data di dalam Rekam Medis
termasuk Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan sesuai dengan c. Dalam hal kesalahan data administratif diketahui melebihi Elektronik untuk keperluan
kewenangan bidang masing- masing.
tenggat waktu perbaikan data dilakukan setelah pelayanan atau administrasi.
mendapatkan persetujuan Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan dan/atau pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Kerahasiaan DATA
Semua Pihak Wajib Menjaga Kerahasiaan
Isi Rekam Medis wajib dijaga kerahasiaannya oleh semua pihak yang
terlibat dalam pelayanan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
walaupun Pasien telah meninggal dunia.

A
Pihak yang terlibat;
a. Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan, dokter dan
dokter gigi, dan/atau Tenaga Kesehatan lain yang memiliki akses
terhadap data dan informasi kesehatan Pasien; B
b. pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
c. Tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan;
badan hukum/korporasi dan/atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
d. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan,
perawatan, dan/atau manajemen informasi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan; dan
e. pihak lain yang memiliki akses terhadap data dan informasi
kesehatan Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Kerahasiaan DATA
Semua Pihak Wajib Menjaga Kerahasiaan
Isi Rekam Medis wajib dijaga kerahasiaannya oleh semua pihak
yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan walaupun Pasien telah meninggal dunia.

Pihak yang terlibat;


a. Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan, dokter dan dokter gigi,
dan/atau Tenaga Kesehatan lain yang memiliki akses terhadap data dan
informasi kesehatan Pasien;
b. pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
c. Tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan; badan
hukum/korporasi dan/atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
d. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan, perawatan,
dan/atau manajemen informasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan
e. pihak lain yang memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan Pasien
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Pembukaan isi rekam medis
Pembukaan isi RM
Buka
Pembukaan isi Pembukaan isi Rekam Medis dapat dilakukan:
rekam medis
a. atas persetujuan Pasien;
Tertulis b. tidak atas persetujuan Pasien.
Dilakukan Secara
tertulis

Pasien Sesuai
Atas persetujuan Sesuai
pasien kebutuhan
Secara Tertulis atau secara elektronik
elektronik Permintaan pembukaan isi Rekam Medis harus dilakukan secara
Dilakukan secara tertulis atau secara elektronik.
elektronik

Tidak
Tidak atas
persetujuan
pasien Sesuai Kebutuhan
Pembukaan isi Rekam Medis dilakukan terbatas sesuai
dengan kebutuhan.
Pembukaan isi RM atas persetujuan pasien
Atas persetujuan Pasien
Pembukaan isi Rekam Medis atas 3. Dalam hal Pasien tidak cakap, persetujuan pembukaan isi Rekam
persetujuan Pasien dilakukan untuk: Medis dapat diberikan oleh keluarga terdekat atau pengampunya
a. kepentingan pemeliharaan kesehatan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
pengobatan, penyembuhan, dan
perawatan Pasien; a. Keluarga terdekat meliputi suami/istri, anak yang sudah dewasa, orang tua
b. permintaan Pasien sendiri; dan/atau kandung, dan/atau saudara kandung Pasien.
c. keperluan administrasi, pembayaran b. Selain keluarga terdekat, persetujuan pembukaan isi Rekam Medis dapat dilakukan
asuransi atau jaminan pembiayaan oleh ahli waris.
kesehatan. c. Dalam hal keluarga terdekat dan ahli waris tidak dapat memberikan persetujuan
karena tidak diketahui keberadaannya, tidak cakap secara hukum, meninggal dunia,
atau tidak ada, persetujuan tidak diperlukan.

Pimpinan Fasyankes

Permintaan pembukaan isi Rekam 4. Pembukaan isi Rekam Medis untuk keperluan administrasi,
Medis disampaikan kepada pimpinan pembayaran asuransi atau jaminan pembiayaan kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. sebagaimana harus dilakukan secara tertulis dan/atau melalui
sistem informasi elektronik pada saat registrasi pasien di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Pembukaan isi Rekam Medis
TIDAK Atas Persetujuan Pasien
Pembukaan isi Rekam Medis tidak atas persetujuan
Pasien dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
Permintaan Pembukaan isi RM perundang-undangan, untuk kepentingan:
Permintaan pembukaan isi Rekam Medis a. pemenuhan permintaan aparat penegak hukum dalam
dilakukan oleh pihak atau institusi yang rangka penegakan hukum;
berwenang atas kepentingan b. penegakan etik atau disiplin;
c. Audit medis;
d. penanganan kejadian luar biasa/wabah penyakit
Pembukaan isi RM hrs mendapat menular/kedaruratan kesehatan masyarakat/ bencana;
persetujuan Menteri e. pendidikan dan penelitian;
f. upaya perlindungan terhadap bahaya ancaman
a. Untuk memperoleh persetujuan, pihak keselamatan orang lain secara individual atau
atau institusi yang berwenang mengajukan masyarakat; dan/atau
permohonan kepada Meteri melalui Dirjen g. lain yang diatur dalam peraturan perundang- undangan.
b. Berdasarkan persetujuan Menteri melalui
Dirjen, pihak atau institusi yang Pembukaan tanpa membuka identitas
berwenang menyampaikan permintaan
a. Dikecualikan dalam hal pembukaan isi Rekam
pembukaan kepada pimpinan Fasilitas
Medis untuk kepentingan: penanganan kejadian
Pelayanan Kesehatan.
luar biasa/wabah penyakit menular/kedaruratan
kesehatan masyarakat/bencana; dan upaya
perlindungan terhadap bahaya ancaman
Persetujuan Menteri
keselamatan orang lain secara individual atau
Persetujuan dari Menteri dikecualikan untuk masyarakat,
pembukaan isi Rekam Medis yang b. Identitas Pasien dapat dibuka kepada institusi yang
dilakukan atas dasar perintah pengadilan, dan dapat berwenang untuk dilakukan tindak lanjut sesuai
dilakukan dengan cara memberikan salinan dokumen dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rekam Medis dan/atau memperlihatkan dokumen asli.
PELEPASAN
HAK ATAS ISI RM
Pasal 38

Pasien dan/atau keluarga Pasien yang menginformasikan


isi Rekam Medis kepada publik melalui media massa
dianggap telah melakukan pelepasan hak rahasia isi Rekam
Medis kepada umum.

Pasal 38

Pelepasan hak rahasia isi Rekam Medis kepada umum


memberikan kewenangan kepada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan untuk mengungkapkan rahasia isi Rekam Medis
sebagai hak jawab Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Jangka waktu penyimpanan
Paling singkat 25 Tahun
Penyimpanan data Rekam Medis Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilakukan paling
singkat 25 (dua puluh lima) tahun sejak tanggal kunjungan terakhir Pasien.

Dapat > 25 Tahun


Setelah batas waktu 25 tahun berakhir, data Rekam Medis Elektronik
dapat dikecualikan untuk dimusnahkan apabila data tersebut masih
akan dipergunakan atau dimanfaatkan.

PEMUSNAHAN
Pemusnahan Rekam Medis Elektronik dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

PALING SINGKAT 25 TAHUN


Penyimpanan data Rekam Medis Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilakukan paling singkat 25 (dua puluh lima) tahun sejak tanggal
kunjungan terakhir Pasien.
SANKSI
PELAKU PELANGGARAN
Menteri dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan dapat mengenakan sanksi administratif terhadap Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang melakukan pelanggaran terhadap penyelenggaraan rekam medis dilaksanakan melalui Direktur Jenderal.

SANKSI ADMINISTRATIF
Sanksi administratif berupa:
1. teguran tertulis; dan/atau
SANKSI ADMINISTRATIF 2. rekomendasi pencabutan atau pencabutan status akreditasi.
Sanksi administratif dikenakan berdasarkan laporan dugaan disampaikan
kepada Direktur Jenderal tentang dugaan pelanggaran yang berasal dari:
1. pengaduan; dan/atau
2. hasil monitoring dan evaluasi.

SIAPA PENGADU ?
Pengaduan dapat dilakukan oleh perorangan, kelompok, dan/atau institusi/lembaga/ instansi/ organisasi,
harus memenuhi persyaratan
1. dilakukan secara tertulis; dan
2. memiliki uraian peristiwa yang dapat ditelusuri faktanya.
3. pengaduan paling sedikit memuat: nama dan alamat lengkap pihak yang diadukan; dan keterangan
yang memuat fakta, data, atau petunjuk terjadinya pelanggaran.
PMK No 24 Tahun 2022
REKAM MEDIS
• Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
• Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 31 Agustus 2022

FASYANKES
KEWAJIBAN

Seluruh fasilitas Pelayanan


Kesehatan harus menyelenggarakan RUMAH SAKIT
REKAM MEDIS Elektronik sesuai PUSKESMAS
dengan ketentuan dalam Permenkes KLINIK
ini paling lambat tanggal 31 Praktik Nakes,
Desember 2023 dll
potensi SENGKETA
Data Diagnosis & Prognosis
Sengekta akibat kebocoran data diagnostic dan
prognosis pasien yang berobat di fasyankes

MASALAH ETIK & DISIPLIN INFORMASI YANG TIDAK UTUH


Sengketa masalah etik dan dispiplin atas pengobatan Penyebaran informasi e-MR yang tidak utuh, yang
dan/atau Tindakan kedokteran yang dilakukan, hasil di capture / atau difoto tanpa izin.
pemeriksaan yang berbeda di fasyankes

Masalah Transfer Data Pasien Kelemahan Teknologi


Terkait salah ketik/ belum sempat dilakukan Keterlambatan jaringan, pengamanan, perubahan
perbaikan/koreksi atas data rujukan yang telah vendor/KSO pihak ketiga, dll
dikirimkan, atau lampiran pemeriksaan yang belum
diinput atau belum dilampirkan
RESIKO GUGATAN HUKUM
• Terbukanya akses/rahasia oleh beberapa orang
• Pasien merasa berhak atas isi keseluruhan RM
• Pergantian staff/karyawan/pimpinan fasyankes
• Pertanggungjawaban atas perubahan data/penghapusan
data
Siapa saja yang
mengakses
Pengamanan Rekam rekam medis
Medis Elektronik

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam


pengamanan rekam medis elektronik yaitu:

1. Siapa saja yang mendapat akses ke sistem rekam medis


elektronik
2. Siapa yang diijinkan untuk melakukan instalasi program
3. Siapa yang boleh memperbaiki sistem jika terjadi
kerusakan
4. Ketentuan tata cara perubahan data medis jika terjadi
kesalahan memasukkan data
5. Password bagi operator (password yang berbeda bagi
otentifikasi yang berbeda)
6. Tidak menggunakan komputer bersamaan dengan orang Siapa yang
lain diiijinkan untuk
7. Lakukan logout sebelum meninggalkan computer melakukan
8. Penggunaan digital signature/elektronik signature
instalasii
Aspek Yuridis
Tanggungjawab RUMAH SAKIT
Kewajiban Rumah Sakit
Fungsi Utama Rumah Sakit Kewajiban untuk penyelenggaraan
rekam medis untuk rumah sakit diatur
Rumah sakit memiliki fungsi utama untuk dalam UU No. 44 Tahun 2009 tentang
memberikan perawatan dan pengobatan
Rumah Sakit Pasal 29 mengenai
yang sempurna kepada pasien baik pasein
kewajiban rumah sakit; Huruf g :
rawat inap, rawat jalan maupun pasien
“Menyelenggarakan Rekam Medis”.
gawat darurat.

Tanggungjawab RS atas RM
Mutu Rumah Sakit Rumah sakit bertanggung jawab untuk
melindungi informasi yang ada di dalam rekam
Pemimpin rumah sakit bertanggung jawab
medis terhadap kemungkinan hilangnya
atas mutu pelayanan medik di rumah sakit
keterangan atau pun memasukkan data yang
yang diberikan kepada pasien.
ada di dalam berkas medis atau dipergunakan
oleh orang tidak berwenang menggunakannya.

RM milik Rumah Sakit Pasal 1365 KUHPerdata


Rekam medis sangat penting dalam Apabila terjadi permasalahan atau perbuatan melawan
mengemban mutu pelayanan medik yang hukum yang terkait dengan pelaksanaan rekam medis
diberikan oleh rumah sakit beserta staf dalam rumah sakit maka Rumah Sakit harus
medisnya. Rekam medis merupakan milik bertanggungjawab sesuai pasal 1365 KUHPerdata
rumah sakit yang harus dipelihara karena
sangat bermanfaat bagi pasien, dokter
maupun bagi rumah sakit
Aspek Yuridis
Tanggungjawab Pimpinan RS

Sarana Prasarana Pasal 14 PMK No 269 /2008


“Pimpinan sarana pelayanan kesehatan
Pimpinan rumah sakit bertanggung bertanggung jawab atas hilang, rusak,
jawab meyediakan sarana dan pemalsuan dan/atau penggunaan oleh orang
kegiatan untuk kegiatan unit atau lain atau badan yang tidak berhak terhadap
bagian rekam medis yang meliputi rekam medis”.
ruangan kegiatan, rak, file,
komputer, peralatan penunjang
kegiatan dan petugas rekam medis.
Dengan demikian petugas rekam
medis dapat bekerja dengan efektif
dan efesien.
Pasal 17 PMK No 269/2008

apabila terjadi kasus yang muncul dan


bertentangan dengan pasal diatas maka pimpinan
Uraian Pekerjaan rumah sakit dikenai sanksi yang sesuai dengan
pelanggaran tersebut, sanksi yang diberikan dapat
Seluruh kegiatan yang menyangkut uraian pekerjaan rekam berupa tindakan administratif yaitu teguran lisan,
medis dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh petugas teguran tertulis, atau pecabutan ijin.
rekam medis di instansi pelayanan kesehatan masing-masing.
Aspek Yuridis
Tanggungjawab Dokter
Koreksi Data
Keakuratan dan kelengkapan data
Pasal 46 ayat (1) UU No 29/2004 02 rekam medis pasien harus dipelajari ,
dikoreksi dan ditandatangani oleh

01
setiap Dokter atau Dokter gigi dalam dokter yang merawat
menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis. Standar Pengobatan

Kelengkapan isi RM
04 Nilai ilmiah dalam berkas rekam medis
adalah sesuai dengan standar
Dokter atau dokter gigi yang merawat
bertanggung jawab akan kelengkapan dan 03 pengobatan dan perawatan yang
diberikan kepada pasien oleh dokter

06
kebenaran isi rekam medis. yang merawat
Sanksi
Pendelegasian apabila seorang dokter atau dokter gigi lalai
Dalam mencatat beberapa keterangan medik seperti
riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan
05 tidak membuat rekam medis dan karenanya
menimbulkan suatu permasalahan maka
ringkasan keluar (resume kemungkinan dapat dokter atau dokter gigi tersbut dapat dikenai
didelegasikan pada asisten ahli dan dokter sanksi.
lainnya.

“Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1


“setiap Dokter atau Dokter gigi dalam menjalankan (satu) atau denda paling banyak 50.000.000 (lima
praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.” puluh juta), setiap dokter atau dokter gigi yang ; (2).
Pasal 46 ayat (1) UU No 29/2004
Dengan sengaja tidak membuat rekam medis
sebagaimana dimaksud pasal 46 ayat ( 1);
Pasal 79 ayat 2 UU No 29/2004
Aspek Yuridis
Tanggungjawab Petugas Rekam Medis

Pencatatan Pengisian Analisis Data yang Kurnag Lengkap


• Kegiatan pencatatan dan pengisian berkas • Penganalisis ini harus dilaksanakan pada
rekam medis dilaksanakan sesuai dengan keesokan harinya setalah pasien dipulangkan
kebijaksanaan dan peraturan yang ditetapkan atau meninggal, sehingga data yang kurang
oleh pimpinan rumah sakit, staf medik dan ataupun diragukan dapat dikoreksi kembali
berbagai organisasi, misalnya persatuan sebelum data pasien terlupakan.
profesi yang resmi.

Analisis Kualitatif dan Kuantitatif


Kekurangan kelengkapan isi RM
• Petugas rekam medis harus melakukan
• Petugas rekam medis, membantu dokter yang kegiatan analisis kualitatif dan analisis
merawat dalam mempelajari kembali isi rekam kuantitatif guna membantu dokter dalam
medis. Analisa kuantitatif dilakukan untuk
kegiatan pencatatandan pengisian berkas
mengetahui kekurangan dari kelengkapan isi rekam medis yang lengkap dan akurat.
yang terdapat di dalam berkas rekam medis.

Tanggungjawab Petugas perekam Medis


Aspek Yuridis
Tanggungjawab Petugas Rekam Medis
Petugas rekam medis bertanggung jawab untuk mengevaluasi kualitas rekam medis itu sendiri guna menjamin keakuratan dan
kelengkapan isi rekam medis, sehubungan dengan hal tersebut diatas petugas rekam medis harus berpegang pada pedoman
sebagai berikut:

1. Semua diagnosa ditulis dengan benar pada lembaran masuk dan keluar, sesuai dengan istilah terminologi yang dipergunakan,
semua diagnosa serta tindakan pembedahan yang dilakukan harus dicatat di dalam resume akhir.
2. Penggunaan simbol dan singkatan tidak dibenarkan.
3. Catatan yang dibuat oleh dokter yang merawat harus disertai tanggal dan dibubuhi tanda tangan dokter yang bersangkutan.
Jika pasien dirawat oleh lebih dari satu dokter yang juga menjadi konsulen harus membuat catatan dan memberi tanggal serta
tanda tangan di dalam berkas rekam medis pasien tersebut.
4. Riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, resume akhir serta lembar ringkasan masuk dan keluar harus diisi dengan
lengkap dan tidak cukup apabila hanya ditanda tangani oleh seorang dokter saja.
5. Laporan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik harus dicatat dengan lengkap dan berisi semua catatan
mengenai diri pasien baik yang positif maupun yang negatif.
6. Catatan perkembangan, memberikan gambaran kronologis dan analisa klinis mengenai keadaan diri pasien.
Frekuensi pencatatan ditentukan oleh keadaan perkembangan kesehatan pasien itu sendiri
7. Hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan roentgen harus dicatat disertai tanggal dan tanda tangan
pemeriksa.
8. Semua tindakan pengobatan medik ataupun tindakan pembedahan harus dicantumkan tangal dan tanda tangan
dokter.
9. Semua konsultasi harus dicatat secara lengkap serta ditanda tangani dan harus dilaksanakan sesuai dengan
peraturan medik yang berlaku.
10. Hasil konsultasi, mencakup penemuan konsulen pada pemeriksaan fisik terhadap pasien termasuk juga pendapat
dan rekomendasinya.
THANK YOU
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE

Anda mungkin juga menyukai