BUDI SAMPURNA
Fakultas Kedokteran UI / RS Cipto Mangunkusumo
PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS DIGITAL
Indonesia tidak menganut Bolam Test secara utuh, khususnya tidak wajib memperoleh
pendapat dari responsible body of medical opinion, namun memperoleh keterangan ahli
dari perwakilan dari perhimpunan dokter yang sama bidang dan tingkat keahliannya (peer).
NEAR MISS
Adalah tindakan yg dapat mencederai pasien,
E S tetapi tidak mengakibatkan cedera karena
B L T faktor kebetulan, pencegahan atau mitigasi
ERRORS N
TA V E
EN E
VIOLATION Setiap cedera yang lebih disebabkan oleh
EV SE manajemen medis drpd akibat penyakitnya
PR VER
AD ADVERSE
EVENTS
UNPREVENTABLE
DOHHS, 2010
ADAKAH PERLINDUNGAN HUKUM
BAGI TENAGA KESEHATAN DAN
BAGI RUMAH SAKIT?
PERLINDUNGAN HUKUM DALAM UU 1
Pasal 27 UU 36/2009 KESEHATAN
1) Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan pelindungan
hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
2) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban
mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki.
3) Ketentuan mengenai hak dan kewajiban tenaga kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
PERLINDUNGAN HUKUM DALAM UU 2
Pasal 50 UU29/2004 PRAKTIK KEDOKTERAN, KEPERAWATAN,
KEBIDANAN, TENAGA KESEHATAN
a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan
tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional (kedokteran)
b. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan
tugas sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi,
standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan
Perundang- undangan (keperawatan)
PERLINDUNGAN HUKUM DALAM UU 3
Pasal 50 UU29/2004 PRAKTIK KEDOKTERAN, KEPERAWATAN,
KEBIDANAN, TENAGA KESEHATAN
• memperoleh pelindungan hukum melaksanakan tugas sesuai
dengan kompetensi, kewenangan, dan mematuhi kode etik,
standar profesi, standar pelayanan profesi, dan standar
prosedur operasional; (kebidanan)
• memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan
tugas sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan
Profesi, dan Standar Prosedur Operasional; (tenaga Kesehatan)
PERLINDUNGAN HUKUM DALAM UU 4
Pasal 30 HAK RUMAH SAKIT, UU29/2004
• menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian
• mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan
• mempromosikan layanan kesehatan yang ada di
Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
MAKNA PERLINDUNGAN HUKUM
• Perlindungan hukum merupakan suatu pemberian jaminan
atau kepastian bahwa seseorang akan mendapatkan apa yang
telah menjadi hak dan kewajibannya, sehingga yang
bersangkutan merasa aman.
• Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang
diberikan kepada subyek hukum sesuai dengan aturan
hukum, baik itu yang bersifat preventif (pencegahan)
maupun dalam bentuk yang bersifat represif
(pemaksaan), baik yang secara tertulis maupun tidak tertulis
dalam rangka menegakkan peraturan hukum.
MAKNA PERLINDUNGAN HUKUM
• Dokter/Nakes dapat bekerja secara profesional dan
kebebasan profesi sesuai peraturan perUUan
• Dokter/Nakes dapat bekerja secara sah tanpa ancaman
kekerasan atau intimidasi lain (perizinan)
• Dokter/Nakes memperoleh kesempatan membela diri apabila
diduga melakukan kesalahan
• Dokter/Nakes tidak dipersalahkan sepanjang memenuhi
standar profesi dan SOP
MAKNA PERLINDUNGAN HUKUM
• Preventif
– Kepastian hukum dalam berpraktik profesi (kompetensi, registrasi,
izin, kewenangan)
– Kepastian hukum memiliki kebebasan profesi (etika, standar
profesi, SOP, informed consent)
• Represif
– Dianggap benar bila bekerja sesuai standar dan dengan itikad baik
– Proses yg adil (UU yang tepat, norma profesi yg tepat, kesempatan
pembelaan)
Bebas dari tuntutan pidana?
Pasal 66 UU 29/2004 Praktik Kedokteran
• (3) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) tidak menghilangkan hak setiap
orang untuk melaporkan adanya dugaan tindak
pidana kepada pihak yang berwenang dan/atau
menggugat kerugian perdata ke pengadilan.
BERLAKUNYA ATURAN PIDANA
• (1) Suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecuali
berdasarkan kekuatan ketentuan perundang-
undangan pidana yang telah ada (Pasal 1 KUHP)
• Ketentuan pidana dalam perundang-undangan
Indonesia diterapkan bagi setiap orang yang
melakukan sesuatu tindak pidana di Indonesia
(Pasal 2 KUHP)
KESALAHAN (Schuld)
"Tidak seorang pun dapat dijatuhi pidana, kecuali apabila pengadilan karena alat
pembuktian yang sah menurut undang-undang, mendapat keyakinan bahwa
seseorang yang dianggap dapat bertanggung jawab, telah bersalah atas perbuatan
yang didakwakan atas dirinya.” (UU Kekuasaan Kehakiman)
Bentuk Kesalahan
• 1. Kesengajaan (Dolus)
– Willens en welens = menghendaki dan mengetahui
– Ada 3 corak:
• Kesengajaan sebagai maksud
• Kesengajaan dengan sadar kepastian
• Kesengajaan dengan sadar kemungkinan