Dalam perdebatan moral yang berlangsung dalam masyarakat dewasa ini paham “hak”
memegang peranan penting. Sering kali kita dengar atau kita baca tentang hak-hak asasi manusia dan
penerapannya. Hak merupakan bagian terpenting dari etika, kita telah melihat bahwa hal itu belum
begitu lama disadari, Dalam perdebatan tentang etis tidaknya eksperimen ilmiah sering diacu ke hak
subyek penelitian, bahkan tentang hak binatang yang dipakai untuk penelitian.
Dalam forum internasional berulang kali menegaskan bahwa setiap bangsa berhak menentukan
nasibnya sendiri. Hak berkaitan erat dengan posisi manusia dengan sebagai subyek hukum. Tapi
disamping itu hak berhubungan erat dengan manusia sebagai makluk moral begitu saja dan karena itu
perlu dipelajari juga dalam rangka etika umum. Oleh sebab itu penyusun membuat makalah ini untuk
agar dapat dimanfaatkan oleh para pembaca.
A. PENGERTIAN HAK
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak terhadapnya, seperti
kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang berdasarkan keadilan, moralitas atau
legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975).
Hak yang dipandang dari sudut hukum adalah hak-hak memberi kekuasaan tertentu untuk mengontrol
situasi. Contoh: seseorang mempunyai hak untuk masuk ke restoran dan membeli makan (darisudut
hukum, hak mempunyai kewajiban tetentu yang menyertai. Individu dengan hak makan di restoran
diwajibkan untuk bertingkah laku yang sesuai dan membayar makanannya). Hak dipandang dari sudut
pandang pribadi mengacu pada konsep pribadi dari hak mempunyai banyak hal yang harus dikerjakan
sesuai dengan perkembangan etis. Dengan cara seseorang megatur kehidupannya, dengan keputusan
yang dibuatnya, dan dengan konsep benar dan salah, serta baik dan buruk(Fromer,1981).
B. JENIS-JENIS HAK
Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif.
1. Hak-Hak Kebebasan
Hak mengenai kebebasan diekspresikan sebagai hak orang-orang untuk hidup sesuai dengan
pilihannya dalam batas-batas yang ditentukan. Misalnya, seorang perawat wanita yang bekerja
disuatu Rumah Sakit, dapat memakai seragam yang dia inginkan (haknya) asalkan berwarna putih
bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas. Dalam contoh tersebut terdap 2 hal penting, yaitu
sebagai berikut:
a. Batas-batas kesopanan tersebut merupakan kebijakan rumah sakit.
b. Warna putih dan sopan merupakan norma yang diterapkan untuk perawat.
2. Hak-Hak Kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang merupakan standar keselamatan
spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu. Misalnya, hak pasien untuk memperoleh
asuhan keperawatan, hak penduduk untuk memperoleh air yang bersih, dan lain-lain.
3. Hak-Hak Legistalif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep keadilan. Misalnya, seorang wanita
mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh suaminya. Badman dan
Badman (1986), menyatakan bahwa hak-hak legislatif mempunyai 4 peranan di masyarakat, yaitu
membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak adil,
memberikan keputusan pengadilan atau menyelesaikan perselisihan.
Sedangkan National League For Nursing (1997) menyakini bahwa hak-hak pasien adalah sebagai
berikut:
a. Hak memperoleh asuhan kesehatan sesuai standar professional tanpa memandang
tatanan kesehatan yang ada.
b. Hak untuk diperlakukan secara sopan dan santun, serta keramahan dari perawat yang
bertugas tanpa membedakan ras, warna kulit, derajat di masyarakat, jenis kelamin, kebangsaan, politis
dan sebagainya.
c. Hak memperoleh informasi tentang diagnosis penyakitnya, prognosis, pengobatan,
termasuk alternatif asuhan yang diberikan, risiko yang mungkin terjadi agar pasien dan keluarganya
memahami dan dapat memberikan persetujuan atas tindakan medis yang akan dilakukan kepadanya.
d. Hak legal untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang asuhan keperawatan
yang akan diberikan kepadanya.
e. Hak untuk menolak observasi dari tim kesehatan yang langsung terlibat dalam asuhan
kesehatannya.
f. Hak mendapatkan privasi selama wawancara, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.
g. Hak mendapatkan privasi untuk berkomunikasi dan menerima kunjungan dari orang-orang
yang benar disetujuinya.
h. Hak untuk menolak pengobatan atau partisipasi dalam pelaksanaan penelitian dan
eksperimen yang dilakukan tanpa jaminan hokum bila terjadi dampak yang merugikan.
i. Hak terhadap koordinasi dan asuhan kesehatan yang berkelanjutan.
j. Hak menerima pendidikan/instruksi yang tepat dari petugas kesehatan untuk
mengangkatkan pengetahuan tentang kebutuhan kesehatan dasar secara optimal.
k. Hak kerahasiaan terhadap dokumen serta hasil komunikasi, baik secara lisan ataupun
secara tulisan, yang diberikan kepada petugas kesehatan, kecuali untuk kepentingan umum.
2. Kewajiban Pasien
Kewajiban adalah seperangkat tanggungjawab seseorang untuk melakukan sesuatu yang
memang harus dilakukan agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan haknya. Agar pelaksanaan
asuhan kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan semaksimal mungkin, diperlukan kewajiban
sebagai berikut:
a. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata tertib
yang ada diinstitusi kesehatan dan keperawatan yang memberikan pelayanan kepadanya.
b. Pasien diwajibkan mematuhi segala kebijakan yang ada, baik dari dokter
ataupun dari perawat yang memberikan asuhan.
c. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memberikan informasi yang
lengkap dan jujur tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter atau perawat yang merawatnya.
d. Pasien atau keluarga yang bertanggungjawab terhadapnya, berkewajiban
untuk menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan pemeriksaan yang diperlukan selam
perawatannya.
e. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memenuhi segala sesuatu
yang diperlukan sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya.
G. KASUS
Seorang laki-laki usia 15 tahun dibawa ke UGD karena mengalami dehidrasi berat dan mendapat
terapi pemasangan infus. Setelah dilakukan beberapa kali penusukan oleh perawat, pemasangan infus
gagal dilakukan sehingga dibagian tangan dan kaki klien kebiruan. Keluarga klien mengadukan ke bagian
komite etik untuk meminta pertangungjawaban perawat.
1. Lakukan analisa dan klarifikasi kasus!
2. Bagaimana hak dan kewajiban pasien dalam kasus ini?
3. Bagaimana komite etik berespon terhadap pengaduan ini?
Jawab :
1. Lakukan analisa dan klarfikasi kasus!
Akibat dehidrasi, pembuluh darah klien mengecil sehingga menyebabkan susah untuk
dimasukkan infus/pemasangan infus gagal, sehingga membuat kaki dan tangan klien kebiruan akibat
infus yang gagal.