KEPERAWATAN
“Tanggung Jawab, Hak dan Kewajiban antara Perawat dan
Pasien”
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya,
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien dan
atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi klien yang berada
dalam asuhan keperawatan karena disis lain perawat juga wajib menghormati hak-hak klien dan
atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin
ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. Jika dalam konteks ini memang agak
membingungkan, saya hanya bisa menjelaskan seperti ini, pelaksanaan gawat darurat yang
sangat membutuhkan pertolongan segera dapat dilaksanakan dengan baik yaitu di rumah sakit
yang tercipta kerja sama antara perawat serta tenaga kesehatan lain yang berhubungan langsung,
sedangkan untuk daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya perawat
kebanyakan menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan pertolongan, demi
keselamatan jiwa klien.
Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu
pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan
profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat kita malas mengembangkan ilmu
keperawata banyak sekali.
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan pengetahuan moral
dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta himpunan hal-hal
yang diwajibkan, larangan untuk suatu kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau
undang-undang. Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika
merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang dipakai manusia
sebagai dasar prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing ethics) merupakan bentuk ekspresi
bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur dalam kode
etik keperawatan
B Rumusan Masalah
1 Pengertian hak
2 Jenis hak dan kewajiban
3 Peran hak dan kewajiban
4 Hak dan kewajiban perawat
5 Hak dan kewajiban pasien
6 Hak dan kewajiban menurut undang-undang
C Tujuan
1 Memahami pengertian hak
2 Mengetahui jenis-jenis hak
3 Mengetahui peran hak dan kewajiban
4 Mengetahui hak dan kewajiban perawat
5 Memahami hak dan kewajiban pasien
6 Memahami hak dan kewajiban menurut undang-undang
BAB II
PEMBAHASAN
A Pengertian Hak
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak
terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang
berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum
dan pribadi (C. Fagin, 1975).
Hak yang dipandang dari sudut hukum adalah hak-hak memberi kekuasaan tertentu untuk
mengontrol situasi. Contoh: seseorang mempunyai hak untuk masuk ke restoran dan
membeli makan (darisudut hukum, hak mempunyai kewajiban tetentu yang menyertai.
Individu dengan hak makan di restoran diwajibkan untuk bertingkah laku yang sesuai dan
membayar makanannya). Hak dipandang dari sudut pandang pribadi mengacu pada
konsep pribadi dari hak mempunyai banyak hal yang harus dikerjakan sesuai dengan
perkembangan etis. Dengan cara seseorang megatur kehidupannya, dengan keputusan
yang dibuatnya, dan dengan konsep benar dan salah, serta baik dan buruk(Fromer,1981).
2 Hak-Hak Kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang merupakan standar
keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu. Misalnya, hak
pasien untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk untuk memperoleh
air yang bersih, dan lain-lain.
3 Hak-Hak Legistalif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep keadilan. Misalnya,
seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh
suaminya. Badman dan Badman (1986), menyatakan bahwa hak-hak legislatif
mempunyai 4 peranan di masyarakat, yaitu membuat peraturan, mengubah
peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak adil, memberikan
keputusan pengadilan atau menyelesaikan perselisihan.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang
optimal
Pasal 5
Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungannya.
BAB V Upaya Kesehatan
Bagian kedua : Kesehatan keluarga
Pasal 12
Ayat 1
Kesehatan keluarga diselenggarakan untuk mewujudkan keluarga sehat, kecil, bahagia
dan sejahtera.
Ayat 2
Kesehatan keluarga meliputi kesehatan suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya
Pasal 14
Kesehatan istri meliputi kesehatan pada masa pra kehamilan, persalinan, pasca
persalinan, dan masa diluar kehamilan dan persalinan.
Pasal 15
Ayat 1
Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan janinnya
dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
Ayat 2
Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat dilakukan :
a) Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut
b) Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan
dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan
pertimbangan tim ahli
c) Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya.
d) Pada sarana kesehatan tertentu.
Ayat 2
Tenaga kesehatan, dalam melakukan tugasnya, berkewajiban untuk mematuhi standar
profesi dan menghormati hak pasien.
Pasal 54
Ayat 1
Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam
melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin .
Ayat 2
Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kealalaian, ditentukan oleh Majelis Disiplin
Tenaga Kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat
atas pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh sebab itu pemberian
pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika
keperawatan. Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk
melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh
organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan
karena bentuk kode etik yang ada masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap
dalam bentuk petunjuk tehnisnya.
Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat
dipertanggung jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan
didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari prilaku manusia (niat).
Prinsip-prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori termasuk didalamnya
bagaimana nilai-nilai moral di dalam profesi keperawatan. Penerapan nilai moral
professional sangat penting dan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi dan harus
dilaksanakan dalam praktek keperawatan.
B Saran
1 Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2 Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai bentuk
pelindungan hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan
3 Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya perangkat-
perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik dilapangan.
4 Keputusan dilema etik perlu diambil dengan hati-hati dan saling memuaskan dan
tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk komite etik disetiap Rumah
Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada yang mengawasi dan mengontrol
pelaksanaan etik dalam praktek keperawatan.
5 Perlunya sosialisai yang luas tentang kode etik profesi keperawatan dan bila perlu
diadakan pelatihan yang bersifat review tentang etika keperawatan secara periodic
dan tidak terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2009. Fundamental of Nursing, Buku 1 Edisi 7. Jakarta. Salemba Medika.
Redjeki, S. (2005). Etika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar tidak
diterbitkan. Staunton, P and Whyburn, B. (1997). Nursing and the law. 4th ed.Sydney: Harcourt.
Tonia, Aiken. (1994). Legal, Ethical & Political Issues in Nursing. 2nd Ed. Philadelphia.
FA Davis.