Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan keadaan
untuk wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam hal ini, jika dijabarkan tanggung jawab
adalah kesadaran seseorang akan kewajiban untuk menanggung segala akibat dari sesuatu
yang telah diperbuatnya.
Peranan Hak
2. Hak-Hak Kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang merupakan standar
keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu. Misalnya, hak pasien
untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk untuk memperoleh air yang bersih,
dan lain-lain.
3. Hak-Hak Legistalif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep keadilan. Misalnya,
seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh suaminya.
Badman dan Badman (1986), menyatakan bahwa hak-hak legislatif mempunyai 4 peranan di
masyarakat, yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral terhadap
peraturan yang tidak adil, memberikan keputusan pengadilan atau menyelesaikan
perselisihan.
Bagian Kelima
Hak dan Kewajiban
Pasal 35
(1) Dalam melaksanakan Praktik Keperawatan, Perawat mempunyai hak sebagai
berikut:
a. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan Standar Profesi,standar pelayanan,dan standar prosedur operasional,dan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. memperoleh informasi yang benar,jelas,dan jujur dari Klien dan atau keluarganya;
c. melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan kewenangan;
d. menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan;
e. menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,
standar pelayanan, Standar Profesi, standar prosedur operasional, atau ketentuan
peraturan perundang-undangan;
f. memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar;
g. memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang
sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-nilai agama;
h. mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya; dan
i. memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Selain menerima imbalan jasa sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 huruf d, Perawat
juga berhak mendapatkan imbalan jasa atas pelayanan kesehatan yang telah diberikan.
Pasal 36
(1) Dalam melaksanakan Praktik Keperawatan, Perawat mempunyai kewajiban
sebagai berikut:
a. menjaga kerahasiaan kesehatan Klien;
b. memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;
c. melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan standar
Pelayanan
Keperawatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Perawat yang
Menjalankan praktik mandiri;
d. memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan
Keperawatan, Standar Profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga kesehatan lain
yang
lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya;
f. mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
g. memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah dimengerti
mengenai
tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai dengan batas
kewenangannya;
h. melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang sesuai
dengan kompetensi Perawat; dan
i. melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.
a. Hak memperoleh martabat dalam rangka mengekspresikan dan meningkatkan dirinya
melalui penggunaan kemampuan khususnya dan sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
b. Hak memperoleh pengakuan sehubungan denga kontribusinya melalui ketetapan yang
diberikan lingkungan untuk praktik yang dijalankan serta imbalan ekonomi sehubungan
dengan profesinya.
c. Hak mendapatkan lingkungan kerja dengan stress fisik dan emosional serta risiko kerja yang
seminimal mungkin.
d. Hak untuk melakukan praktik-praktik profesi dalam batas-batas hukum yang berlaku.
e. Hak menetapkan standar yang bermutu dalam perawatan yang dilakukan.
f. Hak berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan yang berpengaruh terhadap perawatan.
g. Hak untuk berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang mewakili perawat dalam
meningkatkan asuhan keperawatan.
Kesimpulan
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak
terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang berdasarkan
keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C.
Fagin, 1975).Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak
legislatif. Peran hak dan kewajiban, yaitu hak dapat digunakan sebagai pengekspresia
kekuasaan dalam konflik antara seseorang, hak dapat digunakan untuk memberikan
pembenaran pada suatu tindakan, dan hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
Hak Perawat yaituperawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Sedangkan hak dan kewajiban pasien atau
klien yaitu pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru
muncul pada akhir tahun 1960.
Hak dan kewajiban menurut Undang-Undang RI, No.23 tahun 1992.Berikut ini adalah
isi undang-undang RI, No. 23 tahun 1992 tentang Hak dan Kewajiban tenaga medis, perawat
dan pasien.
Saran
Dalam konteks pelayanan kesehatan hubungan perawat dan pasien hendaknya saling
memperhatikan antara hak dan kewajiban dalam layanan Kesehatan secara professional.