Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang klien atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini
menyangkut privasi klien yang berada dalam asuhan keperawatan karena
disisi lain perawat juga wajib menghormati hak-hak klien dan atau pasien dan
profesi lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar peri
kemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu
melakukannya. Jika dalam konteks ini memang agak membingungkan,
pelaksanaan gawat darurat yang sangat membutuhkan pertolongan segera
dapat dilaksanakan dengan baik yaitu di rumah sakit yang tercipta kerjasama
antara perawat serta tenaga kesehatan lain yang berhubungan langsung,
sedangkan untuk daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya
perawat kebanyakan menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan
tindakan pertolongan, demi keselamatan jiwa klien.
Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu
menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan
dalam meningkatkan profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat
kita malas mengembangkan ilmu keperawatan banyak sekali. Beberapa
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan pengetahuan moral
dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistemnilai, kesepakatan, serta
himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu
kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hokum atau undang-undang. Dan
hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika
merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang
dipakai manusia sebagai dasar prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing
ethics) merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur
diri sendiri, dan etika keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hak dan kewajiban?
2. Apa saja jenis-jenis hak?
3. Apa peran hak dan kewajiban?
4. Apa hak dan kewajiban perawat dan pasien?
5. Apa undang-undang hak dan kewajiban?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari hak dan kewajiban
2. Untuk mengetahui jenis-jenis hak
3. Untuk mengetahui peran hak dan kewajiban
4. Untuk mengetahui hak dan kewajiban seorang perawat dan pasien
5. Untuk mengetahui undang-undang tentang hak dan kewajiban

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang
mempunyai hak terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang
berupa tuntutan yang berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak
dapat dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975).
Hak yang dipandang dari sudut hukum adalah hak-hak memberi
kekuasaan tertentu untuk mengontrol situasi. Contoh: seseorang mempunyai
hak untuk masuk ke restoran dan membeli makan (darisudut hukum, hak
mempunyai kewajiban tetentu yang menyertai. Individu dengan hak makan di
restoran diwajibkan untuk bertingkah laku yang sesuai dan membayar
makanannya). Hak dipandang dari sudut pandang pribadi mengacu pada
konsep pribadi dari hak mempunyai banyak hal yang harus dikerjakan sesuai
dengan perkembangan etis. Dengan cara seseorang megatur kehidupannya,
dengan keputusan yang dibuatnya, dan dengan konsep benar dan salah, serta
baik dan buruk (Fromer,1981).

B. Jenis–Jenis Hak
Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan
hak legislatif.
1) Hak-Hak Kebebasan
Hak mengenai kebebasan diekspresikan sebagai hak orang-orang
untuk hidup sesuai dengan pilihannya dalam batas-batas yang ditentukan.
Misalnya, seorang perawat wanita yang bekerja disuatu Rumah Sakit, dapat
memakai seragam yang dia inginkan (haknya) asalkan berwarna putih bersih
dan sopan sesuai dengan batas-batas. Dalam contoh tersebut terdap 2 hal
penting, yaitu sebagai berikut:
a. Batas-batas kesopanan tersebut merupakan kebijakan rumah sakit.
b. Warna putih dan sopan merupakan norma yang diterapkan untuk
perawat.

3
2) Hak-Hak Kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang merupakan
standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu.
Misalnya, hak pasien untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak
penduduk untuk memperoleh air yang bersih, dan lain-lain.

3) Hak-Hak Legistalif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep
keadilan. Misalnya, seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak
diperlakukan semena-mena oleh suaminya. Badman dan Badman (1986),
menyatakan bahwa hak-hak legislatif mempunyai 4 peranan di
masyarakat, yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi
moral terhadap peraturan yang tidak adil, memberikan keputusan
pengadilan atau menyelesaikan perselisihan.

C. Peran Hak Dan Kewajiban


1. Hak dapat digunakan sebagai pengekspresia kekuasaan dalam konflik
antara seseorang dengan kelompok.
Contoh : Seorang dokter mengatakan pada perawat bahwa ia mempunyai
hak untuk menginstruksikan pengobatan yang ia inginkan pada
kliennya.Disini terlihat bahwa dokter tersebut mengekspresikan
kekuasaannya unutk menigntruksikan pengobatan kepada klien. Hal ini
merupakan hak nya selaku penanggung jawab medis.
2. Hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan.
Contoh : seorang perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatannya,mendapat kritikan karena terlalu lama menghabiskan
waktunya bersama klien. Perawat tersebut dapat mengatakan bahwa ia
mempunyai hak untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik
untuk klien sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Dalam hal ini, perawat tersebut mempunyai hak melakukan asuhan
keperawatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien/klien.

4
3. Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
Seseorang sering kali dapat menyelesaikan sesuatu perselisihan dengan
menuntut hak yang juga dapat diakui oleh orang lain.
Contoh: seorang perawat menyarankan kepada pasien agar tidak keluar
ruangan selama di hospitalisasi. Pada situasi tersebut, klien marah karena
tidak setuju dengan saran perawat dan klien tersebut mengatakan kepada
perawat bahwa ia juga punya hak untuk keluar dari ruangan bilamana ia
mau.
Dalam hal ini, perawat dapat menerima tindakan pasien sepanjang tidak
merugikan kesehatan pasien. Bila tidak tercapai kesepakatan karena
membatasi pasien, berati ia mengingkari kebebasan pasien.

D. Hak Dan Kewajiban Perawat


1) Hak Perawat
a. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
b. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan
spesialisasi sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
c. Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien atau klien yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, serta standard an
kode etik profesi.
d. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasien atau
klien atau keluarganya tentang keluhan kesehatan dan
ketidakpuasaanya terhadap pelayanan yang diberikan.
e. Perawat berhak untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya
berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan,
kesehatan secara terus-menerus.
f. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh institusi
pelayanan maupun oleh pasien/klien.
g. Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko
kerja yang dapat menimbulkan bahaya fisik maupun stress emosional.

5
h. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan
kebijaksanaan pelayanan kesehatan.
i. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama
baiknya dicemarkan oleh pasien/klien dan/atau keluarganya serta
tenaga kesehatan lainnya.
j. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik
melalui anjuran atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi atau
kode etik keperawatan atau peraturan perundang-undangan lainnya.
k. Perawat berhak untuk mendapatkan perhargaan dan imbalan yang
layak dari jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau
ketentuan yang berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan.
l. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan
karier sesuat dengan bidang profesinya.

2) Kewajiban Perawat
a. Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang
bersangkutan.
b. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan
sesuai dengan standar profesi dan batas-batas kegunaannya.
c. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
d. Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih baik, bila yang bersangkutan tidak dapat
mengatasinya sendiri.
e. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
berhubungan dengan keluarganya, sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan atau standar profesi yang ada.
f. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
menjalankan ibadahnya sesuati dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.

6
g. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga
kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada pasien/klien.
h. Perawat wajib memerikan informasi yang akurat tentang tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien/klien dan keluarganya
sesuai dengan batas kemampuannya.
i. Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai
dengan standar profesi keperawatan demi kepuasan pasien/klien.
j. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara
akurat dan berkesinambungan.
k. Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau
kesehatan secara terus-menerus.
l. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas
kemanusiaan sesuai dengan batas-batas kewenangan.
m. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang klien/pasien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang
berwenang.
n. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang terlah disepakati atau
perjanjian yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat
bekerja.

E. Hak Dan Kewajiban Pasien Atau Klien


1) Hak-hak Pasien
Pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan
kesehatan baru muncul pada akhir tahun 1960. Tujuan dari hal tersebut
adalah untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan membuat
sistem asuhan kesehatan yang responsive terhadap kebutuhan klien.
Dewasa ini, pasien/klien dapat meminta untuk membuat keputusan sendiri
dan mengendalikan diri sendiri bila ia sakit.
Persetujuan, kerahasiaan hak klien untuk menolak pengobatan,
merupakan aspek dari pengambilan keputusan untuk diri pasien/klien
sendiri.

7
Penyertaan hak-hak pasien (Patient’s Bill of Rights) dikeluarkan
oleh The American Hospital Association pada 1973 dengan tujuan untuk
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemahaman hak-hak pasien
yang akan dirawat di rumah sakit.
Pernyataan tentang hak-hak tersebut adalah :
a. Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai
asuhan keperawatan yang akan diterimanya.
b. Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang
memeriksanya berkaitan dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis
dalam arti pasien layak untuk mengerti masalah yang dihadapinya.
c. Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan
suatu persetujuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta
risiko penting yang kemungkinan akan dialaminya, kecuali dalam
situasi yang darurat.
d. Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diijinkan oleh hukum
dan diinformasikan tentang konsekuensi tindakan yang akan
diterimanya.
e. Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang
menyangkut program asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang
dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan.
f. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan
tentang asuhan kesehatan yang diberikan kepadanya.
g. Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain
yang lebih lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang
alasan rujukan tersebut, dan rumah sakit yang ditunjuknya dapat
menerima.
h. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah
sakit instansi lain, seperti instansi pendidikan atau instansi terkait
lainnya sehubungan dengan asuhan yang diterimanya. Contoh:
hubungan individu yang merawatnya, nama yang merawatnya dan
sebagainya.

8
i. Pasien berhak untuk menerima pendapat atau menolakk bila
diikutsertakan sebagai suatu eksperimen yang berhubungan dengan
asuhan atau pengobatannya.
j. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi
dari dokternya kepada dokter lain, bila dibutuhkan dalam rangka
asuhannya.
k. Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya
yang diperlukan untuk asuhan kesehatannya.
l. Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan rumah sakit
yang harus dipatuhinya sebagai pasien selama ia dirawat.

Sedangkan National League For Nursing (1997) menyakini bahwa hak-


hak pasien adalah sebagai berikut:
a. Hak memperoleh asuhan kesehatan sesuai standar professional tanpa
memandang tatanan kesehatan yang ada.
b. Hak untuk diperlakukan secara sopan dan santun, serta keramahan dari
perawat yang bertugas tanpa membedakan ras, warna kulit, derajat di
masyarakat, jenis kelamin, kebangsaan, politis dan sebagainya.
c. Hak memperoleh informasi tentang diagnosis penyakitnya, prognosis,
pengobatan, termasuk alternatif asuhan yang diberikan, risiko yang
mungkin terjadi agar pasien dan keluarganya memahami dan dapat
memberikan persetujuan atas tindakan medis yang akan dilakukan
kepadanya.
d. Hak legal untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang
asuhan keperawatan yang akan diberikan kepadanya.
e. Hak untuk menolak observasi dari tim kesehatan yang langsung terlibat
dalam asuhan kesehatannya.
f. Hak mendapatkan privasi selama wawancara, pemeriksaan kesehatan
dan pengobatan.
g. Hak mendapatkan privasi untuk berkomunikasi dan menerima
kunjungan dari orang-orang yang benar disetujuinya.

9
h. Hak untuk menolak pengobatan atau partisipasi dalam pelaksanaan
penelitian dan eksperimen yang dilakukan tanpa jaminan hokum bila
terjadi dampak yang merugikan.
i. Hak terhadap koordinasi dan asuhan kesehatan yang berkelanjutan.
j. Hak menerima pendidikan/instruksi yang tepat dari petugas kesehatan
untuk mengangkatkan pengetahuan tentang kebutuhan kesehatan dasar
secara optimal.
k. Hak kerahasiaan terhadap dokumen serta hasil komunikasi, baik secara
lisan ataupun secara tulisan, yang diberikan kepada petugas kesehatan,
kecuali untuk kepentingan umum.

2) Kewajiban Pasien
Kewajiban adalah seperangkat tanggungjawab seseorang untuk
melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan agar dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan haknya. Agar pelaksanaan asuhan
kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan semaksimal mungkin,
diperlukan kewajiban sebagai berikut :
a. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata
tertib yang ada diinstitusi kesehatan dan keperawatan yang
memberikan pelayanan kepadanya.
b. Pasien diwajibkan mematuhi segala kebijakan yang ada, baik dari
dokter ataupun dari perawat yang memberikan asuhan.
c. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memberikan informasi
yang lengkap dan jujur tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter atau perawat yang merawatnya.
d. Pasien atau keluarga yang bertanggungjawab terhadapnya,
berkewajiban untuk menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan
pemeriksaan yang diperlukan selam perawatannya.
e. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memenuhi segala
sesuatu yang diperlukan sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan
yang telah disetujui sebelumnya.

10
F. Hak dan Kewajiban Menurut Undang-Undang
Hak dan kewajiban menurut Undang-Undang RI, No.23 tahun 1992.
Berikut ini adalah isi undang-undang RI, No. 23 tahun 1992 tentang Hak dan
Kewajiban tenaga medis, perawat dan pasien:
 BAB III Hak dan Kewajiban Pasal 4 : Setiap orang mempunyai hak yang
sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal
 Pasal 5 : Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan
lingkungannya.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai
hak terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa
tuntutan yang berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat
dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975).Hak terdiri dari 3
jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif. Peran hak
dan kewajiban, yaitu hak dapat digunakan sebagai pengekspresia kekuasaan
dalam konflik antara seseorang, hak dapat digunakan untuk memberikan
pembenaran pada suatu tindakan, dan hak dapat digunakan untuk
menyelesaikan perselisihan.
Hak Perawat yaituperawat berhak untuk mendapatkan perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Sedangkan hak
dan kewajiban pasien atau klien yaitu pentingnya mengetahui hak-hak pasien
dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru muncul pada akhir tahun 1960.
Hak dan kewajiban menurut Undang-Undang RI, No.23 tahun
1992.Berikut ini adalah isi undang-undang RI, No. 23 tahun 1992 tentang
Hak dan Kewajiban tenaga medis, perawat dan pasien.

B. Saran
Dalam konteks pelayanan kesehatan hubungan perawat dan pasien
hendaknya saling memperhatikan antara hak dan kewajiban dalam layanan
Kesehatan secara professional.

12

Anda mungkin juga menyukai