Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

BAGI ANAK DENGAN DIFTERI


Untuk memenuhi tugas
Mata kulia KeperawatanAnak
Nama Dosen : Hj.Sofiyanti, Ners,M.Kep

DisusunOleh :
1. Ine Fuji Islami
2. LaelulHidayah
3. LussyPratiwi

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON


Jalan Walet No.21 Telp/Fak. 0231 – 201942 Cirebon
2019/2020
BAB I
Laporan Pendahuluan

1.1 Definisi Difteri


Difteri adalah suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular yang
terjadi secara local pada mukosa saluran pernafasan atau kulit, yang
disebabkan oleh basil gram positif coryne bacterium diphtheria, ditandai oleh
terbentuknyaeksudat yang berbentukmembranpadatempatinfeksi, dan diikuti
oleh gejala – gejalaumum yang ditimbulkan oleh eksotoksin yang diproduksi
oleh basil ini. ( Sudoyo Aru, dkk. 2009)
Orang orang yang beresikoterkenapenyakitini :
1. Tidakmendapatimunisasiatauimunisasinyatidaklengkap
2. Immunocopromised, sepertisosialekonomi yang
rendah,pemakaiobatimunosupresif, penderita HIV, diabetes melitus,
pecandu alcohol dan narkotika.
3. Tinggal pada tempattempatpadat, seperti: rumahtahanan,
tempatpenampungan.
4. Sedangmelakukanperjalanan (travel) kedaerah – daerah yang
sebelumnyamerupakandaerah – daerahedemikdifteri.

1.2 Tanda dan Gejala


a) Gejala umum
Demam tidak terlalu tinggi, lesu, pucat, nyeri kepala dan anoreksia
sehingga pasien tampak lemah.
b) Gejala lokal
Nyeri menelan, bengkak pada leher karena pembengkakan pada area
regional, sesak nafas, serak sampai dengan stridor jika penyakit sudah
stadium lanjut. Gejala akibat eksotoksin tergantung bagian yang terkena
misal mengenaiotot jantung terjadi miokarditis, dan bila mengenai syaraf
mnyebabkan kelumpuhan.
1.3 Etiologi
Disebabkan oleh corynebacterium diphtheria, bakteri gram positif
yang bersifatpolimorf, tidakbergerak dan tidakmembentukspora, aerobic dan
dapatmemproduksieksotosin( Sudoyo Aru, dkk. 2009)
Klasifikasipenyakitdifterisecaraklinisadalahmenurutlokasinya :
1. Difteri Nasal Anterior
2. Difteri Nasal Posterior
3. DifteriFausial( Farinks)
4. Difteri Laryngeal
5. DifteriKonjungtiva
6. DifteriKulit
7. Difteri Vulva/Vagina
Menuruttingkatkeparahannya :
1. Infeksiringan :pseudomembranterbatas pada
mukosahidungataufasialdengangejalahanyanyerimenelan.
2. Infeksisedang :pseudomembranmenyebarlebihluassampaikedinding
posterior faring dengan edema ringanlaring yang
dapatdiatasidenganpengobatankonservatif.
3. Infeksiberat :disertaigejalasumbatanjalannapas yang berat, yang

hanyadapatdiatasidengantrakeostomi. Juga gejalakomplikasimiokarditis,

paralisistataupunnefritisdapatmenyertainya.

1.4 Patofisiologi
a) kuman berkembang biak pada saluran nafas atas, dan dapat juga pada
vulva,kulit mata,walaupun jarang terjadi.
b) Kuman membentuk pseudomembran dan melepaskan eksotoksin. Pseudo
membran timbul lokal dan menjalar dari faring, laring dan saluran nafas
atas. Kelenjar getah bening akan tampak membengkak dan mengandung
toksin.
c) Eksotoksin bila mengenai otot jantung akan mengakibatkan terjadinya
miokarditis dan timbul mralisis otot-otot pernafasan bila mengenai
jaringan saraf.
d) Sumbatan pada jalan nafas sering terjadi akibat dari pseudo membran pada
laring dan trakea clan dapat menyebabkan kondisi yang fatal.
KasusDifteri

Seoranganaklaki-lakiusia7tahundatangkeUGD RumahSakit Dr.


CiptoMangunkusumo pada tanggal 5 Desember 2013pukul 8:30 WIB.
PasiendirujukdariRumahSakitSuliantiSaroso.
Pasienmengeluhsesakdengannafasbunyisejak 2 harisebelumnya,pasiendemam
dan batuk,sulitmenelan, leherterlihatmembesar, tampakbercakputih di
tenggorokan, dan pasienmulaimerasagelisah. Riwayatimunisasitidaklengkap,
hanyamendapatimunisasi Hepatitis B saatlahir. Pasienselaludemamsetiap kali
akan di imunisasi. PemeriksaanfisikdidapatkanNadi 130/menit,Respirasi
30/menit, suhu 38° C.
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN DIFTERI

A. Pengkajian
1. Biodata Pasien
Nama : An. A
No.Medrek : 220919
JenisKelamin :Laki - Laki
Umur :7Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku :Sunda
Alamat :Kuningan
DiagnosaMedis :Difteri
TanggalMasuk RS : 5 Desember 2013
TanggalPengkajian : 6 Desember 2013

2. IdentitasPenanggungjawab
Nama : Tn. A
Umur : 35 Tahun
Jeniskelamin :Laki - Laki
Pekerjaan :Swasta
Pendidikan : SMA
Hubungandenganpasien :Orang Tua

3. KeluhanUtama
Kelurgapasienmengatakandengannafasbunyisejak 2 harisebelumnya

4. RiwayatPenyakitSekarang
Pasiendatangke IGD pada tanggal 5 Desember 2013 diantar oleh
keluarganya. Pasienmengeluhsesakdengannafasbunyisejak 2 hari.
pasiendemam dan batuk,sulitmenelan, leherterlihatmembesar,
tampakbercakputih di tenggorokan, dan pasienmulaimerasagelisah.
Riwayatimunisasitidaklengkap, hanyamendapatimunisasi Hepatitis B
saatlahir. Pasienselaludemamsetiap kali akan di imunisasi.
PemeriksaanfisikdidapatkanNadi 130/menit,Respirasi 30/menit, suhu 38°
C.

5. RiwayatPenyakitDahulu
Keluargapasienmengatakan, pasienselaludemamsaatsetiap kali di
imunisasi.

6. RiwayatPenyakitKeluarga
Keluargapasienmengatakan, adasalah satukeluarga yang
mengalamidifteri.

7. RiwayatKesehatanLingkungan
Kelurgapasienmengatakan, merekatinggal di pemukiman yang padat
dan kemungkinanbesarkeluarga dan tetangganyamengidappenyakitdifteri.

8. RiwayatImunisasi
Kelurgapasienmengatakan, pasienhanyamendapatkanimunisasiHepatitis B
saatlahir

9. RiwayatPertumbuhan Dan Perkembangan


KeluargaPasienmengatakanpertumbuhan dan
perkembangananaknyabaik. Tidakadacacatbaikfisikmaupun mental.

B. Activity Daily Living

No. Jenis Aktivitas Saat sehat / di rumah Saat sakit / di rumah


sakit
1 Nutrisi
 Frekuensi 3x sehari porsi habis 3x sehari habis ½ porsi
 Jenis makanan Nasi,ayam,tempe Bubur dan sayuran
 Porsi makanan Habis Setengah
 Kesulitan Tidak ada Sulitmenelan
2 Minum
 Frekuensi 7 gelas/hari 3 gelas/hari
 Jenis minum Air putih Air putih
 Kesulitan Tidak ada Sulitmenelan

3 Personal hygiene
 Frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
mandi
 Frekuensi sikat 3 x sehari 1 x sehari
gigi
 Frekuensi 3 x seminggu Tidak keramas
keramas
4 Eliminasi
A. Eliminasi fecal
 Warna fecal Kuning Kecoklatan
 Konsistensi fecal Lunak dan lembek Keras
 Kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
B. Eliminasi urine
 Warna urine Kuning jernih Kuning kecoklatan
 Konsistensi urine Normal Tidak normal
 Kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
5 Istirahat / tidur
 Mulai tidur 21.00 WIB 22.00 WIB
 Lamanya tidur 8 jam 8 jam
 Sering terjaga Tidak Ada

C. Data Psikososial
1. Pola Persepsi
Keluargapasienmengatakandisekitarlingkunganrumahnyaterlihattidakb
ersih dan anakselalumembelijajanan yang tidak hygiene.

2. Pola Toleransi – Koping Stress


Keluargapasienmengatakan, anaknyatidakmemberitahukeluhan yang
di deritanya

3. Pola Hubungan dan Peran


Keluargapasienmengatakan, iaseoranganak. Hubunganpasiendengan
orang tua dan orang terdekatnyatidakmengalamimasalah.

4. Spiritual
Keluargapasienmengatakan, pasienberagamaislam dan selaluberibadah.

D. PemeriksaanFisik
1. KeadaanUmum
Tinggi Badan :135 cm
Berat Badan :35 kg
Kesadaran : Compos Mentis
Respirasi : 30 x/menit
Nadi : 130 x/menit
Suhu :38°C
2. Pemeriksaan Head to Toe
a) Kepala
 Keadaanumum
Inpeksi : Bentukkepalasimetris, rambutberwarnahitam,
tidakadakotoranrambut, tidakterdapatlesi.
Palpasi : Tidakadanyeritekan.
 Keluhan : Tidakada

b) Mata
 KeadaanUmum
Inspeksi :Bentukmatasimetris, pergerakan bola mata
normal, pupil terhadapcahaya
normal,tampakcowong,konjungtivapucat,
sclera kuning.
 Keluhan : Tampakcowong, konjungtivapucat, sclera
kuning

c) Hidung
 KeadaanUmum : Simetris, Tampaktidakbersih,
adapernafasancupinghidung, tidakada secret
 Keluhan : Ada pernafasancupinghidung,
hidungnyaterlihattidakbersih
d) Telinga
 KeadaanUmum
Inspeksi :Bentuktelingasimetris, tidakterdapat secret,
fungsipendengaranbaik, tidakadaperadangan
 Keluhan : Tidakadakeluhan

e) Mulut dan Tenggorokan


 KeadaanUmum
Inspeksi : Mukosabibirkering,tampakpucat,
gigitidakbersih, adaperadangan pada tonsil
lidah, adakotoran dan tremor, tidakadastomatis.
 Keluhan : Mukosabibirkering dan
tampakpucat,gigitidakbersih, adaperadangan
pada tonsil lidah, adakotoran dan tremor.

f) Leher
 KeadaanUmum
Insfeksi : Leheradabenjolan,pergerakanlehertidak normal,
tenggorokantidaksimetris
Palpasi : adanyeritekan
 Keluhan : Leheradabenjolan,pergerakanlehertidak normal,
tenggorokantidaksimetris, adanyeritekan.

g) Pemeriksaan Dada
 KeadaanUmum
Inspeksi : Bentuk dada simetris
,Frekuensinafastidaknormal
Palpasi : Tidak Ada nyeritekan.
 Keluhan :Frekuensinafastidak normal

h) Pemeriksaan Abdomen
 KeadaanUmum
Insfeksi : Bentuk abdomen simetris
Palpasi : Tidakadanyeriada.
 Keluhan : Tidakadakeluhan

i) Integumen
 KeadaanUmum : Kulittampakbersih dan kering
 Keluhan :kulittampakkering
j) Pemeriksaananggotagerak dan neurologis
 KeadaanUmum
Ekstremitasatas : Tangankiriterpasanginfus RL 20 tpm
,aktivitasekstremitasatasterbatas .
Ektremitasbawah : ekstremitasbawah normal.
Genitalia : Klientidakmau di lakukanpemeriksaanfisik pada
bagian genitalia.
 Keluhan : Aktivitaseksterimitasatasterbatas.

E. PemeriksaanPenunjang
a.

F. Analisa Data
N
Data Etiologi Masalah
o
1. DS : Menghambatpembentuk Ketidakefektifanpolana
Pasienmengeluhsesak an protein dalamsel fas
Do: ↓
Pernapasancupinghidu Selmati, responinflasi
ng local
R : 30 x/menit ↓
N : 130x/ menit Pseudomembram
(eksudatfibran,
selradang,eritrosit,
nekrosis, sel – selepitel)

Udemsof tissue

Obstruksisaluranpernafa
san

Menyumbatjalannafas

Ketidakefektifanpolanaf
as

2. DS:
Klien mengatakan
rasa tidak nyaman
DO:
Klien merasa gelisah
dan kesulitan saat
menelan
3. DS:
Klien mengatakan
sakit saat menelan
DO:
Leher klien terlihat
membesar dan terlihat
ada bercak putih pada
leher

G. DiagnosaKeperawatan
1. Ketidakefektifanpolanafasberhubungandenganedema laring
2. Gangguan rasa nyaman
3. Penurunan curah jantung b.d edema kongesi
H. IntervensiKeperawatan

No Data Tujuan Intervensi Rasional

1. Ketidakefekt  Respiration 1. Memonitortanda 1. Untukmenunjuka


ifanpolanafa status : – tanda vital nperubahankeses
sberhubunga airway hatanpasien
ndengan patency 2. Agar
edema laring  Vital sign 2. AnjurkanMempos pasienmerasalebi
status isikanpasiensemif hnyaman
Tujuan : Pola owler
nafaspasienke 3. Ajarkanpasienunt 3. Untukmela
mbali normal ukmelakukanbatu tihotot –
Kriteriahasil : kefektif ototpernafasan
o Frekuensipe agar
rnafasandlm dapatmelakukanf
rentang
normal ungsidenganbaik
o Iramanafass 4. Anjurkanpasien 4. Agar
esuaidengan
yang agar sesaktidakbertam
diharapkan. tidakterlalubanya bah
o Pengeluaran
sputum pada kbergerak
jalannafas 5. AnjurkanMengko 5. Mempertahank
o Tidakadasua
ranafastamb laborasi dengan ankebutuhanok
ahan tim medis lain, sigen yang
o Bernafasmu
dah dalam pemberian maksimalbagip
o Tidakadadys
pnea terapi Oxygen asien

2. Gangguan o Hilangnya 1. Pantau tanda- 1. Untuk


rasa nyaman rasa nyeri tanda vital mengurangi
o Menurunn 2. Anjurkan klien mual dan
ya makan muntah
intensitas sedikit(sering) 2. Untuk
nyeri 3. Anjurkan klien mengurangi
o Adanya makan- rasa nyeri
respon makanan lunak pada saat
fisiologis 4. Kolaborasi menelan
yang baik dengan ahli gizi 3. Untuk
o Klien dalam menentukan
mampu pemberian nutrisi gizi
melakukan nutrisi pada klien
aktivitas
sehari hari
tanpa
keluhan
nyeri
3 Penurunan o Tanda vital 1. Monitor tanda- Tanda
curah dalam rentan tanda vital peningkatan
jantung b.d normal 2. Evaluasi adanya tekanan
edema TD: nyeri dada hemodinamik
kongesti N: 3. Monitor memicu
RR: kardiovaskuler kegagalan
o Dapat 4. Monitor balance sirkulsi akibat
mentoleran cairan peningkatan
si volume vaskular
aktivitas,ti afterload dan
dak ada preload jantung
kelelahan kiri
o Tidak ada
edema
paru,perife
r,dan tidak
asites
o Tidak ada
penurunan
kesadaran

I. ImplementasiKeperawatan
No Tanggal diagnosa Implementasi Respon
1. 6-12- Ketidakefektifan 1. Memonitortand Dalam 3x 24 jam
2013 polanafasberhub a -tanda vital pasienmenunjukanperub

ungandengan 2. Menganjurkanu ahanpolanafasnyakemba


li normal
edema laring ntukmemposisik
anpasiensemifo
wler
3. Mengajarkanpas
ienbatukefektif
4. Menganjurkanp
asien agar
tidakterlalubany
akbergerak
5. Menganjurkanu
ntuk kolaborasi
dengan tim
medis lain,
dalam
pemberian
terapi Oxygen
2. 6-12- Gangguan rasa 1. memantau Dalam 3x 24 jam pasien
2013 nyaman tanda-tanda menunjukan perubahan

vital pada pola makan klien

2. mengnjurkan
klien makan
sedikit(sering
)
3. menganjurka
n klien
makan-
makanan
lunak
4. mengkolabor
asi dengan
ahli gizi
dalam
pemberian
nutrisi
6-12- Penurunan curah 1. Memonitor Dalam 3x 24 jam pasien
2013 jantung b.d tanda-tanda menunjukan perubahan

edema kongesi vital berkurangnya rasa nyeri


yang dirasan klien
2. Mengevaluasi
adanya nyeri
dada
3. Memonitor
kardiovaskule
r
4. Memonitor
balance
cairan

J. EvaluasiKeperawatan
No Data Evaluasi
.
1. Ketidakefektifanpolanafasberhubungan S :Pasienmengeluhsesak
dengan edema laring O :Saatdilakukanpemeriksaan
R : 30 x/menit
N : 130 x/menit
A
:masalahketidakefektifanpolan
afasdengan edema
laringsudahteratasi
P :HentikanIntervensi
2. Gangguan rasa nyaman S:klien mengeluh tidak nyaman
saat menelan makanan
O: klien merasakan gelisah
A: masalah dengan gangguan rasa
nyaman teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
3 Penurunan curah jantung b.d edema S: Klien mengeluh adanya nyeri
kongesi dibagian leher
O: adanya bercak putih pada leher
kliean
A :masalah penurunan curah
jantung teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai