Disusun oleh :
1. Lussy Pratiwi
2. Marwah Zirona
3. Meilis Mega Pratama
4. Meli Sulistiani
5. Mia Maulida
6. Mirela Alpani
7. M Rizal Azmi Azis
8. M Wahidin
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Islam dan Ilmu Pengetahuan kami dengan judul “Pandangan Islam Dalam
Pengobatan Penyakit ”.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak menemui kesulitan dan
hambatan sehingga kami tidak terlepas dari segala bantuan, arahan, dorongan
semangat dari berbagai pihak. Dan akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
kami yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Terima kasih atas kesabaran
mungkin, namun kami menyadari bahwa kami selaku penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga hasil
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1......................................................................Latar Belakang
1
1.2.................................................................Rumusan Masalah
1.................................................................................................
1.3.....................................................................Tujuan Masalah
2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 3
2.1 Pengertian pengobatan .............................................................. 3
2.2 Petunjuk alquran tentang pengobatan........................................ 4
2.3 Metode pengobatan para rosul................................................... 5
2.4 Konsep pengobatannya.............................................................. 8
2.5 Prinsip-prinsip pengobatan......................................................... 9
2.6 Kaidah pengobatan .................................................................... 11
2.7 Sumber-sumber pengobatan....................................................... 12
BAB III PENUTUP............................................................................... 14
3.1 Kesimpulan................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Jelaskan bagaimana kaidah pengobatan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
3
Sehingga istilah pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu
kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang menggaggu hidup
manusia di dasar kan kepada ilmu yang di ketahui dengan kondisi tubuh
manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan, untuk
menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya ketika kondisi
tidak sehat. Pengobatan medis sendiri dalam sejarah manusia merupakan hasil
proses panjang yang di awali secara tradisional hingga menjadi modern
seperti sekarang.
4
2.3 Metoda Pengobatan Para Rasul Sebelumnya
1. Nabi Isa AS
Menurut para mufassir, Nabi Isa mengobati penyakit buta dan kusta
dengan cara di usap dengan tangan nya, mata yang buta dan anggota tubuh
yang terkena kusta dengan izin Allah melalui mukjizatnya maka seketika
itu sembuh.
2. Nabi Musa AS
Nabi Musa tidak lepas dari sifat kemanusiaannya yang merupakan
sunnatulloh yaitu sakit. Beliau pernah sakit lalu memetik sehelai daun
yang diniatkan sebagai obat yang hakikatnya Allah menyembuhkan
kemudian di tempelkannya daun tersebut pada anggota tubuh yang sakit,
karena mukjizatnya seketika itu sembuh. Dan kedua kali nya beliau sakit
kemudian memetik sehelai daun secara spontanitas tanpa diniatkan sebagai
obat yang hakikatnya Allah Sang Penyembuh maka ketika itu sakitnya
tidak sembuh.
5
Sebagaimana menurut QS An-Nahl:69 bahwa madu Allah jadikan sebagai
obat maka Rasulullah menggunakan madu untuk mengobati salah satu
keluarga sahabat yang sedang sakit. Dalam satu riwayat, ada sahabat yang
datang kepaa Rasulullah memberitahukan anaknya sedang sakit, kemudian
Nabi menyuruh meminumkan anaknya madu sambil membaca doa.
3. Bekam
Berbekam termasuk pengobatan yang diajarkan Rasulullah SAW, bahkan
Rasulullah SAW pernah melakukan bekam dan memberikan upah kepada
tukang bekam. Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik apa
yang kalian lakukan untuk mengobati penyakit adalah dengan melakukan
bekam”.
Dalam era teknologi yang semakin canggih ini, ilmu pengobatan kian
maju pesat. Tetapi, masih saja dijumpai orang menderita sakit, bahkan jumlah
penyakit semakin banyak. Inilah ketentuan Allah yang berlaku, dan tiada
sesuatu pun yang dapat mengubahnya.
6
perawatan. Misalnya, ilmu yang menjelaskan cara menjaga kesehatan tubuh
atau cara merawat tubuh yang sakit.
7
Ibnu Sayyid berkata, “Kata ath-thabb berarti orang yang
mengetahui banyak hal. Begitu juga ath-thabib.” Adapun ath-thibb
secara istilah diartikan ilmu untuk mengetahui keadaan badan manusia
dari segi kurangnya kesehatan, agar dapat menjaga kesehatan dan
mengembalikan yang hilang.
Dalam Sahih Al-Bukhari diriwayatkan dari Said bin Jubair, dari Ibnu
Abbas, dari Nabi SAW.,
8
2. Mengobati dengan madu
Allah SWT. berfirman, “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang
bemacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia.” (QS. an-Nahl (16):69)
Bekam atau Al-Hijamah berasal dari bahasa Arab yaitu hajama, yang
berarti menghisap dan hijama yang artinya pelepasan darah kotor. Kata
kerjanya adalah hajama-yahjimu-yahjumu. Al-Hajam adalah orang yang
menghisap lubang alat bekam. Mihjam dan mihjamah artinya alat bekam,
bisa alat untuk menghisap darah, untuk mengumpulkan darah, maupun
untuk menyayat dalam proses pembekaman
9
yang menggantungkan penyembuhan dengan obat. Padahal, keyakinan
semacam itu mendekati perbuatan syirik. Yang memberikan kesembuhan
bukanlah obat itu, tapi Allah SWT.
Jika kita merasa yakin, insya Allah akan diberi kesembuhan dengan cepat.
Rasulullah SAW. mengajarkan agar orang yang sakit senantiasa berdoa
kepada Allah SWT. Salah satunya doa nabi Yunus: “Laa illaha illa anta
subhanaka inni kuntu minal dhalimiin.”
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
direzekikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya.” (QS. al-Maidah (5): 88)
10
Dalam menyembuhkan penyakit, harus diperhatikan mengenai dengan
kemudharatan obat. Seorang dokter muslim akan selalu
mempertimbangkan penggunaan obat sesuai dengan penyakitnya.
Abu Dawud, An Nasai, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari hadis ‘Amr
Ibnu Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya; katanya, “Telah berkata
Rasulullah SAW., ‘Barangsiapa yang melakukan pengobatan, sedang
pengobatannya tidak diikenal sebelum itu, maka dia bertanggung jawab
(atas perbuatannya).”
1. Menjaga Kesehatan
“Maka barang siapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa)
11
sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (Qs. Al-
Baqarah (2) : 184)
2. Pengurangan
Allah berfirman,
“Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya
(lalu ia bercukur), maka wajiblah baginya berfidyah, yaitu berpuasa atau
besedekah atau berkorban.” (Qs. Al-Baqarah (2) : 196)
3. Preventif
“Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang tempat
buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak
mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci),
sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi
Maha Pengampun.” (Qs. an-Nisa (4) : 43)
12
2.8 Sumber-sumber Pengobatan
a. al-Qur’an,
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. al-Qur’an,
Prinsip-prinsip Pengobatan:
14
DAFTAR PUSTAKA
15