Dosen Pengampu :
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat,taufik dan hidayah-Nya.Sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Konsep Sehat Sakit Budaya
Arab”, untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Transkultural.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas makalah ini,kepada yang
terhormat :
1. Ibu Riza Fikriana, S. Kep, Ns, M. Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kepanjen.
2. Bapak Zulfikar M,S.Kep.Ns, M.Kep selaku Dosen Mata Kuliah
Keperawatan Transkultural
3. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi
4. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan
makalah
Kami mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan maupun penulisan
laporan ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu saran dan kritik sangat
kami harapkan dari para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAN....................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statits atau stabil, menetap pada
kondisi tertentu.Tetapi sehat dipandang menjadi suatu fenomena yang
dinamis.Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suatu kondisi yang
fleksibel antara tubuh dan mental yang dibedakan dalam rentang yang
fluktuatif.Pada kenyataannnya dalam masyarakat terdapat beraneka konsep
sehat-sakit .konsep sehat sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan
universal karena terdapat faktor-faktor lain di luar yang kenyataan klinis
mempengaruhi terutama faktor kebudayaan.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
menghindarkan diri dari kemungkinan cedera dan keracunan serta
menghindarkan atau meminimalisir stres.
Istilah penyakit (disease) dan keadaan sakit (illness) sering tertukar dalam
penggunaannya sehari-hari padahal keduanya memiliki arti yang
berbeda.Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan
dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas. Penyakit
terjadi ketika keseimbangan dalam tubuh tidak dapat dipertahankan. Keadaan
sakit terjadi pada saat seseorang tidak lagi berada dalam kondisi sehat yang
normal. Contohnya pada penderita penyakit asma, ketika tubuhnya mampu
beradaptasi dengan penyakitnya maka orang tersebut tidak berada dalam
keadaan sakit. Unsur penting dalam konsep penyakit adalah pengukuran
bahwa penyakit tidak melibatkan bentuk perkembangan bentuk kehidupan
baru secara lengkap melainkan perluasan dari proses-proses kehidupan normal
pada individu. Dapat dikatakan bahwa penyakit merupakan sejumlah proses
fisiologi yang sudah diubah.
Penyakit sebagian besar dikaitkan dengan adanya hubungan interaktif antara
kehidupan manusia dengan bahan, kekuatan, atau zat yang tidak dikehendaki
yang datang dari luar tubuhnya, kekuatan, zat, atau bahan yang masuk dalam
tubuh tersebut bisa merupakan benda hidup atau benda mati. Akibatnya bisa
secara langsung menimbulkan gangguan, atau mengeluarkan bahan beracun
(toxin) dalam tubuh manusia, sehingga mengganggu fungsi ataupun bentuk
suatu organ.
3
selama hidupnya. Pada kondisi sakit, kebanyakan manusia baru mengingat
dosa-dosa dari perbuatan jahatnya di masa lalu.
Dalam kondisi sakit itulah masyarakat Arab percaya disitulah melakukan
taubat dengan cara memohon ampunan kepada Allah SWT dan berjanji tidak
akan mengulangi perbuatan jahatnya di kemudian hari. Maksud Dari Konsep
Hidup Sehat ini adalah suatu kondisi sehat dimana seseorang mengalami
kesehatan yang paripurna, jasmani, dan rohani atau fisik dan psikis. Jika
makna sehat seluruhnya berhubungan dengan masalah fisik-ragawi, maka
makna al-afiatialah segala bentuk perlindungan Allah SWT untuk hamba-Nya
dari segala macam tipu daya. Atau, menurut istilah Quraish Shihabialah
berfungsi bagi seluruh anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan pencipta-
Nya
Kondisi sehat dan kondisi sakit adalah dua kondisi yang senantiasa dialami
oleh setiap manusia. Masyarakat arab sendiri mempercayai Allah SWT tidak
akan menurunkan suatu penyakit apabila tidak menurunkan juga obatnya,
Sehat dan sakit memang merupakan ketentuan Allah tetapi ketika berada
dalam kondisi sakit manusia tidak seharusnya menjadi pribadi yang lemah dan
berputus asa karena sakit adalah cara Tuhan untuk menghapus dosa manusia.
4
payah pekerjaan seseorang, melainkan juga berhubungan darimana sumber dan
darimana kita memperolehnya. Sebab masyarakat arab sendiri berfikir, sering
kali ada di antara kita berpikir “yang penting uang” tidak terpikirkan
bagaimana dan apa akibat spiritualnya pernyataan seperti itu.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kearifan lokal juga muncul dalam tradisi suran Mbah Demang tersebut
yaitu pertama adanya Kitab Bendhe. Kitab Bendhe adalah kitab yang ditulis
dengan huruf hijaiyah tetapi pembacaannya dengan bahasa jawa sering
dikenal dengan “arab jawa.” Kitab ini berisikan tentang kehidupan manusia,
kitab ini menjadi pedoman keturunan Mbah Demang dalam kehidupan sehari-
hari karena isi dari kitab tersebut tentang kebaikan. Kedua, Sumur Tobat
Maring Allah yang selama ini masih dijaga kelestariannya sehingga orang-
orang bisamemanfaatkan air tersebut untuk kehidupan sehari dan juga untuk
mendapatkan berkah. Hal tersebut yang selama ini dijalankan secara
konsisten.
3.2 Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Mustafa, Samirai. 2007. Masyarakat Arab Dan Budaya Islam. Jawa Barat