Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KONSEP SEHAT SAKIT PADA BUDAYA ARAB

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Transkultural

Dosen Pengampu :

Zulfikar M,S.Kep, Ns, M.Kep

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

ADVENTI NATALIA BUDI SUSANTI 1710001


DINI AVIANA KUSWARDANI 1710006
FIRA SEPTIANINGSIH 1710011
MUHAMAD AJI SETIAWAN 1710022
MUHAMAD NUR HAKIKI 1710023
OKI KARTIKA SHANTI 1710026

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA III

STIKES KEPANJEN PEMKAB MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat,taufik dan hidayah-Nya.Sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Konsep Sehat Sakit Budaya
Arab”, untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Transkultural.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas makalah ini,kepada yang
terhormat :
1. Ibu Riza Fikriana, S. Kep, Ns, M. Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kepanjen.
2. Bapak Zulfikar M,S.Kep.Ns, M.Kep selaku Dosen Mata Kuliah
Keperawatan Transkultural
3. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi
4. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan
makalah
Kami mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan maupun penulisan
laporan ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu saran dan kritik sangat
kami harapkan dari para pembaca.

Kepanjen, 2 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAN....................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Sehat Sakit Secara Umum....................................... 2
2.2 Konsep Sehat Sakit Menurut Bangsa Arab.......................... 3
2.3 Bagaimana Penerapan Pola Hidup Sehat Di Bangsa
Arab....................................................................................... 4
2.4 Contoh Kebudayaan Masyarakat Arab Diyakini
Masyarakat Baik Untuk Masyarakat.................................... 5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.......................................................................... 6
3.2 Saran.................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statits atau stabil, menetap pada
kondisi tertentu.Tetapi sehat dipandang menjadi suatu fenomena yang
dinamis.Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suatu kondisi yang
fleksibel antara tubuh dan mental yang dibedakan dalam rentang yang
fluktuatif.Pada kenyataannnya dalam masyarakat terdapat beraneka konsep
sehat-sakit .konsep sehat sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan
universal karena terdapat faktor-faktor lain di luar yang kenyataan klinis
mempengaruhi terutama faktor kebudayaan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa konsep definisi sehat dan sakit ?


b. Bagaimana konsep sehat dan sakit menurut bangsa Arab ?
c. Bagaimana penerapan pola hidup sehat pada bangsa Arab ?
d. Bagaimana contoh kebudayaan bangsa Arab yang mengarah kearah
kesehatan?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui apa konsep sehat sakit


b. Untuk mengetahui bagaimana konsep sehat sakit menurut Bangsa Arab
c. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pola hidup sehat pada bangsa
Arab
d. Untuk mengetahui kebudayaan bangsa Arab yang mengarah kearah
kesehatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Sehat Sakit Secara Umum

Kata sehat menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan/


kondisi seluruh.badan serta bagian-bagiannya terbebas darisakit. Mengacu
pada Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun 1992 sehat adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang dapat
hidup secara sosial dan ekonomis. konsep “sehat”, World Health Organization
(WHO) merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang
sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit
atau kelemahan/cacat”. Dalam definisi ini, sehat bukan sekedar terbebas dari
penyakit atau cacat.Orang yang tidak berpenyakit pun tentunya belum tentu
dikatakan sehat. Dia semestinya dalam keadaan yang sempurna, baik fisik,
mental, maupun sosial
Konsep sehat secara fisik adalah jika seseorang tersebut memiliki organ
tubuh yang berfungsi secara normal sesuai dengan umur dan jenis
kelamin.Sedangkan konsep sehat secara ekologi adalah sehat berarti proses
penyesuaian individu dengan lingkungannya yang berjalan terus menerus dan
berubah-ubah sesuai dengan perubahan lingkungannya.Untuk meningkatkan
sumber daya alam (SDM) sebagai sebagian dari upaya mewujudkan kualitas
hidup yang lebih baik, salah satu unsur yang harus mendapat perhatian adalah
faktor kesehatan. Hal ini disebabkan beberapa pertimbangan seperti:
a. Kesehatan merupakan unsur vital dalam upaya mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
b. Usaha perbaikan tidak akan terlaksana jika kesehatan individu dan
masyarakat tidak terjamin.
Untuk penjagaan kesehatan perlu dilakukan usaha-usaha sebagai berikut :
mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat-zat yang
dibutuhkan tubuh, menghirup udara bersih dan segar, melakukan aktivitas
olahraga secara rutin, menjaga diri dari kemungkinan tertular suatu penyakit,

2
menghindarkan diri dari kemungkinan cedera dan keracunan serta
menghindarkan atau meminimalisir stres.
Istilah penyakit (disease) dan keadaan sakit (illness) sering tertukar dalam
penggunaannya sehari-hari padahal keduanya memiliki arti yang
berbeda.Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan
dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas. Penyakit
terjadi ketika keseimbangan dalam tubuh tidak dapat dipertahankan. Keadaan
sakit terjadi pada saat seseorang tidak lagi berada dalam kondisi sehat yang
normal. Contohnya pada penderita penyakit asma, ketika tubuhnya mampu
beradaptasi dengan penyakitnya maka orang tersebut tidak berada dalam
keadaan sakit. Unsur penting dalam konsep penyakit adalah pengukuran
bahwa penyakit tidak melibatkan bentuk perkembangan bentuk kehidupan
baru secara lengkap melainkan perluasan dari proses-proses kehidupan normal
pada individu. Dapat dikatakan bahwa penyakit merupakan sejumlah proses
fisiologi yang sudah diubah.
Penyakit sebagian besar dikaitkan dengan adanya hubungan interaktif antara
kehidupan manusia dengan bahan, kekuatan, atau zat yang tidak dikehendaki
yang datang dari luar tubuhnya, kekuatan, zat, atau bahan yang masuk dalam
tubuh tersebut bisa merupakan benda hidup atau benda mati. Akibatnya bisa
secara langsung menimbulkan gangguan, atau mengeluarkan bahan beracun
(toxin) dalam tubuh manusia, sehingga mengganggu fungsi ataupun bentuk
suatu organ.

2.2 Konsep Sehat Sakit Menurut Bangsa Arab

Sehat dalam bahasa Arab sendiri yang berarti”Al-shihah”, menurut bangsa


Arab bukan hanya merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masalah fisik
(jasmani), melainkan juga menyangkut psikis(jiwa). Karena itulah mengapa
familiar bangsa arab menyebutnya dengan memperkenalkan konsepsi al-
Shihhahwa al-afiyat (lazimdiucapkan “sehatwal’afiat”). Konsep Sakit menurut
bangsa arab juga dapat dipandang sebagai peringatan dari Allah SWT untuk
mengingatkan segala dosa-dosa akibat perbuatan jahat yang dilakukannya

3
selama hidupnya. Pada kondisi sakit, kebanyakan manusia baru mengingat
dosa-dosa dari perbuatan jahatnya di masa lalu.
Dalam kondisi sakit itulah masyarakat Arab percaya disitulah melakukan
taubat dengan cara memohon ampunan kepada Allah SWT dan berjanji tidak
akan mengulangi perbuatan jahatnya di kemudian hari. Maksud Dari Konsep
Hidup Sehat ini adalah suatu kondisi sehat dimana seseorang mengalami
kesehatan yang paripurna, jasmani, dan rohani atau fisik dan psikis. Jika
makna sehat seluruhnya berhubungan dengan masalah fisik-ragawi, maka
makna al-afiatialah segala bentuk perlindungan Allah SWT untuk hamba-Nya
dari segala macam tipu daya. Atau, menurut istilah Quraish Shihabialah
berfungsi bagi seluruh anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan pencipta-
Nya
Kondisi sehat dan kondisi sakit adalah dua kondisi yang senantiasa dialami
oleh setiap manusia. Masyarakat arab sendiri mempercayai Allah SWT tidak
akan menurunkan suatu penyakit apabila tidak menurunkan juga obatnya,
Sehat dan sakit memang merupakan ketentuan Allah tetapi ketika berada
dalam kondisi sakit manusia tidak seharusnya menjadi pribadi yang lemah dan
berputus asa karena sakit adalah cara Tuhan untuk menghapus dosa manusia.

2.3 Bagaimana penerapan pola hidup sehat di bangsa Arab

Masyarakat Arab yang muslim percaya senantiasa memelihara kebersihan


lahir dan batin. Kebersihan adalah pangkal kesehatan.Yang paling esensial dari
kebersihan diri itu adalah kebersihan hati, jiwa (qalb), dan pikiran (aql). Dalam
berbagai kenyataan, kita sering menemukan ada saja di antara orang yang
mudah berburuk sangka (su’udzan). Dipercayai bahwa dari lubuk hati yang
bersih serta akal yang sehat, seseorang akan memperoleh kesehatan yang
sempurna. Bila sedang mengalami stres (ketegangan) untuk hidup secara
teratur, mengurangi, bahkan tidak membebani diri dengan pikiran dan perasaan
yang berat-berat. Bangsa arab menyebut al-‘aql al-salim fi al-jism al-salim
(akal yang sehat akan membuahkan jiwa yang sehat pula).
Kemudian mengonsumsinya pula secara yang halal dan baik. Nafkah yang
halal bukanlah sesuatu yang semata-mata berhubungan dengan hasil jerih

4
payah pekerjaan seseorang, melainkan juga berhubungan darimana sumber dan
darimana kita memperolehnya. Sebab masyarakat arab sendiri berfikir, sering
kali ada di antara kita berpikir “yang penting uang” tidak terpikirkan
bagaimana dan apa akibat spiritualnya pernyataan seperti itu.

2.4 Contoh kebudayaan masyarakat Arab diyakini masyarakat baik untuk


masyarakat
a. Istinsyaq
Yaitu mengirup air melalui hidung biasa dilakukan saat melakukan
wudhu. Beberapa penelitian berpendapat manfaat istisyaq bagi kesehatan
adalah dapat menghindarkan tubuh dari penyakit saluran pernafasan
b. Bersiwak/ beristinja’
Diyakini dapat menjadi pengganti dari sikat gigi. Manfaat dari bersiwak
diyakini diantara lain membersihkan gigi dari kotoran, membersihkan
plak gigi, menghilangkan bau mulut yang kurang sedap
c. Khitan bagi wanita
Khitan bagi wanita adalah kebudayaan yang dijalankan oleh sebagian
besar masyarakat Arab. Namun berbagai perdebatan muncul dikarenakan
banyak Ahli kesehatan karena dianggap mengurangi fungsi dari organ
kelamin wanita.
d. Masyarakat di Bangsa Arab sendiri apabila sedang mengalami sakit dan
mengalami kesulitan untuk bangun dari tempat tidur diyakini bahwa dosa
yang ada pada dirinya diangkat.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kearifan lokal juga muncul dalam tradisi suran Mbah Demang tersebut
yaitu pertama adanya Kitab Bendhe. Kitab Bendhe adalah kitab yang ditulis
dengan huruf hijaiyah tetapi pembacaannya dengan bahasa jawa sering
dikenal dengan “arab jawa.” Kitab ini berisikan tentang kehidupan manusia,
kitab ini menjadi pedoman keturunan Mbah Demang dalam kehidupan sehari-
hari karena isi dari kitab tersebut tentang kebaikan. Kedua, Sumur Tobat
Maring Allah yang selama ini masih dijaga kelestariannya sehingga orang-
orang bisamemanfaatkan air tersebut untuk kehidupan sehari dan juga untuk
mendapatkan berkah. Hal tersebut yang selama ini dijalankan secara
konsisten.

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan maupun penulisan makalah ini


masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu saran dan kritik kami harap
kan dari para pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

Mustafa, Samirai. 2007. Masyarakat Arab Dan Budaya Islam. Jawa Barat

Anda mungkin juga menyukai