Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “KESEHATAN
LINGKUNGAN”
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan masih kurangnya
pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua sumber-
sumber yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, semoga Allah SWT,
membalas amal kebaikannya. Amin.
Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi saya sendiri khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
1|Page
DAFTAR ISI
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu
daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan
perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor kesehatan
lingkungan.
Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan
yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan,
sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara
keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu
sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan
penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan
profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan?
2. Apa yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan?
3. Apa pengertian kesehatan lingkungan menurut para ahli?
4. Apa saja syarat-syarat lingkungan yang sehat?
5. Bagaimana cara memelihara kesehatan lingkungan?
6. Apa tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan?
7. Apa ruang lingkup kesehatan lingkungan?
8. Apa saja masalah-masalah lingkungan kesehatan masyarakat?
9. Penyakit apa yang ditimbulkan jika lingkungan tidak sehat?
10. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat?
11. Bagaimana upaya meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat?
3|Page
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dari kesehatan
2. Untuk mengetahui pengertian dari kesehatan lingkungan
3. Untuk menegetahui penadapat para ahli tentang kesehatan lingkungan
4. Untuk mengetahui syarat-syarat lingkungan sehat
5. Untuk mengetahui cara pemeliharaan kesehatan lingkungan
6. Untuk mengetahui tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan
7. Untuk mengetahui ruang lingkup kesehatan lingkungan
8. Untuk mengetahui masalah-masalah lingkungan kesehatan
9. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak
sehat
10. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan
11. Untuk mengetahui upaya meningkatkan kesehatan lingkungan
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesehatan
a. Menurut WHO
“Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya
berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan.”
b. Menurut UU No 23 / 1992 ttg Kesehatan
“Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.”
c. Konsep Sehat Sakit
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat
meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
a) Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
b) Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal
dan eksternal.
c) Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
d. Sehat Menurut Depkes RI
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa :
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang
utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya
kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan
yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektua, spiritual dan
penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatannya. Perilaku sakit merupakan perilaku orang
sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan
dan menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan upaya
penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa
berfungsi sebagai mekanisme koping Bauman (1965).
5|Page
B. Pengertian kesehatan lingkungan
6|Page
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan,
contohnya oksigen dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh,
contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan
tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
7|Page
G. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
a. Menurut WHO
8|Page
2. Tempat Pembuangan Sampah
Di hampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan sampah
dilakukan secara dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem
pembuangan semacam itu selain memerlukan lahan yang cukup luas juga
menyebabkan pencemaran pada udara, tanah, dan air selain lahannya juga
dapat menjadi tempat berkembangbiaknya agens dan vektor penyakit
menular.
4. Pencemaran Udara
Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi nilai ambang batas
normal terutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan
bermotor. Selain itu, hampir setiap tahun asap tebal meliputi wilayah
nusantara bahkan sampai ke negara tetangga akibat pembakaran hutan
untuk lahan pertanian dan perkebunan.
6. Bencana Alam/Pengungsian
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering
terjadi di Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya
menambah banyak permasalahan kesehatan lingkungan.
9|Page
I. Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Lingkungan Yang Tidak Sehat
1. Kolera
Penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat penggunaan air dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tifus perut
Penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat penggunaan air dalam
kehidupan sehari-hari. penggunaan air yang tidak memenuhi syarat
kesehatan untuk kepentingan rumah tangga menyebabkan banyaknya
penderita penyakit perut menular.
3. Diare
Penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-cak encer dengan atau
tanpa darah dan muntah-muntah.penyakit ini disebabkan oleh
kerusakan organik /fungsional saluran cerna.
4. Leptospitosis
Penyakit yang disebabkan lewat tampungan air hujan yang telah
tercemar kemih tikus.
5. Malaria dan DBD
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang berkembang di wadah
penyimpanan air, sedangkan penderita disalurkan melalui gigitan
nyamuk tersebut.
6. TBC
Penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat dengan
pertukaran udara yang buruk.
7. Cacar
Penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di udara. Infeksi
cacar timbul apabila ada kontak langsung dengan penderita/pakaian
penderita.
8. Influenza
Penyakit yang penularannya disebabkan oleh udara masyarakat
10 | P a g e
3. Faktor Sosial Ekonomi
a) Tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar masih rendah.
b) Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan. Budaya sadar
sehatbelum merata ke sebagian penduduk Indonesia.
c) Tingkat social ekonomi dalam hal ini penghasilan juga masih rendah dan
memprihatinkan.
4. Faktor Pelayanan Kesehatan
a) Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada sebagian
propinsi di indonsia yang belum mendapat pelayanan kesehatan maksimal
dan belum merata.
b) Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih beriorientasi pada upaya
kuratif.
c) Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan kesehatan.
11 | P a g e
2. Upaya Kesehatan
Program kesehatan yang mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dalam
jangka panjang dapat menjadi bumerang terhadap program kesehatan itu
sendiri, maka untuk menyongsong PJP-II program kesehatan yang diperlukan
adalah program kesehatan yang lebih “efektif” yaitu program kesehatan yang
mempunyai model-model pembinaan kesehatan (Health Development Model)
sebagai paradigma pembangunan kesehatan yang diharapkan mampu
menjawab tantangan sekaligus memenuhi PJP-II. Model ini menekankan pada
upaya kesehatan dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia yang berkualitas untuk
20-25 tahun mendatang.
b. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada.
c. Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya promotif-
preventif-protektif dengan pendekatan pro-aktif.
d. Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
e. Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai potensi
kesehatannya secara penuh (peningkatan vitalitas) penduduk yang tidak
sakit (85%) agar lebih tahan terhadap penyakit.
f. Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi, anak,
dan juga melindungi masyarakat dari pencemaran.
g. Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran lingkungan serta
perlindungan masyarakat terhadap pengaruh lingkungan buruk (melalui
perubahan perilaku)
h. Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat hidup dan
bekerja secara sehat.
i. Pengembangan kebijakan yang dapat memberi perlindungan pada
kepentingan kesehatan masyarakat luas (tidak merokok di tempat umum).
j. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
3. Kebijakan Kesehatan Baru
Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya
promotif-preventif dibandingkan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif
diharapkan merupakan titik balik kebijakan Depkes dalam menangani kesehatan
penduduk yang berarti program kesehatan yang menitikberatkan pada
pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar penyembuhan penyakit. Thomas
Kuha menyatakan bahwa hampir setiap terobosan baru perlu didahului dengan
perubahan paradigma untuk merubah kebiasaan dan cara berpikir yang lama.
12 | P a g e
4. Konsekuensi Implikasi dari Perubahan Paradigma
Perubahan paradigma kesehatan apabila dilaksanakan dapat membawa dampak
yang cukup luas. Hal itu disebabkan karena pengorganisasian upaya kesehatan
yang ada, fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, adalah merupakan wahana dan
sarana pendukung dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berorientasi
pada upaya penyembuhan penyakit, maka untuk mendukung terselenggaranya
paradigma sehat yang berorientasi pada upaya promotif-preventif proaktif,
community centered, partisipasi aktif dan pemberdayaan masyarakat, maka
semua wahana tenaga dan sarana yang ada sekarang perlu dilakukan
penyesuaian atau bahkan reformasi termasuk reformasi kegiatan dan program di
pusat penyuluhan kesehatan.
5. Indikator Kesehatan
WHO menyarankan agar sebagai indikator kesehatan penduduk harus mengacu
pada empat hal sebagai berikut :
a. Melihat ada tidaknya kelainan patosiologis pada seseorang
b. Mengukur kemampuan fisik
c. Penilaian atas kesehatan sendiri
d. Indeks massa tubuh
6. Tenaga Kesehatan
Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang
menekankan penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Pengelolaan upaya
kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat memerlukan pendekatan holistic
yang lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap masyarakat secara
kolektif dan tidak individu.
7. Pemberdayaan Masyarakat
Dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang sangat penting adalah
bagaimana mengajak dan menggairahkan masyarakat untuk dapat tertarik dan
bertanggungjawab atas kesehatan mereka sendiri dengan memobilisasi sumber
dana yang ada pada mereka.
8. Kesehatan dan Komitmen Politik
Masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah politik oleh karena itu untuk
memecahkan masalah kesehatan diperlukan komitmen politik. Dewasa ini
masih terasa adanya anggapan bahwa unsur kesehatan penduduk tidak banyak
berperan terhadap pembangunan sosial ekonomi.
13 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua sumber-sumber yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu mohon
maaf sekaligus kami berharap saran dan kritik yang membangun dari para pembaca
semua. Semoga makalah ini nantinya bermanfaat untuk kita semua.
14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo Ir, Eko, Prof. M.S.C. 2003. Kota dan Lingkungan. United Nation
University Pers : Jakarta.
Jasan, Hunter. Pejabat Program Lingkungan. Nautilus Institue for Security and
Sustainable Development: California.
Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun
1992 tentang Kesehatan.
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Soeparman, Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair. Suatu
Pengantar EGC: Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK
/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan
Restoran.
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2012. Naskah Akademik Pendidikan
Kesehatan Masyarakat: Jakarta.
Kartayasapoetra, G.,dkk. 2005. Ilmu Gizi. Rineka Cipta: Jakarta.
Nasution, Siti Khadijah. 2009. Artikel Kesehatan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara: Medan.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. Kesehatan Masyarakat: ilmu dan seni. Rineka
Cipta: Jakarta.
Soekidjo, Notoatmodjo. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
PerilakuKesehatan. AndiOffset: Yogyakarta.
World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari
http://www.WHO.int. Last Update : Januari 2008.
World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari :
http://www.WHO.int. Last Update : November 2016.
Setiyabudi R. Dasar Kesehatan Lingkungan. Disitasi dari :
http://www.ajago.blogspot.htm. Last Update : Desember 2007
http://putraaldy.blogspot.com/2012/01/makalah-kesehatan-lingkungan.html
http://dimankesmas.blogspot.com/2013/12/makalah-kesehatan-
lingkungan.html?m=1
http://www.scribd.com/doc/14974253/Makalah-Kesehatan
15 | P a g e
http://www.docstoc.com/docs/34033756/prospek-kesehatan-lingkungan
http://izazcollection.blogspot.com/2017
http://www.health.detik.com/read/2012/03/21/kematian-akibat-asap-rokok.
http://www.anneahira.com/pendapatan-perkapita-negara-asean.htm.
http://napzasulsel.wordpress.com/kematian-akibat-narkoba.
http://www.bps.go.id/tamatan-sekolah-di indonesia-2010
http://www.bps.go.id/jumlah-penduduk-dki jakarta-2010
http://www.tempo.com/2012/03/07/mentri-kordinator-bidang-kesejahteraan-
rakyat.
http://qdel4ever.blogspot.com/2016/11/makalah-kesehatan-lingkungan-
masyarakat.html?m=1
16 | P a g e