Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “KESEHATAN
LINGKUNGAN”
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan masih kurangnya
pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua sumber-
sumber yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, semoga Allah SWT,
membalas amal kebaikannya. Amin.
Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi saya sendiri khususnya dan bagi pembaca umumnya.

28 Februari 2019, Makassar

Penulis

1|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2
BAB I.................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
A. Pengertian Kesehatan .............................................................................................. 5
B. Pengertian kesehatan lingkungan ........................................................................... 6
C. Pengertian kesehatan lingkungan menurut para ahli .......................................... 6
D. Syarat-Syarat Lingkungan Yang Sehat ................................................................. 6
E. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan ................................................. 7
F. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan ...................................................... 7
G. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan................................................................ 8
H. Masalah – Masalah Lingkungan Kesehatan Masyarakat .................................... 8
I. Penyakit yang ditimbulkan oleh Lingkungan yang tidak Sehat .......................... 8
J. Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Kesehatan Masyarakat ......................... 11
K. Upaya Meningkatkan Kesehatan Lingkungan.....................................................11

BAB III ............................................................................................................................. 14


PENUTUP ....................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 14
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

2|Page
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial


kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan
dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan
bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu
daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan
perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor kesehatan
lingkungan.

Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan
yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan,
sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara
keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu
sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan
penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan
profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai.

Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya


teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi
mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya
pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif
menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan?
2. Apa yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan?
3. Apa pengertian kesehatan lingkungan menurut para ahli?
4. Apa saja syarat-syarat lingkungan yang sehat?
5. Bagaimana cara memelihara kesehatan lingkungan?
6. Apa tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan?
7. Apa ruang lingkup kesehatan lingkungan?
8. Apa saja masalah-masalah lingkungan kesehatan masyarakat?
9. Penyakit apa yang ditimbulkan jika lingkungan tidak sehat?
10. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat?
11. Bagaimana upaya meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat?

3|Page
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dari kesehatan
2. Untuk mengetahui pengertian dari kesehatan lingkungan
3. Untuk menegetahui penadapat para ahli tentang kesehatan lingkungan
4. Untuk mengetahui syarat-syarat lingkungan sehat
5. Untuk mengetahui cara pemeliharaan kesehatan lingkungan
6. Untuk mengetahui tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan
7. Untuk mengetahui ruang lingkup kesehatan lingkungan
8. Untuk mengetahui masalah-masalah lingkungan kesehatan
9. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak
sehat
10. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan
11. Untuk mengetahui upaya meningkatkan kesehatan lingkungan

4|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan

a. Menurut WHO
“Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya
berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan.”
b. Menurut UU No 23 / 1992 ttg Kesehatan
“Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.”
c. Konsep Sehat Sakit
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat
meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
a) Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
b) Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal
dan eksternal.
c) Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
d. Sehat Menurut Depkes RI
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa :
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang
utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya
kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan
yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektua, spiritual dan
penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatannya. Perilaku sakit merupakan perilaku orang
sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan
dan menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan upaya
penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa
berfungsi sebagai mekanisme koping Bauman (1965).

5|Page
B. Pengertian kesehatan lingkungan

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran


kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal.
Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat
lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungan adalah suatu ilmu dan seni dalam mencapai


keseimbangan antara lingkungan dan manusia, ilmu dan juga seni dalam
pengelolaan lingkungan sehingga dapat tercapai kondisi yang bersih, sehat,
nyaman dan aman serta terhindar dari gangguan berbagai macam penyakit.

Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika hubungan interaktif antara


kelompok penduduk dengan berbagai macam perubahan komponen lingkungan
hidup yang menimbulkan ancaman/berpotensi mengganggu kesehatan
masyarakat umum.

C. Pengertian kesehatan lingkungan menurut para ahli

 Menurut, Slamet Riyadi – Ilmu Kesehatan Lingkungan adalah bagian


integral dari ilmukesehatan masyarakat yang khusus mempelajari dan
menangani hubungan manusia dengan lingkungannya dalam keseimbangan
ekologi dengan tujuan membina & meningkatkan derajat kesehatan maupun
kehidupan sehat yang optimal.
 Lalu menurut, H.J. Mukono – Ilmu Kesehatan Lingkungan merupakan ilmu
yang mempelajari hubungan timbal balik antara faktor kesehatan dan faktor
lingkungan.
 Sedangkan menurut, WHO (World Health Organization) – Kesehatan
lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia & lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
 Dan menurut, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) –
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia &
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang
sehat & bahagia

D. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat


1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu
1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.

6|Page
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan,
contohnya oksigen dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh,
contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).

3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan
tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

E. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai


2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong.

F. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

 Mengurangi Pemanasan Global Dengan menanam tumbuhan sebanyak-


banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi
pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-
tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan
atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat
O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk
bernafas.

 Menjaga Kebersihan LingkunganDengan lingkungan yang sehat maka kita


harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah
lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush
kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara
sebagai berikut ;
a. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat
dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat
dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut,
contoh sampah organik :
a. Daun-daun tumbuhan
b. Ranting-ranting tumbuhan
c. Akar-akar tumbuhan
b. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah
yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya,
maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah
tersebut dan lalu menguburnya.

7|Page
G. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang


essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor
keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya
masalah kesehatan masyarakat.

a. Menurut WHO

a. Penyediaan Air Minum


b. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
c. Pembuangan Sampah Padat
d. Pengendalian Vektor
e. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
f. Higiene makanan, termasuk higiene susu
g. Pengendalian pencemaran udara
h. Pengendalian radiasi
i. Kesehatan kerja
j. Pengendalian kebisingan
k. Perumahan dan pemukiman
l. Aspek kesling dan transportasi udara
m. Perencanaan daerah dan perkotaan
n. Pencegahan kecelakaan
o. Rekreasi umum dan pariwisata
p. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
q. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

b. Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan (Pasal 22 ayat 3), ruang


lingkup kesehatan lingkungan sebagai berikut :
1. Penyehatan Air dan Udara
2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
H. Masalah – Masalah Lingkungan Kesehatan Masyarakat
1. Urbanisasi Penduduk
Di Indonesia, terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa
ke kota. Lahan pertanian yang semakin berkurang terutama di pulau Jawa
dan terbatasnya lapangan pekerjaan mengakibatkan penduduk desa
berbondong-bondong datang ke kota besar mencari pekerjaan sebagai
pekerja kasar seperti pembantu rumah tangga, kuli bangunan dan
pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan pengamen jalanan
yang secara tidak langsung membawa dampak sosial dan dampak
kesehatan lingkungan, seperti munculnya permukiman kumuh dimana-
mana.

8|Page
2. Tempat Pembuangan Sampah
Di hampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan sampah
dilakukan secara dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem
pembuangan semacam itu selain memerlukan lahan yang cukup luas juga
menyebabkan pencemaran pada udara, tanah, dan air selain lahannya juga
dapat menjadi tempat berkembangbiaknya agens dan vektor penyakit
menular.

3. Penyediaan Sarana Air Bersih


Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk
Indonesia mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk
perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur atau sumber air lain. Bila
datang musim kemarau, krisis air dapat terjadi dan penyakit gastroenteritis
mulai muncul di mana-mana.

4. Pencemaran Udara
Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi nilai ambang batas
normal terutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan
bermotor. Selain itu, hampir setiap tahun asap tebal meliputi wilayah
nusantara bahkan sampai ke negara tetangga akibat pembakaran hutan
untuk lahan pertanian dan perkebunan.

5. Pembuangan Limbah Industri dan Rumah Tangga


Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga dan
industri dibuang langsung dan bercampur menjadi satu ke badan sungai
atau laut, ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan
MCK di bantaran sungai. Akibatnya, kualitas air sungai menurun dan
apabila di-gunakan untuk air baku memerlukan biaya yang tinggi.

6. Bencana Alam/Pengungsian
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering
terjadi di Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya
menambah banyak permasalahan kesehatan lingkungan.

7. Perencanaan Tata Kota dan Kebijakan Pemerintah


Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah seringkali menimbulkan
masalah baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh, pemberian izin tempat
permukinan, gedung atau tempat industri baru tanpa didahului dengan
studi kelayakan yang berwawasan lingkungan dapat menyebabkan
terjadinya banjir, pencemaran udara, air, dan tanah serta masalah sosial
lain.

9|Page
I. Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Lingkungan Yang Tidak Sehat
1. Kolera
Penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat penggunaan air dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tifus perut
Penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat penggunaan air dalam
kehidupan sehari-hari. penggunaan air yang tidak memenuhi syarat
kesehatan untuk kepentingan rumah tangga menyebabkan banyaknya
penderita penyakit perut menular.
3. Diare
Penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-cak encer dengan atau
tanpa darah dan muntah-muntah.penyakit ini disebabkan oleh
kerusakan organik /fungsional saluran cerna.
4. Leptospitosis
Penyakit yang disebabkan lewat tampungan air hujan yang telah
tercemar kemih tikus.
5. Malaria dan DBD
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang berkembang di wadah
penyimpanan air, sedangkan penderita disalurkan melalui gigitan
nyamuk tersebut.
6. TBC
Penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat dengan
pertukaran udara yang buruk.
7. Cacar
Penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di udara. Infeksi
cacar timbul apabila ada kontak langsung dengan penderita/pakaian
penderita.
8. Influenza
Penyakit yang penularannya disebabkan oleh udara masyarakat

J. Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Kesehatan Masyarakat


1. Faktor Lingkungan
a) Kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan (masalah
masalah kesehatan).
b) Kurangnya sebagian besar rasa tanggung jawab masyarakat dalam bidang
kesehatan.
2. Faktor Perilaku dan Gaya Hidup Masyarakat Indonesia
a) Masih banyak insiden atau kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan
dan membahayakan kesehatan mereka.
b) Adat istiadat yang kurang atau bahkan tidak menunjang kesehatan.

10 | P a g e
3. Faktor Sosial Ekonomi
a) Tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar masih rendah.
b) Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan. Budaya sadar
sehatbelum merata ke sebagian penduduk Indonesia.
c) Tingkat social ekonomi dalam hal ini penghasilan juga masih rendah dan
memprihatinkan.
4. Faktor Pelayanan Kesehatan
a) Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada sebagian
propinsi di indonsia yang belum mendapat pelayanan kesehatan maksimal
dan belum merata.
b) Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih beriorientasi pada upaya
kuratif.
c) Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan kesehatan.

K. Upaya Meningkatkan Kesehatan Lingkungan Masyarakat


1. Paradigma Baru Kesehatan
Setelah tahun 1974 terjadi penemuan bermakna dalam konsep sehat serta
memiliki makna tersendiri bagi para ahli kesehatan masyarakat di dunia tahun
1994 dianggap sebagai pertanda dimulainya era kebangkitan kesehatan
masyarakat baru, karena sejak tahun 1974 terjadi diskusi intensif yang berskala
nasional dan internasional tentang karakteristik, konsep dan metode untuk
meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Setelah deklarasi Alma HFA-Year 2000 (1976), pertemuan Mexico (1990) dan
Saitama (1991) para ahli kesehatan dan pembuat kebijakan secara bertahap
beralih dari orientasi sakit ke orientasi sehat. Perubahan tersebut antara lain
disebabkan oleh :
a. Transisi epidemiologi pergeseran angka kesakitan dan kematian yang
semula disebabkan oleh penyakit infeksi ke penyakit kronis, degeneratif
dan kecelakaan.
b. Batasan tentang sehat dari keadaan atau kondisi ke alat/sarana.
c. Makin jelasnya pemahaman kita tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan penduduk.

11 | P a g e
2. Upaya Kesehatan
Program kesehatan yang mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dalam
jangka panjang dapat menjadi bumerang terhadap program kesehatan itu
sendiri, maka untuk menyongsong PJP-II program kesehatan yang diperlukan
adalah program kesehatan yang lebih “efektif” yaitu program kesehatan yang
mempunyai model-model pembinaan kesehatan (Health Development Model)
sebagai paradigma pembangunan kesehatan yang diharapkan mampu
menjawab tantangan sekaligus memenuhi PJP-II. Model ini menekankan pada
upaya kesehatan dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia yang berkualitas untuk
20-25 tahun mendatang.
b. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada.
c. Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya promotif-
preventif-protektif dengan pendekatan pro-aktif.
d. Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
e. Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai potensi
kesehatannya secara penuh (peningkatan vitalitas) penduduk yang tidak
sakit (85%) agar lebih tahan terhadap penyakit.
f. Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi, anak,
dan juga melindungi masyarakat dari pencemaran.
g. Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran lingkungan serta
perlindungan masyarakat terhadap pengaruh lingkungan buruk (melalui
perubahan perilaku)
h. Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat hidup dan
bekerja secara sehat.
i. Pengembangan kebijakan yang dapat memberi perlindungan pada
kepentingan kesehatan masyarakat luas (tidak merokok di tempat umum).
j. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
3. Kebijakan Kesehatan Baru
Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya
promotif-preventif dibandingkan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif
diharapkan merupakan titik balik kebijakan Depkes dalam menangani kesehatan
penduduk yang berarti program kesehatan yang menitikberatkan pada
pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar penyembuhan penyakit. Thomas
Kuha menyatakan bahwa hampir setiap terobosan baru perlu didahului dengan
perubahan paradigma untuk merubah kebiasaan dan cara berpikir yang lama.

12 | P a g e
4. Konsekuensi Implikasi dari Perubahan Paradigma
Perubahan paradigma kesehatan apabila dilaksanakan dapat membawa dampak
yang cukup luas. Hal itu disebabkan karena pengorganisasian upaya kesehatan
yang ada, fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, adalah merupakan wahana dan
sarana pendukung dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berorientasi
pada upaya penyembuhan penyakit, maka untuk mendukung terselenggaranya
paradigma sehat yang berorientasi pada upaya promotif-preventif proaktif,
community centered, partisipasi aktif dan pemberdayaan masyarakat, maka
semua wahana tenaga dan sarana yang ada sekarang perlu dilakukan
penyesuaian atau bahkan reformasi termasuk reformasi kegiatan dan program di
pusat penyuluhan kesehatan.
5. Indikator Kesehatan
WHO menyarankan agar sebagai indikator kesehatan penduduk harus mengacu
pada empat hal sebagai berikut :
a. Melihat ada tidaknya kelainan patosiologis pada seseorang
b. Mengukur kemampuan fisik
c. Penilaian atas kesehatan sendiri
d. Indeks massa tubuh
6. Tenaga Kesehatan
Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang
menekankan penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Pengelolaan upaya
kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat memerlukan pendekatan holistic
yang lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap masyarakat secara
kolektif dan tidak individu.
7. Pemberdayaan Masyarakat
Dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang sangat penting adalah
bagaimana mengajak dan menggairahkan masyarakat untuk dapat tertarik dan
bertanggungjawab atas kesehatan mereka sendiri dengan memobilisasi sumber
dana yang ada pada mereka.
8. Kesehatan dan Komitmen Politik
Masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah politik oleh karena itu untuk
memecahkan masalah kesehatan diperlukan komitmen politik. Dewasa ini
masih terasa adanya anggapan bahwa unsur kesehatan penduduk tidak banyak
berperan terhadap pembangunan sosial ekonomi.

13 | P a g e
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang


khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang
essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor
keturunan.

B. Saran
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua sumber-sumber yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu mohon
maaf sekaligus kami berharap saran dan kritik yang membangun dari para pembaca
semua. Semoga makalah ini nantinya bermanfaat untuk kita semua.

14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo Ir, Eko, Prof. M.S.C. 2003. Kota dan Lingkungan. United Nation
University Pers : Jakarta.
Jasan, Hunter. Pejabat Program Lingkungan. Nautilus Institue for Security and
Sustainable Development: California.
Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun
1992 tentang Kesehatan.
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Soeparman, Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair. Suatu
Pengantar EGC: Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK
/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan
Restoran.
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2012. Naskah Akademik Pendidikan
Kesehatan Masyarakat: Jakarta.
Kartayasapoetra, G.,dkk. 2005. Ilmu Gizi. Rineka Cipta: Jakarta.
Nasution, Siti Khadijah. 2009. Artikel Kesehatan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara: Medan.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. Kesehatan Masyarakat: ilmu dan seni. Rineka
Cipta: Jakarta.
Soekidjo, Notoatmodjo. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
PerilakuKesehatan. AndiOffset: Yogyakarta.
World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari
http://www.WHO.int. Last Update : Januari 2008.
World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari :
http://www.WHO.int. Last Update : November 2016.
Setiyabudi R. Dasar Kesehatan Lingkungan. Disitasi dari :
http://www.ajago.blogspot.htm. Last Update : Desember 2007
http://putraaldy.blogspot.com/2012/01/makalah-kesehatan-lingkungan.html
http://dimankesmas.blogspot.com/2013/12/makalah-kesehatan-
lingkungan.html?m=1
http://www.scribd.com/doc/14974253/Makalah-Kesehatan

15 | P a g e
http://www.docstoc.com/docs/34033756/prospek-kesehatan-lingkungan
http://izazcollection.blogspot.com/2017
http://www.health.detik.com/read/2012/03/21/kematian-akibat-asap-rokok.
http://www.anneahira.com/pendapatan-perkapita-negara-asean.htm.
http://napzasulsel.wordpress.com/kematian-akibat-narkoba.
http://www.bps.go.id/tamatan-sekolah-di indonesia-2010
http://www.bps.go.id/jumlah-penduduk-dki jakarta-2010
http://www.tempo.com/2012/03/07/mentri-kordinator-bidang-kesejahteraan-
rakyat.
http://qdel4ever.blogspot.com/2016/11/makalah-kesehatan-lingkungan-
masyarakat.html?m=1

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai