DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD RIFQI
MUHAMMAD RIDHO
MUHAMMAD RIDWAN
MUHAMMAD TAUFIK AL KHALIQ
TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLTEKKES SITEBA PADANG
2021 / 2022
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini terdiri dari pokok pembahasan mengenai hubungan
perilaku dengan kesehatan. Setiap pembahasan dibahas secara sederhana sehingga mudah dimengerti.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membimbing kami.
kami sadar, sebagai seorang mahasiswa dan mahasiswi yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang
akan datang.
Wassalamualikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1. Latar Belakang............................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3. Tujuan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
a. Kesehatan....................................................................................................
b. Perilaku.......................................................................................................
c. Perilaku Sehat.............................................................................................
d. Hubungan Kesehatan dengan Perilaku............................................................
e. Pencegahan, Tujuan, dan Dampak Hidup Sehat..............................................
BAB III MODEL DAN NILAI...........................................................................
a.Model Kepercayaan Kesehatan………………………………………………………
b.Model Transteorik……………………………………………………………………
BAB IV PENUTUP................................................................................................
1. Kesimpulan................................................................................................
2. Kritik dan Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. untuk memenuhi tugas sosiologi
2. untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. untuk memotivasi pembaca agar menerapkan hidup bersih
BAB II
PEMBAHASAN
a. Kesehatan
Definisi Sehat
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO,
1947).Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan.
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur
fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Dalam
pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual,
spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya.
b. Perilaku
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati
dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan dan baik disadari maupun tidak. Perilaku
merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Seiring dengan tidak disadari bahwa
interaksi itu sangat kompleks sehingga kadang- kadang kita tidak sempat memikirkan penyebab
seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat menelaah alasan
dibalik perilaku individu, selama ia mampu mengubah perilaku tersebut.
Dilihat dari Segi Biologis :
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme ( makhluk hidup ) yang bersangkutan.
Dari sudut pandang biologis, semua makhluk hidup mulai dari tumbuhan, hewan, dan manusia
berperilaku, karena mempunyai aktivitas masing – masing. Perilaku manusia adalah semua tindakan
atau aktivitas manusia, baik yang diamati lansung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar.
Dilihat dari Segi Psikologi.
Menurut Skiner (1938 ), perilaku adalah suatu respon atau reaksi seseorang te rhadap stimulus
( rangsangan dari luar . pengertian itu dikenal dengan teori S-O-R (stimulus-organisme-
respons).skiner membedakan respons tersebut menjadi 2 jenis, yaitu respondent response (reflexive)
dan operant response (instrumental response).
Secara lebih proposional perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseoang terhadap
rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut. Respon ini berbentuk 2 macam, yakni:
Bentuk pasif adalah respon internal yaitu terjadi didalam diri manusia dan tidak secara langsung
dapat terlihat oleh orang lain. Misalnya berpikir , tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan.
Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung. Perilaku sudah
tampak dalam bentuk tindakan nyata makan disebut overt behavior.
c. Perilaku Sehat
Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari konsep perilaku yang
dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni
pengetahuan kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktek
kesehatan (health practice). Hal ini berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat perilaku
kesehatan individu yang menjadi unit analisis penelitian. Becker mengklasifikasikan perilaku
kesehatan menjadi tiga dimensi :
1. Pengetahuan Kesehatan Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang diketahui oleh
seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit
menular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait. dan atau mempengaruhi kesehatan,
pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan untuk menghindari
kecelakaan.
2. Sikap terhadap kesehatan Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian seseorang
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, seperti sikap terhadap
penyakit menular dan tidak menular, sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau
mempengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan sikap untuk
menghindari kecelakaan.
3. Praktek kesehatan Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktivitas
orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan
tidak menular, tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi
kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk menghindari
kecelakaan.
Selain Becker, terdapat pula beberapa definisi lain mengenai perilaku kesehatan. Menurut
Solita, perilaku kesehatan merupakan segala bentuk pengalaman dan interaksi individu
dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang
kesehatan, serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan. Sedangkan Cals dan Cobb
mengemukakan perilaku kesehatan sebagai: “perilaku untuk mencegah penyakit pada tahap
belum menunjukkan gejala (asymptomatic stage)”.
Menurut Skinner perilaku kesehatan (healthy behavior) diartikan sebagai respon
seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan seperti lingkungan, makanan, minuman, dan
pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau
kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati
(unobservable), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan
masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit
atau terkena masalah kesehatan
Perilaku sehat adalah sifat pribadi seperti kepercayaan, motif, nilai, persepsi dan elemen
kognitif lainnya yang mendasari tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri,
penjagaan kebugaran melalui olah raga dan makanan bergiz. Perilaku sehat diperlihatkan
oleh individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu mereka betul-
betul sehat.
PROSES TERJADINYA
Untuk proses perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama, jarang ada orang
yang langsung merubah perilakunya. Kadang- kadang orang merubah perilakunya karena
tekanan dari masyarakat lingkunganya, atau karena yang bersangkutan ingin
menyesuaikan diri dengan norma yang ada. Proses terjadinya perubahan ini tidak semena
– mena dapat tercapai dan harus benar- benar teruji, ada 5 tingkatan perubahan perilaku :
1. Prekontemplasi :
- Belum ada niat perubahan perilaku.
2. Kontemplasi :
- individu sadar adanya masalahnya dan secara serius ingin
mengubah perilakunya menjadi lebih sehat.
- Belum siap berkomitmen untuk berubah.
3. Persiapan :
- Individu siap berubah dan ingin mengejar tujuan.
- Sudah pernah melakukan tapi masih gagal.
4. Tindakan :
- Individu sudah melakukan perilaku sehat, sekurangnya 6 bulan dari sejak mulai
usaha memberlakukan perilaku hidup sehat.
5. Pemeliharaan :
- Individu berusaha mempertahankan perilaku sehat yang telah dilakukan ( 6 bulan
dilhat kembali ). Mungkin berlangsung lama.
- 6 bulan dilihat kembali.
TUJUAN
Tujuan dari perilaku sehat dan perubahan perilaku sehat adalah agar terjadinya suatu pola
hidup sehat yang menunjukan kepada kebiasaan.
AKIBAT
a. Reinforcement (Peningkatan)
Reinforcemen merupakan sesuatu yang dilakukan yang dapat membawa kesenangan dan
kepuasan.
Contohnya:
- Positive reinforcement : anak kecil yang mau cuci tangan sebelum makan bila di
berikan mainan.
- Negative reinforcement : anda minum milanta agar sakit maag hilang.
b. Extincion (peniadaan).
Extincion merupakan perilaku sehat yang apabila konsekuensinya di hilangkan maka akan
melemah responnya jika tidak ada stimuli/reinforcer lain yang mempertahankan perilaku
sehat.Contohnya: anak kecil yang mau cuci tangan sebelum makan bila di berikan mainan
tetap melakukan perilaku sehatnya karena pujian orang tua atau kepuasan karena tangannya
bersih dari kuman.
c. Punishment (hukuman)
Punishment merupakan perilaku yang apabila dilakukan dan membawa konsekuensi yang
tidak menyenangkan cenderung ditekan.Contohnya: anak kecil yang bermain dengan benda
tajam seperti pisau dimarahi oleh Ibunya, akan tidak mengulanginya lagi.
BAB III
dalam perilaku yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan telah mendorong
penelitian perilaku kesehatan sejak tahun 1950-an. HBM diuraikan dalam usaha mencari
cara menerangkan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan. HBM ini digunakan untuk
HBM merupakan model kognitif, yang berarti bahwa khususnya proses kognitif,
langsung pada hasil dari dua keyakinan atau penilaian kesehatan (health beliefs) yaitu:
ancaman yang dirasakan dri sakit atau luka (perceived threat of injury or ilness) dan
Penilaian pertama adalah ancaman yang dirasakan terhadap resiko yang akan
muncul. Hal ini mengacu pada sejauh mana seseorang berpikir bahwa penyakit atau
kesakitan betul-betul merupakan ancaman kepada dirinya. Asumsinya adalah bahwa bila
ancaman yang dirasakan tersebut meningkat maka perilaku pencegahan juga akan
meningkat.
Penilaian tentang ancaman yang akan dirasakan ini berdasarkan pada:
Penilaian yang kedua yang dibuat adalah perbandingan antara keuntungan dengan
kerugian dari perilaku dalam usaha untuk memutuskan melakukan tindakan pencegahan
atau tidak.
PERCEPTIONS AND
ASSESSMENT LIKELIHOOD OF ACTION
MODIFYING FACTOR
DEMOGRAPHY VARIABELS
Assessed sum of
Age, gender, race ...
PERCEIVED
SOCIOPSYCHOLOGICAL
BENEFITS Minus
VARIABLES
Personality, social class, peer and LIKELIHOOD
reference group pressure, .... PERCEIVED
OF
STRUCTURAL VARIBLES
Knowledge about and prior PREVENTIVE
contact with the disease
ACTION
PERCEIVED THREAT
Perceived SERIOUSNESS and
SUCEPTIBILITY
Of
INJURY OR ILLNESS
CUES TO ACTION
action) diduga tepat untuk memulai proses perilaku, disebut keyakinan terhadap posisi yang
menonjol (salient position). Hal ini dapat berupa berbagai macam informasi dari luar atau
nasehat mengenai permasalahan kesehatan. Contoh : media massa, kampanye, nasehat
orang lain, penyakit dari anggota keluarga yang lain atau teman, artikel dari koran, dan
sebagainya.
Orang tua bila dibandingkan dengan remaja akan melihat secara berbeda tentang
risiko dari kanker dan masalah jantung. Orang yang punya pengalaman dengan kanker akan
bersikap lain terhadap kanker (dan merokok) dibandingkan dengan orang yang tidak punya
pengalaman ini.
pengetahuan maupun sikap. Secara khusus menegaskan bahwa persepsi sesorang tentang
Menurut health belief model, perilaku ditentukan oleh apakah seseorang itu :
4. Tidak mahal
mempunyai beberapa orang anak dan mengetahui bahwa dia masih berpotensial untuk
Meskipun beberapa unsur health belief model terbukti berkaitan dengan perilaku
mendahuluinya
menerangkan serta mengukur perilaku kesehatan dengan tidak tergantung pada perangkap
teori tertentu. Prochaska dan teman-teman (1979) mula mula bermaksud menjelaskan
proses apa yang terjadi bila peminum alkohol berhenti, dan juga terhadap proses dalam
sebuah perilaku sama sekali, orang itu belum bermaksud merubah perilaku.
3) Aksi : mengacu kepada keadaan bila orang telah melakukan perubahan perilaku.
4) Pemeliharaan : merupakan pengentalan jangka panjang dari perubahan yang
telah terjadi yaitu individu kembali pada pola perilaku sebelum tahap-tahap aksi.
keputusan dan teori ekonomi yang lain, terutama dalam mendasarkan diri pada proses-
proses kognitif untuk menjelaskan perubahan perilaku. Suatu perkembangan menarik akhir-
akhir ini dalam menggunakan model transteoritik adalah usaha mencocokan pendekatan-
pendekatan intervensi dengan tahap perubahan tertentu seseorang audiens sasaran berada.
Model transteoritik saat ini merupakan subyek dari berbagai upaya penelitian di
penyakit infeksi.
Model ini menjelaskan kesiapan atau kerelaan individu untuk berubah, yaitu
merubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat dan dari sehat menjadi lebih sehat lagi.
Pada tahap ini individu tidak mengetahui adanya masalah dan tidak memikirkan
2. Tahapan Kontemplasi :
Disini individu mulai berpikir tentang perubahan dimasa yang akan datang disini
perencanaan spesifik.
3. Keputusan/ Menentukan ( Decision/ Deterinination )
4. Aksi ( Action )
5. Perawatan ( Maintenace )
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
tujuan dan baik disadari maupun tidak.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari
konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku
kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health
knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktek
kesehatan (health practice).
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling
berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang
sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan
individu dengan kualitas hidup baik.
2. Kritik dan saran
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat dan saling
berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang
sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan
individu dengan kualitas hidup baik.
Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan
produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk
itu konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan
kualitas hidup yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
http://panthom-zone.blogspot.co.id/2011/11/hubungan-kesehatan-dengan-
perilaku.html
http://dhesheindry.blogspot.co.id/2012/04/makalah-perilaku-kesehatan.html
http://francescomiswary.blogspot.co.id/2015/07/makalah-perilaku-kesehatan.html