Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SOSIOLOGI

“KONSEP SEHAT DAN SAKIT

SERTA PERILAKU DALAM KESEHATAN”

OLEH KELOMPOK 11:

1. Melisa Maryance Molana


2. Meldi Tatu Wadang

KELAS: PPN Tingkat 2

DOSEN PEMBIMBING: Dr. Rafael Paun SKM., MKes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS

2020
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan pada yang maha kuasa dan orang-orang yang
telah mebantu dalam pembuatan makalah ini. Seperti yang kita tahu sehat dan
sakit sangat berkaitan erat dan juga saling bertolak belakang namun sehat dan
sakit juga bergantung pada perilaku kesehatan dari manusia itu sendiri, maka dari
itu dalam makalah ini kami akan mebicarakan tentang konsep sehat dan sakit dan
juga perilaku dalam kesehatan masyarakat. Semoga makalah ini dapat membantu
para dan memberi manfaat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat

Kupang 01 Novenmber 2020

penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................................1
Daftar Isi..........................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................2
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................2
1.2 Tujuan...................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1 Konsep Sehat........................................................................................................3
a) Sehat jasmani....................................................................................................4
b) Sehat mental......................................................................................................4
c) Sehat spiritual...................................................................................................4
2.2 Konsep Sakit.........................................................................................................4
2.3 Perilaku Sehat-Sakit Masyarakat..........................................................................6
A. Definisi perilaku kesehatan...............................................................................6
B. Dimensi perilaku kesehatan..............................................................................6
C. Perilaku Sakit(illness behavior)........................................................................7
2.4 Upaya-upaya untuk meningkatkan perilaku kesehatan........................................7
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................8
3.2 Saran.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan
bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Benda matipun misalnya
kendaraan bermotor akan berfungsi dengan normal jika kebutuhan bahan
bakarnya terpenuhi, sama seperti manusia seluruh fungsi tubuhnya juga akan
berfungsi dengan baik dan normal jika kebutuhannya terpenuhi, dimana jika
manusia memilki fungsi tubuh yang baik mereka merasa segar, bugar dan
terasa nyaman. Beberapa orang berkata bahwa sehat itu mahal dan itu
memang benar, menurut WHO untuk tetap sehat dibutuhkan makanan bergizi,
kaya protein, zat besi, dan lain-lain
Istilah sakit ada dalam kehidupan masyarakat dianggap sebagai keadaan
tubuh manusia yang tidak stabil dan dalam keadaan tidak segar, sakit sendiri
adalah keadaan dimana fisik, intelektual, sosial, perkembangan atau seseorang
merasa terganggu. Sehat dan sakit adalah dua kata yang berhubungan erat.
Didalam konsep sehat dan sakit terdapat faktor penyebab yaitu perilaku
kesehatan masyarakat. Jika masyarakat memilki perilaku yang menjaga
kesehatan maka tentunya masyarakat akan memilki tubuh yang sehat dan
sebaliknya jika masyarakat tidak menjaga kesehatan misalnya tidak menjaga
pola makan, pola istirahat, kebersihan maka kemungkinan bagi masyaraka
terkena penyakit akan jauh lebih besar.

1.2 Tujuan
2.1 Mengetahui pengertian dari konsep sehat
2.2 Mengetahui pengertian dari konsep sakit
2.3 Mengetahui perilaku sehat-sakit masyarakat
2.4 Mengetahui upaya-upaya untuk meningkatkan perilaku kesehatan dalam
masyarakat
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Sehat


Menurut World Health Organization sehat merupakan “keadaan yang
sempurna baik fisik, mental, maupun sosial, tidak hanya tertbebas dari
penyakit atau kelemahan/cacat”. Orang yang tidak berpenyakitpun belum
tentu dikatakan sehat. Dia semestinya sempurna baik fisik, mentalmaupun
sosial/spiritual”
Pengertian sehat yang dikemukakan WHO merupakan sesuatu yang
ideal. Definisi sehat yang dikemukakan WHO emngandung 3 karakteristik:
a. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan
eksternal
b. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif
c. Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupkan suatu
penyesuaian, sehat bukan merupakan keadaan tetapi merupakan
sebuah proses , proses yang di maksud adalah proses adaptasi
individu terhadap lingkungan sosialnya.
Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak
dihidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengatur tubuh,
jiwa, dan lingkungan berupa udara segar, sinar matahari, diet seimbang,
bekerja, istirahat, kebersihan serta pikiran dan gaya hidup yang baik. World
health organization membuat definisi universal yang menyatakan bahwa
pengertian sehat adalah msuatu keadaan kondisi fisik, mental dan
kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas
dari penyakit atau kecacatan.
Konsep sehat mendapatkan banyak perhatian dan dikembangkan
hingga saat ini. Oleh karena itu timbul berbagai konsep sehat yang ditinjau
dari berbagai sudut pandang yang berbeda, misalnya
1. Konsep sehat dipandang dari sudut fisik secara individu
Adalah seseorang dikatakan sehat jika jika organ tubuh dapat
berfungsi dengan normal dalam batas-batas normal sesuai dengan
umur dan gender.
2. Konsep sehat yang dipandang secara ekologi
Adalah sehat berdasarkan proses penyesuaian antar individu
dengan lingkungannya. Proses penyesuaian berjalan terus menerus
dan berubah sesuai dengan perubahan lingkungan yang mengubah
keseimbangan ekologi dan untuk mempertahakan kesehatannya
orang dituntut untuk menyesuaikan dirinya dengan
lingkungannya[ CITATION Bud03 \l 1057 ]
Pengertian atau konsep sehat menurut WHO adalah: “Health is a stage
of compelete physical, mental, and social wellbeing and not merely the
absence of disease or imfirmity” menurut WHO terdapat 3 komponen penting
yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:
a) Sehat jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya,
berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut
tersisir, rapi, tidak gemuk, nafas tidak bau, tidur nyenyak dan seluruh fungsi
tubuh berjalan normal[ CITATION Wid20 \l 1057 ]
b) Sehat mental
Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungan satu dengan yang lain
dalam pepatah “jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat”(men sana
in corpore sano). Sehat mental dapat tercipta dengan membangun mentalitas
dan kepercayaan diri[ CITATION Sap07 \l 1057 ].
c) Sehat spiritual
WHO mengemukakan kesehatan spiritual berkaitan dengan kepercayaan
dan praktik keagamaan. Sebagian yang lain berurusan dengan perbuatan baik
secara pribadi , prinsip-prinsip normal tingkah laku, dan cara mencapai
kedamaian hati dan merasa damai dalam kesendiriannya. Konsekuensi dari
kesehatan spiritual akan mengarah pada kecerdasan spiritual . kecerdasan
spitritual adalah kecerdasan yang dapat membantu menyembuhkan diri secara
utuh[ CITATION DrA12 \l 1057 ]

2.2 Konsep Sakit


Sakit adalah respon seseorang terhadap suatu penyakit. Hal tersebut
merupakan proses yang abnormal di mana level fungsi seseorang berubah
dibandingkan level sebelumnya.sakit tidak hanya hadirnya proses penyakit.
Sakit dikatakan sebagai status dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, dan
fungsi spiritual orang menurun. Seperti halnya konsep sehat maka konsep
sakitpun merupakan proses yang dinamis dan bersifat relatif. Proses ini
diibaratkan sebagai “bandul” lonceng yang senantiasa bergerak berayun-ayun
tiada hentinya. Demikian juga dengan kesehatan seseorang, hari ini mungkin
sehat dan besok bisa saja sakit[ CITATION Bud03 \l 1057 ]
Kita mengenal berbagai perilaku manusia . ada yag kita kenal dengan
perilaku sehat atau healthy behavior dan perilaku sakit atau unhealthy
behavior. Namun semua perilaku tersebut ada determinannya. Berikut ini
adalah determinan perilaku sakit(Determinant Of Illnes Behavior):
a) Visibilitas dan pengakuan adanya gejala kemalasan
b) Seseorang mempresepsikan gejala sebagai sesuatu yang serius
c) Informasi seseorang, pengetahuan dan asumsi budaya dan pemahaman
merealisasikan persepsi terhadap gejala
d) Sejauh mana gejala mengganggu keluarga, pekerjaan, dan aktivitas sosial
e) Frekuensi munculnya gejala
f) Sejauh mana kebutuhan dasar ditolak karena sakit
g) Sejauh mana paparan yang lain dapat mentoleransi gejala
Sakit memiliki beberapa tahapan seperti:
 Pengalaman terhadap gejala
Pada tahap ini seseorang akan menyadari terdapat sesuatu yang salah.
Seseorang biasanya akan mengakui adanya sensasi fisik atau adanya
keterbatasan fungsi tetapi bukan dugaan diagnostik spesifik
 Asumsi terhadap peran sakit
Jika gejala sakit berlanjut dan semakin berat, pada tahap ini sakit dianggap
sebagai sebuah fenomena sosial. Orang yang sakit akan mencari
keterangan dari keluarga ataupun kelompok-kelompok sosial mereka.
Kelompok tersebut aan mengkonfirmasi penyakit tersebut dan perlu segera
di lakukan pengobatan
 Kotak terhadap pelayanan kesehatan
Ketika sakit berlanjut dan berpotensi mejadi berat. Pada tahap ini orang
akan membutuhkan emergency care. Penderita perlu diberikan dorongan
atau motivasi untuk mencari atau mendapatkan pelayanan kesehatan yang
profesional
 Peran yang ketergantungan
Seseorang yang tengah dalam kondisi sakit dan mendapatkan tindakan.
Pada tahap ini, klien menggantungkan diri pada petugas kesehatan
profesional. Klien akan menerima pelayanan kesehatan[ CITATION Swa17 \l
1057 ]

Seperti halnya konsep sehat maka konsep sakitpun merupakan proses yang
dinamis dan bersifat relatif. Proses ini diibaratkan sebagai “bandul” lonceng yang
senantiasa bergerak berayun-ayun tiada hentinya. Demikian juga dengan
kesehatan seseorang, hari ini mungkin sehat dan besok bisa saja sakit[ CITATION
Bud03 \l 1057 ]

2.3 Perilaku Sehat-Sakit Masyarakat


A. Definisi perilaku kesehatan
Pengukuran perilaku kesehatan tetaplah sebuah tantangan bagi
peneliti-peneliti bidang kesehatan masyarakat. Pengukuran dampak perilaku
kesehatan merupakan tentangan, baik dampak negatif maupun dampak
positifnya. Beberapa definisi untuk membantu lebih memahami perilaku
kesahatan dapat dikategorikan sebagai berikut ini:
“any activity undertaken by a person believing himself to be healthy, for
the purpose of preventing disease or detecting it in an asymptomatic stage”
“any activity undertaken for the purpose of preventing or detecting or for
improving health and wellbeing”
“behavior patterns, action, and habits that relate to health maintenance, to
health restoration and to health improvement”
Dari beberapa definisi perilaku kesehatan tersebut perilaku
kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu: perilaku kesehatan yang cenderung
meningkatkan atau memperbaiki status kesehatan individu dan yang akan
memperburuk status kesehatan seseorang. Lebih mudah jika dikatakan
bahwa perilaku kesehatan adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
yang akan berdampak positif atau negatif terhadap status kesehatannya.
Perilaku kesehatan yang cenderung negatif dan menurunkan kesehatan
misalnya merokok, kurang aktivitas fisik, makan makanan yang tidak
sehat, minum alkohol dan lain-lain. Perilaku kesehatan yang positif dan
cenderung meningkatkan kesehatan cotohnya olahraga teratur, makan
makanan bergizi, tidur yang cukup dan lain-lain.
B. Dimensi perilaku kesehatan
Menurut alonzo(1997) terdapat 4 jenis atau dimensi perilaku kesehatan:
 Preventif health behavior, sesuai dengan namanya maka dimensi perilaku
kesehatan ini bersifat mencegah munculnya keluhan kesehatan. Individu
yang melakukan aktivitas yang bertujuan mencegah atau menghindarkan
diri dari permasalahan kesehatan termasuk dalam dimensi ini. Misalnya
melakukan imunisasi, mengkonsumsi makanan sehat, melakukan olahraga
rutin 30 menit setiap hari dan tidak merokok
 Detective health behavior, dimensi ini bersifat detektif atau mendeteksi
keluhan kesehatan. Termasuk dalam dimensi ini apabila seseorang
mengambil tindakan yng bertujuan mendeteksi adanya kemungkinan
penyakit. Misalnya melakukan pemeriksaan pap smear untuk mendeteksi
adanya sel-sel pada daerah serviks.
 Health promotion behavior, dimensi ini bersifat promotif atau
meningkatkan status kesehatan. Seseorang yang mengadopsi dan
melakukan gaya hidup sehat tertentu dengan maksud untuk memelihara
atau meningkatkan status kesehatannya. Dimensi ii mirip dengan dimensi
preventif, namun lebih ditujukan untuk peningkatan kualitas kesehatan.
 Health protective behavior, dimensi ini bersifat protektif atau melindungi
individu dari permasalahan kesehatan. Misalnya, pemeberlakuan kebijakan
imunisasi pada balita, regulasi tentang batas umur minimal pernikahan
untuk melindungi dari permasalahan kesehatan reproduksi dan kesehatan
mental yang mungkin muncul akibat pernikahan dini.
C. Perilaku Sakit(illness behavior)
Perilaku sakit telah di definisikan oleh beberapa ahli. Menurut David
Mechacic dan Edmund H. Volkart (1960) illness behavior adalah “the
ways in which given symptoms may be differently perceived, evaluated,
and acted(or not acted) upon by different kinds of persons”. Definisi ini
menandai permulaan dikenalinya konsep illness behavior didalam
sosiologi kedokteran
Ditahun 1986 David Mechanic mendefinisikan kembalu illness
behavior sebagai berikut “illness behavior refers to the varying ways
individuals respond to bodily indications, how they monitor internal states,
define an interpret symptoms, make atributions, take remedial actions and
utilize various sources of informal and formal care”. Definisi ini
disampaikan oleh David Mechanic dalam The First International
Conference on Clinical and Social Aspects of Illness Behavior, yang
bertempat di The Royal Adelaide Hospitals, Australia pada bulan Agustus
1984[ CITATION Wid19 \l 1057 ]

2.4 Upaya-upaya untuk meningkatkan perilaku kesehatan


Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi hal
yang sangat penting untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Salah satu
strategi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat ialah dengan
memberikan pemahaman dan kesadaran bagi para masyarakat untuk
menerapkan pola hidup sehat, bersih dimulai dari tingkat keluarga. Strategi
atau upaya ini dapat dilaksanakan dengan diadakannya promosi kesehatan dan
penyuluhan di sebuah desa atau tempat-tempat yang masih minim pelayanan
kesehatan. Tujuan kegiatan pemberdayaan ini adalah agar masyarakat memilki
kesadaran tinggi dan ptoensi diri ntuk menjaga kesehatan melalui pengenalan
hidup bersih dan sehat.[ CITATION Rah18 \l 1057 ]
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mengetahui bahwa sehat dan sakit adalah hal yang selalu berdampingan,
tentu kita yang sedang sehat-sehat saja belum tentu akan tetap sehat, suatu saat
mungkin akan sakit dan akan kembali sehat lagi, kedua hal ini terus berputar
namun kita tahu bahwa lebih baik untuk memilki tubuh yang sehat, kita dapat
beraktivitas dengan baik, memilki wajah yang segar, dan jiwa yang sehat juga.
Hidup sehat dapat diterapkan dari diri kita sendiri dan lingkungan hidup
terkecil yaitu keluarga, jika satu orang dalam keluarga mulai melakukan hal
baik untuk kesehatan dan memberi penjelasan maka semua juga akan mulai
menyadari tentang pentingnya pola hidup sehat dan juga menerapkannnya
3.2 Saran
Menciptakan hidup sehat sebenarnya sangatlah mudah serta murah,
apabila dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan
apabila mengalami gangguan kesehatan yang cukup mahal. Hidup sehat
merupakan hal yang seharusnya diterapkan setiap orang, mengingat manfaat
yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan,
kecerdasan anak dan keharmonisan rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, E., & Anggraeni, D. (2003). Epidemiologi. Jakarta: Kedokteran EGC.


Dr.A, I. (2018). Sosiologi kesehatan. Bogor: PT Penerbit IPB Press.
Rahman, H., & Patilaiya, H. L. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Meningkatkan Kualitas
Kesehatan Masyrakat. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat .
Saputra, S. L. (2007). Pendidikan kewarganegaraan. Bandung: PT Setia Purna
Inves.
Swarjana, I. K. (2017). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakaeta: ANDI.
Widayati, A. (2019). Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: SANATA DHARMA
UNIVERCITY PRESS.
Widyaningsih, D., & Surharyanta, D. (2020). Promosi dan Advokasi Kesehatan.
Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.

Anda mungkin juga menyukai