FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
2021
Pengampuh :
Alessandra F. Saija, S. Psi., M. Si
Disusun Oleh :
Ni Made Thiara Indah Saharani Sukadana
Nim : 202183140
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha-Esa, yang atas rahmat-Nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul
dari makalah ini “konsep sehat sakit set a”.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan terlepas dari semua itu, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa/i mampu menjelaskan definisi sehat serta aspek-aspeknya.
2. Mahasiswa/i mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan.
3. Mahasiswa/i mampu menjelaskan berbagai definisi sakit.
4. Mahasiswa/i mampu menjelaskan konsep illness, sickness, dan disease.
5. Mahasiswa/i mampu menyebutkan tahapan pencegahan penyakit.
BAB II
PEMBAHASAN
Sehat juga memiliki beberapa aspek yang sangat mempengaruhi kesehatan seseorang, yaitu
sehat fisik, sehat jasmani dan rohani ( kesehatan mental ), sehat sosial dan juga sehat ekonomi, berikut
adalah penjelasan terkait aspek-aspek sehat yang ada :
1. Sehat Fisik
Adalah adanya keadaan organ tubuh yang dapat berfungsi secara baik tanpa merasakan sakit
atau keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh dapat
bekerja secara normal. Jadi secara fisik, seseorang dikatan sehat apabila terlihat dari fsiknya,
jika fisik seseorang tidak memiliki dan tidak ada gejala sakit maka orang tersebut dikatan
memiliki kesehatan fisik yang baik.
3. Sehat Sosial
Sehat Sosial adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain secara baik
atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku,
agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik
4. Sehat Ekonomi
Sehat dari aspek ekonomi yaitu mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi.
Untuk anak dan remaja ataupun bagi yang sudah tidak bekerja maka sehat dari aspek ekonomi
adalah bagaimana kemampuan seseorang untuk berlaku produktif secara sosial. Jadi shat
ekonomi ini dapat terlihatnya dari seseorang (dewasa) yang produktif, artinya ia mempunyai
penghasilan ataupun karya bagi seseorang yang belum dewasa (siswa/mahasiswa) ataupun
bagi yang sudah lanjut usia, maka batasan tersebut tidak berlaku.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sehat suatu individu yaitu adanya faktor perilaku,
pengalaman yang terkait dengan pelayanan kesehatan dan gizi, faktor individu yang berkaitan dengan
personal maupun keluarga, juga faktor lingkungan, mempunyai peran yang besar di dalam pemecahan
masalah gizi di Indonesia. Seperti diketahui, penyebab langsung yang mempengaruhi sehat adalah
asupan makanan yang tidak memadai, dan keberadaan ancaman penyakit. Selain itu ada juga faktor-
faktor tidak langsung, misalnya kurangnya pengetahuan mengenai gizi dan pola pengasuhan, akses air
bersih yang tidak memadai, higienis dan sanitasi yang buruk, keterbatasan (sulit) untuk mengakses
pelayanan kesehatan; ketersediaan pangan; kondisi sosial dan pendapatan (ekonomi), hingga
ketersediaan stok bahan bakar minyak.
1. Faktor Perilaku
Faktor yang paling besar pengaruhnya adalah perilaku. Karena perilaku seorang individu
memiliki dampak besar pada dirinya sendiri, jika seorang indvidu memiliki perilaku yang
buruk dan juga tidak mementingkan kesehatan dirinya senidir, maka kemungkinan besar
individu tersebut terjangkit suatu penyakit sangat besar. Contoh perilaku yang dapat
mempengaruhi kesehatan adalah gaya hidup dan personal hygiene. Gaya hidup atau life style
seseorang berbeda-beda. Seperti halnya merokok. Merokok sangat berpengaruh besar pada
kesehatan seseorang dikarenakan didalam rorkok terdapat banyak sekali zat adiktif atau zat
kimiawi yang sangat membahayakan nyawa seseorang, apalagi dikonsumsi dalam jangka
waktu yang sangat panjang. Tidak hanya gaya hidup merokok yang berbahaya bagi kesehatan,
namun alcoholic atau peminum alkohol juga merupakan gaya hidup yang tidak baik. Menurut
penelitian yang dilakukan Deappen JB tahun 2014 di Inggris menyebutkan bahwa individu
yang tidak mengkonsumsi alkohol memiliki kualitas hidup yang lebih baik disbanding
individu yang mengkonsumsi alkohol. Kebiasaan atau perilaku buruk juga dapat berdampak
buruk bagi kesehatan. Sebagai contoh perilaku jarang mandi dan sering meminjam baju dari
teman bisa menyebabkan gangguan kesehatan berupa penyakit kulit skabies.Mandi termasuk
salah satu dari personal hygiene yang harus di perhatikan. Selain mandi, banyak aspek lainnya
dari personal hygiene yang mempengaruhi kesehatan. Salah satu contohnya adalah rutin
memotong dan membersihkan kuku. Ketidakpatuhan terhadap penjagaan kebersihan kuku
dapat mempengaruhi kesehatan dan menimbulkan penyakit yaitu infeksi cacing.
2. Lingkungan
Kebersihan lingkungan sangat berpengaruh pada kesehatan seorang individu, jika seseorang
tidak menjaga kebersihan lingkungannya dengan baik, seperti membuang sampah
sembarangan, tidak mengganti air yang sudah lama tidak dipakai dan ada jentik-jentik
nyamuk didalam air tersebut, tidak membersihkan debu-debu yang sudang menempel di
perabotan rumah maka kemungkinan besar individu tersebut terjangkit berbagai jenis
penyakit. Tetapi kebersihan lingkungan sendiri bukan hanya soal sampah. Namun juga unsur
kimia, biologi, dan sosio-budaya. Jika tidak melakukan pencegahan lewat lingkungan, jumlah
orang yang sakit bisa bertambah. Kanker misalnya, banyak perubahan material di lingkungan,
yang bisa menimbulkan penyakit tersebut. Misalnya pembakaran sampah plastik yang
mengandung polyvinylchlorude (PVC) dan mengeluarkan zat berbahaya
3. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan karena
keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan,
pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat
yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah
dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan,
informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan
serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat
yang memerlukan. Seperti kita ketahui pelayanan di beberapa tempat terkecil sangatlah minim
dikarenakan sulitnya jalur transport ke daerah tersebut, sehingga Fakuktas Kedokteran
Universitas Pattimura memunculakn dokter pulau, sehingga akan ditugskan di tempat-tempat
terkecil atau pulau-pulau terpencil agar masyarakat yang tinggal di daerah tersebut
mendapatkan fasilitas yang memadai.
4. Genetik
Keturunan (genetik) juga merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa
sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes melitus dan asma
bronehial. Jika seseorang memiliki penyakit turunan yang bisa berdampak untuk generasi
selanjutnya maka kemungkinan besar anak tersebut akan memiliki masalah pada
kesehatannya yang sulit untuk disembuhkan dikarenakan sudah mendarah daging.
2.3 Berbagai Definisi Sakit
Sakit terjadi pada saat seseorang tidak lagi berada dalam kondisi sehat yang normal.
Contohnya pada penderita penyakit asma, ketika tubuhnya mampu beradaptasi dengan penyakitnya
maka orang tersebut tidak berada dalam keadaan sakit. Unsur penting dalam konsep penyakit adalah
pengukuran bahwa penyakit tidak melibatkan bentuk perkembangan bentuk kehidupan baru secara
lengkap melainkan perluasan dari proses-proses kehidupan normal pada individu. Dapat dikatakan
bahwa penyakit merupakan sejumlah proses fisiologi yang sudah diubah. Proses perkembangan
penyakit disebut patogenesis. Bila tidak diketahui dan tidak berhasil ditangani dengan baik, sebagian
besar penyakit akan berlanjut menurut pola gejalanya yang khas. Sebagian penyakit akan sembuh
sendiri (self limiting) atau dapat sembuh cepat dengan sedikit intervensi atau tanpa intervensi sebagian
lainnya menjadi kronis dan tidak pernah benar-benar sembuh. Pada umumnya penyakit terdeteksi
ketika sudah menimbulkan perubahan pada metabolisme atau mengakibatkan pembelahan sel yang
menyebabkan munculnya tanda dan gejala.
Sakit (illness) adalah penilaian tiap-tiap individu terhadap pengalamannya menderita suatu
penyakit. Sakit menimbulkan dimensi fisiologis yang bersifat subjektif atau perasaan yang terbatas
yang lebih dirasakan oleh orang yang bersangkutan, yang ditandai dengan perasaan yang tidak
menyenangkan (unfeeling well), lemah (weakness), pusing (dizziness), kaku dan mati rasa
(numbness). Mungkin saja melalui pemeriksaan secara medis individu terserang suatu penyakit dan
fungsi dari salah satu organ tubuhnya terganggu, namun tidak merasakan sakit dan tetap menjalankan
aktivitas sehari-harinya. Senada dengan penjelasan tersebut, Sarwono (dalam) Yunindyawati, 2004)
mendefenisikan bahwa sakit merupakan suatu keadaan yang kurang menyenangkan yang dirasakan
seseorang serta menghambat aktifitas, baik secara jasmani dan rohani sehingga seseorang tersebut
tidak bisa menjalankan fungsi dan perannya secara normal dalam masyarakat.
beberapa definisi mengenai sakit yang dapat dijadikan acuan (Asmadi, 2008), antara lain :
1. Menurut Parson, sakit adalah kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan dari fungsi normal
tubuh manusia, termasuk sistem biologis dan kondisi penyesuaian.
2. Menurut Borman, ada 3 kriteria keadaan sakit, yaitu adanya gejala, persepsi terhadap kondisi
sakit yang dirasakan serta menurunnya kemampuan dalam beraktivitas sehari-hari.
3. Menurut batasan medis, ada 2 bukti adanya sakit, yaitu tanda dan gejala.
4. Perkins mengemukakan pula bahwa, sakit adalah suatu kondisi yang kurang menyenangkan
yang dialami seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari-hari, baik
jasmani maupun sosial.
Selain itu, sakit menurut kbbi adalah suatu keadaan yang membuat tubuh berasa tidak nyaman di
tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu (demam, sakit perut, dan sebagainya). Sedangkan
menurut WHO, definisi dari sakit sendiri adalah suatu kondisi cacat atau kelainan yang disebabkan
oleh gangguan penyakit, emosiobnal, intelektual, dan sosial.
2.4 Penanggulangan Kasus Cyberbullying
Untuk setiap kasus, dibutuhkan suatu jalan keluar untuk menanggulanginya. Begitu
juga dengan Kasus Cyberbullying. Penanggulangan dapat dilakukan melalui pihak pelaku
maupun korban. Melalui korban, sangatlah penting apabila kita dapat mencegah diri kita
untuk tertimpa Cyberbullying. Ada beberapa cara tips agar kita sebagai pengguna jejaring
sosial di dunia maya dapat terhindar dari Cyberbullying, diantaranya:
a. Cermati dan pelajari jenis jejaring sosial yang akan digunakan. Pastikan terdapat fitur
“Block User” dan “Report user” . Block User digunakan agar Anda dapat memblok
pengguna lainnya yang Anda duga sebagai seorang pelaku Cyberbullying atau
terindikasi melakukan tindakan mengganggu atau Cyberbullying pada Anda.
Sedangkan Report User merupakan sarana bagi Anda untuk melaporkan orang-orang
serupa kepada pengelola jejaring sosial.
b. Hindari segala bentuk penghinaan, pemogokan, pengecekan dan atau diskriminasi
terhadap pihak-pihak tertentu. Hindari pula segala pernyataan yang bersifat provokatif
dan sensitive terhadap SARA mengingat masyarakat Indonesia sangatlah beragam.
c. Penggunaan jejaring sosial di dunia maya secara sehat merupakan tonggak utama
dalam mencegah Cyberbullying. Pengguna diharapkan bijak dan tidak menciptakan
permusuhan atau penyebaran kebohongan antar sesama pengguna.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Cyberbullying berkembang menjadi tindakan yang dilakukan seseorang untuk
mengintimidasi, menyakitkan hati, mengancam atau mempermalukan sesama anggota
dunia maya. cyberbullying dapat mengancam siapa saja, dan dimana saja tanpa melihat
batas-batas negara. Ada beberapa faktor dari Cyberbullying yaitu perkembangan
teknologi, meniru teman dan kekurangtahuan akan hukum, Cyberbullying yang bisa
berdampak pada si korban sampai melakukan tindakan yang diluarnalar yaitu mengakhiri
hidupnya sendiri karena sudah sangat tidak lagi dengan cacian dan hinaan yang
dihujamkan tanpa ampun dan bertubi-tubi, DNA sangat susah bagi korban untuk kembali
seperti semula, perlu bimbingan dan juga psikiater untuk bisa membuat korban menjadi
tidak trauma dan bisa kembali hidup seperti semula tanpa adanya rasa takut. Menurut
UNICEF, Jika kamu merasa sedang di bully, langkah pertama yang perlu dilakukan
adalah mencari bantuan dari seseorang yang kamu percaya seperti orang tua, anggota
keluarga terdekat atau orang dewasa terpercaya lainnya. Selain itu, memberikan laporan
terkait kasus Cyberbullying juga merupakan hal yang sangat penting untuk
penanggulangannya. Di Indonesia, memang belum ada Aturan yang sangat spesifik untuk
menjerat pelaku Cyberbullying. Namun, pelaporan terhadap pelaku tetap harus dilakukan,
untuk alternatifnya pelaku akan diinterogasi.
3.3. DAFTAR PUSTAKA
Intan Kurnia Syaputri*. Internet Case: Mengkaji Makna Cyberbullying.
ejournal.iainbengkulu.ac.id. Januari-Juni 2018:18:1:17-2-9