Anda di halaman 1dari 34

TUGAS 1 KESEHATAN BERBASIS KEPULAUAN

“FENOMENA MASALAH KESEHATAN DI


KEPULAUAN YAMDENA”

Disusun Oleh :

Kelompok 3
Kelas : Keperawatan - C

Program Studi Keperawatan


Fakultas Kesehatan
Universitas Kristen Indonesia Maluku
Ganjil 2022/2023
Anggota Kelompok 3
NO NAMA NPM NO NAMA MAHASISWA NPM
MAHASISWA
1. Sela Matinahoruw 12114201210179 12. Sicilia Singkery 12114201210184

2. Sarah F Ohoilulin 12114201210177 13. Santi Kaihatu 12114201210176


3. Lissa Rianthy Dadiara 12114201210268 14. Silvia Ritawaemahu 12114201210187
4. Selestina Laimera 12114201210180 15. Prily J Latupeirissa 12114201220168
5. Selwyn Lesnussa 12114201210182 16. Leni M Meturan 12114201220235
6. Sanci Nifmaskosu 12114201210174 17. Helena P R Renuw 12114201220237
7. Marlins Munster 12114201220137 18. Silpa Lartutul 12114201210185
8. Selina Kay 12114201210181 19. Hilda Latusuay 12114201220088
9. Jona J Abarua 12114201220236 20. Sefriyona L Maitale 12114201201178
10. Syendi U Helokil 12114201210265 21. Ronald Th Maaturwey 12114201210242
11. Sandra D P S Behuku 12114201210175 22. Silvi J Nanulaita 12114201210186
Analisis
Situasi
Menurut World Health Organization (WHO), terdapat 1,7 milliar kasus kejadian diare Di Dunia. Diare menjadi posisi
kedua terbanyak yang menyebabkan kematian anak umur di bawah 5 tahun dengan kasus sebesar
370,000 pada tahun 2019. Diare menjadi penyebab kematian anak umur di bawah 5 tahun
sebesar 525.000 kasus setiap tahunnya. Terdapat 2,5 milyar kasus diare pada anak
dibawah 5 tahun setiap tahunnya. Sekitar 2/3 diantaranya (1,3 juta) terjadi di negara
berkembang yaitu 15 negara di asia dan afrika.

Berdasarkan data Kemenkes RI prevalensi diare pada tahun 2018 sebanyak 37,88% atau
sekitar 1.516.438 kasus pada balita. Prevalensi tersebut mengalami kenaikan pada
tahun 2019 menjadi 40% atau sekitar 1.591.944 kasus pada balita
(Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2020)
Berdasarkan Data Kesehatan Badan Pusat Statistik Maluku pada tahun 2018, angka
kejadian diare yaitu sebesar 19.019 kasus. Pada tahun 2019 angka kejadian
diare meningkat yaitu sebesar 28.857 kasus. Pada tahun 2020, menurun
sebesar 15.795 kasus. Pada tahun 2021 , angka kejadian
diare di Maluku menurun yaitu sebesar 15.184 kasus.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Maluku,


pada tahun 2018 angka kejadian diare di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar sebesar
1.209 kasus, Pada tahun 2019
meningkat menjadi 1.905 kasus,
Pada tahun 2020 menurun
menjadi 1.556,dan
Pada tahun 2021
menurun
menjadi
330
kasus.
Data Diare di Dunia, Sumber : World Health Organization
Sumber : Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020
Sumber : Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021
Prevalensi Diare di Provinsi Maluku Tahun 2018, Sumber :
Riskesdas 2018
Data Angka kejadian Penyakit Diare Tahun 2019 di Maluku,
Sumber : Data Badan Pusat Statistik , Maluku dalam Angka 2020
Data Angka kejadian Penyakit Diare Tahun 2020 di Maluku,
Sumber : Data Badan Pusat Statistik , Maluku dalam Angka 2021
Data Angka kejadian Penyakit Diare Tahun 2019 di Maluku,
Sumber : Data Badan Pusat Statistik , Maluku dalam Angka 2020
Analisis
Program
Program Pelaksanaan Peningkatan Kesehatan Lingkungan
1. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku menjadi lebih bersih dan sehat melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Pilar STBM terdiri dari : Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai
Sabun, Pengolahan Air Minum Dan Makanan Dengan Benar, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, Pengelolaan Limbah Cair Rumah
Tangga Agar Tidak Mencemari Lingkungan.
2. Pengawasan Kualitas Air berfungsi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mencegah penggunaan air yang dapat
membahayakan kesehatan masyarakat. Dengan adanya peraturan daerah tentang pengawasan kualitas air maka penyakit yang air dapat
dicegah. Syarat Pengawasan Air minum yaitu Tidak berasa, Tidak berbau, Tidak berwarna, Tidak mengandung mikroorganisme yang
berbahaya, Tidak mengandung logam berat.
3. Keluarga Menggunakan Jamban Sehat. Program Jambanisasi merupakan program yang dalam tahapannya masih dibawah ODF (Open
Defecation Free) atau masih dikategorikan belum mencapai ODF, sehingga diperlukan jamban sehat agar memudahkan dan mempercepat
menuju ODF. Syarat jamban sehat yaitu Tidak mencemari air, Tidak mencemari tanah permukaan, Bebas dari serangga, Tidak
menimbulkan bau dan nyaman digunakan, Aman digunakan oleh pemakainya, Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi
pemakainya
4. Kabupaten/Kota Sehat. Program kota sehat merupakan penerapan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Bersama Menteri Kesehatan No
34 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. Program kota sehat bertujuan untuk tercapainya kondisi kota yang
bersih, nyaman dan sehat untuk dihuni dan sebagai tempat berkerja bagi masyarakatnya. Sesuai dengan peraturan yang ada, bahwa
dalam penyelenggaraan Kab/Kota Sehat ada 9 indikator yang perlu dilaksanakan yaitu : Tatanan Permukiman, Sarana dan Prasarana
Sehat;Tatanan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi Sehat; Tatanan Industri dan Perkantoran Sehat;Tatanan Kawasan
Pariwisata Sehat;Tatanan Pertambangan Sehat;Tatanan Hutan Sehat;Tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri;Tatanan
Ketahan Pangan dan Gizi; dan Tatanan Kehidupan Sosial Yang Sehat.
Capaian Target Program Pelaksanaan Peningkatan Kesehatan Lingkungan

Sumber : Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2020-2024


Referensi
Badan Pusat Statistik Maluku. (t.thn.). Provinsi Maluku dalam Angka 2019. Diambil kembali dari bps.go.id:
https://www.bps.go.id/publication/2019/07/04/daac1ba18cae1e90706ee58a/statistik-indonesia-2019.html
Badan Pusat Statistik Maluku. (t.thn.). Provinsi Maluku dalam Angka 2020. Diambil kembali dari bps.go.id:
https://www.bps.go.id/publication/2020/04/29/e9011b3155d45d70823c141f/statistik-indonesia-2020.html
Badan pusat Statistik Maluku. (t.thn.). Provinsi Maluku dalam Angka 2021. Diambil kembali dari bps.go.id:
https://www.bps.go.id/publication/2021/02/26/938316574c78772f27e9b477/statistik-indonesia-2021.html
Badan Pusat Statistik Maluku. (t.thn.). Provinsi Maluku dalam Angka 2022. Diambil kembali dari bps.go.id:
https://maluku.bps.go.id/publication/2022/02/25/2a70c4b4b14c5150791bad4c/provinsi-maluku-dalam-angka-
2022.html
World Health Organization. (2019). Diarrhoea. Diambil kembali dari who.int: https://www.who.int/health-
topics/diarrhoea#tab=tab_1
TUGAS 2 KESEHATAN BERBASIS KEPULAUAN
“Peran dan Fungsi Keperawatan di Daerah Kepulauan

Disusun Oleh :

Kelompok 3
Kelas : Keperawatan - C

Program Studi Keperawatan


Fakultas Kesehatan
Universitas Kristen Indonesia Maluku
Ganjil 2022/2023
Anggota Kelompok 3
NO NAMA NPM NO NAMA MAHASISWA NPM
MAHASISWA
1. Sela Matinahoruw 12114201210179 12. Sicilia Singkery 12114201210184

2. Sarah F Ohoilulin 12114201210177 13. Santi Kaihatu 12114201210176


3. Lissa Rianthy Dadiara 12114201210268 14. Silvia Ritawaemahu 12114201210187
4. Selestina Laimera 12114201210180 15. Prily J Latupeirissa 12114201220168
5. Selwyn Lesnussa 12114201210182 16. Leni M Meturan 12114201220235
6. Sanci Nifmaskosu 12114201210174 17. Helena P R Renuw 12114201220237
7. Marlins Munster 12114201220137 18. Silpa Lartutul 12114201210185
8. Selina Kay 12114201210181 19. Hilda Latusuay 12114201220088
9. Jona J Abarua 12114201220236 20. Sefriyona L Maitale 12114201201178
10. Syendi U Helokil 12114201210265 21. Ronald Th Maaturwey 12114201210242
11. Sandra D P S Behuku 12114201210175 22. Silvi J Nanulaita 12114201210186
Peran dan Fungsi Perawat
Perawat dalam tugas dan fungsinya memiliki banyak kewajiban terhadap
pelayanan kesehatan yang diberikan. Salah satu kewajibannya memberikan
pendidikan kesehatan kepada pasien atau berperan sebagai pendidik (educator).
Nursalam & Efendi.F (2008); Hidayat (2008) mengatakan pendidikan kesehatan
adalah proses yang direncanakan secara sadar, dimana perawat berperan sebagai
pendidik dengan membantu klien agar klien bisa belajar untuk meningkatkan
pengetahuan kesehatan serta keterampilan demi kesehatannya dan mengetahui
gejala penyakit, tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku
dan meningkatkan kemandiriannya. Potter dan Perry (2013) mengatakan bahwa
peran perawat antara lain sebagai pemberi pelayanan, pembela klien, manajer
pengambil keputusan, peneliti, dan pendidik.
Jurnal 1 : Peran Perawat Sebagai Edukator

1. Judul Penelitian : E-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 6 Nomor 1, Mei


2018 : “Hubungan Peran Perawat Sebagai Edukator Dengan Kepatuhan
Penatalaksanaan Hipertensi Di Puskesmas Tahuna Timur”
2. Nama Penulis
Artikel ditulis oleh Tim yang terdiri dari Erick Johans Manoppo, Gresty M.
Masi, dan Wico Silolonga
3. Tahun Terbit
Artikel ini dipublikasikan pada Tahun 2018
Jurnal 1 : Peran Perawat Sebagai
4. Desain Penelitian
Edukator
Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif analitik dengan rancangan metode
cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 103 respoden. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji Chi-
square dengan derajat kemaknaan (α)=0,05.
5. Teknik Analisis
Teknik yang digunakan untuk menganalisis Artikel Penelitian yaitu Dengan Metode PICO. Dimana PICO
menitikberatkan pada Komponen-Komponen PICO yaitu :
P : Masyarakat yang mengalami Hipertensi
I : Peran Perawat sebagai Edukator
C : Faktor lain yang mendorong kepatuhan Hipertensi
O : Kepatuhan Penatalaksanaan Hipertensi
Jurnal 1 : Peran Perawat Sebagai
6. Hasil yang didapatkan
Edukator
Hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji chi-square antara peran perawat sebagai edukator
dengan kepatuhan penatalaksanaan di Puskesmas Tahuna Timur di dapatkan bahwa peran perawat dan
kepatuhan penatalaksanaan dikategorikan baik dan patuh dengan presentase sebanyak 69 % atau 71
responden. Pada hasil analisis menunjukan nilai p=0,166 (p>0,05) yang berarti menerima hipotesis nol
bahwa pada penelitian ini tidak ada hubungan peran perawat sebagai edukator dengan kepatuhan
penatalaksanaan hipertensi di Puskesmas Tahuna Timur.
Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor lain yang mungkin bisa mempengaruhi kepatuhan antara lain gaya
hidup, menganut budaya tertentu dalam pengobatan penyakit, pembiyayaan program terapi, kerumitan
program pengobatan atau terapi yang dianjurkan serta adanya penyakit penyerta yang dapat menyulitkan
mematuhi program pengobatan yang sudah ditetapkan atau dianjurkan.
Jurnal 2 : Fungsi Perawat Independen
1. Judul Penelitian
Jurnal Ilmiah Sesebanua Politeknik Negeri Nusa Utara, Volume 5, Nomor 2, hlm. 54-59 :
“Gambaran Pelaksanaan Sistem Rujukan Puskesmas Di Daerah Kepulauan”

2. Nama Penulis
Artikel ditulis oleh Tim yang terdiri dari Meistvin Welembuntu dan Iswanto Gobel

3. Tahun Terbit
Artikel ini dipublikasikan pada November Tahun 2021.
Jurnal 2 : Fungsi Perawat Independen
4. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan rancang bangun cross sectional yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang pelaksanaan rujukan di Puskesmas Nusa Tabukan tanpa memberikan intervensi pada
pelaksanaan sistem tersebut.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan purposive sampling sedangkan perhitungan besar
sampel menggunakan rumus Slovin sehingga jumlah sampel 59 orang.
5. Teknik Analisis
Teknik yang digunakan untuk menganalisis Artikel Penelitian yaitu Dengan Metode PICO. Dimana PICO
menitikberatkan pada Komponen-Komponen PICO yaitu :
P : Masyarakat di daerah terpencil dan kepulauan.
I : Sistem Rujukan Puskesmas
C : Tidak Ada Pembanding
O : Jumlah Pelayanan Rujukan Berupa Pendampingan Oleh Perawat Atau Petugas Kesehatan
Jurnal 2 : Fungsi Perawat Independen
6. Hasil Yang Didapatkan

Hasil Penelitian ini menunjukkan pelaksanaan rujukan pasien di wilayah kepulauan


Puskesmas Nusa Tabukan berjalan dengan baik walaupun belum terdapat
perahu/ambulance laut yang terstandar dan masih menggunakan perahu
komersil/masyarakat yang dimodifikasi sementara untuk SOP pelaksanaan rujukan
secara baku belum ditetapkan dan masih bersifat fleksibel. Diharapkan kerjasama
antara pihak pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dan perangkat kampung
dalam memfasilitasi transportasi rujukan pasien. Artinya, Fungsi Perawat dalam hal
ini Dependen, dapat dijalankan deng baik karena perawat telah melakukan
pendampingan terhadap proses rujukan masyarakat
REFERENSI
1. Erick, J., Gresty, M., & Wico, S. (2018). Hubungan Peran Perawat Sebagai
Edukator dengan Kepatuhan Penatalaksaan Hipertensi Di Puskesmas Tahuna
Timur. E-Journal Keperawatan Vo.6 No.1, 1-8. Diakses kembali di
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewFile/19476/19027 Pada
12 November 2022

1. Meistivin, W., & Iswanto, G. (2021). Gambaran Pelaksanaan Sistem Rujukan


Puskesmas di Daerah Kepulauan. Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol.5 No.2, 54-59.
Diakses kembali di http://e-journal.polnustar.ac.id/jis/article/view/471 pada 12
November 2022.
TUGAS 3 KESEHATAN BERBASIS KEPULAUAN
“Tren dan Issu Keperawatan di daerah Kepulauan”

Disusun Oleh :

Kelompok 3
Kelas : Keperawatan - C

Program Studi Keperawatan


Fakultas Kesehatan
Universitas Kristen Indonesia Maluku
Ganjil 2022/2023
Anggota Kelompok 3
NO NAMA NPM NO NAMA MAHASISWA NPM
MAHASISWA
1. Sela Matinahoruw 12114201210179 12. Sicilia Singkery 12114201210184

2. Sarah F Ohoilulin 12114201210177 13. Santi Kaihatu 12114201210176


3. Lissa Rianthy Dadiara 12114201210268 14. Silvia Ritawaemahu 12114201210187
4. Selestina Laimera 12114201210180 15. Prily J Latupeirissa 12114201220168
5. Selwyn Lesnussa 12114201210182 16. Leni M Meturan 12114201220235
6. Sanci Nifmaskosu 12114201210174 17. Helena P R Renuw 12114201220237
7. Marlins Munster 12114201220137 18. Silpa Lartutul 12114201210185
8. Selina Kay 12114201210181 19. Hilda Latusuay 12114201220088
9. Jona J Abarua 12114201220236 20. Sefriyona L Maitale 12114201201178
10. Syendi U Helokil 12114201210265 21. Ronald Th Maaturwey 12114201210242
11. Sandra D P S Behuku 12114201210175 22. Silvi J Nanulaita 12114201210186
TREN DAN ISSU PELAYANAN KEPERAWATAN DI
DAERAH KEPULAUAN

Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang d.bicarakan


banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan
fakta ataupun tidak, trend dan issu keperawatan tentunya menyangkut tentang
aspek legal dan etis keperawatan.
Saat ini trend dan issu pelayanan keperawatan di daerah kepulauan seperti
penggunaan telenursing dan Pelayanan puskesmas perahu di daerah
kepulauan yang mendukung proses pelayanan keperawatn di daerah
kepulauan.
JURNAL 1
1. Judul Penelitian: Jurnal of Social Science,Hummanities and Humaniora Vol.1 No.1: “Gambaran Kemanfaatan Layanan Kesehatan
Dasar Menjangkau Masyarakat Di Kepulauan Dengan Program Perahu Sehat Pulau Bahagia (PSPB)”

2. Nama Penulis : Rusdi, Rosdiana, Irman Idrus.

3. Tahun Terbit: Artikel ini dipublikasikan pada tahun 2021.

4. Desain Penelitian

Desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu objek penelitian yang akan diukur dan diamati serta
dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan variabel dependen dan independen.

5. Teknik Analisis

P : Masyarakat Kepulauan.

I : Pemanfaatan Program Perahu Sehat untuk Pelayanan Kesehatan di daerah Kepulauan.

C : Tidak ada pembanding.

O : Jangkauan pelayanan Kesehatan secara Menyeluruh.


JURNAL 1
6. Hasil Yang Didapatkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin mudah akses masyarakat
ke Puskesmas maka semakin mudah pula akses pelayanan kesehatan, begitu pula
sebaliknya. Semakin sulit aksesibilitas responden ke Puskesmas, semakin sulit
pula jadinya mereka menggunakan layanan kesehatan. Namun, tidak jarang juga
bahwa fakta banyak masyarakat yang terkendala dengan akses, untuk itu
program pelayanan perahu sehat pulau bahagia sangat membantu masyarakat
apalagi untuk jangkauan terpencil agar pelayanan kesehatan berbasis kepulauan
dapat terlaksana secara menyeluru.
Jurnal 2
1. Judul Penelitian: Nursing Current Vo.5 No.1 : “Pemanfaatan Teknologi Telehealth Pada
Perawat Di Layanan Homecare”
2. Nama penulis
Rizkiyani Istifada, Sukihananto
3. Tahun terbit
Artikel ini dipublikasikan pada tahun 2017
4. Desain penelitian
Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif naratif
5. Teknik analisis
P : Masyarakat Kepulauan
I : Pemanfaatan Teknologi Telehealt berbasis Homecare
C : Tidak ada pembanding
O : Pemanfaatan Teknologi Telehealth
JURNAL 2
6. Hasil yang didapatkan
1. Teknologi telehealth dapat diintegrasikan menjadi perencanaan dalam
pelayanan kesehatan mental pada pasien, serta meningkatkan kualitas kehidupan
pasien.
2. Peningkatan fasilitas telehealth untuh mencegah adanya hambatan dalam
menggunakan telehealth.
3. Peningkatan kenyamanan pada pasien yang menggunakan komunikasi virtual
pada telehealth.
4. Persepsi masyarakat bahwa telehealth dapat dimanfaatkan dalam mengobservasi
tanda dan gejala pasien untuk upaya preventif.
5. Telehealth saat ini lebih banyak digunakan pada layanan konsuling pasien dan
dokter.
REFERENSI
1. Rizkiyani, I., Sukihananto, & Muh, A. (2017). Pemanfaatan Teknologi Telehelath pada Perawat
di Layanan Home Care. Nursing Current Vol.5 No.1. Diakses kembali di
https://www.researchgate.net/profile/Muh-Asnoer-
Laagu/publication/332638810_PEMANFAATAN_TEKNOLOGI_TELEHEALTH_PADA_PE
RAWAT_DI_LAYANAN_HOMECARE_THE_UTILIZATION_OF_TELEHEALTH_TECHN
OLOGY_BY_NURSES_AT_HOMECARE_SETTING/links/5d6e7696a6fdccf93d381a02/PEM
ANFAATAN-TEKNOLOGI-TELEHEALTH-PADA-PERAWAT-DI-LAYANAN-
HOMECARE-THE-UTILIZATION-OF-TELEHEALTH-TECHNOLOGY-BY-NURSES-AT-
HOMECARE-SETTING.pdf Pada 12 November 2022
2. Rusdi, Rosdiana, & Irman, I. (2021). Gambaran Kemanfaatan Layanan Kesehatan Dasar
Menjangkau Masyarakat di Kepulauan dengan Program Perahu Sehat Pulau Bahagia (PSPB).
Journal of Social Science, Hummanities and Hummaniora Vol.1 No.1 Diakses kembali di
https://jurnal.adpertisi.or.id/index.php/JSSHHA/article/view/157/120 Pada 12 November 2022

Anda mungkin juga menyukai