Disusun Oleh :
NPM: 12114201210177
Kelas : Keperawatan C
FAKULTAS KESEHATAN
GANJIL 2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan pembuatan makalah ini dengan tema “Fenomena terkait Komunikasi Teraupetik,
Komunikasi Efektif, dan Helping Relationship dalam Pelayanan keperawatan” untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Komunikasi dalam Keperawatan II.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
dosen mata kuliah ini yang telah memberikan tugas makalah bagi saya sebagai mahasiswa
keperawatan.
Makalah ini jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi individdu dan pihak lain yang berkepentngan pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................1
Kata Pengantar......................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................3
Bab I Pendahuluan................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................4
Bab II Pembahasan................................................................................5
A. Fenomena terkait Komunikasi Teraupetik, Komunikasi Efeektif,
dan Helping Relationship.............................................................5
B. Asumsi terkait Fenomena Komunikasi Teraupetik, Komunikasi
Efektif, dan Helping Relationship................................................8
Bab III Penutup...................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................10
B. Saran...........................................................................................10
Daftar Pustaka.....................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan
antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena
merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Pengalaman
ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial
yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian sosial yang mencakup ketrampilan intelektual, tehnical dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku “caring” atau kasih sayang (Johnson, 1989) dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
Perawat, sebagai tenaga kesehatan yang paling sering berinteraksi dengan pasien,
membutuhkan keterampilan khusus, termasuk keterampilan intelektual dan teknis, yang
tercermin dalam perilaku komunikasi terapeutik dengan orang lain (Sheldon, 2009).
Perawat dengan keterampilan komunikasi terapeutik tidak hanya mudah membangun
kepercayaan dengan klien, tetapi juga mencegah timbulnya masalah hukum, menjamin
kepuasan profesional dengan pelayanan keperawatan, dan meningkatkan citra profesi dan
rumah sakit (Nasir, 2009). Komunikasi keperawatan bersifat terapi, artinya komunikasi
antara perawat dan pasien dapat membuka persepsi pasien untuk meningkatkan
kesehatannya dan membawa kepuasan emosional bagi pasien. Komunikasi keperawatan
diantaranya terdapat komunikasi teraupetik, komunikasi efektif serta helping relationship
yang bertujuan mendukung proses kesembuhan pasien.
Namun, pada kenyataannya fenomena yang terjadi yaitu masih banyak perawat
yang belum bisa mengaplikasikan komunikasi teraupetik, komunikasi efektif, dan helping
realtionship secara optimal pada saat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai seorang perawat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini yaitu :
1. Menguraikan fenomena terkait komunikasi teraupetik, komunikasi efektif, dan
helping relationship dalam pelayanan keperawatan
2. Mengemukakan pendapat atau asumsi terkait fenomena yang terjadi
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Efektif Perawat melalui Pelatihan
Fenomena lain yang terjadi yaitu Masih banyak perawat yang tidak dapat
melaksanakan komunikasi yang efektif dengan pasien. Sehingga dibutuhkan sebuah
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi efektif pada perawat. Hal ini
didukung oleh penelitian yang telah dilakukan dan dikemukakan pada :
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 1, Hal 28 – 36 : “Upaya Meningkatkan
Komunikasi Efektif Perawat – Pasien” Oleh Wanto Paju dan Luky Dwiantoro Tahun
2018. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perawat membutuhkan pola,strategi dan
ketrampilan komunikasi yang efektif melalui upaya profesional secara formal yang
memberi pengaruh pada kepuasan pasien yang dirawatnya. Efektifitas komunikasi
perawat pasien melalui evidence based literature review mendapatkan bahwa untuk
memiliki ketrampilan komunikasi yang efektif melalui upaya pelatihan komunikasi,
membuat panduan keterampilan komunikasi yang peka terhadap budaya, Program
komunikasi terapeutik terencana, mini workshop.
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Vol. 11 No. 1, ( hal 14-21) :
“Pengaruh Pelatihan Komunikasi Efektif Terhadap Caring Perawat Di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Umum Bali Royal” Oleh Anak Agung Ayu Sri Suwitri, dkk Tahun
2020. Peningkatan perilaku caring perawat setelah dilakukannya pelatihan
komunikasi efektif terutama dalam komunikasi terpeutik ketika melakukan asuhan
keperawatan pada pasien terlihat dari hasil penelitian, yaitu adanya perubahan atau
peningkatan perilaku perawat yang meliputi kemampuan BHSP (Bina Hubungan
Saling Percaya), kemampuan memberikan penjelasan dan memediasi, kemampuan
memenuhi kenyamanan, kemampuan melakukan tindakan pencegahan dan
kemampuan memberi bantuan dan pengawasan serta kemampuan dalam memberikan
bimbingan rohani sesuai dengan kepercayaan pasien.
Prosiding Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya : “Peningkatan
Komunikasi Efektif Antar Profesional Pemberi Asuhan Melalui Pelatihan
Komunikasi Efektif Pada Perawat Di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya“ Oleh
Made Indra Ayu, dkk; Tahun 2021. Pelatihan komunikasi efektif yang dilakukan
pada perawat di Rumah Sakit Gotong Royong efektif bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan perawat tentang komunikasi efektif. Tingkat pengetahun setelah
dilakukan pelatihan 80,5% (33) orang dalam kategori baik. Tingkat pengetahuan
perawat di Rumah Sakit Gotong Royong mengalami peningkatan. Sebelum dilakukan
pelatihan rata-rata nilai yang diperoleh peserta adalah 5 yaitu dalam kategori cukup,
sedangkan setelah dilakukan pelatihan rata-rata nilai yang diperoleh peserta adalah 8
yaitu dalam kategori baik. Pelatihan komunikasi efektif yang dilakukan pada perawat
di Rumah Sakit Gotong Royong efektif untk meningkatkan pengetahuan perawat
tentang komunikasi efektif.
6
3. Kurangnya Pengetahuan Perawat Terkait Komunikasi Teraupetik
Tingkat pengetahuan atau pendidikan perawat dapat mempengaruhi proses komunikasi
teraupetik yang terjadi antara perawat dengan pasien. Hal ini dikarenakan, perawat yang
mempunyai tingkat pengetahuan rendah akan sulit merespon pertanyaan yang mengandung
dan akan mempengaruhi kemampuannya dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada
pasien. Hal dibuktikan melalui beberapa penelitian yaitu :
Jurnal Medika Saintika Vol.7 No.2 : “Hubungan Pengetahuan Dan Jenis Kelamin
Perawat Dengan Penerapan Komunikasi Terapeutik Kepada Pasien” Oleh Vino
Rika Nofia ; Tahun 2016. Berdasarkan survei awal penelitian terkait pengetahuan
perawat tentang penerapan komunikasi terapeutik, 8 orang menyatakan tidak
mengetahui pengertian komunikasi terapeutik, 7 orang mengatakan tidak mengetahui
tujuan dari komunikasi terapeutik, 6 orang mengatakan tidak mengetahui manfaat
dari komunikasi terapeutik, 7 orang mengatakan tidak mengetahui tahapan
komunikasi terapeutik dan 8 orang mengatakan tidak mengetahui teknik dari
komunikasi terapeutik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan perawat
tentang penerapan komunikais teraupetik masih sangat rendah.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 10, No, 2 (Hal 74-78) : “Pengetahuan
Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Di Rumah Sakit” Oleh Darmi Arda Tahun
2019. Menunjukan bahwa responden dengan pengetahuan baik sebanyak 45 orang
(86,5%) dan responden dengan penerapan komunikasi kurang baik sebanyak 7 orang
(13,5%). Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa secara umum gambaran tingkat
pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik termasuk kedalam kategori baik.
Namun, masih ada juga perawat yang kurang baik pengetahuannya tentang
komunikasi teraupetik. Hal ini tidak menutup kemungkinan untuk menjadi tolak ukur
kegagalan proses asuhan keperawatn di Rumah Sakit.Sehingga optimalisasi agar
semua perawat memiliki tingkat pengetahuan yang sama sangat diperlukan.
7
B. Asumsi Terkait Fenomena Komunikasi Teraupetik, Komunikasi Efektif
dan Helping Relationship
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan paling bermakna dalam perilaku
manusia. Pada profesi Keperawatan, komunikasi lebih bermakna karena merupakan metode
utama dalam mengimplementasikan proses asuhan keperawatan.
Fenomena yang terjadi terkait Komunikasi Teraupetik, komunikasi efektif, dan helping
relationship sering kari dijumpai pada proses pelayanan keperawatan. Hal ini menunjukkan
bahwa masih banyak masalah yang ditimbulkan jika komunikasi teraupetik, komunikasi
efektif, dan helping relationship tidak dilaksanakan secara optimal.
Maka dari itu, untuk mencapai optimalisasi proses pelayanan keperawatan, perawat haruslah
mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan akan menambah pengetahuan dan
keterampilannya.
B. Saran
Diharapkan dalam melakukan proses asuhan keperawatan, perawat dapat dengan baik
menjalankan proses komunikasi teraupetik, komunikasi efektif , dan helping relationship agar
dapat mencapai kepuasan pasien.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anak, A., & dkk. (2020). Pengaruh Pelatihan Komunikasi Efektif Terhadap Caring Perawat di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bali Royal. Jurnal Kesehatan Terpadu Vol.11
No.1, 14-21.
Chichi, H. T., & Toni, J. (2018). Hubungan Penerapan Komunikasi Teraupetik Perawat dengan
Kepuasan Pasien. Jurnal Endurance Vol.3 No.1 , 88-95.
Made, I., & dkk. (2021). Peningatan Komunikasi Efektif Antar Profesional Pemberi Asuhan
Melalui Pelatihan Komuniaksi Efektif pada Perawat di Rumah Sakit Gotong Royong
Surabaya. Prosiding Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
Mechi, S., & dkk. (2019). Hubungan komunikasi teraupetik perawat dengan kepuasan pasien.
Jurnal Kesehatan Vol.10 No. 2, 101-108.
Mellida, W., & dkk. (2022). Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Komunikasi
Teraupetik Perawat Pada Fase Kerja di RSP USK. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Keperawatan Vol.6 No.1.
Wanto, P., & Luky, D. (2018). Upaya meningkatkan Komunikasi Efektif Perawat- Pasien.
Jurnal Keperawatan Vol.10 No.1, 28-36.
11