Disusun oleh :
KELAS : 1 B
Dengan menyebut nama Al lah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
komunikasi terapeutik pada pasien ICU.
Ucapan terimakasih kepada Ibu Ns. LULUK CAHYANTI.,S. Kep.,selaku
pembimbing kami dalam penyelesaian makalah ini, sehingga kami dapat dengan mudah
memahami masing-masing isi didalam makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami butuhkan agar makalah ini biasa sempurna.
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Definisi komunikasi terapeutik.................................................................................... 3
2.2 Fase-fase komunikasi terapeutik.................................................................................. 4
2.3 Teknik-teknik komunikasi terapeutik.......................................................................... 7
2.4 Faktor-faktor komunikasi terapeutik........................................................................... 8
2.5 Fungsi komunikasi terapeutik...................................................................................... 9
BAB 3. DIALOG
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................................................ 14
4.2 Saran.......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses penyembuhan
klien. Dalam pengertian lain mengatakan bahwa komunikasi terapeutik adalah proses yang
digunakan oleh perawat memakai pendekatan yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan pada klien.
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan
metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Pengalaman ilmu untuk
menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar
(Abdalati, 1989).
Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang
mencakup ketrampilan intelektual, tehnical dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku
“caring” atau kasih sayang / cinta (Johnson, 1989) dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan
mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal,
memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra
profesi keperawatan serta citra rumah sakit, tetapi yang paling penting adalah mengamalkan
ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap sesama manusia. Dalam tulisan ini akan
dibahas tentang pengertian komunikasi termasuk “therapeutic use of self” dan “helping
relationship” untuk praktek keperawatan, sikap dan tehnik serta dimensi hubungan dari
komunikasi terapeutik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu komunikasi terapeutik?
2. Fase apa saja yang terdapat di komunikasi terapeutik?
3. Apa saja teknik-teknik komunikasi terapeutik?
4. Faktor apa saja yang terdapat di komunikasi terapeutik?
5. Apa saja fungsi komunikasi terapeutik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian komunikasi terapeutik.
2. Mengetahui fase-fase dalam komunikasi terpeutik.
3. Mengetahui teknik-teknik komunikasi terapeutik.
4. Mengetahui faktor-faktor komunikasi terapeutik
5. Mengetahui fungsi komunikasi terapeutik.
BAB 2. PEMBAHASAN
BAB 3. DIALOG
Kasus :
Seorang pasien bernama Tn. A (30 tahun) mengalami koma selama enam bulan. Sekarang
Tn. A dirawat di RS dr. Soebandi dan ditempatkan di ruang ICU. Sebelumnya Tn. A pernah
dirawat di Rs X dalam keadaan koma. Perawatpun melakukan tindakan pemberian obat
melalui injeksi IV.
A. Tahap Pra-interaksi
1. Mempersiapkan :
- Topik : Pemberian obat melalui injeksi IV pada pasien koma.
- Subtopik : Menyembuhkan pasien.
- Tujuan jangka panjang : Setelah dilakukan tindakan, diharapkan beberapa lama kemudian
pasien sadar dan kembali seperti keadaan semula.
- Tujuan jangka pendek : Tidak terjadi penurunan kestabilan dan kesadaran.
- Sasaran : Pasien koma.
- Tempat : Di R.S.U.D dr. Soebandi.
- Waktu : 5 menit.
2. Karakteristik Klien :
- Nama : Tn. A.
- Umur : 30 tahun.
- Jenis kelamin : Laki-laki.
- Kondisi : Menderita koma selama enam bulan.
- Riwayat Penyakit : Seorang pasien yang bernama Tn. A adalah kakak dari Ny. B,
sebelumnya Tn. A pernah dirawat dirumah sakit dengan keadaan koma dan sekarang harus
dirawat lagi di RSUD dr. Soebandi di tempatkan diruang ICU.
- Keadaan umum : Pasien masuk RSUD dr. Soebandi dengan keadaan koma.
B. Tahap Orientasi :
Perawat : Selamat pagi Bu.
Keluarga : Selamat pagi Ners.
Perawat : Bagaimana kabar Tn. A Bu?
Keluarga : Ya begitulah Ners, seperti biasanya masih belum ada perkembangan. Kakak
saya masih belum sadar, padahal Dokter bilang beliau sudah melewati masa
kritis. Tapi kenapa kakak saya belum sadar ya Ners?
Perawat : Sabar ya Bu, lebih baik Ibu banyak berdoa agar Tn. A segera sadar dan bisa
berkumpul dengan keluarga seperti dulu.
Keluarga : Amin, tapi kira-kira sampai berapa lama Ners?
Perawat : Kalau masalah itu saya belum bisa memastikan Bu, tapi yang pasti kami
akan berusaha merawat Tn. A sebaik mungkin untuk membantu proses
penyembuhan. Ibu, hari ini saya akan memberikan obat pada Tn. A, nanti Tn.
A akan disuntik menggunakan obat ini. (sambil menunjukkan obatnya).
Apakah saya di perbolehkan memberi obat ini pada Tn. A?
Lalu perawat masuk ke ruang ICU, kemudian mempersiapkan alat untuk injeksi.
Perawat : Selamat pagi Bapak, perkenalkan saya perawat Sinta yang akan merawat
bapak hari ini. Bapak hari ini saya akan memberikan obat melalui injeksi IV.
(sambil menyentuh pasien)
C. Tahap Kerja
Perawat : Bapak, saya akan menyuntikkan obatnya sekarang ya? (Sambil menyentuh
pasien), Bismillah.
D. Tahap Terminasi
Beberapa menit kemudian perawat telah selesai melakukan tindakan.
Perawat :Bapak saya sudah selesai memberi obat pada Bapak, semoga obat yang saya
masukan bisa membantu bapak agar cepat sembuh dan segera bertemu dengan
keluarga Bapak, karena keluarga Bapak sudah ingin bertemu dengan Bapak
lagi. (sambil menyentuh dan menghadap pasien)
Perawat : Baik bapak, karena saya sudah selesai memberi tindakan, saya pamit dulu ya?
Permisi Bapak.
Perawat keluar dari ruangan dan kembali bertemu dengan keluarga pasien.
Keluarga : Bagaiman keadaan kaka saya Ners?
Perawat : Kondisi kakak Ibu stabil, akan tetapi masih belum ada perkembangan yang
menunjukkan tanda-tanda sadar. Ibu tetap sabar, banyak berdoa untuk
kesembuhan Tn.A. Kalau Ibu tidak pantang menyerah, pasti akan membawa
dampak positif pada kesehatan Tn. A.
Keluarga : Baik Ners, saya ingin kakak saya segera sadar dan bisa
berkumpul dengan keluarga lagi.
Perawat : Kalau begitu saya permisi dulu ya Bu? Kalau Ibu membutuhkan bantuan saya
atau perawat yang lain, silahkan datang ke nursestation ya? Semoga Tn. A
cepat sembuh, Assalamualaikum.
Keluarga : Amin, terimakasih Ners. Waalaikumsalam.
BAB 4.PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutik memerlukan latihan dan
kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam kemampuan tetapi
dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi
yang terlihat melalui dampak terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan bagi perawat.
Komunikasi juga akan memberikan dampak terapeutik bila dalam penggunaanya
diperhatikan sikap dan tehnik komunikasi terapeutik. Hal lain yang cukup penting
diperhatikan adalah dimensi hubungan. Dimensi ini merupakan factor penunjang yang sangat
berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan berhubungan terapeutik.
4.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan- kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
\
DAFTAR PUSTAKA
Dalami,Ermawati.2009. Buku Saku Komunikasi Keperawatan. Jakarta : Trans
Info Media
Nurhasanah, Nunung. (2010). Ilmu komunikasi dalam konteks keperawatan. Jakarta : Trans
Info Media.
https://wijanarkosite.wordpress.com/2016/01/01/makalah-komunikasi-terapeutik/